Tokoh Besar Wahhâbi; Syeikh Nâshiruddin al Albâni menipu Awam Wahhâbi

Sepertinya menipu dan tidak jujur dalam mendiskusikan dan atau menukil sebuah data telah menjadi kebiasaan kaum Wahhâbi/Salafy, khususnya ketika terkait dengan keyakinan mereka yang menyelisihi kaum Muslimin (selain Wahhâbi, itupun kalau masih dianggap sebagai Muslimin?!), seperti ketika mereka ngotot ingin membela akidah menyimpang mereka bahwa Allah SWT bersemayam di langit. Maha suci Allah dari pensifatan oleh kaum jahil.

Kali ini, saya ajak pembaca setia blog Abu Salafy untuk menyaksikan langsung kecurangan Syeikh kebanggaan kaum muda Salafy bersemangat tinggi dalam membedah Hadis/Sunnah, dia adalah Syeikh Nâshiruddin al Albâni dalam catatan pinggirnya atas kitabnya Mukhtashar al ‘Uluw (ringkasan kitab al ‘Uluw karya adz Dzahabi yang dijadikan pegangan kaum Wahhâbi dalam akidah Tajsîm terselubung mereka).

Ketika menyebut hadis Jâriyah (budak wanita), ia menyebut di antara ulama yang menshahihkan hadis tersebut adalah al Baihaqi dan ia (al Baihaqi) mengatakan Muslim menshahihkannya.

Untuk lebih jelasnya mari kita baca langsung hadis tersebut dalam riwayat Muslim, sesuai yang termaktub dalam Shahih-nya dengan syarah Imam an Nawawi,5/20:

حدثنا أبو جعفر محمد بن الصباح وأبو بكر بن أبي شيبة وتقاربا في لفظ الحديث قالا:حدثنا إسماعيل بن إبراهيم عن حجاج بن صواف عن يحيى بن أبي كثير عن هلال بن أبي ميمونة عن عطاء بن يسار عن معاوية بن الحكم السلمي قال:بينا أنا أصلى مع رسول الله (ص)إذ عطس رجل من القوم؟ فقلت: يرحمك الله فرماني القوم بأبصارهم! فقلت: واثكل أمياه ما شأنكم تنظرون إلي؟! فجعلوا يضربون بأيديهم على أفخاذهم! فلما رأيتهم يصمتونني لكني سكت، فلما صلى رسول الله (ص) فبأبي هو وأمي ما رأيت معلما قبله ولا بعده أحسن تعليا منه؟ فو الله ما كرهني ولا ضربني ولا شتمني، قال: (إن هذه الصلاة لا يصلح فيها شئ من كلام الناس إنما هو التسبيح والتكبير وقراءة القران ” أو كما قال رسول الله (ص)، قلت:يا رسول الله إني حديث عهد بجاهلية، وقد جاء الله بالاسلام وإن رجالا يأتون الكهان، قال:” فلا تأتهم”.

قال ومنا رجال يتطيرون، قال:” ذلك شئ يجدونه في صدورهم فلا يصدنهم” قال ابن الصباح:فلا يصدنكم.قال:قلت:ومنا رجال يخطون؟ قال:” كان نبي من الانبياء يخط فمن وافق خطه فذاك”.قال:وكانت لي جارية ترعى غنما لي قبل أحد والجوانية، فاطلعت ذات يوم فإذا الذيب قد ذهب بشاة من غنمها وأنا رجل من بني آدم آسف كما يأسفون، لكني صككتها صكة فاتيت رسول الله (ص)،فعظم ذلك علي،قلت:يا رسول الله أفلا أعتقها؟! قال:”ائتني بها” فأتيته بها؟ فقال لها:”أين الله؟ ” قالت: في السماء . قال : ” من أنا؟” قالت:أنت رسول الله. قال:”أعتقها فإنها مؤمنة”

Dalam kesempatan ini saya hanya akan menerjemahkan bagian terakhir hadis saja mengingat bagian itu yang dijadikan dalil andalan kaum Mujassimah modern (Wahhâbi/Salafy):

“Aku memiliki seorang budak perempuan yang mengembala kambing-kambingku sebelum Uhud dan jawaniyah. Pada suatu hari aku saksikan seekor srigala menyambar seekor kambing gembalaannya, karena aku seorang anak Adam (manusia biasa) maka aku menyesalinya seperti mereka juga menyesalinya. Hanya saja aku menempelengnya dengaan sekali tempelengan, kemudian aku mendatangi Rasulullah saw., aku menyesali perbuatanku. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apakah perlu aku merdekakan dia?” Beliau bersabda, “Bawa dia kemari!” Maka aku bawa ia menghadap beliau. Beliau bertanya kepadanya, “Di mana Allah?” Ia menjawab, “Di langit.” Siapa aku?, lanjut Nabi. ‘Engkau Rasulullah’, jawabnya. Maka Beliau bersabda, “Merdekakan dia! Sesungguhnya ia seorang mukiminah.”

Abu Salafy berkata:

Dalam kesempatan ini saya tidak akan mempermasalahkan fighul hadis dan kandungannya serta idhturâb/kekacauan redaksi dalam riwayat itu. Sebab sebelumnya telah saya bahas masalah itu dan kerancuan penukilan teks riwayat bagian akhir dengan radaksi seperti di atas. Akan tetapi yang penting bagi kita adalah menyaksikan langsung bagaimana “demonstrasi kejujuran ilmiah” pembesar Wahhâbi dan pakar hadis kebanggaan mereka yang denggan terang-terangan mempermaikan akal dan keluguan (baca kedangkalan/kebodohan awam Wahhâbiyyin) menipu demi membela akidah menyimpangnya. Seperti pernah saya singgung bahwa kaum Wahhâbi demi mencari pembenaran atas kayakinan mereka, tidak segan-segan memalsu atsar atas nama salaf dan para aimmah, pembesar ulama umat ini.

Kali ini pembaca saya ajak menyaksikan bukti “kejujuran ilmiah” itu dari Syeikh Nâshiruddîn al Alabni.

Setelah menyebut hadis di atas, al Albâni berkomentar demikian dalam kitab Mukhtashar al ‘Uluw: 82, ketika menyebut nama-nama ulama yang menshahihkan hadis di atas:

” البيهقي في الاسماء حيث قال عقبه ص 422 : وهذا صحيح قد أخرجه مسلم “

“Al Baihaqi dalam (kitab) al Asmâ, di mana ia berkata setelahnya: 422, ‘Ini adalah hadis shahih. Imam Muslim telah meriwayatkannya.’”

Syeikh al Albâni dalam melakukan penukilan komentar al Baihaqi di atas tidak jujur! Ia sengaja memenggal lengkap komentar al Baihaqi yang jelas-jelas tidak menguntungkannya. Perhatikan lengkap komentar al Baihaqi dalam kitab al Asmâ’ wa ash Shifât, persis pada halaman yang ia sebutkan:

” وهذا صحيح قد أخرجه مسلم مقطعا من حديث الاوزاعي وحجاج الصواف عن يحيى بن أبي كثير دون قصة الجارية. وأظنه إنما تركها من الحديث لاختلاف الرواة في لفظه ؟

وقد ذكرت في كتاب الظهار من السنن مخالفة من خالف معاوية بن الحكم في لفظ الحديث ” .

“Ini adalah hadis shahih, Muslim telah mengeluarkan (meriwayatkan)nya dengan memotong (tidak keseluruhan/total riwayat) dari hadis (riwayat) al Awza’i dan Hajâj ash Shawwâf dari Yahya ibn Abi Katsîr tanpa menyenut kisah Jâriyah (budak perempuan). Mungkin ia meninggalkan (menyebutnya) dalam hadis itu disebabkan perselisihan para perawi dalam penukil redaksinya. Dan saya telah menyebutkan dalam kitab as Sunan pada bab adz Dzihâr perselisihan perawi yang menyelisihi Mu’awiyah ibn Hakam dalam redaksi hadis.”[1]

Demi Allah! Dan demi kemulian ilmu agama, terserah Anda untuk menamai apa yang dilakukan Syeikh kebanggaan kaum Wahhâbi ini? Penipuan! Kecurangan! Atau apapaun, terserah Anda!

Bagiamana Syeikh kebanggaan kaum Wahhâbi ini mengatakan bahwa al Baihaqi berkaata, “Imam Muslim telah meriwayatkannya.”? Sedangkan Imam al Baihaqi, seperti Anda saksikan sendiri menegaskan bahwa kisah budak perempuan itu tidak termasuk riwayat Imam Muslim!! Dan redaksi seperti yang dibanggakan kaum Mujassimah masih diperselisihkan para perawi, (seperti juga telah saya beber dalam kesempatan sebelumnya).

Jadi kalau hadis tersebut sekarang termaktub dalam kitab Shahih Muslim, sementara al Baihaqi mengatakaan bukan bagian dari riwayat Imam Muslim, maka hanya ada dua asumsi:

Pertama, Hadis itu (dengan redaksi tambahan kisah Jâriyah) adalah ditambahkan oleh orang lain ke dalam Shahih Muslim dengan tujuan melengkapi riwayat.

Kedua, Tambahan itu tidak termasuk dalam kitab/naskah Shahih Muslim yang dimiliki Imam al Baihaqi. Artinya naskah Shahih Muslim milik Imam al Baihaqi tidak lengkap!

Terlepas dari mana dari kedua asumsi itu yang benar, yang jelas Syeikh Besar kaum Wahhâbiyah telah melakukan sebuah kecurangan dalam menyebutkan komentar Imam al Baihaqi dengan tujuan yang tidak samar lagi bagi yang terbiasa meneliti ulah ulama dan tokoh Wahhâbi dari kelas mamapun mereka!

Tidak cukup itu, Syeikh Besar Wahhâbi ini meluapkan caci makinya atas sesiapa yang tidak meyakini keshahihan hadis di atas dan atau menyebutnya sebagai hadis muththarib/kacau redaksinya!

Ini baru satu dari sekian banyak kecurangan para pembesar kaum Wahhâbi; pewaris sejati kaum Salaf!

Mengapa harus curang?

Ya. Sebab kalau tidak curang kapan bisa menang!

Kalau tidak menipu, mana mungkin dapat menjaring kaum awam dalam jerat ajaran menyimpangnya!

Saran saya, untuk lebih menutup-nutupi kecurangan ulama kalian, usulkan kepada mereka untuk tidak mencetak dan memasarkan buku-buku ulama kecuali untuk kalangan sendiri; paea awam wahhabi/Salafy. Sebab jika buku-buku ulama kalian jatuh ke tangan selain Wahhabi/Salafy, nanti akan memalukan! Pasti akan dibongkar kecurangannya! Kedangkalan cara bernalarnya! Keawaman kesimpulannya! dll. Itu sekedar saran demi kebaikan dan lancarnya Da’wah Salafiyah!

Abu Salafy berkata:

Dengan membongkar data di atas, kami yakin kami pasti akan dibilang mencaci maki ulama pewaris para nabi!

Kami menfitnah! Berduta! Dan akhirnya Abu Salafy adalah Ahli Bid’ah dhalâlah.

