TEKS FATWA SYEKH BIN BAZ TENTANG “KAWIN DENGAN NIAT TALAQ” [Kawin Kontrak Ala Wahabi]

Setelah kita muat berita tentang peringatan sebuah lembaga partikelir Saudi “Awashir” terhadap warga Saudi agar berhati-hati menikah di negeri asing, dan fatwa Syekh bin Baz tentang kawin kontrak ala wahabi/salafi atau yang disebut oleh Syekh Bin Baz “NIKAH DENGAN NIAT (akan) DI TALAQ”. kami mendapat banyak tanggapan dan banyak pula para wahabi yang menuduh kami berbohong atau menfitnah, padahal telah kami kutipkan dengan jelas nama buku, halaman, tahun dan tempat cetakan buku rujukan kami tersebut. Maka dengan ini kami muat TEKS FATWA SYEKH BIN BAZ tersebut dan kami sertakan scan-nan buku fatawa tersebut. sebagai bukti kepada para wahabi/salafy bahwa blog kita bukan seperti situs dan blog mereka yang suka menuduh dan tanpa bukti.

kami heran dengan mereka kenapa tidak mau membuka buku fatawa Syekh Bin Baz tersebut, kami yakin mereka pasti memilikinya, mungkin saja mereka malu karena Imam Agung mereka Syekh bin Baz berfatwa mirip musuh bebuyutannya (syi’ah) tentang kawin mut’ah, bahkan fatwa kawin dengan niat talaq ini lebih jelek karena merupakan bentuk penipuan terhadap calon istri yang akan dinikah.

Selanjutanya silahkan membaca TEKS FATWA SYEKH BIN BAZ “NIKAH DENGAN NIAT TALAK” yang kami kutip dari buku “Majmuk Fatawa“-nya Syekh Abdul Aziz bin Abdullah yang dikenal dengan sebuatan Bin Baz, Jilid 4, hal 29-30 cetakan Riyadh – Saudi Arabia, Tahun 1411/1990″

-NIKAH DENGAN NIAT (AKAN) DI TALAQ-

Pertanyaan: Saya mendengar bahwa anda berfatwa kepada salah seorang polisi bahwa diperbolehkan nikah di negeri rantau (negeri tempat merantau), dimana dia bermaksud untuk mentalak istrinya setelah masa tertentu bila habis masa tugasnya. Apa perbedaan nikah semacam ini dengan nikah mut’ah? Dan bagaimana kalau si wanita melahirkan anak? Apakah anak yang dilahirkan dibiarkan bersama ibunya yang sudah ditalak di negara itu? Saya mohon penjelasanya.

Jawab: benar. Telah keluar fatwa dari “Lajnah Daimah”, di mana saya adalah ketuanya, bahwa dibenarkan nikah dengan niat (akan) talak sebagai urusan hati antara hamba dan Tuhannya. Jika seseorang menikah di negara lain (di rantau) dan niat bahwa kapan saja selesai dari masa belajar atau tugas kerja, atau lainnya, maka hal itu dibenarkan menurut jumhur para ulama. Dan niat talak semacam ini adalah urusan antara dia dan Tuhannya, dan bukan merupakan syarat dari sahnya nikah.

Dan perbedaan antara nikah ini dan nikah mut’ah adalah dalam nikah mut’ah disyaratkan masa tertentu, seperti satu bulan, dua bulan, dan semisalnya. Jika masa tersebut habis, nikah tersebut gugur dengan sendirinya. Inilah nikah mut’ah yang batil itu. Tetapi jika seseorang menikah, di mana dalam hatinya berniat untuk mentalak istrinya bila tugasnya berakhir di negara lain, maka hal ini tidak merusak akad nikah. Niat itu bisa berubah-ubah, tidak pasti, dan bukan merupakan syarat sahnya nikah. Niat semacam ini hanyalah urusan dia dan Tuhannya. Dan cara ini merupakan salah satu sebab terhindarnya dia dari perbuatan zina dan kemungkaran. Inilah pendapat para pakar (ahl al-ilm), yang dikutip oleh penulis Al-Mughni Muwaffaquddin bin Qudamah rahimahullah

______________________

Dan dibawah ini Scan dari buku asli Fatwa tersebut.

fatwa_1_rsz80.jpg

fatwa2_50.jpg

fatwa3_9.jpg

133 Tanggapan

  1. Mungkin saya lupa tulis kata2 dalam komentar terdahulu… sbb :

    “Jadi Soal Fatwa Syaikh Bin Baz saya yakin telah selesai, hal itu merupakan IJTIHAD bagi para ULAMA.. jika ijtihadnya betul dapat 2 Pahala, jika ijtihadnya salah pun dapat 1 Pahala. Kita tidak usah mencari-cari “dosa” dengan mencaci “IJTIHAD ULAMA”.”

    Ibnul Qoyyim menjelaskan: “Seorang yang memahami kitab Allah, Sunnah Rasulullah dan ucapan shahabat dialah yang berhak berijtihad pada perkara nawazil (kejadian atau masalah yang baru). Golongan inilah yang boleh berijtihad dan boleh diminta fatwa.” (I’lamul Muwaq’in 4/212 melalui Madharikun Nadhar).

    Itu adalah Ijtihad beliau, dan hak Ijtihad ada pada Ulama..

    “Maka bertanyalah kepada orang-orang yang berilmu jika kalian tidak mengetahui. (An-Nahl: 43).”

    Saya bisa menilai bahwa saudara orangnya tidak bisa menerima masukan dari orang yang tidak sependapat. Contohnya dengan selalu mengangkat Fatwa Syaikh Bin Baz tersebut, takutlah kepada Allah dan Rasul-Nya dari perbuatan “Ghibah” yang terlarang bahkan ia termasuk perbuatan dosa besar.

    “Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat: 12)

    Abdulloh25@gmail.com

    __________________
    Abu Salafy menjawab:

    Salam Gus Dollah.
    Anda persis kayak santri, pakai ngomong ijtihad-ijtihad segala. Saya mau tanya ya,
    1) Apa dalil kamu yang mengatakan bahwa kalau ijitihadnya betul dapat 2 pahala kalau salah dapat 1 pahala?
    2) Siapa yang mengatakan bahwa Ben Baz, imam kamu itu seorang mujtahid? Berbeda lho antara seorang mujtahid dengan bukan!
    Kami tunggu jawaban kamu. kami siap menerima kebenaran dari siapapun datangnya. kata hikmah mengatakan, “iltamisil hikmah walaw min famil khinzir.”

    • subhanallah….saya peringatkan kpd sekalian kaum muslimin.. coba saudaraku kaum muslimin perhatikan dg seksama, amati blog or situs ini maka akan kalian temukan semuanya isinya adalah cacian kepada sesama muslim, isinya bukan ilmu yg memberi pencerahan, isinya hanya kebencian kpd segolongan kaum muslim lainnya (apakah itu yg diberi gelar org ini wahaby, salafi harokiy, atau lainnya) orang ini yakni yg berkunyah abu salafy sangat gemar makan bangkai saudaranya (jika abu salafi ini benar2 muslim) QS Al Hujuraat (12). Hatinya sangat busuk, lidahnya sangat tajam merobek-robek kehormatan seorang muslim apalagi muslim yg dicaci ini adalah ‘ulama (walaupun abu salafy ini tdk mengakui ke ‘ulamaan seorang syaikh spt Syaikh Bin Baz rahimahullah) lebih2 sang ‘ulama ini telah meninggal dunia. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika haji wada memberi nasihat perpisahan pada potongan hadist no 34 araba’in An Nawawi “haram bagi setiap muslim atas muslim lainnya menumpahkan daranhnya, mengambil hartanya, dan melanggar kehormatannya. Kata muslim disini maknanya umum, lalu bagaimana dengan melanggar kehormatan para ‘ulama. Ingat wahai abu salafi daging ulama itu beracun. Tdk serta merta setiap org belajar ilmu dien dg berguru kemana-mana lalu kemudian dia bisa menjadi seorang ‘ulama.
      tidak. lagi-lagi tidak. karena sorg menjadi ‘ulama memang sudah Allah takdirkan dan qodonya di lauh mahfuz dia menjadi ‘ulama. Lalu bagaimana kita mengetahui seseorang itu benar-benar ‘ulama???? tdk lain dari persaksian para ‘ulama lainnya dari lintas negara yg tdk mengenal batasan geografis, bukan persaksian org2 ‘awwam spt kita seperti anda wahai abu salafi. Persaksian org2 spt anda abu salafi termasuk saya batal, tertolak dg sendirinya Nampak sekali dr balasan2 anda dr setiap komentar yg masuk ke situs sesat ini anda seolah-olah menjelma menjadi seorg yang sangat berilmu lebih2 thd komentar yg tdk sesuai dg pemikiran sesat anda. Sy peringatkan sekali lagi kepada kaum muslimin janganlah kalian turut masuk perangkap pemikiran sesat org ini. Sy msh berharap abu salafi ini seorg muslim shg masuk dalam keumuman do’a yg kita panjatkan pada setiap tahiyat dalam setiap sholat. Semoga Allah Jalla Wa ‘Ala memberikan hadiyah taufik dan kelurusan kpd org ini. Tapi kalau abu salafi ini seorang yahudi, munafiq zindiq, maka saya dan seluruh kaum muslimin yg pernah terperangkap dalam tipudaya pemikirannya berlepas diri. Saya berdo’a kpd Allah semoga tulisan ini sbg nasihat saya kepada kaum muslimin dijadikanNYA amal sholih. Tulisan ini samasekali tdk dimaksudkan untuk mengomentari pemikiran sesat abu salafi. Allahu Musta’an

      • kalau wahabi mencaci membidahkan mengkafirkan itu bukan menghina y? membuka BOROK wahahabi agar menghindari kaum awam dari mengikuti jejak2 wahabi takfiri adalah suatu keharusan. seperti org yg tau harus memberi tau suatu bahaya. suatu kejahilan org yg tau borok wahabi hanya diam, sedang wahabi membabi buta menyebarkan kejahilan level 7nya.

  2. “Fatwa yang semakna dengan itu, sangat jauh berbeda dengan kata2 admin “Kawin Kontrak”, kalau Kontrak tentu ada PERJANJIAN sebelumnya dengan yang akan di Kontrak, dari sini saja sudah terlihat perbedaan makna tersebut, yang terlihat hanya kejahilan, fitnah serta kedengkian dari si penulis”

    “Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat: 12)

    Abdulloh25@gmail.com

    _____________________
    Abu Salafy menjawab:

    Bung Abdullah. Apa kamu ndak baca bahwa itu adalah kawin kontrak ala Wahabi. Jadi apanya yang fitnah itu. kalau kamu bisa baca bahasa arab coba baca aja langsung di blog ini, sudak kami cantumkan kok teks fatwanya. Yang penting diperbincangkan itu esensi dari fatwa itu bung! Apa itu menurut kamu fitnah dan mengunjing?

    masalah “kalau Kontrak tentu ada PERJANJIAN sebelumnya dengan yang akan di Kontrak” itu memang benar dalam dunia orang-orang gentel, tapi ini kan kawin kontrak ala Wahabi, jadi ya ndak harus disebutkan secara jujur! kalau si Wahabi itu jujur, mana mau perempuan dinikahi dengan cara licik begitu?!

    jadi kami pikir lebih baik kamu bantah secara ilmiah aja tulisan tentang fatwa imam kamu itu, kami siap kok berdiskusi.

    • mas abu salfy semoga Allah menyinari anda dengan kebaikan nya dan semoga Allah memberika cahaya bagi kita semua sehingga dengan cahaya itu tampaklah keburukan dan terankatlah kebenaran,
      mas abu salafy nikah adalah suatau amalan yang syarat syaratnya dapat ditankap dengan indra kita,apa bila syarat syarat tersebut telah lenkap mka syah lah amalan tersebut,seperti adanya mahar,ijabkabul,dll,adapun menganai niat itu urusan Allah, sama seperti abu salfy ini menulis artikel ini apakah niat karna Allah atau niat yang lain(hanya Allah yang tau).
      seperti orang tua yang memerintahkan anaknya untuk shalat,akan tetapi sang anak tersebut menyelasaikan shalat tersebut meski dengan rasa malas malasan,melihat anaknya telah selesai shalat maka orang tua tadi merasa puas san senang,akan tetapi bagiamana dengan niat anak tersebut….? hanya Allah yang tau ,kita hanya menghukum yang tampaknya saja,sukron

    • nah abu salafi dah mengaku cara itu licik ,,, kira kira bin baz mau merubah fatwanya gak ya,,,,,,,,,

      masaah kalo pake perjanjian kan si pihak wanita tau inti masalah,,,,,, kalo si wanita gak mau kita urungkan niat,,,,kalo mau lanjut,,,,,, ,, , , , , , , ,lha kalo wahabi gak jujur gimana????

      • PERNIKAHAN ITULAH YG MEREKA LAKUKAN TERHADAP WANITA2 INDONESIA TERUTAMA DI DAERAH JAWA BARAT…..NIKAH DENGAN MAKSUD PENIPUAN…!! GAK JUJUR…!!! MENDING TERUS TERANG AJA KYK NIKAH MUT’AH WALO SY SENDIRI GA S7 DG NIKAH MUT’AH, MSH LBH JUJUR DI BANDING DG FATWAX ULAMA WAHAHAHAHAHAHAHAE BIIII….

  3. akal-akal apa lagi Si Buita dari Gua Hantu ini! Kok tega-teganya menipu wanita/gadis lugu untuk dinikahi tapi dalam hati sang hidung belang itu nanti kalau sudah selesai hajatku dan aku dah ndak butuh anyi lagi ya aku talak! Sungguh licik fatwa seperti itu. mending fatwa mut’ah ala syiah, memang sejak awal sudah ada kesepakatan akan waktu sampai kapan nikahnya! lebih jujur dan ndak menipu!
    Kalau nikah akal-akalan ala Ben Baz itu menipu wanita yang sudak kadung membangun angan2 dan cita2 masa depan dengan sang suami idaman, eeh ternyata dah selesai, hengkang. dasar hidung belang!
    Aku ndak sudi dinikahi cara begitu! itu nipu! nipu!nipu!nipu!nipu!
    titik.

    ____________________
    Abu Salafy menjawab:

    Salam mbak Luthfiah, saya dapat memahami sakit hati anda dengan fatwa seperti itu, tapi tolong jangan mencaci hamba Allah dengan mengatakan “Si Buta dari Gua Hantu”, itu dilarang agama.

    Anda berhak mengatakan bahwa nikah dengan cara seperti itu adalah akal-akalan saja… dan kalau mau jujur ya sebutkan sejak awal jangka waktunya, biar sama-sama tahu alias nikah mut’ah ala Syiah.

    Anda juga berhak tidak sudi dinikahi derngan cara seperti itu, tapi kalau wanita-wanita lugu lainnya yang kepepet mau menikah ala wabahi ya itu hak mereka juga, mungkin saja maharnya besar.

  4. Salam Gus Dollah.
    Anda persis kayak santri, pakai ngomong ijtihad-ijtihad segala. Saya mau tanya ya,
    1) Apa dalil kamu yang mengatakan bahwa kalau ijitihadnya betul dapat 2 pahala kalau salah dapat 1 pahala?
    2) Siapa yang mengatakan bahwa Ben Baz, imam kamu itu seorang mujtahid? Berbeda lho antara seorang mujtahid dengan bukan!
    ************************************

    Jawaban :
    1. Dari Amr bin Ash dan juga datang dari hadits Abu Hurairah radhiallahuanhuma bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
    “Jika seorang hakim ingin menetapkan hukum, lalu dia berijtihad, [apabila] benar maka dia mendapatkan dua pahala. Dan apabila dia memberi hukum lalu berijtihad namun salah, maka dia mendapat satu pahala” (Muttafaq ‘alaihi)

    2. Ibnul Qoyyim menjelaskan: “Seorang yang memahami kitab Allah, Sunnah Rasulullah dan ucapan shahabat dialah yang berhak berijtihad pada perkara nawazil (kejadian atau masalah yang baru). Golongan inilah yang boleh berijtihad dan boleh diminta fatwa.” (I’lamul Muwaq’in 4/212 melalui Madharikun Nadhar).

    *******************************
    Kami tunggu jawaban kamu. kami siap menerima kebenaran dari siapapun datangnya. kata hikmah mengatakan, “iltamisil hikmah walaw min famil khinzir.”
    *******************************
    |
    |
    V

    “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (Al Hajj: 46)

    ___________
    Abu Salafy menjawab:

    Salam gus Dolla.
    Saya ulang lagi di sini, pahami dulu makna hadis itu. Hakim itu maksudnya apa? lalu apa buktinya kalau hadis itu shahih? Jangan taqlid lho, kamu harus teliti dalil-dalilnya lalu ikuti yang benar seperti sesumbar kamu!

    Pertanyaan kedua kami belum anda jawab, siapa yang mengatakan Ben Baz anda seorang mujtahid?
    Anda ini gimana sih, ngakunya Salafy, yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah, eeh ternyata menjadikan omongan Ibnu Qayyim sebagai hujjah?! Apa ucapan Ibnu Qayyim setingkat dengan nash Qur’an dan Sunnah?

    Coba anda tanya ke ustadz Salafy anda yang benar itu I’lamul Muwaq’in atau A’lamul Muwaqqi’in.Sebab kalau anda salah dalam mengeja judul buku aja, saya khawatir juga salah dalam memahami teks isinya yang lebih lembut (kecil2)tulisannya. Walaupun belum tentu.

  5. ijtihad benar=pahala 2
    ijtihad salah= pahala 1
    kalau tahu ijtihad salah koq dibela sampai mati-matian berapa pahala bagi pembelanya????

    kawin mt’ah dan kawin dgn niat dicerai:
    kura-kura dengan bulus,
    yang satu pura-pura
    yang lain pakai akal bulus

  6. Pak Abu Salafy. maaf mungkin ini tidak nyambng dengan bahasan. saya masuk kesini karena kebetulan habis masuk ke blognya mbelgedez (http://mbelgedez.wordpress.com) dan kebetulan ada alamatnya pak Abu Salafi. disana dia lagi membahas MLM, yang katanya haram. Apa betul begitu ? trimakasih.

