HUKUM ISLAM VERSI SALAFY SAUDI: DA’I SAUDI MEMPERKOSA DAN MEMBUNUH PUTRINYA YG MASIH BALITA DIHUKUM BEBAS
SUMBER: Crescent Online (Bulan Sabit Online)
Oleh Tahir Mustafa
Maret 2013
Warga Arab Saudi marah ketika pengadilan membebaskan seorang ustad/da’i yang difonis bersalah karena memperkosa dan membunuh secara brutal putrinya sendiri yang masih berusia lima-tahun walaupun si ustad telah beberapa bulan meringkuk di penjara dan membayar “uang darah” kepada ibu gadis itu yg juga istri si ustad. Hukum apa sebenarnya yg berlaku di kerajaan kolot ini?
Masyarakat macam apa yang tega menghukum ringan seorang peyiksa dan pembunuh anak bahkan membebaskannya hanya karena si korban dinyatakan sebagai miliknya sendiri? Hal ini hanya terjadi di Arab Saudi. Ada dua macam hukum: satu untuk pekerja asing yang hampir tidak memiliki hak apapun, dan satu lagi untuk warga Saudi yang bisa lolos dengan mudah karena kasus pembunuhan. Untuk memahami fenomena tersebut, mari kita perhatikan dua kasus yang tidak saling terkait beserta akibatnya.
Salah satu kasus tentang seorang pembantu rumah tangga [PRT] asal Sri Lanka, Rizana Nafeek yang dituduh membekap bayi di bawah perawatan sampai mati di kota al-Dwadmi pada tahun 2005. PRT Sri Lanka tersebut baru berusia 17 dan baru beberapa minggu bekerja di Arab Saudi. Dia tidak bias berbicara bahasa Arab dan dipaksa untuk mengaku kejahatan di bawah tekanan, tanpa didampingi pengacara dengan semestinya. Kementerian Dalam Negeri Saudi mengumumkan pada tanggal 9 Januari Rizana Nafeek telah dieksekusi meskipun permohonan belas kasihan disampaikan orang tua miskin Rizana kepada Raja Abdullah agar tidak menghukum bunuh sang putri.
Kasus lainnya terkait dengan da’i “selebriti” Saudi yang mengisi acara tetap di televisi negeri itu, Fayhan al-Ghamdi, yang menyiksa dan membunuh putrinya sendiri, Lama, yang masih berusia lima tahun. Ia juga dituduh memperkosa gadis balita tersebut. Al-Ghamdi hanya dijatuhi hukuman beberapa bulan di penjara dan harus membayar “uang darah” sebesar $ 50.000 kepada ibu sang gadis balita yang tentunya istri si ustad sendiri. Hakim menyatakan bahwa ini adalah hukum yang berlaku di Saudi dan sang ustad bisa melenggang bebas.
Berita tersebut menjadi skandal di Saudi dan semua pihak menuntut agar si ustad dihukum mati. Skandal ini kemudian mendapat sorotan publik demikian luas sehingga rezim Saudi terpaksa turun tangan dan menyatakan bahwa si ustad yang bersangkutan akan tetap dipenjara. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman Saudi pada 12 Februari mengatakan al-Ghamdi tetap meringkuk di penjara dan “kasus ini dilanjutkan.”
Jasad gadis mungil Lama, menderita beberapa luka-luka, termasuk tengkorak hancur, tulang punggung, tulang rusuk dan lengan kiri patah serta memar dan lebam di sekujur tubuh. Para saksi mengatakan Lama telah berulang kali diperkosa dan disiksa. Al-Ghamdi mengaku menggunakan tongkat dan kabel untuk menimbulkan cedera setelah meragukan keperawanan putrinya yang masih lima-tahun dan membawanya ke dokter. Insiden itu dilaporkan oleh kelompok Women to Drive yang memimpin kampanye menantang larangan rezim pada wanita mengemudi karena menurut para ulama Saudi, wanita yang mengemudi mobil dapat merusak moral.
Arab Saudi mengklaim menerapkan Hukum Islam dan bahwa konstitusi Negara adalah “Al-Qur’an dan Sunnah” namun di bawah sistem hukum Negara yang sah, ayah tidak bisa dihukum karena membunuh anaknya sendiri demikain pula suami tidak dihukum karena membunuh istrinya. Apa Al-Qur’an dan hadis mengatakan bahwa apa seorang ayah diibolehkan membunuh anak perempuan mereka tanpa dihukum? Demikian pula suami yang membunuh istrinya. Membunuh bayi perempuan adalah praktek umum di kalangan Arab zaman Jahiliyah karena si ayah malu memiliki anak perempuan. Islam mengakhiri praktek biadab itu.