Walhamdulillah al ladzi hadânâ Li Hâzâ.


[1] Dalam istialh para ulama hadis, riwayat yang diperselisihkan redaksinya oleh para perawi disebut muththarib, hadis kacau redaksinya. Dan seperti telah saya buktikan sebelumnya bahwa kekacauan redaksi dalam hadis tersebut disebabkan sebagian perawi meriwayatkan hadis tidak dengan redaksi asli sabda Nabi saw., ia meriwayatkannya dengan ma’nan (hanya kandungan.maknanya saja). Karenanya ia terjatuh dalam kesalahan. Sementara redaksi yang benar ialah tidak ada pertanyaan: Di mana Allah?”

44 Tanggapan

  1. Assalamu’alaikum wr wb.
    Saya hanya ingin memberikan dorongan semangat kepeda pengelola web ini agar tidak pernah merasa jenuh, bosan dan putus asa. Ingatlah apa yang ada sekalian kerjakan adalah JIHAD, jihad dalam menyampaikan kebenaran. Seperti yg Imam Husein katakan sebelum berangkat ke karbala, bahwa beliau as berangkat bukan bertujuan untuk mencari kedudukan, melainkan,”untuk membenarkan ajaran datukku saw!”,yg dirusak oleh bani umayyah.
    Untuk itu akhi sekalian teruslah berjihad! Lanjutkan perjuangan Al Husein as!
    Laa syi’ah illa ahlu sunnah wa laa ahlu sunnah illa syi’ah.
    Wassalam wr wb
    Muhammad Assegaf

    • Setuju ya Muhammad Assegaf … demikianlah, jihad bisa dilakukan dengan pena .. 🙂 teruskan wahai pemilik blog … :-db Arif bin Shori bin Ali bin Abd. Mannan bin Abd. Halim bin Abd. Karim As-Syafi’i An-Naqsyabandy 🙂

  2. saya sangat teratarik dengan Gerakan Wahabi yang dipelopori oleh Syeh Abdul Wahab. Syeh Abdul ulama’ yang kompeten, beliau memilki beberapa karya tulis, ini sebuah bukti bahwa belaiu adalah tokoh yang pautut diteladani biak sikap, tutur, dan tindakan. dalam sebuh risalahnya, ternayata beliau juga memilki kesamaan dengan non Wahabi, seperti setuju dengan Dalail Khoirot, Tawasul, Maulid Nabi, serta beberapa kegiatan lain. Hanya saja, Sulaiman pengikut Syeh Abdul Wahab telah membuat kebohongan besar.

    ___________
    Abu Salafy:

    Mas qosdie, kalau boleh tolong buktikan kalau Ibnu Abdil Wahhab setuju dengan Dalail Khoirot, Tawasul, Maulid Nabi, serta beberapa kegiatan lain.?!

  3. الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات و تنزل البركات
    الحمد لله على كل حال و نعوذ بك من حال أهل النار
    Ya Alloh, alQur_an yang 30 juz; firmanMu itu masih terhampar utuh di depan kami. Ya Alloh, lakon RasulMu yang hampir 23 tahun itu sebagian besarnya telah terekam oleh para hafizh muhaddits yang telah berhasil mengerahkan semaksimal mungkin perjuangannya sehingga hadir untuk kami berpuluh jilid kitab-kitab hadits berikut segala pembahasan tentangnya. Ya Alloh, jika pikiran kami sesat, jika hati kami tidak bahagia, jika ucap dan sikap kami membuat kami serta sesama muslim tidak nyaman bahkan terancam.. maka itu dosa kami karena kami tidak terus meningkatkan ilmu kami tentang firmanMu dan lakon RasulMu itu. Padahal Engkau bertitah kepada rasulMu untuk itu:
    …و قل رب زدني علما…
    .. Dan ucapkan, “Wahai Rabbi, tambahkan ilmu hamba…”
    Padahal Islam itu membahagiakan diri dan orang lain bahkan rahmat bagi alam semesta, sekarang lebih-lebih di akhirat…
    Tapi kami sombong, kami sok tahu, kami tergesa-gesa, kami tak sadar telah jadi budak nafsu, jadi jajahan setan, jadi hamba dunia,.. Kami malas menjelajahi tuntunan Islam yang universal itu, tidak serius dalam berislam itu, asal-asalan, tidak berpihak kepada kebenaran dan kebaikan… Justru kami hobbi melampias, melampaui batas, dan sering buas.. maka sesama muslim yang mestinya
    رحماء بينهم…
    saling menyinta, saling mengirim kasih sayang, saling bantu dalam kebenaran dan kebaikan.. terbukti beginilah kenyataannya… Tegor kami ya Rabbi dengan caraMu.

  4. lha… kalo ahli hadisnya sudah nggak jujur lalu ajarannya gimana ya?

    laknatullahi alal-kadzibin!

  5. buat M.Assegaf mungkin bangga karena kritikan/fitnahan atas Albani dilakukan oleh ASSegaf Yordan.tapi ketahuilah bahwa perkara ini sudah BASI karena jawaban atas tuduhan ini telah banyak dijawab oleh ulama2 salafy baik dari timur tengan dan dari indonesia. Jadi ini berita KASEP/KADALUWARSA.

    Tentang “Laa syi’ah illa ahlu sunnah wa laa ahlu sunnah illa syi’ah.” ini sesuai dengan kaidah yang diberikan ahlussunnah yang asli bahwa:” ANNA ARRAFIDHAH WA ASYI’AH MIN AKDZABINNAASI NAQLIYAAT”

  6. @mas inul

    Tidak semua kitab sanggahan menunjukkan kekuatan dalil penyanggah.

    banyak juga kitab sanggahan yang menggelikan, seperti sanggahan ulama wahabi terhadap Sayid hasan Assegaf, malah membuktikan bahwa Wahabi tidak dapat membela Imam Ahli Hadisnya Al-Bani yang nggak jujur…

    Gaya Albani sama persis deh dengan Imam Gede Wahabi Ibnu Taymiah yang nggak jujur dan tukang bohong dalam menukil riwayat.. !

    tapi al-hubbu a’ma wahabi nggak mau tau, POKOKNYA KAMBING WALAU BISA TERBANG BAK BURUNG. “POKOK”nya Imam gue wahabi walau suka bohong dan nggak jujur !!

  7. Buat mbak inul, klaim anda bahwa sayyid hasan assegaf telah dibantah oleh org2 salafy adalah klaim yg tdk pernah terbukti. Yg ada hanya himpunan cacian dan ancaman terhadap as sayyid al imam al arif billah al habib hasan assegaf oleh org2 salafy. Bantahannya gak ada! 1200 hadist yg diselewengkan al mudzabdzab al kabir wa jahil murakkab al albani tidak dibahas! Kalau anda klaim ada, buktikan dong, biar kita2 disini bisa baca dan diskusikan bersama. Kalau cuma klaim bohong seperti kebiasaan org2 salafy, itulah yg disebut BASI!. Soal ahlussunah yg asli yg mana mbak? Anda dan wahabiyun salafiyun?Istilah ahlussunnah kok dipake rebutan. Yg mengetahui seseorang itu ahlussunnah atau bukan? cuma Allah swt saja mbak! Coba dong definisikan apa sih ahlussunnah itu? Hobby memusyrikkan,mengkafirkan, membid’ahkan, mensesatkan, etc apakah termasuk ciri2 ahlussunnah? Jika parameter kebenaran ajaran islam hanya pada pemahaman anda dan wahabi dalam menjabarkan alqur’an dan assunnah, wow betapa puritannya Islam! betapa sempit dan pengapnya surga! Btw, laa syi’ah hatta ahlussunnah wa laa ahlussunnah hatta syi’ah.

    __________
    Abu Salafy:

    Assalamu ‘Alaikum ya Habib Muhammad Assegaf, semoga kelak di hari kiamat kami (Abu Salafy) diberi syafa’at oleh kakek mulia Habib, amin.

    Ya habib si inul benthaleb telah meragukan keshahihan nasab para habaib (rahimahullah), tolong dijawab, biar omongan tidak bertanggung jawab itu dapat dibantah.

    Kami harap, Anda sebagai keturunan orang-orang mulia yang terpancing dengan kata kasar kaum hina… tetap santun dan lembutlah…. jadilah seperti kakek mulia para habaib ketika dicaci maki kaum kafir yang jahil:


    اللهم إهد قومي فإنهم لا يعلمون.

    Mereka itu kaum jahil yang perlu diberi pencerahan…..
    Ya habib jangan lupa mengingat kami kelak di hari kiamat dan laporkan kepada kekek habib bahwa kami mencintai para dzurriyahnya dan tidak akan meragukan kesucian nasabnya. kami tidaK berani menuduh dzurriyah beliau sebagai Ahli Bid’ah yang hanya bisa nulis syair-syair maulid dan nashid pujian Nabi saw.

    • ane bingung ame orang wahabi, padahal msh bodoh” cuma jenggot doang yang dipanjangin tp udah pd pinter nyalahin orang pake nyesat’in sgla, emang guru nye pada ngajarin kaya gitu ape….? kalo ga cocok jaga mulut dan sikap aje deh………………

  8. buat m.assegaf (yang dibilang abusalafy dzuriat nabi) kalau nt bilang tidak ada bantahannya ya sangat keliru sekali. ana kasih tahu aja nt ya? nt pergi ketiko kitab terus nt tanya disitu wa nt beli bukunya atau kalau nt males beli nt datangi situs2 salafy dan biasanya buku2 itu bisa di down load gratis.
    jadi ana tidak capek2 lagi ngetik dikomputer karena ana punya waktu tidak banyak.
    OK…..! Semoga berhasil dan dapat hidayah dari Allah.

  9. Salaami `ala ahlil isabati wal-rushdi
    salamku kepada orang2 benar dan terbimbing

    Wa laysa `ala najdi wa man halla fii najdi
    kecuali kepada orang2 najed dan yang berpendirian seperti orang2 najed (wahabi / salafi)

    Bismillahirrahmanirrahim

    Allahumma Sholli ‘ala Asyrofil Anbiya’i wal Mursalin ,Habibina wa Sayyidina wa Maulana Muhammad wa ‘ala Aalihi wa Shohbihi Wasallam, amma ba’du,

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

    Akhi abu salafy , ana sebenarnya hanyalah hamba Allah yg dho’if yg miskin ilmu, yang butuh banyak pencerahan dari antum, teruslah berkarya, ana pribadi dan saudara2 kita yang lain termasuk yang wahabipun selalu haus akan karya tulis antum yg mencerahkan. Semoga buah karya antum dicatat oleh malaikat dan dijadikan saksi nanti dihari mahsyar sebagai bukti pembelaan antum kepada ajaran nabi saw.

    Akhi.. sungguh menjadi dzurriyah nabi saw merupakan sebuah beban yg berat bagi ana yg hidup di dunia penuh fitnah seperti sekarang ini. Tuntutan untuk menjadi contoh, teladan merupahan hal yang tidak ringan, untuk itu ana mohon min fadhlikum bantuan do’anya dan nasihat2nya agar hamba yang dhoif ini bisa memikul beban ini, minimal untuk diri dan keluarga dekat ana.

