Bantahan Atas Siapakah Wahabi (2)
Wahhâbiyah Dan Doktrin Pengkafiran Kaum Muslimin
Secara umum penentang Syeikh Muhammad ibn Abdil Wahhâb -pendiri sekte Wahhâbiyah- dan aliran bentukannya dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok.
Pertama, Mereka yang berlebihan dalam mencaci-maki aliran ini sehingga mengafirkannya dan juga pendirinya. Dengan tidak mereka sadari mereka telah terjatuh dalam jurang pengafiran sebagaimana Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dan para pengikutnya terjatuh di dalamnya. Walaupun jarang kita temukan Ulama Ahlusunnah yang mengafirkan Sekte Sempalan ini.
Kedua, Mereka yang menggolongkan Wahhâbiyah sebagai “Sekte bid’ah yang sesat”, namun mereka tidak mengafirkannya. Mereka mengecam doktrin Sekte ini yang tak segan-segan menjulurkan lidah mereka untuk mengafirkan sesama Muslim dengan alasan-alasan yang naïf.
Ketiga, Mereka yang mengakui sebagian jasa-jasa sekte ini dan tidak menggolongkannya dala daftar hitam sekte sesat apalagi kafir, akan tetapi mereka mengkritik doktin pendirinya yang terlalu memperlebar peta pengafiran atas sesama Muslim dan menghalalkan memerangi dan mencucurkan darah-darah suci mereka dengan tuduhan bahwa mereka telah kafir/musyrik.
Kelompok ketiga ini sebenarnya tidak layak digolongkan sebagai musuh-musuh dan penentang aliran Wahhâbiyah, namun disayangkan bahwa kaum Wahhâbiyah sendiri menggolongkan mereka dalam daftar musuh-musuh mereka dan tidak segan-segan mengafirkan mereka!
Tuduhan Para Ulama Islam Terhadap Syeikh Muhammad ibn Abdil Wahhâb
Banyak sekali tuduhan dan kecaman ulama Islam atas Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dan doktrin-doktrinnya, di antara tuduhan yang paling akurat dan paling berbahaya adalah mereka menuduh Syeikh terlalu melebarkan peta pemusyrikan dan pengafiran sesama Muslim yang tidak sependapat dengannya, sampai-sampai, mereka yang simpatik dengan da’wah dan ajakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb-pun serta para pendukung setianya dari kalangan ulama Salafiyyîn tidak mampu menolak tuduhan ini. Seperti Syeikh asy Syawkani, misalnya, kendati dalam sisi konsep Tauhid ia sangat Salafy sesuai dengan pengakuan kaum Wahhâbi sendiri, dan sangat fanatik membela ajakan Wahhâbiyah dan pujiannya terhadap pendirinya; Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb-, namun demikian ia tak kuasa kecuali mengatakan:
و لَكِنَّهُم يَرَوْنَ أنَّ مَنْ لَمْ يَدْخُلْ تَحْتَ دَوْلَةِ طاحِبِ نَجْد، مُمَثِّلاً لأَوامِرِهِ، فَهُوَ خارِجٌ عَنِ الإسْلامِ.
“Akan tetapi mereka berpandangan bahwa siapa yang tidak masuk/bergabung di bawah kekauasaan penguasa Najd (keluarga Sau’d) dengan melaksanakan perintah-perintahnya maka ia keluar dari Islam.” (Al Badru ath Thâli’,2/5)
Demikian juga dengan Manshûr al Hâzimi-seorang ulama Salafy-, kendati ia banyak memuji Syeikh Ibnu Abdil Wahhâbi, akan tetapi ia mengeritknya dalam dua hal, pertama, pengafiran Ahli Kiblat (Kaum Muslimin) dengan sekedar pemelintiran terhadap masalah yang sedang disengketakan…., kedua, pencucuran darah-darah kaum Muslimin yang seharusnya dihormati, dengan tanpa hujjah yang jelas dan bukti yang membenarkannya. (Abjad al ‘Ulûm,3/193).
Begitu juga halnya dengan Syeikh Muhammad Hasan Shadiq Khan -seorang Salafy- ia telah terang-terangan menyatakan bahwa Ahli Hadis telah berlepas diri dari Wahhâbiyah dikarenakan mereka tidak dikenal melainkan dengan sikap keras dan gegabah dalam mencucurkan darah-darah suci kaum Muslimin. (baca Daâwi al Munâwi’în:160)
Tentunya kaum Wahhâbi, dulu dan sekarang pasti akan menolak tuduhan ini dengan berbagai alasan, mulai dari menuduh sumber tuduhan itu adalah sumber Kristen, seperti dilakukan Doktor Abdul Aziz Al Abdil Lathîf! Sementara itu sumber-sumber sejarah yang ditulis para penulis Wahhâbiyah sendiri mengakuinya, seperti yang diakui Ibnu Ghunnâm dalam kitab Tarikh-nya, bahwa lebih dari 300 kali peperangan dikobarkan kaum Wahhâbi atas kaum Muslimin dari kelompok lain; Ahlusunnah maupun Syi’ah, dan pada setiap kalinya ia mengatakan demikian, “Pada tahun ini kaum Muslimin telah berperang melawan kaum kafir…”
seperti kita maklumi bahwa peperangan yang dikobarkan kaum Wahhâbi itu adalah peperangan antara gerombolan pengikut Wahhâbiyah dan kaum Muslimin di berbagai daerah di sekitar kota Najd, Hijaz, Ahsâ’, Iraq. Dan sejarah tidak pernah mencatat bahwa kaum Wahabiyah ini mengangkat senjata mereka melawan kaum kafir; Yahudi dan atau Nashrani. Ini adalah sebuah kenyataan yang tidak seharusnya dibantah oleh para Ghulât; Ekstirimis Wahhâbiyah sekarang! Sebab membela para pendahulu mereka dalam setiap sepak terjang mereka adalah ghuluw atau sikap berlebihan dalam mengultus!!
