Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Mujassimûn
Dalam mengusung dan mempropagandakan akidah sesat tentang Ketinggian Fisikal Allah di atas langit para penganut Sekte Sempalan Salafi Wahhâbi tidak terkecuali “Sarjana Awam” kebanggaan para pemuda Salafi lokalan; Ustadz Firanda selalu membanggakan sajian para Mujassimah Musyabbihah seperti adz Dzahabi, Ibnu Qayyim al Jauziyah dan guru besar mereka Ibnu Taimiyah… dan apabila Anda kaji dan teliti ternyata argumentasi yang mereka banggakan adalah pemahaman kekanak-kanakan terhadap ayat-ayat Al Qur’an atau hadis-hadis lemah dan bahkan palsu atau hadis-hadis yang tidak ada sangkut pautnya dengan klaim mereka.
Dan yang paling istimewa dari argumentasi mereka adalah bahwa mereka sangat membanggakan dan mengandalkan ucapan dan penukilan para pendeta Yahudi dari kitab mereka; Taurat yang tentunya telah terkontaminasi dan mengalami tahrîf baik dari sisi teks maupun maknanya.
Inilah yang dilakukan oleh adz Dzahabi dalam kitab al ‘Uluw-nya yang menjadi kebanggaan Ustadz Firanda pada bagian pertama dari atsar/kutipan dari kalangan Tabi’în adalah atsar dari Ka’ab al Ahbâr, seorang pendeta Yahudi yang mengaku memeluk Islam di masa kekhalifahan Umar bin Khaththâb ra. walaupun banyak sahabat dan Tabi’în yang meragukan kejujuran keislamannya! Adz- Dzahabi menulis sub bab dengan judul: Dzikru Ma ittashala binâ ‘an at Tâbi’în Fî Masalati al ‘Uluw/sebutan tentang apa yang bersambung kepada kami dari para tabi’în tentang ketinggian. dalam sub bab ini ia banyak menyajikan penukilan dari kalangan Yahudi dan tentunya ia mengawalinya dengan menyebut penukilan gembong isrâiliyyât yaitu Ka’ab al Ahbâr!
Adz Dzahabi berkata:
280. Berkata Abu Shafwân al Umawi Abdullah bin Sa’îd bin Abdul Malik bin Marwân, Yunus bin Yazid menyampaikan hadis kepada kami dari Zuhri dari Ibnu Musayyib dari Ka’ab al Ahbâr, ia berkata, “Allah berfirman dalam Taurat:
أنا اللهُ فوقَ عبادي ، و عرشِي فوقَ جميعِ خلقِي، و أنا على عرشِي أدَبِّرُ عبادي و لا يخفى عليَّ شيئٌ في السماء و لا في الأرضِ.
“Akulah Allah di atas hamba-hamba-Ku dan Arsy-Ku di atas seluruh makhluk-Ku dan Aku berada di atas Asry-Ku mengatur hamba-hamba-Ku dan tidaklah samar atas-Ku sesuatu apapun di langit maupun di bumi.”
Adz Dzahabi berkata, “Para parawinya adalah tsiqat/jujur terpercaya.”
.
Abu Salafy berkata:
Inilah akidah kebanggan kaum Mujassimah yang sekarang diwarisi oleh para penganut sekte Wahhâbi Salafi yang atasnya mereka tak segan-segan mengkafirkan siapapun yang tidak berakidah seperti akidah mereka! Ternyata akidah itu adalah diambil dari seorang pendeta Yahudi yang siang malam aktif meracuni umat Islam dengan ocehan kesesatan ajaran Yahudi yang diatas-namakan Taurat!