    Untuk menjawab tuduhan orang2 yang mengingkari adanya keturunan nabi saw, dulu ana pernah merangkum jawabannya dalam sebuah artikel, yg insyaAllah ana kutipkan dibawah ini, semoga cukup jelas, mohon maaf apabila terlalu panjang.

    Dibawah ini adalah penjelasan mengenai surat Al – Kaustar beserta asbabunnuzulnya (sebab2 turunnya ayat) dan tentang hadist telaga haudh.

    Surat 108 Al-Kautsar .

    Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

    [1] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

    [2] Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.

    [3] Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

    Surat ini diturunkan berkaitan dengan pernikahan Fatimah Az-Zahra’ dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajha , dan juga sebagai jawaban terhadap tuduhan bahwa keturunan Rasulullah SAW terputus. Jadi, yang dimaksud dengan “Nikmat yang banyak” adalah Rasulullah SAW memiliki keturunan yang banyak dan baik, melalui Fatimah Az-Zahra’ dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajha, yang keturunan itu menjadi para Imam yang memberi petunjuk dengan perkara Allah kepada ketaatan dan keridhaan-Nya. Adapun yang dimaksud dengan “Orang yang membencimu dialah yang terputus” adalah orang yang beranggapan bahwa Rasulullah SAW tidak memiliki keturunan. Makna ini dapat anda baca dalam kitab-kitab berikut:

    1. Tafsir Fathul Qadir, oleh Asy-Syaukani, jilid 30, halaman 504.

    2. Tafsir Gharaibul Qur’an (catatan pinggir) Majma’ul Bayan, jilid 30, halaman 175

    3. Tafsir Majma’ul Bayan, oleh Ath-Thabrasi, jilid 30, halaman 206, cet. Darul Fikr, Beirut

    4. Nurul Abshar, oleh Asy-Syablanji, halaman 52, cet. Darul Fikr, tahun 1979 Miladiyah

    5. Al-Manaqib, oleh Syahraasyub, jilid 3, halaman 127

    Menurut Al Allamah Al Habib Quraish Shihab seorang ulama besar ahli tafsir terkemuka Indonesia, dalam bukunya yang berjudul “Tafsir AlQuran — Tafsir atas Surat2 Pendek Berdasarkan Urutan Wahyu” terbitan Pustaka Hidayah. Surat Al-Kautsar ini diturunkan di Mekkah dan merupakan surat ke-14 dalam turunnya wahyu serta surat ke-108 dalam urutan mushaf. “Al-Kautsar” menurut arti kata berasal dari akar kata yang sama dengan “Katsir” yang berarti “banyak”. Jadi Al-Kautsar berarti sesuatu nikmat yang banyak.

    Al Allamah Al Habib Quraish Shihab mengemukakan bahwa Ulama berbeda pendapat dalam mengartikan “Al-Kautsar” pada surat ini:

    Pendapat 1. Sebagian berpegang pada hadist nabi dari Anas bin Malik (Muslim dan Ahmad) yang menceritakan “Al-Kautsar” sebagai sebuah nama telaga yang ada di surga yang dianugerahkan oleh Allah kepada Nabi SAW. (pendapat yang dirujuk fahd)

    Pendapat 2. Sebagian lagi berpegang sejarah pada hadist lainnya mengenai ejekan “Abtar” yang berarti “terputus keturunan”. Sehingga Al-Kautsar berarti Allah menganugerahkan keturunan yang banyak kepada Rasulullah SAW.

    Tafsir ini dikutip oleh Suyuthi dalam bukunya Asbab Annuzul serta Addur Al-Mantsur serta pakar tafsir lainnya seperti Al-Alusy, Al-Qasimy,Al-Jamal, Abu Hayyan dll. Serta juga oleh Muhammad Abduh dan Thabathabai.

    Pendapat ini juga merupakan pendapat yang paling banyak dipercaya oleh ulama tafsir. Menurut Al Allamah Al Habib Quraish Shihab, hadist dari Anas bin Malik (Muslim dan Ahmad) tentang Al-Kautsar ini, ditolak oleh Muhammad Abduh sebagai penjelasan terhadap surat Al-Kautsar.

    Pendapat 3. Sebagian lagi menganggap bahwa Al-Kautsar berarti keduanya yaitu nikmat Allah yang banyak yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satunya berupa keturunan yang banyak serta telaga di surga serta nikmat-nikmat lainnya.

    Saya hanya akan mengutipkan detail pendapat bahwa Al-Kautsar sebagai Allah memberikan nikmat kepada Nabi SAW berupa keturunan yang sangat banyak. Dikatakan dalam buku tersebut bahwa “Jika riwayat dari berbagai pakar tafsir ini diterima ini maka itu berarti AlQuran telah menggaris bawahi sejak dini tentang akan berlanjutnya keturunan Nabi Muhammad SAW, dan bakal banyak dan tersebarnya mereka itu”.

    Dikisahkan dalam sejarah, bahwa setelah putera nabi yang terakhir meninggal sebelum sempat memiliki keturunan, sedangkan saat itu nabi serta Khadijah dalam usia yang telah cukup tua dan Khadijah sedang mengandung. Semua orang menunggu apakah Khadijah akan memberikan seorang anak lelaki atau perempuan. Ketika ternyata Khadijah melahirkan seorang puteri (yang kemudian diberi nama Fatimah Az-Zahra) maka orang-orang Quraish bersorak dan mengatakan bahwa Muhammad “Abtar”. “Abtar” adalah ejekan yang diberikan kepada orang yang terputus keturunannya.

    Allah SWT kemudian menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW berupa surat Al-Kautsar ,bahwa Allah SWT sesungguhnya telah memberikan nikmat yang banyak dengan kelahiran Fatimah tersebut. Bahwa Rasulullah SAW tidaklah “Abtar” bahkan dari rahim Fatimah akan lahir keturunan yang banyak. Selanjutnya Rasulullah diperintahkan untuk bersholat dan berkurban (aqiqah sebagai wujud rasa syukurnya). Dan pada ayat ketiga disebutkan bahwa musuh-musuh Rasulullah yang mengejek itulah yang kemudian diejek oleh Al-Quran sebagai “Abtar”.

    Surat ini dimulai dengan kata “Inna” yang menunjukkan bahwa berita yang akan diungkapkan selanjutnya adalah sebuah berita yang besar yang boleh jadi lawan bicara atau pendengarnya meragukan kebenarannya. Al Allamah Al Habib Quraish Shihab juga mengutip pendapat lainnya bahwa penggunaan kata “kepadamu” menunjukkan bahwa anugerah Allah tsb (berupa keturunan yang banyak) tidak terkait dengan kenabian melainkan merupakan pemberian Allah kepada pribadi Nabi Muhammad SAW yang dikasihi-Nya.

    Dalam buku tersebut juga dikemukakan beberapa argumen yang mendukung bahwa dhurriyah Rasulullah SAW memang dilanjutkan melalui rahim Fatimah dan bukan melalui anak lelakinya. Diantaranya bahwa Alquran menganggap Isa AS sebagai dhurriyah Ibrahim meskipun lahir dari Maryam (seorang perempuan keturunan Ibrahim) dalam Al-An’am 84-85. Juga banyak hadist yang mengutarakan bahwa Rasulullah memanggil Hasan-Husein sebagai “anakku”.

    Sejarah kemudian membuktikan bahwa dari rahim Fatimah kemudian Rasulullah memperoleh 2 orang putera yang sangat dicintai beliau yaitu Hasan dan Husein. Kemudian setelah peristiwa Karbala maka satu-satunya anak lelaki yang tersisa dari keturunan Husein yaitu Ali Awsath yang bergelar “Zainal Abidin” atau “Assajad” (ahli sujud) kemudian meneruskan keturunan Nabi SAW. Demikian juga keturunan dari Hasan. Husein sendiri tercatat memiliki 6 anak lelaki, dan hanya 1 yang selamat setelah Karbala. Sedangkan Hasan bin Ali memiliki 11 anak lelaki, beberapa diantaranya meneruskan keturunan. Hingga saat ini. –Alhamdulillah– ada banyak sekali dhurriyah (keturunan) Nabi SAW dari Fatimah terutama via Ali Zainal Abidin Assajjad bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan kemudian menyebar di seluruh muka Bumi. Bahkan menurut Al Allamah Al Habib Quraish Shihab, dhurriyah (keturunan) Nabi SAW ini begitu banyaknya dibandingkan keturunan manusia lainnya.

    Sekarang kita membahas tentang telaga Haudh.

    Dari Zaid Bin Arqam r.a. katanya: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: “Sesungguhnya aku meninggalkan di tengah-tengah kamu dua perkara yang berat, selagi kamu berpegang padanya kamu tidak akan sesat sepeninggalan aku, yang satu lebih besar dari yang lain; Kitab Allah yang merupakan tali yang terhulur menjunam dari langit ke bumi dan itrahku (keturunan) dari Ahli Baitku, keduanya tidak akan berpisah sehingga datang padaku di Telaga Haudh, maka perhatikanlah bagaimana sikap kamu terhadap keduanya itu”, diriwayatkan oleh Muslim, Tirmizi dan Ahmad.

    Al-Hafiz Ibnu Kathir memuat dalam tafsirnya sebuah hadis yang menurutnya sahih, bahwa Rasulullah s.a.w berkata dalam khutbahnya di Ghadir Khom: “Sesungguhnya aku meninggalkan di tengah-tengah kamu dua perkara yang berat (thaqalain); Kitab Allah dan itrahku (keturunanku) dan bahawa keduanya tidak akan berpisah sehingga datang menjumpaiku di Telaga Haudh”.

    Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. berkhutbah di Ghadir Khom: “Sesungguhnya aku meninggalkan di tengah2 kamu dua perkara yang berat (As-Thaqalain), Kitab Allah dan Itrahku (keturunanku), dan bahwa keduanya tidak akan berpisah sehingga kelak datang kepadaku di Telaga Haudh.”

    Hukum2 yang dapat diambil dari hadist2 diatas :

    1. Al-Qur’an-ul-Karim akan kekal dan akan kekal pula hukumnya serta bukti kebenarannya di atas permukaan bumi sehingga hari kiamat kemudian datang kepada Rasulullah di telaga haudhnya seperti disebutkan dalam tiga hadis pertama di atas.

    2. Ahlul Bait adalah ‘partner’ Al-Qur’an yang sentiasa berdamping dengannya, tiada mungkin terpisah sehingga keduanya bertemu dengan Rasulullah di telaga haudhnya seperti diterang oleh hadis-hadis di atas.

    3. Dari hadis ini dapat diketahui bahwa keturunan Ahlul Bait (keluarga Nabi SAW) sentiasa dikenal dan dipercayai sebagaimana Al-Qur’an-ul-Karim dipercayai, kerana keduanya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, seperti disifatkan oleh hadis-hadis sahih di atas.

