Keterangan Untuk Memahamkan Si Dungu Salafy! (4)
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=891
.
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
Dalam berdialog dengan si dungu (ekstrimis salafy wahhabi) kamu perlu mengajarinya arti setiap kata yang ia ucapkan, karena biasanya si dungu tidak mengontrol redaksi yang ia lontarkan.
Si dungu akan berbicara dengan kata-kata yang ia sendiri tidak memahaminya!
Seperti jika ia berkata kepadamu: “Menurut Akidah kami; Ahlusunnah wal Jamâ’ah bahwa ahli Bid’ah seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu golongan saja yaitu kami”!
Lalu bagaimana kamu akan mengajari dan berdialog dengannya?
Apa yang harus kamu perbuat?
Di sana ada banyak cara untuk berdialog dengannya. Kamu bisa berjalan bersamanya dalam bersikap ghuluw (berlebihan) -dan pada akhirnya ia pasti kembali-, atau kamu ajari dia makna kata perkata yang ia lontarkan agar ia mengerti betapa rendah dan tidak bermutunya kalimat yang ia lontarkan itu.
Mari kita coba ikuti ia dalam sikap Ghuluw-nya hingga akhir! Kemudian kita kembali mengajarinya arti setiap kata yang ia lontarkan agar ia mampu menyusun kalimat yang benar…
Katakan kepadanya: Cocok… Saya akan berjalan bersamamu/setuju denganmu bahwa hanya kalian yang akan masuk surga.
Tetapi siapa sebenarnya para Ahli Bid’ah menurutmu?
Apakah kamu akan menetapkan siapa mereka itu atau Salafmu yang menetapkan?
Pasti ia akan berkata: “Salafku yang menentukan siapa Ahli Bid’ah itu”.
Katakan kepadanya: Siapa mereka? Sebutkan siapa saja Ahli Bid’ah menurut Salafmu itu?
Dia akan berkata: “Ahli Bid’ah menurut Salaf adalah kelompok Jahmiyyah, Rafidhah, Mu’tazilah, Qadariyyah, Murjiah, dan Khawarij…”
Sampai di sini mungkin ia berhenti!
Katakan kepadanya: “Lanjutkan… Sebutkan dengan tuntas siapa saja kelompok Ahli Bid’ah memurut Salaf itu?”
Di sini mungkin ia akan terpatah-patah ucapannya… Mungkin ia akan menambah dengan menyebut kelompok Shufi, Asy’ariyah… habis….
Katakan kepadanya: “Mengapa kamu abaikan menyebut Abu Hanifah dan para pengikut mazhab Hanafi dan seluruh Ahli Ra’yi dan kelompok Nawâshib (para pembenci Ahlulbait/Kelurga Nabi saw.) … dll.
Atau jangan-jangan kamu tidak mengetahuinya?!
Mungkin pada awalnya ia mengingkari bahwa Abu Hanifah dan para pengikutnya dan juga Ahli Ra’yi termasuk dalam golongan Ahli Bid’ah…
Maka katakan kepadanya: Salafmu lah yang menggolongkan Abu Hanifah dan para pengikutnya sebagai Ahli Bid’ah, khususnya Salafmu yang terdahulu di abad ketiga dan keempat.
Jika ia terpatah-patah ucapannya (karena kebingungan dan berusaha menolak) maka bukakan kitab As Sunnah karya Abdullah putra Ahmad bin Hanbal, juz 1 hal. 125, dan katakan kepadanya: “Apakah para masyàikhmu telah berpesan agar kitab itu dipegangi atau tidak?”
Ia dengan terpaksa akan mengakuinya!
Katakan kepadanya: “Mengapakah kamu mengabaikan vonis yang dijatuhkan Salafmu atas Abu Hainfah sebagai penyandang Bid’ah dan KAFIR?
Apakah kamu ingin menuduh “Salaf Shaleh” telah berbuat zalim, berbohong dan mengada-ngada untuk menjelekkan para tokoh agung umat?
Mereka lebih mengerti ketimbang kamu ….
Dorong dia untuk mengetahui bahwa Salafnya benar dalam masalah ini! Ternyata ia tidak mengenal orang-orang yang ia banggakan. Tuntut dia untuk mengakui bahwa Abu Hanifah harus divonis sebagai PENYANDANG BID’AH, demikian pula dengan Ahli Ra’yi. Setelahnya seret ia untuk mengakui vonis yang dijatuhkan Salaf atas Bukhari bahwa ia seorang ulama hadis yang dha’îf (lemah dan tidak dapat dipercaya).
Dia akan berusaha melepas diri dari jeratan ini dan berkata kepadamu: “Tetapi Ben Bâz dan Ibn Utsaimin tidak mengkafirkan Abu Hanifah!”
Maka katakan kepadanya: “Mereka bukan Salaf! Mereka justeru harus terikat dengan Salaf seperti kamu juga… Inilah buku-buku Salaf, bacalah!”
Kemudian kamu pasti mampu bisa memvonisnya dengan vonis Bid’ah dengan menggunakan metodenya sendiri, karena ia tidak mengikuti buku-buku Salaf dan tidak juga terikat dengan penetapan Salaf siapa Ahli Bid’ah itu, dan bahwa ia sebenarnya seorang penipu Salaf dan pengkhiatan dalam menukil ….
Jadi dia sendiri adalah Ahli Bid’ah dengan logika dan metodenya sendiri, lalu bagaimana dengan orang lain?
Filed under: Akidah, Fatwa Wahabi-Salafy, Hasan Farhan Al Maliky, Imam & Masyaikh Salafy Wahabi, Manhaj, Mengenal Pemimpin Wahabi, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam |
Semoga aja si dungu bisa mengerti apa yang disampaikan syeikh Hasan Farhan… Sebab si dungu ya pasti dungu lah!
Abusalafy jahat kalau tulis judul… Nanti si dungu salafi wahabi takfiri bin saudi arab baduwi kan bisa tersinggung and terluka hati lembutnya?!?!?!
He he he.
Dungu kok tersinggung. Ya nggak mungkin lah.
wahabi itu keledai.
keledai bersama ribuan buku, tetap aja keledai.
karena itu ilmu pngetahuan logika dan moral tidak berlaku buat wahabi. karena wahabi itu sejenis keledai..