    _______________________
    Abu Salafy menjawab:

    Salam orang lugu, ma’af blog ini hanya mengkhususkan masalah salafy/wahabi, sebaiknya anda menanyakan langsung kepada mbelgedes atau blog-blog/situs yang menyediakan tanya jawab seperti itu!

    makasih!

  7. Jadi apanya yang fitnah itu. kalau kamu bisa baca bahasa arab coba baca aja langsung di blog ini, sudak kami cantumkan kok teks fatwanya.
    ***********************************
    |
    |
    V
    Apa bukan Fitnah kata2 ini “Kawin Kontrak Ala Wahabi” ?

    Kalau Kontrak tentu ada PERJANJIAN sebelumnya dengan yang akan di Kontrak, dari sini saja sudah terlihat perbedaan makna tersebut, yang terlihat hanya kejahilan, fitnah serta kedengkian dari si penulis.

    “Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh” (Al Baqarah : 217)

    ***********************************
    dengan cara licik begitu?!
    ***********************************
    |
    |
    V
    Baca lagi tulisan anda tersebut, kalau perlu 20x lagi..

    Dalam benak anda, Islam itu begitu kaku.. Padahal sesungguhnya Islam itu begitu lengkap dan sempurna.

    Contoh aja nih:
    1. Apabila suatu saat anda berada dalam kondisi yang sangat Lapar, namun anda tidak menemukan makanan selain Bangkai yang tidak disembelih dengan menyebut Bismillah. Padahal Haram memakan sembelihan seperti itu, namun Islam tidaklah kaku.. ada hal2 yang “Darurat” nah.. perkara2 Darurat ini dalam islam dibolehkan seperlunya.
    2. Dalam situasi yang tersebut diatas, menikah di rantau karena ada keperluan disana adalah termasuk hal yang darurat.. untuk itu Ulama berijtihad (Ijtihad ulama telah saya jelaskan, namun anda terus saja melakukan Ghibah) dengan memfatwakan demikian, agar terhindar dari perbuatan zina dan kemungkaran.

    ***********************************
    jadi kami pikir lebih baik kamu bantah secara ilmiah aja tilisan tentang fatwa imam kamu itu, ***********************************
    |
    |
    V
    Saya bukan Alim/Ulama hingga saya harus membantah Ijtihad Ulama.

    Adapun Kalau terjadi perbedaan Ijtihad, pendapat dikalangan Ulama Salafi, saya akan mengikuti pendapat yang lebih mendekati kebenaran, adapun pendapat lainnya saya tidak akan bersikap seperti anda.. ngomel kiri kanan.. kenapa Ulama ini begini, kenapa begitu, kenapa tidak ini dan itu… CUKUPLAH BAGIKU UNTUK DIAM DALAM PERSELISIHAN IJTIHAD ULAMA SALAFI.

    “Dari Amr bin Ash dan juga datang dari hadits Abu Hurairah radhiallahuanhuma bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
    “Jika seorang hakim ingin menetapkan hukum, lalu dia berijtihad, [apabila] benar maka dia mendapatkan dua pahala. Dan apabila dia memberi hukum lalu berijtihad namun salah, maka dia mendapat satu pahala” (Muttafaq ‘alaihi)”

    ***********************************
    kami siap kok berdiskusi
    ***********************************
    |
    |
    v
    “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (Al Hajj: 46)

    Abdulloh25@gmail.com
    ———————–

    ____________________
    Abu Salafy Menjawab:

    Salam mas Dolla.

    Islam memang tidak kaku, ia lengkap dan fleksibel, tapi ia tidak pernah mengajarkan penipuan!
    Kalau nikah dengan niat talak itu dibolehkan karena dharurat seperti yang anda contohkan makan bangkai haram tapi kalau dharurat halal, kenapa untuk kondisi dharurat seperti itu, dan dari pada terjatuh dalam zina dibolehkan nikah dengan menipu wanita yang dinikahi karena tidak mau berterus terang tentang jangka waktu yang dimaukan?! Gimana gelonya(menyesal karena merasa tertipu) wanita itu?!

    Mas Dollaj sepertinya anda belum menaggapi pertanyaan kami, apa buktinya kalau Ben Baz Anda itu seorang mujtahid sehingga berhak berijtihad?

    Anda juga berpura-pura mengaku awam (walaupun saya kayin memang anda sangat awam), tapi kalau awam kok sok mengatakan “Saya bukan Alim/Ulama hingga saya harus membantah Ijtihad Ulama. Adapun Kalau terjadi perbedaan Ijtihad, pendapat dikalangan Ulama Salafi, saya akan mengikuti pendapat yang lebih mendekati kebenaran” Dari mana anda tau pendapat ini atau itu lebih mendekati kebenaran, tentunya kan dari memperhatikan dan meneliti dalil-dalil masing-masing pendapat ulama! Berarti and luar biasa deh, bisa banding-bandingkan dalil para ulama. kami tidak tahu mana dari ucapan anda yang bernar dan mana yang bohong, yang ngaku awam atau ngaku sangat alim?!

    Hadis yang anda bawa ini:“Dari Amr bin Ash dan juga datang dari hadits Abu Hurairah radhiallahuanhuma bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
    “Jika seorang hakim ingin menetapkan hukum, lalu dia berijtihad, [apabila] benar maka dia mendapatkan dua pahala. Dan apabila dia memberi hukum lalu berijtihad namun salah, maka dia mendapat satu pahala” (Muttafaq ‘alaihi)”
    kata hakimdalam hadis itu artinya apa mas? Apa seorang alim atau penguasa? Cari tahu ya di kamus-kamus besar bahasa Arab atau dari syarah-syarah buku-buku hadis.

    Sekedar informasi ya mas bahwa makna hadis itu sangat tidak mendukung kesimpulan anda! Maaf anda perlu banyak belajar tentang masalah ini.

    Kami tetap membuka diri untuk berdiskusi walaupun anda mengakhiri dengan ayat “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (Al Hajj: 46)

    semoga kita semua dimelekkan Allah. Amin.

  8. Lutfiah Daratista,

    Semoga saja bukan Laki2 menyerupai Wanita.

    “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan melaknat wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Al-Bukhari no. 5885, 6834)

    Abdulloh25@gmail.com
    —————————-

  9. Wah Sadis sekali Fatwa ini sepertinya menipu atas nama Allah Swt. Sadarlah wahai para Salafy Wahabi ini bukti yang nyata dan terang benderang seterang matahari disiang bolong. Janganlah kalian mencoba menutup nutupi lagi karena percuma sia-sia belaka. Kebenaran telah terungkap, kebatilah telah terjungkal.
    dan Bang Abdullah kaya cacing kepanasan, kebingungan, malu akhirnya menjawab sebagaimana biasa asal jawab bermaksud ndalil tapi ngaak nyambung blas dengan masalahnya.
    Kalau pikiran Sehat anda masih ada sisa sedikit, maka katakanlah ” ya, dalam hal ini saya (abdullah) mengakui bahwa konsep nikah Mut’ah jauh lebih baik dari pada fatwa ulama kami tersebut.”
    Kenapa??, karena nikah Mut’ah itu masih ada tuntunan dari Nabi Saw walaupun sebagian orang menafikannya namun tetap masih ada landasannya. Sedang fatwa bin Baz ini murni adalah pikiran orang tidak ada landasan apapun dan dia bukan Nabi kepiawaiannya dalam beragamapun meragukan dan hanya golongan anda yang mengakuinya.
    Tentang konsep Ijtihad benar dapat dua salah dapat satu konsep ini adalah konsep yang aneh dan menjadi alat penghianatan, maka pinggirkan saja konsep ini.

  10. Mas Lempung,

    dan Bang Abdullah kaya cacing kepanasan, kebingungan, malu akhirnya menjawab sebagaimana biasa asal jawab bermaksud ndalil tapi ngaak nyambung blas dengan masalahnya.
    |
    |
    V
    tanyakan sama adminmu itu.. jawaban2 yang saya posting namun tidak di tampilkan… :P~

    _______________________
    Abu Salafy menjawab:

    Mas Abdullah tulisan anda yang mana yang tidak kami munculkan, semua tulisan kamu dan semua orang kami tampilkan. kalo belum keluar tunggu aja karena kami tidak online tiap hari, apalagi 24jam non stop…! ingat ya blog ini bukan blog wahabi/salafy yang hanya memunculkan tulisan yang di mau..

  11. Narimo,

    ijtihad benar=pahala 2
    ijtihad salah= pahala 1
    kalau tahu ijtihad salah koq dibela sampai mati-matian berapa pahala bagi pembelanya????
    ************************************
    |
    |
    V
    “Allah yang Maha mengetahui, apakah Ijtihad Ulama salah atau benar.”

    “Dan janganlah kamu berkata dengan tanpa ilmu.” (Al-Isra: 36)

    • Ulama2 salafy itu Ulama su’ akhir zaman,fatwa2 nya nyeleneh,dan ga mutu….!!

      ayat al-qur’an itu lebih cuocok utk kmu dan kelompok kmu…
      “dan jangan lah berbicara tanpa ilmu” ,jadi klo ngerasa masih awam dan punya ilmu baru se-upil,jangan sok2 an ijtihad ye….malu….maluin dul….wekwkwkwkwkwk….!!

  12. abdullah sadarlah ustad Baz udah salah jangan dibela juga wong dosanya untuk dia. bukan kamu kan yang naggung dosanya, ato kamu jga meyakini dosa warisan kali. heeee… heeee…, trus yang lainnya jangan pikri aku nyuduti abdullah karena ia tetap saudaraku dgn syarat ya kembali pada Alquran dan sunnah, buat abu salafi aku juga pernah baca buku yang dengan bukti nyata yusuf qaradhawi tu juga ada salahnya, menurut anada bagaimana kalau ia salah apa kita jadi panutan juga ama dia kalo aku sih ung benar ja diambil yg salah dibuang wong dia juga dah banayk berbuat baik untuka kemajuan islam so nggak usahlah caci maki ulama wahabi dengan kerasnya , qaadhawi dengan lembutnya kombinasikan aja , klo nggak mao ya udah lah gitu aja kok repot

    ___________________
    Abu Salafy menjawab:

    Ulama salah itu sih biasa dan maklum! tapi yang harus disikapi adalah yang gampang mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengannya, seakan dia adalah utusan ke 26 Tuhan dan seakan omongannya adalah Wahyu Allah… Itu yang bahaya. Gitu aja kok repot!

  13. Sebelum menjawab sbb:
    *********
    Pertnayaan kedua kami belum anda jawab, siapa yang mengatakan Ben Baz anda seorang mujtahid?
    Anda ini gimana sih, ngakunya Salafy, yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah, eeh ternyata menjadikan omongan Ibnu Qayyim sebagai hujjah?! Apa ucapan Ibnu Qayyim setingkat dengan nash QUr’an dan Sunnah?
    **********

    Ada beberapa pertanyaan saya yang telah lalu dan belum terjawab, tolong dijawab dulu sbb :

    1. (PR) ndak taulah klo anda apa sudah bisa berijtihad apa belum????
    2. PR) Oh iya, minta tolong disebutkan Ulama2 rujukan anda mulai dari jamannya Sahabat sampai sekarang (yang masih hidup), tolong ya.. kan anda tidak menjadikan ulama2 salafi, seperti syaikhul islam ibnu taimiyah, syaikh muhammad bin abdul wahhab, syaikh bin baz dll sebagai rujukan. Makanya saya pengan tau aja nih siapa2 ulama rujukan anda makasih sebelumnya…
    3. (PR) Nah…. Sekarang coba tunjukkan, ulangi coba tunjukkan, sekali lagi ulangi coba tunjukkan bahwa Salafi itu hobinya mengkafirkan orang Islam tanpa dalil l-Qur’an dan As-Sunnah, sekarang mana buktinya… ayoo mana bukti… ayooo cepatt tunjukkan… mana…??? Kumpulkan sebanyak-banyaknya…. dan mendetail… serta bisa dipertanggung jawabkan… biar terlihat yang BENAR dan terlihat juga yang SALAH. silahkan.
    4. ada PR neh, tolong telusuri hingga tahun 1744 Agama Islam yang masuk ke Indonesia itu asalnya dari mana sih?
    Contohnya gini :
    Pada tahun 1744 Islam telah dikenal di Cina (umpamanya ya) dan dari Cina trus menyebar ke Malaysia tahun 1844, kemudian Islam masuk ke Indonesia.
    Intinya agama Islam yang masuk ke Indonesia, pada saat tahun 1744 sudah dikenal ramain di daerah mana??? dan siapa2 Ulama yang menyebarkan Islam saat itu (1744) ???

    ____________________________
    Abu Salafy menjawab:

    Mas Dola, ulama itu banyak bukan hanya ulama salafy/wahabi aja….. anda masuk perpustakaan akan anda dapati deretan nama-namanya, apa lagi kalo sampean mau buka website para ulama di dunia saya jamin waktu anda nggak cukup, jadi ulama bukan hanya wahabi saja… apalagi ulama wahabi pikirannya cetek-cetek..

    saya sarankan anda mulai membaca buku-buku ulama selain wahabi, jadi pandangan anda tentang Islam tidak dari sudut wahabi saja. Insya Allah wawasan anda akan bertambah banyak, dan anda bisa tau bagaimana kwalitas ulama salafy/wahabi, dan yang paling penting Insya Allah anda bisa menghargai pendapat golongan lain. tidak taklid buta kepada ulama wahabi.

    [ada PR neh, tolong telusuri hingga tahun 1744 Agama Islam yang masuk ke Indonesia itu asalnya dari mana sih?] apa hubungannya anda nanya ini? kamipun kolo mau bisa juga kasi sampean PR yang banyak, tapi apa hubungannya, kerjakan aja sendiri PR sampean itu, atau kalo sampean mau bagi info silahkan saja sampean crita disini, mungkin ada pembaca yang tertarik dengan cerita sampean!

  14. Lempung(-an),

    Tentang konsep Ijtihad benar dapat dua salah dapat satu konsep ini adalah konsep yang aneh dan menjadi alat penghianatan, maka pinggirkan saja konsep ini.
    **********************************
    |
    |
    V
    “inilah contoh orang2 yang INGKARRR… Sunnah Nabi”

    Dari Amr bin Ash dan juga datang dari hadits Abu Hurairah radhiallahuanhuma bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
    “Jika seorang hakim ingin menetapkan hukum, lalu dia berijtihad, [apabila] benar maka dia mendapatkan dua pahala. Dan apabila dia memberi hukum lalu berijtihad namun salah, maka dia mendapat satu pahala” (Muttafaq ‘alaihi)

    Abdulloh25@gmail.com

    • klo pun ijtihad itu benar,kira2 bin bazz sudah pantas jadi mujtahid apa belum…??

      tapi klo salah….udah gitu elo belain lagi…wah,wah,ini yg bahaya….!!

      si bin bazz mendingan dapet 1 pahala (menurut elo),karena di anggap mujtahid (padahal bukan huhuhu…)….!!nah elo dapet apaan coba…??

      dapet dodol garut apa dodol busuk….??hahahaha….

  15. Assalamu alaikum wr. wb

    Matur nuwon pak Abu, akhirnya bukti fatwa Syekh Ben Baz “kawin Dengan Niat Talaq” alias “Nikah Nipu Wanita Ala Wahabi”, telah pak Abu muat sekalian scan dari buku aslinya. Nah sekarang para wahabi nggak bisa berkelit lagi…! mau nuduh apalagi?

    Buat para wahabi en salafy dan khususnya Abu Hammad dari(salafy.or.id) yang keburu menuduh pak Abu Salafy berdusta

    kutip; Ini omongan Abu Hammad (salafy.or.id):
    [yang kita tahu kawin kontrak adanya di agama syi’ah (rafidhoh)
    dan salafy sgt mengharamkan. Ente jangan berdusta dan memfitnah apalagi kepada ulama besar spt syekh bin baz..
    bertaubatlah.. mana bukti kitabnya tlg tampilkan disini/ linknya..]

    Nah ternyata Pak Abu benar tidak berdusta kan?, Bukti sudah dimuat lengkap berikut scan bukunya! maka saya sarankan anda meminta ma’af kepada Pak Abu Salafy dan bertaubatlah, karena keburu menuduh orang tanpa mencek terlebih dahulu!

    Abu Hammad en wahabi lainnya, gimana komentarmu setelah bukti fatwa yang nggak kamu percayai itu di muat lengkap? saya tunggu komentarmu?

    makanya para wahabi en salafy kalo lu masih punya borok-borok dan aib, jangan gemar nyalahin orang, makan-lah ajaran dan fatwa-fatwa Imam-mu yang ngawur itu untuk kamu sendiri dan jangan gampang main nyesatkan orang en ngafirkan orang! Bertobatlah!

    Abu Hammad aku sudah liat situsmu (salafy.or.id), Abu Hammad TOLONG FATWA IMAM BESARMU BIN BAZ ITU KAMU MUAT DI SITUSMU? KENAPA TIDAK DI MUAT APA MALU?! JANGAN HANYA BERISI FATWA DAFTAR PANJANG ORANG-ORANG DAN GOLONGAN SELAIN WAHABI YANG KAMU SESATKAN EN KAFIRKAN SAJA..!! emangnya surga neraka milik Bin Abdul Wahab dan Ibnu Taimiah doang?

    Buat para wanita en mbak Lutfiah Daratista hati-hatilah terhadap para wahabi dari rantau yang ngajakin kawin, khususnya dari Arab Saudi dan negara sekitarnya (Kuwait, UAE, Qatar dll) apalagi yang ciri-ciri wahabi-nya tampak jelas, seperti pake jenggot nggak diatur rapi, terus celana model aceng, hati-hatilah pikir dahulu sebelum kawin dengan mereka, jangan sampai anda dikawin terus ditalak!

    ____________________
    Abu Salafy menjawab:

    Salam mas Rahman,

    kami tidak heran dengan wahabi, tuduh-menuduh itu sudah kebiasaan mereka, padahal kutipan sudah kami tulis lengkap, baik nama buku, hal, tempat cetakan dan tahun cetakan… harusnya mereka mencek terlebih dahulu sebelum menuduh….

    karena mereka (wahabi) sering tidak jujur dalam mengutip buku lawannya, makanya mereka pikir semua orang juga tidak jujur seperti mereka (wahabi/salafi).

