Kekakuan Hati Adalah Dosa Terakhir
SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=440
.
Persembahan Buat “Para Mujahidîn” Berhati Batu!
.
Syeikh Hasan bin Fahrhân Al Maliki Mengeluhkan Kedunguan Dan Kekakuan Hati Ekstrimis Salafi Wahhâbi
Sebelum membaca artikel dibawah saksikan video kebrutalan “mujahidin/mujahilin” salafy wahhabi (al Qaedah) yang membantai dokter, perawat dan pasien di Rumah Sakit Yaman, dalam serangan bulan Desember 2013 yang lalu
.
.
Dari pemandangan memilukan di rumah sakit Yaman dan meladakkan kepala-kepala kaum wanita dan bocah-bocah tak berdosa dengan pelor aku duduk merenung dalam kesendirian jiwaku. Aku bertanya-tanya: “Menagapa semua kekakuan hati dan kerendahan mental ini?” kemudian aku teringat bahwa dosa terakhir bani Israil (Yahudi) yang tidak diampuni Allah adalah KEKAKUAN HATI. Penyembahan kepada patung anak sapi sekali pun Allah ampuni mereka. Tetapi ketika hati-hati mereka menjadi kaku berakhirlah kesempatan diberi udzur… kita senantiasa butuh untuk selalu memperhatikan keselamatan hati kita dari kekakukan seperti itu. Ia adalah dosa terakhir bani Israil yang tidak diampuni oleh Allah. Dan di dalam Al Qur’an banyak ayat yang memperingatkan akan bahaya kekakuan hati. Hati ini yang apabila ia baik maka baiklah selurh jasad dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasad. Ekstrimisme Salafi sangat berpengalaman dalam urusan kekakuan jiwa, baik secara teori maupun praktik!
Keganasan dan kegemaran hati-hati kaku dalam membantai, memutilasi butuh pengobatan dan terapi pengajaran, pendidikan dan media. Penyakit ini telah menyerang banyak orang sehingga menjadi kronis… kekakuan jiwa (hati) dalam Al Qur’an dinilai sebagai bertentangan dengan Islam itu sendiri, seperti dalam firman Allah SWT.:
.
أَ فَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلامِ فَهُوَ عَلى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولئِكَ في ضَلالٍ مُبينٍ
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya). Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Az Zumar [39];22)
Benar. Kekakuan hati adalah lawan agama. Mereka yang kaku hatinya adalah berada dalam “kesesatan yang nyata” seperti dalam ayat di atas.. Maka atas dasar itu mereka adalah kaum SESAT.
Bacalah ayat surat Al Fatihah: “orang-orang yang dimurkai Allah” dan kamu wajib memohon perlindungan kepada Allah dari jalan mereka. Orang-orang yang dimurkai adalah setiap orang yang dimurkai Allah dalam Al Qur’an, dan di antara mereka adalah PEMBUNUH JIWA (TAK BERDOSA). Adapun kaum SESAT adalah setiap yang Allah sifati dengan kesesatan dalam Al Qur’an. Di antara mereka adalah KAUM BERHATI KERAS BAK BATU! Dua sifat ini telah terkumpul pada EKSTRIMISME SALAFI seperti yang kita saksikan pada tragedi rumah sakit di Yaman. Kamu dituntut Allah untuk berlepas diri dari kaum SESAT lagi DIMURKAI ALLAH. Kamu harus terbebas!
Jangan ada yang mengatakan kepadaku: “Bahwa di sana ada pengikut mazhab atau sekte tertentu atau bahkan agama tertentu yang hati mereka lebih keras dan kaku serta lebih begis perlakuanya di banding para Ekstrimis Salafi… semua anggapan itu keliru… kita tidak sedang membanding-bandingkan. Di hadapan kita hanya ada pemandangan keji; pembantaian kaum wanita tak berdosa.. ini yang ada di depan mata kita. Dan ini adalah hasil pasti dari Ekstrimisme yang selalu kami peringatkan, tetapi sayangnya para Ekstrimis Salafi selalu membelanya!
Nasihat kami kepada setiap orang yang punya hati nurani: “Jika kamu ingin memiliki “HATI YANG HIDUP” maka kamu harus segera dan langsung (tanpa ditunda-tunda dengan alas an apapaun_pen) berlepas diri dari KEJAHATAN-KEJAHATAN tersebut! Tidak perlu kamu menunda-nunda atau membanding-bandingkan (dengan kejahataan lainnya oleh kelompok lain_pen). Jika di hadapan matamu ada kejahatan jangan kamu membelanya!