Tetapi apa hendak dikata Para Ekstirimis Wahhâbiyah tidak pernah mau menerima penukilan data sejarah selain dari kelompok mereka sendiri, mereka menolak semua bukti sejarah yang dibawakan ulama Ahlusunnah yang berselisih pandangan dengan Wahhâbiyah… seakan mereka akan memaksa kita untuk memahami apa yang terjadi saat itu di sana dengan kaca mata Wahhâbiyah! Seakan kaum Muslimin dari kelompok lain itu adalah kaum Kafir Quraisy di hadapan Nabi saw.!!! Ini adalah sikap berlebihan, ghuluw. Jadi pada akhirnya, apa yang dikatakan para penentang Wahhâbiyah itu benar dalam tuduhan mereka bahwa Wahhâbiyah adalah kaum Penebar Teror Pengafiran dan Pengobar Peperangan Sesama Kaum Muslimin!!!
Di antara mereka yang masih tergolong netral dalam menyikapi Wahhâbiyah adalah Syeikh Anwar Syah Kasymiri… namun demikian ia tidak bisa mendiamkan sikap gegabah Wahhâbiyah dalam menvonis kafir atas kaum Muslimin selain kelompok mereka! (baca Daâwi al Munâwi’în:160).
Komentar Para Ulama Sunni
Adapun komentar-komnetar ulama Sunni tentang Sekte Wahhâbiyah sangat banyak sekali, karenanya kami akan batasi dengan menyebutkan beberapa saja darinya:
1. Syeikh Sunni Hanbali Ibnu ‘Afâliq berkata tentang Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb, “Ia bersumpah dengan sumpah palsu bahwa kaum Yahudi dan Musyrikin lebih baik keadaan keberagamaan mereka dibanding kaum Muslimin.” (Daâwi al Munâwi’în:164)
Dan tuduhan ini bukan tidak berdasar, ia dapat dengan mudah kita temukan dalam penegasan-penegasan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb sendiri, seperti ketika ia mengatakan bahwa “Kaum Musyrikin zaman kita (maksudnya adalah kamu Muslimin dari kelompk lain yang berbeda dengannya) itu lebih kafir dari kaum kafir Quraisy…” yang jelas bahwa kaum kafir Quraisy itu lebih kafir dari Ahlil Kitab; Yahudi dan Nashrani! Jadi kaum Muslimin lebih jelak dari Ahlil Kitab!!
Karenanya tidaklah heran jika Abdul Aziz Al Abdil Lathîf mengolongkan Syeikh mulia Ibnu ‘Afâliq yang Sunni dan Hanbali itu sebagai pembohong besar!!! Mengapa harus begitu, sementara penegasan-penegasan Ibnu Abdil Wahhâb sendiri sangat jelas dalam masalah ini, seperti dapat Anda jumpai dalam kitab Kasyfu asy Syubuhât.
2. Syeikh Sunni Hanbali Sulaiman ibn Sahîm berkata tentang Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb, “Barang siapa tidak menyetujinya dalam semua yang ia katakan dan bersaksi bahwa apa yang ia bawa itu haq, maka ia pastikan orang itu adalah kafir! Dan barang siapa membenarkannya dalam semua yang ia katakan, maka ia berkata, ‘Engkau adalah seorang pengesa Allah, muwahid! walaupun ia seorang yang fasik total!” (Daâwi al Munâwi’în:164)
Syeikh Sunni Hanbali, Salafy, Najdy Utsman ibn Manshûr-salah seorang qadhi pada masa kekuasan Dinasti Keluarga Sa’ud Kedua-[1] berkata tentang Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb, “Allah telah menimpakan balâ’/cobaan/bencana atas penduduk Najd bahkan seluruh penduduk Jazirah Arabiyah dengan bangkitnya seorang atas mereka dan upaya getolnya dalam mengafirkan umat Islam, yang khusus maupun yang umum… dengan menghias alasan yang tidak pernah diwahyukan Allah!” Ia juga berkata, “Tetapi orang ini (Ibnu Abdil Wahhâb) menjadikan keta’atan kepadanya adalah salah sebuah rukum Islam.” (Daâwi al Munâwi’în:166)
3. Syeikh Sulaiman ibn Abdil Wahhâb -saudara kandung Muhammad ibn Abdil Wahhâb, pendiri sekte Wahhâbiyah– berkata tentang saudaranya; Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb, “Berapa rukun Islam hai Muhammad ibn Abdil Wahhâb? Ia menjawab ‘Lima.’ Ya tetapi engkau menjadikannya enam, yang keenam adalah: Barang siapa tidak mengikutimu maka ia bukan seorang Muslim. Ini adalah rukun Islam keenam milikmu.” (Daâwi al Munâwi’în:166)
Apa yang dikatakan Syeikh Sulaiman tentunya bukan sebuah dialoq yang berlangsung antara kedua saudara ini. Ibnu Abdil Wahhâb tidak mengatakan dengan redaksi terang seperti itu, akan tetapi ia adalah kesimpulan dari syarat-syarat rumit yang ditetapkannya untuk menjadi seorang Muslim! Dan kesimpulan itu dapat dibuktikan dari pernyataan pendiri Sekte Wahhâbiyah ini!
