Buat Kaum Nashibi Yang Sensitif Terhadap Keutamaan Ali bin Abi Thalib
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=806
.
Oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
Ini adalah sesuatu yang belum pernah disajikan oleh seorang pun, Ini adalah pola berpikir Nashibisme klasik sekarang sudah tidak ada lagi. Tetapi pengaruhnya tetap kental hingga sekarang di tengah-tengah kalian (salafy-wahabi _red) Dalam artian racun itu telah mencemari muara sungai sementara kamu tidak mengetahuinya !
Untuk mereka yang selalu sensitif terhadap nama ALI BIN ABI THALIB as. ketika digelari dengan AMIRUL MUKMINI (PIMPINAN KAUM MUKMININ)
Kaum Nashibi imam mereka adalah Mu’awiyah… Bukan Rasulullah saw! Karenaya mereka mengitari Mu’awiyah dengan surga sedangkan Nabi Muhammad saw mereka kelilingi dengan NERAKA!
Dalam keyakinan mereka (Kaum Nashibi) kedua orang tua Nabi saw di NERAKA …. sedangkan kedua orang tua Mu’awiyah di SURGA!
Anak keturunan Nabi saw disebut KHAWARIJ… sedangkan anak keturunan Mu’awiyah adalah pemegang otoritas Syari’at!
Pembela Nabi saw di NERAKA…sedangkan musuh bebuyutan Nabi saw di SURGA!
Ya! Ahlusunnah jelas bukan mazhab kalian.. Tetapi di antara nilai positif Twiter bahwa ia mampu mengeluarkan kaum Nashibi… Mereka tidak lagi bercampur dengan Ahlusunnah.. Inilah yang kami inginkan… Kita menginginkan kejelasan.
Kaun Nashibi menghancurkan seluruh sendi agama demi Mu’awiyah, dan setiap kejahatannya adalah pahala (karena kaum nashibi selalu membela kejahatan muawiyah dengan hujjah batil, yakni “ijtihad yang salah”, dengannya Muawiyah mendapat satu pahala dari kejahatannya _red)
Dari mulai membunuh Ammar bin Yasir hingga pelaknatan atas Ali lalu penjualan arca sesembahan hingga menenggak khamer dll (Itu semua dilakukan Muawiyah gembong dan Imam kaum nashibi _red).
Kita mengetahui bahwa kaum Nashibi telah menjadikan Mu’awiyah di surga, bahkan ia masuk surga 80 tahun lebih dahulu sebelum Nabi saw.!!
Kamu tidak mendatangkan sesuatu yang baru!
Kita mengetahui bahwa kaum Nashibi menuduh Allah SWT ingkar janji ketika Allah terlambat memasangkan gelang emas untuk Mu’awiyah… Andai bukan karena Muhammad bercepat-cepat turun tangan!!
Kita mengetahui bahwa kaum Nashibi meriwayatkan bahwa Muawiyah hadir dalam perang Badar dan bai’at Ridhwan… Karena ia berada dalam genggaman Tuhan yang di dalamnya juga ada peserta perang Badar dan bai’at Ridhwan!!
Kita mengetahui ini.
Kita mengetahui bahwa kaum Nashibi mengecam Allah, Rasul-Nya dan peserta perang Badar demi Mu’awiyah..
Semua data itu telah diabadikan Ibnu Asakir dalam Tarikh-nya.. Jadi kamu tidak membawa sesuatu yang baru… Percayalah padaku!
Kaum Nashibi mengecam Allah sebagai ingkar janji –seperti klaim mereka– itu demi Mu’awiyah..
Para penyembah arca sekali pun tidak melakukan seperti itu,…. penyembah arca uzdur mereka lebih ringan.. Mereka menyembahnya demi mendekatkan diri kepada Allah…
Janganlah kaum Nashibi mengira bahwa sa’atnya telah tiba dan tepat untuk menuhankan Mu’awiyah dikarenakan permusuhan antara Syiah dan Sunni….
