Konsep “Faham Salaf Shaleh” Adalah Bid’ah!
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=744
.
oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky
(Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky adalah ulama moderat Arab Saudi. Beliau seorang Ahli hadis, hukum Islam dan peneliti sejarah, serta seorang peduli HAM, beliau anti sektarian, ekstrimisme dan kekerasan, lebih-lebih atas nama agama, Anda bisa berinteraksi dengan beliau lewat halaman facebook dan Twitter-nya. juga bisa mendowload buku-bukunya lewat situs resminya http://almaliky.org/index.php atau mendengar ceramah-ceramahnya lewat halaman youtube-nya)
.
Allah dan Rasul Nya tidak pernah mensyaratkan atas Anda untuk memahami agama-Nya sesuai pemahaman orang lain. Ini adalah bid’ah produk Ekstrimis Salafy atau boleh jadi ini adalah kejahilan mereka.
Saya akan menyajikan beberapa contoh tentangnya.
Kritik pertama atas konsep ini (harus sesuai pemahaman Salaf) adalah bahwa keshalehan itu menurut mereka ditetapkan berdasarkan Mazhab bukan berdasarkan kacamata Qur’ani. Syarat ini sendiri adalah BID’AH. ALLAH DAN RASULNYA TIDAK PERNAH MEMERINTAHKANNYA.
Misalnya:
Di kalangan Salaf Shaleh ada yang menolak sebagian teks suci Al Qur’an, ia tidak menganggap dua surah Mu’awwidzatain (surah al Falaq dan surah an Nas) sebagai bagian dari Al Qur’an. Ini adalah pemahaman mereka. Sebagian lainnya menolak ayat BASMALAH sebagai bagian dari al Qur’an, demikian mereka memahaminya berdasarkan hadis-hadis yang diriwayatkan Qatadah.
Kritik kedua: Bahwa ayat-ayat yang diperselisihkan tafsirnya oleh Salaf jauh lebih banyak. Mereka tidak memiliki pemahaman yang satu, lalu bagaimana mereka menuntut kita kembali kepada pemahaman mereka?!
Bacalah tafsir ath Thabari dan selainnya, kamu pasti akan menyaksikannya.
Contoh:
1. Tafsiran mereka bahwa “Orang-orang yang dimurkai Allah” ( المغضوب عليهم ) adalah Yahudi dan Nasrani!
Mengapa mereka tidak mengatakan bahwa yang dimaksud dengannya adalah: Setiap orang yang dikabarkan Allah bahwa Ia murka atasnya maka ia termasuk yang maghdhub ‘alaihim?!
Tidak seorng Salafy pun mengatakannya..
2. Tafsiran mereka tentang maksud: “Shirathal Mustaqim” tidak sesuai dengan keterangan Allah dalam ayat surah al An’am:
(قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ)
“Katakan, kemarilah aku bacakan apa-apa yang diharamkan Tuhan kalian atas kalian..” (QS: Al-An’am Ayat: 151)
lalu di ayat selanjutnya Allah berfirman:
( وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا)
“Dan ini adalah jakan-Ku yang lurus.” (QS: Al-An’am Ayat: 153)
3. Tafsiran salaf tentang ayat (الضالين) “Orang-orang yang sesat” yang dimaksud adalah orang-orang Nasrani!
Seandainya mereka menafsirkan bahwa “semua yang disifatkan Allah sebagai orang-orang yang sesat, maka itu adalah termasuk orang-orang yang sesat” maka itu lebih tepat/benar.
4. Salaf menafsirkan kata syukur dengan al Hamdu/pujian. Mereka tidak mengkajinya sesuai Al Quran, andai mereka mencarinya dalam Al Quran pastilah mereka mengerti bahwa maksudnya adalah menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk apa yang dibenarkan Allah.
Namun sayang, mereka mengada-ada makna-makna yang kemudian mereka ikuti sendiri.
Rahasia Basmalah dalam surah al Fatihah…
Rahasia di balik pengulangan kata sifat Rahmah dalam surah al Fatihah…
Semua itu dalam surah al Fatihah saja, lalu bagaimana jika kita telusuri surah-surah Al Quran lainnya?
Kesimpulannya:
Al Quran akan mengajarkan dan mengenalkan Al Quran kepada kalian. Yang diminta dari kalian hanyalah kalian jangan menentukan syarat atas Allah bahwa Al Quran harus sesuai dan mendukung akidah orang-orang yang kita cintai dan agar Al Quran sesuai dengan pemahaman mereka…
Ini adalah kesesatan besar.
Kemudian, mereka itu sesalu kontradiksi dalam menentukan masa Salaf itu terhitung sejak kapan?
Di antara mereka ada yang menghitung Nabi saw termasuk Salaf… Ini adalah kepalsuan.
Di antara mereka ada yang mengatakan sahabat saja yang termasuk Salaf. Di sini mereka mencampur adukkan antara yang shaleh dan yang jahat…
Di antara mereka ada yang mengatakan Salaf itu adalah Sahabat dan para Tabi’in.. Yaitu kira-kira hingga tahun 150H... Tetapi anehnya mereka mengkafirkan Abu Hanifah dan selainya sedangkan mereka itu tergolong Salaf sesuai dengan ketetapan masa yang mereka buat!
Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa Salaf itu adalah tiga generasi pertama… Tanpa dalil. Mereka yang hidup di tiga abad/generasi pertama itu ada yang baik dan ada pula yang jahat. Jahmiyyah, Mu’tazilah dan Syi’ah muncul dan hidup di generasi itu! (lucunya mereka menganggap Jahmiyah, Mu’tazilah, dan Syiah adalah sesat bahkan mereka kafirkan _red)
Di antara mereka ada yang berpendapat Salaf itu adalah semua orang yang shaleh walaupun ia hidup di masa kita ini..
Dalam pendefinisian terakhir ini kamu akan mendapati bahwa yang mereka maksud dengan Salaf itu adalah orang semazhab dengan mereka!
Ini adalah hasil akhir setelah berputar-putar!!!
JADI SALAF BELUM BERSEPAKAT ATAS PEMAHAMAN YANG SATU. MEREKA BERAGAM SEPERTI KITA JUGA..!
Jadi kunci penyelesaianya terdapat pada firman Allah Swt:
.
اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ
“Ikuti apa yang diturunkan Tuhanmu atas kamu!” (QS: Al-A’raf Ayat: 3)
.
Allah tidak memerintahkan: Ikuti PEMAHAMAN SALAF!!
.
Sekedar pertanyaan:
Mengapakah hubungan yang hangat dan mesra antara manusia dan kebatilan?
Mengapakah sebagian manusia akibat keterlaluan dalam bercampur dengan kebatilan mereka menjadi takut berpisah dengan kebatilan dan menjadi berbelas kasih kepadanya?
Mengapa ini terjadi?
Jawabnya jelas! Akibat dihiasinya kebatilan. Setan menghias dan memoles kebatilan untuk mereka. Inilah sebab -yang menjadikan mereka tidak merasakan sebab itu- adanya kemesraan hubungan mesra mereka dengan kebatilan. Sebuah hubungan ideal sekali!!
Hati yang Dzat Yang Maha Rahman, Belas Kasih tidak bertempat di dalamnya pasti setanlah yang menguasainya. Di hati tidak ada tempat kosong……. Sekadar kamu kehilangan yang ini, dan yang itu datang!
Dan siapa yang tidak mawas diri ia pasti akan dikuasai setan dan hatinya akan dikunci dengan erat!
Syeikh Hasan bin Farhan al Maliky
Filed under: Akidah, Akidah Tajsim & Tasybih, Hasan Farhan Al Maliky, Ibnu Abdul Wahab, Kajian Ibnu Taimiyah, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Mengenal Pemimpin Wahabi, Nawashib, Penyimpangan Akidah Dalam Kitab at Tauhid, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam |
Iya, itu tambahan bid’ah tuuh.
Ndak ada yang mensyaratkan begitu… Bener ustadz.
Mantap Syekh Hasan yang satu ini.
Ssmoga aja Allah terus nejaganya dari si wahabi wahabi di sana… Maklum sepensor Isis kan di sana!!!!!
Pertama kita diajak menerawang kebelakng, generasi hingga 3 abad, pokoknya manhaj. manhaj dan manhaj…. kelihatannya wah, hebat dan sangat mendasar tapi setelah itu.,… apa??????. Qola Syaikhul Islam, qola syaikhul Islam, qola.. qola…..qola.. qola….qola….pokoknya qola, tak peduli walau bertentangan dgn Sholih minas-Salaf.
tanya kenapa ???????.
perhatikan kisah sayyidina Ali ra, beliau sdh bersiap mengeksekusi hanya karena diludahi itu punya muka sayyidina ali ra, beliau menarik pedangnya kembali karena takut niat bersihnya bercampur dg kebencian. salafi membunuh sebagaimana kebiasaan mereka apakah bener2 karena allah menurut prasangkanya?
Sayyidina Ali?! Tidak kenal tuh kami. Yang kami kenal Sayyidina Amirul Mukminin Yazid, Amirul Mukminin Muawaiyah, Amirul Mukminin Obama!! Pasti gitu jawabnya si wahabi isis itu!!!!!
Bener beneeer. Emang begitu wahabi yang bengis seperti isis…. Maunya ngebalain orang fasiq
ust abu kita menantikan tulisan ustad tentang situasi palestina saat ini, biar kita2 yg awam ini mengerti akar permasalahan nya.
Islam kok dipasung dengan pemahaman generasi tertentu yang bisa aja di dalamnya ada yang pinter dan ada yang jahil… Ada yang shoelh dan ada juga yang tholeh alias jahat, fasik and munafik!!!
Memangnya Allah tidak sanggup menciptakan akal akal berpikir hebar seperti yang ada di generasi terdahulu itu?!
Memang Salafiyuun wahabiyyun bodoh dan jungkir balik otaknya… Buktinya me
reka menerima pendapat dan tafsiran si anak taimyah dan ibnu qayyim al jauziyah dan ssjenisnya…. Berarti kan mereka dianggap lebih hebat dari generasi salaf!!!!
Lagian menyematkan sifat shaleh secara total jendral kepada salaf adalah berlebihan bro… Di antara para salaf ya ada yang sholeh ya ada yng tholeh?!! Nggak semua salaf shaleh.. Apakah hajjaj itu salaf sholeh?!
Setuju