Tiga Tahapan Cuci Otak Oleh Ekstrimis Salafi Wahabi!

Tiga Tahapan Cuci Otak Oleh Ekstrimis Salafi Wahabi!

Sumber: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=1181

oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

hasan_Farhan

Bersama terulang-ulangnya kejahatan akan terbongkar kejujuran orang yang jujur.

Bersama terulang-ulangnya kejahatan akan terbongkar kebohongan kaum pembohong.

Mengungkap hakikat kejujuran dan kebohongan bukan perkara yang mudah. Ia butuh kepada banyak kejahatan yang terjadi berulang-ulang.

Sesuai dengan sikap terhadap Chanel-chanel TV Provokatif terdapat keseriusan dalam menanggulangi; karena chanel-chanel itu adalah contoh nyata paling gamblang dari sebuah provokasi. Dan tetap eksisnya chanel-chanel itu adalah bukti yang menyedihkan akan dalamnya pengaruh yang menerobos ke dunia media massa.  Baca lebih lanjut

Upaya Mengembalikan Akal-akal Kepada Tulang Tengkorak Manusia dan Hati-hati Kepada Dada-dada Mereka (Bag. 1)

Upaya Mengembalikan Akal-akal Kepada Tulang Tengkorak Manusia dan Hati-hati Kepada Dada-dada Mereka (Bag. 1)

.

Sumber: http://www.almaliky.org/news.php?action=view&id=278

.

oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

hasan_Farhan

Saya berharap pembaca atau rekan pengunjung tidak hanya menjadi Imma’ah (asal ikut-ikutan). Artinya saya tidak ingin ia hanya bersamaku dan tidak bersama yang lain. Tetapi hendaknya ia bersama informasi yang benar di manapun ia temukan. Saya tidak ingin mengulang-ulang tragedi ilmiah. Konsentrasi saya terfokus pada mengembalikan akal-akal manusia –di masyarakat Saudi, di mana saya hidup di sana- kepada tulang tengkorak mereka dan mengembalikan hat-hati mereka ke dalam dada-dada mereka setelah akal-akal dan hati-hati mereka diculik oleh kaum Ghulat (Salafi Ekstrim) yang dungu. Sehingga kini satu Salafi DUNGU di tengah-tengah kita memiliki sejuta akal dan sejuta hati, sejuta mata dan sejuta telinga…

penculikan itu dilakukan atas nama agama, kemudian akal-akal dan hati-hati itu disimpan rapat di gudang tengkorak, sehingga ia sendiri (si penculik) tidak mengambil manfaat dari akal-akal dan hati-hati yang ia curi dan tidak juga ia membiarkan pemiliknya memanfaatkannya. Tugas utama saya adalah berusaha –sebisa mungkin- mengembalikan akal-akal dan hati-hati yang dicuri itu kepada pemiliknya. Dan saya akan menyebutkan kepada mereka pengalaman pribadi saya dalam usaha mengembalikan akal dan hati nurani saya, pendengaran dan mata saya setelah mereka curi untuk watku yang cukup lama. Dan orang yang merasakan kehilangan akal kemudian ia menemukannya kembali nikmat agung itu maka pasti ia tidak akan menyerahkannya lagi, tidak kepada pencuri pertama tidak pula kepada pencuri lain. Baca lebih lanjut

Jangan Jadikan Kaum Buta Agama Sebagai Rujukanmu Dalam Syari’ah! (2)

Jangan Jadikan Kaum Buta Agama Sebagai Rujukanmu Dalam Syari’ah! (2)

Pemahaman pas-pasan terhadap nash Syari’at akan menghasilkan penyimpangan dan fatwa-fatwa primitif yang menggelikan serta mencerminkan keterbelakangan mental.

Itu kira-kira yang sering kita dapati dari “tukang fatwa” yang hanya bermodalkan secuil ilmu dan segudang kejahilan dan kecupetan.

