Akidah Salafi Wahhâbi Tentang Ketinggian Fisikal Allah SWT Adalah Mereka Warisi Dari Akidah Sesat Yahudi (2)
Setelah Anda saksikan bagaimana kaum Mujuassimah Musyabbihah (Wahhâbi Salafi) membangun akidah sesatnya tentang ketinggian fisikan Allah SWT di atas ocehan kaum Yahudi, seperti Ka’ab al Akhbâr dkk. yang berpura-pura memeluk Islm untuk mwrcuni pikiran kaum Muslimin… kini saya ajak Anda mengikuti saya melanjutkan penelusuran terhadap akar akidah Yahudi dalam akidah Salafi Wahhâbi… Kali ini kita akan memergoki dua orang Yahudi pembual dan pembohong besar, kadzdzâb menjadi rujukan utama akidah sesat tersebut. Di adalah Wahb bin Munabbih dan Nauf al Bikâli.
Adz Dzahabi dalam kitab al ‘Uluw -yang sangat dibanggakan kaum Salafi Wahhabi, khususnya yang baru melek agama setelah dikenyangkan pikirannya oleh para masyâikh Wahhâbi Arab TimTeng- menyebutkan keterangan Wahb bin Munabbih dan Nauf al Bakâli sebagai landasan akidahnya tajsîm/posturisasi Allah dan bahwa Allah bertempat dan bersemayam di atas Arsy-Nya… dan bahwa Allah itu bersuara… Pada dua atsar yang ia kutip dengan sanad sebagai berikut:
Wahb bin Munabbih al Yahudi Dari Kitab Taurat!
Atasr Pertama:
Hadis Ahmad bin Muhammad bin Ghalib (dia seorang kadzdzâb/pembohong besar) dari Muhammad bin Ibrahim bin al ‘Alâ’, ia berkata, Ismail bin Abdil Karîm ash Shan’âni menyampaikan hadis, ia berkata, Abdush Shamad bin Ma’qil menyampaikan hadis kepada kami dari Wahb bin Munabbih, ia berkata, “Aku temukan dalam Taurat: “Dialah Allah telah ada sementara belum ada sesuatu apapun dalam ketidak-butuhannya dari ciptaan-Nya. Tiada dikatakan, ‘Bagaimana Dia ada dan di mana Dia berada…. Dia menciptakan Arsy-Nya kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Dan kaif tidak diketahui.’”[1]
Abu Salafy:
Sebagaimana Anda telah saksikan langsung bagaimana Wahb bin Munabbih dengan tanpa malu menyebarkan Taurat (yang tentunya sudah banyak mengalami perubahan dan pentahrifan oleh para pendeta Yahudi sendiri) di tengah-tengah umat Islam… persis apa yang dilakukan pendahulunya si Ka’ab al Ahbâr al Yahudi… tentu bukan aneh apabila para endeta Yahudi yang berpura-pura memeluk Islam itu memiliki agenda jahat dalam meracuni pikiran kaum Muslimin setelah mereka tidak mampu memerangi Islam dengan senjata dan secara terang-tarangan… namun yang aneh adalah kemudian sebagian ulama membanggakan nukilan mereka dan seakan ia adalah wahyu suci!!! Inilah yang dilakukan kaum Mujassimah Musyabbihah yang menajdi Salaf kaum Salafi Wahhâbi!
Catatan!
Alhamdulillah, adz Dzahabi sendiri mengakui bahwa mata rantai pertama sanad riwayat di atas adalah seorang pembohong besar, ia adalah Ahmad bin Muhammad bin Ghalib. Adz Dzahabi berkata, “Dia seorang kadzdzâb/pembohong besar.!”
Dalam keterangan lanjutan adz Dzahabi terdapat keanehan yang luar biasa.. di mana ia mengomentari beberapa redaksi riwayat di atas sebagai redaksi yang rendahan. Ia menuduh ini buatan Ghulam, budak Khalil. Tahukan Anda redaksi apa yang ditolak adz Dzahabi dan yang ia katakana sebagai rendahan, tidak memenuhi standar sastra Arab.. redaksi yang ia vonis itu adalah redakasi yang justru mnunjukkan Kemaha Sucian Allah dari Bertempat! Adz Dzahabi berkata, bahwa ucapan seorang, “Di mana Allah?” sebelum Allah menciptakan ciptaan-Nya adalah salah dan tidak boleh diucapkan! Tetapi setelah Allah menciptakan ciptaan-Nya maka pertanyaan itu (“Di mana Allah?”) adakah benar, haq!
Abu Salafy:
Demikianlah akal pikiran jika telah dirusak oleh faham Tajsim, ketika menukil nas yang mensucikan Allah dari jismiyah ia segera menolak dan menuduhnya sebagai rendahan, rakîk! Sementara jika menukil atsar yang mengandung posturisasi Allah dan menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya ia segera mengatakannya ia shahih dan mengandung makna yang mendalam dan luar biasa! Ia menjungkir balikkan dan mengabaikan akal sehat dan bimbingan Syari’at!
Dan sebagaimana akan saya sebutkan nanti bahwa tuhan adz Dzahabi dan kaum Wahhâbi Salafi ternyata tidak hanya duduk di Arsy, tapi ia juga NONGKRONG DI JEMBATAN!
Atsar Kedua: Adz Dzahabi menyebutkan atsar Wahab dari kitab as Sunnah karya Abdullah putra Ahmad bin Hanbal dengan sanad bersambung sebagai berikut: Abbas al Anbari menulis kepada saya dengan khath/tulisan tangannya, ia berkata, Ismail binAbdil Karim bin Ma’qil bin Munabbih telah menyampaikan kepada kami, ia berkata, Abdush Shamad bin Ma’qi telah menyampaikan kepadaku, ia berkata, ‘Aku mendengar Wahbi bin Munabbih berkata ketika disebut-sebut kemaha agungan Allah Azza wa Jalla, “Sesungguhnya tujuh langit dan laut benar-benar berada di Haikal dan Haikal di Kursi. Dan sesungguhnya kedua telapak kaki Allah berada di ats Kursi, dan Dia memikul Kusri, dan Kusri itu menjadi sebagai Sandal di dalam kedua telapak kaki Allah.”[2]
Abu Salafy:
Demikian adz Dzahabi meriwayatkannya dalam kitab al ‘Uluw: 385 dengan nomer 323 yang sangat dibanggakan oleh para Wahabi Salafi tidak terkecuali sarnaja-sarjana berpikirann kerdil jebolan kampus-kampus kaum Mujassimah di Arab Saudi sana seperti ustadz Firanda!
