Kajian Ilmu Hadis (Edisi Khusus): Sekali Lagi Tentang Abu Hurairah!

Kajian Ilmu Hadis (Edisi Khusus): Sekali Lagi Tentang Abu Hurairah!

Sumber: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=886

oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

hasan_FarhanSebelumnya kami telah tulis tentang beliau (lihat/klik disini dan disini) dan kami berusaha bersikap tengah tentangnya dengan berdasar ilmu. Kami katakan bahwa perselisihan tentang Abu Hurairah telah berlangsung sejak masa para sahabat Nabi saw. hingga masa kni. Bersikap tengah lebih afdhal.

Sebenarnya saja orang ini (Abu Hurairah_red) telah membuat capek kami, karena setiap kami berusaha membelanya di sisi tertentu muncul sisi lain darinya (yang sulit dibela_red). Kaitan dan keakrabannya dengan Ka’ab al Ahbâr (seorang pendeta Yahudi yang berpura-pura menampakkan keislamannya di masa kekhalifahan Umar. _red) dalam bidang ilmu dan dengan Mu’awiyah dari sisi politis tentu memberi pengaruh terhadap hadis-hadisnya… Kami tidak ingin menzalimi dia. Kezaliman dalam segala bentuknya dan kepada siapapun itu haram.

Dan kami tidak ingin menerima sesuatu atas nama Nabi saw. yang tidak sesuai/bersejalan dengan Al Qur’an, atau Sunnah yang telah shahih dari beliau. Kita harus memastikan dalam menerima penukilan atas nama beliau saw.

Kisah Abu Hurairah itu besar… dan panjang, kesempatan kali ini tidak cukup untuk membicarakannya. Tetapi hadis-hadis darinya secara umum berbahaya; jika tidak bertentangan dengan Al Qut’an ya bertentangan dengan hadis yang lebih shahih dari Nabi saw. Dan pada hadis-hadis riwayat Abu Hurairah terdapat banyak keanehan/keganjilan, dan pada waktu yang sama terkadang Anda menemukan sikap-sikap yang baik dari Abu Hurairah, dan hadis-hadis riwayatnya yang terhiasi oleh paras indahnya keshahihan serta dikelilingi oleh tanda-tanda pendukung… Ketetapan hukum saya atasnya tidak bersifat generalisir, akan tetapi bersifat terinci… (maksudnya boleh jadi pada sebagian hadis yang ia sampaikan bermasalah, tetapi pada sebagian lainnya tidak _red)…

Said bin al Musayyib (menantu Abu Hurairah sendiri) telah mengabarkan:“Sesungguhnya Mu’awiyah mengirim uang santunan kepada Abu Hurairah, maka ia pun diam (berhenti menyampaikan hadis yang tidak direlai Mu’awiyah_red), dan apabila Mu’awiyah menahan pemberian itu maka Abu Hurairah berbicara/menyampaikan kembali hadis.” (Dan sanad atsar dari Said ini shahih). [Rujukan riwayat ini bisa anda lihat dalam kajian hadis seri 3 disini _red)

Terkadang Abu Hurairah mengisyaratkan (dalam hadis yang ia sampaikan) tentang kejelekan dan kezaliman Mu’awiyah dengan ucapannya -seperti dalam Shahih Bukhari-:

لو حدثتكم بما أعلم لقطعتم هذا البلعوم

“Andai aku sampaikan kepada kalian hadis sesuai yang aku ketahui pastilah kalian akan memotong kerongkonganku.”

Maksudnya bahwa Mu’awiyah akan membunuh siapa saja yang berani menyampaikan hadis-hadis tersebut. Dan hadis-hadis yang dilarang Mu’awiyah untuk disebar adalah hadis-hadis yang mengecamnya atau hadis-hadis tentang keutamaan Imam Ali dan Ahlulbait Nabi saw.. Karena itu Mu’awiyah mengirim uang untuk Abu Hurairah agar ia diam, dan benar, akhirnya Abu Hurairah tutup mulut.

Fakta sejarah ini terdapat dalam kitab Siyar A’lâm an Nubalâ’; karya adz Dzahabi, 2/651 dari Said bin al Musayyib, ia berkata:

كان أبو هريرة إذا أعطاه معاوية، سكت، فإذا أمسك عنه، تكلم) وسنده صحيح.