Fatwa-fatwa para Mufti Buta Agama itu selalu mencoreng keagungan nilai-nilai mulia Syari’at Islam. Dan fatwa-fatwa Mufti Agung Kerajaan Wahhâbi yang buta jalan istinbàth tidak sedikit yang termasuk darinya.

Kerapian dan kebersian adalah nilai yang dijunjung tinggi Islam… Tetapi berbeda dengan Mazhab Wahhàbi yang dikawal para masyaikh buta jalan menuju taman kerapian semua nilai Islam itu tidak masuk dalam daftar kepeduliannya. Mufti Wahhâbi Abdul Aziz bin al Bâz memfatwakan bahwa jenggot seorang pria haram dipotong dan di pangkas… Ia harus dibiarkan tumbuh… Haram dipangkas.. Haram!!
Baca lebih lanjut

Jangan Jadikan Kaum Buta Agama Sebagai Rujukanmu Dalam Syari’at!

Jangan Jadikan Kaum Buta Agama Sebagai Rujukanmu Dalam Syari’at!

bin baz_1Berfatwa adalah sebuah aktifitas ilmiah yang membutuhkan penguasaan seperangkat ilmu agama. Ia adalah tugas para fuqahâ’/mujtahid. Penguasaan ilmu asal-asalan dan dangkal akan menyebabkan produk fatwanya menyimpang jauh dari kebenaran! Dan tidak jarang menyesatkan bahkan bisa jadi akan mencoreng kecemerlangan wajah Syari’at Islam.

Sebagaimana seringkali fatwa produk akal-akal kerdil membuat geli kaum berakal… Karenanya kita mesti berhati-hati dalam menerima fatwa dari peramu fatwa! Jangan jadikan mufti buta Syari’at rujukan Anda dalam memahami hukum! Karena si buta tidak tau arah, lalu bagaimana Anda mengikuti jejaknya?!

binbaz2Di bawah ini saya akan ajak Anda sedikit rehat menghibur diri dengan menyimak fatwa lugu lagi lucu nun menggelikan. Tetapi saya harap Anda tidak tertawa terbahak-bahak karena itu dilarang dan kurang etis. Anda cukup berucap Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku akal sehat! Baca lebih lanjut

Ekstrimis Salafi…. Membakar Hidup-hidup Manusia Tanpa Belas Kasih!!

Jeritan Kaum Ekstrimis Salafi…. Membakar Hidup-hidup Manusia

SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=675

.

Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

(Syaikh Hasan bin Farhan  Al Maliki adalah ulama moderat Arab Saudi. Beliau seorang Pakar dan Ahli hadis, peneliti sejarah, dan  peduli HAM, beliau anti sektarian, ekstrimisme dan kekerasan, lebih-lebih atas nama agama, Anda bisa berinteraksi dengan beliau lewat halaman facebook dan Twitter-nya. juga bisamendowload buku-bukunya lewat situs resminya http://almaliky.org/index.php atau mendengar ceramah-ceramahnya lewat halaman youtube-nya)

Hasan FarhanUntuk menelaah berita dan Menyaksikan Video tentang kebengisan Kaum Ekstrimis Salafy dalam membakar hidup-hidup tiga warga sipil (Kurdi)… Baik mereka warga Suriah atau warga Irak… (untuk kepastian kejadian itu di Suriah atau Irak silahkan lihat disini: http://www.alhadathnews.net/archives/93212 )

.

Pasti ada orang yang datang lalu berkata: Khalifa Abu Bakar juga dahulu membakar Fuja’ah as Sulami.., Terhadapnya kami akan menjawab: Syari’at adalah milik Allah dan Rasul-Nya.

Mungkin ada orang lain berkata: Khalifa Ali juga membakar kaum Zindiq yang mempertuhankan Ali. Terhadap orang itu kami berkata menjawab: Berita pembakaran itu tidak benar. Itu berita palsu… Jika mereka bersikeras mengatakan Ali memang benar-benar membakar, maka kami pun akan menjawabnya: Syari’at itu milik Allah dan Rasul-Nya!