4. Syeikh az Zahhâwi berkata, “Jika ada yang bertanya, ‘apa mazhabnya kaum Wahhâbiyah? Apa tujuannya? Lalu kami jawab kedua pertanyaan itu dengan; Pengafiran seluruh kaum Muslimin. Pastilah jawaban itu sangat tepat untuk memperkenalkan sejatinya mazhab Wahhâbiyah kendati ia ringkas!!” (Daâwi al Munâwi’în:167)
5. Syeikh Ahmad Zaini Dahlân -mufti Mazhab Syafi’iyah di kota Makkah- berkata tentang Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dan para penganutnya, “Mereka tidak meyakini adanya seorang muwahhid (yang mengesakan Allah SWT) selain yang mengikuti mereka dalam pandangan-pandangan mereka.” (Daâwi al Munâwi’în:166)
6. Sayyid Sunni Alawi ibn Ahmad al Hadad al Hadhrami berkata, “Jika ada seorang ingin masuk ke dalam agamanya, ia akan mengatakan, ‘Bersaksilah bahwa engkau dahulu adalah kafir dan bersaksilah bawa kedua orang tuamu mati dalam keaadaan kafir, bersaksilah bahwa si alim fulan anu dan anu itu kafir… jika ia bersaksi atas itu semua maka ia (Ibnu Abdil Wahhâb) akan menerimanya, dan jika tidak ia akan membunuhnya… . setelahnya Sayyid al Haddad melanjutkan, “Bagaimana engkau tidak puas dengan orang yang masih hidup dengan menuduh mereka Musyrikûn, sehingga engkau meneruskannya kepada yang sudah mati bertahun-tahun dengan engkau mengatakan bahwa mereka mati dalam keadaan sesat yang menyesatkan sampai-sampai engkau menyebut nama-nama ulama-ulama besar dan para muhaqqîn.” (Daâwi al Munâwi’în:165)
7. Syeikh Sunni Hasan asy Syatha ad Dimasyqi berkata, “Poros da’wah Wahhâbiyah adalah pengafiran kaum Muslimin… .” (Daâwi al Munâwi’în:165)
Demikianlah kita saksikan bagaimana semua penentang Syeikh baik dari kalangan Asya’irah maupun Salafiyîn, seperti Asy Syawkâni, Ash Shan’âni dan Utsman ibn Manshûr telah bersepakatan mengatakan bahwa Syeikh Muhammad ibn Abdil Wahhâb dan para pengikutnya sangat berlebihan dalam sikap pengafiran sesama kaum Muslimin, baik para ulama maupun kaum awam. Dan na’asnya, apa yang mereka katakan itu dapat dengan mudah kita temukan dalam kitab-kitab Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb sendiri.
Begitu juga dengan para ulama dari mazhab selain Ahlusunnah, seperti Syi’ah dan Ibadhiyah juga menegaskannya!
Jadi, harapan kami ialah hendaknya para Misionaris dan juru da’wah Sekte Wahhâbiyah mengakui kenyataan ini dan tidak menampakkan keengganan menerimanya apalagi berusaha membelanya… doktrin pengafiran sesama Kaum Msulimin adalah sangat kental dalam ajaran Ibnu Abdil Wahhâb dan para pelanjutnya… Ini adalah sebuah kenyataan yang tak mungkin dipungkiri!!!
Mengakui kesalahan itu lebih baik dari pada mempertahankannya dengan menampakkan kedegilan sikap dan fanatisme membabi-buta… Akui saja itu sebagai sebuah kesalahan Syeikh kalian, dan kalian tidak akan mengikuti kesalahan sikap dan pendapatnya… Bukankan Syeikh Muhammad ibn Abdil Wahhâb -pendiri Sekte Wahhâbiyah- itu manusia biasa yang bisa salah dan tergelincir?! Bukankah ia juga mengecam mengikuti dan bertaqlid kepada para ulama dan fuqaha’ dalam seluruh pendapat dan sikapnya?! Kami yakin bahwa ia juga tidak akan setuju dengan sikap kaum Wahhâbiyah sekarang yang masih bersikeras mengikutinya dalam kesalahan doktrin pengafiran kaum Muslimin selain Wahhâbi!
Itu adalah sikap ghuluw yang tak henti-hentinya dikecam Syeikh sendiri semasa hidupnya!
Salam sehajtera atas yang mau merendahkan hatinya mengikuti kebenaran Allah!
****************************************
Siapakah Wahhabi?
Penulis: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc
Tuduhan: Mengkafirkan kaum muslimin dan menghalalkan darah mereka.[7]Bantahan: – Ini merupakan tuduhan dusta terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, karena beliau pernah mengatakan: “Kalau kami tidak (berani) mengkafirkan orang yang beribadah kepada berhala yang ada di kubah (kuburan/ makam) Abdul Qadir Jaelani dan yang ada di kuburan Ahmad Al-Badawi dan sejenisnya, dikarenakan kejahilan mereka dan tidak adanya orang yang mengingatkannya. Bagaimana mungkin kami berani mengkafirkan orang yang tidak melakukan kesyirikan atau seorang muslim yang tidak berhijrah ke tempat kami…?! Maha suci Engkau ya Allah, sungguh ini merupakan kedustaan yang besar.” (Muhammad bin Abdul Wahhab Mushlihun Mazhlumun Wa Muftara ‘Alaihi, hal. 203)
lihat: blog muhawiid.wordpress.com
Abu Salafy berkata:
Coba Anda perhatikan wahai saudaraku, bagaimana Syaikh Ibnu Abdil Wahhab ketika mengelak dan membela diri dari tudingan Pengkifarn kaum Muslimin, ia justru masih tak kuasa menyembunyikan kayakinnya dalam mengafirkan kaum Muslimin dengan menuduh mereka menyembah berhala yang ada di kuburan Syaikh Abdul Qadir al Jilani di Iraq dan Sayyid Ahmad al Badawi di Mesir! Padahal seperti dimaklumi bahwa kaum Muslimin pecinta para wali Allah dan hamba-hamba-Nya yang shaleh yang dengan penuh kerinduan menziarahi makam mereka dan mungkin banyak di antara mereka yang mencium batu nisan makam-makan para Wali Allah dituduhnya sebagai menyembah berhala!!! Dan menyebut nisan itu sebagai berhala!!
Adakah pengafiran yang lebih terang dari itu? sementara itu ia dengan kata-kata dusta mengatakan tidak mengafirkan mereka? Lalu bagaimana bayangan kita ketika ia berkata-kata ketika tidak sedang membala diri?! Pasti lebih tegas lagi menyeramkan! Dapatkah Ibnu Abdil Wahhab dan para Muqallid butanya mengatakan bahwa di kuburun para Waliyullah itu terdapat berhala yang disembah para peziarahnya? Berhala yang ia maksud tiada lain adalah batu nisam…. Dan praktik mengusap dan atau menciumnya di golongkannya sebagai menyembah selain Allah SWT. Jadi merek adalah kaum Musyrikûn! Kendati disini ia mengatakan bahwa mereka diselamatkan dari hukum kemusyrikan (ala Wahhabiyah ) itu dikarenakan kejahilan mereka akan hkikat apa yang mereka kerjakan, namun dalam banyak kesempatan dan komentarnya, Ibnu Abdil Wahhâb tidak mengecualikan mereka yang jahil/bodoh dari hukum dan status kemusyrikan!!
