Kitab Kasyfu asy-Syubuhat Doktrin Takfir Wahhabi Paling Ganas (1)

Kitab Kasyfu asy-Syubuhat Doktrin Takfir Wahhabi Paling Ganas (1)

Sekilas Tentang Kitab Kasyfu asy-Sybubuhat

Kitab Kasyfu asy-Sybubuhat adalah karya Syeikh Muhammad ibn Abdi Wahhâb yang ia tulis untuk mendektekan “hujjah-hujjah dan bukti-bukti” dan menjelaskan inti pikiran ajarannya. Kitab ini menjadi rujukan utama sekte Wahhabiyah dalam menanamkan doktrin ajarannya, ia tersebar dengan luas di kalangan para santri, pelajar, mahasiswa dan kaum awam Wahhabi sekalipun. Kemasyhuran kitab tersebut tidak kalah dengan kemasyhuran kitab at Tauhid karyanya.

Kitab tersebut, baik terjemahan maupun aslinya telah menyebar di tanah air nusantara yang kita cintai.

Kitab Kasyfu asy-Sybubuhat

Kitab Kasyfu asy-Sybubuhât adalah sarat dengan doktrin pengafiran atas kaum Muslimin selain kelompok Wahhabi (yang tunduk menerima ajakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb). Ia telah mengkategorikan banyak hal yang bukan syirik ke dalam daftar kesyirikan! Dan atas dasar itu ia mengafirkann dan menvonis musyrik selain kelompoknya.

Dalam buku kecil itu, Ibnu Abdil Wahhâb telah menyebut umat Islam, seluruh umat Islam, baik awam maupun ulamanya dari berbagai mazhab dan golongan selain kelompoknya dengan sebutan musyrikan tidak kurang dari dua puluh empat kali. Sementara itu, lebih dari dua puluh lima kali ia menyebut kaum Muslimin dengan sebutan:

Kafir,

Para penyembah berhala-berhala,

Orang-orang munafikun,

Orang-orang murtad,

Para penentang Tauhid,

Musuh-musuh Tauhid,

Musuh-musuh Allah,

Orang-orang yang mengaku-ngaku Islam secara palsu,

Pengemban kebatilan,

Orang-orang yang dalam hati mereka terdapat kecendurngan kepada kebatilan,

Kaum jahil,

Setan-setan,

Dan sesungguhnya orang-orang bodoh dari kalangan kaum kafir dan para penyembah berhala-berhala lebih pandai dari mereka …

Dan kata-kata keji lainnya.

Sebuah kenyataan yang membuat kitab tersebut sebagai kitab Pedoman Doktrin Takfîr paling berbahaya dan sekaligus sebagai saksi nyata bahwa ajaran Wahhâbiyah ditegakkan di atas pondasi pengafiran yang sulit dielak oleh para pengikutnya sekarang!

Dan untuk melihat dari dekat kitab tersebut, maka kami tertarik untuk menerjemahkannya dengan disertai catatan yang akan membantu pembaca mengenal dengan baik pikiran inti Pendiri Setke Wahhâbiyah dan sekaligus akan menggaris-bawai beberapa kekeliruannya.

Naskah yang kami terjemahkan adalah terbitan Dâr al-Kutub al-Ilmiah Beirut – Lebanon dengan disertai syarah Syeikh Ibnu Utsaimin dan dicetak bersama kitab al-Ushûl as -Sittah juga karya Ibnu Ibdil Wahhâb. Tebal halaman berikut syarh-nya adalah 83.

Di bawah ini mari kita ikuti terjemahan dan catatan komentar atasnya…

Selamat membaca..!

Berkata Ibnu Abdil Wahhab –pendiri sekte Wahhâbiyah- dalam kitabnya Kasyfu asy Syubuhât

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ketahuilah wahai yang ingin dirahmati oleh Allah Swt, sesungguhnya tauhid adalah mengesakan Allah dengan ibadah. Di mana hal tersebut merupakan agama dan tuntunan duta-duta Allah untuk para hamba-Nya; dimulai oleh nabi Nuh a.s. yang diutus kepada kaumnya ketika mereka telah melampaui batas (gluluw) orang-orang yang saleh; Wudda, Suwa’a, Yaghuts, Ya’uq dan Nasra.

