Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (2)

Persembahan Untuk Ustadz Firanda dan Para  Wahhabiyyûn Salafiyyûn; dan Kaum Penyembah Para Penganjur Kesesatan Lainnya!

Kata Ibnu Taimiyah, Sayyidina Ali Berperang Hanya Untuk Mencari Kekuasaan Bukan Demi Agama Allah!

.

 قال علي: والذي فلق الحبة وبرء النسمة إنه لعهد النبي الأمي إلي: أن لا يحبني إلا مؤمن، ولا يبغضني إلا منافق
(صحيح مسلم  كتاب الإيمان باب إن حب الأنصار وعلي من الإيمان).

“Ali (bin Abi Thalib) berkata: Demi Dzat Yang membelah biji-bijian dan menciptakan makhluk bernyawa, ini adalah ketetapan Nabi yang Ummi kepadaku bahwa tiada mencintaiku kecuali mukmin dan tiada membenciku kecuali munafik.” (Diriwayatkan Oleh Imam Muslim “Kitab Al Iman Bab Inna Hub Al Anshar Wa Ali Min Al Iman” juga diriwayatkan oleh  An Nasa’i, At Turmudzi, Ibnu Majah Dll)

.

Dalam hadis diatas  Nabi saw  menandaskan bahwa salah satu ciri seorang mu’min adalah mencintai Sayyidina  Ali ra, dan salah satu ciri atau tanda kemunafikan adalah membenci Sayyidina Ali ra. Para Nashibi (pembenci Ali ra dan keluarga Nabi saw) mengaku-ngaaku sebagai pecinta mereka namun di satu sisi mereka juga menolak keutamaan mereka dan mengumbar pernyataan-pernyataan yang sinis dan melecehkan mereka, disamping itu mereka dengan gigih membela musuh-musuh mereka, salah satu dari toko nashibi ini adalah Imam Agung sekte salafy/wahhabi Ibnu Taimiyah.

Tidak sedikit mereka yang memaksa meyakinkan kaum Muslimin untuk percaya bahwa Ibnu Taimiyah (panutan agung kaum Wahhâbi Salafi dan juga Neo nashibi) sangat mencintai dan menghormati Sayyidina Ali ra.! masih kata mereka, Ibnu Taimiyah tidak seperti yang dituduhkan kaum pendusta bahwa beliau membenci Ali ra.! Seakan mereka itu hendak menutupi matahari di siang bolong! Kebencian Ibnu Taimiyah kepada Sayyidina Ali ra. adalah sebuah kenyataan yang tidak dapat ditutup-tutupi oleh apapun! Semua juga sudah tau. Hanya mereka yang belum kenal siapa sejatinya Ibnu Taimiyah dan bagaimana sikap dan pernnyataan-pernyataannya tentang Sayyidina Ali ra. dan atau mereka yang tertipu dengan kesesatan para pemuja pohon terkutuklah yang masih mengangggap Ibnu Taimiyah seorang Mukmin sejati dan Syeikhul Islam yang sangat mengagungkan dan mencintai Sayyidina Ali ra.!

Ratusan bukti dalam diajukan di sini bahwa Ibnu Taimiyah sangat membenci dan memuntahkan kebenciannya dengan banyak cara, mulai dari memaparkan hujatan dan fitnahan kaum Nashibi (yang tentunya ia adalah salah satu tokohnya, walaupun sering kali mengelak), menolak hadis-hadis keutamaan Sayyidina Ali ra. hingga melecehkan kepribadian, jasa, merendahkan semua keistimewaan dan keuagungan Sayyidina Ali ra. Tidak terkecuali jasa Sayyidina Ali ra. dalam berjihad menegakkan Kalimatullah pun dilecehkan dan difitnah oleh Ibnu Taimiyah (yang kata Ustadz Firanda dan kaum nashibi lainnya dibela dan dipuja seakan nabi dan rasul ke dua puluh enam).

Dalam kesempatan ini (dan insya Allah dalam edisi-edisi berikutnya) kami akan mengajak Anda untuk menyimak bukti demi bukti kebencian dan kemunafikan Ibnu Taimiyah yang kami ajukan, sehingga menjadi jelas bahwa Ibnu Taimiyah adalah Syeikh Nifâq/Gembong kaum munafik modern, dan bukan Syeikhul Islam! Kecuali jika yang dimaksud dengan Islam di sini adalah Islamnya bani Umayyah yang ditegakkan di atas dasar kemunafikan; kebencian kepada Nabi Muhammad dan keluarganya!

Kata Ibnu Tamiyah Jihadnya Sayyidina Ali ra. Hanya Demi Kekuasaan!

Mungkin Anda kaget dengan judul yang kami tulis di atas, tetapi yakinlah bahwa ini adal;ah kenyataannya. Kami tidak mengada-ngada barang sedikitpun!