“Adalah Abu Hurairah jika Mu’awiyah memberinya uang ia diam, dan jika Mu’awiyah menahan ia berbicara.” Sanad riwayat ini shahih.

Dan bungkam mulut seperti itu dan merahasiakan hadis karena harta adalah sebuah cacat, paling tidak, dikatakan bahwa ia adalah sikap yang mengundang keraguan atasnya. Data fakta sejarah seperti itu tidak boleh diabaikan begitu saja.

Abu Hurairah Menyampaikan Pengakuan Berbahya!

Bahkan kadang-kadang Abu Hurairah menyampailan pengakuan-pengakuan yang sangat berbahaya. Ia mengaku bahwa sebagian hadis yang ia sampaikan atas nama Nabi saw adalah dari “KANTUNGNYA SENDIRI”. Saya tidak mengerti bagaimana ia berani melakukan itu.!

Dalam Shahih Bukhari, 13/388:

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ مَا تَرَكَ غِنًى وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ تَقُولُ الْمَرْأَةُ إِمَّا أَنْ تُطْعِمَنِي وَإِمَّا أَنْ تُطَلِّقَنِي وَيَقُولُ الْعَبْدُ أَطْعِمْنِي وَاسْتَعْمِلْنِي وَيَقُولُ الِابْنُ أَطْعِمْنِي إِلَى مَنْ تَدَعُنِي فَقَالُوا يا أَبا هريرة سمِعْتَ هَذَا مِنْ رَسولِ اللَّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ؟ قَالَ لَا هذَا مِنْ كِيسِ أَبِي هُرَيْرَةَ.

“Umar bin Hafsh menyampailan hadis kepada kami, ia berkata: ayahku menyampaikan hadis kepada kami, ia berkata: A’masy menyampaikan hadis kepada kami ia berkata: Abu Shaleh berkata: Abu Hurairah ra. berkata kepadaku: Rasulullah saw. bersabda: “Paling afdhalnya shadaqah adalah yang menyisakan kekayaan. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Mulailah dengan menyantuni orang yang menjadi tanggunganmu. Seorang istri berkata (kepada suaminya): Beri aku makan jika tidak maka ceraikan saja aku. Seorang budak berkata (kepada tuannya): Beri aku makan baru pekerjakan aku. Seorang anak berkata (kepada ayahnya): Beri aku makan! Kepada siapa kamu akan menyerahkanku.” Lalu mereka (yang mendengar Abu Hurairah menyampaikan hadis ini_red) berkata: Hai Abu Hurairah, apakah kamu mendengar ini dari Rasulullah saw.? Ia (Abu Hurairah) berkata: Tidak! Ini dari KANTUNG ABU HURAIRAH. “

Ini adalah pengakuan yang sangat berani sekali!!

Tidak boleh main-main dengan ini!

Ia tidak memisah antara sabda Nabi saw. dengan ucapanya sendiri… Itu jika ia bermaksud bahwa ia menambah-nambah hadis itu. Kemudian ini bukan satu-satunya kasus. Di sana banyak kisah.

Para Sahabat dan Ummahatul Mukminin Menduduh Abu Hurairah

Dan telah diriwayatkan dari Imam Ali bahwa beliau berkata:

إن أكذب الأحياء على رسول الله لأبو هريرة

“Sesungguhnya orang hidup yang paling berani berdusta atas nama Rasulullah saw. adalah Abu Hurairah.”

Aisyah juga menuduh Abu Hurairah terlalu berbanyak-banyak dalam menyampaikan hadis.

Zubair bin al Awwam juga mendustakan Abu Hurairah dalam menyampaikan hadis … Begitu juga dengan selain mereka.

Seorang yang telah diperselisihkan oleh para sahabat dan Tabi’in. Dan ia sendiri mengakui bahwa sebagian hadisnya hanya berasal dari KANTUNGNYA. Dan Mu’awiyah telah membelinya dengan uang agar ia tutup mulut. Dan ia membawa-bawa hadis-hadis yang munkar dan ganjil… Seorang yang demikian kenyataannya maka pantas untuk diragukan. Dan Anda berhak meragukan..

