Sekilas Tanggapan Atas Kebebasan Versi Al Hawâli dan Syi’ah!

Sekilas Tanggapan Atas Kebebasan Versi Al Hawâli dan Syi’ah!

Sumber: http://www.almaliky.org/news.php?action=view&id=1169

Oleh: Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

Kebabasan adalah kamu bisa dengan bebas menjelaskan bahwa pikiran ini atau itu salah atau bid’ah atau syirik, dan selainmu juga bebas menjelaskan bahwa pikiran-pikiran ini atau itu mubâh/boleh dilaksanakan dalam Syari’at atau Sunah… dalam kondisi seperti itu kebebasan adalah milik/hak semua. Adapun kalian memiliki kebebasan menyifati/menuduh orang-orang yang rajin ruku’ dan sujud sebagai penyandang kemusyrikan! Kemudian hak-hak mereka –yang kalian berikan untuk mereka- hanya sebatas hidup dan mati saja! Maka ini jelas adalah Ghuluw/ekstrimisme sikap, arogansi, sikap manja yang berlebihan.

Hasan FarhanDr. Safar al Hawâli berkata sesungguhnya batasan kebebasan Syi’ah di Kerajaan (Arab Saudi) hanya sebatas ia dilahirkan dalam keadaan Syi’ah dan mati dalam keadaan menganut Syi’ah tanpa ada introgasi. Dan hanya ini batas kebebasan Syi’ah. Dan batas ini diberikan lengkap. Tetapi mereka tidak berhak menguasai akidah negeri dan akidah yang dianut mayoritas… dll dan ia berargumentasi dengan sebagian kelompok masyarakat Amerika.. sebatas itulah kebebasan mereka di Amerika.

Ini ringkas pandangannya. Baca lebih lanjut

Khusus Untuk Ektrimis Salafy Wahhabi: Allah Tidak Akan Menerima Amal Kalian !

Khusus Untuk Ekstrimis Salafi Wahhâbi: Allah Tidak Akan Menerina Amal Kalian!

SUMBERhttp://almaliky.org/news.php?action=view&id=917

.

oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

Hasan FarhanEkstrimis Salafi Wahhâbi adalah para penghamba yang tidak bertaqwa kepada Allah dalam urusan hak-hak manusia. Allah tidak akan menerima amal-amal mereka sesuai dengan nash Al Qur’an Al Karim.

Inilah, kami akan membuktikannya dengan dalil Al Qur’an al Karim. Saya meminta (mereka) mendengar hujjah/bukti saya dari Al Qur’an kemudian apabila saya salah maka katakan salah!

Pertama: Siapa Ghulat (Ekstimis Salafy) yang sama maksud?

Kedua: Apa buktinya?

Kaum Ghulat yang saya maksud adalah bukan mereka yang rusak akalnya (penyandang khurafat) baik dari kalangan Ahlusunnah maupun Syi’ah. Bukan mujassim (yang meyakini Allah berpostur seperti makhluk-Nya), hulûli (yang meyakini manunggalnya Tuhan dengan hamba), Shufi dan selainnya dari pemilik pemikiran. Tetapi yang saya maksud dengan Mughâli (Ekstrimis) adalah orang yang menerjang batasan dengan berbuat kejahatan terhadap orang lain yang tidak sepaham.

Ini tidak berarti bahwa si Mujassim dan Hululi tidak termasuk golongan Ghulat, tetapi terkadang seorang Ghulat boleh jadi ia bertaqwa jika ia tidak bertindak jahat terhadap  hak-hak orang lain. Yang saya maksud adalah orang yang bertindak jahat atas hak-hak orang lain. Dan ini juga tidak khusus hanya kaum Ghulat (ekstrimis) saja. Tetapi penyandang akidah ghulat (berlebihan) yang rajin beribadah bisa saja tertipu oleh ibadahnya, ia mengira bahwa Allah akan menerima darinya ibadah itu (padahal ia telah keluar dari lingkarang kaum bertaqwa yang mana Allah menerima dari mereka amal perbuatan)….  Baca lebih lanjut

Membongkar Kepalsuan Syubhat Ustadz Firanda Dalam Buku “Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya” (1)

Membongkar Kepalsuan Syubhat Salafi Wahhâbi Tentang Ketinggian Fisikal Allah SWT Di Atas Makhluk-Nya

Pendahuluan

Pada awalnya saya hanya bermaksud menyoroti sebagian dari buku Ustadz Firanda yang berjudul Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya. Beberapa artikel telah saya tulis sebelumnya dan hanya saya fokuskan kepada membongkar kepalsuan klaim adanya IJMA’ umat Islam dan para ulama akan akidah bahwa Allah  berada di  atas langit. Alhamdulillah, artikel-artikel itu telah mendapat sambutan yang menggembirakan dari banyak kalangan karena dirasa telah mampu mengungkap kebenaran dalam masalah ini. Karenanya saya bermaksud untuk melanjutkan membongkar sisi-sisi lain dari penyimpangan akidah Salafi Wahhâbi yang mereka warisi dari kaum Mujassimah Musyabbihah yang pada gilirannya mereka juga mewarisinya dari ajaran Yahudi yang sengaja disisipkan oleh para pendeta Yahudi yang berpura-pura memeluk Islam, seperti Ka’ab al Ahbâr, Wahb bin Munabbih dkk!

