Setan Dan Penistaan Pribadi Nabi Saw.!
Sumber: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=944
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
Setan kontra setiap cahaya Al Qur’an… Cahaya kenabian… Cahaya akal… Cahaya berpikir positif…
Lalu bagaimana setak beraksi untuk memadamkan cahaya-cahaya tersebut?
Al Qur’an: Cahaya Al Qur’an ia padamkan dengan hadis-hadis dan riwayat-riwayat (khususnya redaksi dan makna-makna besar)
Nabi Saw.: dipadamkan cahayanya dengan mencoreng kecemerlangan kepribadian beliau dengan kepalsuan-kepalsuan atas nama beliau… Dan para sahabat adalah yang mewakili contoh-contoh hidup beliau!
Akal: dipadamkan dengan dikecam… Sampai-sampai mengecam akal seperti mengecam kekafiran.. Berpikir dan merenungkan keagungan alam semesta dan keajaiban jiwa diabaikan… Tidak ada manfaatnya… Mereka tidak lebih hanya sekedar ciptaan Allah yang sangat biasa.. Batu, pepohonan, udara dan air…
Setan sangat takut dari setiap cahaya karena menuntun menuju cahaya yang lain. Karenanya seluruh cahaya harus segera dipadamkan… Misalnya, jika Al Qur’an dibiarkan tanpa dikacaukan pasti ia akan membimbing kita menemukan Sunnah yang shahihah…
Sunnah shahihah bisa jadi membimbing kita menuju Al Qur’an dan akal juga. Karena itu hadis-hadis shahih harus diasingkan dengan dihadirkannya hadis-hadis dha’if dan palsu yang bertolak belakang dengan Al Qur’an dan akal sehat..
Akal bisa berperan membimbing kepada kebenaran bukti Al Qur’an dan kebenaran kenabian, karena itu kadunguan, kebodohan dan kenaifan serta sempitnya dada dengan hadirnya akal … harus dihias (agar menarik dan menipu_red)
Materi (alam semesta) bisa menunjukkan (dengan berpikir tentangnya) adanya Sang Maha Pencipta dan kepada pembacaan baru dalam memahami Al Qur’an tanpa penyimpangan, karena itu ia harus diabaikan dan dinilai rendah… Dan itu hanya sekedar mu dunia…
Jadi… Setan sangat gigih sekali untuk memadamkan setiap cahaya, karena satu cahaya bisa jadi akan menggiring menuju cahaya lainnya, sebab cahaya Allah saling menunjukkan. Dan lawannya akan saling menyeret juga.
Kami telah banyak berbicara tentang aktifitas setan dalam Al Qur’an yaitu mengada-ada redaksi-redaksi, merusak makna-makna redaksi lain, dan menafsirkan Al Qur’an hampir secara total, dan ia menyebar di tangan manusia.
Al Qur’an ia tafsirkan dengan mengandalkan ucapan dan pendapat kaum munafik dan kaum dungu tertipu. Ia memaksa umat Islam mengikutinya dengan penganggapan bahwa mereka adalah para sahabat dan Tabi’in! Dan ditinggalkannya keterangan/tafsiran orang yang lebih afdhal baik dari kalangan sahabat maupun Tabi’in… Serta mendorong umat Islam agar menjauhi dan memutus hubungan dengan mereka.
Maka wafatlah sahabat agung seperti Abu Dzar seorang diri/terasingkan di padang pasir nun tandus dan tak berpenghuni. Dan Hajjaj (bin Yusuf _red) memenjarakan orang-orang mulia lagi agung dari generasi Tabi’in… Dan tersisalah orang yang tertipu oleh kaum munafik… Merekalah yang mewakili Islam! Dan akibat ini semua diterbitkannya tafsir, sejarah dan hadis.
Film-film dan buku-buku serta karikatur yang telah diproduksi untuk mencoreng potret indah Nabi saw. sebenarnya bahan dasarnya telah ditulis setan pada abad pertama Hijriyah dan ia lestarikan untuk hari dibutuhkan nanti!
