Ibnu Abdil Wahhâb: Selain Wahahâbiyah Kafir/Musyrik! (1)

Ibnu Abdil Wahhâb: Selain Wahahâbiyah Kafir/Musyrik! (1)

Mungkin Anda keberatan dan menganggap judul di atas berlebihan dan tidak ilmiah, atau bersifat provokatif. Mungkin anda menuduh komentar para pembesar ulama Islam yang membongkar kedok hakikat pondasi da’wah Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb seperti pada tulisan kami sebelumnya Wahhâbiyah Dan Doktrin Pengkafiran Kaum Muslimin adalah sebuah kepalsuan belaka dan hanya muncul dari para ulama Sû’ (demikian biasa dilontarkan kaum Wahhâbiyah, para muqallid Ibnu Abdil Wahhâb).

Akan tetapi apabila Anda mengenal hakikat Da’wah Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb yang sebenarnya tanpa perahasiaan dan atau “sungkan-sungkan”, maka Anda tidak akan keberatan atau menganggapnya sebuah hasutan.

Mungkin selama ini Anda hanya mengenal metode Da’wah Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb yang telah direvisi oleh para Misionaris Wahhâbiyah agar tidak menimbulkan keresahan di tengah-tengah umat Islam…. Akan tetapi coba renungkan Doktrin Teror Pengafiran yang ditebar Ibnu Abdil Wahhâb -Pendiri Sekte Wahhâyah- pasti Anda tahu siapa dan bagaiaman sebenarnya Doktrin Sekte Wahhâbiyah ini!

Pendahulan:

Setelah anda membaca bagaimana kesaksian para ulama pendukung Wahhâbiyah dan para penentangnya tentang kentalnya doktrin pengafiran kaum Muslimin selain pengikut Wahhâbiyah, kini pembaca kami ajak melihat dan memperhatikan tajamnya doktrin pengafiran itu secara langsung dari pernyataan dan fatwa Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb.

Kali ini, kajian akan kita fokuskan pada kitab Ad-Durar as-Saniyyah Fi al-Ajwibah an-Najdiyah. Kitab tersebut adalah kumpulan surat-surat dan jawaban atas pertanyaan ulama kota Najd sejak masa hidup Syeikh Muhammad ibn Abdil Wahhâb hingga sebelum tahun 1392 H. yang dirangkum oleh Syeikh Abdur Rahman ibn Muhammad ibn Qâsim al Hanbali an Najdi (W.1392H). Buku tersebut pernah dijadikan materi kuliah harian oleh Syeikh Abdul Aziz ibn Bâz (pimpinan tertinggi Sekte Wahhaâbiyah di masanya), dan dikabarkan bahwa ia meminta agar beberapa bagian dari surat atau fatwa dalam buku itu yang memuat vonis terang pengafiran kaum Muslimin agar tidak dicetak. Namun demikian ternyata yang luput dari sensor pun masih cukup sebagai bukti sikap dan pandangan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dalam pengafiran.

Apabila kita kecualikan bagian kecil dari kitab tersebut, seperti surat Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb kepada penduduk kota Qashîm (ad Durar as Saniyyah,1/34) maka kita akan dapatkan bahwa kitab Ad- Durar as-Saniyyah seperti juga buku-buku lain Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb hampir kesemuanya memuat sikap berlebihan dalam pengafiran kaum Muslimin, yang sulit rasanya dicarikan pembelaan kecuali dengan bersikap tidak rasional dan subyektif, dan itu sudah terjadi dari para Ekstrimis Wahhâbiyah.

Di bawah ini pembaca akan saya ajak memperhatikan puluhan contoh penegasan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dalam kitab tersebut.

Contoh Pertama:

Ulama dan Para Qadhi Kota Najd Tidak Mengenal Islam!

Inilah yang jelas akan kita temukan dari penegasan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb, bahkan ia mengatakan bahwa mereka tidak mengerti makna kalimat Tauhid; Lâ ilâha illallah/tiada tuhan selain Allah, dan mereka tidak mampu membedakan antara agama Muhammad ibn Abdillah dan agamanya ‘Amr ibn Luhay yang mencetuskan agama kemusyrikan untuk masyarakan Arab!

