Persembahan untuk Ustadz Firanda Dan at Taimiyyûn al Hamqâ!
Di bawah judul Tipu Muslihat Abu Salafy Cs (bag 3), Ustadz Firanda menurunkan tulisan menyambung nafas terakhir membela gembong kaum pembenci Ali dan Ahlulbait Nabi saw. yang menjadi kebanggaan kaum Wahhâbi, khususnya dalam penyimpangan dan sikap sinisnya terhadap Nabi Muhammad saw., keluarga beliau dan sebagian sahabat beliau ra. tetapi, sayang apa yang ia tulis tidak lebih dari sekedar mengulang nyanyian lama yang telah usang ditelan masa. Tidak ada sesuatu yang baru kecuali hanya kemasan luar yang juga tidak terlalu menarik. (ma’af)!
Data yang diajukannya juga terkesan lucu dan metodennya pun menggelikan, terkesan awam dan memprihatinkan, tidak laik dilakukan oleh santri abangan apalagi sarjana yang diberi uang saku mahal. Andai bukan bermaksud membentengi dan/atau menyadarkan kaum awam atau mereka yang belum berkesempatan meneliti langsung permasalahan, yang mungkin saja tertipu dengannya, saya pasti tidak akan membuang waktu menanggapinya!
Dari paparan panjang lebarnya yang mencapai kurang lebih 25 halaman, ia menuduh saya (abu salafy yang telah diganti –dzulman wa ‘udwâna aw jahlan wa waqâhatan– oleh Ustadz Firanda dengan nama Ummu Bid’ah) telah melakukan tipu muslihat ketika saya menegaskan bahwa Ibnu Taimiyah (panutan dan kebanggan kaum Wahhâbi dan kaum pembenci Nabi dan Ahlulbait) sebagai seorang nashibi (pendengki Ahlulbait Nabi saw.)!
Ia berkata,
“Para pembaca yang budiman demikianlah Abu Salafy melakukan tipu muslihatnya sehingga mengesankan bahwasanya Ibnu Taimiyyah membenci Ahlul Bait terutama Ali bin Abi Tholib radhiallahu ‘anhu. Oleh karenanya untuk mengungkap tipu muslihat Ustadz Abu Salafy ini maka saya akan mengutarakan hal yang sesungguhnya melalui poin-poin berikut ini.”
Kemudian ia mulai menyebutkan poin-poin yang ia maksud dengan menjelaskan hakikat sikap Ibnu Taimyah terhadap Ali bin Abi Thlaib ra. bahwa Ibu Taimiyah:
A) Penjelasan Ibnu Taimiyyah tentang Sayyidina Ali ra. merupakan Khalifah Rasyid.
B) Penjelasan Ibnu Taimiyyah tentang keutamaan Ali bin Abi Tholib ra.
C) Bantahan dan celaan Ibnu Taimiyyah terhadap golongan Nashibiyyah yang memusuhi Ali bin Abi Tholib dan Ahlul Bait.
Ustadz Firanda juga memperkenalkan kepada kita hakikat kitab Minhâj as Sunna-hnya Ibnu Taimiyah dan metode yang digunakan.
Melalui ulasan panjangnya ia berusaha menyakinkan kita semua bahwa Ibnu Taimiyah adalah seorang Mukmin (bukan munafiq) yang menghormati dan menyanjung Sayyidina Ali ra. dan berakidah benar tentangnya! Dan akhirnya abu salafy adalah pembual, penipu dan pemalsu yang hanya pandai menyebar kebencian kepada “Syeikhul Islam”!
Untuk melihat sejauh mana kebenaran apa yang diajukan ustadz kita Firanda mari kita lihat keterangan di bawah ini. Dan hanya kepada Allah saya memohon pertolongan dan dengan kedudukan mulia Nabi tercitanya dan Ahlulbait saya bertawassul memohon taufiq-Nya.