Dan tidak diragukan lagi bahwa ocehan Wahb di atas adalah dari bualan dan kesesatan yang sengaja diseber-luaskan para pendeta Yahudi di tengah-tengah kaum Muslimin untuk merusak kesucian akidah mereka! Maha Suci Allah dari ocehan kaum sesat dan kafir itu… maha Suci Allah dari memiliki dua telapak kaki dan bersandal atau memiliki dua telapak kaki dan meletakkan keduanya di atas Kursi atau apapun lainnya! Ini benar-benar penyerupaan Allah dengan makhluk-Nya dan menggambarkan Allah dengan gambaran makhluk! Ini adalah kekafiran nyata!
Mengapakah kaum Mujassimah Musyabbihah yang sekaraang tampil dengan mana Salafi Wahhabi tidak henti-hentinya menyesatkan diri mereka sendiri dengan menelan ocehan dan kesesatan kaum Yahudi seperti Ka’ab al Ahbâr, Wahb bin Munabbih, Nauf al Bakâli dkk.?!
Al Qahthâni –pen-tahqiq kitab as Sunnah- mengatakan, “Dan ucapan Wahb di sini tergolong Isrâiliyyât (kutipan dari kitab-kitab kaum Yahudi_pen) yang tidak perlu dibenarkan dan juga tidak perlu ditolak. Allahu A’lam.”
Apa yang dikatakan al Qahthâni al Wahhâbi di atas bukan hal baru sebab para sarjana Wahhâbi tidak mampu membebaskan diri mereka dari belenggu taklid buta yang membodohkan kepada para pendahulunya. Apa yang ia katakan itu tidak jauh dari apa yang dikatakan adz Dzahabi setelah ia menyebut ocehan murahan Wahb yang mengandung kekafiran nyata di atas.
Adz Dzahabi berkata, “Wahb adalah dari bejana ilmu, tetapi kebanyakan ilmunya tentang berita-berita umat-umat terdahulu. Ia memiliki banyak itab Isrâiliyyât. Ia menukil darinya. Mungkin dia lebih luas ilmunya dibanding Ka’ab al Ahbâr. Dan apa yang ia sifati tentang Haikal dan bahwa bumi lapis tujuh dicela-celai lautan dan lain sebagainya terdapat padanya pandangan (perlu diperhatikan dan jangan langsung diterima_pen), Allahu A’lam, maka kita jangan menolaknya dan juga jangan menjadikannya dalil.”
Abu Salafy:
Adapun anggapannya bahwa Wahb adalah seorang ulama besar dan dari bejana ilmu maka perlu saya katakan kepada adz Dzahabi, ‘Tidak! Sekali-kali tidak!!’ wahb adalah seorang yang SESAT DAN MENYESATKAN!! Karena ia telah mencampakkan Al Qur’an al Karim dan tetap bersikeras membaca dan menyebarkan kesesatan dan kekafiran kitab-kitab Isrâiliyyât yang telah dipenuhi oleh kepalsuan para pendeta Yahudi.. semua kejahatan Wahb dalam menyebarkan kesesatan akidahnya mendapat dukungan penuh dari penguasa bani Umayyah di masanya sebab bani Umayyah berkepentingan untuk menyesatkan kaum Muslimin dengan akidah Tasybîh dan tajsîm!! Lalu apalah artinya pembelaan orang yang membela Wahb dengan memberinya gelar-gelar palsu seperti min au’yatil ilmi/bejana ilmu! Tsiqah/jujur terpercaya! dll setelah kita ketahui bersama bahwa ia hanya rajin menyebarkan kesesatan dan kekafiran akidah kaum Yahudi di tengah-tengah umat Islam! Lebih lanjut perhatikan biografinya dalam kitab Siyar A’lâm an Nubalâ’,4/544.
Adapun ucapannya bahwa kesesatan yang disebar-luaskan Wahab tidak boleh kita tolak maka ia adalah kesalahan berpikir yang harus kita hindari agar kita tidak terjatuh dalam kesesatan seperti yang dialamai oleh mereka yang membukakan jiwa dan pikirannya untuk para pendeta Yahudi seperti Ka’ab, Wahb dkk.! Kita harus menolaknya dan berlepas diri dari kekafiran seperti yang disebarkan Wahab di atas!! Saya memaklumi adz Dzahabi sebab saat ia menulis kitab al ‘Uluw beliau sangat mudah usianya dan baru masuk dalam dunia penelitian dan penelusuran… dan bersasarkan bukti-bukti yang ada, beliua telah meninggalkan akidah ngawur yang ia bukukan dalam kitab al ‘Uluw-nya!
Catatan!
Perhatikan baik-baik nama-nama yang tercantum dalam sanad atsar wahab di atas! Anda akan mendapatkan nama-nama keluarga dekat Wahb sendiri:
1) Ismail bin Abdil Karim bin Ma’qil bin Munabbih… ia meriwayatkan dari pamannya yang bernama Abdush Shamad bin Ma’qil.
2) Abdush Shamad bin Ma’qil bin Munabbih al Yamani, anak saudara Wahb bin Munabbih ia meriwayatkan dari Wahb….
Jadi sepertinya keluarga ini bersekongkol menyera-luaskan akidah sesat dan kafir Yahudi di tengah-tengah umat Islam! Dan yanbg mengherankan adalah begitu besarnya kegemaran dan kegandrungan kaum Mujassimah Musyabbihah kepada akidah kaum Yahudi… Perhatikan realita formulasi ini: Setiap penyandang akidah Tajsîm dan Tasybîh pasti berlindung kepada ajaran Yahudi… dan kaum Yahudi dalam menyebarkan akidah kafirnya berlindung di bawah kekuasaan bani Umayyah! Jadi di sana ada unsur Yahudi dan Bani Umayyah! Perhatikan juga sekarang! Kaum Salafi Wahhâbi begitu akrab dengan Yahudi dan begitu getol membela bani Umayyah! Jika Anda mengatahui benang merah masalkah ini pastilah Anda tidak akan heran terhadapnya!!
Yang penting saya katakan di sini dan telah sata tegaskan sebelumnya bahwa AKIDAH KAUM MUJASSIMAH DAN MUSYABBIHAH TERMASUK TENTANG KETINGGIAN FISIKAL ALLAH DI ATAS LANGIT ADALAH MEREKA WARISI DARI AKIDAH KAUM YAHUDI!!! Tetapi anehnya, kaum Salafi Wahhâbi selalu menuduh kaum Muslimin selain Wahhâbi sebagai pengikut Yahudi!!! Jadi itu artinya: Maling Teriak Maling!!
Setelah panjang lebar kita bahas kesesatan ocehan Wahb saya ajak sobat setia abusalafy untuk menyimak kesesatan lain yang disebar-luaskan oleh pendekar Israiliyyât kebanggaan para sarjana kerdil Salafi Wahhâbi!
