Ahlussunnah Dan Keluarga Nabi Muhammad saw. Bagaimana Kaum Nashibi Sukses Menceraikan Antara Keduanya?!
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=73
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
Artikel Syeikh Hasan bin Farhan Al Maliky untuk pembahasan ini sangat ilmiah, bagi kalangan terpelajar agama mungkin tdk ada kesulitan untuk memahaminya namun untuk yang belum banyak tahu sejarah Islam awal dan dalil/nash-nash keutamaan/hak-hak keluarga Nabi saw. sebaiknya mempelejarinya agar pemahaman pada artikel ini bisa dirasakan kebenarannya. -Abu Salafy-.
Ahlusunnah Dan Keluarga Nabi Muhammad Saw.!
Tidak dibenarkan seorang Sunni malu untuk menyebut Keluarga Nabi Muhammad dengan kebaikan dikarenakan (takut dari) kaum dungu yang hati mereka telah dipenuhi dengan kecintaan kepada patung-patung anak sapi (simbol sesembahan kaum Yahudi): anak sapi fanatisme… Anak sapi Mazhabisme dan anak sapi kebodohan…
Allah menguji kita dengan Ahlulbait Nabi Muhammad sebagimana Allah menguji kaum Quraisy dengan Nabi Muhammad. Allah mengetes niat-niat kita dengan mereka (Ahlulbait Nabi saw.), agar diketahui siapa yang congkak dan siapa yang tunduk kepada perintah Allah… Oleh karena itu kita diperintahkan Allah untuk bershalawat kepada Ahlulbait Nabi Muhammad saw: Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad (Ya Allah limpahkan shalawat-Mua atas Muhammad dan Keluarga Muhammad)…
Kalimat yang mencerminkan kepatuhan dan kepasrahan mutlak kepada perintah Allah itu terlontar dari mulut setiap Muslim dalam setiap shalat yang ia tegakkan setiap hari. Penetapan syari’at ini tidaklah sia-sia. Dan Allah tidak akan menerima pembicaraan/ucapan tanpa niat dan kejujuran.
Umat-umat terdahulu telah diuji dengan keluarga Nabi Ibrahim. Di antara mereka ada yang beriman dan di antara mereka ada yang kafir. “Dan sedikitlah hamba-hamba-Ku yang bersyukur. “ .
Kita harus mengetahui bahwa karena Allah itu Maha Kaya dan tidak butuh kepada siapapun di alam semesta ini maka Ia memberikan kesempatan bagi orang yang menginginkan kesesatan untuk ia sesat (dengan sepenuh ikhtiyarnya sendiri)! Dalam arti bahwa Allah tidak memaksa seorang pun untuk menerima petunjuk. Tetapi Allah memberikan kesempatan bagi yang ingin menyembah mayoritas, silahkan! Yang mau menyembah ras, silahkan! Atau menyembah mazhab, silahkan! dll.
Oleh sebab itu hujjah/bukti kebenaran tidak akan gamblang melainkan setelah mengkaji. Dan ia butuh kepada keseriusan dan menaklukan diri (dari hawa nafsu), mayoritas, fanatisme, keangkuhan, sifat sombong dll untuk sampai kepada hidayah sehingga ia berhak memperolehnya. Maka seorang yang mencurahkan waktu, kesungguh-sungguhan dan niat tulusnya tidak akan sama dengan orang yang bermalas-malas dan hanya menginginkan hidayah menghampirinya dalam keadaan ia santai (tanpa usaha)… Tidak!
Hidayah Allah itu mahal. Allah tidak menurunkannya kepada sembarang orang. Dalam Al Qur’an, Allah telah menentukan siapakah orang yang akan DIA beri hidayah?! Dan siapakah orang yang tidak akan DIA beri hidayah?! Bagi yang ingin tahu hendaknya merujuk Al Qur’an.