Sama sekali tidak!!
Penghancuran agama oleh kaum Nashibi jauh lebih banyak… Konsep kemakshuman, paling tidak telah disepakati baik oleh Sunni maupun Syiah… Allah Maha Ashim (Mencegah)..
Kaum Nashibi tidak demikian… Merekalah yang menjadikan Mu’awiyah menghalangi Allah dari sifat tersebut…
Sekalipun kaum Syiah menjadikan para imam mereka sebagai tuhan-tuhan sesembahan (anggap itu benar demi melegakan mereka, karena sesungguhnya Syiah tidak demikian) … Mereka itu menyembah para imam di samping Allah. Tetapi kaum Nashibi justeru menjadikan Allah menyembah Mu’awiyah. Menurut mereka andai bukan karena Nabi saw turun tangan dan memakaikan Mu’awiyah gelang emas, bisa jadi Mu’awiyah akan marah terhadap Allah… Mungkin saja Mu’awiyah menjatuhkan sanksi… Keyakinan gila ini tidak diyakini oleh kaum Syiah Ghulat sekalipun!!
Saya katakan kepada kaum Nashibi ini akibat permusuhan bukan karena pengetahuan.
Engkau adalah seorang Nashibi akibat permusuhan bukan karena pengetahuan…
Kamu tidak mengetahui ilmunya kaum Nashibi … Mu’awiyah dalam pandangan kaum Nashibi jauh lebih besar dari Allah.
Karenanya, nasihatku untukmu: Jika kamu ingin mengenali kenashibian maka sebenarnya Ibnu Asakir dalam Tarikh-nya telah mengabadikan banyak pandangan dan akidah kaum Nashibi tentang Mu’awiyah. Maka saya sarankan Anda merujuknya.
Ibnu Asakir dan selainnya… telah mengabadikan untuk kita akidah-akidah (keyakinan) kaum Nashibi dan hingga sekarang kita masih dapat menyaksikannya pada wajah-wajah kalian... Dan kalian pun hingga sekarang tetap konsisten meyakininya. Ahlusunnah berlepas diri dari kalian. Janganlah kalian mencampurkan diri dengan mereka…
Benar! Kami memprotes sebagian Ahlusunnah dan sebagian Syi’ah, tetapi kedua kelompok ini tidak sampai kepada pola pikir kaum Nashibi yang mengunggulkan Mu’awiyah di atas Allah. Maksudnya, bahwa puncak yang diyakini Syi’ah adalah Ali paling afdhalnya makhluk setelah Nabi Muhammad saw… Dan sebagian lainnya meyakini Ali lebih afdhal atas para nabi kecuali Nabi Muhammad…
Kalian Punya Kisah Khusus Dengan Mu’awiyah!
Di antara keyakinan yang telah mengakar pada kalian hai kaum Nashibi –maksud saya bukan Ahlusunnah dan bukan juga Syi’ah-bahwa Mu’awiyah tidak harus terikat oleh Syari’at.
Mu’awiyah di atas Syari’at, terserah dia mau berbuat apa saja yang ia kehendaki…
Mencuri!!!
Membunuh!!
Melaknat!!!
Berdagang dan menjual arca-arca sesembahan!!
Mengkonsumsi khamer!!
Bertransaksi secara Riba!!
Merusak dan merubah-rubah Sunnah (Syari’at Nabi)!!
Semua kejahatan dan pelanggaran itu telah dilakukan Mu’awiyah dan ia menurut kalian mendapat PAHALA!
Keyakinan ini sama sekali tidak diyakini Sunni tidak juga oleh Syi’ah.
Saya mengenali benar kaum Nashibi… Saya mengenali kalian lebih dari kaum Suni dan Syi’ah mengenali kalian… Di muka bumi ini tidak ada yang mengenali kaum Nashibi seperti saya mengenal mereka… Kalian ini kaum Nashibi yunior. Kalian tidak mengetahuinya, karena itu saya tidak membebankan ke atas kalian akidah dan keyakinan kaum Nashibi Klasik.. Saya tidak bermaksud –hai Nashibi yunior– tanpa dasar pengetahuan membebankan keatas kamu akidah dan pola pandang kaum Nashibi Klasik. Kamu adalah Nashibi yunior. Allah tidak akan menghisab kamu kecuali sesuai kadar akalmu.