Nauf al Bakâli al Yahudi
Atsar Pertama Nauf:
Adz Dzahabi meriwayatkan dalam kitab al ‘Uluw-nya dari Nauf al Bakâli dengan sanad yang ia sifati sebagai shahih! Bahwa ia berkata, “Sesungguhnya ketika Musa as. mendengar pembicaraan, ia berkata, ‘Siapa engkau yang berbicara denganku? Ia berkata, ‘Aku Tuhanmu yang Maha A’lâ, Maha Tinggi.’”
Setelahnya adz Dzahabi berkata, ‘Sanadnya shahih. Dan Nauf adalah seorang ulama dan pemberi wejangan generasi tabi’în.’[3]
Dan sejauh mana kebenaran ucapan adz Dzahabi tentang Nauf al Bakâli, perhatikan keterangan singkat saya tentangnya nanti!
Abu Salafy:
Inilah dalil yang sangat diandalkan para Mujasimûn Musyabbihûn dan kaum Wahhâbi Salafi… berujuk kepada bualan kaum Yahudi yang berpura-pura memeluk Islam lebih mendinginkan hati mereka ketimbang berujuk kepada para sahabat dan Ahlulbait Nabi saw.!
Apakah mereka tuli dan buta dari firman Allah SWT:
وَ إِنَّ مِنْهُمْ لَفَريقاً يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتابِ وَ ما هُوَ مِنَ الْكِتابِ وَ يَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَ ما هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَ يَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَ هُمْ يَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar- mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan:” Ia ( yang dibaca itu datang ) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui. (QS. Alu Imran [3];78)
Di sini kita perlu bersyukur bahwa riwayat ini shahih sanadnya kepada Nauf agar kaum Muslimin jadi mengerti dan kaum lengah jadi perhatian bahwa sesungguhnya kekacauan akidah di tengah-tengah kaum Muslimin ini sumbernya adalah dari kaum Yahudi yang menyelinap dan menyebarkan racun mereka di tengaht-tengah umat Islam! Dan agar Anda juga mengerti bahwa di antara ulama Islam ada orang-orang yang kerjanya merangkum dan mengabadikan kepalsuan dan kesesatan kaum Yahudi dan kemudian diatas-namakan Islam dan Akidah Salaf!!
Catatan
Di sini, adz Dzahabi hendak menakankan bahwa disifatinya Allah dengan Maha Tinggi bebarti Allah tinggi secara fisikal di atas makhluk-Nya…
Allah berada di atas langit…
duduk dan bersemayam di atas Arsy-Nya…
dan kelak di hari kiamat nanti Allah mendudukkan Nabi Muhammad saw. di samping Allah. ..
duduk bersama Allah di atas Arsy-Nya –dan kata kaum Mujassimah Musyabbihah dan para Salafi Wahhâbi memang Allah telah menyiapkan tempat di Arsy selebar enpat jari dengan jari jemari Allah-… di sisa tempat itulah Nabi Muhammad saw. duduk bersanding dengan Allah SWT!!!
Dan celakalah kalian wahai kaum Muslimin yang mengingkari akidah keyakinan kaum Salafi ini!!! Kalian langsung dicap sebagai Jahimi dan langsung divonis kafir dan kekal di dalam neraka Jahannam!!!
Atsar Kedua Nauf:
Adz Dzahabi juga menukil atsar dari Nauf melalui sanad sebagai berikut: Hadis Hammâd bin Salamah, Ali bin Zaid mengabarkan kepada kami dari Mathraf bin Syukhair bahwa sesungguhnya Nauf al Bakâli dan Abdullah bin amr berkumpul lalu nauf berkata, “Seandainya langit-langit dan bumi adalah hamparan dari baja kemudian ada seorang mengucapkan Lâ ilâha illallahu pastilah kalimat itu akan menembusnya sehingga ia berakhir kepada Allah –Ta’ala-.”[4]
Abu Salafy:
Inilah ucapan Nauf anak tiri Ka’ab yang sangat dibanggakan adz Dzahabi dan para Salafi Wahhâbi dalam membangun akidaj sesat meerka tentang keberadan Allah di atas langit! Inilah ocehan beracum para pendeta Yahudi yang mereka sebar-luaskan di tengah-tengah kaum Muslimin lalu berabad-abad setelahnya adz Dzahabi (dan juga para Mujassim lainnya) memungut dan mengabadikannya dalam kitab-kitab akidah mereka… maka dengan demikian mereka telah membantu mewujudkan cita-cita jahat kaum Yahudi dalam merusak akidah Islam!!! Mereka berandil besar daalam nenyebarkan berbagai khurafat di kalangan kaum Muslimin! Dan apakah benar dan boleh bagi kaum Muslimin untuk menyebar-luaskan apa yang terdapat dalam kitab taurat yang sduah mengalami pemalsuan dan kerusakan itu?!
Lebih Dekat Mengenal Para Penyebar Kesesatan!
Tentang Wahb, Nauf al Bakâli dan Ka’ab, maka para sahabat, pembesar tabi’în dan ulama telah megecam mereka berdua sebagai pendusta dan menyebarkan kepalsuan ajaran Yahudi di tengah-tengah kaum Muslimin! Tentu para sahabat dan tabi’în lebih mengenal hakikat para pendeta Yahudi yang berpura-pura memeluk Islam ketimbang para kaum Mujassimah Musyabbihah dan Wahabi!
Jika ada yang keberatan dengan apa yang saya katakan maka saya pesilahkan membuktikan kebenaran apa yang saya tegaskan ini dengan merujuk lansung kitab standar yang aya sebutkan di bawah ini:
*) Ka’ab al Ahbâr
Mu’awiyah bin Abi Sufyan –sesembahan kaum Wahhâbi yang disucikan- telah mendustakan Ka’ab. Baca Shahih Bukhari, Kitabul I’tishâm Bi al Kitâb wa as Sunnah, Bab Qaulu an Nabi saw. Lâ Tas-alû Ahlal Kitâb (Lihat Fathu al Bâri,28/103 hadis no.7361[5]. Juga dalam kitab Tahdzîb at Tahdzîb,8/394.)