Kenashibian Ibnu Taimiyah Telah Ditegaskan Para Ulama Agung Ahlusunnah wal Jamâ’ah
Pertama yang ingin saya tegaskan di sini (dan sebelumnya pun pernah saya sampaikan) bahwa yang pertama kali menegaskan bahwa Ibnu Taimiyah (khususnya dalam kitab Munhâj as Sunnah-nya) adalah seorang gembong nâshibi yang tidak segan-segan menghina dan melecehkan Sayyidina Ali (karramallahu wajhahu) adalah para ulama besar Ahlusunnah! Dan mereka ketika menvonisnya demikian berangkat dari kenyataan kentalnya kebencian itu yang mereka saksikan dalam tulisan-tulisan Ibnu Taimiyah sendiri. Dan walaupun dengan berbelit-belit ustadz Firanda mengakuinya, seperti akan saya jelaskan nanti, insya Allah.
Jadi, sebenarnya mudah bagi kita jika memang kita mau mengetahui dengan pasti, sebab para ulama kita telah menjelaskannya dengan bukti dan bukan sekedar tuduhan. Bukan al jarhu al mubham/pencacatan yang tidak jelas, akan tetapi al jahru al mubayyan/pencacatan yang dipertegas dengan bukti nyata tak terbantahkan! Tetapi sayangnya, para pemuja Ibnu Taimiyah tidak pernah mau tau… mereka segera menyumbat telinga-telinga mereka dengan ujung-ujung jari, perssis seperti sikap mereka yang enggan menyambut kebenaran.
Allah SWT berfirman:
وَ إِنِّي كُلَّما دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصابِعَهُمْ في آذانِهِمْ وَ اسْتَغْشَوْا ثِيابَهُمْ وَ أَصَرُّوا وَ اسْتَكْبَرُوا اسْتِكْباراً.
“Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.” (QS. Nûh;7)
Para pecinta atau yang terlanjur menyanjung Ibnu Taimiyah tidak harus menelan mentah-mentah apa yang dikatakan ulama Ahlusunnah tentang imam mereka. Tetapi cobalah mengkomfirmasi sejauh mana kebenaran atau kepalsuan apa yang mereka tuduhkan! Perhatikan apa yang ditulis Ibnu Taimiyah, bagaimana ia tidak segan-segan menghina dan melecehkan Sayyidina Ali ra.!
Sekali lagi, pernyataan para ulama itu sebenarnya disampaikan atas dasar bukti bukan fanatik atau mengada-ngada!
Ketika al Hafidz Ibnu Hajar al Asqallâni mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah kerena dorongan emosinya dalam menyanggah Ibnu Muthahhar al Hilli, ia tidak jarang menyerang Sayyidina Ali ra. dengan hinaan… apa yang dikatakan Ibnu Hajar itu bukan sebuah bualan kosong. Akan tetapi didasarkan kepada hasil penelitian seksama atas kitab Mihâj as Sunnah!
.
Dalam kitab Lisân al Mîzân, 6/319 Ibnu Hajar berkata:
لكن وجدته كثير التحامل إلى الغاية في رد الاحاديث التي يوردها ابن المطهر وإن كان معظم ذلك من الموضوعات والواهيات لكنه ردَّ في ردِّه كثيراً من الأحاديث الجياد التي لم يستحضر حالة التصنيف مظانها لأنه كان لإتساعه في الحفظ يتكل على ما في صدره والإنسان عامد للنسيان ، وكم من مبالغة لتوهين كلام الرافضي أدتـه أحياناً إلى تنقيص عليّ رضي الله عنه.
“Akan tetapi aku temukan dia banyak menyerang sampai-sampai ia menolak hadis-hadis yang dibawakan Ibnu al Muthahhar, walaupun kebanyakan darinya itu palsu dan lemah, namun dalam bantahannya (dalam kitab Minhâj as Sunnah-nya) ia banyak menolak hadis yang jayyid (bagus) yang ketika menulis kitab itu ia tidak menghadirkan tempat-temppat di mana hadis-hadis itu diriwayatkan, sebab karena luasnya hafalan, ia mengandalkan apa yang ia ia hafal dalam dadanya. Sementara manusia itu sering mengalami kelupaan. Dan betapa sering, karena berlebih-lebihan dalam melemahkan ucapan ulama rafidhi itu menyeretnya kepada menghina Ali (semoga ridha Allah untuknya).”