    4. Rasulullah s.a.w. menyebutkan dalam tiga hadis pertama di atas bahawa beliau meninggalkan di atas permukaan bumi ini dua perkara yang sentiasa bergandingan, siapa berpegang kepada keduanya tidak akan sesat iaitu; Kitab Allah dan itrahnya (keturunannya).

    Hadist2 yang menerangkan keadaan orang2 yang berpaling dari Kitabullah dan Keturunan Nabi SAW:

    Dari Shahih al-Bukhari :

    1. Hadis no.578.Dari Abdullah bahwa Nabi SAW bersabda: Aku akan mendahului kamu di Haudh dan sebagian dari pada kamu akan dibawa di hadapanku.Kemudian mereka akan dipisahkan jauh daripadaku. Aku akan bersabda: wahai Tuhanku! Mereka itu adalah para sahabatku (ashabi).Maka dijawab: Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka (inna-ka la tadri ma ahdathu ba’da-ka)

    2. Hadis no.584.Dari Anas daripada Nabi (Saw.) bersabda: Sebahagian daripada sahabatku akan datang kepadaku di Haudh (Sungai/Kolam Susu) sehingga aku mengenali mereka,lantas mereka dibawa jauh daripadaku.Kemudian aku akan bersabda:Para sahabatku(ashabi)!Maka dia (Malaikat) berkata: Anda tidak mengetahui apa yang lakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka (inna-ka la adri ma ahdathu ba’da-ka)

    3. Hadis no.585.Abu Hazim daripada Sahl bin Sa’d daripada Nabi (Saw.) Nabi (Saw.) bersabda: Aku akan mendahului kamu di Haudh.Dan siapa yang akan melaluinya akan miminumnya.Dan siapa yang meminumnya tidak akan dahaga selama-lamanya.Akan datang kepadaku beberapa orang yang aku kenali,dan mereka juga mengenaliku.Kemudian dihalang di antaraku dan mereka. Abu Hazim berkata : Nu’man bin Abi ‘iyasy berkata selepas mendengarku: Adakah anda telah mendengar demikian dari Sahl? Aku menjawab:Ya.Aku nmenjadi saksi bahwa aku telah mendengar Abu Sa ‘id al-Khudri berkata perkara yang sama, malah dia menambah:Nabi (Saw.) bersabda:Aku akan bersabda: mereka itu adalah daripadaku (ashabi).Maka dijawab: “Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka Aku akan bersabda:Jauh!Jauh! (daripada rahmat Allah) /ke Neraka mereka yang telah mengubah/menukarkan (hukum Allah dan Sunnahku) selepasku (suhqan suhqan li-man ghayyara ba’di) “Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah (Saw.) bersabda: Sekumpulan daripada para sahabatku akan datang kepadaku di Hari Kiamat.kemudian mereka akan diusir jauh dari Haudh.Maka aku akan bersabda:Wahai Tuhanku! mereka itu adalah para sahabatku(ashabi). Dijawab: “Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang mereka lakukan selepas anda meninggalkan mereka (inna-ka la ‘ilma la-ka bima ahdathu ba’da-ka) Sesungguhnya mereka telah menjadi kafir-murtad kebelakang” (irtaddu ‘ala a’qabi-bi-himu l-Qahqariyy)

    4. Hadis no.586.Dari Ibn Musayyab bahwa Nabi (Saw.) bersabda: Sebagian dari para sahabatku akan mendatangiku di Haudh, dan mereka akan dipisahkan dari Haudh. Maka aku berkata: Wahai Tuhanku! Mereka adalah para sahabatku (ashabi), maka akan dijawab: Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka. Sesungguhnya mereka telah menjadi kafir-murtad ke belakang selepas anda meninggalkan mereka (inna-hum irtaddu ba ‘da-ka ‘ala Adbari-ka l-Qahqariyy)

    5. Hadis no.587. Daripada Abu Hurairah bahawa Nabi (Saw.)bersabda: Manakala aku sedang tidur, tiba-tiba sekumpulan (para sahabatku) datang kepadaku. Apabila aku mengenali mereka,tiba-tiba seorang lelaki(Malaikat) keluar di antara aku dan mereka. Dia berkata kepada mereka: Datang kemari. Aku bertanya kepadanya: Ke mana? Dia menjawab: Ke Neraka,demi Allah. Aku pun bertanya lagi: Apakah kesalahan mereka? Dia menjawab: Mereka telah menjadi kafir-murtad selepas kamu meninggalkan mereka( inna-hum irtaddu ba’da-ka ‘ala Adbari-himi l-Qahqariyy). Justru itu aku tidak melihat mereka selamat melainkan (beberapa orang saja) sepertilah unta yang tersesat dari pengembalanya (fala ara-hu yakhlusu min-hum illa mithlu hamali n-Na’ am).

    Dari Shahih Muslim :

    1. Hadis no.26.(2290) Dari Abi Hazim berkata: Aku telah mendengar Sahlan berkata: Aku telah mendengar Nabi SAW bersabda: Aku akan mendahului kamu di Haudh. Siapa yang melaluinya, dia akan meminumnya.Dan siapa yang meminumnya,dia tidak akan dahaga selama-lamanya.Akan datang kepadaku beberapa orang yang aku mengenali mereka dan mereka mengenaliku (para sahabatku). Kemudian dipisahkan di antaraku dan mereka. Abu Hazim berkata:Nu’man bin Abi ‘Iyasy telah mendengarnya dan aku telah memberitahu mereka tentang Hadis ini. Maka dia berkata: Adakah anda telah mendengar Sahlan berkata sedemikian? Dia berkata: Ya.

    2. (2291) Dia berkata: Aku naik saksi bahwa aku telah mendengar Abu Sa’id al-Khudri menambah: Dia berkata: Sesungguhnya mereka itu adalah daripadaku (inna-hum min-ni). Dan dijawab: Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka (inna-ka la tadri ma ahdathu ba’da-ka). Maka aku (Nabi (Saw.) bersabda: Jauh !Jauh! (daripada rahmat Allah)/ke Neraka mereka yang telah mengubah /menukarkan (hukum Tuhanku dan Sunnahku) selepasku ( Suhqan suhqan li-man baddala ba’di).

    3. Hadis no.27(2293)Dia berkata: Asma’ binti Abu Bakr berkata: Rasulullah (Saw.) bersabda: Sesungguhnya aku akan berada di Haudh sehingga aku melihat mereka yang datang kepadaku dikalangan kamu (man yaridu ‘alayya min-kum). Dan mereka akan ditarik dengan pantas (daripadaku), maka aku akan bersabda: Wahai Tuhanku! Mereka itu daripada (para sahabat) ku dan daripada umatku. Dijawab:Tidakkah anda merasai / mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka (amma sya’arta ma ‘amilu ba’da-ka)? Demi Allah, mereka sentiasa mengundur ke belakang (kembali kepada kekafiran) selepas anda meninggalkan mereka (Wa llahi! Ma barihu ba’da-ka yarji’un ‘ala a’qabi-him) Dia berkata: Ibn Abi Mulaikah berkata: ” Wahai Tuhanku! Sesungguhnya kami memohon perlindungan daripadaMu supaya kami tidak mengundur ke belakang (kembali kepada kekafiran) atau kami difitnahkan tentang agama kami”

    4. Hadis no.28.(2294) Dari ‘Aisyah berkata:Aku telah mendengar Nabi (Saw.) bersabda ketika beliau berada di kalangan para sahabatnya(ashabi-hi): Aku akan menunggu mereka di kalangan kamu yang akan datang kepadaku. Demi Allah! Mereka akan ditarik dengan pantas dariku. Maka aku akan bersabda: Wahai Tuhanku! Mereka adalah daripada (para sahabat)ku dan daripada umatku. Dijawab: Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka (inna-ka la tadri ma ‘amilu ba’da-ka). Mereka sentiasa mengundur ke belakang (kembali kepada kekafiran) (Ma zalu yarji’un ‘ala a’qabi-him)

    5. Hadis no.29 (2295) Dari Abdullah bin Rafi’; Maula Ummi Salmah; isteri Nabi (Saw.) Rasulullah (Saw.) bersabda: Sesungguhnya aku akan mendahului kamu di Haudh. Tidak seorang daripada kamu (para sahabatku) akan datang kepadaku sehingga dia akan dihalau / diusir daripadaku (fa-yudhabbu ‘anni) sebagaimana dihalau / diusir unta yang tersesat (ka-ma yudhabbu l-Ba’iru dh-Dhallu). Aku akan bersabda: apa salahnya? Dijawab: Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka (inna-ka la tadri ma ahdathu ba’da-ka) Maka aku bersabda: Jauh! (daripada rahmat Allah) (suhqan).

    6. Hadis no.32(2297)Daripada Abdillah, Rasulullah (Saw.) bersabda: Aku akan mendahului kamu di Haudh.Dan aku akan bertelagah dengan mereka (aqwaman). Kemudian aku akan menguasai mereka. Maka aku bersabda: Wahai Tuhanku! Mereka itu adalah para sahabatku. Mereka itu adalah para sahabatku (Ya Rabb!Ashabi,ashabi). Lantas dijawab: Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka (inna-ka la tadri ma ahdathu ba’da-ka).

    7. Hadis no.40.(2304)Daripada Anas bin Malik bahawa Nabi (Saw.) bersabda:Akan datang kepadaku di Haudh beberapa lelaki (rijalun) daripada mereka yang telah bersahabat denganku (mimman sahabani) sehingga aku melihat mereka diangkat kepadaku.Kemudian mereka dipisahkan daripadaku.Maka aku akan bersabda:Wahai Tuhanku!Mereka adalah para sahabatku.Mereka adalah para sahabatku (Usaihabi)Akan dijawab kepadaku:Sesungguhnya anda tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka selepas anda meninggalkan mereka (inna-ka la tadri ma ahdathu ba’da-ka).

    Dari keterangan diatas telah jelas semua tentang surat Al – Kautsar dan Telaga Haudh. Sekarang kita tinggal berfikir dengan nalar yang baik disertai dengan iman. Amalan2 istighotsah, majlis dzikir, tawassul, wasilah, tabarruk, tahlilan, haul, yasinan , mauludan, dsb adalah ajaran dan diajarkan para da’i keturunan Nabi SAW yang berdakwah ke seluruh penjuru bumi ini. Dan Allah SWT telah jelas dan tegas mengancam mereka yang menentang , mengkafirkan , membid’ahkan, memusryikkan, menuduh keturunan Nabi SAW sebagai ahlul bid’ah dan juga mencaci ulama yang meneruskan dakwah Keturunan Nabi SAW dengan sebutan 2 yang keji dan mencaci orang2 yang berusaha memperjuangkan ajaran keturunan Nabi SAW dengan macam2 cara yang dzalim, Allah SWT telah mengancam mereka dengan ancaman neraka yang pedih seperti yang pembaca sekalian baca pada hadist2 diatas.

    Jadi sekali lagi hati2 dengan upaya penyesatan oleh orang2 wahabi / salafi. Alasan mereka kenapa mereka menjadi wahabi hanya 1 yaitu karena kedengkian dan kebencian mereka yang teramat sangat terhadap keturunan Nabi SAW, itu saja. Dan ini dibungkus dengan berbagai macam alasan yang mereka sendiri tidak mengerti apa yang mereka ucapkan seperti sebuah ungkapan “ar rojul ma yadri li annahu lam yadri”.