*) Nauf al Bakâli
Adapun Nauf al Bakâli adalah anak tiri Ka’ab al Ahbâr, ia seorang Yahudi dan pembohong besar, kadzdzâb! Ibnu Abbas ra. mengecamnya sebagai ADUWWULLAH, MUSUH ALLAH! Demikian diriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya. Nauf sangat kental dengan akidah keyahudiannya. Tidak mau meninggalkan akidah sesat/kafir lamanya dan hendak memaksakan akidahnya dalam menafsirkan ayat-ayat suci Al Qur’an! Di antaranya seperti diriwayatkan Imam Bukhari, bahwa Nauf mengatakan bahwa Nabi Musa as. yang disebutkan kisahnya dalam banyak ayat Al Qur’an itu bukan Musa bin Imran tetapi ia Musa lain. Melihat kesesatannya yang ia sebarkan di tengah-tengah kaum Muslimin yang tentunya tujuan darinya adalah menciptakan kekacauan pemikiran dan akidah, maka Ibnu Ibnu Abbas ra. -sabahat mulia dari bani Hasyim dan murid dekta Imam Ali as., yang mendapat doa dari Nabi saw. agar dijadikan Allah sebagai seorang yang mendalami ajaran agama dan ahli tafsir- segera membongkar misi jahat Nauf dengan kata-kata bersejarahnya:
كذب عدوُاللهِ
‘Dustalah MUSUH ALLAH ITU!!”[6]
Ibnu Hajar mengomentari ucapan Ibnu Abbas ra. di atas dengan kata-kata beliua, “Boleh jadi Ibnu Abbas menuduh Nauf dalam kebenaran islamnya. Karenanya ia (Ibnu Abbas) tdidak mengatakan pernyataan seperti itu terhadap al Hurr bin Qais padahal ia juga berpendapat seperti itu.
Menyoroti Ucapan adz Dzahabi!
Dari sini dapat Anda mengerti betapa konyol adz Dzahabi ketika membanggakan Nauf al Bakâli sebagai ulama dan juru nasihat umat dengan ‘kata-kata lugunya’ (saya tidak mengatakan kata-kata dugunya! Walaupun hanya sekedar beda satu huruf), “Dan Nauf adalah seorang ulama dan wâ’idz/pemberi wejangan generasi tabi’în.”!
Selain itu semua bahwa apa yang disebutkan di atas adalah diambil dari kitab Taurat yang telah banyak mengalami perubahan dan kerusakan.
Ternyata Tuhan Kaum Salafi Nongkrong Di Jembatan!
Sebelum saya akhiri diskusi kita dalam masalah ini saya ingin menghibur para pembaca dengan lelucon kaum Salafi Wahhâbi Mujassim Musyabbih (walaupun tidak terlalu lucu, maaf) yang disajikan imam agung mereka adz Dzahabi dalam kitab al ‘Uluw-nya yang oleh ustadz Firanda seluruh kaum Muslimin ia anjurkan agar membaca dan mendalami isi kitab tersebut! Lelucon itu berkata bahwa: “Di belakan shirâth ada beberapa jembatan, di salah satu jembatan itulah Allah nongkrong!!” Maha Suci Allah dari ocehan kaum dungu lagi sesat!!
Perhatikan adz Dzahabi berusaha meyakinkan kita dan sekaligus menghibur kita:
Hadis A’masy dari Salim bin Abi al Ja’ad tentang firman Allah:
إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصادِ
“Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (QS. Al Fajr [89];14)
Ia berkata, “Di balik Shirâth ada beberapa jembatan; jembatan di atasnya terdapat amanat, jembatan di atasnya ada rahim/kerabat dan jembatan di atasnya terdapat Tuhan –Azza wa Jalla-.”
Diriwayatkan oleh al al Usâl dengan sanad yang SHAHIH!”[7]
Abu Salafy:
Saya harap Anda jangan berburu-buru melapas tawa dan kegelian Anda karena lelucon ini sama sekali tidak lucu!! Ia lebih mirip dengan kekafiran ketimbang dengan lelucon!
Tidak puas kaus Wahhabi mendudukkan Tuhan di atas Arsy-Nya dan Arsy-Nya dipikul para malaikat atau kambing hutan.. Allah berada di dalam perut bumi terdalam …. Allah naik turun setuap malam untuk menyantuni hamba-hamba-Nya … Allah lari-lari kecil … Allah berbobot sehingga jika Allah murka para pemukul Arsy-Nya merasakan ada tambahan bobot Allah dan lain sebagainya dari akidah sesat … kini kaum Salafi Wahhâbi mengatakan bahwa Allah berada di atas jembatan…
Saya hanya ingin bertanya kepada adz Dzahabi dan para sarjana Wahhâbi Salafi yang membanggakan adz Dzahabi dan tertipu menelan mentah-mentah bahan beracun di atas.. apakah kalian serius menerima penafsiran dungu di atas oleh Salim bin Abi al Ja’ad?! Dan kemudian menetapkan akidah bahwa Allah benar-benar nongkrong di atas jembatan sana?! Saya tidak terlalu peduli apakah dalam keyakinan kalian Allah itu berdiri atau duduk atau jongkok ketika berada di atas jembatan itu! Itu urusan kalian!! Apakah kalian serius meyakini bahwa Allah yang kalian sembah itu berada di atas jembatan?
Maha Suci Allah dari pensifatan kaum Salafi Mujassim!!
Syeikh Albani Makin Menggila!!
Dan lebih gila dari yang kita bisa bayangkan adalah Pakar Ahli Hadis kebanggaan para sarjana Salafi Wahhâbi, Syeikh Nashiruddîn al Albâni dalam kitab Mukhtashar al ‘Uluw, ringkasan dan saduran kitab al ‘Uluw-nya adz Dzahabi yang ia katkb bahwa ia akan membersihkan kitab al ‘Uluw dari hal-hal khurafat dan menyimpang atau hadis dan atsar yang tidak shahih atau palsu… ternyata dalam kitab tersebut:131 ia justru makin mendukung akidah gila ini dengan menguatkan akidah ini dengan menyebut sumber-sumber tambahan yang dalam hematnya dapat menguatkan status akidah ini! Ia menyebutkan bahwa fatsir di atas telah dimuat dalam kitab al Asmâ’ wa ash Shifât-nya[8] al Baihaqi:432 dan Mustadrak al Hakim,2/523… ia tidak sedikit pun menyinggung bahwa panafsiran ini adalah khurafat dan sesat!! Apakah benar baginya menipu kaum awam dengan menshahihkan sanad Salim bin Abni al Ja’ad…
Dan ini bukan satu-satunya kesalahan dan penyimpangan Albâni dalam kitab Mukhtashar al ‘Uluw.. hal mana membuktikan bahwa ia benar-benar telah mencampakkan akal sehat –kendati Al Qur’an dalam banyak ayatnya telah memerintah kita menggunakan akal- dan hanya sibuk meneliti sanad… yang penting dalam pandangannya adalah SANAD! Jika sanadnya shahih, maka semuanya berakhir! Semuanya harus ditelan mentah-mentah! Akal sehat harus dijauhkan!!