.
Ini adalah sebuah kenyataan, apapun alasannya! Sebab adalah sebuah kekejian tak tertandingi (apapun alasannya) seorang Muslim menghina-hina Sayyidina Ali ra. sahabat mulia dan menantu agung Nabi saw. yang jasa-jasanya terhadap Islam tak terbalaskan, kecuali oleh Allah SWT!
Karenanya, masih kata Ibnu Hajar, para ulama Islam menvonis Ibnu Taimiyah sebagai seorang nâshibi yang munafiq!
.
Ibnu Hajar berkata dalam kitab ad Durar al Kâminah,1/153 dan seterusnya:
.
ومنهم من ينسبه إلى النفاق ، لقوله في علي ما تقدّم ـ أي قضيّة أنّه أخطأ في سبعة عشر شيئاً ـ
ولقوله : إنّه ـ أي علي ـ كان مخذولاً حيثما توجّه ، وأنّه حاول الخلافة مراراً فلم ينلها ، وإنّما قاتل للرئاسة لا للديانة ،
ولقوله : إنّه كان يحبّ الرئاسة ، ولقوله : أسلم أبوبكر شيخاً يدري ما يقول ، وعلي أسلم صبيّاً ، والصبي لا يصحّ إسلامه ، وبكلامه في قصّة خطبة بنت أبي جهل ، وأنّ عليّاً مات وما نسيها . فإنّه شنّع في ذلك ، فألزموه بالنفاق ، لقوله صلّى الله عليه وسلّم : ولا يبغضك إلاّ منافق.
“Di antara ada yang menggolongkannya sebagai orang munafik, sebab ucapannya tentang Ali seperti telah lewat (di antaranya yaitu bahwa Ali, ia salah dalam tujuh belas kasus, di mana Ali menentang nash al Qur’an,
dan dikarenakan ucapannya bahwa Ali selalu terhina (tidak ditolong Allah) ke mana pun ia menuju. Dan beliau berulang kali berusaha merebut kekhalifahan namun ia tidak berhasil. Ali berperang hanya karena ingin berkuasa bukan demi agama!,
dan dikarenakan ucapannya bahwa Ali gila kekuasaan,
dan dikarenakan ucapannya bahwa Abu Bakar memeluk Islam di usia tua mengerti apa yang ia ucapkan semantara Ali memeluk Islam di usia kanak-kanak, dan anak kecil tidak sah islamnya,
dan dikarenakan ucapannya bahwa tentang kisah (niatan perkawinan Ali denga putrid Abu Jahl, dan sesungguhnya Ali tidak mampu melupakannya hingga ia mati, ia mengolok-oloknya dalam masalah itu.
Maka para ulama menvonisnya sebagai munafiq berdasarkan sabda Nabi saw. (kepada Ali), ‘Tidak membencimu melainkan orang munafiq.’”
.
Ibnu Hajar al Haitami asy Syafi’i juga menegaskan kenyataan itu dalam kitab al Fatâwa al Hadîtsiah:144. Ia berkata:
.
ولم يقصر اعتراضه على متأخري الصوفية بل اعترض على مثل عمر بن الخطاب وعليّ بن أبي طالب رضي الله عنهما كما سيأتي
إن علياً أخطأ في أكثر من ثلاثمائة مكان، فيا ليت شعري من أين يحصل لك الصواب إذا أخطأ عليّ بزعمك …
.
“Kritikannya tidak terbatas hanya kepada kaum Sufi yang terakhir, akan tetapi ia juga mengritik sahabat seperti Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib ra. seperti akan disebutkan nanti.