Syeikh Utsman ibn Manshûr adalah seorang ulama Wahhabiyah bermazhabkan Hanbali dan berpikiran salafy, serta bekerja untuk Dinasti Keluarga Sa’ud. Ia banyak mendapatkan pujian dari para ulama Wahhabiyah seperti al Bassâm, Bakr Abu Zaid dan Shaleh al Qâdhi, akan tetapi akhirnya ia harus menuai kecaman keras dari Ekstrimis Wahhabiyah, semua kedekatan dan kelutusan serta keteguhannya terhadap Da’wah Wahhabiyah tidak mampu menyelamatkannya, sebab mereka hanya akan berdamai dengan siapa yang memuja dan menyanjung Ibnu Abdil Wahhab -pendiri Sekte Wahhabiyah- saja!
Adapun yang mengkritiknya maka nasib mereka adalah kecaman dan laknatan. Sementara itu para Ekstrimis Wahhabiyah tidak akan malu-malu berhujjah dengan komentar seorang seperti al Qashîmi -yang pada akhir hayatnya menjadi seoranmg Ateis-, sebab ia memuji Ibnu Abdil Wahhab!! Itulah logika Ekrtimisme Wahhabiyah yang sedang gentanyangan sekarang mengatas namakan Salafy pemurni ajaran Nabi saw.! Semoga umat Islam diselamatkan dari kejahatnnya, amin.!
Filed under: Akidah, Fatwa Pensesatan, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Mengenal Pemimpin Wahabi, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy, Sejarah Wahabi-Salafy, Ulama' Ahlusunnah, Wahhabi Versus Ulama Islam |
pengkafiran sesama umat Islam adalah terlarang keras dalam agama kita. jangan gara-gara perselisihan paham saudara sendiri dikafirkan. yang suka mengkafirkan orang lain yang berselisih dengannya dealam urusan agama adalah kaum khawarij yang telah dikutuk rasul… menyamakan penziarah makamnya Syeik waliyyullah Abdul Qadir al Jailani dan Ahmad badawi dengan penyembah berhala adalah keterlaluan. itu artinya menduduh kafir dan musyrik umat Islam yang mewalikan para wali itu. Apa memang begitu pendapat orang salafiyun? Tolong dipikirkan kembali.
tolong para salafiyun yang membaca artikel dalam blog ini untuk menjelaskan sikap dan pandangan mazhabnya tentang pengkafiran itu? Apa benar memang begitu?
dan apakah yang dikatakan ulama kami ahlussunah di atas memang benar atao sekedar tuduhan belaka?
Coba lihat juga dialog antara Sunan Ampel dengan Sunan Kalijaga!
Baca, Pahami, Resapi, di bawa ke dalam tidur (sampai bermimpi), kemudian hafalkan dialognya tersebut dan tuliskan dalam entri ini dengan berbagai macam redaksinya. Hal ini untuk menjawab dan menyanggah bantahan dari Al-Ustadz Ruwaifi’bin Sulaimi Lc, sekaligus untuk memperkuat dalil dari kita (Ahli Sunnah).
Coba perhatikan! Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari dialog antara dua orang Wali Sanga, yang mengakibatkan umat islam di tanah jawa ketika itu menjadi 2 golongan, yakni golongan putih ( anti akulturasi, anti asimilasi dan anti adaptasi) dengan golongan abangan (pro akulturasi, pro asimilasi dan pro adaptasi) ?
hendaknya kita paham apa yang menjadi keinginan Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga. Camkan ini!
Semoga laknat Allah ditujukan kepada orang-orang yang menyembunyikan kebenaran dan kepada orang-orang yang mendebat kebenaran. Amin ya rabbal ‘alamin
mana dialognya mas budi?ada linknya ga?
ya kelihtannya arek-arek wahabi agak kelenger denag artikel-artikel terbaru abu salafy sehingga bungkam sejuta bahasa bukan lagi seribu bahasa… pada kemana semua komentator ulung wahabi seperti abu sayev, abi jihad, cahya, dan abu abu lain abu gosok, abu jahal … pada kemana ya semua mereka itu, kok tak seorangpun berani mengontari artikel-artilek abu salafy terbaru… ketauan ya kalau masih rembukan dulu untuk mengelak dari bukti pengafiran yang diajukan?
aku nyimpulkan bahwa mereka bener-bener sedang dalam masalah serius kebingungan piye yang ene’e njawabe, ben ora ketemon le’ awa’ deaw iki ama’ah takfir yang pura’pura’ moderat dan santun kepada umate kanjeng Nabi Muhammad.
allahu yahdik..
buat Wong Jogja, anda dapat membeli buku kisah tentang Walisanga ataupun buku kisah tentang Sunan Kalijaga di toko-toko buku terdekat. kalo nggak ada coba saja datang ke Demak, ke Kadilangu. Di sana komplit lhooo! Di dalam buku tsb anda dapat menemukan apa yang menjadi dialog antara beliau (Raden Brandal Lokajaya/Sunan Kalijaga) dengan Bapaknya Sunan Bonang, guru Sunan Kalijaga , yakni Sunan Ampel.
Kalau masalah linknya tanyakan pada abusalafy? saya orang yang bodoh, yang tidak tahu apa-apa, hanya dapat memberikan usul saja. Harap maklum dan memang harus maklum dengan kedunguan saya ini.
Semoga mas abusalafy memiliki waktu untuk membuat entri dengan tema “Tanggapan Wahaby vs Ahlus Sunnah tentang Dialog antara Suanan Kalijaga dengan Sunan Ampel”. Amin
Ya Allah Kabulkanlah permohonan hambaMU yang ingin mengetahui hakikat kebenaran sejati. Jika tidak, maka aku termasuk orang-orang yang menganiaya diri sendiri
hiya mas budi, mana linknya? sampai sekarang masih belum ada? Katanya ahlus Sunnah?
Bikin anak kok coba-coba.
Kalau nggak mau nanggung akibatnya ya jangan buat!
Buat mas budi, yang mas maksud dengan ahlus sunnah itu siapa sih?
Saya koq gak paham.
buat wong Jogja:
lihat yang ini!