Dalam putusan, hakim ketua mengatakan kepada jaksa bahwa ia hanya bisa meminta “uang darah” dari pelaku, dalam hal ini ayah gadis yang dibunuh. Hakim menolak untuk menjatuhkan hukuman kepadanya dengan mengatakan bahwa menurut “hukum,” ia tidak bisa melakukannya. Sebaliknya, hakim memutuskan: “uang darah” dan hukuman penjara terhadap terdakwa cukup sebagai hukuman atas kematian Lama.” Hukum apa yaag mengizinkan seorang ayah memperkosa putrinya sendiri, memukul hancurk tengkoraknya, tulang rusuk, punggung dan lengan degan menggunakan kabel dan hanya memenjarakannya beberapa bulan saja?
Mari kita kembali ke kasus PRT asal Sri Lanka, Rizana Nafeek yang dihukum setelah pembelaanya tanpa penerjemah. Dia dijatuhi hukuman mati dan dipenggal kepalanya oleh rezim Saudi. Ibu si bayi menuduhnya Rizana membekap korbannya. Rizana membantah keras setelah dia mengerti apa yang didakwakan kepadanya.
Dari keluarga Sri Lanka miskin, Rizana datang untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi dengan harapan mendapatkan kehidupan yang layak untuk menjaga kebutuhan keluarganya kembali di Sri Lanka. Dia dikirim ke rumah Quthaibis dimana ia diminta untuk merawat bayi, memberinya makan, mengganti popoknya, memasak makanan untuk keluarga, mencuci piring dan pakaian serta membersihkan rumah yang tergolong mewah. Hukum Internasional menyatakan orang di bawah usia 18 dianggap masih anak-anak (Rizana Nafeek baru 17 tahun pada waktu itu). Dia mencoba melakukan yang terbaik untuk memenuhi semua tugas.
Suatu hari ketika sang bayi minum susu dengan menggunakan botol kemudian tersedak. Dia bergegas memberitahu ibu bayi. Ketika mereka kembali, bayi tidak bernapas. Sang ibu menuduh Rizana menyebabkan sang bayi tersedak sampai mati. Dia tidak punya alasan untuk dituduh menyakiti bayi tersebut. Namun hal ini menjadi dasar PRT itu diadili dan dieksekusi mati. Meskipun sering melakukan banding ke Mahkama Saudi Saudi termasuk kepada Raja Abdullah, semua itu diabaikan dan Rizana dieksekusi dengan dipancung pada Januari 2013.
Cara pemerintah Saudi menangani kasus Rizana ini menimbulkan kritik keras dari Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW). Kedua badan internasional ini dan lainnya juga berpendapat bahwa eksekusi terhadap Rizana telah melanggar Konvensi PBB tentang Hak Anak yang telah diratifikasi Arab Saudi. Bahkan, Arab Saudi adalah melanggar hak-hak anak negerinya sendiri juga perempuan, seperti kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Lama. Saudi tampaknya merupakan pusat dendam khusus terhadap perempuan. Saudi merupakan satu2nya rezim di dunia yang tidak mengizinkan wanita mengemudi.
Sebuah komunitas anti-perang Amerika Serikat United National Anti-War Coalition (UNAC) meluncurkan sebuah petisi melobi pemerintah AS untuk mengakhiri hubungan khusus dengan rezim Saudi dan mengakhiri kesepakatan $ 60 miliar kerjasama pertahanan. UNAC telah menyerukan untuk mengakhiri kekejaman Saudi dan menyerukan kepada pemerintah AS untuk tidak menjual senjata kepada rezim ini.
Menurut harian Inggris, The Guardian, saat ini terdapat 45 orang PRT asing terpidana mati di Arab Saudi. Kebanyakan dituduh membunuh majikan mereka. Saudi dikenal sering menzalimi pembantu rumah tangga miskin, baik dari Sri Lanka atau Filipina. Mereka sering mengalami pelecehan seksual. Jika mereka menolak melayani majikannya, mereka dituduh melakukan segala macam kejahatan. Seringkali tuduhan terhadap mereka adalah percobaan pembunuhan yang berakhir di penjara. Berapa banyak dari 45 pembantu asing di “barisan kematian” itu berakhir. Pada kenyataannya pemerintah Saudi demikian cepat dalam menghukum pekerja migrant asing walaupun dgn bukti-bukti yang lemah.