Perhatikan bagaimana Ibnu Taimiyah memfitnah Sayyidina Ali ra. … ia berkata:

وَعليٌ قاتَلَ لِيُطاعَ و يَتَصَرّفُ في النفوسِ و الأموال، فكيف يُجعَلُ هذا قتالاً عَلى الدينِ؟

“Ali berperang agar ia dita’ati dan berbuat sekehendaknya terhadap jiwa-jiwa dan harta-harta, lalu bagaimana peperangan seperti itu dijadikan peperangan demi agama?!”[1]

Abu Salafy:

Pembaca yang budiman, adakah kesamaran pada kata-kata Ibnu Taimiyah di atas?! Sayyidina Ali ra. yang oleh Rasulullah saw. kecintaan kepadanya sebagai bukti dan sekaligus tanda keimanan…. Sayyidina Ali ra. yang keiskhlasan perjuangan dan jihadnya selama hidup dibanggakan Allah dan rasul-Nya serta diakui seluruh sahabat (tentunya kecuali yang munafik)… kini Sayyidina difitnah Ibnu Taimiyah bahwa perjuangan beliau dalam menegakkan Kalimatullah sebagai seorang yang berperang demi mencari kekuasaan… Agar semua orang tunduk kepadanya… dan agar Ali dapat menguasai harta dan jiwa orang lain!

Akankah Anda menyalahkan jika setelah mengetahui kenyataan seperti ini (dan ini baru satu bukti dari ratusan bukti lainnya)… akankah Anda menyalahkan jika kemudian ada yang melaknati Ibnu Taimiyah dan menyebutnya sebagai gembong kaum Munafik?!

Akankah Anda meragukan bahwa mereka yang masih membela dan menyanjung Ibnu Taimiyah seakan nabi baru yang diutus Allah dengan wahyu-Nya sehingga siapapun yang mengkritiknya berarti keluar dari Islam atau dituduh sebagai Syi’ah (seperti yang dilakukan Saudara Ustadz Firanda dengan menuduh Abusalafy sebagai Syi’ah kerena mengkritisi Ibnu Taimiyah!)… akankah Anda ragu bahwa dia adalah juga sedang membela gembong kaum Munafik. Dan seperti firman Allah bahwa kaum munafik satu dengan lainnya itu saling mencintai dan membela!

Bahkan lebih dari itu, Ibnu Taimiyah menjadikan Sayyidina Ali ra sebagai perwujudan nyata mereka yang mencari kekuasaan dan berbuat kerusakan di dunia yang kelak akan Allah haramkan baginya surga Allah!

Allah SWT berfirman:

.

تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُها لِلَّذينَ لا يُريدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَ لا فَساداً وَ الْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقينَ

Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Qashash [28]; 83)

 Setelahnya Ibnu Taimiyah berkomentar:

.

فمَن أراد العلوَ  فِي الْأَرْضِ وَ لا الفَسادَ لَم يكن مِن أهل السعادة في الآخرة.

“Maka barang siapa menginginkan menyombongkan diri di muka bumi dan berbuat kerusakan pastilah ia bukan tergolong orang yang berbahagia di akhirat.”

.

Sekarang bandingkan dengan kata-kata Ibnu Taimiyah bahwa:

عليٌ قاتَلَ لِيُطاعَ …

“Ali berperang agar ia ditaati….”

.

Kata Ibnu Taimiyah, Demi Kekuasaan Itu, Ali Mmebunuh Banyak Kaum Muslimin Yang Rajin Shalat, Puasa dan Membayar Zakat!

Subhanallah, alangkan busuknya mulut Ibnu Taimiyah! Demi Allah, Anda yang masih memiliki iman pasti akan mencium bau busuk kemunafikan dari kata-kata keji itu!

Demikianlah Ibnu Taimiyah menfitnah Sayyidina Ali ra. Salah satu sahabat utama Nabi saw, Perhatikan kata-kata Ibnu Taimiyah di bawah ini:

.

و قتل خلقاً كثيراً من المسلمين الذين يقيمون الصلاة ويؤتون الزكاة ويصومون ويصلّون

“Ali telah membunuh banyak kaum Muslimin yang rajin menegakkan shalat, membayar zakat, berpauasa dan shalat.[2]

.

Abu Salafy:

Samarkah bagi Anda bahwa Ibnu Taimiyah di sini sedang memuntahkan racun kebencian dan kemunafikannya! Ali ra telah membunuh banyak kaum Muslimin yang Mukmin dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, hanya demi kekuasaan dan tanpa dasar yang dibenarkan agama! Ya, tanpa dasar agama, kata Ibnu Taimiyah! Jika demikian, adakah seorang yang lebih jahat di mata Ibnu Taimiyah dari Sayidina Ali ra. dan itulah yang hendak ditanamkan Ibnu Taimiyah kepada para pecandu ocehan sesatnya!