Tentu para penbaca masih ingat bagaimana Ustadz Firanda bangkit bak Arab Baduwi kesurupan setan gurun pasir Najd ketika saya (abusalafy) membawakan atsar dari Imam Ali bin Abi Thalir ra., Imam Ali bin Husain ra. dan Imam Ja’far ash Shadiq ra. ia segera mengelaknya dengan mempertnyakan sanadnya dan juga dengan menuduh abusalafy sebagai agen Syi’ah Rafidhah yang menukil dari kitab doa amalan kaum Syi’ah yaitu ash Shahifah as Sajjâdiyah… padahal semua juga mengetahui bahwa atasr-atsar itu saya ambil dari kitab-kitab Ahlusunnah! Tetapi anehnya, justeru terbukti bahwa kaum Mujassimah dan rujukan utama mereka adz Dzahabi dalam kitab al ‘Uluw lah yang membangun akidah sesatnya tentang ketinggian Allah di atas langit/Arsy berdasarkan penukilan dari seorang pendeta Yahudi!
Terlepas dari Ka’ab sebagai seorang yang masih diragukan kejujuran dan kesucian imannya… ucapannya sama sekali bukan sumber agama. Sebab sumber agama adalah al Qur’an, As Sunnah, Ijmâ’ dan akal sehat! Adapun ucapan manusia biasa yang tidak ma’shum, walaupun ia seorang Sahabat, apalagi seorang mantan pendeta, maka ia bukan hujjah dalam agama! Khususnya dalam masalah-masalah yang sedang diperselisihkan di antara mereka sendiri!!
Bahaya Penukilan Kaum Yahudi
Dalam banyak ayat Al Qur’an, Allah telah memperingatkan kita akan bahaya dusta dan kecurangan kaum Yahudi yang sering memutar balikkan firman dan merubah-rubahnya dan kemudian menyajikan firman palsu sebagai firman suci Tuhan. Saya benar-benar heran menyaksikan sikap adz Dzahabi bagaimana ia sudi menjadikan nukilan seorang pendeta Yahudi dari taurat (yang sangat kuat adalah telah mengalami perubahan dalam firman ini) sebagai dalil andalan yang dia banggakan, seperti ia katakan di awal kitabnya setelah membawakan ayat-ayat yang dianggapnya mendukung klaimnya, “Maka jika kamu, wahai hamba Allah berminat untuk obyektif maka berhentilah bersama nash-nash Al Qur’an dan Sunnah, kemudian perhatikan apa yang diucapkan oleh para sahabat dan tabi’în serta para imam tafsir tentang ayat-ayat di atas, dan apa yang mereka kisahkan dari mazhab-mazhab Salaf…
Dan kamu akan menyaksikan ucapan para imam masing-masing berdasarkan tingkatannya setelah menyebutkan hadis-hadis Nabi“
Apakah ucapan dan penukilan Ka’ab al Ahbâr ini yang ia katakan sebagai ucapan para pembesar Tabi’în dan imam Ahli Tafsir? Sungguh memilukan logika kaum Mujassimah yang diwakili oleh adz Dzahabi saat itu dan oleh kaum Wahhâbi dewasa ini!
Apakah mereka tidak mengindahkan firman Allah SWT dalam Al Qur’an suci-Nya:
.
وَ إِنَّ مِنْهُمْ لَفَريقاً يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتابِ وَ ما هُوَ مِنَ الْكِتابِ وَ يَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَ ما هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَ يَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَ هُمْ يَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan:” Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.”(QS.Âlu ‘Imrân [3];78)
Dan:
فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللهِ لِيَشْتَرُوْا بِهِ ثَمَناً قَلِيْلاً فَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُوْنَ
“Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri lalu mereka berkata, “Kitab ini berasal dari sisi Allah” (dengan tujuan) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka celaka besarlah mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri dan karena (hasil yang) mereka dapatkan (dari jalan ini).” (SQ. 2;79)
Tentu apa yang dibawakan oleh adz Dzahabi dari Ka’ab al Ahbâr termasuk darinya!
Dari kutipan di atas jelaslah bagi kita bagaimana proses menyusupnya isrâiliyyât ke dalam bangunan ideologi Islam dan jelas pula siapa lakon yang berperan aktif menyusupkannya! Yang kemudian melahirkan fahan Tajsîm dan Tasybîh yang sekarang diyakini sebagai akidah Islam oleh Wahhâbi Salafi! Para lakon yang berperang aktif itu tidak lain adalah mantan para pendeta. Seperti Ka’ab al Ahbâr dan kawan-kawan yang berpura-pura memeluk Islam dengan tujuan agar mereka dengan leluasa dapat menyebarkan kesesatan ajaran Yahudi di tengah-tengah kaum Msulimin!
