Kecintaan Kepada Para Penganjur Ke Dalam Api Neraka!

Kecintaan Kepada Para Penganjur Ke Dalam Api Neraka!

SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=98

oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

Hasan FarhanSesungguhnya kecintaan kepada para penganjur ke dalam api neraka adalah tujuan utama setan karena ia telah menunjuk para penganjur ke dalam api neraka itu sebagai pengawal syari’at alternatif produknya (setan). Setan merasa cukup dengan mengguncang manusia dari shirâth mustaqîm/jalan yang lurus. Dalam arti janganlah kamu mengira bahwa setan tidak akan menerima poin apapun dari ajaran Islam. Bagi setan tidak ada halangan jika seorang itu tetap melakukan shalat, puasa dan haji, tetapi tentunya apabila ia melaksanakannya sebagai upaya untuk meraih kerealaan masyarakat.

Shalat misalnya… Boleh jadi setan memerintahmu melaksanakannya sedangkan kamu itu seorang: 

*) Munafik,

*) Penentang Rasulullah saw.,

*) Memalsu atas nama beliau,

*) Mencintai musuh-musuh beliau, dan

*) Gusar dan penuh kecurigaan terhadapn para kekasih beliau,

Semua itu demi menggiringmu ke tempat (tujuan) yang ia (setan) inginkan! Dan apabila engkau telah sampai di tempat tersebut atau posisi itu setan membentukmu menjadi:

*) Orang yang akan merancang syari’at setan,

*) Mencintai kekasih-kekasih setan,

*) Membenci dan memusuhi musuh-musuhnya, dan

*) Meyakinkanmu untuk tetap rajin shalat dan puasa!

Tujuan setan di tempat lain, waspadai itu!

Tujuan setan adalah menjadikanmu seperti iblis; hamba yang rajin ibadah namun ia mutakabir/congkak dan angkuh yang akan terhalang dari meraih surga. Iblis adalah makhluk yang getol beribadah (dengan ibadah formal/lahiriah belaka). Tetapi kesombongannya sudah cukup untuk menjadikannya terhalang dari meraih surga.

Dengan penuh kehebatan dan kepiawaian luar biasa setan mampu meyakinkan mayoritas kaum Muslimin bahwa inti agama adalah ibadah praktis ansich! Dan ia membuat mereka lupa akan kutukan Allah atasnya dan bagaiman ia terusir dan juga membuat mereka lupa dosa yang menyebabkannya dikutuk dan diusir.

Akal-akal manusia sangat kecil sekali dibanding akal setan, tipu muslihat dan kepiawaiannya. Karena itu kita saksikan bagaimana iblis mampu menyesatkan dan menguasai mereka dengan begitu mudahnya; setan berbicara apa saja yang mau ia bicarakan dengan meminjam lisan-lisan mereka! Ia sangat bergembira sekali atas itu.

Shalat kita biasanya tidak mampu mencegah kita dari kekejian dan kemungkaran!

Tahukan kamu, mengapa demikian?! Karena shalat itu bukan shalat yang diperintahkan Allah. Setan telah merusaknya. Buktinya adalah manusia yang paling banyak shalatnya justeru ia manusia paling jahat dan kejam serta paling brutal dalam mendemonstrasikan kekejian dan kejahatan terbesar dalam kacamata Al Qur’an. Mereka adalah manusia yang paling jauh dari pengetahuan terbesar Al Qur’an.

Shalat harus difahami dengan baik dan utuh sesuai dengan Al Qur’an yang mana kekhusya’an adalah rukun terbesarnya. Shalat berdasarkan semangat kemazhaban tidak kita dapatkan kekhusyu’an sebagai rukun utamanya tidak pula dalam daftar kewajiban-kewajibannya.

Shalat menurut Al Qur’an harus disertai dengan pemahaman dan meneliti setiap redaksi yang diucapkan di dalamnya. Apa makna Allahu Akbar yang kamu baca berulang-ulang dalam shalat itu? Allahu Akbar, Allah lebih besar dari apa? Apakah ada seorang yang bisa menjawabnya dengan jujur?

Andai kita teliti makna “Allahu Akbar” saja dalam shalat kita pasti dapat menapakkan kaki-kaki kita di awal jalan yang mustaqim.

Ringkas kata: KITA INI HANYA BANYAK BERBUAL MUNAFIK LAGI TIDAK MENGETAHUI APA YANG KITA UCAPKAN!

Si Pembohong menganggap kejujuran adalah dusta, ia memerangi kejujuran dan membenci orang-orang yang jujur dengan anggapan bahwa ia sedang memerangi kebohongan. Jika tolok ukur kejujuran telah rusak maka rusaklah pengetahuan!

4 Tanggapan

  1. luar biasa dampaknya, mungkin sampe ahir jaman nih gol. kyk gini eksisnya

  2. Ustad ane merinding baca artikel ustad ini. Ane pernah tanya pertanyaan yang sama tentang kontradikai sholat yang mencegah dari pebuatan keji dan mungkar. Tapi ane masih ada ganjelan…disini ustad menjelaskan itu semua dengan jelas sejelasnya. Ane jadi merinding dan lebih hati2 lagi sekarang jazakumullah………

  3. syech farhan sering mengajak kita berpikir kritis tentang segala sesuatu dalam agama baik itu sejarah, sahabat, alquran dan sunnah… olehnya itu menurut syech farhan kita tidak akan pernah mencapai kebenaran itu kalo kita tidak kritis dalam menilai kebenaran/kepalsuan itu dari sudut pandang al quran, hadits sahih dan akal yg sehat (jujur).

    dari pandangan diatas tidak ada salahnya dalam mencari kebenaran yg haq (bukan kebenaran menurut manusia) kita ikuti maunya Allah(firman) dan NabiNya (hadits sahih)…. kesampingkan dulu maunya/pendapat sahabat dalam hal sejarah sejak wafatnya nabi Allah…. karna inilah akar dari kesesatan setan/nafsu bila ia sesat dan kebenaran bila ia kebenaran yang Haq…yang kita tempuh sekarang ini..menurut kita benar belum tentu menurut Allah dan Nabinya.

    YAKINKAH kita bahwa jalan islam yang kita tempuh ini adalah jalan yang lurus yang dikehendaki ALLAH dan NABINYA?
    karna kita kadang terlalu mendewakan para sahabat yg menurut kita tidak mungkin salah walau itu bertentangan dengan sunnah nabi dan Alquran, kita membuat alasan tertentu untuk pembenaran tsb.

  4. Dulu bani israel cinta patung anak sapi buatan Samiri, akibatnya mereka sesat. Begitu juga dgn dg cinta Muawiyah ia pasti sesat jalan menuju syurga….

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s