Jika Anda bertanya kepada Ibnu Taimiyah (gembong kaum Munafik kebanggaan Ustadz Firanda dan kaum pemuja kesesatan lainnya), Adakah alasan agama yang membenarkan Ali memerangi dan membunuh kaum Muslimin yang shaleh itu (yang tentunya mereka adalah Salaf Shalehnya kaum Salafi-Wahhabi zaman kita ini? Maka Syeikhul Islamnya kaum Wahhâbi-Salafi segera menjawabnya dengan tegas tanpa ragu-ragu sedikit pun! Tidak ada alasan agama apapun yang membenarkan pembunuhan itu oleh Ali! Ali salah! Ali telah berbuat keji dan kejam serta melanggar agama… Ali tidak menghormati darah-daram suci kaum Muslimin yang rajin shalat, puasa dan membayar sakat!

Anda mungkin menganggap kami mengada-ngada karena luapan emosi! Tidak sobat! Apa yang kami katakan itu memang sebuah kenyataan yang selama ini sengaja ditutupi-tutupi kaum Sallafi-Wahhâbi karena memang ini adalah “borok menjijikkan” Ibnu Taimiyah!

Ibnu Taimiyah berusaha keras (dengan membuang semua bukti yang ada) bahwa peperangan Shiffin melawan Mu’awiyah (gembong kaum munafik generasi awal kebanggaan Ustadz Firanda dan kaum Munafik zaman kita sekarang ini) bahwa Sayyidina Ali lah yang memualai peperangan.. dan bukan Mu’awiyah atau prajuritnya! Ali lah yang memulai menyerang pihak Mu’awiyah! Setelah itu barulah Ibnu Taimiyah menghujat Imam Ali ra sebagai yang harus bertanggung jawab atas terbunuhnya puluhan ribu umat Islam!

.

Ibnu Taimiyah berkata:

إنَّ القتالَ كان  قتالَ الفتنةِ بتَأويل، لَم يكُن  من الجهادِ الواجب ولا المستحبِّ.

“Sesungguhnya peperangan itu (Shiffîn untuk menumpas pemberontakan Mu’awiyah_pen) adalah peperangan fitnah dengan dasar ta’wil. Itu  tidak termasuk JIHAD YANG WAJIB DAN TIDAK JUGA MUSTAHAB).”[3]

Peperangan yang dikobarkan Ali itu hanya selera pribadi belaka. Tidak ada nash khusus dari Nabi saw. tidak juga ada nash umum yang membenarkannya! Karenanya mayoritas para sahabat Nabi saw. menentangnya! Demikian Ibnu Taimiyah berfatwa sambil mengetuk palu memvonis salah Sayyidina Ali ra!

Oleh sebab itu –masih kata si gembong kaum munafik; Ibnu Taimiyah- Ali berulang kali menampakkan penyesalannya kerena telah mengobarkan peperangan yang puluhan ribu jiwa kaum Muslimin (yang shaleh dan rajin shalat, puasa dan membayar zakat) menjadi korban keganasannya!

Memang –demikian kata Ibnu Taimyah- peperangan yang dikobarkan Ali itu tidak menambah kecuali kejahatan dan sama sekali tidak membawa maslahat barang sedikit pun!

Demikianlah Ibnu Taimiyah dalam berbagai kesempatan berusaha meyakinkan Anda bahwa Ali lah yang harus bertanggung jawab atas semua dampak buruk peperangan itu… dan semua itu akibat pendapat pribadi Ali yang salah… mayoritas pembesar sahabat dan pemuka umat menentangnya!

Al hasil, kekhalifahan Ali hanya membawa bencana belaka! Tidak ada maslahat yang dicapai umat Islam darinya!

Kami yakin bahwa apa yang kami katakan ini akan segera dibantah kaum Salafi-Wahhâbi yang selama ini hanya terbiasa mendengar sanjungan dan pujaan ‘gila-gilaan’ atas Syeikhul Islam mereka! Tetapi ketahuialah bahwa bukan kebiasaan Abusalafy memfitnah… dan bukan kebiasaan Abusalafy berbicara tanpa bukti!

Perhatikan dan ikuti bukti-bukti dari ucapan Ibnu Taimiyah di bawah ini pasti Anda akan sependapat dengan kami!

Peparangan Jamal dan Shiffîn Adalah Peparangan Fitnah, Para Pembesar Sahabat, Tabi’în dan Seluruh Ulama Islam Membencinya. Hanya Ali Yang Bernafsu Mengobarkannya!

Ibnu Taimiyah berkata:

أما قتال الجمل و صفين فكان قتالَ فتنةٍ، كرههُ فضلاءُ الصحابة و التابعين لهم بِإحسان و سائر العلماء كما دلت عليه النصوص، حتى الذين حضروه كانوا كارهين له. فكان كاره في الأمة أكثر و أفضل من حامده.

.

“Adapun peperangan Jamal dan Shiffîn maka ia adalah peperangan fitnah. Para tokoh sahabat dan tabi’în serta seluruh ulama membencinya, seperti ditunjukkan oleh nash-nash. Bahkan yang menghadirinya mereka membencinya. Dan yang membencinya di kalangan umat Islam lebih banyak dan lebih terpuji ketimbang yang memujinya.![4]

.

Abu Salafy:

Demikianlah Ibnu Taimiyah berbual dengan tanpa sedikit pun bertanggung jawab dengan menyebutkan walaupun hanya satu bukti saja dari fudhalâ’ sahabat … membencinya!