Imam Al Baihaqi mena’wil Atsar di Atas
Setelah menyebutkan atsar di atas dan menyebutkan kualitas sanadnya yang masih amburadul apakah ini ucapan Abdullah (yang juga belum jelas, apakah Abdullah bin Mas’ud atau selainnya) atau ini adalah ucapannya Salim bin Abi al Ja’ad sendiri seperti disebutkan dalam nukilan adz Dzahabi di atas.. beliau berkata, “Jika ia shahih maka yang dimnaksud adalah para malaikta Tuhan menanyai manusia tentang apa yang telah mereka berbuat. Allahu a’lam.”[9]
Dan karena dalam pandangan kaum Salafi Wahhabi pengikut Ibnu Taimiyah sesiapa yang menakwil berarti ia ahli bid’ah yang sesat … maka dengan demikian, Imam al Baihaqi adaalah ahli bid’ah dan seat menyesatkan!! Dan tentunya bukan hanya Imam al Baihaqi yang mereka akan anggap sesat menyesatkan, tetapi seluruh kaum Muslimin dari kalanga pengikut Asy’ariyah, al Maturidiyah, para Shufiyyun dan Mu’tazilah serta Syi’ah!!! Jadi yang tidak sesat hanya Salafi Wahhâbi! Yang Ahlusunnah hanya Salafi Wahhâbi!! Semuanya penghuni neraka!! Hanya Salafi Wahabi yang akan menempati surga Allah!!!
Abu Salafy:
Sobat setia abusalafy, inilah akhir dari kajian kita kali ini… semoga kita akan berjumpa lagi dalam edisi lain untuk membongkar penyimpangan dan kepalsuan akidah Salafi tentang ketinggian fisikal Allah… dan bahwa ia tidak lain adalah akidah sesat kaum Yahudi…
Wassalam.
[1] Al ‘Uluw Lil ‘Aliyyil Ghaffâr; adz Dzahabi –dengan tahqiq Guru beras kami Sayyidi al Habib Hasan bin Ali as Seqqâf, semoga Allah senantiasa melimpahkan kelembutan-Nya untuk beliau-:373.
[2] Ocehan Wahb di atas telah diriwayatkan juga oleh Abu Syeikh dalam kitab al Adzamah:199 dengan nomer 572, Abdullah bin Ahmab bin Hanbal dala kitab as Sunah,2/473-474 dengan nomer1092 (dengan tahqîq DR. Muhammad bin Sa’id bin Salim al Qahthâni. Terbitan Dâr Ibn Jauzi. Arab Saudi.
[3] Al ‘Uluw:371 atsar nomer295.
[4]Al ‘Uluw:372 atsar nomer296.
[5] Walaupun sebagian berusaha memalingkan kecaman Mu’awiyah bahwaia s ering menemukan Ka’ab berbohong, wa in kunnâ ma’a dzâlika lanablu ‘alaihi al khadziba. Mereka mentederhanakan makna kata kadziba dengan arti salah atau mengabarkan sesuatu yang kemudian tidak terjadi!
[6] Baca Shahih Bukhari,1/218/hadis no.122, baca juga Fathu al Bâri, syarah ShahihB ukhari oleh Ibnu Hajar al Asqallâni,1/328-329
[7]Al ‘Uluw:375 atsar nomer303.
[8] As Asmâ’ wa ash Shifât; Imam al Baihaqi:539 atsar nomer 1014 dari Salim bin Abi al Ja’ad dari Abdullah.
[9] Ibid.
Filed under: Akidah, Akidah Tajsim & Tasybih, Fatwa Pensesatan, Ibnu Abdul Wahab, Kajian Hadis, Kajian Ibnu Taimiyah, Kenaifan Kaum Wahhabi, Kepalsuan Ibnu Taimyah, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Mengenal Pemimpin Wahabi, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy, Ulama Salafy-Wahabi Bicara, Uncategorized, Wahhabi Versus Ulama Islam |
as salamualaikum pak ustadz abu kok lama tidak ada tulisan baru… haus kita dari pencerahan ustadz abu… syukran katsiran. mantap ulasannya.. argumentatif… semoga aja kawan-kawan salafi mau membaca dan merenungkan tulisan ini….
Saudara-saudaraku sekalian, sesungguhnya (Zat) Allah Yang Maha Suci berada tinggi diatas ‘Arasy-Nya, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah (Zat) Yang Maha Tinggi, ketinggian yang tidak ada batasannya (tidak terhingga), ketinggian yang tidak dapat dijelaskan, akal sehat sekalipun tidak akan mampu menjangkaunya, jadi tidak ada yang katanya Allah Subhanahu wa Ta’ala terkurung, dibatasi sesuatu dan sebagainya. Tidak ada sesuatupun yang membatasi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi sesungguhnya kitalah yang terkurung, dibatasi dan sebagainya. Semua makhluk-Nya sangatlah kecil sekali dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, semua makhluk-Nya berada dalam kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah (Zat) Yang Maha Tinggi dan Maha Gaib, jadi tidak bisa dijelaskan secara akal sehat sekalipun tentang keberadaan (Zat) Allah Yang Maha Tinggi diatas ‘Arasy-Nya. “Allaahu a’lam bis-shawaab.”
Untuk perbandingan baca ini:
http://endygo.blogspot.com/2013/01/firanda-vs-abu-salafy-mengenai-tasybiih_9130.html
dari dua seri malakah pak abusalafy yang sudah saya ikuti ini saya dapat banyak ilmu pengetahuan YANG SELAMA INI BENAR-BENAR TERSEMBUNYI bagi saya! barakallah fikum.
‘
CAK NO SANG WAHABI SEJATI
Alkisah di negeri antah berantah terdapat sebuah
organisasi keagamaan. Nama organisasi tsb adalah CAK
NO. Ajarannya gabungan antara islam dan kejawen.
Makanya asasnya bernama ASli WArisan JAwa. Ciri-ciri
dari pimpinan, tokoh beserta anggota organisasi ini
antara lain untuk prianya mudah tensi alias kebakaran
jenggot. Makanya jenggot mereka pada habis karena
terbakar. Nggak tahulah apa penyebab mereka ini
mudah marah. Yg jelas mereka marah kalo ada orang
yang ingin menjalankan sunnah dan menjauhi bid’ah
seperti yg diperintah Allah dan RasulNya. Kalo ketemu
orang yg seperti ini mereka menyebut wahabi. Mereka
nggak sadar kalo salah seorang pendiri organisasi
mereka bernama Abdul Wahab juga. Ya, Abdul Wahab,
bukan hanya BIN Abdul Wahab. Maka secara bahasa yg
pantas disebut Wahabi sebenarnya kelompok ini.
Kemungkinan kedua jenggot mereka ini terbakar karena
kebablasan nyumut rokok. Karena rokok bagi organisasi
ini suatu “kewajiban”. Kalo nggak merokok nggak diakui
atau minimal kurang diakui loyalitasnya.