_______________

Catatan: 1

Awal pembicaraan di atas adalah benar, akan tetapi bagian akhirnya tidak berdasar. Tidak semetinya berpanjang-panjang dalam menjelaskan masalah yang telah diketahui dan disepakati semua umat Islam, bahwa para nabi saw. diutus untuk mengajarkan konsep Tauhid yaitu mengesakan Allah SWT dalam penyembahan dan meninggalkan penyembahan selain-Nya. Nabi Nuh as. diutus kepada kaum yang menyembah arca-arca dan berhala-berhala dan bukan sekedar ber-ghuluw (berlebihan) terhadap para shalîhîn seperti yang dikatakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb. Secara bahasa kata ghuluw artinya sikap melampaui batas, kata ini dapat memiliki konotasi yang luas dan dapat diseret kepada makna yang disalah-gunakan. Benar, terkadang sikap ghuluw itu mencapai puncaknya yaitu kekafiran, walaupun itu jarang… mencium tangan seorang shaleh atau wali dan ber-tabarruk terhadap kaum shâlîhîn dalam pandangan Ibnu Abdil Wahhâb termasuk sikap guluw… akan tetapi semua itu tidak benar dikategorikan sebagai syirik!

Sepertinya Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb hendak mengesankan kepada kita bahwa ajakannya adalah kelanjutan dari ajakan para Nabi as. Atau ia ingin membangun opini bahwa para Nabi dan Rasul as. itu tidak diutus oleh Allah SWT kecuali kepada kaum yang berg-huluw kepada kaum shâlîhîn semata! Atau bahwa kesalahan terbesar yang menjerumuskan mereka ke dalam lembah kemusyrikan hanyalah berghuluw kepada kaum shâlîhîn! Seperti yang ia tegaskan dalam kitab at Tauhid-nya dengan menulis sebuah bab dengan judul, “Bab bukti-bukti yang datang bahwa sebab yang membawa bani Adam kepada kekufuran dan meninggalkan agama mereka adalah ghuluw terhadap. kaum shâlîhîn.” (Syarah Ibnu Utsaimin atas Kasyfu asy-Syubuhât:15).

Ini semua tidak benar dan tidak berdasar, sebab pada kenyataannya mereka menyekutukan Allah dan menyembah berhala-berhala. Dan ini sudah cukup untuk menjadi alasan kemusyrikan mereka. Sementara itu, lawan-lawan ajakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb yang membantah alasan-alasannya dan yang ia kafirkn serta ia perangi adalah kaum Muslimin yang mengesakan Allah dan tidak menyembah selain-Nya, akan tetapi mereka berkeyakinan bahwa ber-tabarruk dengan para shâlîhîn, yang sementara ini divonis syirik olehnya. Karenanya, Syeikh banyak mengulang poin ini dalam banyak kesempatan.

Makna Ibadah

Seperti telah diketahui bersama bahwa tidaklah semua bentuk pengagungan dan ketundukan dapat diketegorikan sebagai ibadah (penyembahan/penghambaan). Jadi mengagungkan terhadap seorang Nabi misalnya, atau seorang wali atau ulama atau mengagungkan kuburan mereka dengan bentuk pengagungan tertentu atau ber-tabarruk dengan mereka tidak serta-merta disebut sebagai menyembah mereka dan atau kuburan mereka, atau menyamakannya dengan menyembah berhala dan karenanya divonis musyrik/kafir.

Memuji Kebaikan Kaum Musyrikin!

Seperti telah disinggung bahwa lawan-lawan yang dikafirkan dan diperangi Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb adalah kaum Muslimin yang menegakkan shalat, menjalankan puasa dan haji, oleh sebab itu ia mesti perlu membubarkan tanda tanya yang terus-menerus membayangi pengikutnya bahwa mereka itu benar-benar telah musyrik agar para pengikutnya itu tetap bersemangat mengafirkan dan kemudian memerangi mereka. Dari sini dapat dimengerti rahasia mengapa ia berlebih-lebihan dalam menekankan hal itu, seperti tampak dari kata-katanya di atas. Dan dari sini pula dapat dimengerti mengapa Syeikh begitu bersemangat memaparkan mahâsin (sisi baik) kaum kafir Quraisy, pengikut Musailamah al-Kadzdzâb dan kaum munafikin di zaman Nabi saw. Dalam banyak kali Syeikh mengunggulkan mereka atas kaum Muslimin; baik ulama maupun awamnya! Semua itu ia lakukan dengan maksud mengajukan bukti bahwa orang-orang yang ia perangi adalah orang-orang yang secara kualitas di bawah kaum kafir Quraisy dan kaum munafikin serta pengikut Musailamah al-Kadzdzâb!