Seperti telah kami katakan bahwa Ibnu Taimiyah berusaha ngotot meyakinkan umat Islam bahwa peperangan Shiffîn dalam menumpas pemberontakan Mu’wiyah itu tidak ada dasar agama yang membenarkannya. Karenanya ia mengulang-ulang ketarangannya di banyak kesempatan.

Ia (Ibnu Taimiyah) juga berkata:

.

أما قتال الجمل و صفين فذكر عليٌّ رضي الله عنه أنه لَم يكن معه نصٌّ من النبي (ص)، و إنمَّا كان رأيا، و أكثر الصحابة  لَم يوافقوه على هذا القتال …

“Adapun peperangan Jamal dan Shiffîn maka Ali ra. telah menyebutkan bahwa ia tidak punya nash dari Nabi saw. Ia hanya sekedar pendapat. Mayoritas sahabat tidak menyetujuinya dalam peperangan itu.[5]

.

Semua itu dikatakan Ibnu Taimiyah tanpa menyebut sedikit pun nash dan atau sanadnya yang menjadi sandarannya, seakan ia menganggap bahwa ucapannnya adalah wahyu Tuhan! Sungguh sebuah sikap konyol yang sangat memalukan, khususnya di hadapan para ulama Syi’ah yang sedang ia kritik dan hujat dalam kitabnya itu! Ibnu Taimiyah –yang salalu menuntut agar lawannya membawakan hujjah dengn sanad yang kuat- ternyata dalam berbagai kesempatan justru hanya membuat malu ulama Ahlusunnah dengan menghujat tanpa bukti dan sanad…. hal demikian ia lakukan berulang kali… seperti ketika berulang kali ia menukil sebuah ucapan penyesalan yang sangat mendalam yang konon katanya diucapkan Sayyidina Ali ra... Sayyidina Ali ra. –kata Ibnu Taimiyah sangat menyesali mengapa ia mengobarkan peperangan-peperangan itu!

Ibnu Taimiyah membual:

.

وعلي بن أبي طالب ( رضي الله عنه ) ندم على أمور فعلها من القتال وغيره … وكان يقول ليالي صفّين : لله درّ مقام قامه عبدالله بن عمر وسعد بن مالك ، إن كان برّاً إنّ أجره لعظيم ، وإن كان إثماً إنّ خطره ليسير

.

“Dan Ali bin Abi Thalib ra. menyesali banyak tindakan yang telah ia lakukan baik terkait dengan peperangan maupun selainnya… ia (Ali) berkata pada malam-malam peperangan Shiffîn, “Duhai alangkah tepatnya sikap Abdullah bin Umar dan Sa’ad bi Malik (Sa’ad bin Abi Waqqâsh_pen), jika meninggalkan peperangan ini sebuah kebaikan pasti pahalanya sangat besar dan jika sebuah dosa pasti bahayanya sedikit.”[6]

.

.

Pernyatan serupa berulang kali disebut Ibnu Taimiyah dan dalam kesemuanya ia tidak pernah menyebutkan sumber rujukannya…. seperti dalam: 8/145, 8/526 dan lainnya. Sampai-sampai Ali, -seperti dikatakan Ibnu Taimiyah- berkata:

.

    يا حسن يا حسن ما ظنّ أبوك أنّ الامر يبلغ إلى هذا ، ودّ أبوك لو مات قبل هذا بعشرين سنة

.

“Hai Hasan! Hai Hasan! Ayahmu sama sekali tidak menyangka kalau masalahnya jadi seperti ini! Ayahmu ingin sekali mati dua puluh tahun sebelum peristiwa ini.”[7]

Atau:

.

وكان علي أحياناً يظهر فيه الندم والكراهة للقتال ، ممّا يبيّن أنّه لم يكن عنده فيه شيء من الادلّة الشرعيّة

.

“Dan Ali dalam banyak kali menampakkan penyesalan dan ketidak-sukaannya atas peperangan itu. Hal mana menunjukkan bahwa ia tidak punya satu dalil pun dari dalil-dalil Syari’at (yang membolehkan berperang melawan kaum Muslimin).[8]

.

Semua itu kata Ibnu Taimiyah adalah bukti bahwa Ali tidak bunya bukti satu nash dari Nabi saw. tidak satu dalil Syariat pun yang membenarkannnya untuk memerangi kaum Muslimin yang rajin shalat, puasa dan membayat zakat!

Dan untuk itu semua Ibnu Taimiyah mesti harus mengkufuri hadis shahih dari Nabi saw. bahwa beliau telah memerintah Ali untuk memerangi tiga kelompok yaitu kaum Nâkitsîn, kaum Bughât/kelompok para pemberontah yang dipimpin Mu’awiyah dan kelompok Mâriqîn/Khawarij! Ia harus mengkufurinya betapun ia shahih, seperti insya Allah akan kami buktikan nanti dengan membongkar kepalsuan dan penipuan imam kaum penipu; Ibnu Taimiyah dalam masalah ini!