    Innal haqqa lillah …. wal afu minkum.

    Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    • benar tulisan yang sangat TIDAK BERBOBOT…
      Hadist ini cocok untuk kalian, melakukan apa yang tidak dilakukan Rasul dan para sahabatnya,,,
      Contoh perayaan Mauli, Perayaan Isra’ Mi’raj, Tahlilan, Yasinan, Sholat pake Usholli, dan banyak lagi..Ya akhi, saya saja orang sangat awam bisa melihat ini….

  10. Saya akan menjadi saksi nanti didepan RAJA PADA HARI KIAMAT bahwa abu salafy dan habib menjadi PENYESAT UMMAT.
    Lalu abu salafy berkata:
    Ya habib jangan lupa mengingat kami kelak di hari kiamat dan laporkan kepada kekek habib bahwa kami mencintai para dzurriyahnya dan tidak akan meragukan kesucian nasabnya.

    Saya berkata: memangnya siapa si assegaf ini kok bisa main lapor2an (kaya cerita kartun gitu) pada hari yang لا ئتكلمون الا من اذن له الرحمن apa memang habib sudah mengantongi kartu berbicara/laporan pada saat itu? atau sdh yakin merupakan orang yang dapat izin bicara dari Allah? Bib…bib sadar…bib.

    KALU DALAM ISTILAH BAHASA KALIMANTAN HABIB ITU ADALAH ISTILAH BUAT ORANG YANG DOYAN MAIN PEREMPUAN /JUGA BUAT HANTU PEREMPUAN(HABIB = HANTU BIBINIAN)

    __________
    Abu Salafy:

    Alhamdulillah, Anda wahai inul benthaleb telah membuktikan kedengkian Anda kepada keturunan Nabi saw. mulia…. Kalau bukan keturunan Nabi saw. yang berhak bicara di hari kiamat, apa terus benthaleb yang diizini Allah?! Bukankah dalam hadis shahih disebautkan bahwa setiap Mukmin kelak di hari kiamat berhak memberikan syafa’at? lalu apa anehnya kalau saya meminta kepada Habib Asseqaf untuk mengingat kami kelak?!

    Kalau ada sekelompok kamu yang membenci para habaib dzurriyah Nabi mulia, itu sih biasa… orang rendahan pasti menghasud orang yang dianugerahi Allah kemulian!
    Jangan lagi, membenci, semangat untuk membantai dan menghabisi dzurriyah Nabi saw, pun telah ditampakkan oleh Salaf kalian bani Umayyah di zaman dahulu!
    Apakah menjadi terhina seseorang dikarenakan ada seekor ajing kurapan menjilatnya? Tentu tidak!!!

  11. @Muhammad Assegaf

    Assalamu alaikum wr, wb

    Beb kata-kata antum:

    _________________
    Buat mbak inul, klaim anda bahwa sayyid hasan assegaf telah dibantah oleh org2 salafy adalah klaim yg tdk pernah terbukti.
    ___________

    kata-kata ini mengingatkan saya ada orang pernah bilang katanya Sayid Hasn Assegaf menulis buku judulnya “Qamus Syataim Al-Bani” (Kamus Cacian Al-Bani)

    ana mau nanya, apa itu memang judul buku atau bagian/bab dari bukunya? kalau bagian/bab dari bukunya hal itu dimuat di buku Habib Hasan Assegaf yang mana?

    kalo boleh namya lagi, apa antum tau situs Habib Hasan atau link yang bisa mendownload buku-bukunya?

    syukron sebelumnya beb!

  12. Waalaikum salam akhi sholihin,

    Benar bahwa Al Allamah Al Habib Hasan bin Ali Assegaf telah menulis kitab yang berjudul : Qamus Shata’im al-Albani wa Alfazihi al-Munkara al-Lati Yatluquha `ala `Ulama’ al-Umma , kitab ini merupakan kumpulan cacian , kata2 keji yang diucapkan oleh al kadzdzab wa al jahil murakkab al albani terhadap para Ulama muslimin.

    Mengenai situs beliau atau link untuk mendownload buku2 beliau saya belum menemukan, saran saya untuk informasi lebih jelasnya silahkan berkirim surat ke alamat THE IMAM AL-NAWAWI HOUSE, PO BOX 925393, AMMAN-JORDAN

  13. @benthaleb

    ___________
    …………….nt beli bukunya atau kalau nt males beli nt datangi situs2 salafy dan biasanya buku2 itu bisa di down load gratis.
    jadi ana tidak capek2 lagi ngetik dikomputer karena ana punya waktu tidak banyak.
    OK…..! Semoga berhasil dan dapat hidayah dari Allah.
    ___________

    mas benthaleb, Kalo waktu saudara tidak banyak, kenapa saudara buang-buang waktu berdiskusi/berdebat disini?

    sudah berapa tulisan yang anda postingkan kemari?sudah berapa jam anda buang waktu anda untuk menulis postingan disini?

    daripada saudara buang2 waktu, seperti saran saudara itu, sebaiknya anda pergi saja ke toko-toko buku cari buku-buku (atau download di internet) yang menyanggah doktrin wahabi dan bandingkan dengan tulisan Imam-Imam atau syekh-syekh wahabi anda kan beres, nggak usah repot-repot mengetik….

    selanjutnya diskusi disini ditutup, diskusi aja anda dirumah dengan diri anda sendiri saya yakin anda pasti menang!

    gitu aja kok repot … kata gusdur !!

  14. @Muhammad Assegaf

    Syokron beb atas informasinya….!!
    saya mau cari kitab itu!
    kenapa ya mereka kok senang “syataim” mulai ibnu taimiah, ibnu abdul wahab, al-bani sampai-sampai pengikutnya disini… !

  15. Ass…..
    Syeikh Nashiruddin al-Albani. Melihat nama-a sih berarti “penolong agama”, rupanya ia ingin menyaingi gelar yg diberikan oleh para ulama kpd Imam Syafi’i r.a yaitu Nashirussunnah (penolong Sunnah/Hadits). Tapi sayang sungguh sayang,ternyata nashiruddin ini tdk jujur dlm menukil sbh tulisan, jngn2 memang bnyk jg dr tulisan2-a yg berisi kbohongn2 demi utk membela madzhab Imam Besar-a Ben Wahab.
    To habib Muh, syukron bib atas pnjlasan-a ttg kedudukan dzurriyat al-Rasul saw. saya yg awam ini meyakini sprt yg trtlis dlm diba’;
    Ahlu baitil Mushthafa thuhuri
    Hum amanul ardli faddakiri
    Syubbihu bil anjumizzuhuri
    Mitsla ma qad ja’a fi sunani.
    Org2 wahabi sampai kapanpun tdk memprcayai kbradaan dzurriyat al-Rasul,persis sprti ejekan org kafir kpd Nabi,al-abtar. makanya mrk mengharamkan diba’,barzanji,burdah dll.

  16. Salam to semua…..
    Sodaraku benthaleb,sdh banyak artikel2 disitus ini yg sdh nt baca, tp rupanya rasa kebencian betul2 sdh mengakar dlm hati nt.
    Saran saya, cobalah nt baca artikel2 dlm situs ini seX lagi dgn hati dan pikiran yg jernih,tanggalkan dulu baju wahabiyah nt,spy nt dpt menerima kebaikan2 dr org/gol laen yg bkn wahaby.
    Coba nt renungkan kalimat2 dbwh ini;
    Madzhabi/ra’yi showab wa yahtamil al-khotho, wa madzhabu/ra’yu ghairi khotho wa yahtamil al-showab.
    Insya Allah nt tdk akan jd org yg selalu merasa benar sendiri.

  17. mengapa ya ? apabila kita mencintai ahlulbait nabi, sebagian orang mengatakan syiah, padahal mencintai ahlulbait itu haditsnya banyak terdapat di ulama-ulama ahlussunahwaljamaah,
    saya pernah belajar dari salah seorang guru, disitu ditentukan setiap periode pelajaran harus ada minimal 1 orang dari ahlul bait, inilah saya bisa membuktikan bahwa kecintaan guru saya terhadap ahlulbait, padahal guru saya bukan syiah lo, apakah ada suatu kebencian terhadap ahlulbait, atau ada sifat dengki terhadap ahlul bait mungkin itu jawabannya.
    untuk Muhammad Assegaf salam kenal, semoga kita semua dirahmati Allah dan mendapat Syafaat dari Rasullullah, Amin.

  18. @Mas Inul

    Saya akan menjadi saksi nanti didepan RAJA PADA HARI KIAMAT bahwa abu salafy dan habib menjadi PENYESAT UMMAT.

    Apa bukti Abu Salafy dan Habib Muhammad adalah Penyesat Umat? Adakah dalil yang menguatkan perkataan mas? Mas masih saja membuktikan bahwa Wahabi adalah tiran, suka memfitnah, suka menuduh, tanpa dalil-dalil yang mampu dipertanggungjawabkan.
    Begitu golongan mas dihadapkan dengan dalil yang tidak bisa dibantah tentang kekurangan dan kelemahan golongan mas, lantas keluar dari mulut cacian, hinaan, tuduhan yang terkesan tidak terkontrol, yang jauh dari kehalusan budi.

    Kemudian mas menghina zuriat Rasul dengan mengatakan seperti ini:

    KALU DALAM ISTILAH BAHASA KALIMANTAN HABIB ITU ADALAH ISTILAH BUAT ORANG YANG DOYAN MAIN PEREMPUAN /JUGA BUAT HANTU PEREMPUAN(HABIB = HANTU BIBINIAN)

    Apakah mas anggap ini sesuatu yang lucu? Sadarkah mas betapa mas telah menghina seorang zuriat dimana darah Rasulullah mengalir di dalamnya? Apa yang mas harapkan dan andalkan nanti di hari pengadilan sementara Rasulullah saw yang mas selalu dengungkan kecintaan mas kepada Beliau enggan untuk menoleh kepada mas atas apa-apa yang telah mas ucapkan?
    Mas boleh saja tidak meyakini bahwa Habib-Habib yang ada sekarang bukan keturunan Rasul saw. Atau Rasul saw tidak lagi memiliki keturunan hingga sekarang. Tapi apakah tidak terpikir oleh mas bagaimana jika hal tsb benar? Saya nasehati agar mas berhatii-hati kalau mengeluarkan statement.
    Semoga Rahmat Allah swt dilimpahkan kepada kita semua. Amin.