Sunan Ampel biasa berbeda pendapat dengan putra dan murid-mantunya yang juga para wali. Dalam hal menyikapi adat, Sunan Ampel lebih puritan ketimbang Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga pernah menawarkan untuk mengislamkan adat sesaji, selamatan, wayang, dan gamelan. Sunan Ampel menolak halus.
”Apakah tidak khawatir kelak adat itu akan dianggap berasal dari Islam?” kata Sunan Ampel. ”Nanti bisa bidah, dan Islam tak murni lagi.” Pandangan Sunan Ampel didukung Sunan Giri dan Sunan Drajat. Sementara Sunan Kudus dan Sunan Bonang menyetujui Sunan Kalijaga. Sunan Kudus membuat dua kategori: adat yang bisa dimasuki Islam, dan yang sama sekali tidak.
atau yang ini!
Bagaimana pendapat sunan ampel terhadap berbagai masalah kepercayaan dan adat istiadat masyarakat kiranya dapatlah kita ketahui dari hasil pada pemusyawaratan para wali. Pada waktu Sunan Kalijaga mengusulkan agar adat istiadat Jawa seperti selamatan, bersesaji itu dimasuki rasa ke-Islam-an, maka sunan ampel pun bertanyalah :
“Apakah tidak mengkhawatirkan dikemudian hari ? bahwa adat isitadat dan upacara-upacara lama itu nanti akan dianggap sebagai ajaran islam, sebab kalau demikian nanti apakah hal ini tidak akan menjadikan bid’ah?”.
Pertanyaan sunan ampel ini kemudian dijawab oleh sunan Kudus sbb :
“Saya setuju dengan pendapatnya Sunan Kalijaga, sebab menurut pelajaran agama Budha itu ada persamaannya dengan ajaran Islam, yaitu orang kaya harus menolong kepada fakir miskin. Adapun mengenai kekhawatiran tuan, saya mempunyai keyakinan bahwa dikemudian hari akan ada orang Islam yang akan menyempurnakannya”.
terima kasih
Buat wong demaq: terima kasih atas bantuannya.
Buat wong Jogja: lihatlah masukan dari wong demaq!
Premis Mayor : Sunan Ampel khawatir bahwa adat istiadat dan upacara-upacara lama nanti akan dianggapap sebagai ajaran Islam, nanti bisa menimbulkan bid’ah dan Islam tidak murni lagi
Premis Minor : Sunan Kudus yang seide dengan Sunan Kalijaga bahwa dikemudian hari akan ada orang Islam yang akan menyempurnakannya
Kesimpulan : …………………………………….. {Hanya orang-orang yang pandai dan berilmulah yang mampu mengisi titik-titik ini. Adapun orang yang bodoh seperti saya ini mana mampu? Apalagi orang yang sombong dia akan merasa kewalahan dan tidak mampu mengisi titik-titik ini. Untuk itu bagi siapa saja yang merasa pandai dan berilmu saya memohon dengan sangat untuk mengisi titik-titik tersebut, agar lengkap!)
Semoga yang batil segera dilenyapkan oleh yang haq
Abu Salafy tidak pandai menyaring tanggapan-tanggapan yang sesuai dengan masalah dengan yang sama sekali tidak. Lihatlah wahai umat Islam itulah salah satu kebodohan Abu Salafy. Dia sembarangan memasukkan pendapat dari seseorang . Lihat tanggapan no. 7 wahai para pembaca sekalian. Mana pantas seorang Jeremia — nama seorang nasrani — masuk dalam masalah ini. selain itu tanggapannya melenceng jauh pula! Apa pantas ? lho koq nggak komentar! komentar dong!!!
Abu Salafy:
Apa yang anda maksud dengan: Dia sembarangan memasukkan pendapat dari seseorang . Lihat tanggapan no. 7 wahai para pembaca sekalian. Mana pantas seorang Jeremia — nama seorang nasrani — masuk dalam masalah ini.
Apanya yang melenceng?
lho koq tiada yang komentar dengan tanggapan dari Wong Demaq. apa pula nih? tutup aja website ini kalo tak ada yang ngasih koment, tak nyambung juga tak apalah.
Bis kolobis kontul baris
Re kere ra uwis- uwis
PENGUMUMAN-PENGUMUMAN !!!
HARAP DIBACA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH KARENA BERSIFAT RAHASIA!
Wah rupanya semua juga sama bodoh seperti saya, termasuk Abu Salafy. Buktinya dia tidak bisa mengisi titik-titik tersebut. Kalau kamu mengelak wahai Abu Salafy, coba apa dong isi dari titik-titik tersebut. Saya yakin insya Allah jawabannya berputar-putar dan membuat saya semakin bingung.
kalo nggak mau dikatakan bodoh anda harus membuka entri baru tentang “Membahas Apa dibalik Dialog antara Sunan Kalijaga dengan Sunan Ampel”. Kalau tidak berarti anda adalah seorang yang mempunyai niat untuk menyembunyikan ilmu, pengetahuan, sejarah, kebenaran di mata umat Islam ini. Ini bukan saja ancaman, tetapi juga keinginan yang sangat dari saya untuk mengetahui kebenaran yang sejati tanpa adanya hal-hal yang ditutup-tutupi — termasuk permasalahan dialog antara 2 orang tokoh mubaligh Islam (Wali Sanga) pertama di Tanah Jawa yang jarang dimuat dan mencuat di media massa maupun yang sejenisnya — agar yang salah segera bertobat dan mengakui segala kesalahannya selama ini ; dan yang benar tidak berubah arah mengikuti pendapat yang salah.
Laahaula walaa quwwata illaa billaah
Aku mau ikut sayembara dari pengumuman diatas dan aku tahu jawabannya yaitu “Imam Mahdi” yaitu orang islam yang akan menyempurnakannya.
Horreee aku menang walaupun aku bodoh seruuu
Jawaban yang sedikit lebih panjangnya :
“Imam Mahdi” yaitu orang islam yang akan menyempurnakannya dari hal-2 yang salah dari Sunan Kudus dll. Selain itu juga memberantas ajaran Wahabi yang menyimpang.
assalamu’alaikum wrwb.