Dan Allah tidak akan memberi hidayah untuk mencintai Keluarga Nabi Muhammad saw kecuali orang yang rendah hati dan tunduk kepada nash suci Allah… Ia tidak menentukan syarat apapun atas Allah! Tidak menjadi harapannya selain keridhaan Allah di manapun ia berada untuk ia ikuti demi mencari keselamatan…
Benar bahwa setan boleh jadi mengacaukan ke dalam pikiran banyak orang tentang banyak perintah dan larangan Allah dalam Al Qur’an, apalagi perintah Nabi saw. yang menerangkan dan menjabarkan perintah Allah. Tetapi seorang pengkaji tidak punya alasan untuk menelantarkan pengetahuan.
Kecintaan kepada keluarga Nabi Muhamad saw tidak hanya cukup dengan perasaan, akan tetapi perasaan dan emosional penting demi mendorong untuk berteladan kepada mereka.
Adapun orang yang tidak peduli kepada keluarga Nabi Muhammad saw pasti ia tidak akan mencari tahu apapun tentang mereka
Jika kalian menyaksikan kaum pengacau, ikut-ikutan dan hanya pandai mencaci-maki maka ketahuilah bahwa Allah tidak ridha atas mereka….. dan tidak menerima mereka di tengah-tengah hamba-hamba-Nya serta Allah tidak mengizinkan mereka bertetangga dengan Rasulullah saw dan membela Ahlubaitnya,… Ketahuilah ini !!
Allah tidak memilih manusia melainkan sedikit yaitu yang memiliki hati tulus saja.!
Allah memilih mereka untuk mencintai dan mentaati Nabi-Nya. Dan barang siapa benar-benar mencintai Nabi saw. pasti ia mengenal bahwa Ahlulbaitnya itu bagian dari beliau.
Kaum dungu (nashibi/para pembenci keluarga Nabi saw) dan para pencaci mengira bahwa Allah butuh kepada mereka dan Allah mendapat kehormatan dengan mereka dan Allah tidak mungkin tidak butuh kepada mereka sama sekali! Mereka menyangka bahwa Allah itu seperti para penguasa dan raja-raja yang suka dengan berbanyak-banyak (pendukung) dan kemunafikan!
Tidak…. Sekali-kali tidak!
Ini adalah bisikan setan (Setan telah menguasai mereka sehingga ia membuat mereka lupa kepada Allah). Pemilihan Allah untuk yang terbaik lebih ketat dari pemilihan para penguasa untuk orang-orang khusus mereka.
Tidak termasuk hamba-hamba Allah orang yang angkuh dari tunduk kepada perintah Allah dan larangan-larangan-Nya seperti Iblis misalnya.
Ya, bisa saja seseorang itu melemah dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Ini berbeda.
Smentara kecongkakan dan keangkuhan perkara lain. Ia benar-benar berbeda.
Melalui Keluarga/Ahlulbait Nabi Allah menyingkap siapa dari kaum Muslimin yang congkak dan takabbur, sebagaimana dengan Nabi Muhammad saw. Allah menyingkap siapa yang takabbur dari kalangan suku Quraisy! Pahami hal ini dan periksalah diri-diri kalian..!
Hujjah baik atas Ahlusunnah maupun atas Syiah itu satu.
Sebagaimana Allah tidak menerima kaum dungu dan pencaci…, Allah juga tidak menerima kaum khurafat dan yang berlebih-lebihan (ghulat).
Kita hanya menginginkan nash yang shahih saja dan juga kandungan maknanya.
Pecinta Ahlulbait dari kalangan Sunni boleh jadi lebih dicintai Allah dan Rasul-Nya dari pecinta dari kalangan Syiah, sebab di Syiah tidak menghadapi kendala dalam mencintai Ahlulbait, sedangkan seorang Sunni menghadapi banyak kesulitan dalam mencintai Ahlulbait.
Sebagaimana seorang Sunni yang mencintai Ahlulbait biasanya mengalami gangguan dan intimidasi dalam hal rizki, berpalingnya banyak orang-orang yang tadinya mencintainya dan berpalingnya kawan-kawan darinya serta terpaan isu-isu miring tentangnya dll. Tentu ia jadi lebih afdhal.