Ini bukan tuduhan palsu yang dibuat-buat untuk mendiskreditkan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb, akan tetapi adalah pernyataan tegas Syeikh sendiri, seperti dalam ad-Durar as Saniyyah,1/51:

لَقَدْ طَلَبْتُ العِلْمَ و اعْتَقَدَ مَنْ عَرَفَنِيْ أَنَّ لِيْ مَعْرِفَةً، و أنا في ذلِكَ الوقتِ لا أَعْرِفُ مَعنَى لآ إلهَ إلاَّ الله، و لا أعرِفُ ديْنَ الإسْلامِ! قبْلَ هذا الْخيرِ الذي مَنَّ اللهُ بِهِ! و كذلِكَ مشايِخِي، ما مِنْهُمْ رَجُلٌ عرَفَ ذلِكَ!، فَمَنْ زَعَمَ مِنْ عُلَماءِ العارِض أنَّهُ عرف معنى لآ إلهَ إلاَّ الله أوْ عرفَ معنى الإسلامِ قبلَ هذا الوقتِ أو زعمَ مِنْ مشايخي أنَّ أحَدًا عرفَ ذلكَ فقد كذب و افْتَرَى! و لبَسَ على الناسِ أو مَدَحَ بِما ليس فيهِ!

  “Aku telah menuntut ilmu dan orang yang mengenalku meyakini aku memiliki ma’rifat (ilmu), padahal aku waktu itu tidak mengerti makna Lâ ilâha illallah/tiada tuhan selain Allah dan aku tidak mengerti Islam sebelum Allah menganugerahkan kepadaku kebaikan ini! Demikian pula dengan guru-guruku, tiada seorang-pun dari mereka yang mengerti itu semua! Barang siapa dari ulama kota ‘Aridh mengaku mengerti makna Lâ ilâha illallah/tiada tuhan selain Allah, atau mengerti makna Islam sebelum waktu ini atau seorang dari guru-guruku ada yang mengaku mengertinya maka ia benar-benar telah berbohong dan mengada-ngada, serta menipu orang lain atau memuji diri sendiri dengan sesuatu yang tidak ia sandangnya!”

Setelah penegasan dan vonis brutal ini, ia melanjutkan bahwa ulama yang ia alamatkan pembicaraannya kepada mereka itu dan para masyaîkh/guru-guru mereka dan guru-guru mereka tidak ada yang mengerti akan agama Islam, dan mereka meyakini bahwa kemusyrikan adalah agama yang benar!:

وَلَمْ يُمَيِّزُوا بينَ دينِ محمدٍ (ص) و دينِ عمرو بن لُحَيْ الذي وضَعَهُ للعَرَبِ، بلْ دينُ عمروٍ عِندَهُمْ دينٌ صحيحٌ!

 “Mereka tidak bisa membedakan antara agama Muhammad saw. dan agama ‘Amr ibn Luhay yang ia gagas untuk masyarakat Arab, bahkan agama ‘Amr menurut mereka (para ulama itu) adalah agama yang benar!” (Ad Durar as Saniyyah, 1/57)

Abu Salafy berkata:

Coba Anda perhatian pernyataan di atas! Adakah pengafiran yang lebih jalas dan tegas lebih darinya? Ini jelas-jelas mengafirkan para ulama pilihan dan panutan umat dan para qâdhi kota Najd, guru-guru mereka, lalu apa bayangan kita tentang nasib para awam?!

Inilah pengafiran yang harus diakui telah terlontar dari pernyataan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb yang tidak bisa dibenarkan.

Sebab seluruh kitab sejarah kota Nadj telah menyebutkan sederetan nama ulama, para qadhi dan penuntut ilmu dari kaum Muslimin sejak zaman Ibnu ‘Adhîb pada adab ke sembilan hingga masa hidup Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb pada abad kedua belas.

