Keterangan Untuk Memahamkan Si “Dungu Salafy”! (3)
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=890
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
Penjelasan Gamblang Untuk Mengobati Kedunguan Kaum Dungu!
Tidak akan mengenali pengobatan kedunguan kaum DUNGU sebelum kita mengenali dari mana kedunguan itu datang… Sumber kedunguan mereka. Kemudian sumber dari sumber itu sendiri kemudian setan!
Pengobatan keimanan harus dilakukan dengan mengingatkan adanya musuh seluruh anak cucu Adam… Yaitu setan. “Sesungguhnya setan itu adalah musuh kalian, maka jadikan ia musuh.” … Tetapi mari kita tangani secara bertahap secara berurutan…
Di Mana Mereka Belajar?
Kaum DUNGU yang negeri ini dipenuhi dengan mereka… Kaum DUNGU -di sepanjang negeri-… Mereka tidak datang begitu saja… Mereka adalah hasil pengajaran. Ini yang pertama!
Mereka tidak diajari untuk pintar tetapi mereka dibodohkan dan dibuat bringas dan kejam!
Lembaga/Instansi yang mencetak kaum DUNGU adalah lembaga pendidikan, (pendidikan umum dan tinggi), khususnya melalui materi pengajaran agama.. Pendidikan keekstriman sikap kemazhaban bukan keteguhan agama.
Pendidikan-lah yang mempersembahkan kepada kita kaum tuli dan buta yang tidak berakal ini. Andai mereka bisa mendengar atau berakal pastilah ucapan mereka itu jujur.. Niscaya bukan dusta yang terkenal dari mereka.
Pendidikan mengajarkan kepada mereka bahwa merekelah kaum yang paling getol dalam beragama, yang paling selamat jalan hidupnya dan yang paling sempurna akalnya!
.
Hanya merekalah orang-orang yang selamat di akhirat kelak, dan selain mereka celaka!
Hanya merekalah yang Muslim dan selain mereka adalah MUSYRIKUN…
Hanya mereka….
Hanya mereka….
Tiupan kosong dan palsu, tiupan keekstriman dan kecongkakan inilah yang membunuh seluruh karasulan ilahiyah…
Tidak mungkin sebuah misi manjadi misi demi Allah sementara penghambannya menghambakan diri kepada Allah dengan kejahatan-kejahatan itu.
Langkah pertama yang harus ditanamkan oleh agenda pendidikan dalam jiwa pengelolahnya adalah mengenali diri mereka sendiri dan belajar sifat-sifat yang menentang sifat-sifat buruk yang telah ditiupakan setan di atas. Menghamba kepada Allah dengan maksiat adalah dosa terbesar.
Tidak mungkin kita para pengkaji dapat -secara cepat secepat kilat sadar dari mabok pujian palsu kemazhaban- untuk bangkit memikul peran kementrian pendidikan dan kementrian-kementrian lainnya. tsunami tahunan ini jauh lebih besar dari kemampuan kita…
Mereka Bak Belalang!
Kita ini telah menjadi bahan celaan di antara umat-umat dunia gara-gara kaum DUNGU itu (Sufahà’+Syarrud Dawâb di sisi Allah). Andai tahan air mengucilkan mereka mungkin kita telah menjadi bangsa yang maju peradabannya. Kaum DUNGU itu telah menghalangi segala sesuatu. Dan paling penting yang mereka halangi adalah hati nurani ini… Akal sehat, penelitian dan andil positif serta kecintaan kepada kreasi dan persaudaraan….
Kaum DUNGU ini telah membuat kita ikut jadi dungu bersama mereka. Kita harus turun ke peringkat mereka agar bersekutu dengan mereka dalam kedunguan. Mereka telah menelantarkan kita di posisi bawah sumur sambil menanti mereka naik…
Bahaya Mereka Merambah Ke Seluruh Aspek
Mengapa kita sebagai warga Arab Saudi mengeluhkan sedikitnya kaum berakal dan orang-orang moderat?