… Sesunnguhnya Ali telah salah dalam lebih dari tiga ratus kasus. Duhai anehnya, lalu dari mana ia mendapat kebenaran jika Ali salah –seperti tuduhanmu?!-
.
Sayyid Muhammad bin Aqil al Alawi Asy Syafi’i juga menegaskan kebencian Ibnu Taimiyah kepada Imam Ali ra. dan ia adalah gembong kaum nâshibi. Ia berkata:
.
فقولهم بعدم منازعة معاوية علياً في الإمامة مكابرة ظاهرة، ولذلك لم يقل بها كبار أنصاره المجاهدين المباهتين في نضالهم عنه كابن تيمية شيخ النصـب ، مع أنه قد بلغ به اللجاج والغلو إلى أن صرح بتفضيل من يؤمن بنبوة يزيـد بن معاوية على من يسميهم غلاة الرافضة
.
“Dan ucapan mereka bahwa Mu’awiyah tidak memberontak Ali untuk merebut imamah/khilafah adalah pengingkaran nyata, karenanya pembesar para pembela Mu’awiyah yang berjihad/ bersungguh-sungguh dalam membelanya dan berjuang untuknya seperti Ibnu Taimiyah Syeikh/gembong paham kenashibian sekali pun tidak berpendapat seperti itu. Padahal ia (Ibnu Taimiyah, si gembong paham kenashibian_pen) telah berlebih-lebih dalam membedat dan sikap ghuluw, sampai-sampai ia lebih mengutamakan orang yang meyakini kenabian Yazid atas mereka yang ia kecam sebagai Ekstrimis Rafidhah.”[1]
.
.
Allamah Syeikh Muhammad Zahid al Kautsari dalam kitab menjelaskan kenyataan itu sebagai berikut:
.
…ولولا شدة ابن تيمية في رده على ابن المطهر في منهاجه إلى أن بلغ به الأمر إلى أن يتعرض لعلي بن أبي طالب كرم الله وجهه على الوجه الذي تراه في أوائل الجزء الثالث منه بطريق يأباه كثير من أقحاح الخوارج مع توهين الأحاديث الجيدة في هذا السبيل …
“… Andai bukan karena kekerasan Ibnu Taimiyah dalam bantahannya atas Ibnu al Muthahhar dalam kitab Minhâj-nya sehingga ia mencelatu Ali bin Abi Thalib (karramallahu wajhahu) dengan mencelatu seperti yang dapat Anda saksikan pada awal juz 3 dari kitab itu, dengan cara yang tidak mungkin diterima bahkan oleh kaum durnaja dari kalangan Khawairj sekali pun di samping ia melemahkan banyak hadis yang bagus dalam rangka itu…. “[2]
.
.
Imam al Hafidz Syeikh Abul Fadhl Ahmad ibn Muhammad ibn ash Shiddîq al Ghimmâri al Hasani (W.1380 H) menegaskan kenyataan kenashibian Ibnu Taimiyah. Beliau berkata:
.
بل بلغت العداوة من ابن تيمية إلى درجة المكابرة وانكار المحسوس فصرّح بكل جرأة ووقاحة ولؤم ونذالة ونفاق وجهالة انه لم يصح في فضل علي عليه السلام حديث أصلاً
“Bahkan permusuhaan Ibnu Taimiyah telah mencapai tingkat menentang kebenaran (dengan tanpa malu) dan mengingkari sesuatu yang nyata. Ia menerangkan dengan penuh kekurang ajaran, kekejian dan kebiadapan, kehinaan dan kemunafikan serta kejahilan bahwa tidak shahih dari keutamaan Ali as. satu hadis pun.
