Kajian Ibnu Taimiyyah (Bag. 1): Pemikiran Ibnu Taimiyah Dan Salafy Wahhâbi
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=892
Pada pembahasan yang lalu telah kami sebutkan bahwa harus dikenalkan kepada si dungu siapa Salaf-nya agar ia mengenalinya. Dan apabila ia sudah mengenalnya maka di hadapkannya ada dua opsi; mengikuti mereka atau meninggalkan “menyembah” mereka. Dan dalam kedua keadaan itu kamu menang dan dia yang kalah… Karena apabila ia “menyembah” mereka pada apa-apa yang mereka tulis tentang akidah-akidah maka ia akan dipermalukan di hadapan dirinya sendiri dan di hadapan masyarakat, dan apabila ia meninggalkan mereka maka kemenanganmu berlipat ganda.
Problem orang yang tidak mengenali kaum Dungu (ekstrimis salafy wahhabi _red) ia mengira bahwa mereka bersikap ekstrim itu atas dasar pengetahuan tentang apa yang ada dalam kitab-kitab Salaf mereka…
Tida! Tidak!
Ini adalah salah duga. Mereka sebenarnya sedang meyakini apa-apa yang dipilihkan para penipu dan ahli makar untuk mereka belaka.
Andai kaum dungu itu beriman dengan apa yang ditulis dan yang dibakukan oleh Salaf mereka sebagai akidah pasti mereka sudah MENGKAFIRKAN ABU HANIFAH, dan meyakini bahwa ALLAH ITU BERPARAS SEPERTI SEORANG REMAJA… niscaya mereka MENDHA’IFKAN DAN MENGGOLONGKAN (Imam) BUKHARI SEBAGAI PENYANDANG FAHAM BID’AH… dan pasti mereka akan sibuk saling mengganggu satu sama lain… Kerena itu, tugas pentingmu adalah membaca literatur-literatur akidah klasik mereka (Salaf kebanggaan dan rujukan utama kaum dungu Salafy _red).
Literatur-literatur klasik itu adalah sumber utama seperti kitab As Sunnah karya Putra Ahmad bin Hanbal, dan Al Barbahâri, kitab Ibànah karya Ibnu Buththah, kitab Aqîdah karya al Lalàkai dll. Sumber-sumber klasik akidah itulah yang dibela “mati-matian” oleh Ibnu Taimiyyah dengan penuh makar yang dapat mencongkel gunung-gunung dari tempatnya; dimana ia mengutib sebuah kalimat dan membiarkan satu halaman penuh serta meninggalkan mengadilinya berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah yang shahih. dsb…
Ibnu Taimiyyah tidak seperti umumnya kaum Dungu, sebaliknya… Ia berakal cerdas luar biasa, penuh makar dan kejeniuasan dimana kaum Wahhâbi tertipu olehnya, kemudian kaum Wahhâbi meratakan makar Ibnu Taimiyyah tersebut tanpa mengetahuinya… Mereka Mengira makar itu adalah agama.
Dalam arti, bahwa bencana Ibnu Taimiyyah berawal pada hatinya sementara bencana kaum Wahhâbi berawal dari akal-akal mereka.
Ibnu Taimiyyah melakukan penipuan besar-besaran dengan menggambarkan bahwa kitab-kitab karya kaum Ekstrimis penganut Mazhab Hanbali itulah kitab-kitab Salaf! Dan hanya merekalah Salaf!!
Ibnu Taimiyyah dengan kecerdasan luar biasa telah menetapkan bagi mereka legalitas Syar’i untuk mengikuti Salaf!
Ibnu Taimiyyah mampu meyakinkan kamu untuk “MENYEMBAH SALAF“ (padahal mengikuti Salaf dengan kemutlakan pengertiannya itu secara prinsip bertolak belakang dengan ajaran kenabian), Ibnu Taimiyyah -dan para Ekstrimis setelahnya- mampu meyakinkan para pengikut mereka bahwa Taklid/mengikuti para pemimpin mazhab-mazhab itu adalah SYIRIK sementara taklid mereka kepada Ibnu Taimiyyah dan para tokoh Ekstrimis panutan mereka adalah INTI IMAN…
Bagaimana Mereka Mampu Meyakinkan Para Mukallid Mereka?
Mereka meyakinkan para mukallid mereka dengan serentetan kebohongan yang diwarisi turun temurun yang telah dirakit satu bagian dengan bagian lainnya untuk menghasilkan sebuah akidah yang kokoh bak baja yang terajut dari benang-benang lapuk!