Seorang Sunni yang mencitai Ahlulbait biasanya tidak mudah menerima khurafat, tidak juga bersikap berlebihan yang tersebar di tengah-tengah kaum Syiah. Maka dari itu ia boleh jadi lebih afdhal tentu dengan syarat bahwa ia menerima dengan lapang dada nash-nash apa adanya.
Bukanlah Sunni Pecinta Ahlulbait orang yang berpura-pura mencintai Ahlulbait dengan kepalsuan.
Bukan pula orang yang membenci nash-nash suci yang datang tentang keutamaan Ahlulbait lalu ia menumpasnya dengan cara apapun. Ia bukanlah seorang Sunni bukan pula seorang Pecinta Ahlulbait ia seorang penipu lagi pendusta!
Seorang Sunni Pecinta Ahlulbait pasti mendapat cacian atau intimidasi… Ia harus mengorbankan demi kecintaannya kepada Ahlulbait sesuatu yang ia cintai yaitu nama harum, kedudukan dan posisi sosial dll jika ia sabar dan tabah maka ia benar-benar seorang Pecinta Sejati!
Adapun jika ia sembunyikan kecintaan itu maka apakah Allah akan menerimanya atau tidak?!
Allah Maha Mengetahui, hanya saja Allah suka disembah dengan cara yang Ia tentukan bukan sesuai pilihanmu. Telitilah hal ini!
Kecintaan kepada Ahlulbait memiliki rahasia dalam penyembahan kepada Allah sama seperti sujud kepada Adam ia memiliki rahasia dalam penyembahan kepada Allah dengan menyingkirkan keangkuhan dan takabbur dan sempurnanya kepasrahan mutlak kepada Allah. Ini rahasia-rahasia unik keimanan.
Kami ulang: Allah menginginkan kamu menyembah-Nya sesuai cara yang Ia tentukan bukan dengan cara yang kamu maukan!
Allah tidak menerima kamu duduk bersama-Nya dimeja perundingan untuk kamu menentukan pilihanmu dalam cara beribadah yang cocok dengan kemauanmu!
Syubhat-syubhat (kritikan dan taburan keragu-raguan) yang menghadang jalan kecintaan kepada Ahlulbait sama dengan syubhat-syubhat yang menghalangi jalan beriman kepada kenabian Muhammad dan para nabi lainnya yaitu: Takabbur, fanatik buta dan keberatan-keberatan murahan dan di zaman ini setan menambahkan satu unsur lagi yaitu tuduhan politis dengan tuduhan membela dan simpatisan Iran dan seorang Pecinta pasti dituduh sebagai agen Iran yang mendapat kucuran dana dll
Kecintaan Kepada Ahlulbait Itu Mudah Bagi Orang Yang Allah Beri Taufiq
Kecintaan kepada Ahlulbait itu tidak menuntut selain ketulusan ketundukan kepada nash-nash suci yang kamu imani keshahihannya. Apabila Nabi saw bersabda: “Kedudukan Ali di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa selain kenabian.” maka katakan: Kedudukan Ali memang benar-benar seperti kedudukan Nabi Harun!
( Hadis tersebut di shahihkan Imam Bukhari, Imam Muslim dll _red )
Apabila Nabi sakw bersabda: “Barang siapa yang aku pemimpinnya maka Ali juga pemimpinnya. “Maka katakan: Barang siapa yang Nabi pemimpinnya maka Ali juga pemimpinnya!
(Hadis tersebut banyak dishahikan ulama ahli hadis, bahkan ahli hadis andalan kaum salafy dan nashibi Syekh al Albani rahimahullah juga menshahihkan hadis tersebut silahkan rujuk disini: http://islamicweb.com/arabic/books/albani.asp?id=2095 . _red )
Apabila Nabi saw bersabda: “Tidak membenci Ali kecuali orang munafik.” Maka katakan: Tidak membenci Ali kecuali orang munafik!