Gadis-gadis dari keluarga miskin di Sri Lanka, Bangladesh, India dan Filipina yang terpikat oleh agen yang nakal dengan janji gaji yang menggiurkan sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi. Banyak yang akhirnya dijual ke kubangan prostitusi di kerajaan yang terdapat Haramain itu. Mereka bahkan tidak bisa melarikan diri karena paspor mereka ditangan “majikan” saat tiba di Saudi. Ketika mereka tertangkap, gadis-gadis miskin itu dipenggal kepala mereka dengan sadis. Para penguasa Saudi memiliki tekat mengklaim bahwa mereka mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah. Semoga mereka sendiri segera akan dihakimi dan dihukum sesuai dengan Kitab ilahi!
__________
SUMBER & ARTIKEL ASLINYA
Saudi “celebrity” preacher raped and murdered five-year-old daughter
SOURCE: Crescent Online
March, 2013
People in Saudi Arabia were outraged when a court said a preacher who was convicted of raping and brutally murdering his five-year-old daughter was to be set free after a few months in jail and paying “blood money” to the girl’s mother. What kind of law exists in the archaic kingdom?
What kind of society would execute minors after extracting confessions under torture but allow a child killer to get away with a relatively light sentence because he happens to be one of their own? Only in Saudi Arabia does this happen. There are two sets of laws: one for foreign workers that have virtually no rights, and another for Saudi citizens that can get away, literally, with murder. To understand the phenomenon, let us consider two unrelated cases and their outcomes.
One relates to a Sri Lankan domestic servant, Rizana Nafeek who was accused in 2005 of smothering an infant under her care to death in the town of al-Dwadmi. The Sri Lankan maid was barely 17 and had been in the kingdom only a few weeks. She did not speak Arabic and was forced to confess to the crime under duress. She was not properly represented by a lawyer. The Saudi Interior Ministry announced on January 9 it had executed Rizana Nafeek despite mercy pleas from her poor parents to King Abdullah to spare her life.
The other case relates to a Saudi “celebrity” television preacher, Fayhan al-Ghamdi, who tortured and murdered his five-year-old daughter. He was also accused of raping the young girl. Al-Ghamdi was sentenced to a few months in prison and ordered to pay $50,000 in “blood money” to the mother (the preacher’s wife) of the dead girl, Lama. The judge said that is all what is required under Saudi law and the preacher could walk free. The news scandalized Saudis from all walks of life who demanded the preacher be executed. The issue garnered so much publicity that the Saudi regime was forced to intervene and say the preacher would stay in prison. A statement issued by the Saudi Justice Ministry on February 12 said al-Ghamdi remained in prison and the “case was continuing.”
The murdered girl, Lama, had suffered multiple injuries including a crushed skull, broken back, broken ribs, a broken left arm and extensive bruising and burns. Social workers said she had also been repeatedly raped and burnt. The girl’s father, al-Ghamdi, admitted using a cane and cables to inflict the injuries after doubting his five-year-old daughter’s virginity and taking her to a doctor. This was reported by the group, Women to Drive, that leads the campaign challenging the regime’s ban on women driving because according to Saudi preachers, this could lead to immorality!
Saudi Arabia claims to be governed by Islamic Law and that its constitution is the “Qur’an and the Sunnah” yet under the country’s legal system, fathers cannot be executed for murdering their children nor can husbands be executed for murdering their wives. What ayat of the Qur’an and what hadiths say that fathers are permitted to kill their daughters without punishment? The same scandalous exemption exists in the case of husbands killing their wives. Killing daughters, that is, newborn girls, was a common practice in pre-Islamic Arabia because fathers were ashamed of having daughters. Islam put an end to this barbaric practice.
In a ruling, the presiding judge told the prosecution that it could only seek “blood money” from the offender, in this case the murdered girl’s father. The judge refused to sentence him to death saying according to the “law,” he could not do so. Instead, the judge ruled: “Blood money and the time the defendant had served in prison since Lama’s death suffices as punishment.” What kind of law would allow a father to rape his own daughter, break her skull, ribs, back and arm using a cable and yet sentence him to only a few months in prison?