Mengapa jika kondisi serius kita tidak menemukan orang yang pantas diajak dialog dan orang berakal kecuali dengan sangat susah payah?! Dan boleh jadi dengan terpincang-pincang!
Pendidikan! Pendidikan!!
Pendidikan sebelum segala sesuatu.. Ia nomer satu… Dua dan sepuluh…
Ajari mereka ilmu pengetahuan dan jangan ajari mereka kebodohan…
Mengajarkan kebodohan adalah problem terbesar pendidikan…
Jangan kalian tusak akal-akal anak-anak kita lalu kalian sibukkan kita dengan mengurusi penyimpangan mereka…
Seluruh lembaga melempar tuduhan kepada lainnya: Sebab pertama dan utama adalah di sana ada kebodohan ganda yang mereka namakan ilmu pengetahuan yang luar biasa.
Bagaimana Kita Dapat Keluar Dari Kubangan Ini?
Apakah ini memang siksa dan hukuman Allah yang segera (yang awal) atas kita?
Tidak diragukan lagi bahwa Kementrian Urusan Keislaman (Arab Saudi _red)… Mengapa kita tidak jujur saja dengan menamakannya KEMENTRIAN WAHABISASI?
Kejujuran itu surga. Dan saya yakin bangsa-bangsa lain akan memaklumi kejujuran … Tetapi siapa yang mau mendengar?
Kementrian Urusan Keagamaan berperan dalam memproduksi kedunguan yang membebani tanah air kita dan masyarakat… Kapan kalian berbicara/berpidato dengan jujur dan penuh pengetahuan menyampaikan agama Allah seperti yang Allah cantumkan dalam Kitab Suci-Nya… Kapan?
Kementrian Penerangan menduduki pringkat ketiga dalam mengizinkan kaum DUNGU menebar kedunguan mereka secara meluas, kemudian apabila kita komplin mereka berkata membela diri: Mereka hanya orang-orang bayangan… Kami tidak mengenal mereka!??
Kapan kita menyaksikan di chanel resmi Kementrian Penerangan bagaimana warga Arab Saudi diberi pencerahan bahwa mereka seperti bangsa-bangsa lain saling berkasih sayang .. Saling bersaudara dalam naungan satu negara, bahkan satu saudara mereka dan juga anggota masyarakat beragama lain.
Kapan kaum DUNGU itu menghafal ayat: “Hari ini kejujuran kaum jujur akan berguna.”?!
Kapan mereka mengetahui bahwa kejujuran itu tolok ukur terbesar yang berguna di hari kiamat… Dengan jujur, kapan sih mereka menyembah Allah?
Jawabnya dengan tegas:
Jika sang ustadz, sang dosen dan sang khathib tidak mengajarkan kepada merka kecuali penyembahan kepada ego, mazhab, kebanggaan palsu, rasialisme, dan sektarian maka sebenarnya mereka belum belajar apa-apa!
Kaum DUNGU -yang memenuhi pojok-pojok negeri- itu tidak akan keluar dari ketidak adaan… Meraka menjadi demikian karena mereka menemukan manusia di sekeliling mereka, dan tempat-tempat belajar merek berkata: KEBODOHAN ADALAH ILMU PENGETAHUAN, lalu mereka taati!
Filed under: Akidah, Akidah Tajsim & Tasybih, Ghulat Salafy, Hasan Farhan Al Maliky, Manhaj, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam |
Alhamdulillah, shubuh shubuh sudah dapat pencerahan dari ustadz abu… Terima kasih… Bagus sajiannya….
Semoga aja kawan kawan salafiyun mau baca.
Memang benar …..pendidikan dibidang studi “sikap egois dan keras kepala serta kedengkian” yang diterapkan disekolah mereka (kaum salafi) membuat mereka bagai “kodok dalam tempurung”,menelan bulat-bulat semua yang diajarkan (bisa aja salah) ..tapi sayangnya otak ga dipake …tanpa melihat pelajaran lain diluar tempurungnya yang mungkin benar…