Mohon izin untuk mengutip dan mengarsipkan di arsip saya.
Terima kasih.
Abu Salafy menjawab:
___________________________
Silahkan mas, terima kasih!
abu salafy dan ruwaifi’ bin sulaimi sama saja
Abu Salafy:
Audzu billahi minasy-syaihtonirrojim!
wah rupanya tidak ada yang tidak tunanetra terhadap tulisan saya di atas. buktinya sampai sekarang belum ada tanggapannya. tetapi itu tidak mungkin. saya yakin bahwa kalian sedang berpikir keras sehingga tidak mampu menjawabnya.
budi Berkata:
Desember 4, 2007 pada 2:41 am
wah rupanya tidak ada yang tidak tunanetra terhadap tulisan saya di atas. buktinya sampai sekarang belum ada tanggapannya. tetapi itu tidak mungkin. saya yakin bahwa kalian sedang berpikir keras sehingga tidak mampu menjawabnya.
Mas Budi iki piye to, aku kan sudah menjawab tuh di nomer 15 jelaskan?? berarti yang tunanetra siapa??? berpikirnya nggak keras kok ringan-ringan saja. bedean ringan ‘gitu aja kok repot’ he..he.he..
Wong bodoh seru Berkata:
November 26, 2007 pada 11:29 am
Aku mau ikut sayembara dari pengumuman diatas dan aku tahu jawabannya yaitu “Imam Mahdi” yaitu orang islam yang akan menyempurnakannya.
Horreee aku menang walaupun aku bodoh seruuu
Jawaban yang sedikit lebih panjangnya :
“Imam Mahdi” yaitu orang islam yang akan menyempurnakannya dari hal-2 yang salah dari Sunan Kudus dll. Selain itu juga memberantas ajaran Wahabi yang menyimpang.
Wah rupanya anda adalah seorang yang brilian, cerdas dan berpengetahuan luas. saya salut dengan anda. meskipun menjadi orang yang cerdas anda tidak memperlihatkan kesombongan anda tentang tingkat kecerdasan anda. anda adalah seorang yang tawadlu’ dan awas, serta kritis.
kalau boleh tahu, apa saja sih hal-hal yng salah dari Sunan Kudus dll? dan apa pula sih yang menyimpang dari ajaran wahabi.
saya yakin bahwa anda seorang yang sangat cerdas dan awas terhadap segala informasi, tidak seperti saya yang kuper ini.
budi…budi…dr pertama ngaku kuper tp kata2nya sok pinter bgt.itulah ciri2 orang NU palsu.saya org NU tp saya salut dg org2 wahabi,para wanitanya menutup aurat dg benar,ga kaya org2 yg mengkritisinya,dandananya molek,membuka aurat hal yg biasa,pada ngaca dong,tau ga kenapa??itu karena ajaran kalian ngaco
Ass, carilah penjelasan dari orang yang betul-betul ahlinya. Dia cinta kepada Allah dan RasulNya dengan mengamalkan sunnah-sunnahnya. Dia mesti memiliki sanad guru yang jelas sampai kerasulullah, kalau tidak demikian, tidak terjamin keilmuannya. Wahai orang-orang wahabi, coba tunjukkan sanad guru-guru mu dengan jelas, baru bicara. Bukan caci sana, caci sini.
@Al-Ustadz Ruwaifi’bin Sulaimi Lc,
salam apa benar komen diatas itu tulisan Al-Ustadz Ruwaifi’bin Sulaimi Lc,
kalo itu memang bener tulisan al-ustad, kok aneh ya, masak artikelnya tentang wahabi dibantah dan dilucuti abis sama pak abu kok komennnya macam begitu, gak nyambung babar blas. mudah2an aja itu buka al-ustad yang asli.
dan buat al-ustad yang asli, tulisan saudara di blog muhawiid.wordpress.com kok ditutup kolom komentarnya?
bukan hanya tulisan saudara saja tapi semua tulisan di blog tersebut ditutup kolom komentarnya!
malu-maluin aja sama pak abusalafy, itu namanya lempar batu sembunyi tangan!
Gimana wahai wahabi kok gitu blog-blog sekte wahabi/salafy?!
Dengan mencermati secara seksama dan telaten ternyata apa yang dikatakan ulama kita (Ahlusunnah) tentang wahabi adalah benar, mereka adalah gerombolan TAKFIRYAH yang haus darah…
Madzhab wahabi adalah madzhab POKOE SELAIN KAMI ADALAH KAFIR! selesai semua urusan….. tidak terima alasan apapun. KAFIR YA TITIK.
antum sudah pernh ke mesir belum???yg katanya makam imam syafi’i di sana????di sana orang-orang jahil semacam abu salafy ini menaruh surat2 permintaan ke makam,dan banyak yang shalat menghadap makam….
SEPERTI kebanyakan NU di Indonesia,
gt mo dibilang Ahlu sunnah wal jama’ah….
kwkwkwkwkwkkwkw
oiy…(ma’af sensor) lu……
jgn bawa ormas………
walau wa (….ma’af sensor), sholat masih bolong2,tapi iman wa utuh …. g bolong2 kaya iman wahabi……
go to hell ja loe….
dasar…..
otak dodol……..
klo ni mah,utusan setan yg nyamar ngaku org islam,trus mo ancurin islam dr dalam…tapi sante ja bro….kita g bakal kalaah ma yg ginian……cetek …..enteng….biarin ja koar2 kaya anjing….ntar berhenti sendiri…..
Tidak usah ke Mesir mas, di Indonesia saja banyak abu salafy-abu salafy, yang beribadah di kuburan, di Makassar di kuburan Syehk Yusuf banyak yang meminta pada kuburan. melepas nasar, lebih-lebih lagi di Jawa disitu sarangnya kemusyrikan.
Assalamualaikum wr wb
Rosululloh SAW dalam menyampaikan dakwah beliau adalah Tauhid dan memperbaiki ahlak menjadi yg seprti dituntunkan Rosul SAW.