Let us return to the case of the Sri Lankan maid Rizana Nafeek. She was convicted after extracting a confession from her without a translator present to explain to her what she was charged with. Instead, based on this “confession” she was sentenced to death and beheaded by the Saudi regime. The Sri Lankan maid had been in the kingdom only a few weeks and was barely 17 when the incident occurred. The infant’s mother accused her of smothering the child, an allegation Rizana vigorously denied after she understood what she was charged with.
From a poor Sri Lankan family, Rizana came to work as a domestic servant in Saudi Arabia in hopes of earning a decent living to look after her family’s needs back in Sri Lanka. She was sent to the house of the Quthaibis where she was required to look after the infant, feed it, change its diapers, cook food for the family, wash the dishes and clothes as well as clean the house, which was more like a mansion. New to the job and still a minor — under International Law, a person under 18 is considered a minor (Rizana Nafeek was 17 at the time) — she tried her best to fulfill all these chores. One day when she was bottle feeding the infant, it started to choke. She rushed to tell the baby’s mother. When they returned, the baby was not breathing. The mother accused Rizana of choking the baby to death. She had no reason to harm the infant. Yet this became the basis for her trial and subsequent conviction in 2007. Despite frequent appeals to the Saudis including King Abdullah, these went unheeded and Rizana was executed by beheading in January 2013. The life of a poor Sri Lankan maid was not worth much, as far as the Saudis are concerned.
She was given no access to lawyers before her conviction. No translators were provided to explain to her what she was being charged with. Even the Sri Lankan Embassy in Riyadh did not make any serious effort to help her. After all, she was a Muslim — yes, part of the much maligned Muslims worldwide that are up to no good — and not worth spending any time in helping her. The manner in which the Saudi authorities handled Rizana’s case evoked strong criticism from Amnesty International and Human Rights Watch (HRW). These two bodies and others also argued that her execution had breached the UN Convention on the Rights of the Child which Saudi Arabia has ratified. In fact, Saudi Arabia is in breach of violating the rights of its own children as well if they happen to be female, as the case of Lama demonstrates. The Saudis seem to harbour a special grudge against women. It is the only regime in the world that does not allow women to drive.
While the Sri Lankan government did not care much about one of its citizens, a frightened young woman, being brutalized and murdered in a strange land, the American anti-war group, United National Anti-War Coalition (UNAC) launched a petition to lobby the US government to end its special relationship with the Saudi regime and terminate the $60 billion arms deal. UNAC has called for an end to Saudi cruelties and called upon the US government to not sell weapons to this regime.
At its meeting in January, the UNAC Coordinating Committee endorsed the following internet petition to the US president and Congress: “The beheading of domestic worker Rizana Nafeek by the government of Saudi Arabia is the last straw. The regime should be an international pariah. Cancel the $60 billion US-Saudi Arms deal.” (To sign the petition, go to: http://signon.org/sign/condemn-the-execution?source=c.fwd&r_by=1386477).
While it is unlikely that the US government would terminate its relationship with the House of Saud given the American elites’ tight links with Saudi rulers, the fact that groups and organizations in the US are beginning to take note of Saudi atrocities is a hopeful sign. It is grassroots mobilization that would build pressure against such tyrannical regimes and force the US government to take notice even if it does not want to. UNAC seems to have a good grasp of the terrible situation in Saudi Arabia. Its statement that accompanied the petition went on: “The gruesome beheading of Rizana Nafeek, carried out by Saudi Arabian authorities, must mark the end of tolerance for the Saudi regime. This kingdom executes people for witchcraft and blasphemy, and lashes women who dare to drive cars. It does not allow the existence of labor unions, but does permit old men to marry children. Political rights are non-existent and demonstrations are put down violently. The regime is a notorious sanctuary for tyrants from Idi Amin of Urganda to Zine Ben Ali of Tunisia.”
According to the British daily, The Guardian, there are currently 45 foreign maids on death row in Saudi Arabia. Most are accused of killing their employers. The Saudis are notorious for mistreating poor domestic servants, whether from Sri Lanka or the Philippines. They often suffer sexual abuse. If they resist, they are accused of all kinds of crimes they have not committed. Often the charge against them is attempted murder that lands them in prison. How many of the 45 foreign maids on death row will end up on the chopping block is anybody’s guess but the fact is the Saudi authorities are quick to punish foreigners even if the evidence against them is weak. It is the word of the Saudi employer or his relatives versus that of a poor domestic servant with little or no legal representation.