Problem kaum Muslimin adalah bahwa mereka -sejak dahulu kala- telah menerima pola pikir setanik yang menampilkan Nabi -shalawat atasnya- sebagai seorang yang siapapun membaca sejarah hidup beliau pasti akan meragukan kebanian beliau.
Pola pikir setanik ini menjadikan Nabi saw. bertentangan dengan Al Qur’an (yang beliau bawa sendiri dan menjadi bukti kenabiannya), penentang janji dan kesepakatan-kesepakatan, hina dan tidak punya rasa cemburu, kejam dan pembantai -dan bukan sebagai Nabi Penuh Rahmat untuk semesta alam; Rahmatan Lil Alamin- dan cinta kepada kaum munafikin… dsb.
Setanlah yang telah menghasilkan generasi pertama, tidak terkecuali para durjana murka, pemilik hati batu dan zalim… Mereka adalah hasil didikan setan, dialah yang betanggung jawab atas mereka. Inilah pola pikir setan… Agama setan!
Ia tidak menghargai akal dan berpikir sehat. Tentangnya ia tidak memiliki satu hadis pun!
Pikirannya hanya tertuju kepada peperangan, meluaskan ekspansi/penaklulan daerah lawan, peperangan kemudian peperangan…. Dan berbangga-bangga dan menyombongkan diri atas umat-umat lain.
Inilah gambaran yang sulit diperbaiki -setelah berabad-abad mengakar-. Karena kemunafikan telah menghasilkan kekuasaan. Dan kekuasaan memproduksi para ulama dan para Fukaha’ yang lugu mudah ditipu, penyembah ketenaran dan kecongkakan… jadi sulit diperbaiki.
Dunia sekarang hanya menonton… Kaum Muslimin dalam keterbelakangan dan keterpurukan mereka, pertikaian dan penumpahan darah-darah serta dusta mereka adalah hasil produk agama Nabi mereka Muhammad!
Bangsa Jepang dalam ilmu dan hak-hak azazi mereka adalah hasil produk Budha!
Demikian juga dengan kaum Nashrani, mereka adalah hasil produk Nabi Isa as. Dan Yahudi adalah hasil produk Musa as.
Para nabi pembawa agana-agama langit telah dicoreng nama harum mereka oleh setan melalui para pengikut mereka…
Untuk pada akhirnya setan berkata:
Agama-agama langit tidak menghasilkan kecuali peperangan, permusuhan, keterbelakangan, kebodohan, kezaliman dan kemiskinan… Bangkitlah untuk menolaknya pasti kalian akan menjadi orang-orang yang berbahagia….
Setan telah sukses merusak agama-agama Samawi melalui tangan-tangan orang-orang yang ia tugasi untuk menafsirkan agama-agama tersebut dan mendakwahkannya….
Allah berfirman:
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيِّيْنَ مُبَشِّرِيْنَ وَ مُنْذِرِيْنَ وَ أَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ وَ مَا اخْتَلَفَ فِيْهِ إِلاَّ الَّذِيْنَ أُوْتُوْهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَ اللهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
“Sebelumnya, manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan akibat meluasnya kehidupan sosial), Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan menurunkan kitab (samawi) bersama mereka dengan benar untuk memberikan keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan tidak berselisih tentang kitab itu kecuali orang-orang yang telah mendapatkannya (dan) setelah datang kepada mereka bukti-bukti nyata karena (penyelewengan dan) kezaliman dalam diri mereka. Maka, Allah menunjukkan orang-orang yang beriman dengan izin-Nya kepada (hakikat) kebenaran yang telah mereka perselisihkan itu. Dan Allah selalu menunjukkan orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al Baqarah:213)
Mereka Adalah Bencana!
Mereka adalah hasil produk perdana setan, kemudian setelahnya mereka berperan memproduksi generasi lanjutan…
Karena itu berkali-kali Allah memperingatkan kita -dalam Al Qur’an- dari perubahan dan kemurtadan pengikut para nabi. Musa -setelah para sahabatnya bersemangat dan menyeberangi sungai bersamanya- kesudahan mereka dengan Musa berakhir pada ucapan beliau (seperti direkam dalam Al Qur’an):
.