Saya tidak berkata: Dustakan dia dan jangan kamu percayai dia! Hanya ragukan saja! Berhati-hatilah (jangan gegabah) dalam menukil darinya. Teliti hadis-hadisnya. Sodorkan kepada Al Qur’an dan kepada hadis yang shahih dari jalur selainnya serta sodorkan dengan dasar-dasar yang pasti dalam Islam… Dan demikian seterusnya.

Ketika saya mengatakan ia tertuduh tidak berarti saya membenarkan/mengakui tuduhan itu. Saya bisa menukil dari para sahabat, Tabi’in dan dari diri Abu Hurairah sendiri yang menguatkan adanya syubhat/keraguan akan kejujurannya… Tetapi saya tidak memastikannya.

Maka sudah selayaknya bagi penuntut ilmu untuk tidak gegabah. Karena menerima hadis-hadis Abu Hurairah meniscayakan melecehkan Nabi saw…. (Nabi) Ibrahim… (Nabi) Musa dan para nabi lain… Mereka lebih berhak dibela dan dijaga. (banyak hadis Abu Hurairah yang isinya melecehkan para Nabi _red)

Dan saya punya kajian panjang tentang Abu Hurairah dan hadis-hadis riwayatnya.. Tentangnya ada perbincangan. ..

Dan saya juga punya kajian tentatng para perawi yang berbanyak-banyak dalam meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah. Dan pada mereka juga terdapat pembicaraan. Dan pada para perawi yang berbanyak-banyak menukil hadis dari para murid-murid Abu Hurairah yang berbanyak-banyak meriwayatkann hadis darinya juga terdapat perbincangan.

Hadis-hadis Abu Hurairah termasuk penghalang terbesar yang menghalangi seorang Muslim dari merenungkan Kitab suci Allah; Al Qur’an. Barang siapa berkenyang-kenyang dengan hadis Abu Hurairah pasti pemikirannya akan terkena mudharrat. Dan -disayangkan- bahwa inilah kenyataannya. Kami menyaksikan Ahli Hadis -baik dahulu maupun sekarang- mereka berpaling dari Kitab Allah dan merenungkannya disebabkan berbanyak-banyak dan gandrung dengan hadis-hadis Abu Hurairah. Abu Hurairah punya bagian yang besar dalam hal ini, saya tidak ingin berpanjang-panjang sekarang. Sesungguhnya para Ummahatul Mukminin telah menolak hadis Abu Hurairah. Dan fakta ini dishahihkan Ahli Hadis sendiri.

Az Zuhri menuduhnya. Dan Ahli Hadis pun menshahihkan kenyataan itu.

Syu’bah berkata:

كان أبو هريرة يدلس

“Abu Hurairah melakukan tindalan TADLIS/penipuan/pengelabuan dalam meriwayatkan hadis.”!

.

Khulashah

Sebagian pembesar Ahli Hadis telah berkata tentang Abu Hurairan banyak hal yang tidak diketahui oleh banyak Ahli Hadis kontemporer, atau boleh jadi mereka sengaja menyembunyikan fakta/kenyataan tersebut, sebagaimana mereka merahasiakan konsep pengkafiran kaum Muslimin dalam kitab ad Durar as Saniyyah.

Saya ulangi lagi…

Saya tidak mengajak untuk mendustakan Abu Hurairah secara mutlak. Tidak juga mengajak kepada membenarkannya secara mutlak. Hanya saja jangan tergesah-gesah/gegabah dalam menerima hadisnya…

Wahai saudaraku! Sodorkan hadis-hadis darinya kepada Al Qur’an dan kepada hadis para sahabat lain lalu bandingkan!

Saya tutup pembicaraan saya dengan:

Anda sebagai manusia/peneliti/ sudah menjadi hak Anda untuk meragukan hadis apapun yang Anda pandang bertentangan dengan Kitab Allah atau yang melecehkan seorang Nabi dari para nabi as. atau hadis yang menyebut perkara yang sulit diterima/dibenarkan…

Tetapi keraguan yang didasari ilmu…

Membenarkan dengan dasar ilmu…

Menolak juga dengan dasar ilmu..