PERINGATAN, bagi yang tidak tahan jangan tonton video ini

Al Qaeda dengan biadab membakar hidup-hidup 3 orang kurdi Irak, Sumber dan keterangan perihal pelaku kebiadaban ini silahkan buka link dibawah ini: http://www.alhadathnews.net/archives/93212 . …  Baca lebih lanjut

Ibnu Taimiyah Mengharamkan Ilmu Kimia !

Ibnu Taimiyah Mengharamkan Ilmu Kimia !

SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=641

(Syaikh Hasan bin Farhan  Al Maliki adalah ulama moderat Arab Saudi ahli hadis, peneliti sejarah, dan  peduli HAM, beliau anti sektarian, ekstrimisme dan kekerasan, lebih-lebih atas nama agama, anda bisa berinteraksi dengan beliau lewat halaman facebook dan Twitter-nya. juga bisa mendowload buku-bukunya lewat situs resminya http://almaliky.org/index.php atau mendengar ceramah-ceramahnya lewat halaman youtube-nya)

.

Hasan FarhanSikap ekstirmisme Ibnu Taimiyah tidak hanya dalam menghalalkan darah-darah, akan tetapi merambah sampai ke dunia ilmu kimia. Ia mengharamkannya dan memprovokasi antipati atasnya…. Karena Jabir bin Hayyan si pelopor ilmu kimia!. Dan sebab dibalik kebenciannya yang mendalam terhadap Jabir bin Hayyan dikarenakan Jabir adalah murid setia Imam Ja’far ash-Shadiq (cucu Nabi saw dan salah satu Imam Syiah)! Tetapi Ibnu Taimiyyah cerdas, ia tidak akan berterus terang menjelaskan tujuannya yang jauh nun tersembunyi itu!

Ibnu Taimiyyah berfatwa tentang keharaman ilmu Kimia dalam kitabnya Majmu’ Fatawa, 29/368. Kami sengaja tidak menuliskan teks fatwa tersebut menginagat sangat panjang disamping banyak ocehan tidak bernilai ia obral. Tetapi kami akan kutipkan cuplikan-cuplikan stitmennya dibawah ini:  Baca lebih lanjut

Mazhab Salaf Shaleh Tentang Islamnya Mu’awiyah (Bagian: 5)

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Pendapat Ibu Umar ra. Tentang Kemunafikan Mu’awiyah bin Abu Sufyan!

Kemunafikan Mu’awiyah bukan lagi tahasian di kalangan para sahabat yang tentunya mereka tau persis mentalitas dan kualitas formal keislamannya. Setelah Anda menyimak bagaimana Sayyidina Ali ra. dan Sayyidina Ammâr ra. menegaskan bahwa Mu’awiyah hanya berpura-pura saja memeluk Islam dan menghentikan permusuhannya terhadap Allah dan Rasul-Nya serta Risalah Islam, kini saya ajak Anda menyimak penegasan sikap Sayyiduna Abdullah bin Umar ra. di mana beliau tegas-tegas mengatakan bahwa Mu’awiyah dan Abu Sufyan hanya memeluk Islam karena keterpaksaan ketika tidak ada jalan lain  untuk menyelamatkan diri mereka kecuali dengan berpura-pura memeluk Islam… sebab Islam akan menerima siapapun yang secara formal menyatakan dua kalimat syahata/syahâdatain! Baca lebih lanjut

Mazhab Salaf Shaleh Tentang Islamnya Mu’awiyah! (Bagian 2)

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Sikap dan Pernyataan Sayyidina Ali dan Sayyidina Ammar bin Yasir ra.

Dalam kesempatan ini sengaja saya tidak menampilkan hadis-hadis Nabi saw. yang berbicara tentang keburukan akidah dan prilaku serta kesudahan sû’/jelek Mu’awiyah. Saya hanya sedikit akan berpanjang-panjang dalam menyebutkan sikap Sayyidina Ali, Sayyidina Ammar bin Yasir ra. dan Sayyidina Muhammad ibnul Hanafiyah (putra Sayyidina Ali ra dari ibu selain Siti Fatimah as.) serta beberapa kutipan dari generasi Salaf Shaleh lainnya….