  16. waduh..saya setuju sangat dengan teks fatwa tersebut… klo tidak boleh menikah maka akan terjadi zina…

    hebat sekali ilmu islam itu serba lengkap…hehehe

    sesungguhnya penerus para nabi adalah ulama, jadi penghina ulama merupakan penghinaan secara tidak langsung kepada al-quran dan sunnah….

    sungguh terlihat perkataan orang bodoh atas org berilmu…semoga Allah membuka hati2 kalian yg tertutup oleh kotoran maksiat… maka kalian akan melihat betapa seharusnya bersyukur dengan adanaya ulama salafiya / wahhabiya (menurut anda) karna kita masih mendapatkan ilmu islam beserta penjelasannya…

    klo anda tidak setuju, maka diam saja…mengapa anda tidak mengorek borok ulama yg membolehkan nikah mut’ah itu…mengapa anda tidak berkomentar atas fatwa haramnya bunga bank oleh MUI…toh anda diam saja!!! kenapa anda tidak berkomentar perkataan qurais shihab yg membolehkan wanita keluar rumah tanpa hijab…anda seolah bisu!!

    ini menunjukkan kedegkian yg mendalam dalam hati anda terhadap ulama rabbani yg berupa lautan ilmu islam… dan menuruti hawa nafsu anda sendiri… padahal dibandingkan dengan mereka anda tidak ada apa2nya…tidak pun secuil kulit ari…

    renungkanlah…

    ___________________
    Abu Salafy menjawab:

    kamu berkata: “klo tidak boleh menikah maka akan terjadi zina…” bener mas, kalau syahwatnya dah mbeludak ya harus nikah dari pada berzina atau main sabun di kamar mandi… tapi jangan ngebohongin wanita yang dinikahi dong… bilah dalam akad nikahnya Uzawwijuka ala ma ararallah l alu dijawab qabiltu, eh setelah selesai memuaskan syahwatnya hengkang menceraikan seperti yang sudah diniatkan sebelumnya dengan tanpa memberi tahu si calon istrinya… itu nipu mas.. Apa Islam membolehkan kita menipu?! tolong dijawab!

    kamu juga berkata: sesungguhnya penerus para nabi adalah ulama, jadi penghina ulama merupakan penghinaan secara tidak langsung kepada al-quran dan sunnah…. mas ada ulama rabbani, kita harus menghormatinya, tapi ada ULAM FIL MA’ (bukan ulama) itu bahasa jawa campur arab, artinya: Ikan di dalam air (bisanya cuma nyosor) maaf.! cuma nyosor di hadapan penguasa dan raja-raja serta amir-amir. mereka tidak berhak dihormati, mereka ulama su’, perusak agama. Jadi tidak semua yang menamakan atau dimanakan ulama itu benar-benar ulama’.

    kami ndak ada urusan dengan mereka yang membolehkan mut’ah, tanya saja ke ulama Syi’ah, atau fatwa-fatwa MUI dan Pak Quraisy. Tapi yang kami tidak setuju adalah menipu wanita atas nama agama!

    Maaf mas, ulama-ulama anda itu bukan lautan tapi Telaga Cetek/dangkal, tapi bagi pemula yang baru bisa berenang menganggap lautan, maklum, baru pertama kali liat air, jadi semua telaga kecilpun dianggap lautan!

    Islam jadi ruwet gara-gara fatwa-fatwa ulama yang dangkal dan gampang kafirkan sana sesatkan sini!

    Islam harus dijaga daru susupan ulama seperti itu… umat harus dipahamkan bahwa mereka adalah ULAM FIL MA’ bukan ULAMA RABBANI.

  17. Abdullah Berkata:
    Agustus 15th, 2007 pada 11:23 pm
    dan Bang Abdullah kaya cacing kepanasan, kebingungan, malu akhirnya menjawab sebagaimana biasa asal jawab bermaksud ndalil tapi ngaak nyambung blas dengan masalahnya.
    |
    |
    V
    tanyakan sama adminmu itu.. jawaban2 yang saya posting namun tidak di tampilkan… :P~

    Jawaban Lempung:

    Mas Abdullah jangan bohong ah… kalau diperhatikan saya yakin admin semua koment akan dimuat, apalagi yang bersifat jawaban ilmiah. alasan saya pertama lha wong yang asal bantah tanpa dasar dan jawaban caci maki aja dimuat. Kedua ini blog bukan Wahabi yang tidak pernah menampilkan jawaban dari luar yang dianggap merugikan/ mengalahkan hujjah pemilik blog wahabi.

  18. Abdullah Berkata:
    Agustus 15th, 2007 pada 11:23 pm
    dan Bang Abdullah kaya cacing kepanasan, kebingungan, malu akhirnya menjawab sebagaimana biasa asal jawab bermaksud ndalil tapi ngaak nyambung blas dengan masalahnya.
    |
    |
    V
    tanyakan sama adminmu itu.. jawaban2 yang saya posting namun tidak di tampilkan… :P~

    Jawaban Lempung :

    Bang Abdullah jangan bohong ah….

  19. Abdullah Berkata:
    Agustus 16th, 2007 pada 12:23 pm
    Lempung(-an),

    Tentang konsep Ijtihad benar dapat dua salah dapat satu konsep ini adalah konsep yang aneh dan menjadi alat penghianatan, maka pinggirkan saja konsep ini.
    **********************************
    |
    |
    V
    “inilah contoh orang2 yang INGKARRR… Sunnah Nabi”

    Dari Amr bin Ash dan juga datang dari hadits Abu Hurairah radhiallahuanhuma bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
    “Jika seorang hakim ingin menetapkan hukum, lalu dia berijtihad, [apabila] benar maka dia mendapatkan dua pahala. Dan apabila dia memberi hukum lalu berijtihad namun salah, maka dia mendapat satu pahala” (Muttafaq ‘alaihi)

    —————————————————-

    Jawaban Lempung :

    1. Saya nggak Ingkar sunnah Nabi Saw, tapi saya ingkar sunah Ibn Taymiah,sunah abd Wahab,sunah ben baz dan sunah ulama wahabi lainnya
    2. Tentang hadis yang kamu sebutkan tadi kamu ngerti nggak masudnya??
    3. Karena hadist ini sering menjadi ajang penghianatan seperti komentar saya diatas maka pinggirkan dulu, berapa banyak ulama atau yang dikatakan/ditokohkan sebagai ulama melakukannya kemudian dijadikan justifikasi olehnya dan oleh pengikutnya salah satu contoh ya yang dilakukan oleh Ben Baz tentang penipuan perkawinan ini, dan kamu bela mati-matian memakai hadist ini, dengan catatan kalau dia Ben Baz mendasarkan hadist ini sabagai pendukung fatwanya (pikirnya kalau toh saya salah dapat 1 pahala “nekat aja gue”), tapi kalau tidak ya ente la yang bermasalah terlalu mengkultuskan ulama-ulama wahabi. salah benar asal bela

  20. bang dolah, anda ingin cari kebenaran atau cari menang sendiri, kalau jelas fatwa bin baz itu ada dan salah anda harus mau mengakuinya dan jangan mencari pembelaan dengan cara ngawur dan serampangan begitu, apa itu merupakan ciri berpikirnya orang-orang seperti anda ( wahabi / salafy ) yang bisanya menganggap orang lain sesat, darahnya halal, bid’ah, kafir.

    ______________________________
    Abu Salafy

    Salam neng Sofia, benar sekali, jangan kita membela sesuatu tanpa dasar. kita harus berani mengakui kesalahan ulama kita sendiri kalau memang salah.

  21. emang sih mengkafirka orang tu yang nggak boleh, masa mengkafirkan orang dengan mudah ya aku sih emang dari dulu tu nggak suka dengancara dakwahnya wahabi tapi gimana ya aku tu suka damai jadi pengen nya tu kita rukun aja dan mas abdullah udahlah yakin deh kalau kesalahan itu akan nampak bagaimanapun disembunyikan trus untuk abu salafi pertahankan prestasimu tapi aku tu cinta kalian keduanya, wahabi kek abu salafi kek pokoknya aku tu cinta kalian smuanya. lembutkan hatimu wahai wahabi!!! aku suka dengan ilmu fiqihnya kamu yang begitu detil dengan dalilnya tapi itu cara dakwahnya, tolong ya dirobah ke arah yanglebih baik kan nggak dosa kalo kita ke arah yang lebih baik. trus aku suka dengan selain wahabi yang tentunya sesuai sunnah juga namun kalo ada yang salah perebaiki yab janag dibiarkan salah itu berkembang, oya abu salafi manhanj nya apa ya, dan dari kelompok mana pula maksudnya apa ya pokokny pengen tau tentang abusalafi deh

  22. Nyambung dengan Hamba Yang Hanif
    Aku cinta Semuanya, karena semua ciptaan Allah, dan aku juga pingin tau manhaj nya abusalafy.
    Terima kasih

    _________________________
    Abu Salafy menjawab:

    Kita nggak bikin manhaj baru mas lempung, manhaj-manhaj sudah banyak mas! Salafiyyun aja sekarang sudah bermacam-macam manhaj-nya, ada manhajnya syekh muqbil, syekh robi’, syekh aidh al-Qarni, syekh bin ladin, turothiyyun, hizbiyyun, quthubiyyun… dll lah,….! jadi jangan ditambah-tambahi lagi, cukup yang sudah ada aja… !!

  23. Assalamu’alaikum warahmatullah,
    Maaf saya baru baca artikel ini dan situs ini. Dalam teks fatwa tersebut tertulis “Wa hadzihi An Niyyah Takuunu bainahu wa bainallah subhaanah, wa laisat syarthan” (Niat menikah untuk diceraikan tersebut adalah antara dia dengan Allah dan bukan merupakan syarat
    Nikah).

    Di sini syaikh menyebutkan bahwa itu bukanlah syarat sah Nikah, kenapa? Karena jelas niat tersebut adalah antara dia dengan Allah ta’ala dan tidak ada yang tahu niat tersebut kecuali dia dan Allah.

    Saya beri contoh ada seseorang pria yang hendak menikah dengan seorang wanita sementara si pria berniat dalam hati untuk menceraikannya setelah 4 tahun masa studi misalnya (sementara wanita tidak tahu ttg niat si pria tersebut). Maka apakah nikah seperti ini bisa dikatakan fasad sehingga tidak sah? jelas tidak, karena ia bukanlah syarat nikah yang keberadaannya menentukan sah atau tidaknya pernikahan. Dan ini berbeda dengan Nikah mut’ah yang batil yang dari sebelumnya telah ditentukan masa waktunya.

    Lagi pula, Allah yang Maha Membulak Balikkan hati mungkin saja di tengah perjalanan ternyata tumbuh kecintaan pada sang Istri tersebut sehingga akhirnya biduk rumah tangga bisa terus berjalan setelah 4 tahun pernikahan. Oleh karena itu dalam teks fatwa tersebut Syaikh mengatakan, “wa hadzihi An Niyyah qad tataghayyar, wa laisat ma’luumatan wa laisat syarthan, bal hiya bainahu wa bainallahi fa laa yughayyiruhu dzaalik” (Niat itu bisa berubah-ubah, tidak pasti, dan bukan merupakan syarat sahnya nikah).

    Kemudian penyebutan “Kawin Kontrak Ala Wahhabi” jlas tidak tepat. Mangapa? Karena yang namanya akad kontrak itu ada masa waktunya seperti mengontrak rumah 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun. Sedangkan dalam hal ini, jelas tidak demikian. Dan ini yang membedakan antara nikah mut’ah dengan nikah seperti yang disebutkan oleh syaikh.

    Kemudian di akhir fatwa, syaikh menyandarkan fatwa beliau pada seorang ulama besar dari mazhab Hambali Imam Ibnu Qudamah pengarang kitab Al Mughni, “Wa hadzaa qaulu jumhuuri ahlil ‘ilmi kamaa hakaahu ‘anhuk shaahibul Mughni, Muwafiquddiin Ibnu Qudamah Rahimahullah” (bukan Muwafiquddiin bin Qudamah, karena Muwafiquddin adalah gelar sedangkan Ibnu Qudamah adalah badal) Inilah pendapat para pakar (ahl al-ilm), yang dikutip oleh penulis Al-Mughni Muwaffaquddin “bin” Qudamah rahimahullah. Sehingga dapat kita ketahui bahwa pendapat seperti ini bukanlah pendapat baru dari Syaikh Bin Baz bahkan sudah disebutkan oleh Imam Ibnu Qudamah yang ada sebelum Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir, sehingga keliru jika disebut “ala Wahhabi”. Demikianlah yang bisa ana sampaikan. Maaf ana jarang surfing,kalau mau balas mungkin bisa ke email saja. Wallahu a’lam..

    _____________________
    Abu Salafy menjawab:

    wa alaikum salam wr. wb

    Salam Pak Amrullah, terima kasih atas komentar dan koreksiannya.
    Kami tahu bahwa nikah ini berbeda dengan nikah mut’ah ala Syi’ah, yang satu tegas menyebutkan jangka waktu yang disepakati kedua calon Pastutri, sedang satunya lagi kontraknya antara dia dengan Allah, si calon istri tidak diberi tahukan, sehingga ia berkhayal bahwa bahtera rumah tangganya akan berjalan wajar seperti rumah tangga-rumah tangga lainnya, tanpa ada niatan kontrak dengan Allah Swt. yang dirahasiakan dari si calon istri itu.

    kalau masalah boleh jadi nanti akan berubah niat itu sehingga ia bersedia meneruskan bahtera rumah tangganya sebab rasa cinta tumbuh seperti ucapan anda Lagi pula, Allah yang Maha Membulak Balikkan hati mungkin saja di tengah perjalanan ternyata tumbuh kecintaan pada sang Istri tersebut sehingga akhirnya biduk rumah tangga bisa terus berjalan setelah 4 tahun pernikahan. , maka saya mau tanya nih : Lalu waktu pertama nikah dengan wanita itu, apa kira-kira motivasi dan dorongannya, syahwat belaka? atau Jadi sejak awal pernikahan dan berumah tangga serta menikmati tubuh gadis malang itu, bukan cinta, mawadatan wa rahmatan yang melandasinya, tapi apa kira-kira? Syahawatan wa khadiatan(syhwat birahi dan penipuan)?

    masalah fatwa itu ternyata dikutip dari seorang ulama mazhab hanbali bernama Ibnu Qudamah, itu bukan masalah, itu justru bukti bahwa Ben Baz bukan seorang “FAQIH YANG MUJTAHID”” tetapi itu “SEORANG PENGUTIP TANPA TAHQIQ”!

    Bukankah pengikut Wahhabi selama ini sok Mengklaim paling berpegang dengan Qur’an dan Hadis, mana dasar Qur’an & Hadisnya yang mendasari fatwa itu? Tolong Ustadz dijelaskan, mungkin anda punya informasi dari ahl- ilmi…!!

    Terima kasih.

  24. Abdullah Berkata:
    Agustus 15th, 2007 pada 11:23 pm
    dan Bang Abdullah kaya cacing kepanasan, kebingungan, malu akhirnya menjawab sebagaimana biasa asal jawab bermaksud ndalil tapi ngaak nyambung blas dengan masalahnya.
    |
    |
    V
    tanyakan sama adminmu itu.. jawaban2 yang saya posting namun tidak di tampilkan… :P~

    Jawaban Lempung :

    Bang Abdullah jangan bohong ah….
    *********************************
    |
    |
    |
    V
    Admin & Lempung,

    buktinya?

    saya post 3 komen di halaman ini, postingan 1 dan 2 belum tampil… loh kok postingan ke 3nya lebih duluan muncul… :P~

    trakhir postingan2 saya yg trakhir2 gak muncul2 lagi :P~

    ______________________
    Abu Salafy menjawab:

    Pepatah Arab berkata: Idza la tastahi fash-na’ ma tasya’u. kalau Gus ngerti ya alhamdulillah, kalau belum tunggu aja kalau ada TKI dari Arab Saudi pulang kampong tanyakan, insyaallah ia ngerti.

  25. oh iya, nanya nih…

    gelar kiyai itu berasal dari ISLAM yang dibawa Rasulullah???? atau dari Agama yang dibawa orang2 jawa???

    Makasih atas penjelasannya..

    Abdulloh25@gmail.com
    ————————

    ___________________
    Abu Salafy menjawab:
    Mas abdullah.

    sabar ya tulisan kamu pasti dimuat nggak usah dikirim dobel-dobel, tunggu aja karena kami menjawabi dan memoderasi’i banyak orang…! jadi tulisan kamu kalo perlu kami jawab akan kami jawab, sabar aja, pasti dimuat..!

    tentang pertanyaan anda diatas, jawaban kami dengan pertanyaan anda yang sama itu -idem juga- dibawah ini

    Sepertinya kamu ini suka ribut dan ribet dengan istilah-istilah sampai lupa substansi masalah… Memangnya kalau dari Jawa kenapa? Apa kamu mau katakan bid’ah sebab tidak ada di zaman Nabi saw.?! Itu kan logika kaum Wahhabi aja. Dikit-dikit bid’ah! Coba tanyakan aja kepada ulama Wahhabi kamu, apa sistem KERAJAAN itu islami atau JAHILIYAH? BID’AH ATAU ISLAM, QUR’ANI & SUNNATI?

  26. Sepertinya kamu ini suka ribut dan ribet dengan istilah-istilah sampai lupa substansi masalah… Memangnya kalau dari Jawa kenapa?
    ****************************************
    |
    |
    V
    Kiyai itu maksudnya apa ya?? apa itu sejenis keris? atau sapi???

    makasih atas penjelasannya!!

  27. Alhamdulillah, mulai muncul teman dari pengikut Wahabi yang cara menjawabnya dengan pikiran seperti mas Amrullah ini (mudah2-an nggak ngeyelan juga),tidak asal bantah atau asal menjawab (buktinya dari asal bantah adalah sebelum ditampilkan scan-an dari Fatwa ini semua pada bantah walau sudah disebutkan sumbernya berkali2),
    kedepan semoga jawaban yang tampilkan dikonsultasikan dulu dengan para ulama Wahabi dulu baru di tampilkan atau mintalah cedekiawan Wahabi untuk menanggapi.