… بل أضاف ابن تيمية إلى ذلك من قبيح القول في علي وآل بيته الأطهار ، وما دل على أنه رأس المنافقين في عصره لقول النبي صلى الله عليه (وآله) وسلم في الحديث الصحيح المخرج في صحيح مسلم مخاطبـا لعلي عليه السلام (لا يحبك إلا مؤمن ولا يبغضك إلا منافق) كما ألزم ابن تيمية بذلك أهل عصره وحكموا بنفاقه … وكيف لا يلزم بالنفاق مع نطقه قبحه الله بما لا ينطق به مؤمن في حق فاطمة سيدة نساء العالمين صلى الله عليها وسلم وحق زوجها أخي رسول الله صلى الله عليه (وآله) وسلم وسيد المؤمنين ، فقد قال في السيدة فاطمة البتول : أن فيها شبهاً من المنافقين
…. Bahkan Ibnu Taimiyah menambahkan selain itu berupa ucapan busuk tentang Ali dan Ahlulbaitnya yang suci dan apa yang membuktikan bahwa ia adalah GEMBONG KAUM MUNAFIK di masanya berdasarkan sabda Nabi saw. untuk Ali as. : “Tidak mencintaimu melainkan seorang Mukmin dan tidak membencimu melainkan seorang munafik.” Sebagaimana diterapkan oleh para ulama zamannya atas Ibnu Taimiyah dan mereka menghukuminya sebagai orang munafik… Bagaimana ia tidak divonis munafik sementara ia–semoga Allah menjelekkanya- mengucapkan kata-kata keji yang tidak akan diucapkan oleh seorang Mukmin tentang Fatimah penghulu wanita sejagat –semoga shalawat atasnya- dan tentang suaminya, saudara Rasulullah saw. dan penghulu kaum Mukminin. Ia telah berkata tentang Fatimah bahwa padanya terdapat keserupaan dengan kaum munafik!
وزعم قبحه الله أن علياً عليه السلام مات ولم ينس بنت أبي جهل التي منعه النبي صلى الله عليه (وآله) وسلم الزواج بها ، بل فاه في حقه عليه السلام بما هو أعظم من هذا ، فحكى عن بعض اخوانه المنافقين أن علياً عليه السلام حفيت أظفاره من التسلق على أزواج رسول الله صلى الله عليه (وآله) وسلم بالليل ، في أمثال هذه المثالب التي لا يجوز أن يتهم بها مطلق المؤمنين فضلاً عن سادات الصحابة رضي الله عنهم فضلاً عن أفضل الأمة بعد رسول الله صلى الله عليه (وآله) وسلم .
Ia (Ibnu Taimiyah) –semoga Allah menjelekkannya- mengaku bahwa hingga Ali mati ia tidak lupa kepada putri Abu Jahal yang hendak ia kawini tapi Nabi saw. melarangnya. Bahkan Ibnu Taimiyah mengucapkan tentang Sayyidina Ali sesuatu yang lebih keji dari ini. Ia mengutip dari sebagian teman munafiknya bahwa kuku-kuku Ali as. Sampai rusak akibat menaiki rumah Nabi saw. untuk mengintip istri-istri Nabi saw. di malam hari dan hal-hal keji seperti itu yang tidak boleh dituduhkan kepada orang Mukmin biasa apalagi pembesar para sahabat ra. Apalagi palimg afdhalnya umat setelah Nabi saw. ...[3]
Inilah sekelumit pernyataan dan penegasan para ulama tentang kenashibian (kebencian) Ibnu Taimiyah terhadap Sayyidina Ali –Karramallahu wajhahu-… dan penegasan mereka itu didasarkan kepada bukti-bukti yang mereka temukan dalam statement dan pernyataan Ibnu Taimiyah sendiri yang tersebar dalam berbagai kitab karangannya terumama Minhâj as Sunnah!
Dan bagi Anda yang tidak mengetahui kenyataan ini tidak sepatutnya mengingkarinya, sebab “Yang mengetahui adalah HUJJAH atas yang tidak mengetahui.” Demikian kaidah yang sebenarnya diterapkan dalam mengkaji sebuah masalah, bukan sebaliknya, ketidak tauan Anda, Anda jadikan dalil untuk membohongkan apa yag diketahui orang lain yang menganggapnya palsu dan tidak ada!