    Damai…damai

  19. Salam kenal untuk akhi sholihin,jams, din, agus nu, abu salafy dan tak lupa untuk akhi bin thalib.
    Akhi semuanya… Kehadiran akhuna bin thalib dan yg sepemahaman dgnnya sejatinya adalah ujian kesabaran kepada kita semua. Ungkaplah kebenaran walaupun pahit namun dgn bahasa yg baik dan berhikmah, insyaALLAH mereka akan terbuka hatinya. Batu saja ditetesi air bisa berlubang.
    Tidak mungkin kebenaran bisa disampaikan dgn bhs brutal, penuh cacian, tuduhan keji (bid’ah,musyrik,kafir, dsb) dan bom. Habibullah wa habibukum saw, berserta ahlil baitnya as tidak menyampaikan ajarannya dgn cara seperti itu. Satu hal lagi, kita hendaknya tdk menjadikan ahlu sunnah sbg kue sehingga menjadi rebutan. Ahlu sunnah secara definisi adalah derajat tertinggi seorang muslim. Dan derajat itu tdk mungkin bisa dicapai tanpa mencintai dan meniti jejak nabi saw dan ahlil baitnya as. Mengapa? Karena ahlil bait as adalah pintunya, siapapun yg tdk masuk lewat pintu, pasti akan menemukan keruwetan. Jalan inilah satu2nya yg terang benderang.
    Innal haqqa lillah… Mohon maaf apabila ada salah kata.
    Laa ahlu sunnah hatta syi’ah wa laa syi’ah hatta ahlu sunnah!
    (syi’ah dlm definisi pengikut ahlil bait as)

  20. aku heran assegaf dan fam lain-lain mengakui habib (cucu rasul)
    sedangkan mereka berbuat bid`ah,
    apakah mereka cinta rasul??
    sedangkan qu`ran dan sunnah tidak mengajarkan bid`ah,
    seperti kuburan di dalam masjid, maulud, dan sebagainya,
    apakah karena dia minyintai rasul?
    jadi mereka cintanya ke rasul melebihi sahabat-sahabat rasul?
    seperti sayidina omar, ali, abu bakar, dan lain-lainnya,
    sedangkan mereka tidak mengadakan yang di mana rasullullah tidak mengerjakannya,
    apakah para habib ingin membikin agama islam tersendiri? dengan alasan karena mereka menyintai rasullullah, atau cucu rasullullah,
    kalian menari nari di masjid, kamu membanggakan habib habib dan di kubur di dalam masjid,
    ya allah habib.. kau ini tidak takut oleh azab kubur??

    ___________________
    -Abu Salafy-

    ente omar apa alkathiri ya?!

  21. comment saya di delet, kenapa?
    ada yang salah?
    apakah dosa bila bicara dengan cucu rasullullah yang berbuat bid`ah

    ___________________
    -Abu Salafy-

    ente alkathiri apa omar ya?

  22. Assalamualaikum….
    Sungguh mengejutkan awal tulisan ini…
    aku udah rujuk ke kitab shohih muslim ternyata hadits tersebut termaktub di dalamnya…

    kalau memang ada yang mengatakan hadits tersebut bukan termasuk riwayat muslim tolong hadirkan cetakan shohih muslim yang tidak mencantumkan hadits tersebut di dalamnya…

    bahkan Ulama madzhab kita Syafi’i sekelas Imam Nawawi menetapkan hadits tersebut termasuk riwayat Imam Muslim… buktinya beliau mencantumkannya dalam syarah kitab shohih Muslim…

    kalau kita mengatakan syeikh Albany bohong dalam menisbatkan hadits tersebut kepada Shohih Muslim, konsekuensinya kita juga mengatakan bahwa Imam Nawawi juga telah berbohong dalam menisbatkan hadits tersebut kepada shohih Muslim… dan ini tidak mungkin kita benarkan….

    aku tidak ingin membela syeikh Albany dalam hal ini, tapi tolonglah jangan kita membalas keburukan dengan keburukan… bukankah kita ingat firman-Nya
    ادفع بالتي هي أحسن السيئة
    (balaskan keburukan dengan yang lebih baik!)

    perlu diingat pula bahwa Imam Baihaqi adalah termasuk salah satu dari sekian banyak Ulama madzhab Syafi’i yang meyakini bahwa Alloh berada di atas langit…

    buktinya adalah pernyataan beliau sendiri dalam kitabnya al-asma’ was sifat (yang dijadikan penulis sebagai rujukan), beliau mengatakan (tidak jauh setelah ungkapan yang dinukil penulis):
    ومعنى قوله في هذه الأخبار من في السماء أي : فوق السماء على العرش ، كما نطق به الكتاب والسنة…إلى أن قال… والأول أشبه بالكتاب والسنة ، وبالله التوفيق
    makna sabda beliau saw dalam hadits-hadits ini “dzat yang berada di langit” yakni: di atas langit, di atas ‘Arsy, sebagaimana dinyatakan dalam Alqur’an dan Assunnah…. kemudian beliau mengatakan…. makna yang pertama (bahwa Alloh berada di atas langit, di atas ‘Arsy-Nya) lebih sesuai dengan Alqur’an dan Assunnah, taufiq hanyalah kepunyaan Alloh.

    kiranya tulisan ini menjadi koreksi bagi penulis pertama untuk obyektif dalam menilai masalah….
    mohon maaf, sekiranya ada kata-kata yang kurang berkenan…

    kita akan terus bersatu padu untuk mengambil kebenaran, dari siapapun sumbernya…
    mudah2an sedikit tulisan ini bermanfaat bagi teman-teman yang membacanya…

    afwan wa syukron….
    wassalamualaikum…

    Abu Salafy:

    Akhi Fillah –Waffaqanallahu Lishshawab
    Dalam artikel saya di atas, tidak ada sindiran bahwa Imam al Baihaqi menerima atau menolak akidah Allah di langit. Yang saya sebutkan bahwa beliau menolak bahwa hadis itu ada di dalam Shahih Muslim… sementara Syeikh Albani mengatakan bahwa al Baihaqi mengatakan bahwa hadis itu ada di Shahih Muslim… Di sini letak ketidak jujuran Albani!
    Terlapas dari siapa yang meyakininya, akidah harus dibangun di atas dasar-dasar yang Qath’i bukan Dzanni… hadis yang diangkat Albani sebagai dalil, andai benar ada di Shahih Muslim ia adalah hadis muththarib. Dan hadis muththarib adalah bagian hadis lemah/ dha’if.
    Semoga kita dapat berdiskusi lebih dalam mengenai masalah ini.
    Syukran … Wassalam

  23. terima kasih atas jawabannya… semoga anda selalu terbuka untuk menerima kritikan yang insyaAlloh membangun….

    tentang syeikh Albani yg menukil perkataan albaihaqy dg memotong redaksinya, sehingga mempengaruhi makna yang diinginkan Albaihaqy, mungkin bisa kita katakan: “itulah manusia, siapa sih yang ga salah”
    sebagaimana sabda Rosululloh saw:
    كل بني آدم خطاء
    (setiap anak adam pasti banyak salahnya)

    yang menjadi masalah di sini adalah: bagaimana kita menyikapi seseorang yang salah….
    apakah kita terus mencaci makinya atau memberikan udzur padanya… tentunya pilihan kedua adalah yang paling sesuai dengan sabda Rosululloh saw:
    لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
    (tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya)

    sebagaimana kalau kita salah tidak senang dicaci-maki, maka janganlah kita mencaci-maki orang lain ketika terjatuh dalam kesalahan….
    semoga hati kita lebih dewasa untuk menyikapi sebuah perbedaan…. amin

    tentang keshohihan hadits tersebut, sebenarnya tidak usah kita ragukan lagi, hadits tersebut adalah hadits shohih….
    kenapa? karena imam Muslim yang notabene adalah ulama besar islam dalam hal ilmu hadits telah men-shohihkan hadits tersebut, bahkan imam nawawi pun tidak mengkomentarinya, ini menunjukkan bahwa beliau juga tidak mempermasalahkan sanad hadits tersebut, dan apa salahnya syeikh albany jika mengikuti pendapat mereka…?

    hendaklah kita tahu diri dengan tingkat keilmuan kita dalam ilmu hadits ini, kalau orang sekelas imam Muslim dan Imam Nawawi menganggap sanad hadits ini kuat, kenapa kita menyelisihi mereka… apakah kita lebih tahu dari mereka, bahkan sepadan aja kita tidak…. mereka jauh lebih alim dari kita… rohimahumulloh rohmatan wasi’ah….

    tentang kaidah yang mengatakan bahwa hadits aahaad tidak boleh dijadikan sandaran dalam masalah akidah…. itu merupakan kaidah yang sejujurnya kita sebagai generasi NU pun tidak akan bisa menerapkannya….

    coba renungkan beberapa hal berikut ini:
    1. Adzab kubur, haditsnya adalah aahaad, apakah kita terus mengingkarinya….?
    2. jembatan ke surga, haditsnya aahaad, apakah kita akan mengingkari adanya…?
    3. keadaan manusia ketika menunggu hisab, haditsnya aahaad, apakah kita tidak meyakini kebenarannya…?
    masih banyak lagi masalah-masalah akidah yang kita yakini dan dasarnya adalah hadits aahaad yang bisa dijadikan hujjah (dalil)….
    sekian dulu, semoga sedikit sumbangan ini memberikan kita pencerahan batin… amin…
    mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan… wassalamualaikum warohmatulloh…

    ___________________________

    Abu Salafy:

    Akhi Fillah (rahimakumullah)

    *) Perlu dibedakan antara kesalahan yang dialami seorang alim dalam ijtihadnya dan seorang yang berusaha mengelabui pembaca dengan memalsu data… Apa yang dilakukan Syeikh Albani adalah menipu bukan sekedar kesalahan biasa!

    *) Yang kami hendak katakan bahwa dalam naskah Shahih Muslim yang ada di tangan Imam Al Bahaqi hadis itu tidak ada!
    Tentunya beliau tidak beli kitab Shahih Muslim itu di pasar kitab seperti kita sekarang… pasti naskah itu telah dibaca di hadapan syeikh-syiekh beliau dengan sanad bersambung kepada penulisnya yaitu Imam Muslim…. Apa kenyataan ini tidak akan Anda jadikan pertimbangan untuk mepermasalahkan status hadis tersebut…? jadi sepertinya terlalu pagi kita menyimpulkan bahwa Imam Muslim telah meriwayatkannya apalagi menshahihkannya?! Coba Anda perhatikan juga bahwa pada pembahasan itqu raqabah (pembebasan budak sahaya) dalam Shahihnya, Imam Muslim sama sekali tidak menyebut-nyebut hadis Jariyah tersebut padahal ia sangat relefan sekali untuk disebutkan !

    *) Kaidah itu benar… dan keberatan Anda perlu Anda cari tau jawabannya.. bukan dengan keberatan dengan kaidah itu!

    *) Terakhir Anda perlu banyak baca CACI MAKI ALBANI terhadap para ulama yang tidak sependapat dengannya dengan kata-kata keji yang tidak sepantasnya keluar dari mulut Muslim abangan apalagi yang mengaku sebagai pengawal Sunnah Nabi saw.?

  24. perlu diluruskan juga, bahwa yang mengangkat hadits tersebut sebagai dalil bahwa Alloh di atas langit, di atas Arsy-Nya, adalah Albaihaqy, pengarang kitab asli yang diringkas syeikh Albany.