    Berkaitan dengan tanggapan dari Mas Amrullah ini, saya menahan diri untuk tidak menanggapi walaupun jelas dipandang dari banyak sudut pandang logikanya salah besar. saran saya coba renungkan jawaban anda atau diskusikan lagi dengan tokoh-2 anda. Terima kasih

  28. Kita nggak bikin manhaj baru mas lempung, manhaj-manhaj sudah banyak mas! Salafiyyun aja sekarang sudah bermacam-macam manhaj-nya, ada manhajnya syekh muqbil, syekh robi’, syekh aidh al-Qarni, syekh bin ladin, turothiyyun, hizbiyyun, quthubiyyun… dll lah,….! jadi jangan ditambah-tambahi lagi, cukup yang sudah ada aja… !!
    ************************************

    ada manhajnya tapi gak mau ngaku… manhajnya ada dimana mana seluruh dunia, dialah manhaj terbesar dalam islam…di Indonesia Pulau Jawa Pusatnya apakah itu.. MANHAJ “kuburiyyun”.

  29. @Abdullah
    Kok anda emosional. Mengkait-kaitkan SARA segala. Ada apa memangnya dengan orang Jawa? Saya doakan agar kebencianmu kepada orang jawa menyebabkan anda berhutang dan selalu tergantung kepada orang Jawa yang tidak terbayarkan di dunia. amien.

    Pertanyaan yang sama,
    1. gelar syaikh itu berasal dari ISLAM yang dibawa Rasulullah???? atau dari Agama yang dibawa orang2 ….???

    2. gelar murobi itu berasal dari ISLAM yang dibawa Rasulullah???? atau dari Agama yang dibawa orang2 ….???

    Makasih atas penjelasannya

  30. @Abdullah
    Kok anda emosional. Mengkait-kaitkan SARA segala. Ada apa memangnya dengan orang Jawa? Saya doakan agar kebencianmu kepada orang jawa menyebabkan anda berhutang dan selalu tergantung kepada kyai orang Jawa yang tidak terbayarkan di dunia. amien.

    Pertanyaan yang sama,
    1. gelar syaikh itu berasal dari ISLAM yang dibawa Rasulullah???? atau dari Agama yang dibawa orang2 ….???

    2. gelar murobi itu berasal dari ISLAM yang dibawa Rasulullah???? atau dari Agama yang dibawa orang2 ….???

    Makasih atas penjelasannya

  31. Amrullah,

    Barokallahu fik.

    • jawab dulu dul…pertanyaan mas dodi…!!ok
      jangan menuduh orang lain ahli bid’ah,ternyata ente sendiri juga ahli nya….hahaha….

  32. orgawam,

    Kok anda emosional. Mengkait-kaitkan SARA segala

    Makasih atas penjelasannya
    ************************************
    |
    |
    V
    saya bertanya jujur kok dibilang emosional & SARA? Pertanyaan saya belum dijawab, eh malah minta penjelasan dari saya, gimana sih…

    Abdulloh25@gmail.com
    ————————-

    • ya ente mau nya gmn…??lagi ngomongin fatwa nya bin bazz ko malah ngalor,ngidul omongan nya…

      fatwa nya bin bazz dan sebutan kiyai apa ada hubungannya menurut ente….???

      aduh,duh….ancur tenan rek wahabi iki…huhuhu…!!

  33. Buat wahabi salafy, bang dollah cs…

    Ane tau kenapa ente takut menerima kebenaran ini. Karena ente takut dibilang kafir sama ustad ente. Ente takut kalo dibilang kafir maka dihukum halal darahnya. Ente lebih takut sama ustaz ente daripada takut sama Allah. xxx siah!


    Abu Salafy:

    Maaf mas Dodi kalau komentar harap tenang jangan emosi…. dan jangan menggunakan kata-kata keji, kurang baik dan ndak sopan. maaf lho.

  34. Admin menunis :
    ulama itu banyak bukan hanya ulama salafy/wahabi aja….. anda masuk perpustakaan akan anda dapati deretan nama-namanya, apa lagi kalo sampean mau buka website para ulama di dunia saya jamin waktu anda nggak cukup
    **************************************
    |
    |
    V
    maka dari itu, saya pengen tau ulama2 yang jadi rujukan anda gitu, minta tolong disebutkan namanya? masa sederet ulama yang ada diinternet semua rujukan anda (emang termasuk syaikh robi, syaikh muqbil, syaikh bin baz, syaikh albani ya?), tidak kan?
    tolong sebutin ulama2 yang anda jadikan rujukan, kan anda tau ulama2 rujukan kami? nah kami juga pengen tau ulama2 anda, minta tolong disebutin.
    ————————————

    Admin menulis :
    dan anda bisa tau bagaimana kwalitas ulama salafy/wahabi, dan yang paling penting Insya Allah anda bisa menghargai pendapat golongan lain. tidak taklid buta kepada ulama wahabi.
    *************************************
    Saya sangat tau kualitas keilmuan agama ulama2 salaf, mereka menuntut ilmu agama bukan dari kiyai.. mayoritas mereka menuntut ilmu dari para ulama2 di arab (saya tau anda paling benci arab, bisa2 anda tidak naik HAJI gara2 Syaikh Bin Baz yang menulis “Manasik Haji” di mekah).

    Kalau memang pendapat soal agama anda benar dan berdasarkan Al-Quran dan Sunnah, saya dengan senang hati menerima pendapat anda, tapi saya ragu… sungguh saya ragu, kalau pendapat saya benar berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, apakah anda SIAP MENERIMA DENGAN LAPANG DADA.

    Dalam postingan saya kemarin, sudah saya jelaskan bahwa salafy tidaklah TAKLID BUTA, seperti yang ada sangka2kan. salafy juga meningalkan ucapan ulama I apabila, hujjah dari ulama II lebih kuat.. begitupun sebaliknya. Dan saya ragu… sungguh sangat ragu, apakah anda bisa meninggalkan ucapan ulama anda apabila ada hujjah yang lebih kuat dari ucapannya??? Sangattttttt Ragu saya tentang itu……
    ————————————-

    Admin menulis:
    [ada PR neh, tolong telusuri hingga tahun 1744 Agama Islam yang masuk ke Indonesia itu asalnya dari mana sih?] apa hubungannya anda nanya ini? kamipun kolo mau bisa juga kasi sampean PR yang banyak, tapi apa hubungannya, kerjakan aja sendiri PR sampean itu, atau kalo sampean mau bagi info silahkan saja sampean crita disini, mungkin ada pembaca yang tertarik dengan cerita sampean!
    **************************************
    |
    |
    V
    saya menulis demikian karena saya merasa anda sudah yakin sekali dengan tulisan orang batak JIL (salah satu rujukan anda kan?) itu…
    kan ahli sejarah..

    dalam tulisan itu diramu sehingga syaikh muhammad jadi orang yang jahat. Sejak itu dakwah Tauhid beliau tersebar diseluruh dunia termasuk indonesia, nah yang jadi kesimpulan, bahwa Agama yang anda anut juga dari jerih payah dakwah beliau, lantas kenapa anda begitu benci dengannya (si pembawa dakwah tauhid di hijaz).

    Abdulloh25@gmail.com
    ————————————-

  35. Dodi menulis :
    Ane tau kenapa ente takut menerima kebenaran ini. Karena ente takut dibilang kafir sama ustad ente. Ente takut kalo dibilang kafir maka dihukum halal darahnya. Ente lebih takut sama ustaz ente daripada takut sama Allah. xxx siah!
    **************************************
    |
    |
    V
    ANDA YANG TAKUT SAMA ISLAM (kalau anda non Islam).

    ANDA YANG TAKUT SAMA AGAMA SENDIRI (kalau anda mengaku Islam)

    saya sering belajar sama ustadz2 salafy dan saya tidak pernah disuruh buat pernyataan “HARUS TERIMA SEMUA UCAPAN ULAMA/USTADZ”. karena salafy bukanlah taklid buta seperti anda2 taklid dan takut kualat sama pak yayi….

    hehehe… kata2 pak yayi masih melekad dipikiranku, maklum pernah kenal dengan beberapa pak yayi di Mranggen, Demek.

    Abdulloh25@gmail.com
    ————————————-

  36. @Abu Syafiq

    Mohon maaf tuan Abu Syafiq, saya memang sudah sangat kesal dan sungguh heran pada orang salafi wahabi ini.

    Maafkan saya karena telah melontarkan makian di blog anda sebagai tuan rumah. Saya sebagai tamu yang datang di sini sungguh tidak sopan dan lancang melangkahi tuan rumah.

    @dollah bin baz cs

    Beranikah anda buktikan anda tidak taqlid pada ulama anda?

    Bisakah anda buktikan bahwa ulama panutan anda Albani adalah orang yang tsiqah, punya sanad yang mutashil?

    Kalau anda tidak bisa buktikan bahwa Albani punya sanad seharusnya anda mengerti bahwa “tiada fatwa tanpa sanad”. Termasuk ucapan Albani sendiri yang sering mengatakan “sanad si fulan terputus”, “si fulan tidak tsiqah” dll yang sering degembar-gemborkannya.

    Sungguh kasian sekali…
    btw ngomong sama salafi wahabi… cape deh..

  37. Apa yang dikatakan mas Abdullah, bahwa postingannya banyak yang tidak ditampilkan memang “benar adanya”.

    Beberapa postingan saya juga banyak yang nggak ditampilkan. Sekiranya kang Abu sudah nggak bisa berkelit, ya nggak ditampilkan. Tapi kalau masih bisa berkelit ya ditampilkan.

    Jadi jangan alasan antri mas Abu….
    Kalau antri yang dulu ya ditampilkan duluan, yang belakang ya ditampilkan belakangan.

    Tapi nyatanya sudah beberapa hari nggak muncul-muncul.

    Eh yang mas Abu bisa berkelit, begitu diposting lalu ditanggapi.

  38. Apa yang dikatakan mas Abdullah, bahwa postingannya banyak yang tidak ditampilkan memang “benar adanya”.

    Beberapa postingan saya juga banyak yang nggak ditampilkan. Sekiranya kang Abu sudah nggak bisa berkelit, ya nggak ditampilkan. Tapi kalau masih bisa berkelit ya ditampilkan.

    Jadi jangan alasan antri mas Abu….
    Kalau antri yang dulu ya ditampilkan duluan, yang belakang ya ditampilkan belakangan.

    Tapi nyatanya sudah beberapa hari nggak muncul-muncul.

    Eh yang mas Abu bisa berkelit, begitu diposting lalu ditanggapi.

    Abu Salafy:
    Mas, tolong postingan mana yang tidak ditampilkan… kalau tidak dimuat tulis ulang…. anda perlu tau ini bukan Blog Salafy yang selalu curang… kritikan orang tidak pernah dimuat

  39. “Ditemui komentar yang sama, sepertinya anda sudah mengatakannya”.

    Canggih bener software milik mas Abu…

    Sekiranya postingan itu isinya nggak bisa ditanggapi (maksudnya mas Abu kena sekak – star, langsung muncul pesan itu.

    ___________________
    -Abu Salafy-

    Tolong tunjukkan komentar anda yang tidak kami jawab…. kami sabar meladeni para pengunjung biar terlihat komentarnya NGENYEL dan TIDAK BERBOBOT.

  40. Mas Abu Salafy, bid’ah itu hanya yang terkait dengan ibadah. Lha kalau urusannya mu’amalah ya bukan bid’ah to….

    Jadi kalao dulu Rasul naik unta trus sekarang mas Abu Salafy naik Mercy ya bukan bid’ah to mas.

    Lha kalau Rasul mengajarkan sholat Maghrib itu tiga rekaat, trus mas Abu salafy beserta pengikutnya melakukan sholat maghrib empat rekaat, itu jelas bid’ah.
    Gampang kok mas…

    Intinya ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah, itulah bid’ah (ada tidaknya tuntunan ya bisa dilihat/dicari dalam hadits).

    Selamatan untuk si mayit (3 hari, 7 hari 40 hari, 100 hari, setahun dst) karena ini masuk dalam ibadah, kita cari haditsnya…

    Kalau ada ya nggak bid’ah (tapi jangan sampai ada karena mas Abu bikin hadits sendiri)

    Kalau nggak ada, ya jelas bid’ahnya.

    Gampang kan….

    _________________
    Abu Salafy:

    1) Mas Abdul Jalal… Hadisnya berbunyi begini:man ahdatsa fi amrina ma laisa minhu fahuwa raddun. lalu apa dalilnya anda membatasi bid’ah atau tidaknya hanya pada urusan ibadah?! Islam kan tidak hanya ibadah? Ada mu’amalah, seperti dagang dll

    2) Selamatan untuk si mayit (3 hari, 7 hari 40 hari, 100 hari, setahun dst) karena ini masuk dalam ibadah, kita cari haditsnya… Mas, kalau ada yang meyakini bahwa selamatan tiga hari itu sunah, itu jelas salah, itu bid’ah… kami setuju! Tapi kalau ada yang membacakan tahlil, Yasinan untuk si mayyit dari keluarga atau kaum muslim lainnya, itu kan ada dalilnya!

  41. Baca tahlil sih malah dianjurkan….
    Minimum sehabis sholat fardhu, kita disunahkan untuk baca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.

    Yang nggak ada tuntunannya kan “tahlil-an”.

    Dengan tambahan kata “an” maknanya sudah jauh berbeda lho.

    Abu Salafy:
    Andai orng yang tidak tau diam tidak angkat sura maka tidak akan terjadi perselisihan. Jangan jadikan keterbatasan ilmu anda sebagai tolok ukur segalanya.

  42. Buat Maryam ibni Ilyas, tentang komentar anda yang tidak dimuat oleh admin.
    disini saya sangat tertarik untuk menanngapniya, maaf selama ini saya lebih percaya pada blok yang menetang Wahabi dari pada blok pro wahabi, karena saya sudah beberapa kali mencoba tapi tidak dimuat, namun AlHamdulillah sekarang sudah ada blok yang khusus menanggapi dan menjawab tuduhan wahabi terhadap kelompok muslim yang tidak sepaham dengan wahabi yaitu “jakfari.wordpress.com”. bagi teman-2 silahkan kunjungi (promosi kali he..he..he..)
    dan bila dilihat di blok abusalafy ini sepertinya semuanya ditampilkan bahkan yang isinya caci maki aja dimuat. jadi saya kira anda sedang memainkan trik menyamakan mental admin abusalafy dengan mental para admin di blok-2 wahabi, dasar saya menulis komen ini karena selama ini komentar anda dan teman2 wahabi nggak ada yang berbobot sama sekali,
    dan yang kedua ini terlihat lucu dan aneh bin ajaib komentar anda yang menuduh admin tidak menampilkan postingan anda aja dimuat kok bahkan sampai 3 kali padala ini jelas-2 merugikan admin, maka jika ada postingan anda insya’Allah pasti dimuat. jadi sampai disini anda kelihatan bo’ongnya (fitnah).
    buat mas admin saya minta maaf kalau anda tidak berkenan dengan pembelaan saya, hal ini saya lakukan karena keinginan saya untuk membela Islam, khususnya membela Nabi Saw dan keluarga dari tuduhan jahat yang dilakukan oleh sebagian orang dengan atas nama Islam itu sendiri telah meraja rela, telah terwakili dengan adanya blok ini. Terima kasih.

  43. Saya hanya mau mengomentari hadis yang diajukan oleh mas Abullah dan dirumuskan menjadi : Ijtihad benar = 2 pahala dan Ijtihad salah = 1 pahala. Saya engga tau apa hadis ini sahih atau dhaif. Tapi yang jelas hadis ini sering digunakan oleh sebagian saudara2 kita untuk menjastifikasi perbuatan Muawiyah yang melakukan pemberontakan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Atau pembantaian terhadap Husein bin Ali beserta keluarga & pengikutnya oleh Yazid bin Muawiyah.

    Saya mau tanya kepada mas Abu Salafy sebenarnya konteks hadis tersebut apa. Apakah tepat digunakan untuk membenarkan tindakan Muawiyah dalam perang Shiffin atau tindakan Aisyah dalam perang Jamal dst.nya ?
    Terima kasih.

    ____________
    -Abu Salafy-

    Ijtihad dalam istilah para ulama Ushul Fiqh itu artinya mencurahkan segenap kemampuan demi meraih/mendapat hukum Syar’i dari sumber dasarnya. ijtihad seperti itu yang akan diberi pahala bagi pelakuknya, bila benar=2, jika salah=1 (sebagai pahala atas keseriusannya dalam mencari hukum Allah).

    Tidak semua tindakan dapat dikategorikan ijtihad, walau menentang nash Syari’at… Konsep ijtihad yang digeneralisir untuk semua bentuk tindakan itu adalah akal-akalannya sebagian penguasa tiran masa lalu saja!

    Coba perhatikan urutan logika ala mereka:
    Membenci dan mengganggu Ali=Membenci dan mengganggu Rasul=Membenci dan mengganggu Allah. (sehat)
    Memerangi Ali=memerangi Rasulullah=memerangi Allah (sehat) semua ini berdasarkan hadis-hadis shahih!!!

    tetapi mereka mengatakan begini:
    Membenci dan mengganggu Ali=Membenci dan mengganggu Rasul=Membenci dan mengganggu Allah.
    Memerangi Ali=ijtihad=dapat pahala.
    kalau membenci dan mengganggu aja diberi vonis demikian apalagi memerangi!

  44. Ehm… Pengalaman menanggapi komentar di web-web site wahaby. Berkali-kali berkomentar menyangkal mereka.. mempertanyakan fatwa/anggapan mereka.. tidak dimuat :-((.

    Tetapi ketika komentar diganti dengan mendukung mereka, berkata bagus, dll. Muncullah komentar itu.

    _______________________
    Abu salafy menjawab:

    Itulah blog wahabi/salafy mas, kami dan kawan-kawan juga sering kali mengalami seperti saudara! makasih infonya

    blog ini akan menampung tulisan pembaca yang tidak dimuat di blog wahabi/salafy. sebutkan nama blog nya dan teks komen yang tidak dimuat, kami akan muat disini!