Sebagaimana juga tidaklah cukup Anda membawakan serpihan-serpihan pernyataan Ibnu Taimiyah yang mengesankan ia mencintai atau hormat kepada Sayyidina Ali –Karramallahu wajhahu-…. sebab di sini Anda harus membuktikan pertama, bahwa pernyataan itu tanpa tendensi. Kedua, bahwa pernyataan-pernyataan tegas yang menghina dan melecehkan Sayyidina Ali –Karramallahu wajhahu- itu tidak pernah diutarakan Ibnu taimiyah yang sedang Anda bela!
Akhirnya, untuk lebih membuktikan kebenaran apa yang dikatakan para ulama Islam tentang kebencian Ibnu Taimiyah terhadap pembela Nabi Islam, Sayyidina Ali –Karramallahu wajhahu- kami akan tulis artikel berseri tentangnya, insya Allah. Wallahu waliyyut taufîq.
[1] Taqwiyatul Îmân Bi Raddi Tazkiyati Ibni Abi Sufyân:101. Dâr al Bayân al ‘Arabi. Beirut. 1414 H.
[2] Al Isyfâq Fi Ahkâm ath Thalâq:268. Dâr al Kotob al Ilmiah. Beirut. 1425 H.
[3] Al Burhân al Jaliy:53.
.
______________________
ARTIKEL TERKAIT
- Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (1)
- Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (2)
- Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (3)
- Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (4)
- Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (5)
- Persembahan Untuk Ustad Firanda: Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam Atau Syaikhun Nifaq? (6)
Filed under: Akidah, Fatwa Pensesatan, Kajian Ibnu Taimiyah, Kepalsuan Ibnu Taimyah, Manhaj, Mengenal Pemimpin Wahabi, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy |
laknatullah ala syiah zindiq
Abu Salafy:
Dahulu Imam Ali (KW) juga dilaknati pendahulu kaum Wahhabi! Jadi abusalafy ya tidak heran apabila menerus bani Umayyah mmelaknati kami! Itu hanya luapan emosi mereka setelah tidak mampu membantah deanga dalil! Kami maklumi!
jawabnya: kalau menurut si wahabi ya pasti Syeikhul Islam tapi kalau menurut para ulama Islam ya pasti Syeikhun Nifaq paling tulen!
Semua juga sudah tau bagaimana ben tay Miah menghina hina Imam Ali!!!! tidak bisa dibantah!!!
tuh kan keliatan asli didikan wahabi.. bisanya cuma melaknat!
mana dalilnya bos?
bener ustaz abu… pasti yang sesat biasanya sih melaknati yang suci!
pak Abu, artikel-artikel bapak sungguh sangat dahsyad, saya berharap bapak kumpulkan dan jadikan buku agar bangsa kami tidak terus menerus ditipu kebohongan Ibn Taimiyah dan para ghulunya yg ekstrim. salut pak Abu. teruskan dan jangan berhenti. bela kebenaran dan robohkan kebatilan. semoga pak Abu tetap sehat dan tambah semangat
Abu Salafy:
Satu buku kumpulan artikel kami telah terbit dengan judul MAZHAB WAHABI. Doakan agar Allah memberi taufiq dan kemudahan untuk itu! Terima kasih.
semoga allah melaknat ahli bid’ah
Abusalafy:
Amin ya Rabbal Alamjn. Semoga Allah mengutuk ahli bid’ah. Dan bid’ah terkutuk terbesar dalam kehidupan umat Islam adalah Sistem Kerajaan seperti Saudi Arabia yang didukung para Masyaikh Wahhabi yang sok anti bid’ah padahal mereka pendukung bid’ah terkutuk itu!!!
Salam tuk semua… untuk yang mau obyektif baca di sini biar adil!