(Hadis senada dengan itu telah banyak di shahhkan oleh ulama ahli hadis silahkan merujuk ke Imam Muslim dalam Shahih-nya An Nasa’i dalam Sunan-nya, At Turmudzi dalam Sunan-nya, Ibnu Mâjah dalam Shahih-nya dll _red )
Dan demikian seterusnya.
Seorang Sunni tidak dituntut mendatangkan mu’jizat. Tidak juga dari seorang Syiah.
Tidak diminta dari seorang Sunni kecuali mengimani dengan lantang nash-nash yang shahih menurutnya seperti apa adanya.
Nabi saw bukan orang yang lemah tidak mampu mengungkapkan apa yang beliau ingin utarakan. Beliau adalah orang yang paling fashih. Kita tidak akan tersesat jalan dengan mempercayai beliau.
Atas seorang pengkaji Sunni untuk selalu waspada terhadap permainan setan dan bala tentaranya dalam menghalau manusia dari mengikuti nash-nash dengan takwil mengada-ngada atau mempertentangkannya dengan nash lain yang palsu atau tidak menunjukkan makna yang dimaksud.
Ya Allah anugerahkan kepada kami kecintaan, ketaatan dan berpasrah diri kepada-Mu dan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, keta’atan dan pasrah kepadanya.. Serta anugerahkan kepada kami kecintaan kepada Ahlulbait Muhammad Nabi-Mu, mengenal keagungan mereka dan mengakui hak-hak istimewa mereka.
___________
Atas doanya Abu Salafy ucapkan: Amin Ya Robbal alamin..!
Filed under: Akidah, Fatwa Pensesatan, Ghulat Salafy, Hasan Farhan Al Maliky, Manhaj, Nawashib, Uncategorized |
Subhanallah! Saya terharu membaca ulasan syaikh Hasan bin Farhan. Meskipun ia hidup di sarangnya wahabi salafi takfiri yang kurang simpatik kepada Ahlul Bait Nabi tali beliau bisa jeli luar biasa… Apa yang ia katakan itu benar-benar kita alami… Atmosfir kita tidak mendukung ke arah kecintaan dan membela Ahlul Bait Nabi.. Sukron pak kyai abusalafi atas bantuan bapak kyai….
Wassalam
Keliatan banget deh si Hasan Farhan ini lebay sekali…
Mengada ada dan mendramatir masalah…
Syiah kali dia ini….
Ana yaqin haqqul yakin kalau dia sudah ketularan virus syiah rafidhah.
Wahai teman teman waspadai tipuicin Hasan Farhan ini.. Ia sudah tersesat jalan!!!
wahabi yg satu ini emang sakit jiwa. sinting.
dinasehati utk mencintai ahlil bait nabi malah menuduh rafidhi ke syaikh hasan.apa yg salah dengan nasehat itu?
sakit jiwa kau kayak wahabi laknat lainnya.
laknat kau !!!
Apakah hadist2 yang kemukakan diatas dan tercatat dalam 6 kitab hadist anda bilang lebay ? Kalo patokan anda mencintai Ahlul bait adalah syiah, berarti selain syiah adalah sesat.
Ga usah nyebarin bid’ah2… Zaman Nabi ga ada raja di Mekkah dan Madinah, zaman sahabat ga ada raja di Mekkah dan Madinah. Kalo sekarang ada raja, berarti dia raja Bid’ah !!!
Keliatan banget deh si @mahfudz abangan ini lebay sekali…
Mengada ada dan mendramatir masalah…
Wahabi-nashibi kali dia ini….
Ana yaqin haqqul yakin kalau dia sudah ketularan virus nashibi.
Wahai teman teman waspadai tipuicin @mahfudz abangan.. Ia sudah tersesat jalan!!!
ya Allah, saksikan, saya mengaminkan doa syaikh hasan.
ya Allah, jadikan jg diriku dan atau anak keturananku menjadi bala tentara ahlil bait nabiMu yg akan meratakan dengan tanah kaum wahabi salafy.
Reblogged this on Pemikiran Salaf.