Girls from poor families in Sri Lanka, Bangladesh, India and the Philippines are lured by unscrupulous operators with promises of good pay as domestic servants in Saudi Arabia. Many end up being sold into prostitution rings in the kingdom. They cannot even escape because their passports are snatched by “employers” upon arrival in the kingdom. When they are caught, it is these poor girls that are beheaded for “spreading vice,” not the operators or the Saudis that run such rackets. The Saudi rulers have the gall to claim they are following the Qur’an and the Sunnah. May they be judged and punished according to the divine Book!
Filed under: Akidah, Dinasti al-Saud, Fatwa Wahabi-Salafy, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj |
Inilah keadilan ala salafi bin wahabi ….
Inilah syari’at Allah versi salafi bin wahabi….
Apakah ini islam yang dibanggakan salafi bin wahabi…..
Memang terasa aneh ada syeikh salafi bin wahabi memperkosa gadis mungil sebab biasanya para syaikh salafi bin wahabi demen homo sesama syaikh…. dgn alasan bisa memberi semangat baru untuk memberantas bid’ah dan syirik!!!!
Andai saja kaum pria itu bisa hamil pasti kasus hamil di luar nikah terbanyak di dunia adalah di ARAB SAUDI dan yang banyak hamil adalah PARA SYAIKH WAHABI, KHUSUSNYA YANG BUTA ATAU BUTA SEBELAH!!!!!
ALLAH Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. KAMI lah yang memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa besar.” (QS. Al-Israa’ ayat : 31)
ALLAH Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui, dan mereka mengharamkan apa yang ALLAH telah rezekikan kepada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap ALLAH. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am ayat : 140)
ALLAH Ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah neraka Jahannam, dia kekal didalamnya dan ALLAH murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An-Nisaa ayat : 93)
ALLAH Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu hukum Qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar diat kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari TUHAN kamu dan suatu rahmat. Maka barangsiapa yang melampaui batas sesudah demikian itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.” (QS. Al-Baqarah ayat : 178)
ALLAH Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu membunuh seseorang yang diharamkan ALLAH (membunuhnya), kecuali dengan (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberikan kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuhnya. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.” (QS. Al-Israa’ ayat : 33)
Akhi zulfadhli, ente maunya apa sih kok kagak jelas arahnya… pusing kah ente!!!
Terima kasih Pak LASKAR WAHABI, Saya hanya ingin membantuk sesama orang beriman.
ndak ngerti udah dibacakan ayat2 tsb diatas? bukannya dah jelas di tujukan ma si ngustad diatas jelas banget malah si ngustadz bener2 melanggar ayat an’am 140 dan an nisa 93 dan subsider ayat2 selainnya tul gtu akhi zulfaidhi?
sebagaimana hadis yg mu’tabar bahwa akan muncul di Nadj tanduk2 setan, maha suci Allah swt melalui lisan NabiNya saw telah membuka satu demi satu tanda2 kebenaran hadis Nabi saw tersebut.Fitnah diberbagai belahan dunia islam yg dimotori oleh salafi wahabi akan membuka mata hati muslimin siapa sebenarnya wahabi itu.
Ini dia bukti ramalan nabi tetang orang seperti wahabi kalu masih ada jg yang ngikuti aksan cepet bertobat
Dari Abu Said al-Khudri r.a berkata saat Rasulullah saw sedang membagikan ghanimah (menurut Ibn Abbas r.a ghanimah perang Hunain) datang seseorang dari Tamim dengan pakaian yang pendek, diantara kedua matanya ada tanda bekas sujud
lalu berkata: berbuat adil lah wahai Rasulullah !!!
Rasul saw berkata: celakalah engkau, siapa yang akan berbuat adil jika aku tak berbuat adil..maka engkau akan binasa dan rugi jika saya sendiri tak berlaku adil.
Lalu Rasul saw berkata: akan datang sebuah kaum kelak seperti dia, baik perkataannya tapi buruk perlakuannya, mereka adalah seburuk-buruknya makhluk mengajak kepada kitabullah tapi mereka sendiri tak mengambil darinya sedikitpun, mereka membaca alquran tetapi tidak melebihi kerongkongannya, kalian akan mendapatkan bacaan Alquran mereka lebih baik dari kalian, dan sholat mereka lebih baik dari kalian, puasa mereka lebih baik dari kalian. Mereka melesat meninggalkan Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Mereka mencukur kepala dan mencukur kumisnya dan pakaian mereka hanya sebatas setengah betis mereka. Setelah itu Rasul saw menjelaskan ciri-ciri mereka, berkata Rasul saw: mereka membunuh para pemeluk Islam dan melindungi penyembah berhala.