Kali ini, artikel-artikel saya akan lebih menyoroti kepada bagian pertama buku itu tentang apa yang disebut oleh Ustadz Firanda sebagai dalil-dalil yang menunjukkan Allah berada di atas! Walaupun bagi saya semua itu tidak layak disebut sebagai dalil… ia hanya syubhat… hanya kesalahpahaman dan lebih merip dengan memahami teks suci; Al Qur’an dan Hadis secara awam dan menyimpang! Baca lebih lanjut

Mazhab Salaf Shaleh Tentang Islamnya Mu’awiyah (Bagian: 5)

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Pendapat Ibu Umar ra. Tentang Kemunafikan Mu’awiyah bin Abu Sufyan!

Kemunafikan Mu’awiyah bukan lagi tahasian di kalangan para sahabat yang tentunya mereka tau persis mentalitas dan kualitas formal keislamannya. Setelah Anda menyimak bagaimana Sayyidina Ali ra. dan Sayyidina Ammâr ra. menegaskan bahwa Mu’awiyah hanya berpura-pura saja memeluk Islam dan menghentikan permusuhannya terhadap Allah dan Rasul-Nya serta Risalah Islam, kini saya ajak Anda menyimak penegasan sikap Sayyiduna Abdullah bin Umar ra. di mana beliau tegas-tegas mengatakan bahwa Mu’awiyah dan Abu Sufyan hanya memeluk Islam karena keterpaksaan ketika tidak ada jalan lain  untuk menyelamatkan diri mereka kecuali dengan berpura-pura memeluk Islam… sebab Islam akan menerima siapapun yang secara formal menyatakan dua kalimat syahata/syahâdatain! Baca lebih lanjut

Mazhab Salaf Shaleh Tentang Islamnya Mu’awiyah! (Bagian 2)

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Sikap dan Pernyataan Sayyidina Ali dan Sayyidina Ammar bin Yasir ra.

Dalam kesempatan ini sengaja saya tidak menampilkan hadis-hadis Nabi saw. yang berbicara tentang keburukan akidah dan prilaku serta kesudahan sû’/jelek Mu’awiyah. Saya hanya sedikit akan berpanjang-panjang dalam menyebutkan sikap Sayyidina Ali, Sayyidina Ammar bin Yasir ra. dan Sayyidina Muhammad ibnul Hanafiyah (putra Sayyidina Ali ra dari ibu selain Siti Fatimah as.) serta beberapa kutipan dari generasi Salaf Shaleh lainnya….

Memerinci sejarah kejahatan Mu’awiyah memerlukan buku khusus untuknya…. untuk sementara ini saya belum memiliki waktu yang cukup untuk itu… karenanya sekali lagi saya katakan habwa saya hanya akan mengajak Anda menyimak sikap para sahabat dan generasi Salaf Shaleh tantang Mu’awiyah. Tetapi ada baiknya jika Anda kenali sedikit tentang latar belakang kehidupna Mu’awiyah. Baca lebih lanjut

Tanggapan Atas Ustadz Firanda dalam buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya (3)

Membongkar Kepalsuan Akidah Salafi Wahhâbi Tentang Ketinggian Fisikal Allah SWT Di Atas Makhluk-Nya

Keyakinan bahwa Allah tidak bertempat bukanlah akidah asing di kalangan umat Islam karena memang semua mazhab kecuali kaum Mujassimah Musyabbihah yang kini diwarisi oleh kaum Salafi Wahhâbi telah meyakininya dan para ulama umat islam pun telah menjelaskannya sejelas-jelasnya dalam kitab-kitab, baik kitab hadis, tafsir, apalagi kitab-kitab akidah… sehingga bukanlah hal sulit untuk mendapatkan keterangan berharga, argumentaif dan mendalam dari para ulama Ahlusunnah. Hanya saja teman-teman Salafi Wahhâbi tidak mau meluangkan waktu mereka untuk membaca, merenungkan dan menelitinya! Mereka lebih senang tenggelam dalam kubangan keterangan lugu (maaf saya tidak berani mengatakannya dungu, walaupun sepintas demikian kelihatannya) dari para penjaja akidah menyimpang yang sarat dengan posturisasi Tuhan…. dan jauh dari kemaha sucian sifat-sifat-Nya! Baca lebih lanjut

Ternyata Tuhan Kaum Salafi Wahhâbi Berada Di Dasar Perut Bumi Lapis Ke Tujuh!