Para penulis, tidak terkecuali para ahli sejarah dari kalangan Wahhâbiyah telah menyebutkan banyak data detail para ulama kota-kota seperti Usyaiqir, Syaqrâ, Buraidah, Unaizah, Huraimilâ’, al “Ainiyah, Riyâdh, al Kharj, Al Aflâj dan lain sebagianya sebelum masa Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dan mereka bukanlah orang-orang kafir dan bukan pula penyembah berhala dan arca, seperti yang didakwakan oleh Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb… Mungkin saja ada di antara mereka yang teledor dalam berda’wah, atau membiarkan praktik-praktik tertentu yang dianggap Wahhâbiyah sebagai bid’ah… itu bisa saja ada, akan tetapi menuduh mereka sebagai penyembah berhala atau lebih mengutamakan agama ‘Amr ibn Lihay yaitu kemusyrikan atas agama Tauhid yang dibawa oleh Sayyidul Anbiyâ’ wal Musralîn Muhammad saw…. tidak diragukan lagi adalah omongan batil yang tidak akan pernah diterima oleh siapapun yang menghargai akal sehatnya, dan saya yakin tidak ada orang waras yang akan mengatakannya. Kami berlindung kepada Allah dari mengafirkan kaum Muslimin…

Ini jelas adalah pengafiran sharîh, terang-tarangan yang telah didoktrinkan oleh Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb.

Catatan:

Untuk mengenal lebih jauh nama dan data para ulama kota Najd telah banyak kitab yang ditulis para sejarawan Arab, seperti:

A) As Suhub al Wâbilah karya Syeikh Ibnu Humaid dengan tahqîq Doktor Abdur Rahman al Utsaimin.

B) ‘Ulama Najd Khilâl Tsamâniyata Qurûn (ulama Najd Selama Delapan Abad) karya Abdullah al Bassâm -seorang ulama Wahhâbi dan salah seorang anggota Haiah Kibâr al Ulama (Komite Pembesar Ulama) bentukan para ulama Wahhâbiyah di Arab Saudi. Dalam kitab tersebut ia tidak menuduh seorang dari mereka menyandang bid’ah apalagi sebagai penyembah berhala dan mengutamakan agama ‘Amr atas agama Islam!

C) Ulama Nadj karya Qadhi Shaleh.

D) Ulama al Hanâbilah karya Bakr Abu Zaid.

Tidak seorangpun dari mereka atau selain mereka yang mengatakan bahwa para ulama sebelum zaman Syeikh Ibnu Abdil Wahab atau sezaman dengannya itu adalah menyembah berhala atau beragama dengan agama selain Islam! Kami berlindung kepada Allah dari keyakinan palsu seperti itu.

Lalu apa tujuan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb melontarkan tuduhan konyol seperti itu?! Bukankah itu pengafiran?! Yang kemudian ia jadikan pijakan hukum untuk menghalalkan darah-darah terhormat dan harta-harta mereka!! Dan itulah yang terjadi, setelah mereka dikafirkan, mereka diperangi, dibantai dan dibagi-bagi harta mereka sebagaia pampasan perang!!!

Innâ Lillâhi wa Innâ Ilaihi Râji’ûn.

(bersambung)

19 Tanggapan

  1. sekedar informasi http://www.sidogiri.com sudah aktif kembali

  2. Salam sejahtera bagi teman-teman yang beriman kepada Allah dan rasulnya Muhammad.
    terus terang membaca tulisan di atas membuat buku romaku merinding…. baqgaimana tidak? kita sekarang ini sedang menyaksikan pembongkaran dokumen-dokumen terpenting yang saya rasa sengaja disembunyikan oleh para ustaz Salafi bin wahhabi… atau mudah-mudahan aja mereka memang belum tau itu. saya hanya meminta agar kita semua mewaspadai pahaman pengkafiran yang didoktrinkan oleh pendiri wahabi… saya memang tidak pernah jadi angota aliran pengafiran itu, tapi memang sering beberapa kali hadir pengajian yang diasuh ustadz- wahabi lulusan Arab Saudia, memang tidak jauh beda dengan yang ditilis disini… sangat mudah menuduh kafir orang lain….
    maka dari itu WASPADALAH WAHAI KAUM MUSLIMIN SARI BAHAYA WAHABI BIAR NEGERI KITA TIDAK JADI SARANG TERORIS YANG SUKA KAFIRKAN DAN MENGHALALKAN DARAH SESAMA MUSLIM, APALAGI ORANG DI LUAR ISLAM! BAHAYAAAA BANGET KALAU GITU!