  45. wahabii anda telah sama dengan syiah

  46. assalamu’alaikum,

    mas Abu Salafy orang syiah ya…?
    bikin bahasan ttg sikap wahabi thd syiah dong….

    Abu Salafy:
    Kalau mau tahupembelaan Syiah terhadap tuduhan Wahhabi buka aja blog/web Syiah.

  47. @rakhman

    Kami adalah ahlussunnah wal jamaah
    Wahabi/salafi mengklaim dirinya sebagai ahlussunnah padahal mereka banyak merusak agama islam.
    Kami bukan wahabi/salafi, tapi juga bukan syiah
    camkan hal itu!

  48. katanya abu salafy, tapi kok bodo banget sih memahami fatwa syaikh bin baz yang kayak gitu… kan udah jelas kan bedanya nikah kontrak (syiah) dengan nikah (walau dengan niat “jelek” kayak gitu)… kenapa harus diklaim kalau ini salah (nurut mas abu cs).. jangan cekak gitu donk mas abu… rasakanlah kedalaman ilmunya bin baz itu… gitu aja kok repot…!!

    Abu Salafy:

    Islam tidak pernah mentolerer penipuan terhadap wanita dengan alasan dan bentuk apapun. Kalau mau nikah untuk sesat saja ya bilang to kepada calon istri biar dia bisa mikir dan menentukan sikapnya.

  49. # Dodi Berkata:
    September 11th, 2007 pada 7:38 am

    @rakhman

    Kami adalah ahlussunnah wal jamaah
    Wahabi/salafi mengklaim dirinya sebagai ahlussunnah padahal mereka banyak merusak agama islam.
    Kami bukan wahabi/salafi, tapi juga bukan syiah
    camkan hal itu!
    =============================
    abu sayev:
    bagaimana kita percaya kamu ahlussunnah wal jamaah, sedang tabiatmu seperti setan

  50. PAK KIAI, BERDASARKAN FATWA INI:

    Cholil Bisri tidak saja menganggap perzinahan GD-Aryanti merupakan isapan jempol belaka, ia juga mengatakan, “Kalau foto pangku-pangkuan tidak mesti zina…”

    BERARTI PANGKU-PANGKUAN ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BUKAN MAHROM DAN BUKAN SUAMI ISTRI BELUM TENTU ZINA.

    PAK KIAIIIIIIIIIIIII…………INI SUPER HOOOOO….RRRRRROOOOOOO…R.

    Abu salafy:
    Untuk membuktikan sebuah tindak perzinahan dibutuhkan syarat2, ketika belum terpenuhi maka belum bisa divonis zina. diantara syaratnya adalah menyaksikan (maaf) alat vital pria masuk ke vagina wanita, kalau tidak ya tidak divonis zina, tapi akan dikenai ta’zir tertentu. (baca lagi hukum Islam dengan baik ya)

  51. Abu Salafy:
    1) Mas Abdul Jalal… Hadisnya berbunyi begini:man ahdatsa fi amrina ma laisa minhu fahuwa raddun. lalu apa dalilnya anda membatasi bid’ah atau tidaknya hanya pada urusan ibadah?! Islam kan tidak hanya ibadah? Ada mu’amalah, seperti dagang dll
    2)Selamatan untuk si mayit (3 hari, 7 hari 40 hari, 100 hari, setahun dst) karena ini masuk dalam ibadah, kita cari haditsnya… Mas, kalau ada yang meyakini bahwa selamat tiga hari itu sunah, itu jelas salah, itu bid’ah… kami setuju! Tapi kalau ada yang membacakan tahlil, Yasinan untu si mayyit dari keluarga atau kaum muslim lainnya, itu kan ada dalilnya!

    mas ABU, tolong saya dishare ttg dalilnya Yasinan untuk si mayit ya.
    tengyu
    wass
    garelan

    Abu Salafy:

    Tolong sebutkan hadis yang mengatakan praktik seperti itu tidak boleh!

  52. holil Bisri tidak saja menganggap perzinahan GD-Aryanti merupakan isapan jempol belaka, ia juga mengatakan, “Kalau foto pangku-pangkuan tidak mesti zina…”

    BERARTI PANGKU-PANGKUAN ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BUKAN MAHROM DAN BUKAN SUAMI ISTRI BELUM TENTU ZINA.

    PAK KIAIIIIIIIIIIIII…………INI SUPER HOOOOO….RRRRRROOOOOOO…R.

    Abu salafy:
    Untuk membuktikan sebuah tindak perzinahan dibutuhkan syarat2, ketika belum terpenuhi maka belum bisa divonis zina. diantara syaratnya adalah menyaksikan (maaf) alat vital pria masuk ke vagina wanita, kalau tidak ya tidak divonis zina, tapi akan dikenai ta’zir tertentu. (baca lagi hukum Islam dengan baik
    ===================================
    holil Bisri tidak saja menganggap perzinahan GD-Aryanti merupakan isapan jempol belaka, ia juga mengatakan, “Kalau foto pangku-pangkuan tidak mesti zina…”

    ABU SAYEV:
    MASIH ADA LAGI PAK KIAI TANBAHAN FATWANYA:
    Cholil kala itu menduga, pelaku penyebaran foto GD-Aryanti adalah orang-orang PAN dan PPP. Bahkan ia berkata, “… Kalau aku sih, tak santet kabeh orang-orang itu…”

    PERTANYAAN SAYA:

    TU…TUUUUUUUH, KIAI ATAU TUKANG SANTET, ATAU KERJA SAMPINGAN MENJADI TUKANG SANTET, BIAR DAPURNYA TETAP NGEBUL

    bagaimana ya di alam kuburnya
    ==================

    ______________
    -Abu Salafy-

    Mas Abu, Anda perlu pahami bahwa apa yang kami katakan adalah tentang hukum zina bagaimana dibuktikan? kami tidak berbicara tentang kasu tertentu, Anda pasti paham itu kan?!

    Apa anda akan menvonis seorang itu telah berzina hanya dengan sekedar foto atau bahkan anda memergokinya di rumah berduaan dengan wanita bukan mahram? tanpa mengindahkan aturan Islam dalam menetukannya?!

    mas jangan karena GD itu NU anda sikapi begitu? La yajrimannakum syana anu qamin …. (nanti lanjutkan sendiri ayatnya dan cari tau maknanya mas, maaf agak merepoti)

    kalau soal foto GD itu anda kecam langsung aja PB NU atau Kyia Khalil Bisri. Alamatnya kan jelas.

  53. Abu salafy:
    Untuk membuktikan sebuah tindak perzinahan dibutuhkan syarat2, ketika belum terpenuhi maka belum bisa divonis zina. diantara syaratnya adalah menyaksikan (maaf) alat vital pria masuk ke vagina wanita, kalau tidak ya tidak divonis zina, tapi akan dikenai ta’zir tertentu. (baca lagi hukum Islam dengan baik ya)
    ===========================
    dibutuhkan syarat2….diantaranya menyaksikan…………., kalau tidak ya tidak divonis zina.

    pertama:

    kata “dibutuhkan syarat2…”disambung dengan kata “diantaranya…”disambung dengan kata “kalau tidak ya tidak divonis zina” itu kesimpulan orang bodoh,

    dibutuhkan syarat-syarat…..diantaranya…..
    —————————————–
    bisa berarti syarat yang dapat menggugurkan sesuatu dengan ketiadaanya,jadi semua syarat harus terpenuhi.

    bisa pula berarti syarat yang tidak mempengaruhi dan tidak menggugurkan sesuatu dengan ketiadaannya.
    —————————————-
    dan saya memahami syarat diatas berarti yang tidak menggugurkan sesuatu dengan ketiadaanya.
    ================================

    tapi kalau kiai satu ini lain:

    dibutuhkan syarat2….diantaranya menyaksikan…………., kalau tidak ya tidak divonis zina.
    ================================

    kalau tidak menyaksikan langsung tidak bisa dihukumi zina…berarti intinya ni…. manurut kiai satu ini…. Rasulullah salah dalam menggukum rajam kepada orang dimasa beliau, gara-gara beliau tidak menyaksikan secara langsung proses kejadiannya, karena menurut kiai ini niiii… diantara syarat-syaratnya tidak terpenuhi “yaitu menyaksikan (secara live) dan gugurlah vonis tersebut.

    kiai ini kalau ingin memvonis zina harus lihat dulu prosesnya kalau nggak dianya nggak mau…..ha….ha…..ha

    karenanya:
    baca lagi hukum islam dengan baik ya…sebelum jadi kiai, tapi kalau kiai kebo’ ….. ya terserah.
    (khan kebo’,)

    _____________
    -Abu salafy-

    Anda sepertinya tidak mau tau dengan apa yang kami katakan. Memangnya apa yang salah dengan kata-kata kami sehingga Anda ngalor ngidul? Adapun kesimpulan Anda …. jadi semua syarat harus terpenuhi. Siapa yang bilang begitu.

    Anda telah salah jauh ketika mengatakan kalau tidak menyaksikan langsung tidak bisa dihukumi zina…berarti intinya ni…. manurut kiai satu ini…. Rasulullah salah dalam menggukum rajam kepada orang dimasa beliau, gara-gara beliau tidak menyaksikan secara langsung proses kejadiannya, itu kesimpulan dangkal yang Anda ambil.

    Siapa yang bilang bahwa yang memberlakukan hukum rajam harus yang menyaksikan, dan karena Nabi saw tidak menyaksikan sediri maka berarti beliau salah!!! Subhanallah, alangkan dangkalnya kesimpulan seperti itu!! maka kan kami katakan bahwa di antara syaratnya adalah…… dan syarat lainnya adalah pengakuan si pelaku sendiri atau adanya kehamilan pada wanita tanpa ada ikatan nikah yang sah.

    Mas Abu, apa dalam kasus perajaman di zaman Nabi itu Anda temukan bahwa si palaku pria juga dirajam? Ini perlu Anda jawab! jangan beralasan SAYA MENJAWABNYA HANYA MENCARI RIDAHA ALLAH BUKAN KARENA PERMINTAAN MANUSIA SEPERTI KAMU!!!
    Cobalah Anda insaf dalam berdiskusi di sini. kedepankan aturan Syariat Islam bukan emosi dan ashabiyah mazhabiyah

  54. Abu Salafy menjawab:

    Salam gus Dolla.
    Saya ulang lagi di sini, pahami dulu makna hadis itu. Hakim itu maksudnya apa? lalu apa buktinya kalau hadis itu shahih? Jangan taqlid lho, kamu harus teliti dalil-dalilnya lalu ikuti yang benar seperti sesumbar kamu!
    ===============================
    Kalo hadits dari mutafaqqun alaih aja anda ragukan
    keshohihannya apalagi hadits dari perowi lainnya…
    Berapa banyak hadits shohih yang anda tolak mas…

    …..
    Islam harus dijaga daru susupan ulama seperti itu… umat harus dipahamkan bahwa mereka adalah ULAM FIL MA’ bukanb ULAMA RABBANI.
    =================================
    Ulama yang and anggap rabbani itu siapa???
    Perasaan di blog anda belum pernah anda cantumkan
    ulama siapa saja yang anda anggap “ROBBANI”
    sehingga bisa dijadikan referensi.
    Kalo dari Salafy sendiri udah jelas…
    Atau jangan-jangan anda sendiri “ULAMA”-nya
    (ULAMA = OE)

    __________
    -Abu Salafy-

    Salam mas Abu.
    Sepertinya anda perlu banyak menyelami lautan ilmu hadis atau menelusuri lorong-lorong berliku yang biasa dilalui para pengkaji hadis. Sebab anda kelihatan kaget kalau di dunia ini ada ulama yang meragukan hadis Bukhari & Muslim. Itu ulama andalan kamu, Syeikh Nashiruddin Al-bani termasuk yang meragukan beberapa hadis koleksi Bukhari. Itu mah biasa akang!

  55. Abu salafy:
    Untuk membuktikan sebuah tindak perzinahan dibutuhkan syarat2, ketika belum terpenuhi maka belum bisa divonis zina. diantara syaratnya adalah menyaksikan (maaf) alat vital pria masuk ke vagina wanita, kalau tidak ya tidak divonis zina, tapi akan dikenai ta’zir tertentu. (baca lagi hukum Islam dengan baik ya)

    ========================
    Zina yang anda maksudkan disini adalah salah satu Zina yang besar
    diantara Zina lainnya juga ada zina penglihatan, zina hati.
    Jangan dangkal deh cara menjawabnya…
    INGAT TONG KOSONG NYARING BUNYINYA….


    -Abu Salafy-

    Mas Abu kalau mau komen tolong baca dengan seksama dulu tulisan di sini.
    makasih atas kunjungannya.

  56. Saudara2ku…
    Semoga perdebatan ini tidak menimbulkan Mudharat dan tidak akan melahirkan sikap “sembrono”;
    sehingga orang2 yg bukan ahlinya justru mengaku ahli dan berijtihad. dan orang2 yg semestinya bertugas mengobati penyakit, justru akan menghilangkan orang yg sakit, bukan menghilangkan penyakitnya. “Sesungguhnya pendengaran,penglihatan,dan hati itu semuanya akan dimintai pertanggung-jawabannya.” (Al Isra’:37)
    Billahi at-Taufiq Wal Hidayah.

  57. om yg baik…andakan org indo dan beragama islam….
    dah ikutin ajah sunah rasul..dan alquran.***********
    klo saya lihat anda dah kena dokrin suku wahabi.
    ***********************************************

    moga -moga tak terjadi hal tsb pada anak cucu om..

    ma,af ya om…

    kita punya budaya…agama adalah penerang jalan tuh apa sih ..klo agama menjadikan perselisihan…?

  58. Abu salafy:
    Anda sepertinya tidak mau tau derngan apa yang kami katakan. Memangnya apa yang salah dengan kata-kata kami sehingga Anda ngalor ngidul? Adapun kesmpulan Anda …. jadi semua syarat harus terpenuhi. Siapa yangt bilang begitu.
    Anda telah salah jauh ketika mengatakan kalau tidak menyaksikan langsung tidak bisa dihukumi zina…berarti intinya ni…. manurut kiai satu ini…. Rasulullah salah dalam menggukum rajam kepada orang dimasa beliau, gara-gara beliau tidak menyaksikan secara langsung proses kejadiannya, itu kesimpulan dangkal yang Anda ambil. Siapa yang bilang bahwa yang memberlakukan hukum rajam harus yang menyaksikan, dan karena nabi tidak menyaksikan sedniri maka berarti beliau salah!!! Subhanallah, alangkan dangkalnya kesimpilan seperti itu!! maka kan kami katakan bahwa di antara syaratnya adalah …. dan syarat lainnya adalah pengakuan si pelaku sendiri atau adanya kehamilan pada wanita tanpa ada ikatan niklah yang sah.
    Mas Abu, apa dalam kasus perajaman di zaman Nabi itu Anda temukan bahwa si palaku pria juga dirajam? Ini perlu Anda jawab. jangan beralasan SAYA MENJAWABNYA HANYA MENCARI RIDAHA ALLAH BUKAN KARENA PERMINTAAN MANUSIA SEPERTI KAMU!!!
    Cobalah Anda ishaf dalam berdiskusi di sini. kedepankan aturan Syariat Islam bukan emosi dan ashabiayah mazhabiayah.
    ================================
    abu sayev:

    LIHAT PAK KIAI, INI TULISAN ANDA SENDIRI

    Untuk membuktikan sebuah tindak perzinahan dibutuhkan syarat2, ketika belum terpenuhi maka belum bisa divonis zina. diantara syaratnya adalah
    ======================================================
    menyaksikan (maaf) alat vital pria masuk ke vagina wanita, kalau tidak ya tidak divonis zina, tapi akan dikenai ta’zir tertentu.
    ======================================================
    (baca lagi hukum Islam dengan baik ya)

    sekarang aku mau tanya:
    …………..KALAU TIDAK YA TIDAK DI VONIS ZINA, tapi akan dikenai ta’zir tertentu.

    INI MAKSUDNYA APA???????????

    Cobalah Anda ishaf dalam berdiskusi di sini. kedepankan aturan Syariat Islam bukan emosi dan ashabiayah mazhabiayah.
    ===================================
    SAYA TU NGGAK EMOSI, HANYA NGENES KENAPA KOK SEORANG KIAI BISA MENGATAKAN SPT ITU

    Abu Salafy:

    Anda belajar yang baik tentang syari’at Islam termasuk masalah menentukan vonis zina atau tidak, biar tidak hanya bermodal semangat menegakkan syari’at tapi ngak tau tentang syari’at, nanti bisa jadi seperti kaum Khawarij.

  59. ABU SALAFY:
    Mas Abu, apa dalam kasus perajaman di zaman Nabi itu Anda temukan bahwa si palaku pria juga dirajam? Ini perlu Anda jawab. jangan beralasan SAYA MENJAWABNYA HANYA MENCARI RIDAHA ALLAH BUKAN KARENA PERMINTAAN MANUSIA SEPERTI KAMU!!!

    ABU SAYEV:
    PAK KIAI KALAU NGOBROL ITU YANG RUNTUT, IDEALNYA: ADA PERTANYAAN, YA ADA JAWABAN

    KALAU ADA PERTANYAAN SAYA BELUM DIJAWAB, KENAPA PAK KIAI MENGHARUSKAN SAYA UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN PAK KIAI
    =============================

  60. Abu salafy:
    Anda sepertinya tidak mau tau derngan apa yang kami katakan. Memangnya apa yang salah dengan kata-kata kami sehingga Anda ngalor ngidul? Adapun kesmpulan Anda …. jadi semua syarat harus terpenuhi. Siapa yangt bilang begitu.