    Jadi dalam hal ini syeikh albany hanya meringkas kitab tersebut (kitaabul ‘Uluw), dan menambahkan sedikit komentar dari beliau jika dianggap perlu…

    Jadi sebenarnya hadits-hadits yang ada di kitab mukhtashorul ‘uluw karya Albany, adalah hadits-hadits yang ditulis Albaihaqy dalam kitabnya al’uluw….

    kalau kita menyalahkan Albany dalam istidlalnya yang menggunakan hadits aahaad yang kuat sanadnya dalam hal akidah, konsekuensinya kita juga menyalahkan Albaihaqy dalam hal yang sama, dan ini tidak mungkin kita sepakati….

    sekali mohon maaf atas koreksi ini, semoga Alloh mempertemukan kita dalam ridho-Nya… Amin….

    _______________________

    Abu Salafy:


    Akhi Fillah (Rahimakumullah)

    Saya tidak bermasud kecuali mengatakan pertama bahwa Albani tidak jujur ketika menisbatkan kepalsuan kata-katanya kepada Imam Al Baihaqi…
    Al Baihaqi tidak lebh dari manusia biasa yang bisa saja terjatuh dalam kesalahan… pepatah Arab berkata:

    لكل جوادٍ كبوة و لكل عالمٍ هفوة

    Setiap kuda lincah bisa saja tergelincir dan jatuh dan setiap orang alim bisa saja tergelincir….

    Apa Anda akan mengatakan bahwa Imam BAihaqi tidak bisa salah?

    Akhi kitab Mukhtashar Uluw karya albani penuh dengan masalah, khususnya yang terkait dengan kejujuran… maaf bukan sekarang waktu yang tepat membongkarnya….!

    Hadis jariyah adalah muththarib dan muththarib termasuk dalam kelompok hadis dhaif.

  25. mohon maaf sebelumnya….
    mudah2an kita bisa berdiskusi terus tentang ilmu syar’i ini dan membagi khazanah ilmu yang kita miliki masing2… amin….

    1. Tentang sikap anda yang berburuk sangka kepada Albany… itu terserah anda… karena anda sendiri juga yang akan mempertanggung-jawabkannya kelak di sisi-Nya…
    Tentang caci maki Albany, anggaplah itu kesalahannya.. itu urusan dia dengan Kholiknya… dia yang akan mempertanggung-jawabkannya sendiri… sedangkan kita… ga usah-lah menambah beban diri sendiri di akhirat nanti… Fal naqul khoiron au linashmut…. sebagaimana sabda Rasul SAW.

    2. Hadits tersebut adalah benar riwayat Muslim…
    untuk menelitinya… silahkan rujuk kitab Tuhfatul Asyrof karya Imam Al-hafidh Al-mizzy… tepatnya di:
    مسند معاوية بن الحكم…حديث رقم 11378
    begitu pula Imam Adz-Dzahaby dalam kitabnya Al-Uluw (hadits no 15) mengatakan bahwa hadits tersebut riwayat Imam Muslim, bahkan beliau dengan jelas menghukumi bahwa hadits tersebut shohih.
    ini perkataannya:
    هذا حديث صحيح رواه جماعة من الثقات عن يحيى بن أبي كثير عن هلال بن أبي ميمونة عن عطاء بن يسار
    عن معاوية السلمي، أخرجه مسلم وأبو داود والنسائي وغير واحد من الأئمة في تصانيفهم

    Abu Salafy:
    ___________

    Pertama:Sepertinya penshahihan adz Dzahabi di sini tidak diperlukan! Mengapa? Sebab menurut Anda hadis itu telah diriwayatkan Imam Muslim!! Jadi untuk kita pelu pentashihan Adz Dzahabi?!!

    Kedua:Coba Anda perhatikan lagi apa yang saya tulis! Albani mengatakan bahwa al baihaqi mengatakan bahwa hadis itu diriwayatkan dan dishahihkan Imam Muslim! Padahal kenyataannya Al Baihaqi tidak berkata demikian! Lalu apakah salah kalau ada yang menuduh Albani telah berbohong dan menipu?
    Ini masalahnya! Jadi jangan keluar dari inti masalah ini!

    Hadis itu Anda benar diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya… ia adalah hadis muththarib!
    Wassalam.

  26. mohon maaf sebelumnya….
    mudah2an kita bisa berdiskusi terus tentang ilmu syar’i ini dan membagi khazanah ilmu yang kita miliki masing2… amin….

    1. Tentang sikap anda yang berburuk sangka kepada Albany… itu terserah anda… karena anda sendiri juga yang akan mempertanggung-jawabkannya kelak di sisi-Nya…
    Tentang caci maki Albany, anggaplah itu kesalahannya.. itu urusan dia dengan Kholiknya… dia yang akan mempertanggung-jawabkannya sendiri… sedangkan kita… ga usah-lah menambah beban diri sendiri di akhirat nanti… Fal naqul khoiron au linashmut…. sebagaimana sabda Rasul SAW.

    2. Hadits tersebut adalah benar riwayat Muslim…
    untuk menelitinya… silahkan rujuk kitab Tuhfatul Asyrof karya Imam Al-hafidh Al-mizzy… tepatnya di:
    مسند معاوية بن الحكم…حديث رقم 11378

    begitu pula Imam Adz-Dzahaby, Imam Ahli Hadits dari kalangan Syafi’iyah mengatakan bahwa hadits tersebut riwayat Imam Muslim, bahkan beliau dengan jelas menghukumi bahwa hadits tersebut shohih.
    ini perkataannya:
    هذا حديث صحيح رواه جماعة من الثقات عن يحيى بن أبي كثير عن هلال بن أبي ميمونة عن عطاء بن يسار عن معاوية السلمي، أخرجه مسلم وأبو داود والنسائي وغير واحد من الأئمة في تصانيفهم، يمرونه كما جاء ولا يتعرضون له بتأويل ولا تحريف
    Hadis (jariyah) ini adalah shohih, diriwayatkan oleh sekelompok perowi yang tsiqoh, mereka meriwayatkannya dari Yahya bin Abu Katsir, dari Hilal bin Abi Maimunah, dari Atho’ bin Yasar, dari Mu’awiyah Assulamy. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i dan Para Imam yang tidak sedikit, dalam kitab-kitab mereka. Mereka memperlakukan (nash-nash tentang sifat-sifat Alloh) tersebut sebagaimana adanya, tidak mentakwilnya ataupun mentahrifnya. (Lihat kitab al-Uluw hal.16)

    bahkan beliau (Imam Adz-dzahaby) menggolongkan hadits ini dalam Hadits Mutawatir, ini ucapan beliau:
    فمن الأحاديث المتواترة الواردة في العلوحديث معاوية بن الحكم السلمي
    (dan termasuk diantara hadits-hadits mutawatir, yang menerangkan sifat Uluw adalah Hadits Mu’awiyah bin Hakam Assulamy)
    (lihat kitab Al-Uluw pada halaman yang sama)

    apakah dengan keterangan ini kita masih ragu dengan ke-shohih-an hadits tersebut?!, apakah masih ragu bahwa hadits tersebut termasuk riwayat Muslim?! apakah masih ragu dengan kebenaran isi kandungannya?! apakah kita masih menerima perkataan bahwa hadits itu muth-thorib?!

    di sisi lain, kita juga tidak menutup kemungkinan imam Albaihaqy khilaf dalam menulis kata-katanya itu… karena sepengetahuan saya, tidak ada imam lain yang mengatakan seperti perkataan imam al-baihaqy tersebut… coba anda hadirkan perkataan imam lain yang senada dengan perkataannya…! (mohon maaf… karena saya sudah datangkan 3 imam yang menyelisihi perkataan imam Al-baihaqy dalam hal ini, yaitu: Imam Nawawi, iman Al-hafidh Al mizzy, dan Imam al-hafid Adz-dzahaby)

    semoga hati kita bisa lebih dewasa dalam melihat dalil-dalil yang ada… amin…

    Abu Salafy:
    Pertama:Sepertinya penshahihan adz Dzahabi di sini tidak diperlukan! Mengapa? Sebab menurut Anda hadis itu telah diriwayatkan Imam Muslim!! Jadi untuk kita pelu pentashihan Adz Dzahabi?!!
    Kedua:Coba Anda perhatikan lagi apa yang saya tulis! Albani mengatakan bahwa al baihaqi mengatakan bahwa hadis itu diriwayatkan dan dishahihkan Imam Muslim! Padahal kenyataannya Al Baihaqi tidak berkata demikian! Lalu apakah salah kalau ada yang menuduh Albani telah berbohong dan menipu?
    Ini masalahnya! Jadi jangan keluar dari inti masalah ini!

    Hadis itu Anda benar diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya… ia adalah hadis muththarib! Kalau Anda menyangkalnya dan mengatakan tidak muththarib, itu sangat aneh akhi, sebab riwayat itu telah diriwayatkan dengan beragam redaksi….! yang semuanya tidak mengatakan ada pertanyaan : “Di mana Allah? dan jawaban si jariyah: Di langit!!”
    Riwayat hadis ini dari berbagai redaksi menegaskan Ke Maha Sucian Allah dari bertempat! Lalu hanya riwayah jalur ini saja! Apakah itu bukan muththarib namanya?!

    Mengapa tidak kita terima saja kenyataan bahwa si perawi hadis ini dalam jalur itu salah menyampaikan redaksi sabda suci Nabi saw…. ia hanya meriwayatkan dengan makna! Bukan dengan redaksi aslinya!! Dan kemudian kaum Mujassimah bergantung kepadanya mati-matian!!

    Wassalam.

  27. Keep it up, bookmarked and referred a few mates.

  28. Wah, sebaiknya kita cari shahih muslim yang asli. Kalau kitab shahih muslim yang ada sekarang diyakini telah tidak asli, bagaimana santri-santri di pesantren mau mengaji shahih muslim, Mas?

  29. entah disengaja atau tidak albany tidak mau mengutip pernyataan bayhaqi bahwa hadits ini ada ikhtilaful matn (idhtirob)
    jelas karena itu merugikan mazhab mereka,pertanyaan saya mas abu,apakah ada selain bayhaqi yang menyatakan hadits ini mudhtarib?banyak wahaby yg menyangkal dengan pertanyaan ini,

  30. Pada akhirnya kekuatan batil selalu akan bersatu dan menyerang al-Haq, padahal mereka mengetahui dengan yakin jika koalisinya adalah orang-orang yang menghina dan mengkafirkan Sahabat & Istri Baginda Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, dan yang satunya lagi yakin bahwa koalisinya adalah pembela Sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-

    kelihatan jelas anjing-anjing dari kalangan Syi’ah ikut bermain-main, sedangkan mereka yang ngakunya ‘Asyairoh padahal adalah penerus ideologi Jahmiyyah dan Mu’tazilah santai-santai saja melihat “tarian” dari kaum Syi’ah.

    Wahai ‘Asyairoh, coba bantah Kitab Khalqu Af’al al-Ibad Wa Raddu ‘ala al-Jahmiyyah wa ashabu Ta’thil (Bahasa Arab) karya Imam al-Bukhari ini jika memang kalian memiliki hujjah yang lebih kuat dari beliau.