Tinggalkan pertengkaran dan mengikuti kaum jahil dan para pencaci-maki. Tema ini adalah kajian ilmiah… Baca dan bantahlah apa yang tidak kamu percayai… Dan ambillah apa yang kamu percayai.

Hanya itu… Bas!

________________

Kajian Sebelumnya

  1. Kajian Ilmu Hadis (Bag.1) : Lima Belas Renungan Untuk Ahli Hadis
  2. Kajian Ilmu Hadis (Bag.2): Tolok Ukur Agama Bukan Kemazhaban!
  3. Kajian Ilmu Hadis (Bag. 3) Abu Hurairah, Sekedar Contoh!
  4. Kajian Ilmu Hadis (Edisi Khusus): Peringatan Pembesar Ahli Hadis Akan Fitnah Hadis!
  5. Kajian Ilmu Hadis (Bag. 4): Abu Hurairah Dan Pengaruh Politik
  6. Kajian Ilmu Hadis (Bag. 5): Pengaruh Ahlul Kitab Terhadap Ahli Hadis!
  7. Kajian Ilmu Hadis (6): Amanat Ahli Hadis… Dalam Timbangan
  8. Kajian Ilmu Hadis (7): Apa Yang Hilang Dari Sunnah Nabi Saw.?
  9. Kajian Ilmu Hadis (8): Sikap Ahli Hadis Terhadap Hadis Shahih dan Hadis Dha’if
  10. Kajian Ilmu Hadis: Perlakuan Buruk Ahli Hadis Terhadap Nabi Saw. (EDISI KHUSUS MENYAMBUT BULAN KELAHIRAN NABI SAW.)
  11. Syeikh Al Albâni Membongkar Ketidak-jujuran Ahli Hadis!
  12. Kajian Ilmu Hadis (Edisi Khusus): Selaki Lagi Tentang Abu Hurairah!

17 Tanggapan

  1. saya dahaga akan tulisan2 di web site ini.

    thx pak yai abu salafy….

  2. Stop jangan kirimin saya emai lg. Rusak aqidah.
    Sent from my BlackBerry®
    powered by Sinyal Kuat INDOSAT

    • Rusak bagaimana maksudnya kang mas?
      Akidah itu kan harus ditegakkan di atas pondasi yang kuat dari Quran dan Sunnah Nabi yang shohihah…
      Jadi kalau disajikan bukti yang kuat jangan takut rusak donk aqidahnya… Justeru akan rapi nanti…
      Belajarlah mau mendengar argumen lawan/orang lain… Jangan menutup pikiran darinya!!
      Mau mendengar dalil pihak lain dan berpikir secara jernih dan jujur adalah pintu menuju hidayah Allah… Baca ayat 10 surat Al Mulk: “Dan mereka -penghuni neraka- berkata: “Sekiranya kami mendengar atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk oenghuni neraka yang menyala-nyala.”
      Jadi mereka dijebkoskan ke dalam siksa neraka dikarenakan dahulu di dunia mereka tidak mau mendengar (nukilan/nash kebenaran) dan tidak mau memikirkan alias menggunakan akal!
      Jadi tidak ada yang oerlu dikhawatirkan mas selama kamu bersenjata dengan dua perkara di atas.

      • akhi @ Vika biarkan aja orang berceloteh gak karuan..ga usah diladeni itu akan merusak hati yg memang banyak dosa… kita perbaikilah diri masing-masing. Kebenaran itu memang sulit, banyak
        rintangan hanya orang2 yg senantisa membersihkan hatinya dari dosa/hal2 tercela yang akan di beri petunjuk.

  3. akhi @taliban laknat
    Ini pesan dari Syaikh Hasan Bin Farhan al-Maliki (alhamduliiah beliau telah bebas dari penjara), di bagian terahir artikel di atas
    دعك من الخصومة ومجاراة أهل الجهل والشتائم، الموضوع بحث علمي.. اقرأ ورد منه ما لم تؤمن به
    وخذ ما تؤمن به.
    بس. / ” Tinggalkan pertengkaran dan mengikuti kaum jahil dan para pencaci-maki. Tema ini adalah kajian ilmiah… Baca dan bantahlah apa yang tidak kamu percayai… Dan ambillah apa yang kamu percayai.
    Hanya itu….. dah titik!”