    ABU SAYEV:

    PAK KIAI, KALAU BACA YANG KOMPLIT, JANGAN CUMA DIAMBIL SEPAROH

    +++++++++++++++++++++++++++++++++++
    kata “dibutuhkan syarat2…”disambung dengan kata “diantaranya…”disambung dengan kata “kalau tidak ya tidak divonis zina” itu kesimpulan orang bodoh,
    +++++++++++++++++++++++++++++++++++
    INI KESIMPULAN PAK KIAI

    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    dibutuhkan syarat-syarat…..diantaranya…..
    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    YANG INI JANGAN DIPUTUS, PAK KIAI
    bisa berarti syarat yang dapat menggugurkan sesuatu dengan ketiadaanya,jadi semua syarat harus terpenuhi.

    bisa pula berarti syarat yang tidak mempengaruhi dan tidak menggugurkan sesuatu dengan ketiadaannya.
    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

    PEMAHAMAN SAYA YANG INI PAK KIAI:
    dan saya memahami syarat diatas berarti yang tidak menggugurkan sesuatu dengan ketiadaanya.

    KALAU INI:
    jadi semua syarat harus terpenuhi. Siapa yangt bilang begitu.

    ITU YANG BILANG PAK KIAI, SAYA HANYA MEMBANTU MENEGASKAN MAKSUD PERNYATAAN PAK KIAI

    lihat sekali lagi ni komentar pak kiai

    “”””””Untuk membuktikan sebuah tindak perzinahan dibutuhkan syarat2, ketika belum terpenuhi maka belum bisa divonis zina. diantara syaratnya adalah
    ======================================================
    PAK KIAI, PERLU KACA PEMBESAR

    menyaksikan (maaf) alat vital pria masuk ke vagina wanita, kalau tidak ya tidak divonis zina, tapi akan dikenai ta’zir tertentu.

    ======================================================
    (baca lagi hukum Islam dengan baik ya)””””””

  61. Abu salafy:
    Anda sepertinya tidak mau tau derngan apa yang kami katakan. Memangnya apa yang salah dengan kata-kata kami sehingga Anda ngalor ngidul? Adapun kesmpulan Anda …. jadi semua syarat harus terpenuhi. Siapa yangt bilang begitu.

    ABU SAYEV:
    PAK KIAI, KALAU BELUM PAHAM JANGAN BILANG “Memangnya apa yang salah dengan kata-kata kami sehingga Anda ngalor ngidul?”

    JAWABAN PAK KIAI NGALOR NGIDUL

    ITU NAMANYA MALING TERIAK MALING

  62. abu salafy:
    mas jangan karena GD itu NU anda sikapi begitu? La yajrimannakum syana anu qamin …. (nanti lanjutkan sendiri ayatnya dan cari tau maknanya mas, maaf agak merepoti)

    abu sayev:
    aku tidak mengeneralisir GD dengan n.u
    tapi kalau ketua dewan syuronya kayak gitu, kok kasian banget warganya, andai tahu

    ===================
    abu salafy:
    kalau soal foto GD itu anda kecam langsung aja PB NU
    abu sayev:
    ngapain…kurang kerjaan saja
    wong mereka saja sudah tahu kok, pakai dikasih tahu

    atau Kyia Khalil Bisri. Alamatnya kan jelas.
    dimana, di kuburan…. sorrrry

  63. abu sayev
    sekarang aku mau tanya:
    …………..KALAU TIDAK YA TIDAK DI VONIS ZINA, tapi akan dikenai ta’zir tertentu.

    INI MAKSUDNYA APA???????????, kok njawabnya:

    Abu Salafy:
    Anda belajar yang baik tentang syari’at Islam termasuk masalah menentukan vonis zina atau tidak, biar tidak hanya bermodal semangat menegakkan syari’at tapi ngak tau tentang syari’at, nanti bisa jadi seperti kaum Khawarij.

    abu sayev:
    pak kiai, sekarang aku mau nanya ni…..

    pak kiai njawab demikian itu, karena malu dengan kata-kata pak kiai sendiri sehingga bingung mau njawab apa, atau….atau…..atau….

    atau memang pak kiai nggak tau hukum syari’at Islam

    ada perumpamaan ni pak kiai:

    DALAM SATU DISKUSI SEORANG KIAI MENGATAKAN SESUATU…….., KEMUDIAN DARI KATA KIAI ITU SEORANG SANTRI MENCOBA MENYIMPULKAN YANG DIMAKSUD DARI PERKATAAN KIAI TERSEBUT, DAN KIAI MENEGUR DAN MENYALAHKAN KESIMPULAN SANG SANTRI ITU.
    kemudian
    SANG SANTRI TANYA: PAK KIAI, LALU MAKSUD DARI PERKATAAN PAK KIAI APA??????????(“?”karena sang santri sangat pengen tahu jawaban sang kiai)

    pak kiai…., tahu nggak kiai tersebut njawabnya gimana……..

    jawaban yang super ajaib bin tinggal landas dari pertanyaan sampai-sampai nggak nyentuh apa yang menjadi pertanyaan sang santri tadi.

    kiai itu menjawab:
    KAMU BELAJAR DENGAN BAIK PERKATAANKU ATAU TIDAK, SEHINGGA ENGKAU TIDAK MEMAHAMI PERKATAANKU, SEHINGGA ENGKAU SEPERTI ORANG BODOH.

    PAK KIAI…., MENURUT PAK KIAI, YANG GOBLOK DALAM PERISTIWA ITU KIAINYA ATAU SANTRINYA ?????????

  64. Saya baru tahu kalau Bin Baaz sebejat itu.

  65. @Asli Erlangga

    Coba mas lihat kelakuan wahabiyyun ini abu sayap cs , mereka tidak punya kerjaan lain selain berbuat kerusakan. Merusak agama islam dengan tuduhan2 nya kepada muslim lain. Bahkan tak jarang syaikh2 mereka sendiri sering mengeluarkan mencaci maki dan mengeluarkan kata2 kotor. Makanya murid2 nya ngikutin seperti itu.

    albani senang membolak-balik hadist shahih bukhari & muslim dan dibilang sebagai hadist dhoif, padahal tukang jam ini juga gak hapal hadist lha wong belajarnya cuma pake buku di perpustakaan gak ada sanadnya sama sekali (yang kayak gini koq dibilang muhadist?). utsaimin dan bin baz apalagi sering bikin fatwa yang kacau.

    gerombolan anak buahnya ini sering berbuat ulah di arab sana, dan sekarang di indonesia datang meracuni masyarakat dengan tuduhan macam2. di-mana2 mengklaim diri sebagai ahlussunnah, padahal cuma sebagai kedok. sebenarnya mereka lebih senang merusak agama islam.

    Coba anda perhatikan dengan baik postingan komentar disini, keliatan khan gerombolan salafi/wahabi itu yang merusak agama.

  66. Dodi Berkata:
    Oktober 26th, 2007 pada 3:47 am

    @Asli Erlangga

    Coba mas lihat kelakuan wahabiyyun ini abu sayap cs , mereka tidak punya kerjaan lain selain berbuat kerusakan.

    abu sayev:

    mas dodi, makan tuh umpatan kamu….
    rupanya kamu seperti situs ini “wabah”

  67. Moga-moga anak keturunan kita tidak ada yang kena nasib naas, dinikahi oleh lelaki budak nafsu yang menyembunyikan niat yang sebenarnya. Sungguh aniaya dan tidak terhormat, orang sholeh tidak akan melakukan perbuatan yang serendah itu.

  68. Assalamu’alaikum…..

    pendatang baru nih….

    saya tersenyum geli baca postingan orang2 wahhabi seperti kang Abdullah dan kang Abu Sayef. semoga Allah memberi hidayah kepada anda dan meninggalkan paham sempalan yang selama ini kalian anut.

    Saya ini orang awam. tapi setidaknya tidak seawam kalian wahai wahabiyyin… sudah diberi penjelasan malah ngeyel. eh…. berusaha membolak-balikkan pemahaman yang diberi oleh Abu salafi. mempermainkan apa yang dikatakannya. sehingga jadi bodoh sendiri.

    khusus untuk kang abu sayef. saya yakin anda tidak muthola’ah deh…. tentang zina itu! emang sih si GD itu salah… bahkan salah besar… tapi mengenai pemahaman zina yang anda maksud itu apakah si GD itu harus di rajam atau di had???

    apakah anda tau apa hukuman rajam itu dan hukum had itu?? jangan hanya minta jawaban tapi anda juga harus cari juga ilmu yang menyangkut perihal yang anda jawab. jadi begitu deh postingnya. menggaris bawahi perkataan orang dan membolak-balikkan maknanya.

    mengenai ucapan KH. Kholil Bishri itu mengandung makna yang luas. namun dipersempit oleh pemahaman orang-orang seperti kalian wahabiyyun’

    Sungguh aku berlindung dari pemahaman-pemahaman sempalan seperti kalian. dan aku tetap berpegang teguh kepada ajara Rasulullah SAW, para Shahabat, tabi’in, Tabi’it tabi’in, juga para ulama yang berpegang kepada jalan mereka Radliyallahu ‘anhum

    Wassalam.

  69. INI BLOG PALING BURUK, ULAMA DIHINAKAN, SEMENTARA ORANG BODOH DIJADIKAN PANUTAN (ULAMA), AKIBAT TULISAN ANTUM JADI BANYAK ORANG YANG MENGHUJAT ULAMA BESAR. WAHAI PARA PEMBACA SADARLAH ..! PENULIS BUKANLAH ULAMA, SEHINGGA ANTUM SEMUA MENJADI MERENDAHKAN ULAMA AKIBAT TULISANNYA.

    Abu Salafy:
    kami harap Anda tidak melenceng dari tulisan kami. tolong dikritik kalau ada yang tidak disetuji.
    SEMUA ORANG YANG PUNYA ADAB KEPADA ULAMA JELAS TIDAK SETUJU, COBA LIHAT AKIBAT ULAH ANTUM, ULAMA BESAR DIBILANG DANGKAL, SIBUTA DARI GUA HANTU DLL. HARUSNYA KITA-KITA YANG MASIH BELAJAR INI ANTUM AJARI CARA MEMULIAKAN ULAMA, WALAUPUN ULAMA TERSEBUT MENURUT ANTUM ISTIHADNYA ADA YANG SALAH. JELASKAN KESALAHANNYA DENGAN DALIL DAN DUKUNGAN PENDAPAT ULAMA YANG LAIN TANPA MENJADIKAN RENDAH ULAMA TERSEBUT. BAIKNYA ANTUM SADAR DENGAN ULAH ANTUM INI, KARENA ANTUM LIHAT SENDIRI DAMPAKNYA KEPADA YANG LAIN

    Abu Salafy:
    Disamping Islam menyanjung tinggi kedudukan ulama, Islam juga mengecam ulama su’ yang kerjanya cuma menyesatkan umat.
    SEKARANG ANA MAU TANYA “SIAPA ULAMA ANTUM” ? KARENA ISLAM SESEORANG TERGANTUNG SIAPA ULAMANYA. ATAU ANTUM YANG MEMANG MERASA SUDAH JADI ULAMA, BERANI MENGADILI ULAMA-ULAMA BESAR.

    Abu Salafy:
    Samtai aja pak.
    JANGAN DIANGGAP REMEH MAS ABU YG NGAKU-NGAKU SALAFY INI PERKARA AGAMA, SEKARANG SIAPA YANG MENYESATKAN UMAT, ULAMA ATAU ANTUM ?, PERTANYAAN ANA BELUM DIJAWAB, SIAPA ULAMA ANTUM ? DIKAWATIRKAN ULAMA SU’ SEPERTI YANG ANTUM BILANG SENDIRI. PESAN ANA KALAU MENGADILI ULAMA HARUS DIDAMPINGI MINIMAL PENDAPAT ULAMA JUGA, SELAIN DALIL-DALIL YANG SAHIH, JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI, KECUALI KALAU ANTUM MERASA SUDAH JADI ULAMA, TENTUNYA ULAMA SU’.

  70. Assalamualaikum

    Bung Abu Salafy, cuman mo sedikit komentar, blom tentu kita di mata Allah lebih mulia daripada Syekh bin Baz…

    Wassalamualikum…

  71. wahai ibnu romadhon “”” anda sedang komentar apa anda sedang marah marah,

    terus yang dinamakan ulama yang baik menurut versi anda itu yang mana ?????
    apakah ulama` yang saling mengkafirkan antar sesama ummat islam yang berbeda dengan madhabnya itu yang di sebut ulama`,& tolong sebutkan ulama` yang baek menurut versy anda
    dan untuk abu salafy, majulah terus, semoga Allah selalu bersamamu, BUKTIKAN BAHWA YANG BHATIL AKAN LENYAP DAN YANG HAQ AKAN NAMPAK

  72. Assalamu’alaikum wr, wb.
    Semoga Bpk Abu Salafy selalu diterangi dgn petunjuk2nya juga rekan2 yg sehati dgn Bpk. Abu Salafy dan untuk Bpk. Abu Sayev dan Abdullah beserta crewnya semoga di berikan HidayahNya….(Kata2 saya saat masih sabar)……(Kalo tidak sabar begini)…Semoga Bpk Abu Salafy selalu diterangi dgn petunjuk2nya juga rekan2 yg sehati dgn Bpk. Abu Salafy dan untuk Bpk. Abu Sayev dan Abdullah beserta crewnya dan junjungannya (Abmullah bin mangab dan Tainya Miyah….maaf Ya Mas Abmullah ama Mas Tai) semoga kalian dibutakan dan disesatkan OlehNya karena kesombongan kalian…..hehehehe Maaf ya Pak Abu Salafy jadi emosi baca postingan mereka, Saya keluarga besar ngikut paham Wahabi dulu sekarang alhamdulillah kami bisa menjauhi faham2 yg mengutamakan emosi dan kesombongan ini, soalnya dulu Rumah dekat ama musholanya orang ASWAJA akhirnya Allah memberikan Hidayah kepada kami….Alhamdulillah……saya hidup dilingkungan orang2 wahabi bawaannya cuman pamer harta, pamer titel, pamer jabatan ya itulah orang2 wahabi mereka dgn bangganya dgn kehidupan duniawi yg tidak saya dapatkan jika duduk bareng dgn orang2 ASWAJA yg sering saya dengar dari Guru pengajian saya yg mengatakan didunia ini cuman tempat persinggahan dan harusnya disaat persinggahan ini kita gunakan waktu untuk bersolek dan memperindah jiwa bukan bersolek diri dan memperindah diri, karena diri ini hanyalah barang rongsokan yg akan kita tinggalkan dan di kubur nanti kalo kita cermati akan ada tulisan “barang Rongsokan dilarang Masuk” makanya akhirnya barang rongsokan ini jadi makanan cacing tanah. Untuk kaum Wahabi kalian memang susah untuk menerima karena kalian masih membanggakan barang2 rongsokan yg tidak seharusnya dibangga-banggakan, seharusnya kalian bisa mengambil hikmah dari orang2 yg tidak sepaham dgn kalian, Nabi Muhammad SAW saja tidak menyebarkan Islam dgn kekerasan padahal yg diperangi jelas2 kafirnya dalam artian jelas apa yg disembah, tapi apa yg dilakukan Mas Abdullah bin mangap ini dia membunuh, dia membantai sesama kaum muslim (laki2x, perempuan, bahkan anak2 sekalipun), inikah gambaran orang yg kalian agung2kan, kami tidak menganggap kalo ASWAJA yg benar tapi kami tidak pernah mengkafir dan menyirikkan orang lain, karena kami sadar yg berhak menyalahkan hanyalah Allah…hehehe pasti anda berkilah lagi kalo ASWAJA yg memulai jangan salah awal2 saya jadi wahabi sudah tersebar fitnah2 ini dgn cara bisik2 lagi takut kedengaran ntar sakit hati gitu kata2nya, setelah saya bergabung dgn ASWAJA tidak ada sedikitpun dari Ustadz2 ini menyinggung masalah ini dan beliau2 mengatakan sampai bumi terbalikpun tidak akan habis membahas masalah itu jadi baik kita pikir bagaimana kita bersih dan suci dihadapan Allah itupun masih belum tentu daripada ngurusi wahabi.

  73. Kenapa anda memakai nama Abu Salafy. sikap anda sangat menunjukkan kehinaan diri anda. Syeikh bin Baz yang hapal 9 kitab hadist dan al Quran bukan ulama? siapa lagi yang pantas disebut ulama selain dia. Gus Dur? Di Al Azhar aja dia ditolak gara-gara ga bisa jawab soal ujian masuk.

    Nikah Mutah (kawin kontrak) itu ga ada walinya mas. Masa mas ga ngerti klo syarat nikah itu harus ada walinya. Trus nyamain fatwa diatas sama kawin kontrak. Belajar dulu ya. klo udah hapal Al Quran sama 9 kitab hadist. baru deh ngomong.

    __________
    Abu Salafy:

    Allah itu Maha Adil… kalau orang buta biasanya diberi kecerdasan menghafal lebih dari yang melek… sebab kalau yang melek kan bisa baca kitab…
    Akan tetapi yang perlu adalah bukan sekedar hapalan, namun memahamai yang benar! kalau sekedar hafalan, di rumah saya punya burung beo yang hafal surah al fatihah dan ayat Kursi, fashih lagi… tapi apa artinya itu semua?!

    Selain itu, sulit dibuktikan, sebab ben baz itu sudah meninggal… dia perlu dikirimi fatihah dan didoakan agar diselamatkan dari siksa kubur, bukan perlu dipuji dan disanjung!
    Apa yang saudara bicarakan itu lagunya kaum awam bung?!

    Di sini saya akan buktikan kalau Anda ini benar-benar awam super, Anda mengatakan sebagai pembeda antara kawin mut’ah dengan selainnya bahwa Nikah Mutah (kawin kontrak) itu ga ada walinya mas. Masa mas ga ngerti klo syarat nikah itu harus ada walinya.
    Urusan pakai wali atau tidak itu bukan terkait dengan kawin mut’ah atau bukan mut’ah…. tapi memang ada sebagian ahli fikih yang mensyaratkan izin paling tidak ridha wali mempelai wanita ada yang tidak mensyaratkannya!

    Jadi saran saya, kamu belajar dulu di madrasah-madsarah ibtida’iyah milik NU!

  74. Ah Mas ni ga tau ato pura2x ga tahu, Nikah mut’ah itu selain ada batas waktu, ga ada hukum waris, juga ga disyaratkan adanya wali. Tanya aja orang syiah, mereka kan sering “main” di kos-kosan atau dipelacuran.