Di antara bentuk KEKAKUAN JIWA/HATI adalah jika kamu menyaksikan pemandangan kejahatan murahan kamu masih membelanya dan menuduh bahwa pihak lain juga melakukan hal serupa. Seakan kita ini diwajibkan memcari-cari orang Syi’ah yang juga melakukan kejahatan serupa!! Ini adalah sakit jiwa! Jika datang kepadamu sebuah kajahatan hatimu wajib menginkarinya dan tidak boleh mendebat dan membelanya. EKSTRIMISME SALAFI tidak mau berlepas diri dari kejahatan yang ia lakukan. Ia hanya menuntut semua orang untuk berlepas diri dari Syi’ah!! Ini adalah PENYAKIT JIWA. Maksudnya: Jika kamu mendapati di jalan ada orang-orang yang membunuh seorang bocah tak berdosa, maka kamu tidak harus terlebih dahulu berlepas diri dari kejahatan Fir’aun sehingga kamu wajib berlepas diri dari mereka dengan alasan Fir’aun juga membunuh bocah-bocal kecil tak berdosa!!! Ini adalah PENYAKIT JIWA SALAFI… khususnya EKSTRIMISME SALAFI ketika dituntut membuktikan kejahatan orang lain itu mereka tidak sanggup membawakan buktinya!! Maka dengan demikian, mereka telah membatalkan prinsip “MENGINGKARI YANG MUNKAR”. Sebab kamu masih akan menanti mereka mendatangkan bukti atas dusta dan kepalsuan tuduhan mereka. PENYAKIT JIWA SALAFI tidak peduli dengan kejahatan. Perhatian utama mereka adalah bagaimana kamu mau MENGECAM SYI’AH!! Dan kamu tidak mengecam sebuah kejahatan mereka (SALAFI) melainkan mereka akan berkilat dengan mengatakan: “Kejahatan ini juga telah dilakukan kaum Syi’ah!” ini adalah PENYAKIT JIWA SALAFI.
Maksud mereka, ketika kita menyaksikan para dokter wanita dikejar-kejar dan dibantai, janganlah kita mengecamnya sebelum kita memastikan bahwa kaum Syi’ah sebelumnya juga melakukan kejahatan serupa. Kita harus mengecek agar menemukan bahwa Syi’ah juga melakukannya atau jika kita tidak menemukannya maka kita harus diam tidak mengecam! Ini adalah permintaan yang melemahkan dari para GHULÂT/EKSTRIMISME SALAFI. Mereka bermaksud melemahkan kamu dan kamu tidak berhenti mengecam kejahatan-kejahatan mereka. Agar kamu tidak mengecam kemungkran yang terjadi di hadapan matamu demi membenarkan dusta mereka bahwa Syi’ah atau kaum Nushairiyyah telah melakukan kejahatan serupa. Ini adalah syarat melemahkan yang tidak mungkin dipenuhi… sebab Syi’ah dan Nushairiyyah, kaum Yahudi dan Nashrani tidak melakukan hal seperti itu selain kaum Kristen Serbia dan Bosnia. Saya tantang mereka untuk mendatangkan satu pristiwa yang jujur saja bahwa mereka melakukan kejahatan seperti yang dilakukan kaum Salafi!
Karenanya, kita tidak boleh berhenti di hadapan tuntutan mereka untuk mencar-cari bahwa kaum Syi’ah melakukan kejahatan seperti itu kemudian baru kita mengecam keduanya (Syi’ah dan Salafi)… ada dosa kita jika ternyata Syi’ah tidak melakukan kejahatan itu? Apakah kita harus mengada-ngada dusta?
Tuntutan Salafi tentang keharusan keikut-sertaan Syi’ah bersama Salafi dalam setiap tindak kejahatan adalah tuntutan yang melemahkan dan bukan pada tempatnya. Karena kita tidak holeh membanding-bandingkan… Kecamlah kejahatan secara langsung tanpa harus terlebih menanti orang lain melakukan kejahatan serupa. Setan telah menyibukkan kita melalui kekasih-kekasihnya (SALAFI) dengan perbandingan yang menipu itu. Dalam pikiran mereka terdapat banyak kepalsuan… kepalsuan-kepalsuan itu di sisi mereka telah berubah sebagai kenyataan, dan kamu harus mempercainya agar kamu dinilai sebagai obyektif.
Yang pasti kita tidak menolak kenyataan bahwa di setiap mazhab dan agama ada orang-orang jahat. Tetapi kita sekarang di hadapan sebuah kejahatan terekam, maka tidak boleh kita berhenti dan menanti. Langsung bersihkanlah hatimu!
Jika kamu temukan bocah-bocah kecil di jalan berbuat iseng dengan menyakiti seekor binatang, maka tidak usah kamu mengingat-ingat kejahatan Fir’aun, Holako atau kaum Salib. Kecam kejahatan itu secara langsung. Tidak perlu kamu turuti permintaan kaum Salafi agar kamu membuka-buka lorong sejarah!
