Upaya Mengembalikan Akal-akal Kepada Tulang Tengkorak Manusia dan Hati-hati Kepada Dada-dada Mereka (Bag. 1)
.
Sumber: http://www.almaliky.org/news.php?action=view&id=278
.
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
Saya berharap pembaca atau rekan pengunjung tidak hanya menjadi Imma’ah (asal ikut-ikutan). Artinya saya tidak ingin ia hanya bersamaku dan tidak bersama yang lain. Tetapi hendaknya ia bersama informasi yang benar di manapun ia temukan. Saya tidak ingin mengulang-ulang tragedi ilmiah. Konsentrasi saya terfokus pada mengembalikan akal-akal manusia –di masyarakat Saudi, di mana saya hidup di sana- kepada tulang tengkorak mereka dan mengembalikan hat-hati mereka ke dalam dada-dada mereka setelah akal-akal dan hati-hati mereka diculik oleh kaum Ghulat (Salafi Ekstrim) yang dungu. Sehingga kini satu Salafi DUNGU di tengah-tengah kita memiliki sejuta akal dan sejuta hati, sejuta mata dan sejuta telinga…
penculikan itu dilakukan atas nama agama, kemudian akal-akal dan hati-hati itu disimpan rapat di gudang tengkorak, sehingga ia sendiri (si penculik) tidak mengambil manfaat dari akal-akal dan hati-hati yang ia curi dan tidak juga ia membiarkan pemiliknya memanfaatkannya. Tugas utama saya adalah berusaha –sebisa mungkin- mengembalikan akal-akal dan hati-hati yang dicuri itu kepada pemiliknya. Dan saya akan menyebutkan kepada mereka pengalaman pribadi saya dalam usaha mengembalikan akal dan hati nurani saya, pendengaran dan mata saya setelah mereka curi untuk watku yang cukup lama. Dan orang yang merasakan kehilangan akal kemudian ia menemukannya kembali nikmat agung itu maka pasti ia tidak akan menyerahkannya lagi, tidak kepada pencuri pertama tidak pula kepada pencuri lain.
Benar! Saya merasa terpukau oleh Sang Pendekar Sejati nun Agung; menantu Nabi, saudara, dan wazir (pembantu utama dalam perjuangan dan segala urusan beliau_red), Pendekar sejati dalam berbagai peperangan kenabian, dan suami Zahra’ dan Ayah Hasanain. Mereka telah mengecamku karena Imam ini. Karena itu tidak mungkin terkumpul (bersatu) kecintaan kepada Ali dan kecintaan kepada kaum zalim dari kalangan bani Umayyah. Dan barang siapa mengklaim bahwa ia mencintai Ali dan juga mencintai Mu’awiyah, maka ketahuilah ia sejatinya hanya mencintai Mu’awiyah saja (tidak mencintai Ali).
Benar! Boleh jadi seorang yang jahil mencintai keduanya. Adapun seorang yang alim dan Faqîh tidak mungkin ia mencintai secara bersamaan “Penganjur kepada Surga” dan juga mencintai “Penganjur ke dalam api neraka” kecuali jika ia seorang MUNAFIK yang membenci nash-nash hadis Nabi dalam masalah ini.
Mencintai Penganjur ke dalam api neraka adalah tujuan utama setan, karena setan telah menyerahkan agama baru buatannya kepada para penganjur ke dalam pi neraka itu. Setan merasa cukup membelokkan manusia dari Shirâth Mustaqîm, dengan arti: Jangan kamu mengira bahwa setan tidak akan menerima apapun dari Islam. Tidak ada larangan baginya untuk menerima shalat, puasa dan haji, tetapi sekedar dari sisi mencari kerelaan sosial. Shalat, misalnya, boleh jadi setan memerintahmu untuk melaksanakannya sementara kamu adalah seorang MUNAFIK, PENENTANG Rasulullah, PENDUSTA atas nama beliau, MENCINTAI musuh-musuh beliau dan bersikap sensitif terhadap kekasih-kekasih Rasulullah… semua itu dilakukan setan agar menggiringmu ke tempat yang ia maukan, dan ketika kamu telah sampai ke tempat atau kedudukan itu, setan menjadikanmu membuat-buat syari’at palsu, kamu mencintai kekasih-kekasih setan (seperti Muawiyah dan para tiran dan kaum zalim-red) dan memusuhi musuh-musuh setan (para kekasih Allah -red) dan kamu meyakinkan dirimu agar tetap shalat dan berpuasa!
Tujuan setan di tempat lain (bukan pada shalat dll). Waspadai tujuan setan. Jangan sampai kamu menjadi sepertinya; ‘Âbid Mutakabbir (penyembah yang congkak) yang dengannya ia diusir dari surga.
Iblis adalah makhluk yang getol beribadah (ibadah dzahiriyah belaka), tetapi sikap sombong/congkaknya sudah cukup menjadikinnya terusir dari surga.
Setan dengan kelihaiannya yang sangat luar biasa telah mampu meyakinkan kebanyakan kaum Muslimin bahwa esensi ibadah adalah ritual-ritaul praktis ini! Setan telah membuat mereka lupa kisah terkutuknya dan diusirnya Iblis, dan membuat mereka lupa akan penyebab utamanya keterkutukan Iblsi! Dan akal-akal manusia ini kecil jika dibanding dengan akal setan dan makar jahat serta pengalamannya. Karena itu kita saksikan bagaimana setan menyesatkan manusia dengan begitu mudahnya. Setan menguasai akal-akal mereka. Setan berbicara meminjam lisan-lisan mereka dengan omongan apapun yang ia kehendaki! Setan benar-benar gembira sekali!
(Bersambung, insyaallah)
Filed under: Akidah, Bani Umayah, Dongeng Wahabi Salafy, Fatwa Pensesatan, Ghulat Salafy, Hasan Farhan Al Maliky, Kajian Hadis, Kajian Sejarah, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Nawashib |
Alhamdulillah, tulisannya update lagi
Kajian haditsnya klu boleh diteruskan ust, seperti hadits ttg monyet mlakukan rajam (monyet merajam monyet yg berzina). Jgn lupa bagaimana pandangan ust pribadi setelah kritik sanad dan matannya. Dan satu lagi klu ada lengkapi dgn data scan buku rujukan biar makin jos aja. Maaf banyak nuntut lama tak bersua, baru kali ini nongol lg.
@mukhtafi : hadits itu sudah pernah dibahas Ibnu Hajar dalam Fath Al Bari, dia mengkritisi kalau gak bener monyet kok dikenakan hukum hadd, binatang kan bebas hukum syariah. srmentara sahabat Nabi yg ngebantuin ngerajam monyet itu, kata Ibnu Hajar, hanya bertindak dgn persepsinya sendiri, bukan berarti hal tsb dibenarkan. sahabat nabi pelaku rajam tsb sebenarnya menganut islam pada saat Nabi hidup tapi gak pernah ketemu Nabi face to face.
Tapi konon ada yg mendukung keshohihannya lho @abu Surwal, dan menambahi katanya terjadi di zamannya rajam itu hingga dalam dunia perburungan, ya burung merajam burung. Hebat kan..?!. Gimana ngebanyanginnya, ada burung angkat batu ditimpukin ke k kawannya. Supaya nggak lari tuh burung dikubur setengah badan, kepala doang yang keliatan. Dst silahkan dibayangin sendiri ada burung, melakukan begonoan dgn istri burung lain, jadi sebelumnya ada akad nikah burung ama burung….. silahkah teruskan sendiri khayalannya….he he he……