    • UNTUK ABU SALAFY DAN PARA PENGEKORNYA!
      KALIAN SEMUA ADALAH MUSUH AT TAUHID DAN AS SUNNAH.
      IMAM KAMI SYAIKH NASHIRUDDIN AL-ALBANI BERTUTUR:
      “ORANG-ORANG YANG BERMADZHAB, KAUM SUFI ( seperti para habib penyesat umat), PARA PENGIKUT ALIRAN ASY’ARIYAH, SEMUANYA ADALAH MUSUH-MUSUH AS SUNNAH.”
      (Silsilah Al Ahaditsush Shahihah,VI/676)
      Jadi segeralah kalian semua BERTOBAT SEBELUM DITELUNGKUPKAN KE DALAM API NERAKA BERSAMA ABU LAHAB, ABU JAHAL DKK.

      • @andriani

        saya heran sama para wahabi dan pengikutnya, ketika kesalahan mereka di bongkar mereka justru menambah buruk citra mereka dengan koment menyesatkan lah, memaki lah, bahkan sampai mengkafirkan lalu memvonis masuk neraka.

        padahal kalo mereka lebih santun, bijak lalu diskusi ilmiah pake dalil walaupun mungkin salah setidaknya tidak memperburuk atau bahkan mungkin memperbaiki sedikit citra yang sudah buruk.

        kalo albani bilang as’ariyah sesat apakah anda sudah membuktikan kebenaran ucapannya atau percaya begitu saja.

        tapi terimakasih untuk para pengikut wahabi yang sudah maki2, menuduh iblislah memvonis masuk neraka lah, sesatlah ini lah itu lah hal itu makin menegaskan bahwa kami tidak ingin seperti anda

  3. AlhamduliLlah, terima kasih atas pemberitahuan.. 🙂

  4. Abu Salafy:
    Disamping Islam menyanjung tinggi kedudukan ulama, Islam juga mengecam ulama su’ yang kerjanya cuma menyesatkan umat.
    Abu Salafy:
    Samtai aja pak.
    JANGAN DIANGGAP REMEH MAS ABU YG NGAKU-NGAKU SALAFY INI PERKARA AGAMA, SEKARANG SIAPA YANG MENYESATKAN UMAT, ULAMA ATAU ANTUM ?, PERTANYAAN ANA BELUM DIJAWAB, SIAPA ULAMA ANTUM ? DIKAWATIRKAN ULAMA SU’ SEPERTI YANG ANTUM BILANG SENDIRI. PESAN ANA KALAU MENGADILI ULAMA HARUS DIDAMPINGI MINIMAL PENDAPAT ULAMA JUGA, SELAIN DALIL-DALIL

    Abu salafy:

    Apa bukti yang kami ajukan belum cukup pak?

  5. Abu Salafy:
    Disamping Islam menyanjung tinggi kedudukan ulama, Islam juga mengecam ulama su’ yang kerjanya cuma menyesatkan umat.
    Abu Salafy:
    Samtai aja pak.
    JANGAN DIANGGAP REMEH MAS ABU YG NGAKU-NGAKU SALAFY INI PERKARA AGAMA, SEKARANG SIAPA YANG MENYESATKAN UMAT, ULAMA ATAU ANTUM ?, PERTANYAAN ANA BELUM DIJAWAB, SIAPA ULAMA ANTUM ? DIKAWATIRKAN ULAMA SU’ SEPERTI YANG ANTUM BILANG SENDIRI. PESAN ANA KALAU MENGADILI ULAMA HARUS DIDAMPINGI MINIMAL PENDAPAT ULAMA JUGA, SELAIN DALIL-DALIL YANG SAHIH, JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI, KECUALI KALAU ANTUM MERASA SUDAH JADI ULAMA, TENTUNYA ULAMA SU’.