Wahai saudaraku, bahwa pendapat Ahlulbait Nabi atau para Nabi itu adalah orang-orang yang makshum (terpelihara dari kesalahan dan dosa)… Keyakinan ini jauh lebih ringan daripada kayakinan orang yang mengatakan bahwa Mu’awiyah di atas Allah dan Rasul-Nya.
Hal ini tidak seorang pun yang datang dengannya. Ini adalah pola pandang Nashibisme Klasik, memang sekarang sudah tidak ada lagi, tetapi pengaruhnya masih tetap kental di tengah-tengah kalian… dalam artian racun-racunnya telah mencemari sumber sungai sementara kamu tidak mengetahui dari mana racun itu.
Karena itu kalian tidak mengetahui apa yang kami ketahui oleh sebab itu kami kasihan sekali melihat kalian. Kami malu menyampaikan hakikat sebenarnya masalah karena kalian akan mengatakan bahwa saya adalah orang congkak. Oleh sebab itu berendah hatilah kalian maka kami pun akan berendah hati. Jika tidak maka saya akan bongkar terus hakikat-hakikat ini!!
Kami membiarkan dan mendiamkan kalian mencaci maki Syi’ah, biarlah mereka membela diri mereka sendiri, tetapi ketika kalian datang dan memaksakan meyakini “KETUHANAN” Mu’awiyah ke atas semua orang, maka itu tidak bisa kami biarkan!!
Atau kalian MENCACI MAKI AHLULBAIT NABI saw, maka kami tidak akan biarkan!
Masalahnya adalah kalian selalu menyembunyikan jati diri sebenarnya kalian…!
Orang Syiah dengan tegas mengatakan dirinya Syiah…
Yang Rafidhi juga tegas mengatakanndirinya Rafidhi…
Yang Sunni juga tegas mengatakan dirinya Sunni…
Yang Salafi juga ngaku dirinya Salafy…
Yahudi juga mengatakan dirinya Yahudi…
Tetapi si Nashibi… ia tidak demikian!!!
Ini adalah bukti keterhinaan yang Allah tetapkan atas kaum munafikin dan kaum Nashibi. Tidak seorang pun dari mereka berani mengakui dirinya MUNAFIK ATAU NASHIBI…
Berikan satu contoh saja di sepanjang sejarah ini seorang yang berani mengaku dirinya munafik/Nashibi…. sampai-sampai yang melaknat Ali di atas mimbar-mimbar tidak mengaku bahwa dirinya itu NASHIBI..!
INI ADALAH PROBLEM BESAR DI KALANGAN KAUM NASHIBI, OLEH KARENA ITU MEREKA MARAHASIAKAN JATI DIRI MEREKA DAN BERSEMBUNYI DENGAN NAMA AHLUSUNNAH…
____________
Abu salafy berkata:
Inilah kenyataan yang selama ini kurang atau bahkan tidak dimengerti oleh banyak kalangan Ahlusunnah sendiri, baik para ulamanya apalagi kaum santri dan awamnya… mereka menganggap membela ide-ide sesat kaum Nashibi adalah sebuah bentuk loyalitas pembelaan kepada Sunnah dan ajaran Radulullah saw.
Mereka telah terjebak dalam perangkap kaum Nashibi yang memang menegakkan akidahnya di atas pondasi kemunafikan… membenci Nabi Muhammad saw dengan menampakkan kebencian mereka kepada Ahlulbait Nabi dan para sahabat setia beliau… dan mendemonstrasikan pembelaan berlebihan kepada kaum munafikin, kaum fasikin dan para penjahat di sepanjang sejarah Islam!!