قالَ رَبِّ إِنِّي لا أَمْلِكُ إِلاَّ نَفْسي وَ أَخي فَافْرُقْ بَيْنَنا وَ بَيْنَ الْقَوْمِ الْفاسِقينَ
“Berkata Musa:”Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu” (QS. Al Maidah:25)
Tetapi para sahabat Musa -setelah kepergian Musa dan Harun- mereka itulah yang menafsirkan Taurat, mereka menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit dan mereka membentuk agama Yahudiyah lalu menisbatkannya kepada Allah!
Demikian pula dengan Isa as…. Setelah mereka beriman kepadanya, Isa merasakan adanya kekafiran pada mereka dan beliau pun meminta pertolongan:
فَلَمَّا أَحَسَّ عيسى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قالَ مَنْ أَنْصاري إِلَى اللَّهِ قالَ الْحَوارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَ اشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israel) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kami lah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” (QS. Âlu ‘Imrân: 52)
Tetapi mereka -yang Isa sendiri merasakan adanya kekafiran pada mereka- adalah mayoritas.. Maka mereka menguasai agama Nashraniyah. Mereka menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah dan menisbatkannya kepada Allah!
Setan meyakinkan pengikut setiap nabi bahwa mereka tidak seperti sahabat para nabi sebelumnya … Tidak! Tidak!.. Mereka berbeda! Mereka adalah hasil produk perdana setan yang menghasilkan produk-produk lanjutan setelahnya!
Nabi kita Muhammad saw. juga mengalami hal yang sama… Orang-orang seperti Mu’awiyah menguasai negara dan menguasai agama yang beliau bawa lalu merusaknya dan setelahnya ia nisbatkan kepada Allah!
Setan tidak dungu sehingga ia menunda hingga masa-masa akan datang. Tetapi ia menjadikan untuk dirinya para pendukung baik mereka adalah seorang yang pernah ikut serta perang Badar bersama Nabi saw. (artinya sejak waktu yang sangat dini) lalu menempelkan mereka dengan agama dan menjadikan mereka para pengawal dan pemilik … dan penganjur kepada agama!
Di Sini Setan Hebat!
Di sini, ketika kamu hendak melakukan perbaikan, mereka segera berkata: “Apakah umat ini… Seluruh mereka tidak mengetahui apa yang kamu ketahui?”
Demikianlah…
Padahal andai mereka mengkajinya pastilah mereka menemukan adanya kaum tertindas yang menyuarakan kebenaran dengan lantang. Tetapi setan meyakinkan mereka bahwa tidak satupun orang yang menyalahi mereka!
Seluruh umat tanpa terkecuali -yang dahulu maupun sekarang- demikian… Lalu bagaimana kamu datang membawa agama baru?
Ini tidak bisa diterima!!
Maka tipu muslihat setan ini mengelabui mereka…
Andai mereka mau sedikit repot dan mengkaji pastilah mereka menemukan Al Qur’an telah berbicara lantang… Para sahabat yang shaleh juga berbicara dengan lantang… Demikian juga sedikit dari kalangan Tabi’in, mereka angkat suara.. Kemudian setelah itu, mereka menemukan beberapa orang yang terasing menyuarakan kebenaran…
_________
Artikel Terkait
Filed under: Akidah, Bani Umayah, Ghulat Salafy, Hasan Farhan Al Maliky, Kajian Hadis, Kajian Sejarah, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Nawashib |
Meirinding rasanya mikirkan kerja syaithon… Syukran padi-pagi sudah dalat ilmu baru.
Semoga Allah senantiasa menjaga anyum ustadz dan juga Syekh Hasan al Maliki dari gangguan orang orang jahat. Amin ilahi amin.