Adalah aneh jika memang benar Ka’ab al Ahbâr tulus dalam mengimani agama Islam dan menerima kenabian Rasulullah Muhammad saw., lalu mengapakah ia masih menyebarkan ajaran Yahudinya dan membacakan taurat palsunya kepada kaum Muslimin?! Mengapakah dia sok menjadi Guru Besar umat Islam dengan mengajarkan poin-poin penting dalam akidah?! Bukankah sebagai seorang muallaf sudah seharusnya ia tawâdhu’ dan tau diri untuk mau belajar dan mempelajari ajaran Islam dari para sahabat dan ulama Tabi’în?! Tapi yang kita saksikan dalam sejarah Ka’ab justeru sebaliknya, ia tidak pernah mau belajar ajaran Islam! Dan ia hanya sok jadi Maha Guru dengan mendektekan kitab agama lamanya!! Buknkah ini semua sudah cukup menjadikan kita paling tidak mencurigai motif dibalik ia memeluk Islam secara formal?! Mengapakah ia tidak menjadi seperti sahabat Salman al Farisi yang sejak memeluk Islam dan beriman kepada Nabi Muhammad saw. ia terus bersemanhgat belajar dan secara sungguh-sungguh telah meninggalkan agama lamanya dan tidak mau lagi menoleh ke belakang dengan mengingat-ngingat apalagi mengajarkan agama lamanya kepada kaum Muslimin!!
Selain itu, seperti telah saya singgung, tidak sedikit sahabat Nabi saw. yang meragukan keislamannya!
Sebelum saya akhiri catatan ini saya ingin mengajak Anda merenungkan pernyataan Ibnu Katsir dalam tafsirnya ketika ia menafsirkan ayat 41-44 surah an Naml setelah menukil sebuah riwayat tentang Nabi Saulaiman as. dari riwayat Ibnu Abi Syaibah dan setelah menyebutkan komentar Ibnu Abi Syaibah tentangnya yang berkata, “Alangkah indahnya hadis ini”. Maka Ibnu Katsir berkata,
“Aku berkata, ‘Bahkan ia adalah hadis yang sangat munkar lagi gharîb. Mungkin ia termasuk kesalahan-kesalahan ‘Athâ’ bin Saîb dalam menukilnya dari Ibnu Abbas. Allah-lah yang Maha Mengetahui. Dan yang lebih dekat dalam konteks kisah-kisah seperti itu adalah diambil dari Ahlil Kitab dari apa yang ia temukan dalam lembaran-lembaran mereka, seperti riwayat Ka’ab dan Wahb (bin Munabbih) -semoga saja Allah mengampuni mereka- yang mereka berdua nukil kepada umat Islam dari berita-berita bani Israil berupa kekacauan berat dan berita-berita ganjil serta aneh-aneh dari apa saja yang tidak pernah terjadi dan dari apa-apa yang telah diubah-ubah dan dirusak-rusak serta telah dihapus (dari kitab Taurat). Dan Allah telah mencukupkan kita dari semua kepalsuan itu dengan apa-apa yang lebih shahih dan lebih manfaat serta lebih jelas dan lebih gamblang. Segala puji bagi Allah!” [1]
.
Abu Salafy:
Apa yang dikatakan Ibnu Katsir di atas adalah tepat sekali dan patut kita renungkan dan acungi jempol, khususnya dari seorang Ibnu Katsir!
Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya telah menulis sebuah bab dalam Kitabul I’tishâm bil Kitâb wa as Sunnah/kitab tentang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah dengan judul: Bab Qaul an Nabi Shallallahu Alaihi wa Alihi Wa Sallama, Lâ tasalû Ahlal Kitâb ‘An Syai’in/Bab Sabda Nabi saw. ‘Jangan kalian bertanya kepada Ahli Kitab tentang sesuatu apapun!
