Apakah Allah Akan Menolong Bangsa Paling Pendusta di Muka Bumi ini?

Apakah Allah Akan Menolong Bangsa Paling Pendusta di Muka Bumi ini?

Oleh: Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

Sumber: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=106

hasan_Farhan

 Apakah Allah Akan Menolong Bangsa Paling Pendusta di Muka Bumi ini?

Perhatian saya tertuju pada pernyataan jajak pendapat yang dilakukan Stasiun TV al-Jazirah, Qatar beberapa waktu lalu tentang pasukan Suriah: “Apakah mereka adalah tentara penjajah ataukah Tentara Nasional?” Dan hasilnya lebih dari 90% responden menunjukkan bahwa mereka adalah pasukan penjajah! Walaupun pertanyaannya bisa saja tidak menggunakan bentuk yang kasar semacam ini, namun saya terkejut dengan hasilnya.

Saya berkata kepada diri saya sendiri: Jika stasiun besar ini mengganti pertanyaanya dia pasti akan mengatakan hal seperti: Apakah mereka adalah pasukan dzalim ataukah adil? Atau yang semisalnya. Maka kami akan memberikan alasannya kepada mereka dan para pemikir besar mereka, adapun jika mereka menanyakan pertanyaan kasar ini (dan seakan-akan mereka memaksudkan perlawanan penjajah) maka ini berarti telah menganggap remeh akal bangsa Arab dan merendahkannya dari sisi kanan dan kiri, dan di antara dasar-dasar Syariat yang agung adalah menjaga akal. Namun berbagai politik, ideologi dan chanel-chanel media telah menelannya dengan cara yang tidak ada padanannya.

Saat saya terkejut dengan hasilnya, saya lupa bahwa Arab adalah bangsa yang yang paling dusta di muka bumi ini, khususnya mereka yang berkecimpung di dalam dunia politik dan ideologi, mereka ini seperti hewan ternak bahkan lebih sesat. Mereka memiliki telinga namun tidak mendengar dengannya, dan mereka memiliki mata namun tidak melihat dengannya, dan mereka memiliki akal yang mereka persembahkan untuk ideologi ini atau chanel-chanel media itu.

Dan saya akan tunjukkan kepada kalian bahwa kami –sebagai orang Arab bahkan kaum Muslim seluruhnya– adalah bangsa paling dusta di muka bumi ini, mengapa? Agar Stasiun TV al Jazirah ataupun chanel-chanel yang lainnya mengumumkan pernyataan lain seperti ini: (Penguasa Fulan –mungkin ia adalah penguasa yang tidak disenangi oleh stasiun TV tersebut– apakah ia adalah babi liar atau pohon zaqqum ataukah manusia).

Dan saya akan sertakan untuk kalian hasil berikut.
Hasilnya adalah:

akan lebih dari 70% menunjukkan bahwa dia adalah babi liar.

dan sekitar 28% menunjukkan dia sebagai pohon zaqqum,

dan 2% sisanya menunjukkan ia sebagai manusia.

Demi Allah jika pernyataan ini dari bangsa selain Arab atau pada golongan atau agama lain selain kaum Muslimin, apakah hasilnya akan seperti ini? Mereka akan mengatakan: Tidak, dia adalah manusia, hanya saja dia begini dan begitu. Dan Anda tidak akan menemukan bangsa atau pengikut agama manapun yang suka berdusta dan berkonflik seperti yang dilakukan bangsa Arab dan kaum Muslimin.

Lalu apakah kalian berfikir bahwa Allah akan memenangkan bangsa paling pendusta dan paling dungu di muka bumi ini? Sedang mereka berfikir bahwa setiap kali mereka berdusta mereka semakin dekat dengan Allah SWT.
Mereka berdusta demi Allah.
Mereka bermusuhan demi Allah.
Mereka berbuat dzalim demi Allah!

Tunggu…. Allah Maha Kuasa di semesta alam, dan kalian tidak perlu berdusta untuk-Nya, sesungguhnya kalian berdusta untuk kepentingan diri kalian sendiri dan menyembah diri dan hawa nafsu kalian.

Apakah kalian menanti pertolongan Allah untuk kita, sedangkan di antara kita terdapat orang-orang yang congkak dan  pamer kebanggaan palsu seperti ini? yang tidak ada pada bangsa-bangsa lain di muka bumi ini, dan juga tidak ada pada bangsa-bangsa yang terdahulu.
Apa kalian pikir Allah akan menolong bangsa paling pendusta di muka bumi ini? dan mengangkat mereka dari kehinaan, ketertinggalan dan kedzaliman?
Maka teruslah menunggu. Dan saya akan ikut terus menunggu bersama kalian.

Satu Tanggapan

  1. Sepertinya pemikiran Syaikh diatasi sejalan dengan Ibnu Taimiyah yang menulis dalam kitabnya “…Allah akan menolong negara yang adil meski ia kafir dan tidak akan menolong negara yang zalim, meski ia mukmin”. Apakah hal ini berarti Syaikh telah terpengaruh oleh pemikiran dari Ibnu Taimiyah? Allah lebih tahu.

Tinggalkan komentar