Mengapa Syekh Hasan bin Farhan al Maliky Menanggalkan Baju Salafy-nya?
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=39
.
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
Sesunguhnya kebohongan mereka (Salafy) lah yang mengeluarkan saya dari barisan mereka dengan tanpa penyesalan. Tadinya saya mengira bahwa musuh-musuh mereka lah yang menuduh secara palsu bahwa Salafy itu berbohong atas nama agama (sebagai bagian keberagamaan mereka), mereka berlebihan, sehingga (akhirnya) saya saksikan sendiri, ternyata itu dari mereka.
Dan di antara cara-cara mereka adalah semangat luar biasa mereka dalam menukil dusta/kepalsuan sampai-sampai saya meragukan jangan-jangan setan telah merancang sarana demi khusus untuk mereka! Kebohongan bisa menjadi konsensus setelah sebulan disebar-luaskan!
Siapa yang ingin menguji kebenaran ucapan saya maka hendaknya ia mengkritik mereka pasti setelah sebulan saja akan menjadi (dituduh dan difitnah _red) sekuler atau seorang rafidhi! Pasti mereka akan menyebarkan dusta bahwa ijazah sarjananya sekedar maqbùl (biasa-biasa saja), ayahnya atau istrinya telah berlepas diri darinya… Dan ibunya seorang bermazhab Mu’atazilah, atau ayahnya bermazhab Asy’ari, bahwa kabilahnya adalah Syi’ah Rafidhah, kakek ketujuhnya seorang sekuler!
Mereka adalah makhluk Allah paling dusta. Saya tidak mengetahui komunitas pembohong lebih dari mereka... Yang paling doyan menelan sampah murahan dan yang palimg berani berlari di belakang isu-isu palsu dan paling pengecut ketika berhadap-hadapan. Mereka kelompok kartun, benih kejahatan dan produk penguasa!
(Syeikh Hasan Al Maliky sedang menyinggung apa yang dialaminya sendiri atau dialami para pemikir yang mengkritisi faham Ekstrimisme Salafy Wahhâbi, Maka Mereka akan menjadi sasaran panah fitnah dan tuduhan palsu Salafy melalui media yang mereka kuasai, Sebagaimana itu juga terjadi di Indonesia banyak tokoh-tokoh ulama pemersatu seperti Said Agil Siraj, Dien Syamsudin, Qureish Shihab dll menjadi sasaran bidikan panah fitnah mereka, sampai-sampai kami (Abu Salafy) yang sekedar seorang bloger tidak luput dari sasaran fitnah nya juga _red)
Saya akan sebutkan sebagai sekedar contoh saja bahwa Syeikh dungu bermana an Nujaimi dalam salah satu acara dialog dengan saya yang ditayangkan chanel Al Mustaqillah ia berkata bahwa saya lulus dengan derajat/nilai “pas-pasan”! Padahal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan dialog, kendati demikian saya sudah bantah di saat itu juga kebohongan tersebut, dan sebenarnya saya selalu terdepan di tahun-tahun studi saya di kampus. Tetapi saya terkejut karena kebohongannya itu beberapa saat kemudian menjadi konsensus (ijma’ dikalangan salafy _red)!
Kelompok ini benar-benar menggandrungi kebohongan dan omongan-omongan murahan. Kita tidak boleh berkarakter seperti akhlak mereka dan tidak boleh takut dari mereka. Tetapi perlu dijadikan bahan kajian tentang akal mereka, kejiwaan dan kondisi sosial mereka. Mereka adalah tipe masyarakat terbelakang yang tidak berdiri tegak dibatas kedua kakinya kecuali dengan uang. Mereka adalah tipe masyarakat yang telah dirubah/dihapus agama dan akhlaknya.
Tetapi bagaimana ini bisa tumbuh?
Yang melanggengkan keterbelekangan masyarakat teluk (maksudnya masyarakat negara-negara teluk parsi seperti Arab Saudi, Emirat, Kuwait, Bahrain, Qatar dll _red) dalam pemikiran dan budaya adalah kelompok Salafy pengagum caci maki dan tuduhan palsu di bawah pimpinan Salafy palsu. Andai para peneliti mengambil pelajaran dari kesabaran para nabi pastilah kita berada di posisi lain sekarang ini…
Salafy Palsu menyebar-luaskan budaya dusta dan mengada-ngada/memfitnah dengan tujuan menundukkan dan membungkam semua orang yang jujur. Dan mereka itu punya banyak pendukung yang siap menukil dan menyebar-luaskan dusta bak sekawanan semut dari gudang musim panas.
Hendaknya kaum Salafy memproklamasikan keterbebasan mereka dari fatwa Ibnu Taimiyyah jika mereka jujur, dan pasti mereka tidak akan melakukannya, khususnya Salafy Syam (Suriah). Mereka adalah fraksi Salafy paling dungu. Dan Ibnu Taimiyyah telah mendahului mereka di masanya. Dialah yang menyebabkan dibantainya satu juta orang Syi’ah dan Duruz di Gunung Lebanon berdasarkan fatwa sektarian. Data sejarahnya masih tersimpan rapi. Karena itu, mereka selalu bergantung kepada penguasa.
.