    Saya awam super? itu benar sekali mas. klo Muhaddist abad ini Muhammad Nashruddin Al Bani menyebut dirinya Tuwailib. apalagi saya ini. Tetapi seorang awam dari kalangan muwahhidin bisa mengalahkan seribu ulama musyrikin.

    Masya Allah. Orang yang hapal Al Quran dan 9 kitab Hadist disebut ga ada artinya? Mas hapal berapa hadist sih? Congkak sekali mengatakan Syeikh bin Baz ga paham. Mas hapal Fathul Bari ga? Saya yakin tidak. jadi orang tuh tau diri mas, klo bego jangan ngerasa pinter.

    __________
    Abu Salafy:

    Urusan mut’ahnya orang Syi’ah itu biar urusan mereka…. kalau Anda ada kritik langsung saja ke mereka atau ke situs-situs mereka….. tetapi yang kita bicarakan di sini adalah nikah dengan niat sejak awal mau menceraikan sitri dalam waktu tertentu, setelah selesai mengerjakan proyek misalnya! Ini adalah sebuah penipuan dan menghina wanita yang sudah terlanjur menaruh harapan dari pernikahanya, tetapi ternyata “si hidung belang syar’i” menipunya.

    Kalau masalah hafal 9 atau 90 kitab itu sudh saya jawab….
    sedangkan ka-kat Anda:Tetapi seorang awam dari kalangan muwahhidin bisa mengalahkan seribu ulama musyrikin. adalah Anda jiplak dari Imam Besar Wahhabi yang diutarkan untuk menina bobokkan dan menentramkan para pengikutnya yang mayoritas awam super… dan kami sudah membantahnya dengan tuntas, baca Kitab Kasyfu asy Syubuhat kitab doktrin takfir paling ganas! di sini!

  75. Mas Iqbal

    anda berkata: “Kenapa anda memakai nama Abu Salafy”

    apakah “salafy” itu merek dagang ya? kapan wahabi mendaftarkannya? dan di kantor apa?

  76. Baca syarah Shahih Muslim karya imam nawawi no hadist 1404 tentang nikah Mut’ah. Disana dijelaskan kalau nikah mutah itu batas waktunya disebutkan saat akad, tidak ada hukum waris, dan tidak disyaratkan adanya wali.
    Nikah diatas tidak menyebutkan batas waktu saat akad, masih ada hukum waris dan ada wali. Dan nikahnya sah tentu saja. Beragama ini bukan pake perasaaan mas. pake Al Quran dan Sunah.
    Buat mustakim:
    Agama bukan hal untuk diperdebatkan. Nisbat kepada Salafy (generasi awal islam) itu suatu kemuliaan. Dan sangat kontradiksi bila dipakai dengan orang yang menyepelekan seseorang yang menghabiskan seumur hidupnya mempelajari Al Hadist seperti Syaikh Bin Baz.

    Berdebat itu bukan jalan menuju kebenaran. Saudara Abu Salafy ini mau dikasih dalil apapun toh ga akan percaya. Jadi saya rasa percuma. Mudah mudahan Allah membukakan hati dan memberi Hidayah kepadaya diriku dan dirimu.

    ___________________________
    Abu Salafy:

    Kalau nikah mut’ah yang diyakini dan dipraktekkan kaum Syi’ah kan sudah jelas…. kesatria… tidak menipu (walaupun menurut kita Ahlusunnah hukum nikah mut’ah itu sudah dimansukhkan, tetapi karena menurut mereka tidak, ya mereka amalkan)….

    kalau nikah dengan niat untuk di ceraikan setelah selesai maksud dan keinginan si pelakunya itu namanya menipu mas! menipu si wanita yang dinikahi! Dikira untuk selamanya, eh ternyata setelah puas dan tujuannya tercapai ia ceraikan! Apakah Islam mensyari’atkan kezalimah? penipuan? Nipu itu dibolehkan Islam hanya dalam strategi perang mas! bukan strategi menyerang wanita!

    Itu kan hanya aka-akalan bulusnya mufti-mufti Arab Saudi setelah menyaksikan fenomena bahwa warganya DOYAN NJAJAN baik di Eropa maupun di Puncak JABAR sana, maka biar tidak terjerumus dalam nista dan dosa besar, maka mufti Wahhabi berbaik hati meramukan fatwa itu… atau bisa jadi untuk kepentingan diri sendiri juga!

  77. @Igbal
    Kawin kontrak itu kaum Wahabi orang2 Syiah tdk pernah kawin kontarak tp MUT”AH. Sesuai syarat2 yg ditentukan Alqu’an.Apa anda pernah melaksanakan mut’ah. atau kawin Sirih atau Kontrak seperti yg dilaksanakan mereka2 orang Saudi (Wahabi). Kawin Mut’ah ttp pakai Wali atas persetujuan bersama antara Pria Wanita dg. batas Waktu, junlah mahar yg diminta Wanita. Anak dr perkawinan Mut’ah. Warisan tdk ada terkecuali utk anak. Siapa yg tdk melaksanakan demikian adalah ZINA. Dan dipraktek mereka Wahabi adalah kawin KONTRAK lihat sana di Puncak.
    Amda katakan ben Bazz Ulama Besar. Benar bagi Wahabi besar tp bagi Ahlu Sunnah Ulama Kafir. Krn Fatwanya Tuhan berjisim seperti Manusia. Klu Ref. bukunya. Baca Ref yg telah disodori mas Abusalafy. Klu tdk setuju anda boleh bantah tp difokuskan mengenai fatwa ben Bazz jg cuma menghujat. Krn setahu saya anda2 hanya tukang hujat. Krn tdk berilmu dan tdk mengerti agama. Anda2 hanya mendpt doktrin dr Imam2, Mufti2 anda.

  78. REHAT SEBENTAR:

    Ada ulama wahabi dari Saudi Arabia datang ke Indonesia, sama murid-muridnya yang wahabi lokal diajak jalan-jalan ke “Puncak”.

    Setelah sampai di puncak si Ulama Wahabi Saudi, ta’jub dengan keindahan alam “Puncak” lalu minta muridnya yang wahabi lokal agar dibacakan ayat-ayat al-Qur’an (maksudnya tentang kebesaran Allah SWT) namun sama wahabi lokal dibacakan ayat: “Hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna” rupanya si Wahabi Saudi MENGERTI akan sinyal yang diberikan muridnya wahabi lokal.

    lalu si Ulama Wahabi Saudi berbisik kepada wahabi lokal, kalo gitu ambilkan buat saya “satu”.

    kemudian muridnya si wahabi lokal berbisik kepada ustadnya si Saudi, Ustad akid-nya gimana, akid dengan niat talak atau gimana?.

    Si ustad yang ulama wahabi saudi itu menjawab. tidak pakai akid.

    Muridnya yang wahabai lokal setengah kaget sambil bertanya lho kok gitu ustad?

    lalu jawab ustadnya Si Saudi: kan cewek Indonesia disini sama dengan ‘TKW” di Saudi Arabia, jadi kategorinya “budak” sebagaimana kita melakukannya di Saudi terhadap TKW Indonesia… jadi ya nggak pake nikah dong..!!

    he..he..he.. dasar Saudi Wahabi !!

    _____________
    Mau tau pelacuran terselubung dengan nikah kontrak di Saudi Arabia, silahkan membaca berita ini (laporan Arab News):

    Kawin Kontrak Ala Saudi

  79. @Iqbal

    Syeikh bin Baz yang hapal 9 kitab hadist dan al Quran bukan ulama? siapa lagi yang pantas disebut ulama selain dia

    (1) Apa buktinya bahwa beliau Bin Bazz hapal 9 hadits dan Alquran?
    Jangan-jangan mas cuman dengar?
    Yang jelas terbukti adalah fatwa-fatwa beliau. Sudahkah ini mas baca dan pelajari sehingga mas bisa memaklumi jika ada orang-orang yang menentangnya dengan keras? (2) Semakin keras mas memuji pujaan mas tanpa bukti semakin ia terhina.
    (3) Yang benar aja mas, masa cuman Bin Bazz yang pantas disebut ulama’?
    (4) Kalau karena hapal 9 kitab hadits dan Alquran kemudian disebut ulama’, maka tunggulah kehancuran umat.
    Menurut saya pekerjaan menghapal bukanlah pekerjaan yang sulit. Anak kecil juga bisa, para misionaris Kristen juga telah melakukannya. Seperti yang diucapkan mas Abu Salafy, burung Beo jg bisa. Sungguh naif mas kalau hanya bisa menghafal sudah masuk kategori ulama’.
    Yang paling penting bagi seorang yang mau disebut ulama’ adalah apakah ilmu yang ia miliki telah digunakan untuk kemaslahatan umat? Adakah pribadi ia telah menunjukkan akhlak yang dicontohkan Rasul saw? Apakah kemewahan dunia sdh tidak lagi bersarang di jiwanya? Apakah sdh tidak ada lagi kesombongan? Adakah ia tidak lagi suka mengkafirkan? 🙂 Adakah ia tidak lagi suka mengatakan suatu golongan sebagai pembid’ah? :mrgreen:

    Damai…..damai

  80. assalamu’alaikum wr wb…

    he..he..

    salam kenal buat saudara semuanya..
    khususon kepada pka kyai abu salafy..
    salam kenal dari saya orang yg lagi banyak belajar soal agama ini…

    btw terus terang aja dalam masalah nikah misyar dan niat dgn niat cerai terus terang saya tidak setuju, dan saya setuju dengan haramnya masalah tsb sebagaimana yang diyakini oleh pak abu salafy dan ulama2 NU lainnya.
    walo terus terang juga saya sendiri juga sering ngaji ke salafi, tapi saya tidak taklid kepada mereka, tidak semua pendapat mereka saya terima…
    begitu juga saya juga sering ngaji ke kyai NU….
    dalam masalah ini insyaAllah saya hanya bermaksud ‘menengahi’ aja….he…he…maksudnya biar semua ga berantem seperti ini…..
    kasihan saudara2 kita yg masih awam termasuk saya, yg masih membutuhkan banyak ilmu….alangkah baiknya keluasan keilmuwan saudara semua disini lebih dicurahkan untuk berdakwah kepada umat yg masih awam, atau mengkounter dari musuh2 Islam dari salibi, zionis, liberalis, ingkar sunnah dll…
    maaf sekedar berpendapat aja…

    btw kepada pak abu yahya saya setuju kepada pendapat saudara…tapi mohon maaf sebelumnya saya berharap agar pak kyai bisa menjelaskan dengan bahasa2 dan penyampaian yg jelas dan baik, tanpa terpengaruh oleh suasana diskusi yg emosional…
    sehingga bagi orang awam seperti saya ini bisa mendapat manfaat dari keluasan ilmu pak kyai…sekali lagi mohon maaf apabila tidak berkenan…

    kepada teman2 dari salafi, terus terang dalam masalah ini saya tidak sependapat dengan saudara semua…

    menurut saudara hal itu ada dalilnya, tapi yg saya pertanyakan apakah sudah tepat pendalilannya…
    begitu juga dikaitakan dengan tata cara dan definisi pernikahan yang sudah resmi halal sejak jaman nabi dan para salafussholeh serta imam agama?….

    btw sekedar memberikan gambaran secara logika, saya sependapat kalau
    nikah misyar dan nikah dengan niat cerai adalah cenderung ke haram, karena dilihat dari syaratnya, akibatnya buat wanita, manfaat madhorotnya, dari sisi kehormatan buat wanita adalah memang cenderung kepada maaf keji…..

    dilihat dari esensinya, nikah misyar seperti “perzinahan”….bagaimana mungkin pernikahan yg tujuannya adalah kelanggengan dimana salah satunya adalah untuk melindungi harkat martabat wanita, tetapi tujuan mulia tsb bisa ‘dihilangkan’ oleh perjanjian sementara dan tanpa konskuensi menafkahi pula…..

    dilihat dari prakteknya kalau nikah misyar ini dilegalkan, dampaknya akan banyak orang bisa jadi lebih memilih PERNIKAHAN INSTAN apalagi bagi laki2 yang memang maunya hanya menyalurkan syahwat tanpa mau dibebani kewajiban menafkahi kepada sang wanita….

    lebih lagi kalau dilegalkan di Indonesia ini, akan sangat banyak gadis2 yang sudah ‘tidak perawan’ lagi karena pernah bernikah misyar….

    waduuuuh yang yg susah saya dong….
    karena saya belum menikah…kalau sudah banyak yang bernikah misyar terus saya dapat apanya…he…he…

    belum lagi kalau dilegalkan orang yg hobi pacaran secara bebas akan menyambut dengan gembira, dengan ‘berpura-pura’ nikah dengan alasan bepergian yang bisa dibuat (katakanlah ke puncak) untuk sekedar memenuhi hajat setelah itu putuslah tali pernikahan…

    ini efek negatifnya lhooooo….

    he..he…

    damai bro…damai….

    lanjut…maap bila ada salah….

  81. Maaf mas admin ini edit dr posting yg sebelumnya, mohon di hapus yg sebelumnya..thx.
    @abdullah

    “Jadi Soal Fatwa Syaikh Bin Baz saya yakin telah selesai, hal itu merupakan IJTIHAD bagi para ULAMA.

    Saya jd bingung dg konsep ijtihad, wong dah jelas hukum nikah sdh ada, knp hrs ijtihad lg. Apakah di jaman Rasulullah tdk ada org bepergian?. Jika di jaman Rasul sdh ada org bepergian dan spt apa beliau menyelesaikan mslh tsb? Cara Rasul itu lah yg hrs kita taati.
    Kapan menempatkan ijtihad saja msh bingung, gmn mau dikatakan ulama apalg mujtahid.. :mrgreen:
    jika fatwa ini dikeluarkan oleh selain salafy pastinya fatwa tsb msk kategori bid’ah/sesat, iyakan??. Semua yg baru yg tdk dicontohkan Rasul adalah bid’ah (kecuali yg datangnya dr mazhab salafy..) :mrgreen:

  82. @Abu Salafy Aseli

    Zina yang anda maksudkan disini adalah salah satu Zina yang besardiantara Zina lainnya juga ada zina penglihatan, zina hati.

    Tolong sebutkan dalil Al-Qur’an ataupun dalil hadits Rasul ttg adanya kriteria baru ini..(zina hati??..hehe), krn dg hukum baru ini maka semua zina hrs dirajam..
    Kalau tdk ada dalilnya maka pendapat ini hrs masuk dlm kategori bid’ah/sesat.. atau kl khusus utk anda semua yg br tdk bid’ah/sesat? :mrgreen:

  83. @iqbal

    Baca syarah Shahih Muslim karya imam nawawi no hadist 1404 tentang nikah Mut’ah. Disana dijelaskan kalau nikah mutah itu batas waktunya disebutkan saat akad, tidak ada hukum waris, dan tidak disyaratkan adanya wali.

    Lhoo..ini mas Iqbal mau menunjukkan nash (shahih muslim lhoo..) dr sahnya kawin mut’ah??, jd bukan org syi’ah donk yg mengada2 ttg hukum mut’ah dan tdk disyari’atkannya wali. Atau mas Iqbal sdg memaksakan bhw syi’ah hrs merujuk pd shahih muslim?? Bukankah shahih muslim adalah rujukan Sunni?? Trus tuduhan thd syi’ah mut’ah di kost2an bukankah bs dilakukan oleh kita Sunni dg nash shahih muslim ini?.
    Saya malah jd bingung, kl mmg kawin mut’ah ada di shahih muslim knp kita meributkan/mengharamkan mut’ah? Kalau begitu Sunni sendiri punya cara yg halal dlm menghadapi kasus bin Baz. Jadi knp bin Baz tdk pakai dalil Muslim tp malah bikin bid’ah baru??
    Bingung..bingung…bingung.. Kontradiktif, oleh kita mut’ah adalah haram, tp shahim muslim kita melegalkan dan merawikan..hmm..

  84. @Iqbal

    Kenapa anda memakai nama Abu Salafy. sikap anda sangat menunjukkan kehinaan diri anda. Syeikh bin Baz yang hapal 9 kitab hadist dan al Quran bukan ulama? siapa lagi yang pantas disebut ulama selain dia.

    Wahh..komputer saya setelah sy install Al-Qur’an digital, CD Qori, Tafsir Al Qur’an, Hadits2 sdh jadi ulama yg lbh hebat dr bin Baz..yaaaa…??..hmmm..koq ga cocok yaaa…bingung lagi dahh..
    Koq tambah bingung setelah baca tulisan kawan2 dr salafy.
    Apa Rasulullah belum memberikan kriteria ulama yaa??, Kalau belum berarti Rasul tdk tahu?? Kalau sdh, kenapa ada kriteria baru yaa (hapal Al-Qur’an dan 9 buku hadits)?? Bid’ah donk..?? Ahh..gak kayaknya dehh krn semua yg baru adalah bid’ah/sesat jika datangnya dr selain mazhab salafy..

  85. saya sebagai salah satu wanita yang setuju atas kedua kutub dari kalian yang berpolemik. siapa yang mau menikahi saya secara apa saja asalkan sesuai syarat syahnya nikah? umur saya 32 tahun, sudah janda punya anak satu.
    semoga menjadi salah satu bahan polemik anda sekalian.

    Terimakasih

    • Assalamu’alaikum Wr Wb

      Buat Ukhti Mayang.

      Di dalam tradisi pengajian, biasanya guru mengaji mencarikan jodoh buat muridnya (guru ngajinya perempuan juga). Dan mungkin, kalau kata Ustad saya, solat hajat diperlukan.

      Jadi mungkin harus memperbanyak intensitas mengaj secara jamaahi. Niatnya bagus kok, mencari suami yag soleh.

      Semoga sukses ya

      Wassalamu’alaikum Wr Wb

      • pengajiannya cari yang wajar-wajar saja,, dikhawatirkan orang yang awam terjerumus ke pengajian yang beraliran sesat

  86. Hai Saudara semuslim
    saksikanlah mereka2 yg dangkal ilmu nya, lemah iman nya berbicara dan berbantah – bantahan tentang agama yang mulia ini.
    saudara ku janganlah kita hancurkan agama ini dari dalam hanya karena menurut pada hawa nafsu(yang beralasan demi kebaikan…….sungguh betapa banyak mereka yang berharap kebaikan tapi tidak mendapat sedikit punhasilnya) serahkanlah urusan agama pada alim ulama, para pejuang islam yang sesungguhnya, ingatlah ” SESUNGGUHNYA DAGING PARA ULAMA BERACUN “

  87. Assalamualaikum,

    Menyedihkan, hare’ gene’ sesama muslim masih saling tarung.
    Punya rujukan teks sendiri-sendiri, ulamanya masing-masing walau beda pendapat juga tetap saling menghormati. Kok malah yang didakwahi saling tonjok dalam kata-kata.