Dan setelah ini semua adalah sangat mengherankan ketika kita saksikan adz Dzahabi menukil dan mengandalkan nukilan seorang Ka’ab yang jelas-jelas menukil dari kitab yang ia sebut dengan taurat (sebab kita umat Islam telah meyakini bahwa taurat yang beredar dewasa itu dan apalagi sekarang adalah telah mengalami perubahan mendasar!) dan yang lebih mengherakan lagi adalah ucapan dan keyakinan az Dzahabi sendiri di akhir keterangannya ketika ia menyebut biodata Ka’ab dalam kitab Siyar A’lâm an Nubalâ’-nya,3/494: “Maka siapakah sekarang yang berani menghalalkan/ membolehkan berhujjah dengan sesuatu nash dari taurat dengan meyakini bahwa ia benar-benar memang dari taurat yang diturunkan?! Tidak! Sama sekali tidak! Demi Allah!”
.
Abu Salafy:
Di sini saya pun berkata kepada adz Dzahabi dan para Masyâikh dan sarjana Wahhâbi Salafi, “Tidak! Sekali-kali tidak! Tidak berhujjah dengannya kecuali kaum bangkrut! Dan engkau hai adz Dzahabi serta siapa saja yang berakidah dan berpendapat seperti pendapatmu dan bangga berhujjah dengan bualan para pendeta Yahudi, mengapakah kalian jadi penjaja kesesatan ajaran Yahudi atas nama Islam dan akidah Tauhid?!
Begitu juga tuanmu, Syeikh Islamnya kaum Mujassimah; Ibnu Taimiyah juga berdalil dan berhujjah dalam menshahihkan hadis dengan bersandar kepada nash palsu taurat! Saya tidak mengatahui apakah kalain mengetahui kenyataan ini atau tidak?!
Begitu juga dengan para mukallid buta pandahulu kaum Mujassimah, maka seorang Syeikh Wahhâbi Mujassima kental telah menulis sebuah buku konyol dengan judul: ‘Aqîdatu Ahlil Îmân Fî Khalqi Âdam ‘Alâ Shûratir Rahmân/Akidah Ahli Iman (kaum Mukminin) tentang Diciptakannya (Nabi) Adam sesuai bentuk Tuhan Yang Maha Rahman! Di dalamnya pada halaman 76 ia berusaha menetapkan adanya shûrah/bentuk bagi Dzat Allah SWT berdasarkan fatwa Syeikh Islam mereka; Ibnu Taimiyah. Ia berkata, “Dan juga (sebagai bukti lain kebenaran bahwa Allah punya bentuk_pen) adalah bahwa makna ini (bahwa Allah berbentuk) ada di kalangan Ahli Kitab dari kitab-kitab yang mereka warisi dari para nabi seperti kitab Taurat. Maka di dalam as Sifr pertama dikatakan, “Kami (Allah) akan menciptakan manusia sesuai bentuk kami dan menyerupainya… “
.
Abu Salafy:
Wahai umat Islam, coba perhatikan dan renungkan bagaimana kaum Wahhâbi Salafi membangun akidah mereka!
.
.
Bani Umayyah Di Balik Peluang Ka’ab Menyebarkan Kesesatan Yahudiyah-nya!
Satu catatan lain yang ingin saya katakan di sini adalah bahwa dengan memperhatikan nama-nama perawi bualan Ka’ab di atas adalah nama-nama keluarga besar bani Umayyah –pohon terkutuk dalam Al Qur’an-!
Dari sini kita juga dapat mengerti mengapa para penguasa bani Umayyah sangat antusias menyebarkan kepalsuan akidah Yahudi dan memberikan peluang seluas-luasnya kepada para pendeta seperti Ka’ab agar menyebarkan racun kesesatannya di tengah-tengah umat Islam!
Mu’awiyah sangat membanggakan kedalaman ilmu Ka’ab dan menyesal karena umat Islam kurang memberikan perhatian selayaknya kepada warisan intelektual Ka’ab!
Demikian juga dengan Abdul Malik bin Marwan ketika disebutkan di hadapannya Shakhr/batu yang ada di Baitul Maqdis ia berkata, Ia adalah batu yang Allah meletakkan kaki-Nya di atas batu itu!”
