Kajian Ibnu Taimiyyah (Bag. 2): Pemikiran Ibnu Taimiyah Dan Terorisme Salafy Wahhâbi! (1)

Pemikiran Ibnu Taimiyah Dan Terorisme Salafy Wahhâbi! (1)

 SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=896

.

oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky

Usulan Untuk Mengkaji Ibnu Taimiyyah Dengan Obyektif

hasan_FarhanSemua kitab yang Ekstrim atau yang moderat di dalamnya terdapat ayat-ayat suci Al Qur’an dan hadis-hadis. Kitab-kitab karya (Ayman) al-Zawahiri (Pemimpin Al Qaedah), al Maqdisi (seorang ulama Salafy ekstrim asal Palestina_red) di dalamnya terdapat ayat-ayat suci Al Qur’an dan hadis-hadis. Demikian pula dengan kitab-kitab karya Ibnu Taimiyyah, di dalamnya terdapat ayat-ayat suci Al Qur’an dan hadis-hadis. Sebagaimana kita juga mendapati ayat-ayat Al Qur’an dan hadis-hadis pada kaum Khawarij, Ahlusunnah dan Syi’ah serta seluruh mazhab!

Bagaimana kita dapat bersikap obyektif terhadap Ibnu Taimiyyah dan terbebas dari ke-ekstriman sikapnya?

Biarkan kami berpikir dengan bersenjatakan ilmu tentang metoda tertentu… Metode (manhaj) dalam mengkaji Ibnu Taimiyyah?

Dalam kitab-kitab karya para ekstrimis nama Sayyid Quthb (penulis, pemikir dan aktifis Mesir era 50-an abad lalu_red) terkadang muncul dan terkadang hilang… Nama Ahmad bin Hanbal terkadang tersembunyi dan terkadang muncul… Begitu juga dengan nama Ibnu Qayyim, terkadang tersebut dan terkadang tidak dan demikian seterusnya.

Adapun Ibnu Taimiyyah ia selalu hadir!

Pertanyaannya adalah: Mengapa demikian?

Saya telah membaca seluruh kitab karya Ekstrimis/Ghulât yang lain seperti (Abu ‘Ishâm al Maqdisi, Abu Bashîr ath Thurthûsi, Abu Qatadah… kitab-kitab karya Juhaimân… Kajian-kajian ISIS… Buku-buku kaum Wahhàbi…) Selalu yang saya dapati adalah Ibnu Taimiyyah poros rujukan buku-buku tersebut!

Mengapa demikian? 

Ditambah lagi dengan tidak hadirnya secara total atau hampir total dalam buku-buku mereka itu nama-nama para tokoh ulama seperti Abu Hanifah, asy Syafi’i, Malik, an Nawawi, Ibnu Hajar, al Ghazzali, ar Razi, Daud adz Dzâhiri, ath Thabari, ats Tsauri, Syu’bah, Ja’far ash Shadiq, Zaid bin Ali, Jabir bin Zaid, al A’masy, Wakî’ bin al Jarrâh, al Hasan bin Shaleh, Ibnu Abdil Barr, al Baihaqi dan Hasan al Bashri!

Bahkan buku-buku karya kaum Ghulat itu kosong dari nama Bin Bâz, Ibnu Utsaimin dan Qardhawi -padahal kami masih pertanyakan kevalidan sebagian ide mereka- …. Tetapi Ibnu Taimiyyah selalu hadir di buku-buku kaum Ghulat/ekstrim lebih dari semua mereka itu jika digabungkan!

Mengapa demikian?

Ini pertanyaan yang harus diajukan oleh Kementrian Pendidikan Tinggi kepada seluruh Universitas di Arab Saudi. Dan harus ada kajian yang serius pada universitas-universitas itu lalu setelahnya dilakukan studi banding antara satu hasil riset dengan hasil riset lainnya.

Riset-riset yang serius itu yang akan menjawab pertanyaan besar di atas akan mencukupkan kita dari berpanjang lebar dalam menejelaskannya ..

Bukankah mereka (salafiyun) berkata: bahwa kami (Syekh Hasan Farhan Al Maliky cs. _red) adalah orang yang fanatik anti-pati terhadap Ibnu Taimiyyah dan sesungguhnya (menurut salafiyun) tidak ada pada Ibnu Taimiyyah keekstriman sikap sama sekali…?

Tidak mengapa…. Kami akan berjanji bahwa kami tidak akan berkata tentang Ibnu Taimiyyah barang sehuruf pun tetapi dengan syarat kalian harus mengkaji dan mengadakan riset yang obyektif dan serius, kalian ungkap semuanya, baik sisi positif maupun sisi negatif pada Ibnu Taimiyyah, dan kalian harus transparan menjelaskan kepada para pemuda kita tentang hakikat sebenarnya serta kesaksian kalian semata karena Allah bukan karena membela Ibnu Taimiyyah.

