Apa Itu Sunnah Dalam kitab-kitab Akidah Salafy?

Apa itu “Sunnah” dalam kitab-kitab Akidah Salafy-Wahabi?

Sumber: https://almaliky.org/subject.php?id=907

Oleh: Syeikh Hasan bin Farhan al Maliky

Kamu dapat mengkaji tentang tema-tema dan persoalan-persoalan pada setiap kitab aqidah yang disebut “sunnah”, dari kumpulan-kumpulan yang dinukil oleh Al-Lalaka’i dari para ulama’ salaf yang terdahulu, dimulai dari masa Hammad bin Salamah [bin Dinar al Basri] (167 H)  sampai pada kitab sunnah karya Abdullah bin Ahmad (bin Hanbal) (290 H) Sampai pada sunnah karya Barbahari (329 H) sampai pada penjelasan tentang golongan yang selamat karya Ibn Battah (387 H) sampai pada aqidah salafy karya Al-Lalaka’i sampai pada Ibn Hamid (403 H) sampai pada tulisan-tulisan Abi Ya’la Al-Hanbali (458 H) tentang aqidah, sampai pada Aqidah Al-Wasathiyah dan At-Tadmiriyah dan selainnya karya Ibn Taimiyah (728 H) sampai pada Ibn Qayyim (751 H)  dalam kitab-kitab nya tentang akidah (keyakinan) yang mengajarkanmu tentang “sunnah” sampai pada tulisan-tulisan wahabi tentang akidah yang mengajarkanmu tentang “sunnah”, dan selainnya.

Dari semua kitab-kitab yang mengajarkanmu tentang “sunnah” ini.. Apa yang dapat kamu temukan di dalamnya?

Apakah kamu temukan kejujuran, keadilan, akal, kesaksian terhadap Allah, amanat, ketakwaan, sikap memuliakan anak yatim dan imbauan untuk memberi makan orang miskin di dalamnya???

Sama sekali tidak!!

Kamu tidak akan pernah menemukannya, dan ini tampak pada diri para penganut keyakinan (akidah) tersebut yang mana mereka terkadang berbohong, melakukan kezaliman, bersikap takabbur dan mensucikan diri mereka serta merendahkan orang lain..

Mengapa?

Karena kitab-kitab sunnah tidak memerintahkan mereka tentang hal itu. Oleh karenanya mereka tidak mencela pembohong, orang zalim dan jahat, karena orang tersebut adalah seorang sunni! Dan terkadang mereka mencela orang berakal, jujur dan tawadhu’.. Karena ia adalah seorang yang melakukan tindakan bid’ah (tentu bid’ah menurut mereka _red)!

Ya Salaam!

Seakan-akan kejujuran bukanlah termasuk sunnah Muhammad saw, di mana seakan-akan Nabi bukanlah seorang yang jujur dalam setiap saatnya, dan kejujuran bukan merupakan sunnah (kebiasaan) beliau saw.!

Ini adalah salah satu konsekuensi dari akidah ini… Dan inilah perbedaannya antara sunnah menurut kita dan sunnah menurut mereka…

Kita tidak akan pernah sepakat dengannya.

Sunnah dalam pandangan kita adalah Al-Quran dan pengajaran-pengajarannya, serta hadis-hadis yang sesuai dengannya, sementara menurut mereka “sunnah” adalah kitab-kitab tersebut dan pertikaian serta permusuhan yang ada dalamnya.

Salah seorang dari mereka pernah menanyaiku tentang sebuah hadis yang mereka anggap shahih.. Ia menafsirkan al-fussaq (orang-orang fasik) sebagai para wanita!

Dan ini adalah kebohongan!

Al-Quran telah menjelaskan makna dan tanda-tanda kefasikan, dan betapa banyak  ahli hadis yang berbohong tentang Rasulullah saw, tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk meninggalkan penjelasan dari Al-Quran dan menerima dengan patuh di belakang hadis-hadis, dan ia sama sekali tidak berusaha untuk menyesuaikannya (hadis-hadis) dengan Al-Quran karena ketidak-berdayaannya.

Hadis adalah fitnah besar yang dibuat oleh setan untuk menarik keluar dari Al-Quran, aku tidak pernah mengetahui adanya fitnah yang lebih membahayakan umat ini dibandingkan hadis…

Ia adalah fitnah yang komplit,  ia dapat menyebabkan meninggalkan Al-Quran, akal, kebenaran dan akhlak, dan yang anehnya lagi adalah hadis-hadis yang shahih juga ditinggalkan!

Jika kamu didatangi oleh orang-orang yang terburu-buru untuk membela sunnah dan hadis maka tunjukkanlah pada mereka sebuah papan yang di atasnya tertulis “Ammar dibunuh oleh kelompok yang melampaui batas (kaum bughot)” atau “Barang siapa yang aku adalah maulanya (pemimpinnya) maka Ali adalah “maulanya” (pemimpinnya)”  maka mereka akan melarikan diri darimu! (karena hadis tersebut tidak mereka sukai/benci walaupun hadis tersebut shahih bahkan mutawatir _red)

Kebohongan ahli hadis tidak akan menjadi jelas bagimu di dalam membela sunnah dan hadis sampai kamu tunjukkan pada mereka hadis-hadis shahih seperti ini, lalu lihatlah (bagaimana reaksi mereka) bagaimana mereka menyerangnya dan dada mereka menjadi sesak karenanya dan mereka menentangnya, sesungguhnya mereka menghantam yang kuat dengan yang lemah..!

Mereka menghantam Al-Quran dengan hadis.. Itu saja! Karena itu lebih banyak dan lebih akrab dengan diri mereka!

Kemudian mereka menghantam hadis yang shahih dengan hadis dhaif… Karena hadis yang dhaif lebih banyak dan lebih akrab pada diri mereka!

Para ahli hadis telah melakukan penyerangan terhadap budaya (tsaqafa) Qur’ani dengan kejam, sampai-sampai salah seorang pemuka mereka (yakni Al-Awza’i) mengatakan “sunnah itu memperkuat Al-Quran sementara Al-Quran tidak memperkuat sunnah!”

Sunnah yang ada dalam otak Al-Awza’i adalah pengetahuan  dan  ulama-ulama pilihan bani umayyah (seperti Az-Zuhri, Qabidhah, dan Raja’ bin Haywah)..

Ulama-ulama’ bani Umayyah ini seperti dai-dai pembawa fitnah saat ini.

Merupakan kesesatan yang sangat kompleks, dan hasilnya adalah kepedihan.

Sesungguhnya persoalan besar ini (sunnah) yang dengannya mereka menyerang Al-Quran, akal, kasih sayang, hak-hak, dan kemanusiaan, ia tidak lain adalah sunnah para Raja dan cendikiawan bani Umayyah..

Cegahlah orang-orang dungu itu untuk mengambil sebuah hadis, agar mereka  benar-benar meninggalkannya walaupun sebulan sebagai mana mereka meninggalkan Al-Quran selama satu era, mereka tidak akan pernah merasa dirugikan untuk berhenti berbohong tentang Rasulullah saw.

Tinggalkan mereka demi Al-Quran!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s