Mengapa Sayyidina Ali ra. menyesal? Tentu kata Ibnu Taimiyah adalaah selain ia tidak ada dasar agamanya… peperangan itu telah membawa mudharrat besar bagi umat Islam! Tidak ada maslahat sama sekali bagi umat Islam!

Ketika membela Sayyidina Utsman (dan perlu Anda ketahui bahwa beliau tidak sedikitpun dibela oleh kaum Munafik) yang dikecam karena membagi-bagi uang negara untuk keluarganya dan juga membatalkan sebuah ketetapan hukum Islam atas seorang dari mereka… Ibnu Taimiyah membela Sayyidina Utsman dengan menghujat Sayyidina Ali ra. sebuah cara menjijikkan di mata ulama Islam!

.

و أينَ أخذُ المْاَل و ارتفاع بعضِ الرجال من  قِتال الرجال الذين قتِلوا بصفين، و لَم يكن عِزٌّ ولا ظَفرٌ؟… حرب صفين التي لَم يحصل بها إلاَّ زيادة الشرِّ و تضاعفه، لَم يحصل بها من المصلحة شيئٌ.

.

“Dan apa arti mengambil harta dan mengangkat sebagian orang untuk menjadi pejabat negara dibanding dengan peperangan yang merengut jiwa banyak orang di Shiffîn. Dan di dalamnya (peparangan itu) tidak ada kejayaan dan kemenangan? … Perang Shiffîn yang tidak terwujud darinya kecuali bertambah dan berlibat-gandanya kejahatan dan tidak ada maslahat sedikit pun.”[9]

Ia (Ibnu Taimiyah) juga berkata:

.

و لَم يحصل بالقتال مصلحة الدين و مصلحة الدنيا، و لا قوتِل في خلافته كافرٌ ولا فرح مسلمٌ

“Dan tidaklah terwujud dengan peperangan itu maslahat agama maupun maslahat dunia. Dan di masa kekhalifahannya (Ali) tidak seorang pun dari kaum kafir terbunuh dan tidak seorang pun dari kaum Muslimin bergembira.”[10]

.

Terkutuklah mulut biadab yang mengatakan bahwa tidak seorang pun dari kaum Muslimini bergembira di masa kekhalifahan Sayyidina Ali dengan kekhalifahan dan pemerintahan beliau ra.!

Adakah kemunafikan yang lebih kental dari ini?! Salahkah jika ada seorang Mukmin pecinta Sayyidina Ali ra. (seperti Anda wahai pembaca, bukan seperti agen-agen Bani Umayyah yang direkrut dan dipekerjakan untuk membela kaum munafik, salafnya kaum Salafi-Wahhâbi, seperti Ustadz Firanda) salahkah jika kemudian melaknati mulut terkutuk itu?! Apakah hanya kaum Syi’ah saja yang boleh membela Sayyidina Ali ra.?! Dan siapapun dari kalangan Ahlusunnah yang membela beliau ra segera dituduh Syi’ah, seperti yang dilakukan Franda terhadap abusalafy!

Dan Akhirnya!

Dan akhirnya, dalam kesempatan ini kami akan menutup dengan pernyataan tegas seorang ulama besar Ahlusunnah al Imam asy Syeikh Abdullah al Harari dalam kiatb berharga beliau Al Maqâlât al Sunniyyah Fî Kasyfi Dhalâlati Ahmad ibni Taimiyah, dalam pasal ketujuh dengan judul: Bayân Inhirâfi Ibni Taimiyah ‘An Sayyidina Ali –Radhiyallah ;Anhu-/Penjelasan tentang penyimpangan Ibnu Taimiyah terhadap Sayyidina Ali ra.:

.

و لا يلتفت إلى كلام ابن تيمية هذا و أمثاله إلاَّ من ابتُلِيَ ببَلِيَّتِه من فساد لإعتقاد و الإنحراف عن سيدنا عليٍّ رضي الله عنه. فهو في الحَقيقةِ ناصبيٌّ و إن كان في الظاهر يذم الناصبة.

.

“Dan tidaklah tertarik dengan pendapat Ibnu Taimiyah ini (menolak hadis Muakhât/Nabi mempersaudarakan Ali dengan beliau saw._pen) dan yang semisalanya (dalam menolak hadis-hadis shahih keutamaan Sayyidina Ali ra._pen) melainkan orang yang terjangkit juga penyakit yang sama diderita Ibnu Taimiyah yaitu kerusakan i’tiqad dan penyimpangan dari Sayyidina Ali ra. DAN DIA (IBNU TAIMIYAH) PADA HAKIKATNYA ADALAH SEORANG NASHIBI, WALAUPUN IA BERPURA-PURA MENGECAM KAUM NASHIBI.[11]

Beliau juga menegaskan:

“Dan barang siapa mengetahui apa yang kami telah sebutkan tentang urusan Ibnu Taimiyah yaitu keburukan pendangannya terhadap Sayyidina Ali  pasti ia tau bahwa ia (Ibnu Taimiyah) pantas sekali untuk diterapkan ke atasnya hadis Nabi saw. riwayat Muslim bahwa Ali ra. berkata, “Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan mencinpta jiwa, sesungguhnya adalah ketetapan Nabi yang ummi bahwa tiada akan mencintaiku kecuali seorang Mukmin dan tidak membenciku kecuali orang munafik.” Dan hendaknya para pembela Ibnu Taimiyah mengetahui hal ini!”[12]

.