Jadi para penguasa bani Umayyah-lah yang berada di balik penyebaran akidah Tajsim dan Tasybîh yang diwarisi para tokoh Mujassimah seperti Ibnu Taimiyah dan kemudian sekarang diwarisi dan diperjuangkan oleh pengakut Sekte Wahhâbi Salafi!
Renungkan kenyataan ini jika Anda menginkan kebenaran!
.
Riwayat Kedua Ka’ab al Ahbâr
Selain riwayat konyol di atas yang menjadi kebanggan pengikut sekte Wahhâbi, adz Dzahabi juga menukil dengan bangga riwayat penukilan lain dari Ka’ab yng jauh lebih konyol dan menunjukkan kesesatan akidah Tajsîm dan Tasybîh yang menjadi akidah unggulan Sekte Wahhâbi, yang sampai-sampai demikian “gilanya” riwayat itu, adz Dzahabi sendiri terpaksa menyensor bagian “gila” itu dari riwayat tersebut dan dengan terpaksa ia pun mengakui kemunkaran dan dan “kegilaan” teks dan kandungannya.
Dalam riwayat dengan nomer: 281:
Abu Syeikh meriwayatkan dalam kitab al ‘Adzamah-nya[2], …. bahwa Zaid bin Aslam menyampaikan hadis kepadanya dari ‘Athâ’ bin Yasâr, ia berkata, “Datang seorang menemui Ka’ab ketika ia bersama sekumpulan orang lalu ia berkata, ‘Wahai Abu Ishaq (sapaan Ka’ab_pen), sampaikan kepadaku tentang Dzat Yang Maha Jabbâr/Perkasa -Azza wa jalla-, maka orang-orang pun menganggap besar apa yang ia minta dari Ka’ab. Maka Ka’ab berkata, ‘Biarkan orang itu! Sesungguhnya jika ia seorang yang jahil maka ia akan belajar dan jika ia seorang yang alim maka ilmunya akan bertambah!
Aku akan beritahu kepadamu. Sesungguhnya Allah menciptakan langit-langit dan sejumlah itu pula Allah mencipta bumi. Lalu Dia menjadikan jarak antara setiap dua langit seperti jarak antara langit dunia dan bumi. Dan Dia menjadikan tebalnya seperti itu. Kemudian Dia mengangkat Arsy lalu Dia bersemayam di atasnya. Dan tiada satu langit pun dari langit-langit itu melainkan berbunyi seperti bunyi rahl/kursi/tempat duduk yang di letakkan di atas punggung onta atau kuda) ketika awal dinaiki….
Sampai di sini adz Dzahabi menyensor perkataan Ka’ab dan mengatakan: Dan Ka’ab menyebut kalimat yang munkar yang tidak pantas bagi kita. Sanad riwayat ini bersih….
.
Abu Salafy:
Subhanallah! Inilah akhir dari seorang yang dalam akidahnya mengandalkan ajaran peninggalan para pendeta Yahudi seperti Ka’ab. Para pendeta itu pasti akan meracuni pikiran umat Islam dengan kepalsuan dan sampah akidah sesat agama Yahudi yang telah dipalsukan para pendetanya!
Tahukan Anda wahai sahabat Abu Salafy, kalimat apa yang disebarkan Ka’ab –si pendeta Yahudi yang berpura-pura memeluk Islam itu-? Yang sampai-sampai adz Dzahabi sendiri malu menyebutkannya?!
Ka’ab mengatakan bahwa suara yang terdengar dari langit-langit itu yang menyerupai suara kursi atau tempat duduk yang karena beratnya beban berbunyi krieeet… krieeet! Ya suara itu akibat bobot berat Dzat Allah! Ka’ab melanjutkan:
.
مِنْ ثِقَلِ الجبارِ فَوقَهُنَّ
“… dikarenakan beratnya Dzat Yang Maha Jabbâr yang duduk/bersemayam di atasnya!”
.