Diriwayatkan dalam kitab:
Bukhari fi kitab bad’ al-khalq bab ‘alamah an-Nubuwwah
An-Nisai’ fi khasa-is hal 43, 44
Muslim fi kitab az-zakah bab at-tahdzir min zinah ad-dunya
Musnad Imam Ahmad juz awwal hal 78, 88, 91
Ibn Majah bab zikr al-Khawarij
wahai kaum wahabis … barangkali anda punya pendapat sendiri …. atau kurang jelaskah berita yg begitu terang benderang ini ??? ….
Kenapa sekarang kalau saya google abusalafy atau salafytobat tidak muncul hasil pencariannya? Apakah google menerima “money” agar memblok situs tsb? Ada yang bisa jawab?
Masih kok bisa. Pake google.co.id
Dulu ketika saya memposting cerita pembantu yang di perkosa dan menjadi budak nafsu syeikh salafy/wahhabi, di tuduh memfitnah.
Ternyata ada kisah nyata yg jauh lebih biadab dari kisah saya.
Terus terang membaca artikel ini, membuat saya kehabisan kata-kata.
Entah jenis manusia apa ustadz asal saudi ini
Orang2 Saudi, khususnya antek2 salafy/wahabi, persis Yahudi. Jika Yahudi memandang hina orang2 non-Yahudi,Maka arab Saudi memandang hina orang2 non-Arab. Perilaku orang2 arab saudi itu persis perilaku nenek moyang mereka, Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan (laknat Allah kepada mereka semua).
Salafy biadab
Ada beberapa hala yang terjadi di arab saudi
1 kerisis pekerjaan: karna pengusaha di saudi sendiri ga ada yang mau pake tenaga kerja dari saudi sendiri krna terkenal malas dan seenaknya sendiri sehingga banyak mahasiswa di sana jadi pengangguran
2 kerisis perkawinan: karna tidak kerja sehingga banyak anak muda di sana yang tidak mau kawin tp lebih kerap memilik berzina seandainya iya tidak dapat wanita dia memilih laki2 saya bukan bicara dusta jika anda yang laki2 merasa ingin mencari bukti apa yang saya katakan benar apa salah saya minta jika anda ke saudi dalam rangka haji atau umroh cobalah cukur jenggot kumis anda dan jalan lah anda sendiri nanti disana anda akan lihat perkataan saya yang salah apa anda yang benar
3 kerisi hak asasi manusia: coba anda liaht di lembaga ham apa yang nanti anda akan dapatkan tingkat pelanggaran HAM di saudi ada di urutan no 1 sedunia, banyak nya nara pidana yang di hukum tampa proses peradilan, demonstrasi damai di hukum sampe 15 tahun karna alasan memprotes kerajaan, tunduknya saudi dengan amerika krna takut kerjaannya rutuh
4 kerisi kemuskinan: tentunya kita tau saudi negara kaya tp 30 % rakyat saudi dalam keadaan miskin sedangkan keluarga kerajaan menghambur- hamburkan uang rakyatnya di eropa tp tidak memperdulikan rakyatnya sendiri kalu ada yang bilng saya bohong saya minta anda cek sendiri jgn mendulikan kata2 saya fitnah tampa anda mengecek raja abdulah menjadi raja terkaya no 3 di dunia dengan kekayaan 18 miliar dolar
5 semua ulama saudi sperti mufti agung wahabi sendiri di nurut apa kata raja kalu ga gt ga mungkin dia bs bertahan lama coba perhatikan fatwa fatwanya ga pernah mengluarkan fatwa bangkit dari pemerinta yang dolim di negerinya sendiri, sadar wahabi anda di jalan yang sesat kembalilah di jln yang hak tinggalkan lah yang batil
Beginilah ternyata pembela sunah dan pemberantas bid’ah
Demi keselamatannya dari serangan para syeikh wahabi yang doyan pria ganteng, seorang pria diusir dari negeri para syeikh wahabi salafi najdi karena terlalu tampan!!! Wow ajib bukan negeri wahabi itu! Ganteng salah!!! Mending but aja biar jadi idola para santri dan safjana wahabi dan bisa ikut pemilihan jadi mufti… sebab syarat jadi mufti harus paling tidak buta sebelah… kalau ndak ada ya yang buta mata hatinya juga nggak apa apa… baca hukum wahabi gila di bawah ini:
Omar Borkan Al Gala, Pria yang Diusir Karena Terlalu Ganteng
Dianugerahi wajah ganteng tak selalu menyenangkan. Bisa-bisa malah dilarang masuk Saudi Arabia, seperti yang dialami pria bernama Omar Borkan Al Gala.Beserta dua pria lainnya, aktor asal Uni Emirat Arab (UEA) ini diusir dari Saudi Arabia minggu lalu saat menghadiri Janadriyah Heritage and Culture Festival di Riyadh.