Tuntutan KAUM SALAFI untuk berhenti dari mengecam kejahatan mereka sehingga terlebih dahulu kamu memutar rol sejarah adalah TIPU MUSLIHAT. Katakan di sini, kalian adalah PARA PENJAHAT! Dan siapapun yang melakukan kejahatan yang sama dengan kalian juga ORANG JAHAT. Dan saya tidak harus mengecek kajahatan serupa. Sikap ini adalah wajar di tengah-tengah manusia. Tidak mensyaratkan memutar kembali rol sejarah selain EKSTRIMIS SALAFI. Mereka memutar kembali rol sejarah ketika mereka melakukan kajahatan dengan tujuan membuat kamu lupa akan kejahatan mereka. EKSTRIMIS SALAFI adalah KAUM DUNGU. Kebanyakan klaim mereka adalah DUSTA. Mereka bertanyta kepadamu tentang si fulan Syi’ah itu yang menyembelih kaum wanita dan bocah-bocah. Mereka membuat-buat DUSTA dan memintamu menyibukkan diri dengannya dan melupakan kejahatan mereka. Karena jika kamu berkata kepada mereka: “Saya tidak tahu itu, buktikan kepadaku!” mereka segera memindahmu dari sebuah DUSTA ke DUSTA lain, lalu kamu berputar kebingungan di lembah DUSTA dan kamu lupa akan kejahatan mereka. Ini yang mereka inginkan… mendiamkan kejahatan mereka!
Mereka adalah MAKHLUK ALLAH PALING DUSTA atas musuh-musuh mereka. Mereka mengarang kisah-kisah, keluhan kazaliman dan kepalsuan-kepalsuan. Mereka menyembah persengketaan dengan rajin. Persengketaan adalah tuhan mereka yang pertama dan terakhir. Jangan turuti mereka!
Kamu! Sucikan hatimu. Itu tugas utamamu. Kecam kejahatan yang kamu ketahui dengan pasti, siapapun pelakunya. Hendaknya kesaksianmu murni demi Allah. Jangan bersaksi atas dasar fanatisme… atas dasar mazhab. Jangan kamu tertipu oleh kepalsuan-kepalsuan SALAFI yang membuatmu tertipu!
Abu Salafy:
Demikianlah, Syeikh Hasan bin Farhan al Maliki membongkar kejahatan Ekstrimis Salafi. Semoga kita berjumpa lagi dalam kupasan lugas beliau yang aka datang.
Filed under: Akidah, Fatwa Pensesatan, Hasan Farhan Al Maliky, Imam & Masyaikh Salafy Wahabi, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Mengenal Pemimpin Wahabi, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy, Sejarah Wahabi-Salafy, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam, Wahhabi Versus Ulama Islam |
subhanallaaaah1 sungguh kejam prilaku mereka! jelas melebihi kaum zionis kekerjaman para salafiyuun. pantesan mereka disebut KHAWARIJ MODERN!
Catatan Analisis Dari Pengunjung
Kita berbuat adalah menurut apa yg sdg kita rasakan dan pikirkan. Artinya klu kita sdg berpikir atau berperasaan maka akan muncul tindakan kita yg sesuai dgn apa yg kita pikirkan dan kita rasakan. Misal kita mengira hari akan hujan karena mendung dan matahari tak tampak, maka sebelum kita berpergian kita akan siapkan mantel anti hujan dll, walaupun kenyataannya mendung bukan karena awan tapi karena kabut asap. Ketika kita berpikir di jalanan semakin tidak aman sj, maka kita akan mengambil langkah antisipatif misal dgn menyiapkan alat anti kejahatan sperti alat kejut elektrik. Ketika kita berpikir bahwa dunia sdg dalam kondisi perang antara kaum muslim (kita) dengan kaum kafir (mereka), maka bawaan kita, sikap, temperamen, mental kita adalah mental perang siap bertempur dan menyerang mereka yg dianggap kafir. sehingga orang yg seperti ini siap sedia dgn bawa2 peralatan perang segala walau kenyataannya negari ini dlm kondisi aman, padang jimbrang tak ada asap dan bau mesiu yg tercium. Setiap lihat serdadu (baca : polisi) perasaan campur aduk, geram, benci dan tangan gatal ingin menarik pelatuk sj.