Ini jelas salah besar, sebab ia hanya memaparkan sisi baik (jika kita terima anggapannya bahwa itu adalah kebaikan) kaum Musyrikun dan sengaja melupakan keburukan mereka. Sementara itu, ketika memaparkan kondisi kaum Muslimin yang sedang ia bandingkan dengan kaum kafir itu ia lupakan sisi-sisi positif yang ada dan hanya berfokus pada sisi negatif saja! Seperti akan disebutkan nanti.

24 Tanggapan

  1. Assalamu ‘alaikum, Pak Abu !

    Ketika dalam agama islam ini mulai dikotori dengan banyak kebid’ahan dan kesyirikan, tentulah para ulama yang shalih bangun untuk mentashfiyyah dari penyimpangan .
    Maka tentu saja dari sekian itu ada ulama sejati yang mencintai Allah dan Rasul dan para shahabatnya, tetapi ada pula orang yang lebih mencintai penyimpangan dengan disertai berbagai alasan,
    bahkan berusaha merusak citra para ulama, bukan hanya itu memaki habis-habisan (lihat bahasa yg dipakai para penanya dan para komentator dalam blog Abusalafy ini, mirip sudah dengan bahasa Pak Abu, maklum gurunya !?ngajarin begitu? saya kira begitu yang diharapkan Pak Abu !

    Pak Abu bilang:(M bin Abd Wahhab) lebih dari 25 kali menyebut kaum muslimin dengan sebutan kafir, penyembah berhala…………..
    Pak Abu bagaimana bicara begitu, anda ini kan sering jadi tempat bertanya kalangan awwam, kata-kata anda bersifat provokasi fitnah!
    Bukankah ketika menjelaskan ini itu dalam kitabnya, tentulah yang dimaksud bukan muslimin secara umum, tetapi yang melakukan ” hal-hal yang menyebabkan kekafiran”bagi pelakunya, maka perlu dijauhi, disertai dalil-dalil yang jelas.

    Kalau Pak Abu tidak bisa terima hampir seluruh isi kitab itu, ya silahkan buat buku tandingan dengan bahasa Arab disertai terjemahnya sekali, karena saya lihat Pak Abu sangat bersemangat merusak citra bahasa Al Imam Al Bani yang asalnya bukan arab,
    Pak Abu tentu tahu bahwa Al Imam Al Bani walaupun asalnya bukan araby, tetapi mengajar addi-n dengan bahasa arab di negara-negara arab pula, dan murid-muridnyapun yang kemudian dikenal ahli dalam haditspun dan fiqihpun berbahasa arab, dan menulis banyak buku dengan bahasa arab pula,walaupun beliau Al Imam dalam hadits, beliau bukanlah ma’shum adanya

    Pak Abu, juga mengutip bukti bukti pengkafiran dari kitab-kitab salafy. Maunya ingin mencitrakan negatip…ini dan itu… Padahal jelas, kitab-kitab tersebut telah menjelaskan “alasan alasan bahwa amalan atau aqidah yang menyimpang itu bisa menyebabkan jatuh dalam kekafiran bagi pelakunya”. Tetapi ingat ketergelinciran orang awam karena kebodohannya, tidak otomatis kafir secara mutlak.

    Sekali lagi saya tunggu Pak Abu bikin buku bantahan thd kitab kasyfusy syubuhat dengan berbahasa arab, biar bisa dibaca seluruh dunia dengan disertai dalil yang shahih dan referensi yang shahih dan jelas, jadi perlu tebal. Silahkan!
    Wassalamu ‘alaikum

    Abu Salafy:

    Saya harap, sebelum mengomntari artikel saya ini, tolong Anda baca edisi-edisi berikutnya. mudah-mudahan Anda mengerti.