    Sy kira lebih enak klu membaca sambil memahami, klu mau komentar bagusnya dengan bahasa yang enak dibaca dan tidak membuat gusar saudara2 pembaca yg lain. Terima kasih anda telah membaca komen ini…

    • Kata-kata kasar tidak akan mampu membuka hati… Jadi dalam berkomentar belih afdhol kalau kita santun tapi mengena… Kalau kita kasar lalu apa bedanya dengan pengikut mazhab tetangga sana?!
      Mas taliban nggak usah emosi… Tahan amarahnya… Yang santun aja ya…. Makasih.

    • @mustafid

      Biarkan saja yaa akhi@mustafid, orang seperti @talibanxx itu. Antum peringatkan beribu-ribu kali tidak akan didengarkannya pula. Orang seperti @talibanxx itu hidup dalam dunianya sendiri dan jauh daripada realiti. biarkanlah dia menikmati dunianya itu tanpa perlu kita campur tangan. Saya pikir pembaca blog disini majoriti cukup cerdas untuk tidak terpancing dengan komentar2 @talibanxx

      Alhamdulilah doa umat Islam atas Syaikh Farhan di dengar dan diijabah Allah. Semoga Allah selalu melindungi beliau.

      • demi melaknat wahabi, biarkan aku isi neraka dengan diriku.

        sekiranya tubuhku membesar dan memenuhi isi neraka sehingga tidak tersisa tempat sedikitpun bagi pelaknat wahabi..

  4. alhamdullilah kalo Syaikh Farhan sudah dibebaskan dari penjara….smga info dr sdr.Mustafid benar adanya.

  5. Jika antum ingin mengetahui lebih jauh tentang abu Hurairah dll
    bisa download bukunya di situs:
    -http://islamitucinta.blogspot.com/ … jika ingin lebih jauh lagi klik aja
    -http://www.alhassanain.com/indonesian/index.php
    judul bukunya:
    – Abu-Hurairah-dan-pemalsuan-hadits-(Sayyid-allamah-syarafuddin-al-Musawi)
    – KA’AB AL-AHBAR: Pembawa Pengaruh Agama Yahudi di dalam Keyakinan Para Sahabat Nabi
    – PERAN ‘AISYAH DALAM ISLAM (SDOL) dll

    Ketidak tahuan adalah musuh diri… Selamat membaca

  6. Wahai ikhwan pembwla dakwah tauhid jangan kalian gubris ocehan si farhan sesat dan agennya si abukhalafy ini…. Ini situs aduwwu tauhid…. Antek Rafidhah Farisiyah Shafawiyyah.

    • Wahai ikhwan pembwla dakwah tauhid sejati dan anti mujassimah. jangan kalian gubris ocehan abu sandal tamimi sesat dan agennya muawiyan sesat ini…. Ini situs aduwwu tauhid…. Antek Muawiyah Hindun Pelacur sesat!!!!

      dengarkan dan perhatikan kata2 berikut ini wahabi laknat abu sandal!

      Abu Sufyan laknat sesat pohon terkutuk!
      Hindun pelacur kannibal sesat terkutuk!
      Muawiyan impoten sesat laknat!
      Yazid si monyet laknat terkutuk sesat!

  7. orang yang takut aqidahnya akan goyah adalah pengakuan kalau aqidahnya lemah.

  8. zaman Muawiyah ini dikenali sebagai zaman penciptaan hadith-hadith palsu bertujuan untuk merendah-rendahkan Bani Hasyim. Begitu juga, pelbagai bentuk kebatilan ditujukan kepada Nabi (s.‘a.w) dan orang ramai mereka-rekakan hadith kerana mereka diminta berbuat demikian, manakala Abu Hurairah merupakan tokoh pemalsu hadith yang paling terkenal di kalangan mereka.

    Di sini, dikemukakan beberapa contoh hadith palsu:

    (1) Abu Hurairah meriwayatkan: “ Aku mendengar Rasulullah (s.‘a.w) bersabda: “ Allah mempercayai 3 orang berhubung dengan wahyu-Nya, iaitu aku, malaikat Jibril dan Mu‘awiyah.”