Firanda Pendusta Murokkab, Berhujjah dengan Hujjah Dusta dan Palsu (1)
Firanda Berdusta Atas Nama Konsesnsus Ulama Tentang Allah berada di Langit
http://ummatipress.com/2011/10/10/firanda-pendusta-murokkab-berhujjah-dengan-hujjah-dusta-dan-palsu/
_____________
Firanda Pendusta Murokkab, Berhujjah dengan Hujjah Dusta dan Palsu (2)
Rontoknya Firanda Atas Klaim Bahwa Para Ulama Berkonsesnsus Allah Berada di Langit
http://ummatipress.com/2011/10/18/firanda-ustadz-pendusta-gemar-berhujjah-dengan-hujjah-palsu-full-dusta/
__________________
Firanda Pendusta Murokkab, Berhujjah dengan Hujjah Dusta dan Palsu (3)
Ustadz Firanda Diperingatkan; Aqidah “Allah di atas Langit (Fisikly)” Hanyalah Aqidah Karangan dan Merupakan “Wahyu” dari Syetan
http://ummatipress.com/2011/10/24/ustadzfiranda-pendusta-murokkab-berhujjah-dengan-hujjah-dusta-dan-palsu-3/
___________
Firanda Pendusta Murokkab, Berhujjah dengan Hujjah Dusta dan Palsu (4)
Ustadz Firanda Membungkus Tipu Muslihatnya dengan Sanad-sanad Riwayat Tidak Sah, Mungkar dan Palsu
… Bagian Terakhir dari Sekelumit Upaya Mengungkap Tipu Muslihat Firanda
http://ummatipress.com/2011/10/30/firanda-pendusta-murokkab-berhujjah-dengan-hujjah-dusta-dan-palsu-4/
____________________
Firanda, Fitnah dan Tipu Daya Gaya Salafi Wahabi (1)
Firanda Antara Fitnah dan Tipu Daya Gaya Wahabi
(bantahan ini terkait tulisan Firanda memukul Habaib dan Habib Munzir)
http://ummatipress.com/2011/12/09/fitnah-firanda-kepada-habib-munzir-akibat-dari-kejahilan-dan-fanatik-buta/
Firanda, Fitnah dan Tipu Daya Gaya Salafi Wahabi (2)
Firanda lagi-lagi Berdusta Atas Nama Ulama, Ibnu Hajar Jadi Korban Kedustaan Firanda
http://ummatipress.com/2011/12/14/firanda-fitnah-dan-tipu-daya-gaya-salafi-wahabi/
.
_____________________
Abul Jauzaa dan Pembelaannya Terhadap Kedustaan Ustadz Firanda
Tanggapan atas Beberapa Catatan Abul Jauzaa dalam Pembelaannya Terhadap Dusta-dusta Firanda
http://ummatipress.com/2011/10/21/abul-jauzaa-dan-pembelaannya-terhadap-kedustaan-ustadz-firanda/
________________
INI TULISAN SALAFY VS FIRANDA
DUSTA FIRANDA DITENGAH BADAI FITNAH YANG SEDANG MELANDA (bag:1)
Terbukti! Utadz Firanda adalah Pembohong di Tengah Salafiyyin
http://ummatipress.com/2011/03/02/terbukti-utadz-firanda-adalah-pembohong-di-tengah-salafiyyin/
__________
DUSTA FIRANDA DITENGAH BADAI FITNAH YANG SEDANG MELANDA (Bag.2)
Wah, Ustadz Firanda Tuduh Ustadz Salafiyyin Sembunyikan fatwa
http://ummatipress.com/2011/03/02/wah-ustadz-firanda-tuduh-ustadz-salafiyyin-sembunyikan-fatwa/
______________
DUSTA FIRANDA DITENGAH BADAI FITNAH YANG SEDANG MELANDA (Bag.3)
Ustadz Firanda Dicap Pendusta Oleh Seorang Syaikh Dari Kota Nabi Saw
http://ummatipress.com/2011/03/02/ustadz-firanda-dicap-pendusta-oleh-seorang-syaikh-dari-kota-nabi-saw/
sekian
wassalam.