    • emang bener,,,sejumlah edisi karang abdul wahhab ini banyak takfirannya. Dan hal itu ringan sekali ia ucapkan tanpa memiliki dasar yang valid sesuai batasan al-Quran. Saya juga berpendapat bahwa abdul Wahhab terlalu berlebihan dalam menganalogikan kata kafir, dan tidak sadar beliau banyak terpengaruh pemikiran semiotikus eropa….dan ini merupakan kesalahan yang besar,

  2. mari kita berhusnu zhan terhadap sesama muslim. Pada zaman syehk Muhammad Abdul Wahhab, barang kali kondisi umat islam memang sangat parah sekali. butuh pil pahit dosis tinggi untuk mengobati penyakit syirik dll yang telah menggerogoti kesucian ajaran islam. jadi kita tidak perlu terlalu bersikap impulsif menyetujui atau tidak terhadap pemikiran sykeh tsb. yang jelas mari kita pertegas keyakina kita dengan tauhid yang benar dan terus menerus meningkatkan kualitas peribadatan dan amal soleh kita masing masing.trims

  3. Aslmkm, wrwb.
    Mas Abu Salafy, semoga Allah merahmati, Allahuma-amien….
    Sebelumnya saya mohon maaf, saya hanya orang awam yang sangat kurang ilmu, untuk itu saya meminta idzin untuk mengcopy content blog ini sebagai bahan referensi pengetahuan saya. Atas segalanya saya ucapkan terimakasih, semoga Allah Swt membalas segala kebaikan dari usaha anda, amien……….

    ____________________
    -Abu Salafy-

    wa alaikum salam wr. wb.
    monggo mas awam silahkan mengcopy !!

  4. saya setuju sekali dengan Pak Assabig kl memang Kitab Kasyfu asy-Syubuhat itu salah tolong bikin kitab tandinganya, pakai bahasa arab supaya dunia tau, sy tungu comentnya

  5. M Ibn Abdil Wahhab berkata :
    الفصل الثالث بيان أن توحيد العبادة هو معنى لا إله إلا الله وأن
    الكفار في زمنه – صلى الله عليه وسلم – كانوا أعرف بمعناها من بعض
    من يدعي الإسلام
    “ Fasal ke3, penjelasan tauhid ibadah, yaitu makna Laa ilaha illa Allah, dan bahwasanya orang-orang kafir di zaman Beliau (Nabi Muhammad) lebih tahu maknanya dari pada sebagian yang mengaku Islam”.

    M bin Abdil Wahhab berkata pula :
    والكفار الجهال يعلمون أن مراد النبي – صلى الله عليه وسلم – بهذه الكلمة هو ( إفراد الله تعالى ) بالتعلق و( الكفر ) بما يعبد من دونه والبراءة منه
    “ Orang-orang kafir yang bodoh mengetahui maksud Nabi saw dengan kalimah ini (Laa ilaha illa Allah) mengesakan Allah dengan bersandar (ta’alluq) serta mengingkari yang disembah selain Allah dan berlepas diri (al-baroah) darinya (selain Allah).

    Tanggapan saya :

    Pertama ,
    Ibn Abdil Wahhab ini salah dalam analisnya. Dari tulisannya di atas dan konteks pembicaraan berikutnya, ia mengnggap kaum muslimin yang bertawassul dan ber tabarruk kepada para Anbiya, syuhada dan solihin dianggap telah menyembah selain Allah, padahal menyembah selain Allah itu tidak pernah dilakukan oleh kaum muslimin. Ini suatu tuduhan yang sangat keji.

    Menyamakan tawassul dan tabarruk yang dilakukan oleh sahabat nabi dan salaf salih dengan berdasar teks hadits maupun konteksnya, adalah perbuatan ngawur yang tidak layak diucapkan oleh orang yang mengku sebagi muslim.

    Al-quran dengan jelas menyatakan bahwa kesyirikan kaum musyrikin lantaran mereka menyembah kepada selain Allah.

    أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّار ( ألزمر : 3)
    . Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Al-Zumar 3)

    Kedua.

    Ibnu Abdil wahhab – kalau kita membaca buku ini sampai selesai- menganggap kaum musyrikin lebih memahami Lailaaha illah dari pada kaum muslimin yang tidak menerima tauhid versi M. ibn Abdil wahhab ini.