Kata-kata orang Saudi ini bisikan malaikat. Setan akan sulit menyentuhnya. sekalian manusia berakal perhatikanlah dan pelajarilah nasehat-nasehat agung orang suci ini. dia manusia yg ditakdirkan untuk memberi nasehat agung tentang agama murni nabi Muhammad saw. dia pembaharu yg sesungguhnya.
Kpd pak Abu tolong tulis terus nasehat- nasehat agung syeikh besar ini, dia lbh alim lbh mulia n lbh terhormat dari seluruh syeikh yg ada dikerjaan itu.
Memang hidup adalah cobaan. Sudah berislampun harus mawas diri jgn sampai ketemper tangan2 setan. Berat memang berat.
Banyak membaca artiekl Syaikh, jadi sadar skrg bahwa Islam yg diturunkan itu hanya satu, tidak ada ini itu. Tapi -ma syaallah- skrg antar golongan saja saling klaim sorga, mau membunuh sj merasa balasannya surga, ya betul membunuh bahkan mencincang manusia bukan sekedar mbeleh pitik.
Islam hanya satu yg mengajarkan tegak sejajar al-Quran dan Sunnah, menghargai karunia akal, dan nilai2 kebenran.
Lalu manakah Islam yg satu itu?. Dimana dia ???. Tapi yakinlah, Islam yang satu itu pasti bersama Al-Quran dan Sunnah dan tidak memisahkannya. Islam yang satu bersama Ahlul Bait as dan para shahabat mulia lagi terpilih, Islam yg satu menghargai akal, Islam yang satu tidak mencampuradukkan kegaduhan dgn ketenangan, kedloliman dgn keadilan, mujrim dgn muslih, kemunafikan dgn keimanan. Dan pastinya islam yg satu tidak disukai syetan.
Jadi inilah tugas kita untuk mencari yang satu itu. Tapi mohon jgn tawari kami ini itu lg……. coba web ini, web itu. Seolah2 agama ini kayak ormas, gede2an anggota, kayak parpol, baru hebat klu berkuasa. islam yang satu itu mencintai kejujuran bukan main tipu2 dan menggunting dlm lipatan. Ya dimanakah Islam yg satu itu, Islamnya Muhammad saww dan Ahlul Bait-nya?.
@mustafid
saya sependapat teman, maaf bukan maksud untuk merendahkan profesi tertentu apatah lagi tidak menghargai kebebasan pihak lain untuk berpendapat di dunia maya, tapi harap dimaklumi kalau terkadang ada orang2 yang mendadak berubah menjadi “sales” dadakan menjajakan link web ini atau itu. Insya Allah saya haqul yakin kalau para “Sales” dadakan itu semua berniat mulia. cuma terkadang……yah gitu deh……*peace*
subhanallah… saya dulu pernah baca sirah nabi terbitan saudi yg sering dipuji2 wahabi… di situ digambarkan nabi org yg kejam, membantai wanita dan anak2, tega membantai siapapun yg menghalanginya, memperbudak dgn mudah, sampai seorang sahabat mempersembahkan penggalan kepala musuhnya kpd beliau. kemudian kekejaman tsb dipuji2 sebagai keberanian… audzubillah! sampai dulu saya sempat ragu, benarkah nabi seperti ini… kejam dan nista, benar seperti propaganda anti-islam.
(sampai salah satunya, yg pernah saya baca, usia pernikaham aisyah di mana ironisnya, si penulis menuduh siapapun yg percaya aisyah dinikahi di usia 16-18 th sebagai “liberal, sesat, penjilat org kafir” dan ironisnya, di kajian tsb ia malah habis2an membela perawinya hisyam dan urwah sbg tsiqah, alim ulama, hafiz qur’an… bukannya membela rasulullah.)