Dan terjadi lah apa yg terjadi benda berbahaya yg bernama bom dibawa kemana2 sampai tertinggal di warteg. Saking semangatnya melakukan amaliyah “jihadiyah”, tak ada senjata tak ada bom tak ada kendaraan ya udah….mastatho’tum bawa aja sepeda onthel dgn berbekal petasan…….diledakkankkanlah “bom” cap singa mangap di depan pos polisi dengan teriak takbir dan bergumam “gua sdg berjihad”. (komen ini cerita lepas, mungkin timbul dari apa yg difikirkan penulisnya yg sok anti kekerasan dan sikap tathorruf xi…xi)
Ustadz abusalafy belum mengulas masalah politik di indonesia. Bisa minta tolong untuk menulis artikelnya..?
gue hanya bisa ngomong AFGAN (sadizzz) Benneer nih grup. Saran gue niih buat nyang ude ngebantai orang kyk di pideo itu loe pade kagak useh daaaah ngerjain puase ame sholat percume ntar waktu dihisab ama Alloh pahala puase ame sholat ente pade niih bakalan dibagi bagi ame Alloh ke semue korban yang ante bante. trus niih klo tuh korban masih kagak puas juge semua dosa korban nyang ente bante pindah ke loe pade…heheheh nyahook loe pade.
@muhibbin
Sudah menjadi adat orang yang suka makan kambing dan tinggal di cuaca extra panas kali mas darah tinggi dan sedikit paranoid. Pernah dulu umrah murah lewat Yaman. Busyet di bandara kemana-mana orang Yaman yang saya lihat masih banyak yang pada bawa pisau tahun 2013 gitu loh masih bawa pisau buat jalan-jalan bawa hp atau tablet kek kayak disini. Serem deh tapi yah sudah adat sifat orang arab mungkin. Gak semua sih kayak gitu tapi tetep ajah ~_~
Mengkonsusmi daging kambing bukan alasannya bung… Biar kaman lalapan sama ikan teri kalau kesurupan ajaran wahabi bin salafi pasti juga jadi bengis
“Methode Baru” Pendidikan Tauhid
Pendidikn Tauhid adalah pendidikan yg penting dan paling awal harus diajarkan kepada anak didik sebelum belajar pelajaran dasar lainnya. Selama ini methoode yg digunakan masih konvensional dimana anak didik diajak untuk berfikir logis dgn dikenalkan dalil nakli yg didukung oleh dalil aqli
Ada fenomena yg berkembang dewasa ini dlm pendidikan Tauhid. Yaitu dikenalkannya “methode baru” pendidikan Tauhid dgn praktek lapangan. Selama ini pendidikan tauhid hanya bersifat teori yg harus diresapi di dalam hati dgn penuh keyakinan bahwa keyakinan itu begini dan begitu dgn dalil ini dan itu serta didukung alasanyg logis. “Kelemahan” methode ini adalah anak hanya dikenalkan teori sj tanpa praktek.
“Methode Baru” ini cukup manjur dlm memberikan pemahaman pada anak didik. Bagi anda yg ustadz dan guru PAI silahkan menyimak. “Methode ini dinamai “methode dinamit”. Lho apa hubungannya dinamit dgn tauhid?. Jangan buru2, sabar sj , ini penjelasannya :
Baru2 ini ada banyak peristiwa pembongkaran dan pengahncuran kuburan orang2 sholih khususnya yg terjadi di Suriah oelh kelompok bersenjta. Dalam berita yg belum terverifikasi disebutkan baru2 ini (lagi) disebutkan penghancuran yg sempurna terhadap makam Uwais al-Qarni r.a di Raqa – Suriah. Beliau adalah seorang tabi’iy dari Yaman yg menjadi salah satu pendukung dalam barisan pendukung Imam Ali k.w.j. Dalam salah satu artikel berita di sebuah web disebutkan kelompok bersenjata melakukan penghancuran makam dihadapan anak2, dgn dalih mengajarkan tauhid. —sekian pengantar—-
Jadi ‘methode baru” ini menghendaki, setelah belajar “tauhid” anak didik diwajibkan bawa martil atau palu godam dan sejenisnya. Klu membawa dinamit maka lebih pas, basa gaulnya lebih “berasa” dan sangat cocok dgn namanya “metodhe dinamit” khususnya dlm pengajaran tauhid, lebih khusus lagi pengajaran “tauhid 3’. Selanjutanya cari di sekitaran kalu ada kuburan suka diziarahi dan “disembah” (maksudnya para pesiarah bertawassul) maka wajib dihancurkan . Klu tak mampu jg wajib pasang muka masam atau hati ngunek2 melihat ada kuburan orang sholih yg suka “disembah” dlm pengertian Tauhid 3. Ini demi kesempurnaan tauhid 3. Sekian ulasan ‘methode baru, methode praktis tauhid 3…..!!!!
Reblogged this on Sejarah ISLAM.