Dengan alasan semangat memerangi Syiah, -(yang tentunya hanya “ikut-ikutan” dan karena terprofokasi fitnah kaum Nashibi yang sekarang banyak di kalangan Salafy Wahhabi)- sebagian dari kita Ahlusunnah terjebak dalam kebencian dan sikap sinis terhadap Ahlulbait Nabi saw serta tidak menyukai bahkan menolak mentah-mentah hadis-hadis fadhail/keutamaan mereka!!
Inilah yang segera disadari oleh para sebagian ulama dan kyai Ahlusunnah… bahwa kita memang secara mendasar berbeda dengan kaum Nashibi…. walaupun tidak sedikit kaum Nashibi yang telah berhasil menyelinap dalam barisan kita Ahlusunnah… dan harus diakui pula bahwa untuk mengetahui identitas dan jati diri kenashibian tidaklah mudah… butuh kesabaran menelitinya… melalui stitmen dan sikap mereka khususnya terhadap Nabi saw, Ahlulbait dan juga tentang pembelaan mereka kepada kaum Munafik yang membenci Ahlulbait Nabi saw. dengan itu kita bisa mengenalinya
Sekali lagi saya tegaskan bahwa apa yang disajikan Syeikh Hasan bin Farhan Al Maliky kali ini -dan juga pada tulisan-tulisa beliau lainnya- benar-benar memberi pencerahan.
Semoga bermanfaat bagi kita semua dalam mewaspadai setiap indikiasi kenashibian yang mungkin bertebaran di kalangan sebagian umat Islam.
Wassalam
.
__________________
ARTIKEL TERKAIT
.
Filed under: Akidah, Ghulat Salafy, Hasan Farhan Al Maliky, Imam & Masyaikh Salafy Wahabi, Kajian Hadis, Manhaj, Mengenal Pemimpin Wahabi, Nawashib |
Mantap pak abu…..
Ini perlu dibaca teman2 sedulur kabeh…
Ini kenyataan yang kita rasakan sendiri…. subhanallah… tanpa terasa kita sudah teracuni oleh banu umayah
Assalamu alaikum
Pak Abu Salafy ini off-topic sih komennya 😀 tapi usul dong untuk membahas topik AL WALA WAL BARA di blog ini. Soalnya konsep tsb terlalu sering dicemarkan dan disalahgunakan kaum Wahabret untuk mencaci muslim dan berakhlak buruk, atas nama “membenci karena Allah”. Bahkan kaum ekstremis teroris menggunakan konsep ini untuk menghalalkan darah orang.
Saya yakin Nabi saw. dan Salafus Salih mengajarkan AL WALA WAL BARA tapi tentunya bukan dengan pemahaman serampangan Wahabi sekarang ini — seolah2 utk melegalkan kebencian, permusuhan, bahkan kekerasan atas nama Islam.
Abusalafy:
Insya Allah. Doakan.
WAHAI ABU SALAFY ALIAS ABU SYI’AH ! BERTAUBATLAH SEBELUM PENYAKIT MENJIJIKKAN MENGGEROGOTI TUBUHMU !
Waduh benar juga ada yang mendidih hatinya, sakit matanya, panas kupingnya membaca keutamaan Imam Ali disebut sebut. Subhanallah perkataan dari Syaikh al Maliki memang benar. Syukran Ustadz
sya banyak blajar dari blog ini, dan menemukan kbenaran para ulma islam dan ulama wahabi… dan tentunya ini menjdi pgangan dan mencari referensi aqidah yang sahih… krn slama ini kaum muslimin bnyak yg tidak sadar dan trcebak dengan pemahaman kaum nashibi yg sngat efektif ditebar oleh muawiyah dngan mengandalkan para ulama suunya
mau buka rok aja kok disini
Ciri khas kaum Wahabi selalu mengcounter dalil dan ilmu dengan kebencian membabi buta.
maaf pak abu saya tidak pernah dengar ada hadis muawiyah marah keapada ALLAH
Izinkan sy ikut menyimak☕