    (2) Abu Hurairah meriwayatkan: “ Rasulullah (s.‘a.w) menganugerahkan anak panah kepada Mu‘awiyah sambil bersabda: Ambillah anak panah ini hinggalah engkau bertemu denganku di syurga.”

    (3) Abu al-‘Abbas al-Walid bin Ahmad al-Zuzani telah menceritakan daripada Abu Hurairah, dalam kitabnya Syajarat al-‘aql, bahawa dia meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah (s.‘a.w) bersabda:

    “ Sesungguhnya, bagi Abu Bakr sebuah kubah daripada mutiara putih dengan empat pintu. Ia dilindungi dengan rahmat Allah, bahagian luarnya adalah keampunan Allah manakala bahagian dalamnya keredhaan Allah, setiap kali dia merindui Allah, dibukakan pintu baginya dan dapatlah dia melihat Allah ‘azza wa jalla.”

    (4) Ibn Hibban telah menceritakan daripada Abu Hurairah menerusi rangkaian perawi, bahawa dia meriwayatkan:

    “ Pada ketika malaikat Jibril berada di sisi Rasulullah (s.‘a.w), kebetulan Abu Bakr melintas, lalu Jibril berkata: “ Inilah Abu Bakr al-Siddiq.” Rasulullah (s.‘a.w) bertanya: “ Adakah kamu mengenalinya, Jibril?” Lalu dijawab: “ Ya, sesungguhnya dia (Abu Bakr) lebih masyhur di langit daripada di bumi. Para malaikat menamakannya Halim Quraisy (bermaksud orang Quraisy yang paling penyantun). Sesungguhnya dia adalah wazir (menteri) semasa hidupmu dan dia adalah khalifahmu selepas kewafatanmu.”

    (5) Ibn Hibban menceritakan daripada Abu Hurairah menerusi serangkaian perawi bahawa dia meriwayatkan:

    “ Apabila Rasulullah (s.‘a.w) sampai ke gua dalam perjalanan baginda ke Madinah, Abu Bakr memegang tempat letak kekang kuda. Rasulullah kemudian bersabda: “ Patutkah aku memberikan khabar gembira kepadamu, wahai Abu Bakr? Sesungguhnya Allah ta‘ala menjelma kepada makhluk-makhluk-Nya pada hari Qiyamat secara umum dan menjelma kepadamu secara khusus !”

    (6) Al-Khatib menceritakan daripada Abu Hurairah menerusi serangkaian perawi bahawa dia berkata: Rasulullah (s.‘a.w) bersabda:

    ” Pada suatu hari apabila Abu Bakr dilahirkan, para malaikat merasa sungguh gembira dan Allah melihat ke arah syurga `Adn dan berfirman: Demi kemuliaan dan kebesaran-Ku, tidak akan masuk ke syurga ini kecuali orang yang mencintai anak yang baru lahir ini.”

    (7) Ibn ‘Adi menceritakan daripada Abu Hurairah menerusi serangkaian perawi bahawa dia meriwayatkan:

    Aku mendengar Rasulullah (s.‘a.w) bersabda: “ Ketika aku diangkatkan ke langit, maka setiap kali aku merentasi langit aku temui tulisan tercatat: Muhammad Rasulullah dan Abu Bakr al-Siddiq.”

    (8) Abu al-Farj ibn al-Jawzi telah menceritakan daripada para perawi yang sampai kepada Abu Hurairah yang meriwayatkan bahawa:

    “ Rasulullah (s.‘a.w) menceritakan kepadamu bahawa syurga dan neraka saling berbangga-bangga antara mereka, maka kata neraka kepada syurga, aku lebih berkuasa daripadamu, maka Allah menyampaikan wahyu kepada syurga supaya berkata: “ Kelebihanku adalah kerana Allah menghiasiku kerana Abu Bakr.”