    Klik untuk mengakses kae.pdf

    ditunggu.

    Abu Salafy:

    Caci maki dan bahasa fitnah adalah etika andalan kaum lemah, jadi maaf kami tidak heran terhadapnya…
    Kaum pembenci Asya’irah dan menuduh mereka sebagai Jahimiah dan sesat apa yang dapat dinati dari mereka selain mengafirkan kelompok lain.
    Jika hujjah kalian kuat tolong tampilkan di sini dan bantah hujjah-hujjah kami yang sebagiannya telah kami tebar di sini pula!
    Salam atas mereka yang menerima kebenaran.

    • @AbuSalafy, yang “dicaci” kan Syi’ah, kok ente ngerasa ikutan kena “caci maki”? Ente Syi’ah ya?

      Abusalafy:
      Terhadap siapapun cacian itu tidak terpuji… selain itu, menuduh Asya’irah sebagai penerus ideologi Jahmiyah adalah bukti ketidak-mengertian pengucapnya apa itu Jahmiyah dan apa itu Asya’irah… Saya hanya kasian terhadap Anda yang sedang tertipu oleh bisikan para masyaikh wahabi yang kerjanya siang malam hanya berbual menuduh kelompok-kelompok Islam selain mereka, baik Asya’irah, Mu’tazilah maupun Syiah sebagai SESAT BAHKAN MUSYRIK…. Anda harus segera banyak belajar…. terbukan terhadap pemikiran mazhab lain!Jangan mengklaim bahwa kebenaran absolut milik kalian, dan selain kalian adalah SESAT DAN KAFIR MUSYRIK!

      • Mas, akan lebih baik kalau kamu pahami dulu cacian si ibn thalib itu, baru kamu angkat bicara… atau memang benar kata ulama NU bahwa ciri wahabi itu asbun, sulit mengetti omongan orang lain dan kasar…. maaf…

  31. boleh nanya ustadz abu?
    dalam shohih muslim 1/382 no 33 hadist ini menjelaskan tentang Jariyah.
    kami pernah dengar (mungkin pendengaran yg salah) bahwa jariyah tersebut bisu sehingga pertanyaan tersebut yakni “aina allah” adalah pantas untuknya. benar apa tidak ya?
    kami setuju hadist ini pun harus ditakwil (demi kesucian Alloh SWT), seorang pernah menulis makna Allah diatas langit yakni berada di atas seluruh makhluk dan seluruh alam (majalah an nashihah 9/2005)

  32. saya heran dengan abu salafy ini, dalam menukil hadits saja sudah jelas-jelas banyak sekali kecurangannya, akan tetapi dengan sangat beraninya mencela syaikh albani. wallahul musta’an.
    silakan perhatikan artikel ustadz firanda ini yang sangat jelas membongkar kedustaan-kedustaan abu salafy.
    http://www.firanda.com/index.php/artikel/31-bantahan/76-mengungkap-tipu-muslihat-abu-salafy-cs

    • abu sai`d , link artikel yang antum berikan sudah di jawab tuntas di Blog Ummatipress , dengan judul Firanda ber-hujjah dengan Hujjah mungkar dan dhaif. silahkan dicek.

  33. albani byk berdusta knapa kok diikutji?

  34. abu salafy, anda tidak memahami isi kitab yang di tulis itu, sehingga membuat kesimpulan yang keliru, anda hanya menukil sebagaian yang anda tidak pahami, itu menandakan kedangkalan pengetahuan anda mengenai ilmu hadits. semakin tinggi pengetahuan seseorang semakin arif dan bijak dalam mamahami sesuatu, kalau memang anda seorang yang begitu faham mengenai ilmu hadits sebaiknya anda menulis buku dan melakukan bantahan terhadap kitab tersebut sehingga semua ummat bisa tahu. Wassalam.

  35. mas ane mau beli buku wahabi vs ahlus sunnah gimana caranya??

    Abusalafy:
    Anda dapat membelinya di Gramedia terdekat di kota Anda.

  36. assalamualaikum wr wb, sy mau nanggapi masaalah bid.ah yang katanya di buat habib, menurut saya kita semua ini berbuat bid ah doang,termasuk kamu anda juga yg berfaham wahabi.ni di depan mata mu yang sedang kamu baca nabi tidak pernah lakukan …internet ngerti tdk..semua naik mobil dan kenderaan lain buatan kafir..sedang nabi naik unta ,jadi mari sama sama naik unta doaaang///?tdk usah lagi naik mobil itu bid’ah.dan tdk usah lagi buka internet itu bid ah ,pokeke semua nya sekarang zaman ini semuanya bid ah,
    maulid bid ah ,entah apa lagi niii ngerti tdk urusan furu????
    TUH DI DEPAN MATAMU TIUP LILIN ACARA ULANG TAHUN JELAS JELAS ADAT ORANG KAFIR TDK PERNAH KAMU DEBATKAN ,SANGAT LAKU DI INDONESIA,MALAH RIBUT MASAALAH MAULID.
    MASALAH SYIRIK SAMA SAJA NGERTI TIDAK ,JGNKAN KE KUBUR KALAU TDK CUKUP ILMU BISA BISA SYIRIK,TAPI JELAS JELAS SYIRIK DI DEPAN MATA KITA TIDAK TAHU,CONTOH BANYAK SEMUA PEKERJAAN YG KITA LAKUKAN SEMUA KARENA ALLAH ITU BARU TDK SYIRIQ AKAN TETAPI KITA SELALU BERPIKIR KARENA DOKTER ITU SAYA BISA SEMBUH ,KARENA PULAN PULAN DST …SADARLAH…INI BUKAN BERARTI KITA KELOMPOK PENGANUT ALIRAN QADARIAH.INILAH MASAALH TTG SYIRIK YG TDK DIAMPUNI DOSANYA.
    MAKANYA KALAU ADA HADIST SAHEH ATAU AYAT AYAT AL QUR AN DI TAFSIR KAN DENGAN ILMU JGN TAFSIR TAFSIR SENDIRI,BERTANYALAH PADA ULAMA .KARENA ULAMA ADALAH PEWARIS NABI TDK DISEBUTKAN KELOMPOK MUDA SEBAGAI PEWARIS NABI ,TAPI ULAMA .ULAMA.ULAMA.
    KITA INI MUSLIMIN UMMAT RASULULLAH JANGAN DIRACUNI OLEH KELOMPOK ANTI ISLAM YG PURA PURA ISLAM DAN DI HANCURKAN DARI DALAM,MASYA ALLAH SADARLAH,RIBUT MASALAH TTG PEKERJAAN SUNNAH SAJA YANG DIRIBUTKAN KALAU ZIKIR SAMA SAMA BERAMAL B,SHOLAWAT KPD NABI AMALAN LAIN SEMUA BID’AAH BELAKA ,,,,,JADI UMMAT ISLAM AKHIRNYA NANTI SEMUA TDK BISA LAGI BERTAQARRUB KPD ALLAH KARENA SEMUA ITU BIDA..AAAAAH ,,,BID …AH.
    SUNGGUH KASIHAN ..INI SESUAI TUJUAN KAFIR BRITISH DAN ANTEK ANTEK NYA BERUSAHA MENCIPTAKAN UMMAT ISLAM YANG AMALANYA NONTON BOLA TIAP MALAM ,BERLOMBA LOMBA DALAM URUSAN KEKAYAAN DAN ENTAH APA LAGI,,,NAUZUBILLAH…
    SADAR SADAR …UMMAT ISLAM AQIDAHNYANYA HANYA BISA DI SELAMATKAN OLEH UMMAT ISLAM ITU SENDIRI BUKAN ATAS BANTUAN DARI SELAIN UMAT ISLAM ITU SENDIRI.JGN KITA DI TIPU TERUS SADAR SADAR SADARLAH SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN YANG SANGAT DI CINTAI RASULLAH ,UMMATI UMMATI UMMATI…
    SEBAB TERJADI NYA INI ADALAH ‘
    HAMPIR SEMUA OKNUM UMMAT ISLAM MENYEKOLAHKAN ANAK ANAKNYA DI SEKOLAH YANG AJARAN TDK ADA HUBUNGANYA DGN AQIDAH ISLAM,SEBAB OKNUM INI TAKUT ANAKNYA DI MASUKKAN DI PESANTREN NANTI ANAK NYA JATUH MISKIN ,TIDAK BISA KAYA DAN TIDAK BISA KORUPSI KARENA DI PESANTREN DIAJARKAN TIDAK BOLEH KORUPSI.KARENA PESANTREN TDK MENYIAPKAN MASAA DEPAN YANG CERAH DSB.
    INILAH AWAL SUMBER PETAKA RUSAKNYA AQIDAH KAUM MUSLIMIN.
    BERSEKOLAHLAH AGAR DPT ILMU DAN TDK DITIPU ORANG,
    KEPESANTREN LAH AGAR BEROLEH ILMU HINGGA ANDA TDK MENIPU ORANG,,,,
    PEPATAH ,KALAU ORANG TERLALU PINTAR IA LEBIH CENDRUNG KE PERBUATAN SETAN,AKAN TETAPI KALAU IA TERLALU BANYAK PERASAAN IA MENJADI BODOH…EHMMM ..FAHAM?
    RASULULLAH SUDAH MENYAMPAIKAN RISALAH RISALAH MANA JALAN KE SUGA DUNIA AKHIRAT DAN MANA JALAN NERAKA DUNIA DAN NERAKA AKHIRAT.
    TINGGAL PILIH ANDA SENDIRI YANG MENENTUKAN ,,,
    INGAT BAIK BAIK ALLAH SUDAH MENCIPTAKAN SYURGA DAN NERAKA,,,KALAU SEMUANYA BAIK DAN LURUS NANTI SEMUA MASUK SYURGA ,,,KASIHAN DOANG NERAKA KOSONG SIA SIA ALLAH CIPTAKAN…JADI WAJAR …MUNGKIN INI ORANG DI SIAPKAN JATAHNYA KE …….TINGGAL PILIH. DEMIKIAN SEMOGA BERMAAMFAAT ,,
    JANGAN TERLENA UMUR TERBUANG SIA SIA MENGEJAR KENIKMATAN DUNIA SESAAT ,JADIKANLAH DUNIA INI TEMPAT BEROLEH KEBAHAGIAN DUNIA DAN TEMPAT BEROLEH KEBAHAGIAN AKHIRAT .DAN JNG RIBUT DGN URUSAN FURU DSB.
    APALAGI HAL TSB DI BONCENGI DI BELAKANGNYA KAFIR ANTI ISLAM YANG TIDAK SUKA UMMAT ISLAM JAYA DAN BERSATU DLM SEGALA HAL.
    (PENGIKUT HABIB BA ALAWI AHLU SUNNAH WALJAMAAH)

  37. hem ada orang awam pidato. Oke deh juragan manook mending sampeyan niku cocoke nanyi cucak rowo wae gan. Ayoo nyanyi 1…..2…….3…….manuke, manuke cucak rowo. cucak rowwo dowo buntuteeeee, lanjuuut gaaan………

Tinggalkan komentar