    Marilah kita lihat bagaimana yang dilakukan kaum musyrikin terhadap berhala mereka yang diberitakan oleh Allah dalam al-Quran dan kemudian kita lihat apakah yang dilakukan kaum musyrikin itu dilakukan juga oleh kaum muslimin yang dituduh musyrik oleh M bin Abdil wahhab ini.. Allah berfirman :

    وَجَعَلُوا لِلَّهِ مِمَّا ذَرَأَ مِنَ الْحَرْثِ وَالْأَنْعَامِ نَصِيبًا فَقَالُوا هَذَا لِلَّهِ بِزَعْمِهِمْ وَهَذَا لِشُرَكَائِنَا فَمَا كَانَ لِشُرَكَائِهِمْ فَلَا يَصِلُ إِلَى اللَّهِ وَمَا كَانَ لِلَّهِ فَهُوَ يَصِلُ إِلَى شُرَكَائِهِمْ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (136) وَكَذَلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَادِهِمْ شُرَكَاؤُهُمْ
    لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ (137

    “Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: “Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami”. Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, Maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka Amat buruklah ketetapan mereka itu.
    dan Demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agama-Nya[509]. dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (al-An’am 136 – 137)

    Kalau al-Quran menceritakan begini sikap dan perbuatan kaum musyrikin dengan berhalanya, masih layakkah orang yang berfikiran lurus mengatan “Mereka (kaum musyrikin) lebih faham makna Laa ilaaha illa Allah daripada kaum muslimin ? “

    Subhanaka hadza buhtanun ‘adhiim !!!

  6. Maaf pak abu, sekedar ngomentari pendapat njenengan.. Ana sudah banyak mendengar sorotan negatif tentang syaikh abdul wahhab. tentang berbagai fitnah yang diajukan untuk menjegal dakwah tauhid beliau. Kalau memang selama ini sepak terjang syaikh Abdul wahhab sendiri bermasalah dan bahkan menyimpang dari Islam yang lurus, kenapa banyak buku beliau yangditerbitkan oleh kerajaan Arab Saudi dan selanjutnya dibagikan gratis kepada seluruh umat Muslim? Bukankah di Saudi sekarang juga masih banyak ulama Ahlus Sunnah yang masih peduli dengan kemurnian Islam?

    Abu Salafy:

    Pertanyaan anda itu sama dengan: Setelah terbukti kesesatan akidah Tirintas, mengapa Fatikan dan dewan Gereja Dunia masih menerbitkan injil dan buku-buku Kristen?
    Karajaan AS itu didirikan di atas pondasi keganasan doktrin Wahhabi, jadi ya sangat berkepentingan menerbitkan buku-buku mazhabnya.
    Ulama Ahlusunnah di sana sangat tertekan, contohnya banyak sekali. Apa yang dialami Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki adalah salah satu sakis kekejaman para ulama tiran Saudi.. beliau diintimidasi bahkan divonis kafir oleh Ben Baz, Ibnu Mani’ dkk. Setiap suara yang menbgkritik pandangan dan penyimpangan Syeikh Ibnu Abdil Wahhab diteror. Syeikh Hasan Farhan al Maliki (seorang pemikir bermazhab Hanbali) juga diteror dan divonis sesat…..
    Di Saudi mencari Video Porno dan pelacur amitir lebih mudah dari pada mencari buku-buku Sunni bernuansa tarikat, Burdah, mauludan….

  7. telah jelas kesesatan paham wahabi, namun pengikutnya membidik pada orang2 muslim yang awam. logikanya dari sekian banyak imam2 itu yg menentang wahabi hanya yg benar wahabi? logiskah itu? apakah islam sudah ditarik ke langit terus diturunkan wahabi? ataukah wahabi yg sesat menyesatkan bagi orang2 islam yg awam?
    sebelum komentar tolong belajar dulu dari sejarah dan dari berbagai aliran agar pemahan agama merupakan hasil perenungan yg obyektif

  8. wahai abu salafy..

    dimana aku bisa mendownload PDF kitab kasyu syubhat & kitabut tauhid yg bahasa indonesia..

    supaya nanti org2 wahabi yg meresahkan ini kalo macam2 bisa kuserang balik… karena meresahkan orang2 terutama yg awam..