    (9) Al-Khatib menceritakan menerusi para perawi yang sampai kepada Abu Hurairah yang meriwayatkan bahawa:

    Rasulullah (s.‘a.w) keluar sambil memegang ‘Ali bin Abi Talib (‘a.s), ketika Abu Bakr dan ‘Umar maju ke hadapan untuk menyambutnya, Nabi (s.‘a.w) bersabda: “ Wahai ‘Ali, adakah engkau mencintai kedua-dua orang tua (syaikh) ini? Katanya: “ Ya.” Rasulullah (s.‘a.w) bersabda: “ Cintailah kedua-duanya dan kamu akan dapat masuk syurga.”

    (10) Sekali lagi, al-Khatib menceritakan dalam kitabnya, Tarikh Baghdad dan Ibn Syahin dalam Sunannya, menerusi dua cara sampai kepada Abu Hurairah yang meriwayatkan bahawa:

    Aku mendengar Rasulullah (s.‘a.w) bersabda: “ Sesungguhnya di langit dunia ini terdapat 80 ribu malaikat memohon ampunan kepada sesiapa yang mencintai Abu Bakr dan ‘Umar, dan di langit kedua, 80 ribu malaikat pula melaknati sesiapa yang membenci Abu Bakr dan ‘Umar.”

    (11) Al-Khatib menceritakan menerusi para perawi sampai kepada Abu Hurairah, dia meriwayatkan bahawa: Aku mendengar Rasulullah (s.‘a.w) bersabda: “ Sesungguhnya bagi Allah di langit itu 70 ribu malaikat melaknati orang-orang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar.”

    Semua hadith itu ditolak oleh tokoh-tokoh tersebut yang mencatatkannya dalam kitab-kitab mereka seperti dinyatakan di atas. (dipetik dari buku Abu-Hurairah-dan-pemalsuan-hadits-Sayyid-allamah-syarafuddin-al-Musawi)

    Tatkala Ali bin Abi Thalib mendengar Abu Hurairah berkata tentang Rasul Allah: ‘Telah bersabda sahabatku’, ‘Telah menyampaikan kepadaku sahabatku’, ‘Aku melihat sahabatku’, Ali berkata: ‘Sejak kapan (Rasul Allah saw menjadi sahabatmu) ya Abu Hurairah?
    (Ibnu Qutaibah, Tawil Mukhtalaf al-Hadits, hlm. 51. )

    Ali bin Abi Thalib menyebut Abu Hurairah ad-Dausi ini sebagai pembohong yang paling berat dari umat ini (akdzabu an-nas). Pada kesempatan lain Ali berkata: ‘Di antara orang hidup yang paling membohongi Rasul Allah adalah Abu Hurairah ad-Dausi. Ali juga menamakan Ka’b al-Ahbar sebagai pembohong.
    (Ibn Abil Hadid, Syarh Nahjul-Balaghah, jilid 4, hlm. 68. )
    (dipetik dari buku saqifah, o’hasem)

    • abu hurairah banyk berbohong. apakah pantas beliau dilaknat?

      jika amirul mukminin hazrat Imam Ali melaknat abu hurairah, tanpa ragu saya akan melaknat abu huraiah si pembohong!

  9. Dari kajian “para ahl Hadits” di blog ini … Sangat menyedihkan umat ini, telah banyak yang terjerumus kedalam pemahaman yang salah ditambah lagi para pendakwa dimasjid2 dan guru-guru agama tujuannya mencerahkan umat tapi malah menyesatkan akibat hadits palsu/dhaif yang mereka gunakan tanpa menelitinya.
    Hari ini segelintir orang saja yang mengetahui kepalsuannya. ditambah beberapa hasil ijtihad yg bertentangan dengan petujuk Al Quran & Al Hadit dalam ibadah. ini yang lebih mengerikan umumnya kaum awam hanya melaksanakan kebiasaan yang turun temurun…

  10. Kutip dari artikel: “…, sebagaimana mereka merahasiakan konsep pengkafiran kaum Muslimin dalam kitab ad Durar as Saniyyah.”
    @abusalafy:
    – Mohon penjelasan apa yg dimaksud konsep pengkafiran kaum Muslimin dlm kitab Durar al-Saniyyah?
    – Siapa yg merahasiakan konsep pengkafiran tsb?

Tinggalkan Balasan ke Ratu Adil Batalkan balasan