Tanggapan Atas Ustadz Firanda  dalam buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya

Ketika akal sehat diabaikan dalam mengkaji masalah-masalah akidah, maka yang terjadi adalah hidup kebingungan tak tentu arah!

Ketika asal sembarang hadis (yang kadang-kadang juga secara sanad shahih) dijadikan pijakan dalam berakidah maka yang terjadi adalah kita dibuat tidak pasti arah dengan akidah kita! Mau atau tidak mau kita akan terjatuh dalam mengimani berbagai hal yang saling kontradiktif!

Itu kira-kira nasib kaum yang menelantarkan akal sehatnya yang Allah anugerahkan untuk memikirkan dan mencari kebenaran ajaran-Nya.

Karena mabok riwayat atau atsar dan membuang jauh-jauh akal sebagai pemandu menuju akidah kebenaran, maka kaum Salafi Wahhâbi hidup memprihatinkan dalam berakidah! Baca lebih lanjut

Tanggapan Atas Ustadz Firanda dalam buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya (2)

Membongkar Kepalsuan Akidah Salafi Wahhâbi Tentang Ketinggian Fisikal Allah SWT Di Atas Makhluk-Nya

Selain keterangan tiga ulama besar Ahlusunnah yang telah saya sitir dalam artikel sebelumnya, kini saya ajak Anda menyimak keterangan para ulama Ahlusunnah lainnya yang tegas-tegas menolak akidah bahwa Allah bertempat di atas langit seperti yang diyakini kaum Mujassimah Musyabbihah yang sekarang sedang dipripagandakan kelompok Salafi Wahhâbi melalui juru dakwah dan misionaris sekte ini. Baca lebih lanjut

Fatwa Sadis Haus Darah Salafi Atas Yang Tidak Meyakini Tuhan Di Langit!

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Salafi Wahhâbi

Pengafiran kaum Muslim hanya karena berpeda pendapat dalam memahami teks-teks keagamaan adalah sikap berbahaya yang dapat merusak agama itu sendiri. Apalagi ketika pengafiran itu justru didasarkan kepada syubhat-syubhat atau anggapan-anggapan yang tidak berdasar! Atau peruncingan kesimpulan yang dipaksakan! Seperti misalnya, dengan tudahan bahwa jika kamu tidak sependapat dengan kami maka kamu telah menentang ijma’ umat Islam! Menyalahi kesepakatan ulama! Menentang Sunnah Nabi saw.! dan akhirnya tuduhan mengkafiri ayat-ayat Al Qur’an pun sering dijadikan senjata! Baca lebih lanjut

Tanggapan Atas Ustadz Firanda Dalam Buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya (1)

Membongkar Kepalsuan Akidah Salafi Wahhâbi Tentang Ketinggian Fisikal Allah SWT Di Atas Makhluk-Nya (I)

Artikel ini adalah tanggapan Abu Salafy atas tulisan Ustadz Firanda dalam bukanya:

Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya, Bab 1: Bantahan Terhadap Aqidah Abu Salafy: Ternyata Tuhan Tidak Di Langit.[1]

Pendahuluan:

Di antara akidah menyimpang yang diwarisi Salafi Wahhâbi dari kaum Mujassimah Musyabbihah adalah masalah ketinggian Allah SWT secara fisikal di atas makhluk-Nya! Mereka menentang dengan keras keyakinan bahwa Allah SWT berada di setiap tempat… atau akidah bahwa Allah Maha Suci dari butuh kepada tempat! Bahkan lebih ekstrim mereka mengkafirkan siapa saja dari umat Islam yang tidak berkeyakinan seperti keyakinan menyimpang mereka, bahwa Allah berada di alat langit ke tujuh bersemayam di atas Arsy-Nya! Maha suci Allah dari anggapan kaum jahil lagi zalim! Baca lebih lanjut

Siapa Bilang Ibnu Taimiyah Itu Ahlusunnah?! (I)

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Salafi Wahhabi

Bagimana pandangan dan skap para ulama besar Ahlusunnah terhadap Ibnu Taimiyah dan berbagai penyimpangan akidahnya?

Apakah Ibnu Taimiyah tergolong Ahlusunnah atau bukan? Bagimana etikka keilmuannya dan kejujurannya dalam menyikapi berbagai masalah akidah dan syari’at, sejarah dan berbagai perintiwa?

Para ulama, baik yang hidup semasa atau yang hidup tidak lama dari masanya pasti lebih tau tentang siapa sejatinya Ibnu Taymiah itu?