Ahlak yang baik dan terpuji sesuai tuntunan Rosul SAW adalah cerminan bahwa orang itu adlah seorang mukmin yang benar kaffah.sebelum jauh2 saling mencaci dan mendebat sebaiknya antum muhasabah diri apkah sholat antum sudah baik dan benar.karena hasil dari pada sholat yg benar2 ikhlas karena Allah Ta’ala adlah ahlak yang terpuji baik dari perbuatan dan perkataan.Tidak riya’, harus tawaddu’, sabar menyampaikan dan menerima.yang ana perhatikan dan cermati di blog ini adalah jauh sekali dari sikap2 ahlak2 baik dan terpuji seorang mukmin yg kaffah yang Rosululloh SAW telah tuntunkan kpd kita.
Semoga Allah Ta’ala selalu memberikan kita hidayah dan maghfirohNYA untuk antum semua termasuk diri ana.
salam ukhuwah untuk wihdatul Ummat
jikalau ada diskusi ana bisa dihubungi di 32863710
Wassalamualaikum wr wb
Abu Salafy:
Salam ukhuwwah buat Mas Muhammad Arif.
Terima kasih atas nasihatnya. Semoga petunjuk Allah selalu menyertai kami. Amin. Jangan lupa doanya.
Sejak Kapan dan menurut siapa Abusalafy sebagai orang yang Ahlussunnah???
Betul sekali mas, banyak orang mengaku sebagai ahlusunnah, tetapi tidak lebih dari ahlul bidah, ahlul musyrik, yang bertawassul dikuburan, merayakan maulid, barsanji dan sebagainya. Tidak ada yang melarang berziarah ke kuburan, Rasululllah seringkali bersiarah ke kuburan semasa hidupnya tetapi dalam rangka mendoakan keselamatan bagi ahlul kubur, mengingat mati. BUKAN BERTAWASSSUL DI KUBURAN
Salam
Mas abu salafi minta ijin kutip2 artikelnya yang ada di blog ini.
Kapan2 mas abu asalfy mau undang bedah buku minhajus ssunnahnya ibn. taymiyah pasti seru kalo mas yang bedah brantas terus khurafatnya wahabi mas.makasih
assalamu alaikum
kang abu salafy kok bahas salafy melulu n salafy di t4 kami bahas n kafir2kan semua kelompok apalagi syiah jd bulanbulanan kajian deh kcuali kelompok mereka sendiri mereka sendiri. Katanya kang abu orang NU ya saban hari orang NU benci syiah jg kasus di jawa timur untung dah clear. kata teman saya orang NU baca kitab DIBA’ sebut2 imam2 syiah loh. coment please
mana nih pembela wahaby…??
syekh besarnya dikupas disini bukannya dibela dengan ilmu/hujjah…
yang ada malah ngalor ngidul ngelantur…
Nabi SAW sdh berpesan kpd kita semua,mengenai jumlah golongan sepeninggalannya nanti.Hanya satu yang direstui oleh ALLah SWT dan Nabi SAW,yaitu Ahlussunah Waljama’ah & yg lainnya adalah sesat.Siapapun dia & siapapun orgnya,pertanggungan jawabannya kpd ALLAH SWT adalah dirinya masing2.Bukan golongannya,jadi tdk perlu kita memvonis golongan seseorang itu salah atau sesat,karena Nabi SAW sdh mengatakan itu 1400 tahun silam kpd kita semua.
Apa yg sdh kita pelajari dari guru(ulama) itupun sumbernya dari Nabi SAW,jika kita mengetahui kebathilan,katakan itu bathil tapi bukan terhadap individunya,melainkan ajarannya.Jika mampu,basmilah kebathilan(ajaran) tersebut dgn kekuatan,jika tdk mampu dgn perkataan atau penyampaian secara nasehat utk berubah,jika tdk mampu juga cukup berkata dalam hati mengatakan itu salah dan itulah selemahnya iman.
Selamatkanlah diri kita masing2 dari ajaran yang sesat menyesatkan,belajarlah dari guru2 (ulama) yg berkepribadian seperti Nabi SAW,meskipun seorang guru (ulama) tdk pernah luput dari kesalahan yg berakibat timbulnya dosa & fitnah,.Karena semua manusia pasti melakukan kesalahan kpd sesama ataupun kpd Tuhan.
Berpegang teguhlah kpd AL-QUR’AN dan AS-Sunah SAW serta IJMA/QIYAS ulama yg sdh ada,juga cintailah Ahlul Bait serta para SAHABAT Nabi SAW.
ALLAH SWT telah merencanakan ini semua,dimulai dgn penciptaan alam raya & isinya.Hanya ALLAH SWT yg tahu apa maksud dari semua rencananya,hingga ISLAM itu terbagi banyak golongannya.
Faafiru illallah….”Kembalilah kepada ALLAH”
Wallahu’alam bishawab.
Selamat pak ust. abu salafi …. saya ngga tau anda dapet ilmu dari mana yah ….. karena saya yakin banget semua artikel anda ini tidak meinukil atau bersumber dari pendapat ulama2 yang mewarisi ilmu dari Nabi Muhammad Sholallahu alayhi salam… makanya saya ucapkan selamat … sepertinya pendapat anda ini jauh dari sunnah …. jadi saya anggap anda sudah mampu membuat sunnah sendiri … dan berhak mencalonkan diri untuk menjadi nabi …… sekali saya ucapkan selamat
mereka ini , orang2 yg memecah belah umat dari dalam tubuh Islam sendiri…,,,
mengkafirkan sesama muslim ……..
menukil ayat , seolah wahyu itu turun kepada mereka langsung
tak menghormati Imam (imam Ali ), atau imam 2 lainnya yg tak sefaham …
Sejarah telah membuktikan keingkarannya……
tetap saja dibantah….
Hati2 lah terhadap fitnah yg timbul dari negeri najd. … (entah najd itu Riyadh ataupun Iraq intinya kita harus hati2)
Stop stop ini semua kelihatannya debat kusir, cobalah debat pakai dalil dan secara sopan , gunakan ilmu dan intelektualitas, jangan bikin malu ummat islam, katanya islam itu santun??