Sedangkan perempuannya juga pada kebakaran. Tapi yg
terbakar adalah kerudungnya atau bahkan bajunya.
Makanya kerudung mereka pendek-pendek atau hanya
pakai kupluk, atau bahkan nggak pake kerudung sama
sekali. Begitu juga dg bajunya. Sudahlah nggak bisa
dikatakan lagi. Nggak ada atsar atau bekas dari
keislaman mereka. Akan tetapi para pimpinan dan
tokoh mereka enjoy aja melihat yg demikian itu. Justru
kalo ada wanita yg mencoba menerapkan ajaran islam
yg sebenarnya malah dicemooh. Wal iyyadzu billah.
Demikianlah cerita dari negeri antah berantah.
Alhamdulillah kita masih dikenalkan oleh Allah
subhanahu wa ta’ala dg Islam yg benar. Sehingga kita
tdk mudah kebakaran jenggot, terbukti semakin banyak
panjang dan lebat saja kayak jenggotnya para Rasul,
Nabi dan para a’immatul ummah salafunasshalih .
Demikian juga para akhwatnya senantiasa istiqomah dan
tidak mudah kebakaran kerudung atau jilbabnya apalagi
bajunya.
Gimana teman2 anggota Cak NO, ilmiah kan.
@Humaidullah
Coba anda memandang NU yang jujur, jgn hal yg ente anggap salah semua ditimpukkan ke NU, memang salah apa NU sama ente?. Orang tak mau pakai kerudung langsung ente bilang ” tu salah NU!”. Wah gawat methode berpikirnya kayak gini. Sunnah itu bukan hanya jenggot, dan celana cingkrang mas. Sunnah itu luas. makan makanan yg halal apa itu bukan sunnah?. tidak menjelekkah, menghina atau perkataan kotor lainnya kpd muslim apa itu bukan sunnah, cinta ahlu bait apa bukan sunnah?. Orang walau mungkin menurut pandangan kita tidak begitu ketat dhohirnya dlm pengamalan ibadah , bisa jadi ia lebih baik hatinya dari kita yg tak lepas dari dalil dlm segala hal. Tapi sayangnya tashawwuf yg mengajrkan tazkiyah bathin seperti menghindari suudhon, menurt salafy wahhaby adalah bidah dan tersesat. Ampun deh. Bagus tanggapi sj artikel di atas jgn keluar dr thema. Betul gak asal usul ajaran tajsim itu dari Yahudi?. Buktikan takwil itu bukan ajaran salaf?. Padahal takwil itu OBAT manjur lho ketika orang mulai terserang virus tajsim. Tapi ingat jgn cari di apotik, tak bakalan ketemu.
@chumaidulloh
wouw wouw wouw….SANGAT ILMIAH mbak eh mf pak, kami semua tdk nyangka lho smpean menanggapi artikel di atas dgn sangat sangat ilmiah. Sampai2 keluar jauh dr tema dan pak abu lari jauh dr tanggapan anda.
Bagus jg tuh jenggot beberapa ekor di panjangkan dan bs seperti sample karpet. Alloh itu maha indah dan menyukai keindahan. Salut buat sampeyan.
Tuh kan marah. Udah nggak punya jenggot masih marah juga. Entar yg kebakar wajahnya gimana. Santai aja bro.
Apa salah NU? Saya nggak ngomongin NU lho tapi Cak NO. Sang Wahabi yang suka marah-marah itu lho. Tapi kalo anda ngaitkan NU ya terserah. Kalo pingin tahu salahnya NU ya buka aja websitenya. Disitu banyak ‘puji2an’ kpd yg mereka namai wahabi. Setiap hari isinya seperti itu. Termasuk website yg sedang anda baca ini, meski adminnya nggak ngaku kalo ada hubungan dg NU.
Mengenai jenggot dan celana cingkrang. Bro, ini adalah sunnah Nabi yg paaaaling mudah dan murah. Modal anda cuma motong celana sedikit sama membiarkan jenggot. Itu aja. Kalo dg sunnah yg paling mudah ini saja anda nggak bisa melakukan, bahkan lebih parah sampai menghina – seperti yg sering diucapkan oleh anggota Cak NO – apalagi dg sunnah2 lain yg lebih sulit dan perlu modal.
Tajsim, mujassimah? . Fitnah… lagi. Siapa yg menyamakan Allah dg makhluk. Itu kan kata anda yang sudah termakan oleh omongan website ini dan website Asli WArisan JAwa yg lain. Kami Ahlussunnah wal jamaah sama sekali tdk punya keyakinan tajsim. Justru ajaran ini banyak diyakini oleh kalangan sufi cs.
Makanya belajar agama itu harus kpd ahlinya. Lewat internet? Boleh. Tapi harus imbang. Di samping anda baca website ini, anda juga baca website Ahlussunnah wal jamaah yg sebenarnya. Bukan hanya nama saja Ahlussunnah tapi isinya ahlul…
Udah, entar marah lagi.
@ humaidulloh
Maaf bung, saya mau nengai nih…. bener juga kalau mereka itu minta supaya kamu tdk keluar tema, ngelantur ke sana ke sini… langsung aja tanggapi artikelnya ustadz abu…. dan bantah jika ada yang kamu tdk sependapat. Selesai kan?!
humaidullo @ : y udh klo gt kamu jawab / btah sja artikel diatas scara ilmiah berakal & beradab. bkn dugaan/kira2. jgn mengalihkn pembicaraan/pembahasan & topik. krna itu tnda kelemahan.
itu sdh jelas bedahan dr kitab anda .silahkan di cek!!! jgn hy ikut manjangin jenggot aje !!! agama bkn hy mslh sunnah & ritual smta . krna mncri ilmu & kbnaran itu wajib. itulah jika beragama ikut2an bkn mencari sndri kbnaranya.
jgn jwab ngalur ngidul lg. jika ingin beragama yg benar selidiki wadzhab anda.
Wes jelas sekarang kalau SALAFI itu madzhabnya kaum YAHUDI… ajaran dan akidahnya dari akidah YAHUDI!!!!
JADI YA NGAKU AJA KALAU YAHUDI
humaidulloh@ : yaudah klo gt jawab / bntah aje. dgn akal sehat scra ilmiah & beradab. bkn hawa nafsu, dugaan dll
stiap artikel yg kamu coment gk da hbnganny alias gk nyambung . ngalur ngidul seperti pendrian mazhab pembaharuan yg wjudnya sendiri adalah bidah yaitu WAHABI alyahudi.
jgn mengalihkn pmbhasan karna itu tanda klemahan
jgn hnya bisa manjangin jenggot aje!! agama ini lingkupnya luas bkn hy mslh sunnah. karna mnuntut ilmu&mncari kbnaran WAJIB hukumnya !!!
bknnya ikut ikutan
Subhanallah! Sungguh jelas kesesatn aqidahnya para salfiyyun wahabiyyun…. mereka menggambarkan bahwa Allah itu bertempat duduk di atas arsy dan arsynya dipikul malaikat…. ini jelas kesesatan yang diatas namakan islam….. padahal dari akidah yahudiyah…
Sukran katsiran ustadz abu yang telah menjelaskan kepada kita hakikat kesesatan salafi wahabi…. semoga antum terus diliputi luthfullah…
Terus berjuang ustadz ka i di belakang antum
Untuk Arif Budiman.