Tiga orang ini, beserta delegasi lainnya, sedang mempromosikan pariwisata UEA di festival tersebut saat rombongan polisi syariah menyerbu ruangan dan membawa mereka keluar dengan alasan: “mereka terlalu tampan”.
Menurut surat kabar berbahasa Arab Elaph, pihak berwajib khawatir tiga pria tampan ini akan membuat jatuh hati para wanita yang hadir di festival tersebut. Namun di laporan resmi dari UEA, disebutkan bahwa pengusiran tiga pria tampan ini berhubungan dengan kemarahan polisi syariah Saudi Arabia karena di hari sebelumnya UEA mendatangkan satu aktris mereka yang dikenal seksi ke festival tersebut tanpa memberi tahu pihak berwajib, membuat kehebohan di kalangan pria-pria Arab Saudi.
Dengan mayoritas penduduk beragama Muslim Sunni, Arab Saudi selama ini dikenal sebagai negara yang sangat konservatif. Ia juga merupakan satu-satunya negara di dunia yang tidak mengizinkan perempuan untuk menyetir. Lalu bagaimana nasib tiga pria yang dianggap terlalu tampan itu? Tak lama setelah diamankan petugas, Omar Borkan al Gala dan dua orang lainnya langsung dideportasi dan diterbangkan kembali ke Abu Dhabi, UEA. Dan mungkin mereka tak akan mau kembali lagi ke Saudi Arabia kecuali jika mereka mau memakai topeng.
Selama seminggu terakhir, nama tiga pria tersebut tidak dirilis media. Baru kemudian terungkap bahwa salah satu korban wajah tampan ini adalah aktor, fotografer, dan penyair populer asal UEA bernama Omar Borkan al Gala. Identitas dua pria lainnya masih belum diketahui.
Sementara itu, kami tahu Anda penasaran seperti apa sih wajah Omar Borkan al Gala, pria yang sampai diusir dari Saudi Arabia karena dianggap terlalu tampan?
((((http://id.she.yahoo.com/omar-borkan-al-gala-pria-yang-diusir-karena-terlalu-ganteng-110751983.html)))))
UNTUNG DIDOPERTASI AJA, KALAU DISODOMI OLEH SANG MUFTI DENGAN ALASAN. SUPAYA KAPOK NGGAK KE ARAB SAUDI LAGI, HIMANA JAdINYA
CAK NO, SANG WAHABI SEJATI YG LAGI SAKIT HATI
Alkisah di negeri antah berantah terdapat sebuah organisasi keagamaan. Nama organisasi tsb adalah CAK NO. Ajarannya gabungan antara islam dan kejawen. Makanya asasnya bernama ASli WArisan JAwa. Ciri-ciri dari pimpinan, tokoh beserta anggota organisasi ini antara lain untuk prianya mudah tensi alias kebakaran jenggot. Makanya jenggot mereka pada habis karena terbakar. Nggak tahulah apa penyebab mereka ini mudah marah. Yg jelas mereka marah kalo ada orang yang ingin menjalankan sunnah dan menjauhi bid’ah seperti yg diperintah Allah dan RasulNya. Kalo ketemu orang yg seperti ini mereka menyebut wahabi. Mereka nggak sadar kalo salah seorang pendiri organisasi mereka bernama Abdul Wahab juga. Ya, Abdul Wahab, bukan hanya BIN Abdul Wahab. Maka secara bahasa yg pantas disebut Wahabi sebenarnya kelompok ini.
Kemungkinan kedua jenggot mereka ini terbakar karena kebablasan nyumut rokok. Karena rokok bagi organisasi ini suatu “kewajiban”. Kalo nggak merokok nggak diakui atau minimal kurang diakui loyalitasnya.