Menyatukan benang-benang yang telah lapuk menghasilkan hasil seperti itu!!
Menyatukan rangkaian dusta dan kebohongan itu lalu memintalnya dan melarang membaca kitab-kitab karya ulama berfaham lain serta mencaci dan mencela mereka serta menipu para pengikut mereka dari kalangan kaum DUNGU bahwa yang mereka katakan itu adalah IJMA’ UMAT….dst.
Ini semua terjadi! (1)
karena itu mereka memperbanyak pendukung fanatik yang tidak membenarkan (percaya) kecuali (golongan) mereka sendiri.
Tidak membaca kecuali untuk mereka
Tidak ada dalam akal-akal mereka (para mukallid buta) kecuali redaksi pilihan mereka (para pujaan mereka yan telah menipu mereka) dan makna-makna arahan mereka!
Adapun Al Qur’an benar-benar dicampakkan… Apalagi selainnya (seperti hadis shahih, atau ucapan para sahabat mulia dan imam mazhab. _red)
Misalnya, mereka menetapkkan Abu Hanifah termasuk pembesar Salaf mereka… Mereka (para masyaikh) berbohong dan menipu para pengikut mereka…
Tidak! Abu Hanifah menurut Salaf mereka (para masyaikh Salafy Wahhâbi) adalah seorang yang KAFIR dan ZINDÎQ. Ini adalah kenyataan yang harus diungkap dengan jujur dusta mereka! (blog ini telah menulis tentang hal itu disini )
Wajib atas kaum DUNGU untuk tidak tertipu oleh omongan Ibnu Taimiyyah bahwa mereka (Salaf mereka) tidak mngkafirkan Abu Hanifah….
Kitab-kitab yang diwasiatkan dan dianjurkan oleh Ibnu Taimiyyah agar dijadikan standar akidah telah benar-benar mengkafirkan Abu Hanifah…
Janganlah Kalian Tertipu!
Janganlah kalian tertipu dengan ucapan orang yang mengatakan bahwa kitab Syarah Aqîdah ath Thâwiyah adalah karya seorang ulama bermazhab Hanafi! … Itu tidak benar… Ia seorang beraliran Hanbali dalam sisi akidah. Ia mengaku bermazhab Hanafi untuk menipu!
Selain itu, si Ibnu Abil ‘Izz (penulis kitab syarh Aqidah Ath-Thahawiyah) adalah seorang alim yang hidup di masa belakangan, ia wafat di akhir abad ke delapan Hijriyah, di samping ia cenderung berfaham Nashibi (membenci keluarga Nabi Muhammad saw.). Ia seorang mukallid Ibnu Taimiyyah dan menukil darinya secara harfiyah (letterleks). Tentangnya para peneliti -seperti al Kautsari– telah menelitinya. Karena itu janganlah kalian tertipu oleh orang yang mengatakan bahwa salaf kalian tidak MENGKAFIRKAN KAUM MUSLIMIN YANG BERMAZHAB HANAFI!! Bahkan janganlah kalian menyangka bahwa WAHHÂBI TIDAK MENGKAFIRKAN EMPAT MAZHAB ISLAM sejak dahulu kala!!
Sadar dan Koreksi Diri!
Jika Ibnu Taimiyah dan Ibnu Abil ‘Izz telah menipu kalian (salafy wahhabi) dengan mengatakan bahwa empat imam mazhab menurut salaf kalian -diatas akidah sunni yang tunggal- maka mereka benar-benar telah menipu kalian….
Barangsiapa yang berminat berdiskusi (tentang ini) silahkan maju !
Kalian harus serius ngotot agar kaum dungu mengenali sumber-sumber salaf mereka -sesuai urutan abad- karena Ibnu Taimiyyah dan para masyaikh kontemporer telah menipu para pengikut mereka, mereka (Ibnu Taimiyyah cs) membuat mereka (Para pengikut) merasa bahwa umat semuanya bersama (dalam satu pandangan/akidah) dengan mereka.
Ini adalah tipuan…!
Dan di antara bukti penipuan Ibnu Taimiyyah dan kreasinya dalam membentuk sebesar mungkin partai/golongan/mazhab-(yang mana kaum DUNGU mengikutinya dengan fanatik buta. _red) adalah ia selalu merahasiakan kepada manusia hakikat sumber yang ia wasiatkan dengan getol agar dipelajari dan dijadikan rujukan… Ini -sayang sekali- adalah penipuan yang mana ia sukses melakukannya!