Terima kasih sudah menjadi wasit yang baik dan tidak cepat kebakaran jenggot.
Untuk Rizal.
Anda menyuruh orang untuk beradab atau berakhlak, tapi anda sendiri sangat2 tidak berakhlak.
Tahu nggak apa itu akhlak yang paling buruk. Itulah menghina Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Menghina syariat. Dan hukum menghina Sunnah Nabi ini semua ulama sepakat hukumnya… (berat saya mau ngomong, pasti dituduh takfir lagi).
Jadi apapun Sunnah Nabi wajib kita muliakan dan hormati. Meskipun kita belum bisa melaksanakan, tapi jangan sampai kita menghina Sunnah. Sekali lagi apapun bentuk Sunnah itu.
Kata anda ‘agama bukan hanya masalah sunnah & ritual semata’. Maaf itu salah. Islam itu Sunnah dan Sunnah itulah Islam. Mencari ilmu, berakhlak karimah itu adalah bagian dari Sunnah.
Itu saja.
@humaidulloh
Mestinya kamu jantan mau menanggapi artikelnya pak ustadz abusalafy seperti yg disarankan mas arif….tapi anehnya ya mas, sampeyan dan temen temen lainnya kok tidak menanggalinya ya
@chumaidulloh
kita2 yang menyimak diskusi di web ini lgsung bs paham kapasitas keilmuan anda dan abu salafy. Ternyata anda tdk punya ilmu yg mumpuni untk membantah artikel ust abu,. Silahkan anda tanggapi artikel di atas (‘klu anda mampu’) dg tanggapan yg ilmiah bukannya keluar dr tema. Kita jd bs menyimpulkan apa memang itu ciri khas anda dkk yg tdk sanggup ngebantah trus lari dr tema?
Ane setuju banget…. mestinya ikhwan salafi membantah isi maqolah ini bukan malah keluar tema…. bukti yang disampaikan pak abu kan sudah jelas, tinggal kalau ada yg tdk setuju he daknya ia membantahnya
Wahabi kan gak punya dalil/hujjah utk membela kesesatannya, makanya ngelantur bahasannya.
Ujung2nya, keluarin fatwa yg aneh2 nanti, wkwk…
Oke para anggota wahabi Cak NO cs sekalian. Rupanya sudah nggak sabar menunggu tanggapan saya mengenai artikelnya ADUWWUSSALAFY kali ini.
Sebenarnya apa yang ditulis oleh Aduwwussalafy (ini adalah panggilan kehormatan yg pas untuk dia) ini perulangan dari pembahasan yg sudah pernah dia tulis sebelumnya. Yg dia tulis ya muter dari itu ke itu saja. Mungkin karena dia sudah kehabisan materi, jadi biar kelihatan tetap eksis akhirnya mengais2 data. Yg penting bagaimana semangat dari anggota wahabi Cak NO dan wahabi Asli WArisan JAwa serta ASyariah WA JAhmiyah untuk membenci Ahlussunnah wal jamaah tetap berkibar.
Saya nggak perlu membantah artikel ini. Karena para ulama Ahlussunnah wal jamaah sudah banyak membahas,membantah dan menggugurkan syubhat2 tsb. Silakan anggota wahabi Cak NO cs untuk mencari sendiri.
Pada intinya Aduwwussalafy ini menganggap Ahlussunnah wal jamaah tdk punya ayat laisa kamitslihi syai’un dan walam yakun lahu kufuwan ahad. Padahal inilah kunci untuk memahami ayat sifat. Akibatnya banyak ayat atau hadits atau perkataan ulama yg mereka anggap lucu. Ayat atau hadits yang menyatakan Allah punya wajah dan tangan lucu. Ayat atau hadits yang menerangkan Allah bersemayam di atas arsy lucu. Ini seperti yg dia tulis di bagian terakhir. Jadi banyak ayat atau hadits yg mereka anggap lucu. Wal iyyadzu billah. Ini adalah pemahaman yg sesat dan menyesatkan.
Demikian sementara dari saya. Mudah2an komentar ini tdk disensor seperti komentar saya yg lain.
Buat akhi cumaidulloh… Sebaiknya anda tanggapi sj artikel di atas mana yg salah tunjukkan, yg melenceng mana di luruskan, bukannya nanggapi malah marah2 trus nyuruh2 nyari artikel yg membantah artikel p.abu. Di kasih aja link nya siapa tau komentar kita di muat. Soalnya di web2nya
Ana setuju benget… dari pada bicara lainnya lbih afdhol bicarakan isi maqolah ini
Assaalamu ‘alaikum wr.wb.
@All ikhwan
Terus terang setelah baca Ihya Ulumiddin, juz I (versi ebook) tentang “bayanu afatil munadloroh…” sy terdorong menulis koment ini :
1. Bahwa tidak pada tempatnya memperdebatkan masalah agama krn agama untuk diamalkan bukan bahan perdebatan. Lebih baik diam/tidak berdebat walau kita yakin benar sekalipun. Oleh krn itu tanggapi sj makalahnya, hindari komen yg memancing perdebatan. Adanya artikel di blog ini sewajarnya dtanggapi sbg kritik membangun bagi salafy wahaby. Bagi ikhwan aswaja an-nahdly klu boleh saran kita tak terpancing oleh komen yg menyinggung anda. Tapi memang sy sempat terpancing juga dgn komen di atas hehe. Sy khilaf.
2. Bahwa kita harus jeli memandang fenomena keagamaan masa sekarang. Kita patut khawatir bahwa negara kita suatu saat nanti jadi sperti Suriah, semoga sj tidak. Teriakan takbir seakan sebagai legitimasi atas kebiadaban tak berperikemanusiaan yg dilakukan. Semoga kehawatiran ini thdp Indonesia tidak terjadi. Semoga “bom waktu” itu masuk angin, sehingga melempem tak jadi meledak.