Memerinci sejarah kejahatan Mu’awiyah memerlukan buku khusus untuknya…. untuk sementara ini saya belum memiliki waktu yang cukup untuk itu… karenanya sekali lagi saya katakan habwa saya hanya akan mengajak Anda menyimak sikap para sahabat dan generasi Salaf Shaleh tantang Mu’awiyah. Tetapi ada baiknya jika Anda kenali sedikit tentang latar belakang kehidupna Mu’awiyah. Baca lebih lanjut

Tuhan Kaum Wahhâbi Memiliki Bayang-bayang! Aneh, Bukan?!

Penyimpangan konsep ketuhanan kalangan saudara-saudara kita kaum Wahhâbi dalam banyak sisi adalah sebuah keniscayaan setelah mereka membuang jauh-jaug peran akal sehat yang Allah anegerahkan dan hanya menelan mentah-mentah semua riwayat yang dipasarkan atas nama Nabi saw. Baca lebih lanjut

Siapa Bilang Ibnu Taimiyah Itu Ahlusunnah?! (I)

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Salafi Wahhabi

Bagimana pandangan dan skap para ulama besar Ahlusunnah terhadap Ibnu Taimiyah dan berbagai penyimpangan akidahnya?

Apakah Ibnu Taimiyah tergolong Ahlusunnah atau bukan? Bagimana etikka keilmuannya dan kejujurannya dalam menyikapi berbagai masalah akidah dan syari’at, sejarah dan berbagai perintiwa?

Para ulama, baik yang hidup semasa atau yang hidup tidak lama dari masanya pasti lebih tau tentang siapa sejatinya Ibnu Taymiah itu?

Para ulama Ahlusunnah tentunya lebih mengerti siapa ulama yang masih berada dalam lingkaran keluarga besar Ahlusunnah siapa yang di luar keluarga besar Ahlusunnah.

Lalu apa kata mereka tentang Ibnu Taymiah? Baca lebih lanjut

Membongkar Tipu Muslihat Ustadz Firanda Ketika Mengkritik Sang HABIB! (4) [Bagian 3]

Bukti Bahwa Sarjana Wahhâbi Salafy Hanya Burung Beo Yang Pandai Menirukan Nyanyian Sumbang Ibnu Taimiyah

Setelah Anda menyimak dengan seksama bukti-bukti yang telah kami paparkan sebelumnya…. dan kami janjikan untuk menyajikan bukti keenam, yang kami yakin bukti ini akan sangat menyakitkan para Wahhâbiyyûn Salafiyyûn Taimiyyûn sebab selain membuktikan dusta dan kebohongan klaim mereka, ia juga membongkar kemunafikan dan kekejaman Salaf yang mereka sangat agungkan… yaitu Yazid putra Mu’awiyah putra Abu Sufyan… keluarga yang selama ini diyakini para Wahhâbiyyûn Salafiyyûn Taimiyyûn kesucian dan ketulusannya untuk Islam dan umat Islam!! Baca lebih lanjut

Mengungkap Kebohongan Ibnu Taimiyah (1)

Kebohongan Ibnu Taimiyah Bikin Malu Ulama Ahlussunnah

Persembahan untuk Taimiyyun Salafiyun, Wahhabiyun

.

Kebencian Kepada Sayyidina Ali ra. atau Kejahilan Ibnu Taimiyah!

Ibnu Taimiyah dan Minhâj as Sunnah-nya di Mata Para Ulama Ahlusunnah.

Ketika seorang ulama Syi’ah bernama Ibnu Muthahhar al Hilli menulis buku tentang keutamaan Sayyiduna Ali ra. yang ia beri judul Minhâj al Karâmah, Ibnu Taimiyah segera membantahnya dengan buku berjudul Minhâj as Sunnah.