    Apakah kalian tidak berpikir resiko debat kusir open-online kaya gini? Ulama-ulama yang telah kalian perolok-olok, apakah kalian tidak tau akibatnya?

    QS Ali Imran (103) “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah keseluruhannya, dan janganlah kamu berpecah belah. Ingatlah kamu akan nikmat Allah yang dilimpahkanNya kepadamu ketika kamu dalam keadaan saling bermusuhan, lalu Allah menyatukan antara hati-hati kamu. Maka jadilah kamu dengan nikmatNya bersaudara.”

    Hayo… kalian yang merasa pengikut Rasulullah, tunjukanlah sikap ukhuwah kalian di forum ini!

    Wassalam,

  88. Heran… debatnya seru malah justru kasus ibu Mayang tidak ada yang menanggapi.

    “Mayang, di/pada Juli 3rd, 2008 pada 10:54 am Dikatakan:

    saya sebagai salah satu wanita yang setuju atas kedua kutub dari kalian yang berpolemik. siapa yang mau menikahi saya secara apa saja asalkan sesuai syarat syahnya nikah? umur saya 32 tahun, sudah janda punya anak satu.
    semoga menjadi salah satu bahan polemik anda sekalian.

    Terimakasih”

    Semoga cepat ketemu jodoh yang soleh, perkawinan berkah dan tidak ada talaq yang dibenci Allah SWT.

    Bang Abu Salafy dan Bang Abdullah, tolong bantu.

  89. Semoga Alloh membalas hinaan thd para ulama. Benarlah Imam Syafii selalu kalah jika berdebat dg orang yg jahil.. maka sesungguhnya Para Ulama bahkan sahabat bukanlah orang yg maksum namun kesalahan mereka ibarat setitik air dibandingkan lautan ilmunya.. dan sungguh sombong orang yg berani menghujat ulama… dan “Sesunggunya Daging para ulama adalah beracun” mk tidak perlu kami membelanya, cukuplah Alloh yang akan membelanya dg memperlihatkan kejahilan mereka yg menghina dan mengungkit-ungkit masalah ini..

    __________________

    Abu Salafy:

    Anda perlu tau bahwa ulama itu ada dua model; Ulama rabbani dan Ulama Suu’. Yang kedua telah dikecam dan dilaknat Allah. Ulama rabbini dipuji dan disanjung.

    • Mudah-mudah antum Abu Salafy yang sebagai Ulama Suu’ dan apakah keilmuan antum sudah melebihi atau setaraf dengan Syekh bin Baz atau Syekh Albani sehingga antum berani mencela dan menghina Syekh tersebut, semoga Allah SWT memberikan pentunjuk ke jalan yang benar kepada antum dengan menjalankan perintah agama sesuai dengan Alqur’an dan Sunnah yang dicontohkan oleh ulama-ulama salaf terdahulu.

      __________
      abu salafy:

      Yang perlu anda ketahui bin baz, al bani dll tidak maksum !
      apa anda setuju dengan fatwa diatas?

  90. mau nanya nih sama admin yang suka mensensor argumen yang sekiranya menyudutkan abu salafy.

    sebetulnya perlu dicari dulu pangkal masalahnya.

    menurut admin yang tertipu siapa?? yang menipu siapa?? apakah sang penghulu tahu dan bisa membaca niat dalam hati orang yang mau menikah ??

    bukankah Bin Baz menjelaskan perkara tersebut dari sudut pandang yang menikahkan.. belia membebaskan sang penghulu dari tanggung jawab untuk harus bisa membaca pikiran calon mempelai pria !!

    Abu Salafy:

    Kang Mas, sepertinya teks fatwa itu tidak mmeberikan maksud demikian. Jadi tolong tunjukkan dari teks/redaksi FATWA BEN BAZ yang mana maksud itu dapat disimpulkan?

  91. Assalamu’alaikum Wr Wb

    Buat Gus Dollah :

    Adakah hadits shohih yang menjadi dasar fatwa Bin Baz tentang Nikah yang dibahas di atas?

    kalau tidak ada bukankah berarti menyalahi prinsip wahabi yang sangat mendewakan hadits shohih?

    kalau tidak ada hadits shohihnya, bukankah berarti Bin Baz mengikuti pikirannya sendiri

    Buat Truth seeker:

    Menanggapi hadits tentang niha mu’tah.
    Di dalam ilmu hadits itu, ada metode-metodenya.

    Salah satunya “nasakh mansukh”, artinya suatu hadits bisa menghapus hadits yang lain dengan syarat tertentu.

    Contoh lain : proses pencarian makna dhohir.

    Jadi ijma Ulama itu tidak sembarangan.

    Sekian,
    Wassalamu’alaikum Wr Wb

  92. Mohon maaf atas penyebutan kata “Gus Dollah” karena spontanitas saja

  93. wuiiiiiiiiihh,,,,, komentarnya kebanyakn, jd males mbacanya….
    inti comment yg bjubel diatas apaan ya??? ada yg mo ngringkas n nyimpullin gak ???

  94. semua yang nikah begitu berarti kafir, bid’ah, syirik….
    Tapi kalo ini beneran dr bubuhan salafy wahabi gapapa deh..
    Kan yg cuma boleh ngecap org bidah kafir syirik cuman mereka…n mereka lah yg paling suci didunia….
    N selain sekte mereka itu kafir, bidah, syirik, ….
    Kurang lebih begitu kan ??

  95. hahaha
    abu salafy…..antum ambil dari kitab syiah ya????
    🙂

  96. woi wahabi mudah-mudahan keluarga lu semua dikawin dengan niat ditalak……amin…gimana pendapat ente wahabi..? enak ngga..?

  97. ahhh…. kalau gwe, begitu liat calon mantu punya jenglot ehh. jenggot panjang gak keurus dan make celana aceng, langsung dah gwe banting tuh pintu.
    gak jauh-jauh nih dari aroma wahabi….. pilih hati-hati aja, jangan sampai kejadian nikah misyarrrr…….

    tuh nikah model gitu kan dah di praktekin ama gembong teroris si Nordin,… kawin dimana-mana, manak dimana-mana, ngaku sama si A abdul, sama si B bedul, sama si C Jadul…. maklum,… like fother like son. ngikutin fatwa ben baz. khan DHARUROT dalam rangka ngebom..!!
    baca juga gak surat wasiat trio bomber Bali..? bukankah mereka ngaku salafy..?? pantes… paham horor, paham nipu, paham haus darah, moyang mereka sudah dilaknat kok sama Rasul dan Sayidina Ali..!!

  98. gak ada gunanya debat dengan orang2 salafy/wahaby mending kita belajar 50 aqoid itu akan membawa kita paham akan hakikat alloh dan rosululloh,bukankah rosululloh ngajarin tauhiditu selama 23tahun,la kita paham gak dengan yang namanya tauhid.anda pinternya kayak apa aja kalau anda gak paham dengan wajib,mustahil,jaiz bagi alloh dan rosululloh akan jebol alias ngaco omongannya kayak si abdulloh itu

  99. kok abu salafy koyo wong kristen….kok jelek sifatnya ya…mas nek gak cocok karo pendapate bin baz ya gak usah dipke…lho kok ngopo menunjukan iki lho aku sing bener..bin baz salah..salafi iku sopo abu salafy iku sopo…apa begini ISLAM..spean tampilkan pendapate bin baz trus untuk mencela..biar berdebat…hati2 berdebat jangan kita berlaku spt orang kafir…dalil2an..untuk saling membenci..menghujat abdulah bukan siapa lain dan bukan bin baz knapa dipaksa mengakui pndptnya bin baz,,abu salafy.. jg bukan siapa2..mbok klu nasehati yg baik..wong kok gak pnya toto kromo.. mas2 coba saling menasehati dalam kebenaran..dan saling menasehati dalan kesabaran…metik ayat ,hadist gawe mnghujat lainnya ngerti agama kok tapi bodohi koncon lainya…mbok jangan saling menghujat klu memang ada yang suka mengujat jgn ikut2 bikin blok to menghujat..eling mas..kabeh ,,kok larinya smua kenafsu dan selera masing2…ojo koyo wong kafir saling memperdebatkan ayat2 allah….ojo koyo yahudi…nyusup mrono mrene ngambil pendapatnya musuh to mencela musuh..eling podo eling…sing diminta Allah bukan itu berdalil untuk saling meghujat ,,,,,,,,melakuwo(berjalan) sing becik..ojo akeh omonge..wong sing akeh omonge akeh salahe..wong nek akeh salahe nek endi mas njebure?klu kita merasa paling bener dan sudah bener minta mati wae mengko ngerti dewe nyemplunge surgo po neroko? Eling..eling kabeh..

  100. kok elek atine abu salafy ,,,spt orang yg teolog(nasrani) jg seperti yahudi ngambil pendapat orang(bin baz) cm untuk dihujat klu suka ya ga usah diambil..nyusup mrono mrene cuma gawe koar-koar..bantahan gawe ayat alquran n hadist..gawe jatuhkan orang lain…lha kok tumindake koyo wong kafir jarene wong islam..nek pingin dadi kyai ojo ngene mas..saling debat mendebat dg dalil lha kok koyo ajing berebut tulang..lha mbok..podo saling menashati dalam kebenaran dan menasehati dalam kesabaran..yg ada diblok ini hanya nafsu belaka untuk apa ber-dalil2an,,bin baz bukan abdulah dan abu salafy juga bukan siapa,smua bisa salah..lha mbok sing eling-eling..spean2 iku pengikut..mas mbok ingat carilah kebenaran karena benar jangan mencrai kebenaran krena orang..krn orang siapun bs salah…lha wong berdebate gawe dalil..tapi yang nampak nafsu yang kluar..tantangan klu benar saya akan ikuti..gak da ceritanya itu…smua itu takdir mas…Eling..eling..sampean ksandung itu juga Takdir..apa smpean akan bilang klu ada batu saya kan hindari..capek sampean menghindar dr batu..ingat smua takdir..surga dan neraka..takdir..spean g bs menghindar..eling ,mas2 kyai..ustad..spean bgitu kuatnya podo mbela organisasi..tapi agamamu kau campakan..

  101. kalo shalat tapi niatnya biar di syang mertua sahn ngak yaaapak abu slafy..? sempurna rukunya,sempurna sujud nya dlll

  102. assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh.saya ingin menanggapi tulisan ini walau waktunya memang telah lama sekali.dikarenakan fitnah yg bgt hebat,saya nasehatkan untuk mendalami makna yg terkandung serta memahami arti dari fatwa tsb.menurut saya tidak ada yg salah pd fatwa tsb.ini kalau diterima,kalau tidak,ya terserah kalian.wallahualambissawab.

    • salam buat ibnu saleh(dan para pendukung Fatwa bin Baz), kalau misalkan saudari atau putri pak ibnu saleh (dan pendukung fatwa bin Baz) dinikahi dengan cara “yang difatwakan tersebut”, apakah ANDA akan menerima NASIB saudari dan Puteri Anda dengan ikhlas? lalu bagaimana seandainya setiap orang yang bepergian/merantau/kuliah/sekolah dsb menjalankan pernikahan “menurut seruan bin Baz?”

    • @ibnu saleh

      ya sudah,klo ga bisa coment yg bagus mending diem ya….malu….!

  103. @ibnu saleh

    saya nasehatkan untuk mendalami makna yg terkandung serta memahami arti dari fatwa tsb.menurut saya tidak ada yg salah pd fatwa tsb.ini kalau diterima,kalau tidak,ya terserah kalian.wallahualambissawab.

    Persis..!!
    Seperti inilah jawaban/nasihat saudara2 kita dari non-wahaby kepada kalian wahaby/salafy.
    Namun apa respon kalian?..hmmm..caci maki, celaan dan pengkafiran, sesat, pemuasan hawa nafsu dll.
    Mazhab selain mazhab anda tidak terlalu risau dengan perbedaan yang ada. Argumen2 spt ini ditampilkan hanya untuk merespon caci maki kalian dan menunjukkan ketidak konsistenan kalian. Dan juga untuk mengajak kalian mengevaluasi paham/doktrin kalian.

    Salam damai

  104. @mbah joyo
    Kasihan betul kalian..
    Ketika kalian diposisi seperti ini kalian menasihati orang dengan “melas”. Padahal hari2 kalian dipenuhi dengan penghujatan dgn ngurusi keyakinan orang lain.
    Kalian tiap hari tidak wirid dzikir dengan nama Allah namun kali wirid amalan2 orang lain.
    Setiap saat kalian menyakiti umat islam, sekarang dihadirkan fatwa ini kalian beri nasihat welas asih (yang welas asih inii tidak pernah kalian lakukan kepada saudara2 muslim kalian.
    Anda katakan bin Baz juga salah (apakah fatwa bumi ceper jug salah? ), namun kenapa kalian berani klaim mazhab kalian paling benar? Bukankan tuduhan2 dan fitnah kalian kepada saudara muslim kalian selama ini juga bisa salah?
    Jika kalian menyatakan tidak taqlid kepada ulama kalian, beranikah kalian merevisi dan menyatakan dengan resmi bahwa fatwa2 bin Baz ada yang salah?
    Hmmm..kenyataan yang ada adalah lebih banyak mereka yang membabi buta mendukung (taqlid) kepada fatwa2 tsb.

    Salam damai.

  105. Begini toh Nikah mut’ah ala wahabi …. Nikah dengan niat menipu bini …

  106. @mbah joyo

    ente juga jangan datang2 ngejelek2 in orang,apa begitu islam ente,..??
    klo ngrasa udah jadi mbah,mbo’ ya bijaksama sedikit,jangan maen hantam aja…!!
    Udah tua,malu2in aja…hahaha…

  107. SI Abu sayev mah kaya orang stress…lagi ngomongin masalah NIkah yg dengan niat talaq,kasus yg lain yg di bawa2….!!
    mau mengalihkan pembicaraan rupanya…!!
    Makan tuh fatwa nyeleneh dari bin bazi…hahaha….!!

  108. NIKAH MUT’AH ( kumpul kebo ) A’LA WAHABI ini , pernah saya baca pada buku yang susun oleh Prof . K.H. Ali Mustafa Yaqub M.A…..jadi Abu Salafi sampai saat ini belum ada tulisan = Dustanya =wassalam.

  109. Assalamualaikum…Setahu saya orang2 o’on doyan ngomong nglantur nggak karuan BUKTINYA
    doyan ngomong=banyak salah=(salah banyak)=nilainya jeblok=o’on

    Jadi jangan dekat2 orang oon jadi ikutan o’on

    …Alluhumma inni a’udzubika min fahmi wahhabii wa mitsilihi

    • Tolong pencerahannya dong supaya nggak jadi o’on 🙂
      Misalnya nih, saya jadi saksi pernikahan. Kan dalam mejlis nikah ada: dua mempelai, ada wali, ada penghulu, terus ada saksi minimal 2 orang. Misalnya nih saja jadi saksi.
      Terus wali atau penghulu sudah mengucapkan ijab terus mempelai pria mengucapkan kabul (ijab-kabul), nah nanti kan saksi ditanya nih, “gimana.. sah? sah?”.
      Nah… saya jadi bingung deh. Kalau fatwa yang di atas itu salah, apalagi jadi bulan-bulana cercaan, berarti kan nikah dengan ada niat dihatinya menceraikan si istri dalam waktu tertentu atau syarat tertentu, berarti nggak sah. Tul gak??
      Berarti sebagai saksi, saya harus tanya dulu nih kepada mempelai pria, “Hei… Kamu ada niat cerai gak nih?”
      Maksudnya kan saya harus tau dulu kan… Ini orang ada niat untuk menceraikan si perempuan apa nggak (pada suatu waktu nanti atau syarat tertentu).
      Kalau ternyata dia jawab dengan jujur “iya pak, ada.. nanti kalau saya udah jadi orang kaya, saya mau ceraikan dia. Cari yang lebih cantik”… misalnya…
      Berarti saya akan jawab dengan lantang “nikahnya tidak saaaaah”.
      Kalau dia jawab “nggak pak. saya nggak ada niat gitu”.
      Hmmm… Gimana yah… saya percaya apa nggak? Jangan-jangan dia bohong. Perlu kita pasang alat pendeteksi kebohongan dulu yah mestinya, supaya ketahuan kalau dia bohong.
      Waduh… Jadi ribet dong majelis nikah… Soalnya berat nih. Saksi bakalan ditanya, “sah gak pernikahannya?”
      Nah, gimana dong pencerahannya?
      Kalau fatwa di atas salah, berarti yang terjadi kan kebalikannya. Nikah dengan ada niat cerai di hati seorang laki-laki maka tidah sah dong harusnya. Atau…??

      • ngakunya kembali kpd quran dan hadist, tunjukan contoh dari Nabi dan Sahabt yg menikah dg niat mencerai. kalau tidak ada BIDAH tolol. ngobloknya tidak ketulungan nih wahabi.

  110. Mut’ah maupun Misyar sama-sama tidak Qur’ani.

  111. khawarij wahabi kalau membolehkan nikah misyar, maukah saudari anda di nikahi misyar? tolol jangan di simpan aja. mengaku ahli sunnah kembali kepada quran tapi kembali kepada bin baz, mengaku pemurni tauhid ternyata mujasimah khawarij. megaku pintar ternyata TOLOL. wahabi tolol idiot yg ngaku pintar ahli tauhid akan berat di luruskan dari ahli bidah ahli maksiat, kcuali dg ijin Allah

    • mungkin itu yang fanatik Mas. kalo saya sendiri, saya tidak mau adik perempuan saya diperlakukan seperti itu. dinikahi orang yg mau menceraikan dia. emang nya jeruk, habis manis sepah dibuang

Tinggalkan Balasan ke Mustakim Batalkan balasan