  6. Assalamu’alaikum

    Ibnu Romadhon hati2…..ANTUM apaan yah….wah hebat bahasa arabnya saya buta samasekali bhs arab, tapi masih untung daripada pinter bhs arab tapi ke blinger kayak si ibnu ini…orang sudah jelas2 bukti didepan mata masih ngeles…….mantap memang si wahabi ini….EH MAS2 WAHABIIIIIIIIIII adakah dalilnya kalo WAHABI yg paling bener dan yg lain kafir….tapi dalilnya harus jelas ada tulisan WAHABInya yah……hehehehe…biar ampe bangkotan ngga ada….terus kalo masih ngeles sekecil apapun kejadian didunia ini alqur’an pasti ada mengupas…nah kira2 ada ngga yah qur’an mengupas “Bahwa sanya akan datang seorang ulama besar bernama Muhammad bin abmul mangap dgn ajarannya yg meluruskan islam kejalan yg benar, ikutilah golongan itu karena golongan merekalah yg benar”…..hehehehe ampe bangkotan WAHABI kagak nemu, lah kalo gitu kok berani2nya mengaku yg paling benar dan yg lain kafir…..WAHABI…WAHABI….ngaca BI….ngaca

  7. MAS AHMAD
    SELAMAT ATAS AKTIFNYA http://www.sidogiri.com TAPI SAYANG PAK SIDOGIRI SEKARANG TERJEBAK DALAM JARING WAHABI… IKUT2AN MENGAFIRKAN ATAU MENYESATKAN GOLONAGN LAIN, SEPERTI SYI’AH!
    LAH INI JUGA BUKTI KUAT KALAU WAHABI ITU JAMA’AH TAKFIRIYAH YANG KERJANYA CUMA MENGAFIRKAN GOLONGAN LAIN BAIK AHLUSUNNAH MAUPUN SYI’AH…
    KALAU SAYA PERHATIKAN, WAHABI AKAN BERHENTI MENGAFIRKAN DALAM DUA KONDISI:
    1)KETIKA LEMAH TIDAK KUAT SEHINGGA NEKED!
    2)KETIKA MAU MERAYU KAUM AWAM AHLUSUNNAH ATAU MENGALABUI MEREKA DENGAN SLOGAN MEMURNIKAN TAUHID DARI SYIRIK DAN BID’AH DAN KHURAFAT.
    SELAIN DUA KONDISI INI MEREKA PASTI NEKAD MENGKAFIRKAN KITA SEMUA.
    KALAU BUKTI DIATAS ITU PALSU TOLONG USTAZ2 WAHABI MEMBANTAHNYA.
    JADI RINGKASNYA WAHABI ADALAH MAZHAB HOROR ROR!!!

  8. asww. temen2 mohon
    1. tahan diri unruk tidak memakai kata2 kasar, dan sikap2 tidak ilmiah dalam menghadapi salafy wahaby.
    2. sebarkan pada kalangan intelektual untuk sgera memikirkan masalah “salafy wahaby ” ini, untuk mengkaji secara jelas apakah mereka benar atau salah. Dan kalau benar salafy wahaby salah, sikap bagaimana yang tepat: sehingga tidak merugikan kaum muslimin.

  9. apa sih artinya wahabi?
    antum ngomong wahabi terus, kenapa nggak ngomong tentang ldii, atau darul hadist, yang ternyata meresahkan.
    please dong ah……..!