Dan menurut apa yang ditegaskan Imam Abu Zur’ah (seorang tokoh besar Ahli Hadis dan guru Imam Muslim):

Jika engkau menyaksikan seorang mencela-cela seorang dari sahabat Rasulullah saw. maka ketahuilah bahwa ia adalah seorang zindîq, sebab sesungguhnya Rasulullah saw. itu haq, Al Qur’an itu haq, apa yang dibawa Nabi itu haq, dan yang menyampaikan itu semua kepada kita adalah para sahabat. Maka siapa yang mencacat mereka sesungguhnya ia sedang berusaha membatalkan Al Qur’an dan Sunnah, karenanya mencacat mereka lebih tepat dan menvonis mereka sebagai zindîq, sesat, berdusta dan kerusakan adalah lebih lurus dan lebih berhak. (“Ash Shawâiq al Muhriqah”; Ibnu Hajar al Haitami, Penutup:211. Juga dalam “Al Ishabah” karya Ibnu Hajar Al Asqallani, I/hal. 18).

Biasanya para salafiyyun nawashib sering mengutip ucapan Imam Abu Zur’ah ini, untuk mengecam pengkritik sahabat yang terkategorikan sebagai munafik berdasarkan nash Nabi saw seperti Muawiyah, akan tetapi mereka bungkam jika yang dikritisi atau dilecehkan adalah Sayyidina Ali ra dan keluarga Nabi saw, sebagaimana yang dilakukan Imam mereka Ibnu Taimiyah, Maka dengan itu dapat dipastikan bahwa Ibnu Taimiyah adalah seorang ZINDIQ TULEN !!

Penutup:

Ciri Kaum Nashibi!

Sebelum menutup pembicaraan kita kali ini kami bermaksud menjelaskan sebuah kaidah yang sekaligus sebegai ciri yang dengannya Anda mudah membedakan siapa yang Ahlusunnah sejati dan siapa Ahlusunnah gadungan alias Salafy-Wahhâbi (yang mengaku-ngaku sebagai Ahlusunnah) yang telah terinfeksi penyakit kebencian kepada Nabi dan keluarganya; Sayyidina Ali, Siti Fatimah, Sayyidina Hasan dan Syyidina Husain serta keturunan mulia mereka… kaidah atau ciri itu adalah sebagai berikut:

Jika Anda mendapatkan seorang berani membela Sayyidina Ali dan mengecam bani Umayyah yang memusuhi Ahlulbait Nabi saw. maka ia seorang  Ahlusunnah sejati….. Dan jika Anda menemukan seorang yang bersemangat membela Bani Umayyah (dan utamanya Mu’awiyah dan Yazid yang memusuhi Sayyidina Ali dan atau mengecam siapapun yang  mengecam mereka atau mengecam Ibnu Taimiyah dan yang semisalnya maka ketahui bahwa ia seorang SUNNI GADUNGAN alias NASHIBI; PEMBENCI ALI DAN AHLULBAIT NABI SAW.!

Jadi waspadailah mereka!

Sampai jumpa dalam edisi berikutnya. Nantikan!

_____________________________

[1] Minhâj as Sunnah,8/329.

[2] Ibid.6/356.

[3] Ibdi.7/57.

[4] Ibid.5/153.

[5] Ibid.6/333.

[6] Ibid.6/209.

[7] Ibid. 6/209

[8] Ibid. 8/526,

[9] Ibid.8/143.

[10] Ibid.7/454.

[11] Al Maqâlât as Sunniyyah:205.

[12]Ibid:208-209. Dan hadis yang beliau sebutkan di atas telah diriwayatkan oleh banyak ulama dengan berbagai redaksi di antaranya sebagai berikut:

Dengan sanad bersambung kepada ats Tsawri dari A’masy dari Adi ibn Tsabit dari Zirr ibn Hubaisy, ia berkata, “Aku mendengar Ali as. bersabda:

وَ الذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ و بَرَأَ النَّسَمَةَ إنَّهُ لَعَهْدُ النَّبِيِّ الأُمِّيْ أَنَّهُ : لاَ يُحِبُّنِيْ إلاَّ مُؤْمِنٌ ولاَ يُبْغِضُنِيْ إلا مُنافِقُ.

Demi Dzat Yang membelah biji-bijian dan menciptakan makhluk bernyawa, ini adalah ketetapan Nabi yang Ummi kepadaku bahwa tiada mencintaiku kecuali mukmin dan tiada membenciku kecuali munafik.