    _____________
    abu salafy:

    Ma’af saudaraku saya belum tahu, mungkin bisa anda dapatkan dari situs-situs salafy/wahabi.
    kalo yang berbahasa arab pernah saya dapatkan lewat internet

  9. abu salafi?

    kalo melihat gampangnya orang2 awam yang terbawa salafi wahabi dikarenkan ketidak tahuan mereka tentang salafi wahabi dan juga dikarenakan orang2 awam melihat orang2 wahabi seakan2 menjalankan islam secara kafah, jadi orang2 awam mudah terbawa wahabi,

    yang harus kita lakukkan selain memberi pengertian kepada orang awam tentang wahabi, kita juga harus bisa menegakan islam secara kafah melebihi orang2 wahabi yang seakan2 menjalankan islam secara kafah

  10. Kalau benar wahabi itu seperti yang bapak tulis ,yang dilihat semasa melakukan fardu haji tidak ada apa -apa halangan bagi kami untuk mengamalkan apa yang sering kami amalkan.Apakah sah solat kami dibelakang Imam saudi yang rata-rata mengiktiraf Muhammad Abdul Wahab sebagai Syeikhul Islam.Sekiranya Wahabi itu perosak agama kenapa golongan ini tidak dibinasakan oleh Allah swt. Lebih-lebih lagi mereka mentadbir kedua tanah suci umat islam. Yang dilihat pengikut mereka semakin ramai dan terdiri dari golongan yang terpelajar.Apa komen bapak.

  11. @ armie
    orang terpelajar belum tentu ahli agama..dan tidak pernah mendalami agama…

  12. Armie: Orang sesat belum tentu langsung di binasakan Allah, lha buktinya yahudi lestari aja di dunia ini malah makin besar kan??jadi jangan melihat dari sisi eksis to gak nya suatu kelompok adalah karena kebenarannya. buku wahabi kenapa di cetak gratis?? memang itu yang di inginkan, manusia lebih suka yang gratis2 tanpa harus tau apa isinya dahulu, dan saudi sangat gencar menyebarkan buknuya kepada jamaah haji, karena itulah kesemoatan yang sangat besar menyebarkan doktrinnya, yang kaku tak terpecahkan! Ciri pengikut wahabi hanya suka baca buku terjemahan, tanpa menegertu ilmu alat dll, sebagai penopang pemahaman al-quran dan hadits, dan rata2 yang sudah berani menghujat kafir ulama2 sunni adalah mahasiswa2 yang di kampusnya suka pacaran, suka kumpul2 laki2 dan wanita tanpa ada malu sedikitpun, terus copy hadits dari internet yang kebanyakan hanya terjemahan saja tanpa tahu lafadz aslinya, bahkan kadang2 gak ngerti bca ktab gundul tapi maen fatwa seenaknya, dan salah satu dosen di universitas muhammadiyah mengutip dalam bukunya : Manusia boleh harus berijtihad ketika ia mampu, nah apa yang terjadi pada mahasiswanya, : sholat seenaknya, pacaran seenaknya, dan suka mempermainkan madzhab2 fikih seenaknya! itulah yang terjadi saat ini.

  13. tamtam wah antum ini luuuugu banget…ayoh gabung aja wes di fans club ku fans.jahal@jahalisme.com,

    tuk mas M. Abdullah Habib awas yo kalo reg panas nanti pengikut2 saya n pada kabur..

    assabiq silahkan gabung antum sama jahalnya dgn saya ngaku2 bisa menilai hati seseorang..

  14. Bismillah…
    Kita semua terlupa dengan hakekat islam yang sebenarnya, hati yang mendengki; pikiran yang tertutup; menjadi buah permainan syetan. Ketika di dalam hati ini ada penyakit, biasanya dia akan mengeras dan mulai tidak menerima kebenaran yang haq; “Semoga kita dijauhkan dari penyakit hati”. Saudaraku, entah kenapa Allah menunjuki ana pada jalan ini, setelah mengikuti beberapa kelompok yang ada di indonesia ini, Alhamdulillah ana berhenti sampai disini dan semoga ini jalan yang Allah Ridhoi.. Ya begitulah, di dalam madzhab ini ulama dihargai dan dihormati sebagai pemberi ijtihad, yang insya Allah itu lebih baik dari pada ijtihadnya orang biasa. Allahualam, tafadhol untuk semua rekan-rekan, cobalah sekali untuk muhasabah terhadap sesuatu yang kalian ikuti atau dijadikan panutan selama ini, tapi ingatlah ! jangan sampai kalian memperturutkan hawa nafsu untuk hal ini, serahkan semua kehadirat Allah “Ya muqallibal qullub tsabit qalbi ala dinnika wa thoatiq”-Yahdikumullahu wayuslihu baalakum. 🙂

  15. abu salafy … menurut saya sesosok orang bodoh yg ingin membodohi orang-orang bodoh dan tidak lebih pintar dari orang pintar. Kalo orang bodoh tentu akan tertipu dengan kebodohan abu salafy, kalo orang pintar sebaiknya gak usah lah meladeni orang bodoh / idiot kyk abu salafy, percuma, karena kebodohannya setara dengan abu jahal

  16. saya sedih,keki,dongkol,rasanya ingin ngebunuh teman saya yang mengaku wahabi,yang mengatakan saya dan kawan2 ahli neraka cuma karena ga mau dengerin radio dakta,habaib ibadah ga pake ilmu,cuma dia dan golongannya yang di jamin sorga!