Gema kedua buku itu rame sehingga mendunia saat itu… para ulama Ahlusunnah kemudian menelaah kitab Minhâj as Sunnah. Dan mereka meyaksikan bahwa dalam bantahannnya kepada Al Hilli, Ibnu Taimiyah tidak jarang menampakkan penghinaannya terhadap Khalifah Ali ra. dan juga ia sering sembrono dalam menvonis palsu hadis-hadis shahih keutamaan Khalifah Ali ra. disamping penyimpangan lain terkait dengan masalah akidah Ahlusunnah! Baca lebih lanjut

Membongkar Tipu Muslihat Ustadz Firanda Ketika Mengkritik Sang HABIB! (4) [Bagian:1]

Bukti Bahwa Sarjana Wahhâbi Salafy Hanya Burung Beo Yang Pandai Menirukan Nyanyian Sumbang Ibnu Taimiyah

Kami hampir berani memastikan kepada Anda Sobat setia abusalafy bahwa kita tidak akan menemukan komunitas yang lebih berani mengklaim sesuatu secara palsu dari Ibnu Taimiyah dan para pemujanya… entah itu karena kejahilan mereka atau memang itu gaya dakwah mereka? Jika pengikut-pengikut agama dunia mengadakan “Olimpiade Hebat-hebatan Berdusta” untuk menemukan bibit unggul para pendusta, lalu kita umat Islam mendelegasikan Ibnu Taymiyah dan para Wahhâbiyyûn Salafiyyûn menjadi wakil umat Islam, kami berani memastikan bahwa kita (umat Islam) akan menjadi juara umum! Apalagi kalau Delegasi Indonesia diwakili Ustadz Firanda! Baca lebih lanjut

Penyimpangan Akidah Syeikh al Albâni al Wahhâbi as Salafi

Penyimpangan Akidah Syeikh al Albâni al Wahhâbi as Salafi

Tidak sedikit penyimpangan yang terjadi dalam akidah para pembesar masyâikh Wahhâbi-Salafi, khususnya tentang akidah ketuhanan yang banyak membutuhkan akal sehat dan tidak sekedar menelan mentah-mentah asal riyawat yang diatas-namakan Nabiyyul Islam Muhammad saw. atau atsar sahabat!

Syeikh Albâni menukil pendapat sebagin kaum Musyabbihah (yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya) seraya membenarkan bahwa: Baca lebih lanjut

Ustadz Firanda Kebakaran Jenggot!

Tanggapan Atas Sanggahan Berapi-api Ustdaz Firanda Derngan judul Sekali lagi: Tipu muslihat Abu Salafy CS (bag-2)

.

Sejak awal sudah saya katakan, bahwa saya tidak tertarik meladeni ustadz Firanda dalam hujatannya atas tulisan saya, mengingat sepertinya ia tidak memahami dengan baik apa yang menjadi tema dan permasalah inti yang saya angkat! Dan sekarang, dengan sanggahannya atas tanggapann saya kekhawatiran itu makin terbukti. Dia semakin menjauh dari pokok permasalahn itu!

Para pembaca saya ajak mengingat kembali apa yang saya tulis, yang karenanya ustadz Firanda mengerahkan segenap kemampuannya dan dengan mengandalkan gaya Wahhâbi-Salafi yang sudah sama-sama kita ketahui bersama!

Apa yang saya katakan dalan kritikan saya terhadap Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb adalah bahwa ia salah besar ketika ia menvonis kaum Muslim dengan anggapan mereka telah bersyirik dalam penyembahanan/Ulûhuhiyyah, dan karenanya mereka berhak diperangi dan dihalalkan darah-darah mereka, kendati sekali pun mereka mentauhidkan Allah dalam Rubûbiyyah. Sebagaimana juga kaum Musyrik di zaman Nabi saw. kendati mereka mentauhidkan Allah dalam Rubûbiyyah akan tetapi mereka syirik dalam penyembahanan/ Ulûhuhiyyah. Saat itu saya katakan bahwa Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb salah ketika mengatakan bahwa kaum Musyrik Arab itu muwahhid dalam Rubûbiyyah dan musyrik dalam Ulûhuhiyyah. Baca lebih lanjut