__________________
Abusalafy berkata:
Benar sekali apa yang dikatakan di akhir pembicaraan Syeikh Hasan bin Farhan… Salafy selalu bersembunyi di balik pembelaan penguasa tiran yang bersikap zalim kepada kaum Muslimin….
Sekarang pun…. Di hari-hari ini para Salafy Wahhâbi berusaha membungkam ketegasan analisis beliau dengan menggerakkan tangan-tangan kotor penguasa Arab Saudi untuk menangkap beliau…. Semua dengan tuduhan palsu… Yang pasti kekuatan hujjah beliau tidak sanggup mereka hadapi dengan hujjah rapuh mereka… Maka pemenjaraan adalah jalan pintas….
Dahulu ketika penguasa menahan Ibnu Taimiyyah; “syeikhul islam” mereka, mereka menjerit histeris mengecam para ulama dan penguasa yang berlaku “zalim” terhadap Ibnu Taimiyyah… Kini setelah mereka kuat dan bergandeng tangan dengan para penguasa tiran mereka pun melakukan kekejaman dan kejahatan tak terkontrol!
Dahulu mereka mencekal Abuya Sayyid Muhammab bin Alawi al Maliki al Hasani untuk melakukan aktifitas dakwah beliau, termasuk safari dakwah beliau ke Indonesia… Tentunya setelah mereka kafirkan ulama keturunan Nabi saw. tersebut yang getol berdakwah mencerdaskan umat dan menyelamatkan mereka dari virus dungu wahabi!
Filed under: Akidah, Bantahan & Tanggapan, Fatwa Pensesatan, Ghulat Salafy, Hasan Farhan Al Maliky, Kajian Ibnu Taimiyah, Kenaifan Kaum Wahhabi, Kepalsuan Ibnu Taimyah, Manhaj, Nawashib, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam |
Sungguh berat beban fitnah yang ditanggung oleh Syaikh bin Farhan dikeluarkan dari diri beliau statusnya di masyarakat sebagai tokoh agama. Bagaimana mungkin orang orang Arab yang beragama Islam berlaku tidak adil seperti itu. Bahkan di negara yang tidak berasaskan Islam (Inggris) memberikan tunjungan uang bulanan kepada seorang tokoh wahabi ekstrimis….ya benar wahabi ekstrimis bukan sekedar wahabi saja dari Pakistan semata mata dikarenakan tokoh ekstrimis itu adalah pengungsi. Seorang yang mendapatkan status pengungsi di Inggris maka dia berhak untuk mendapatkan tunjangan uang bulanan terlepas dari apa pandangan hidup atau agama orang tersebut. Semoga Allah menghindarkan Syaikh bin Farhan dari fitnah wahabi arab.
Bukankah yang tukang fitnah itu Abu Salafy Bukan Salafy.Kalau Salafy tigar diatas sunnah.tapi kalu ABU SALAFY dibaca dari artikel-artikelnya ternyata tukang fitnah yang memutar balikan fakta.
Ngakak ane, bukannya ente yng sukak mutar balik fakta :v
Runyamnya lagi kalau ada artikel salafy wahabi walaupun itu fitnah atau nyeleneh menghina orang lain, rame-rame situs orang-orang dungu pada copy paste dan ikut menyebarkan.
dulu saya pikir cuma saya dkk saya saja yg mengira salapi itu tukang bohong dan fitnah, eh ga tahunya mantannya juga beranggapan seperti itu. berarti benar dong salapi memang ahli fitnah dan bohong.
Setiap makmun pasti mengikuti amamnya… Imamnya salafi itu ibnu taimiah si pembohong kelas wahid ya pantws aja makmumnya ahli bohong… Ini sudah 1+1=2.
Setuju??
Tukang dusta dan penipu mungkin ustad lebih paham tapi mereka juga suka nulis tema tema agama seperti bahaya zina, nikmatnya sabar, indahnya sholat dan masih banyak tema tema penting dalam agama. Terus gimana itu?
mas Ahmad Muridan, saya pembaca setia blog ini, kalau anda mengatakan blog ini fitnah, mana yg anda maksud fitnahnya?. saya tdk bisa taklid buta sama anda, anda hrs bisa membuktikan baru menuduh fitnah. kalau tidak kayak maling teriak maling
Kalau masalah salafi itu tukang fitnah dan pakar dusta itu sih nyata selaki teman teman!!!
Semua juga tau dan jadi saksi sejarah kebohongan salafi wahabi…lah wong salafi hidung pesek ajadi negeri kita sudah pandai berbohong… Apalagi wahabi salafmereka!!! ng panjang di arab sana… Pasti syekh Hasan menjadi langganan kebohongan dan fitnah mereka
duhai syaikh hasan.
anda sangat berani dan tulus. keberanian dan ketulisan anda membuat anda dengan mudah menguliti kebengisan wahabi. semoga anda tidak bernasib spt ulama2 yg mengkritik wahabi yg karena diseret dijalan2 untuk di mutalasi.
semoga Allah memanjangkan umur anda dan mengisi sisa umur anda dengan amalan yg bermaanfaat. saya sangat senang membaca tulisan anda.
semogga Allah mengganti kebaikan anda ini dengan surga terbaik.