 Hadis telah diriwayatkan oleh banya ulama, diantaranya adalah:

1) Imam Muslim dalam Shahihnya

2) An Nasa’i dalam Sunannya dengan dua jalur dan dalam Khashâishnya dengan tiga jalur: hadis 95,96 dan 97, yang semuanya sahih berdasarkan komentar Abu Ishaq al Hawaini (korektor kitab Khashâish).

3) Turmudzi dalam Sunannya, Manâqibu Ali, bab 95 (Tuhfatu al Ahwadzi,10/239-230) dan ia berkata, :Hadis ini hasan sahih.”

4) Ibnu Mâjah dalam Shahihnya,bab fadhlu ali ibn Abi Thalib ra.,1/42, hadis114. Ia hadis ertama dalam bab itu.

5) Ibnu Abi ‘Âshim dalam kitab Sunnahnya,2/598.

6) Abu Nu’aim dalam Hilyatu al Awliyâ’,4/185 dari tiga jalur dari Adiy ibn Tsâbit dari Zirr, kemudian ia berkata, “Hadis ini muttafaqun ‘alaih (disepakati kesahihannya)”. Setelahnya ia menyebutkan banyak ulama yang meriwayatkan dari Adiy.

7) Al Muttaqi al Hindi dalam Kanz al ‘Umâlnya,6/394 dan ia berkata, “hadis ini telah dikeluarkan oleh Al Humaid, Ibnu Abi Syaibah, Ahmad ibn Hanbal, Al Adani, At Turmudzi, An Nasa’i, Ibnu Mâjah, Ibnu Hibbân, Abu Nu’aim dan Ibnu Abi ‘Âshim.

.

______________________

ARTIKEL TERKAIT

  1. Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (1)
  2. Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (2)
  3. Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (3)
  4. Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (4)
  5. Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (5)
  6. Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (6)

28 Tanggapan

  1. mantap……………..syukron

  2. Syiah tukang fitnah,laknatullah a’la syiah zindiq

    Abu Salafy:

    Dahulu Imam Ali (KW) juga dilaknati pendahulu kaum Wahhabi! Jadi abusalafy ya tidak heran apabila penerus bani Umayyah mmelaknati kami! Itu hanya luapan emosi mereka setelah tidak mampu membantah dengan dalil! Kami maklumi!

  3. Luar biasa paparan pak Abu ini. kalau pun Salafi ingin menanggapinya maka sudah sepatutnya pakai bahasa yang santun dan ilmiah. dalil dijawab dengan dalil jangan caci maki dan tuduhan palsu. bravo pak Abu

  4. anda tolol tapi seolah-olah seperti orng pandai , musuh pokok islam adalah yahudi dan agama syiah dan jangan mengadu domba antar ummat Islam dengan kebenaran yg masih dapat di pertanyakan .

    Abu Salafy:

    Musuh kaum Muslimin adalah yahudi, Nashrani dan kaum Musyrikin serta mereka yang berangkulan dengann Yahudi dan Nashrani seperti raja dan emir-emir Saudi, contohnya serta para masyaikh yang mendukung mereka!
    Demi menggembirakan kaum kafir, Wahhabi ingin memecah belah wahdah umat Islam dengan mengafirkan kaum Muslimin baik Ahlusunnah mapunn Syi’ah!
    Umat Islam sekarang telah sadar akan tipu muslihat musuh-musuh Islam

  5. Pasti anda orang baru

  6. Dacin orang baru

  7. itulah kelebihan teman-teman wahabi.. bisanya hanya mencaci maki… mana dalil kalian… tidak usah bicarakan Syiah di sini… kami tidak akan termakan provokasi kaum wahabi AHLUSUNNAH DAN SYIAH SAUDARA SAMA-SAMA MENCINTAI KELUARGA NABI
    HIDUP AHLUSUNNAH….
    HIUDP SYI’AH
    BINASA MUSUH-MUSUH ALLAH DAN RASULUNYA…CELAKA PEMBELA YAHUDI

  8. pak abu teruskan perjuangan anda… bongkar terus kesesatan dan bahaya wahabi salafi yang sok paling islami padahal hanya pengikut ben abdul wahhab dan ben tay miah….
    mana pendukung ustad firanda kok tidak berkomentar… belum punya bahan ya???
    pasti masih rapat

  9. hai kamu ami jangan asal ngomong ya… yang tukang fitanh itu wahabi.. tuh bisanya ngafir2kan Ahlu Sunnah!

  10. …biar adil lihat juga bantahan ust.firanda tentang topik diatas :

    http://www.firanda.com/index.php/artikel/bantahan/117-tipu-muslihat-abu-salafy-cs-3-qtuduhan-ustadz-abu-salafy-bahwasanya-ibnu-taimiyyah-mencela-ali-dan-umarq

    silahkan disimak siapa sebenarnya yang berbohong!

  11. kebenaran akan terus tampak kapanpun dan dimanapun….terus pak abu…..

  12. kang tamzizi… aku sadah baca itu tulisannya si firanda… tapi sepertinya cuma bisanya pamer kutipan tapi tidak mengena… habis-habsi umur aja bacanya!