Yang aneh adalah bahwa Ibnu Taimiyyah telah disepakati oleh seluruh aliran-aliran Salafy untuk disanjung.... tidak ada dari mereka yang mengkritiknya sepanjang sepengetahuan saya kecuali hanya dua ustadz di Universitas al Imam (universitas Imam Muhammad bin Saud _red) . Dan itu pun dengan rahasia dan sumpah agar disembunyikan.

Mengapa ada ketakutan seperti itu dari mengkritisi Ibnu Taimiyyah?

Bukankah Ibnu Taimiyyah juga manusia biasa yang bisa saja salah dan benar?

Bukankah rasa takut itu menyalahi kemurnian Tauhid yang kita slogankan siang malam?

Tidakkah menaati Ibnu Taimiyyah dalam perkara yang haram itu hukumnya syirirk?

Kami hanya menginginkan hakikat semata. Dan karena kami tidak dipercya di kalangan halayak ramai -dan kami maklumi sikap keraguan mereka itu- maka hendaknya riset itu biar dilakukan oleh para mahasiswa. Tetapi kami setelah hari ini tidak akan rela dengan penipuan.

Para pengkritik Ibnu Taimiyyah dan mereka yang merahasiakan kritikannya melihat bahwa barang siapa mendalami ilmu Ibnu Taimiyyah pasti ia akan bersikap ekstrim, bisa jadi anti/melawan negara/pemerintahan atau anti/melawan mazhab-mazhab Islam atau anti keduanya.

Mereka menyaksikan bahaya ilmu Ibnu Taimiyyah atas budaya dan pemikiran sangatlah besar, jika kehadiran kitab-kitab Ibnu Taimiyyah tidak dibarengi dengan kitab-kitab yang mengkritisi pemikirannya. Para pengkritik dan yang membongkar penyimpangan pemikiran Ibnu Taimiyah terus bertambah setiap hari, walaupun dengan langkah lambat.

Para pengikut Ibnu Taimiyyah di masa-masa bangkitnya Revolusi (menentang pemerintahan/rezim berkuasa_red) mengambil ide-idenya tentang kemusyrikan para penentang, seperti yang dilakulan para Wahhâbi (salafy). Dan di hari-hari oposisi mereka mengambil “ide-ide cemerlang” Ibnu Taimiyyah tentang kafirnya pemerintahan, seperti yang dilakukan Ikhwanul Muslimin! Dan di hari-hari ketaatan mereka mengambil pandangan-pandangan Ibnu Taimiyyah tentang kafirnya beroposisi. Mereka menetapkan ide-idenya tentang bahaya merusak kedamaian sosial.. Jadi Ibnu Taimiyyah menjadi poros mereka semua!

Sikap Ekstrim Dalam Semua Arah!

Dalam pandangan para pengikut setianya, Ibnu Taimiyyah bersama reformasi dan juga anti reformasi…. Bersama negara dan juga anti negara…

Mengapa demikian?

Ini adalah konsekuensi dari miskinnya kalangan kita dari mengadakan riset dan kajian tentang Ibnu Taimiyyah agar menjadi tampak bagi semua bahwa Ibnu Taimiyyah seperti juga ulama lainnya, ada sisi positif dan negatifnya… Sedangkan mereka yang berselisih tentang Ibnu Taimiyyah membiarkan bendera Ibnu Taimiyyah tetap berkibar seakan ia seorang nabi… Semua mendiamkan padahal mereka saling berbunuh-bunuhan di tepian lautan Ibnu Taimiyyah!

Mengapa?

Semua menginginkan membiarkan Ibnu Taimiyyah untuk dimanfaatkan di waktu dibutuhkan!

Sebagian orang membantah dengan: Tetapi keberadaan Ibnu Taimiyyah dalam kitab-kitab karya kaum Ekstrimis bukan bukti bahwa Ibnu Taimiyyah sendiri seorang Ekstrimis!! Karena dalam kitab-kitab mereka juga terdapat ayat-ayat Al Qur’an dan hadis-hadis, lalu apakah ini artinya Al Qur’an dan Hadis terdapat ekstrimisme?

Jawabnya kami katakan: Ini adalah bantahan “bodoh-bodohan”. Tidak seorang Muslim pun yang mengatakan bahwa Al Qur’an dan Sunnah memuat ajaran ekstrimisme. Yang terjadi adalah terjadi perbedaan dalam memahami ayat-ayat dan hadis-hadis dan kritik atas mempergunakan keduanya demi kepentingan mazhab bukan demi Allah. Dan ini adalah masalah yang panjang.