baru setelah saya tilik dari sisi ahlus sunnah wal jamaah, ternyata terdapat hadits sahih banyak yg bertentangan dgn hal2 tsb di atas. nabi tidak pernah menerima penggalan kepala musuh selama hidupnya, dan ketika abu bakar menerima penggalan kepala musuh, beliau langsung murka “apakah kalian ingin meniru gaya kuffar persia dan romawi??”. nabi juga memerintahkan sahabat utk mernghormati jasad musuh, berbuat baik pada tawanan, dan tidak memutilasi. abu jahal bisa saja beliau mutilasi dan penggalan kepalanya diarak keliling madinah—tapi beliau malah menghormati jasad arch-nemesis islam tsb. beliau berkata bahwa siapapun yg memperbudak orang tanpa hak akan menjadi musuh Allah dan Rasul-Nya di akhirat. masih banyak lagi klarifikasi yg membuktikan dusta2 yg diatributkan pada beliau atau islam.
itu baru saja contoh kecil… dan sirah bohong itu sudah banyak dimanfaatkan jihadi teroris utk melegalkan kejahatannya. saya jadi mrinding juga mbaca kajian syekh farhan ini. semoga Allah senantiasa melindungi beliau, amin
Wahabi bisanya memang hanya nakut-nakuti orang aaam dengan bsgktuan… Syiah! Liberal! Jahmiyah! Shufiyah!
Mereka kelompok teroris dalam segala hal… Teror pemikiran dll
sy dah banyak dengar tentang distorsi sejarah ini, syaih Hasan membantu mengurai distorsi tsb, namun lebih afdhol kalau tdk takut untuk membuka nama dan individu2 pelakunya. sesuai bukti sejarah yg diakui scr ilmiah. semoga……
Pastipelaknya ya bani umayyeh dan antek2 nya… Ndak jauh dari situ kok.
Kalau sekarang ya wahabi yang menerbitkan banyak buku dengan pendistorsian luar biasa… Mereka memalsu kitab2 ulama Ahlus Sunnah.
Habaya mereka dahsyat sskali lho!!
Kejahatan intelektual.
Petikan ayat oleh syech Farhan sangat pas, tentang keadaan umat sepeninggal nabi (Muhammad),
قالَ رَبِّ إِنِّي لا أَمْلِكُ إِلاَّ نَفْسي وَ أَخي فَافْرُقْ بَيْنَنا وَ بَيْنَ الْقَوْمِ الْفاسِقينَ
“Berkata Musa:”Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu” (QS. Al Maidah:25)
Tetapi para sahabat Musa -setelah kepergian Musa dan Harun- mereka itulah yang menafsirkan Taurat, mereka menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit dan mereka membentuk agama Yahudiyah lalu menisbatkannya kepada Allah!
Demikian pula dengan Isa as…. Setelah mereka beriman kepadanya, Isa merasakan adanya kekafiran pada mereka dan beliau pun meminta pertolongan:
فَلَمَّا أَحَسَّ عيسى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قالَ مَنْ أَنْصاري إِلَى اللَّهِ قالَ الْحَوارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَ اشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israel) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kami lah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” (QS. Âlu ‘Imrân: 52)
Tetapi mereka -yang Isa sendiri merasakan adanya kekafiran pada mereka- adalah mayoritas.. Maka mereka menguasai agama Nashraniyah. Mereka menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah dan menisbatkannya kepada Allah!”
“—————————————————————————-”
Yang menarik dari kajian sejarah telah memberitahu kita perselisihan umat (Islam) terjadi “Pas”ketika nabi wafat bahkan sebelum dimakamkan, persis seperti petikan ayat diatas (ganti dgn Islam). Perselisihan umat nabi melahirkan dua kubu pasti salah satunya benar dan yang lain salah… mustahil dua2nya benar, pahami!? (baca: saqifah)
Jika kita mau jujur dan jeli melihat, berpikir sehat dengan hati yang bersih bebas dari hawa nafsu yakinlah bahwa islam yang satu atau kebenaran yang satu itu sudah didepan mata dan telah berputar-putar dengan terangnya bak mentari disiang bolong…
tapi sifat egois dan gengsi itu yang menghalangi hati dari menerima petunjuk ilahi. Tidak mempersiapkan diri ut menerima kebenaran itu.
“Lihat kata-kata kebenaran itu walau ia datang dari seorang budak”