Karena itu seluruh kaum Wahhâbi tanpa terkecuali adalah buah hasil penipuan dari penipuan-penipuan Ibnu Taimiyyah bahwa Salaf mereka begini dan begitu…
Ini adalah penipuan dan pembodohan atas umat… Penipuan atas kaum awam yang kasian sekali selalu membenarkan apa yang ia (Ibnu Taimiyyah) katakan.
Allah berfirman: “وكونوا مع الصادقين Hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur.” . Dan Allah tidak berfirman: “Hendaklah kalian bersama para pembohong!”. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah dan janganlah menipu manusia dengan doqma keharusan mengikuti Salaf... dan bahwa mereka selalu bersatu dalam akidah dan pendapat serta sikap mereka!
Ini adalah DUSTA !
Kita harus bersumpah di hadapan Allah dan kepada diri sendiri (untuk bersikap jujur dan tidak menipu)…
kita berjanji kepada Allah untuk selalu berkata benar di manapun kita berada.. Tidak takut demi Allah dari celaan orang yang mencela. Kita harus berjanji untuk jujur dan hanya dengan cara ini kita mampu mengungkap tipuan para penipu -baik yang dahulu maupun yang sekarang-.
Berbohong itu akibatnya sangat buruk sekali. Ia menyebabkan kebohongan (baru) dan kebodohan. Dan tidak ada setelah dua penyakit itu kecuali timbulnya kedengkian dan kebencian. Kemudian setelahnya adalah PENGHALALAN DARAH-DARAH dan setelahnya adalah PELAKSANAAN PEMBUNUHAN!
Warisan intelektual kalian -hai kaum DUNGU yang baik-baik- kebanyakan isinya adalah dusta. Saya pastikan bahwa kebanyakan isinya adalah dusta dan dibangun di atas pondasi dusta…
Kembalilah kepada cahaya Al Qur’an…
Al Qur’an itu cahaya yang terang….
Penjelas yang gamblang…
Andai kalian kembali kepada Al Qur’an dan memperhatikan tema-tema utama yang disajikannya lalu kalian bandingkan dengan tema-tema kitab-kitab akidah kalian pasti akan terungkap oleh kalian bahwa kitab-kitab itu telah mencampakkan banyak tema Al Qur’an dan berapa banyak TEMA-TEMA SETAN yang ia hidupkan..
Yang diperlukan hanya satu, merendahkan dirilah kalian, beranilah secara jantan (untuk meneliti dengan jujur) dan lakukan mengkataloqkan daftar isi kitab-kitab akidah kalian tersebut lalu setelahnya kembalilah kepada Al Qur’an dan kumpulkan daftar tema-tema keimanan yang dibahas dengan intens pasti kalian akan menyaksikan perbedaan yang sangat mencolok.
___________
(1) Subhanallah, benar sekali apa yang dikatakan Syeikh Hasan bin Farhan al Maliky bahwa kaum DUNGU yang sedang berperan sebagai juru Dakwah Salafy Wahhâbi adalah orang-orang yang sedang tertipu…. Dan kini mereka itu sedang berusaha menipu orang lain agar juga bersama-sama menjadi korban penipuan para Masyaikh mereka yang pada gilirannya juga sedang tertipu dan menjadi korban penipuan para pendahulu mereka… Jadi mereka adalah sekumpulan manusia-manusia yang sedang tertipu sepanjang sejarah keberadaan mereka di muka bumi ini… Saya jadi teringat kepada AGEN KAUM DUNGU dan SALES KEDUNGUAN yang bernama Firanda, ia ngotot berusaha meyakinkan kita pembaca tulisannya bahwa akidah ALLAH BERADADI ATAS LANGIT BERSEMAYAM DI ATAS ARSY-NYA adakah AKIDAH YANG TELAH DIIJMA’KAN OLEH PARA ULAMA…. Untuk membaca kembali atraksi unjuk kedunguan ala SALAFI WAHHÂBI kelas lokal saya persilahkan Anda merujuk artikel berseri kami TERNYATA TUHAN TIDAK DI LANGIT dan juga di sini:
https://abusalafy.wordpress.com/2010/02/15/tuhan-itu-tidak-di-langit-1/
(Abusalafy)
Filed under: Akidah, Akidah Tajsim & Tasybih, Fatwa Pensesatan, Hasan Farhan Al Maliky, Penyimpangan Akidah Dalam Kitab at Tauhid, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam |
Super sekali ustadz.
Terima kasih.