Jawaban lain: Menagapakah kita tidak mengatakan: ‘Waspadailah cara Ibnu Taimiyyah berdalil dengan ayat-ayat dan hadis-hadis seperti kalian memperingatkan cara ISIS, az Zarqâwi, al Maqdisi, Juhaiman dkk dalam berdalil?

Mengapakah kalian menakut-nakuti kami bahwa menuduh Ibnu Taimiyyah akan mengakibatkan kita menuduh Al Qur’an dan Sunnah Nabawiyyah?

Sementara itu kalian membantah para penentang kalian padahal dalam kitab-kitab mereka juga terdapat ayat-ayat Al Qur’an dan hadis-hadis?

Mengapakah jika ada seorang mengajak untuk meneliti pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh yang berpengaruh pada warisan nasional kita langsung diperingatkan secara terang-terangan bahwa mengkaji ulang pemikiran mereka artinya mengkritik Al Qur’an?

Mengapakah tuduhan itu tidak dialamatkan kepada orang yang mengkritisi pemikiran Sayyid Quthub seperti yang dilakukan sendiri oleh para ekstrimis itu?

Mengapakah tidak dikatakan bahwa ini bukan bukti keekstriman mereka dalam sebagian masalah?

Padahal keberadaan mereka (Sayyid Quthub dkk) dalam buku-buku kaum ekstrimis itu sangat jarang!

Kemudian mengapakah di dalam kitab-kitab kaum ekstrimis kita tidak menemukan kehadiran (Imam) asy Syafi’i, Abu Hanifah, Ahmad  (bin Hanbal) dan (Imam) Malik yang sangat kental seperti kehadiran Ibnu Taimiyyah,… padahal kitab-kitab mereka juga penuh dengan ayat-ayat Al Qur’an dan hadis-hadis.

Semua kitab yang Ekstrim atau yang moderat di dalamnya terdapat ayat-ayat suci Al Qur’an dan hadis-hadis. Kitab-kitab karya (Ayman) al-Zawahiri (Pemimpin Al Qaedah), al Maqdisi (seorang ulama Salafy ekstrim asal Palestina_red) di dalamnya terdapat ayat-ayat suci Al Qur’an dan hadis-hadis. Demikian pula dengan kitab-kitab karya Ibnu Taimiyyah, di dalamnya terdapat ayat-ayat suci Al Qur’an dan hadis-hadis. Sebagaimana kita juga mendapati ayat-ayat Al Qur’an dan hadis-hadis pada kaum Khawarij, Ahlusunnah dan Syi’ah serta seluruh mazhab!

Jadi, bukan di sini diskusi kita. Ini cara mereka mengamankan Ibnu Taimiyyah dari menjadi obyek riset dan studi kritis yang serius. Upaya menakut-nakuti dari mengkritisi Ibnu Taimiyyah menunjukkan betapa mengakarnya jiwa ekstrimisme yang menulari mereka dari buku-buku dan sikap-sikap Ibnu Taimiyyah. Ini tidak akan mendukung negara manapun untuk menciptakan kehidupan damai nun harmonis, menghormati hak-hak azazi manusia dan kajian serius.

Dan cukuplah bahwa sekedar mengkritisinya -sekalipun dengan dalil- pasti akan digilas, dibakar dan diperanginya si pengkritik serta dipecatnya dari kampusnya (Syekh Hasan dulu bekerja di Kementrian pendidikan dan di Universitas di Arab Saudi _red) atau dari pekerjaannya…. dll

Ini saja sudah cukup untuk merangsang tumbuhnya sikap ekstrimisme dalam kalangan akademisi nasional.

Ringkas Kata

Kami mengajak untuk mengaktifkan riset dan studi serius yang bermutu tentang Ibnu Taimiyyah dan menjadikan itu semata bersaksi karena Allah sebagai lebih agung dari bersaksi membela Ibnu Taimiyyah. Agama seluruhnya adalah milik Allah, Ibnu Taimiyyah tidak memilikinya barang sedikit pun!

____________________

ARTIKEL SEBELUMNYA:

  1. Kajian Ibnu Taimiyyah (Bag. 1): Pemikiran Ibnu Taimiyah Dan Salafy Wahhâbi

ARTIKEL TERKAIT

  1. Ibnu Taimiyyah Dan Doktrin Ideologi Bengis Ekstrimis Salafi Wahabi (Bag: 1)
  2. Ibnu Taimiyyah Dan Doktrin Ideologi Bengis Ekstrimis Salafi Wahabi (Bag: 2)
  3. Ibnu Taimiyyah Dan Doktrin Ideologi Bengis Ekstrimis Salafi Wahabi (Bag: 3)

Satu Tanggapan

  1. Memang anak NyonyaTaymiyah yang satu ini kan mbahnya TERORISME BERKEDOK AGAMA

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s