  17. SITUS INI KOK SANGAT DENGKI DAN DENDAM DGN ULAMA2 YG IKHLAS MEMELIHARA KOTA2 SUCI MEKKAH DAN MADINAH ?
    ADA APA DIBALIK SEMUA INI ? APA MAU MENGALIHKAN KIBLAT KE KARBALA ?

    ________________
    Abu Salafy

    Lebih afdhal Anda mereungkan isi artikel2 di sini dari pada hanya su’udz dzan….
    Di manakah letak dendam dan dengki kepada ulama yang ikhlas memelihara kota suci Mekkah dan Madinah? Siapa mereka yang Anda maksud?
    Apa yang setelah menduduki dua kota suci itu, mereka segera menghancurkan kubah-kubah makam makam para sahabat dan para wali di Baqi’ dan Ma’alla?
    Apa mereka yang menyerahkan kendali kekuasaan kepada para raja yang segera menjual loyalitasnya kepada kaum Kafir?
    Atau mereka yang segera setelah berkuasa menguasai Masjid Haram dan tidak lagi mengizinkan para ulama membuka halaqah-halaqah pengajaran kecuali yang berfaham Wahabi?
    Atau siapa yang Anda maksudkan?

    • ma’af mas saya mau nanya ?… dan saya masih belajar agama, pengetahuan saya masih cetek…. ada ng’ga hadits atau ayat al-qur’an yang membolehkan atau menyuruh membuat kubah-kubah atau menghias di atas kuburan…… sebab saya berpegangan cuma pada al-qur’an dan hadits…. mohon dijawab untuk menambah ilmu pengetahuan saya….terima kasih.

  18. Neng Syarifah… kok komennya itu -itu aja sih.. nggak ada lainnya apa?
    Apa sih arti ikhlas memelihara kota suci itu? taukan kamu bahwa ulama di sana banyak yang doyan main belakang? main belakang dalam segala hal.. pokoknya demen main belakang!
    Kalau nggap percaya tanya langsung kepada TKW kita atau jamaah haji yang pulang dari sana!

  19. Waspadalah kesesatan waahabisme

  20. waspadalah saudaraku dari tipu daya ustadz-ustadz syiah yg menyusup ke masjid/mushola NU. agama syiah adalah agama dari iran(negri terkutuk) . alkhamdulillah ulama jawa timur menolak ajaran sesat syiah bahkan melarang keras kelompok syiah. trus menyusul jawa barat, aceh, sumatra barat, ternate serta daerah lain. bahkan pemerintah RI sejak th1984 melarang dan menganggap syiah sesat dan menyesatkan. syaikh kami Hasyim asyari berfatwa bhw ajaran syiah sesat. ciri-ciri ustadz syiah suka memuji sahabat Ali, suka mengaku ahlul bait, suka mengaku habib, dll. aku ingatkan kpd warga NU bahwa agama syiah bukan NU. NU ahlu sunnah sedangkan Syiah agama baru dari iran sesat dan menyesatkan. waspadalah kalian……!

    • waspadalah saudaraku dari tipu daya ustadz-ustadz wahabi yg menyusup ke masjid/mushola NU. agama wahabi adalah agama dari nejd(negri terkutuk-munculnya tanduk setan) . alkhamdulillah saat ini banyak ulama ahlussunnah menolak ajaran sesat wahabi dengan secara jujur dan ilmiah membuktikan kerancuan dalil agama wahabi. ciri-ciri ustadz wahabi sangat benci apabila umat memuji sahabat Ali kwj, kurang menaruh hormat kepada ahlul bait, suka mengaku sebagai ahlussunnah dll. aku ingatkan kpd warga NU bahwa agama wahabi bukan NU. NU ahlu sunnah sedangkan wahabi agama baru dari najd sesat dan menyesatkan. waspadalah kalian……!

Tinggalkan komentar