  10. Setelah saya ikuti artikel Abu Salafy dari nomer 1-117 tentang doktrin TAKFIRIYAH yang diajarkan Ben Abdul Wahhab, saya perhatikan kok tidak ada komentar berarti dari antek-antek wahabi/salafi di Indonesia yange membentah dan menolak tuduhan pak abu (kalau itu memang tuduhan palsu)?!
    Apa itu artinya memang demikian adanya ajaran madzhab mereka? sehingga biar tidak tambah kebongkar lebih baik tidak usah diranggapi?! Atau para wahabiyun sedang kebingungan untuk membantahnya? atau belum mendapat restu dari masyaikh mereka di negeri Arab sana? Atau kenapa? Saya benar-benar tidak mengerti.
    Tolong ya asatidzah Salafiyun, kalau memang kalian itu tidak termasuk seperti yang diajarkan Ben Abdul Wahhab, ya bicara donk?
    Tapi seraca pribadi saya tidak heran kalau memeng orang-orang wahabi/salafi sangat galak dan brutal dalam sikap pengkafiran sesama muslimin. Mau bukti? Coba kamu perhatikan, bagaimana komentar2 anak-anak dan ustadz2 wahabi terhadap himbauan Abuya Sayyid Muhammad Alawi al Maliki yang ditulis abu salafy di sini… bukannya disambut ramah, eh malah dihujat habis sampi2 mengolok-olok Abuya Al Maliki dan menuduhnya sebagai Kuburiyyun, Ahli Bid’ah dll.
    Semoga, kaum musliomin disadarkan Allah dari sikap menyimpang itu. Amin Ya Allah.

  11. setahu saya sebenarnya negara-negara muslim sudah banyak mengecam KSA dengan wahabinya, terutama setelah peninggalan-peninggalan sejarah umat Islam di tanah kekuasaannya diratakan. yang belum diratakan oleh mereka itu tinggal makam nabi muhammad. saw. dan ka’bah. mereka merasa musuh dengan orang muslim yang tidak sepemikiran dengan mereka akan tetapi mesra sekali bersahabat dengan zionis dan amerika.

  12. Sekarang ada buku baru karangan orang salafy yang berjudul ” Meluruskan Sejarah Wahabi”menurut Ustad Abu gimana karena saya tidak akan membaca atau membeli karena pernah jadi korbanya pengikut wahabi

    __________
    -Abu Salafy-

    ya kalau punya uang lebih beli aja, dan baca barangkali ada manfaatnya.

  13. hehehhee.. menarik membaca komentar-2 di atas.. mencaci maki memang lebih mudah terlontar jika emosi sudah menguasi & sangat tidak ilmiah. Dan saat kondisi seperti itu, ibarat gelas yang sudah terbalik, diisi air sedikitpun tidak bisa.

    Dalam kondisi bagaimanapun saya sangat tidak setuju ada pendapat utk mengkafirkan seseorang, namun satu yang tidak dijelaskan oleh penulis di atas adalah kondisi masyarakat pada saat itu sehingga wahhab menulis seperti itu, dan rasanya ini yang perlu kita sama-sama ketahui sebelum memvonis dia benar/salah.

  14. LDII atau Darul Hadist? Mereka itu Real Wahabi di Indonesia.. Selain mereka semua umat Islam adalah najis… Kalau gak percaya solat dimesjid mereka, pasti semua lantai yang diinjak oleh anda akan dibersihkan sampai mengkilap (emangnya kita anjing kaleee kok dibilang najis) Gw tinggal diKediri, rumah gw bertetangga sama Markas Besar mereka, gak perlu ditanya deh, gw tau polah tingkah mereka yang aneh2…

  15. assalamu’alaikum

    saudaraku semua ada hal-hal yg lebih penting untuk kita perjuangkan & kita bela bersama!!!
    coba simak artikel2 di situs ini:
    http://www.indonesia.faithfreedom.org

    SEMOGA MENJADI BAHAN PEMIKIRAN KITA SEMUA!!!

    wasalamu’alaikum

  16. hanya orang-orang yang keblinger dan memang sudah dikehendaki oleh Allah sesatlah yang menganut paham wahabi dan menjadi “penyembah dul mangap”

  17. Makasih Ust Abu Salafy atas Usahanya dlm membongkar penyimpangan2 di tubuh umat islam yg slama ni di samar2kan oleh mereka

    Smoga Allah membalas dng pahala brlipat ganda atas usaha mu tu,Amiiin…

Tinggalkan Balasan ke ahmad Batalkan balasan