Setelah saya amati kajian di sini, khususnya krtiknya atas ibnu taimiyah dan ustadz firanda…. ternyata mantep juga… saya bahagia ketemu blog ini… alhamdulillah….. saya dapat banyak ilmu untuk menghadapi salafi yang kian ganas aja di kota saya… mudah-mdahan pak admin diberi kesehatan biar bisa berjuang terus memberi pencerahan kpd umat islam.
sukran.
salafy tetap jaya, ahli bid’ah di neraka
Abu Salafy:
Dunia Islam sedang menanti mehancuran dan kebinasaan Salafi Takfiri dan Dajjal sebagai Pemimlin akhir mereka!!!
Alhamdulillah saya menemukan kajian2 seperti ini, karena sebelumnya saya tidak punya dasar ketika berdebat dengan teman2 wahabi…
dua bulan kurang lebih aku ikuti tulisan2nya Ust. Abu kritik tajam kepada Ust. Firanda tapi anehnya sampai sekarang ini aku belum lihat Ust. Firanda membantahnya…. apa beliau sedang mati suri atau sedang ngumpulkan bahan dan minta bantuan kesana kemari untuk membantahnya… ya Allah A’lam…. tapi aku sangka pasti Ust. Firanda sudah tdk sabar untuk membantah, hanya saja mungkin belum punya waktu…
lagian wahabi wahabi lainnya juga kok nggak ada yang nongol tampil membantah Ust. Abu Salafy… atau jangan jangan sedang kelabakan semua sebab dibuat kaget ternyata abusalafy masih hidup dan bangkit penuh semangat….
ayo dulur dulur salafi bantah yang ilmiah semua tulisan Ust. Abu! Aku tunngu ya?!
membantah ahli bid’ah tak akan pernah selesai karena hidup mereka dipenuhi dengan syahwat. buka firanda.com biar jelas.
saya sering mendengar majlis da’i wahabi tapi ga’pernah dengar mreka menjlek2kan 1 sahabatpun.
Abu Salafy:
Lalu gimana dengan bukti yang kami sebutkan di sini?!
ahli bid’ah pandai merekayasa bukti. pengusiran syiah di sampang dilakukan ahli bid’ah tapi dikatakan bukan hanya ulah oknum. hidup mendahulukan syahwat
mas safar mungkin kamu masih dianggap muallaf makanya tidak diberi materi yang berat berat!!!
terimakasih mas…..tapi tolong dikasih keterangan di bawahnya kalau Ibnu Taymimah sudah tobat dr akidah tasybihnya. Supaya kita bs obyektif… syukran
mana bisa mereka kasihkan bukti, kecuali kalo sudah nongkrong dengan kaum yahudi baru mereka dapat bagaimana cara merekayasa bukti.
Abu Salafy:
Hanya orang buta sajalah yang tidak mampu melihat kejelasan bukti yang kami sajikan!!
@paderi
wahabi bisanya ngamuk2 doank, ga bisa bantah kasihan banget sih, bangkrut ya….! hahahahaha
semua yang menulis komentar tidak akurat, tidak ilmiyah, hanya akal-akalan abu… salafy … kumpulan orang-orang didikan syiah…
sehingga jelas benang kusutnya…. percuma di bawakan dalil shahih
pasti di mentahkan….. karena dari niat yang buruk …. ucapannyapun
buruk pula…
mas muhammad rosadi ente bahlul ya,sya mau naya maulid Nabi Muhamad di bilang syirik????? kalian tidak memboleh kan ya,tapi kenapa hari pekan muhamad bin wahab kok dirayakan,sekarang anda ngaku agama Islam nabi kalian Muhamad,tapi kalian wahabi lebih membanggakan si wahab,dari pada Nabi Muhamad ,sekrang ente pikir baik baik mulia mana Nabi Muhamad apasi abdul wahab,berarti kalian ciri orang yg tau kebenaran tapi tak mengakui ya,alias munafik ,pikir y secara logis dan akal mu dengan baik
buat asang orang agar terhindar dari kebohongan abu sip lanjutkan terus perjuangan mu,agar orang orang yg disesatkan pemahaman y oleh firanda biar terkuak,