Para ulama Ahlusunnah tentunya lebih mengerti siapa ulama yang masih berada dalam lingkaran keluarga besar Ahlusunnah siapa yang di luar keluarga besar Ahlusunnah.

Lalu apa kata mereka tentang Ibnu Taymiah? Baca lebih lanjut

Memalsu Dukumen Adalah Kebiasaan Klasik Kaum Wahhâbi Salafi Mujassimah!

Persembahan Untuk Kaum Salafi Wahhabi!

Bagi Anda yang rajin meneliti kebiasaan kaum Mujassim Musyabbihah pendahulu kaum Wahhâbi Salafi pasti Anda tidak keget dengan kebiasaan buruk mereka dalam memalsu ucapan dan atau pendapat para ulama Salaf, baik dari kalangan sabahat, bati’în maun para imam mazhab!

Hal demikian karena memang sejak awal merasa bahwa kesesatan pendapat dan akidahnya tidak akan mampu ditegakkan di atas dalil-dalil yang berkualitas… Al Qur’an dan Sunnah shahihah tidak pernah mendukung penyimpangan akidah mereka! Sebagaimana penyimpangan mereka sama sekali tidak pernah direstui oleh para pembesar umat Islam! Maka demi mempertahankan penyimpangan dan kesesatan akidah mereka, di hadapan mereka tidak banyak pilihan kecuali memalsu hadis atau ucapan para imam mazhab!

Baca lebih lanjut

Kata Imam al Qurthubi Yang Mengatakan Allah Bertempat Hanya Kaum Jahil Yang Mujassimah

Kata Imam al Qurthubi Yang Mengatakan Allah Bertempat Hanya Kaum Jahil Yang Mujassimah

Para ulama Islam tak bosan-bosannya mengingatkan kita terhadap bahaya keyakinan bahwa Allah itu bertempat… dan tempatnya itu di atas langit sana… Akidah yang mengatakan bahwa tempat Allah SWT berada di atas tempat hamha-hamba-Nya!

Kini al Qurthubi berkomentar bahwa akidah itu hanya akidah yang telah masuk dan nyusup ke akal pikiran kaum jahil yang terjebak konsep sesat posturisasi Allah (tajsîm). Baca lebih lanjut

I’tiqâd Ahlusunnah Tentang Keluarga Nabi saw.

I’tiqâd Ahlusunnah Tentang Keluargha Nabi saw.

Kecintaan kepada keluarga Nabi saw/Ahlulbait bukanlah monopoli kaum Syi’ah… Ahlusunnah juga sangat menekankan hal itu sebagai bagian tak terpisahkan dari hakikat akidah Ahlusunnah wal Jam’ah. Dan tidak menyalahinya selain kaum Nawâshib yang kesesatannya telah disepakati para ulama kita….

Kami Ahlusunnah, khususnya para pengikut mazhab Syafi’i telah diajarkan secara turun temurun berrdasarkan dalil Qur’ani dan hadis Nabi saw. serta atsar para Salaf Shaleh untuk mencintai dan menghormat keluarga dan dzurriyah Nabi saw., khususnya Ahlulbait mulia, seperti Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fatimah az Zahra, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain –semoga ridha Allah untuk mereka semua-!

Dalam kesempatan ini, kami mengajak para pecinta keluarga Nabi saw. untuk merenungkan akidah Imam kita; Imam Syafi’i –radhiyallah ‘anhu wa ardhâhu– yang beliau abadikan dalam bait-baita syair indah beliau. Baca lebih lanjut

Bahaya Keangkuhan Sikap Dan Keganasan Vonis Ulama Wahhâbi-Salafi!

Imam Besar Ahlusunnah Keturunan Nabi Muhammad Saw. Mereka Kafirkan!

Memang angkuh dan ganas sikap para pembesar dan tokoh ulama Wahhâbi terhadap siapapun yang tidak seakidah dengan mereka! Vonis sesat, ahli bid’ah hingga kafir dan musyrik adalah sudah menjadi biasa terlontar dari mulut-mulut para mufti, ulama dan kaum awam mereka untuk lawan-lawan akidah dan pemikiran mereka!

Kengkuhan itu makin menjadi-jadi ketika mereka berada dalam posisi kuat, ditopang oleh penguasa dan kekuasaan!

Kini , keganasan daa keangkuhan serta keberutalan sikap mereka muntahkan kepada seorang alim agung, guru besar 
para ulama  Ahlusunnah dan pembenteng akidah Islam… beliau adalah Sayyid Muhammad ibn Sayyid Alawi Al Maliki. Seorang ulama besar dan imam Ahlusunnah yang namanya tidak asing lagi di dunia Islam, khususnya di negeri-negeri Arab dan juga di tahan air tercinta.

Baca lebih lanjut