Sedangkan perempuannya juga pada kebakaran. Tapi yg terbakar adalah kerudungnya atau bahkan bajunya. Makanya kerudung mereka pendek-pendek atau hanya pakai kupluk, atau bahkan nggak pake kerudung sama sekali. Begitu juga dg bajunya. Sudahlah nggak bisa dikatakan lagi. Nggak ada atsar atau bekas dari keislaman mereka. Akan tetapi para pimpinan dan tokoh mereka enjoy aja melihat yg demikian itu. Justru kalo ada wanita yg mencoba menerapkan ajaran islam yg sebenarnya malah dicemooh. Wal iyyadzu billah.
Demikianlah cerita dari negeri antah berantah. Alhamdulillah kita masih dikenalkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dg Islam yg benar. Sehingga kita tdk mudah kebakaran jenggot, terbukti semakin panjang dan lebat saja kayak jenggotnya para Rasul, Nabi dan para a’immatul ummah salafunasshalih.
Demikian juga para akhwatnya senantiasa istiqomah dan tidak mudah kebakaran kerudung atau jilbabnya apalagi bajunya.
penting banget ya bekas ke islaman?tukang sampah itu pasti ndak islam banget ya mas?la pakaiannya ndak islam blas boro2 dahi item yg ada muka nya item smua kena matahari?perasaan ndak ada yg mencemooh mau pake baju model gimana kalian sensi banget ya
Apa nggak ada yg ditampilkan lagi di blok ADUWWUSSALAFY ini, sampai2 berita hoax gini ditampilin juga. Kalo sekadar berita seperti ini ini saya juga bisa nampilkan berita2 kebejatan moral tokoh2 yg sealiran dg ADUWWUSSALAFY seperti cak NO Wahabi sama ASli WArisan JAwa yg lain. Search aja di Google, banyak sekali.
Itulah kalo orang sudah benci sama sunnah dan Ahlussunnah, apapun cara dilakukan.
saya mau nanya jujur pada anda, apa benar berita pemerkosaan anak kandung oleh ustad wahaby ini? mohon dijawab dengan jujur.
wkwkwk speechless tuh humaidulloh
@banna, itu benar:
http://www.merdeka.com/dunia/ulama-saudi-pembunuh-bocah-lima-tahun-dibebaskan.html
http://international.okezone.com/read/2013/02/04/412/756391/ulama-bunuh-bocah-warga-arab-saudi-protes
salafi(ngakunya)=wahabi=khawarij..pembunuh sayyidina Ali..jidat hitam, jenggotan, celana ngatung,kalo sholat injek kaki orang, mengkafir/bid’ahkan orang lain
saudi memang kejam
gk kanget, hal lumrah. disaudi , RIBUAN BERKAS KASUS yg blm slesai perihal penganiayaan pmbunuhan pemerkosaan dll. hanya KBRI kt dsna takut dgn para emir raja saudi. anda bisa lihat di arsip media berita elektronik , koran JAWA POS, RCTI, SCTV, Metro tv, tv one dll.
Ratusan TKW hamil ktika dideportasi dr saudi , & puluhan laennya dlm keadaam mnggendong bayi tanpa ayah yg jelas. tmpak sekali wajah2 arab pd raut muka bayi & anak2 para TKW tersebut.
ya alloh ya rob….menurut ane kayaknya sekarang saudi kembali ke jaman jahiliyah lagi…apa lagi muftinya ya matanya siwer sebelah, kelihatan banget muka orang licik, lihat aja hidungnya kaya paruh burung pemakan bangkai…kaya mau mukul … apalagi pihak keluaga kerajaan .kaya kumpulan manusia hewan…duh ya alloh semua kami kembalikan padaMU..
http://wartakota.tribunnews.com/detil/berita/168603/Bunuh-Putrinya-Ulama-Arab-Saudi-Dipenjara
Akhirnya dihukum penjara juga 8 tahun Lumayan sih dari pada bebas. Tar pas kiamat baru nyaho ditanya kenapa tuh anak kandung dibunuh…yay…yay….yay
Gampang saja membuat berita macam2, tapi ingat di akherat kelak anda akan mempertanggungjawabkannya. Saya bukan orang bodoh yang begitu saja mempercayai artikel2 dari orang2 pro syiah ..karena tujuannya memang inginmengadu domba ahlussunnah.