  13. Debat kusir memang tidak ada gunanya… tapi membeber kepalsuan yang dipropagandakan dengan rapi dan dengan biaya real saudi harus digencarkan… biar umat dapat melihat siapa sebenarnya Ibnu Taimiyah, Si Bin Abdul Wahab dan siapa itu wahabi?
    Kita kembalikan ke akal sehat masing2 pemerhati! Setuju?

  14. Saya yang awam aja faham kalau omongannya Ibnu taimiyah itu bukti penghinaan kepada Ali bin Abi Thalib ra..
    Lalu apa masih juga dibela?
    ya keterlaluan!!!

  15. Kalau saya perhatikan pembelaan para wahabi kepada Ibnu Tayimiyah rasa-rasanya kelihatan dipaksa-paksakan…
    kadang mereka bilang Ibnu Taymiyah itu cinta dan hormat sahabat Ali ra. (lalu mereka bawakan kata-kata yang terkesan memuji sahabat Ali ra.)
    kadang-kadang mereka menuduh ulama yang menuduh Ibnu Taymiyah membenci sahabat Ali ra. tidak mengerti maksud pembicaraan Ibnu Taymiyah (seakan hanya mereka para wahabi yang mengerti, ulama lain jahil pol)
    Tapi kalau kita resapi apa yang dibawakan kang ustadz Abu ya sudah kelihatan jelas sih kalao Ibnu taymiyah itu kata-kata sangat sinis terhadap sahabat Ali ra.
    Jadi semestinya mereka harus mau obyektif… jangan hanya ngotot aja!!!!

  16. Salam semua yang aktif d sini:
    jangan ribut-ribut tentang “Syeikhul Islam” Ibnu Taimiyah sebab telah jelas vonis ulama Ahlu Sunnah wal jama’ah tentangnya. Ia bukan Syeikhul Islam! tapi seorang Nashibi yang tertangkap basah membenci Sayyiduna Ali ra. Baca laporan yang ditulis ulama agung Ahlu Sunnah Ibnu Hajar dalam kitabnya yang berjudul ad Durar al Kâminah… di antaranya beliau berkata:

    “Di antara para ulama ada yang menggolongkannya sebagai berakidah Tajsîm… ada pula yang menggolongkannya sebagai zindiq (tidak beragama dengan benar), ada pula yang menggolongkannya sebagai orang munafik, sebab ucapannya tentang Ali seperti telah lewat (di antaranya yaitu bahwa Ali, ia salah dalam tujuh belas kasus, di mana Ali menentang nash al Qur’an…), dan dikarenakan ucapannya bahwa Ali selalu terhina (tidak ditolong Allah) ke mana pun ia menuju. Dan beliau berulang kali berusaha merebut kekhalifahan namun tidak berhasil. Ali berperang hanya karena ingin berkuasa bukan demi agama!”

    dan baca juga:

    “Aku telah menelaah buku tersebut, aku temukan seperti yang dikatakan as Subki dalam al Istîfâ’, tetapi ia (Ibnu Taymiah) sangat subyektif dalam menolak hadis-hadis yang dikemukakan Ibnu al Muthahhar (al Hilli)… ia banyak menolak hadis-hadis yang jiyâd (bagus) ….

    Betapa sering, demi melemahkan ucapan al Hilli, ia (Ibnu Taimiyah) menghinakan Ali ra.. lembaran ini tidak cukup untuk menjelaskan hal itu berikut contoh-contohnya.”

    JADI JELASKAN! APA MASIH KURANG JELAS?
    BACA DI SINI:https://abusalafy.wordpress.com/2011/01/15/ustadz-firanda-kebakaran-jenggot/
    MUNGKIN ADA YANG BLM SEMPAT BACA.

  17. salut komennya kang! ilmiyah banget!!
    kalau salafi masih juga ndak sadar ya… ginama lagi… Abu Lahab saja setelah menyaksikan mujizat juga masih nentang juga!!!!!!!!!!

  18. MAAF ABU SALAFY….DAN SALAFY TOBAT…SAYA SANGAT MALU MEMBANTAH TULISAN KANG ABU DAN KANG TOBAT…KARENA AKANG TERNYATA LEBIH BODOH DARI YANG SAYA KIRA….AKANG BERANINYA DI BLOK MURAHAN INI KALAU DEBAT TERBUKA PASTI SUDAH TERKENCING KENCING KARENA KETAKUTAN KETAHUAN DUSTANYA KANG ABU DAN KANG TOBAT…LEBIH BERMANFAAT LAGI SAYA MENGGUNAKAN WAKTU SAYA UNTUK MEMBACA BUKU BUKU YANG BERMUTU

    _________________
    Abu Salafy

    Itu lebih baik…. silahkan belajar baca buku yang banyak biar pintar lalu bicara !

  19. subhanallahhh….inikah perkataan para ahli ilmu……?tidak adakah perkataan yg lembut dan baik?

  20. alhamdulillah,ni baru ketemu bacaan yg mantap,trimakash unt admin

  21. komen apa marah-marah..yg santun..nabi Musa saja santun sama Firaun…

Tinggalkan komentar