MASALAHNYA WAHHABY ITU MALU MALUIN MAS SURADI, MAIN VONIS BIDNGAH, SYIRIK,TAHAYYUL,KHURAFAT SAKPENAKE UDEL BODONG,SURGA SUDAH DI KAPLING HANYA UNTUK MEREKA SAJA ,YG LAINYA PASTI MASUK “KOMPOR AKHIRAT” CAPEK DECHH KALAU ADA FIRQOH YG NGAKUNYA SALAFY TAPI BUASNYA MINTA AMPUN ,SEJARAH KELAM MEREKA TIDAK AKAN BISA DI SEMBUNYIKAN OLEH PROPAGANDA MEREKA YG PALSU.
baru jelas yg bener emang wahaby,buktinya jin aja ga suka,malah sukanya sm abu salafy,tuh JIN TOMANG huwahahahahah….
Assww. Ustad Abu Salafi.
Saya merasa salut dan hormat kepada Ustad Abu Salafi, wlaupun dituduh macem-macem oleh para wahabi, tapi tetap saja dopan dan santun dalam menangga[inya, yang menjadi pelajaran bagi kami ini dalam menanggapi dunia per wahabiayan, Semoga Allah SWT menjadikan diri anda sebab asba hidayah bagi pembacanya yang mau berfikir.
Saya sangat suka dengan tulisan-tulisan anda, walaupun ada yang menuduhmacem-macem.
Salam untuk pak Abu Salafi, Semoga Allah SWT selalu merahmati antum selalu dan selamanya….. aaAamiin
Saya cuman mau nanya, apa sih untungnya menuduh kafir pd sesama muslim? Bukankah kafir dan iman dua hal yg berlawanan yg ga mungkin ada dalam satu hati? Sy heran kitab suci Al Quran dan sunah dibuat landasan mengkafirkan muslim yg beda paham.
Info aja
http://belasalafy.wordpress.com/
Mengungkap Tipu Muslihat Abu Salafy CS
http://www.firanda.com/index.php/artikel/31-bantahan/76-mengungkap-tipu-muslihat-abu-salafy-cs
ABU SALAFI INI KALAU BUKAN PEMBOHONG BESAR DIA ORANG BODOH, TETAPI YANG PASTI DIA ADALAH AHLUL BID’AH DAN AHLUL MUSRYK, PENYEBAR KESESATAN, BALA TENTARA IBLIS
siapa kira-kira yang suka menganiaya , memperkosa dan membunuh TKW asal indonesia di saudi arabia?
assalaamu’alaikum, bismillaah
akhi abu salafy, ane baru melihat blog ente beberapa kali, blog ini selalu membahas wahabi. seakan akan musuh bebuyutannya. apakah benar saudi atau salafy mengikrarkan bahwa mereka adalah organisasi wahabi? kapan itu dilakukan ? ane malah bingung. ane pernah membaca kitabnya imam asy syaukani dan saya menjumpai pujian beliau kepada syaikh muhammad bin abdul wahhab dan beliau sezaman dengan ibnu abdul wahhab itu…bagaimana pendapat ente, jelaskan secara ilmiah ya
@budi & wong demak
rupanya kaum kuburiun & dkk diam tak berku tik kl disodorin dialognya sunan ampel dgn sunan kalijaga,mrk buta bisu tuli untuk menerima kebenaran, ternyata ayat2 Alquran yg mereka bawakan untuk menuduh kita buta bisu tuli berbalik kpad mereka(senjata makan tuan).
@wongdemak & budi
terimakash untuk comentnya,soalnya ana keturunan dari sunan ampel dn sunan giri(kalau memang itu shoheh),berarti dialog tersebut (kl memang itu shoheh)tlh jadi bukti bahwa nenek moyang ana berlepas diri dr kaum ahli bid’ah yg di nisbatkan pd mereka.
@wong demak & budi, apakah kaum kuburiun ini akan menjawab: “oh tidak2! Buku itu buatan wahabi,penerbitnya wahabi ,ini rekayasa wahabi,mereka telah mengganti dialognya dan kami punya buku yg asli ?” he he 100x
pokonya kalau yg ngomong wahabi banyak yg tdk percaya karena ulahnya sendiri
WAHAI KAUM MUSLIMIN! JANGAN TERPEDAYA OLEH MUSUH2 KALIAN, YG SESAT BID’AH MUSYRIK KAFIR ADALAH ORANG NASRANI DAN YAHUDI HARBY!! TETAP WASPADA ADA PENYUSUPAN DIBLOG INI, SALAM UKHUWWAH ISLAMIYYAH
manakah yang lebih utama sesorang melakukan apa yang hanya di perintahkan dan tidak menyimpang apa yang di perintahkan dengan orang yang meninggalkan apa yang di perintahkan dan melakkukan apa yang tidak di perintahkan mereka pelaku bid’ah niscaya akan memilih nomer dua lihatlah S Attaubah ayat 100. Al Hasyr : 7 pelaku bid’ah akan berat menerima ini kaena tidak sesuai hawa nafsunya
Kenapa Tauhid dan Syirik harus bahas kita nasehatkan kepada saudara saudara kita agar mereka tidak hapus amalannya. liht Azzumar :65 dan juga sebagai argumen bagi orang-orang yang tahu lihat Al Qur’an S: 7 :164 adakah pendahulu-pendahulu kita melakukan tabarruk di kubur-kubur padahal mereka sebaik-baik umat lht Al Qur’an S :3:110 MASALAHNYA pada siapa kalian mengambil panutan???? semoga bermanfaat.
kalo muhammad bin abdul wahab salah, kenapa justru beliau yg menang? apakah ulama2 pada masa itu yg menentang dakwah beliau tidak mendapat pertolongan dari Allah? atau doa2 mereka juga tidak dikabulkan oleh Allah? atau memang Allah berpihak kepada dakwah muhammad bin abdul wahab?
Abu Salafy:
Saya benar-benar prihatin dengan cara berpikir saudara. Logika Anda perlu diluruskan!
Miris dengan pola fikir laknatullah seperti itu… Sekarang sekte2 baru bermunculan d tanah air…
Yaa robb selamatkanlah kami dari kerancuan akidah.. Teguhkanlah kami dalam ahlussunah wal jamaah pecinta rosul đαη para aulia penebar kesejukan jiwa raga kami