3. Akhirnya sy julurkan sepuluh jari ini, sy katakan saya minta maaf kepada siapa pun termasuk @Humaidullah, nama anda sangat bagus, dgn bentuk tasghir semakin menambah manis nama anda. Sy tidak bermaksud melecehkan sunnah berjenggot dan non isbal, maksud sy bisa sj orang tak berjenggot dan tak cingkrang celananya tapi ahlaknya baik, minimal tak suka mencaci, ghibah orang lain dll. Sehingga pengamalan berjenggot dan non isbal jgn semata – mata jadi tolak ukur bahwa seseorang sudah nyunnah atau belum. Sihingga Jenggot dan non isbal tak terbawa2 dlm pembicaraan yg tak berguna, akibatnya terkesan dijelek2kan oleh orang yg tak memahami seperti anda memahami.
Sekali lg sy minta maaf …..dan astagfirullah li wa lakum wa li sairil muslimin wal mukminin.
Cocok kang.
Inti ajaran “Ustat Abu” mengajak kaum muslimin membenci Muawiyah sahabat Rasulullah, dan menempatkan Ali ra lebih dari sahabat yang lain. Hati-hati dengan akidah seperti itu. Menghina para sahabat ada dua kemungkinan konsekwensi: Jika dia salah jelas mendapat dosa , Jika dia benar masih dipertanyakan klaim benar itu dari siapa, karena banyak fakta yang mendukung bahwa syiah ini kaum yang paling ahli dusta. Jangan pernah percaya kepada syiah sang pengemar mut’ah.
Humaidullah & para wahabiyun yahudiyyun (laisa salafyuun) susah mau mendapat HIDAYAH ,krna mrka tdk mau TABAYYUN , kroscekk, meniliti,mencari tau !!! apakh yg ia ykini slma ini benar / salah, lurus / menyimpang. SUDAH JELAS2 MUATAN DIATAS MENCANTUMKAN alamat hadis pd kitab2 anda , bkn dicek malah comentar kmna2 -_- apa salahx anda buktikn kbnaran smua artikel diblog ini. TOH FAEDAH & MANFAATNYA kembali pada anda sndri. HIDAYH ITU DICARI BUKAN IKUT2AN. baru ALLAH menunjukkan JALAN.
humaidullah @ : anda bs mencerna pendapat org dgn baik / tdk ?? perkataan sy melecehkan dmna, sy bilang : jgn hanya manjangin jenggot aja ,islam itu bkn hy urusan mnjangin jenggot. jauh diatas itu smua ad yg lebih wajib & lebih penting !! apa nabi saw mwjibkn manjangin jenggot !! hngga para whaiyyun mengharamkn mencukurnya 😀 apa artix jenggot jika anda sesat ? apa artix jenggoT jika anda tdk dpt mmbEdakan yg HAQ & BATHIL ??
apa artix jenggot jika anda & para whabiyyun hy mengkafirkan org laen !
https://abusalafy.wordpress.com/wp-comments-post.php
apa jenggot itu dpt menolong anda & wahabiyyun laen dr pengadilan ALLAH kelak ??? apa jenggot itu dpt menjamin anda msuk surga ??? seakan anda & para wahabiyyu org paling nyunnah dibumi ALLAH ??? hngga org laen yg tdk berjenggot anda lecehkan !! apa itu ajaran rasul / bin baz !! menggikuti sunnah itu baik tp alangkah baikx ktika kita mengerti hakikat sunnah tu sndri ?? lebih penting & dahulu mna yg WAJIB / SUNNAH?? lbih pnting mna MANJANGIN JENGGOT / INTROPEKSI DIRI MENCARI KBNARAN AGAMA ALLAH ??
https://abusalafy.wordpress.com/wp-comments-post.php
jangankan berJENGGOT, org baca QURAN ? siapa yg tdk tahu pahala kbesaran org mmbca ALQURAN, tapi apa ? ALQURAN melaknatnya. ” Rubba Qoriil Quran, wal Quran Yalanuhu ” berapa byk pembaca ALQURAN akn tetapi ALQURAN melaknatnya !!!
islam itu amalan drhati, bkn amalan brupa atribut suatu golongan. mngatakan org NU kbkaran jenggot, seakan dgn jenggotnya dia mrsa sperti titisan nabi 😀 yakin anda jenggot nabi seperti itu 😀
bknx itu cri2 org yg mlwn nabi saat mmbgi zakat & akn muncul diakhir zaman
Kami nanti sanggahan ilmiah atas bukti akurat yang disajikan ustadz abusalafy…
Untuk sdmua salafiyyun…. mau nanya nih, kira-kira menurut antum antum semua, Allah itu Maha Tinggi sejak AZALI sebelum terciptanya langit langit, Kusry, Arsy dll atau baru setelah semua itu diciptakan???? Ayooo jawab lhoo!! Sebab jawaban antum sdmua akan jadi pertanda antum di atas al haq atau fi dhalalin mubinin!!!
Ha ha ha ha. Inilah ustad2 peemfitnah diakhir jaman. Dajjal2 kecil pembawa fitnah mulai mengadu domba dng kedangkalan ilmunya, coba antu buka tafsir alquran: surat Al-a’raf ayat 54, Thaha ayat 5, Al furqan ayat 59 dan msh bnyk penjelasan keberadaan Allah Subhanallahuwata’ala. Allah bukan berada dimana2 yg diyakini kaum tassawuf/sufi. Penjelasan2 yg antum buat semua dusta dan tdk ilmiah sedikitpun. Rasanya antum perlu belajar jujur. Hati2 dlm berhujjah. Berapa dosa yg antum pikul dng fitnah yg luarbiasa ini? Saya bukan salafiyin tp banyak belajar tentang tauhid dan riwayat2 ulama pembawa syiar islam diindonesia. Antum kayaknya dibonceng Syiah nih, murahan
@ .andy .
bantah saja artikelnya secara Ilmiyah lalu mari kita diskusi , sebab akidah wahabi hanya berdiri diatas falsafat nyeleneh syeikh Ibnu Taimiyah bahwa Allah berada pada arah yang tidak berwujud (al-jihah al-adamiyah ) hal ini beliau lakukan untuk menghindar dari kufurnya akidah Hulul bahwa Allah berada dilangit.
Assalamualaikum.Wr,Wb.
bung andi hati2 drlm berucap mf bkan sy menggurui anda karena ucapan tsb bisa jadi cemeti diri, kita slku manusia punya otak utk berpikir printah berpikir itu dari mn asal nya nach pasti anda menjawab hati kemudian siapa yg menimbul persaan tsb jikalau kita muslim sejati pasti pikiran kita bersih hati ktapun pasti suci dan dngan sendiri bung andi thu jawaban nya nmun apabila hati kt kotor pasti pikiran kt mentlaah nya nach disinilah kt harus hati2 iblis akan memainkan peran nya
klau ingin mengetahui ALLAH ada d mana bersihkan hati kita dari penyakit nya Biiznillah anda akan ktmu dimana ALLAH berada