Inilah akidah kalian wahai Wahhâbi Salafi betapapun kalian berusaha mengelabui umat Islam, namun tetap saja kalian tidak mampu menyembunyikan akidah sesat ini, karena memang sudah sangat kental dengan bangun akidah kalian!
Abu Salafy menyarankan mestinya dahulu, para Tabi’în segera setelah mendengar mulut busuk Ka’ab menyebarkan virus beracun akidah Yahudi ini, atau bahkan sebelum ia sempat menyelasaikan bualan sesatanya itu mereka langsung memukul mulut pembual itu dengan batu karas sehingga ia mendapat pelajaran yang tak akan pernah ia lupakan sepanjang hidupnya!
Saya tidak habis pikir bagaimana generasi Tabi’în yang sangat dibanggakan para Wahhâbi Salafi itu memberikan peluang bagi si Pendeta Yahudi itu untuk menjajakan ajaran sesatnya di tengah-tengah mereka sementara Al Qur’an dengan tegas memperingatkan umat Islam agar hati-hati dari kesesatan kaum Yahudi! Dan di tengah-tengah mereka ada para sahabat dan anak-anak para sahabat yang telah menerima akidah suci dari sumber terpercaya yaitu Al Qur’an dan Sunnah Nabi saw.?!
Sungguh mengherankan bagaimana mereka mengizinkan Ka’ab dan para pendeta lainnya untuk meracuni pikiran umat Islam sementara mereka melarang umat Islam untuk mengucapkan radhiyallah ‘anhu/semoga Allah meridhainya untuk Sayyidina Ali –karramallahu wajhahu–
Sungguh akidah sesat ini sama sekali tidak layak diabadikan oleh seorang Muslim berakal waras, apalagi mengandalkannya dalam membangun akidah yang mereka namakan dengan akidah Islam!!
Dan inilah kualitas atsar dan dalil andalan adz Dzahabi dan kaum Wahhabi Mujassim yang dibanggakan Ustadz Firanda dan ia wasiatkan agar kaum Muslimin membaca dan menelannya mentah-mentah!
Semoga kenyataan ini dapat menyadarkan kita akan bahayanya isrâiliyyât yang banyak tersebar dalam kitab-kitab khususnya dalam kitab-kitab akidah kaum Mujassimah Musyabbihah yang dibanggakan kaum Wahhâbi Salafi termasuk sarjana-sarjana awam setengah intelek yang hanya pandai menelan mentah-mentah sajian beracum para masyâikh Wahhâbi Arab sana!
Semoga kita semua diselamatkan dari kesesatan akidah Tajsîm Tasybîh kaum Wahhâbi Salafi!
(Bersambung Insya Allah)
[1] Tafsir Ibnu Katsîr,3/379.
[2] Riwayat ini dapat Anda baca dalam kitab al ‘Adzamah:91 riwayat nomer:236.
Filed under: Akidah, Akidah Tajsim & Tasybih, Fatwa Pensesatan, Kajian Hadis, Kajian Ibnu Taimiyah, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam |
Tuuh ketauan kan kalau akidahnya diwarisi dari agama yahudi dari taurat muharraf!!!
Syukran ustadz abu
Bugus benar, tulisan pak Abu, terus rekonstruksikan kepalsuan2x Wahabi dan pengikut akidah mujassimah ini.
Benar sekali apa yang bapak katakan. Ustadz abusalafy memang orangnya untuk membongkar kepalsuan sekte sempalan wahabi yang berakar ajaran mujasimun.
nah inilah ustadz ustadz yg mendekatkan orang orang ke tepi jurang neraka terbuai dgn kata kata manis
Mas rama sepertinya ASBUN !
Hanya bisa menuduh!
Buktikan tuduhan kamu mas rama!
Menuduh tanpa bukti adalah senjata kaum dha’if!
Ustadz abu sudah membongkar akan ajaran palsu atas nama Islam ini dengan membuktikan sebenarnya akidah al ‘Uluw al hissi/ketinggian dzat secara fisik adalah akidah yang lahir dari pikiran kaum yahudi yang notabene adalah penganut pikiran Mujassimah!
Jadi jelaskan data yang disajikan ustadz abu!
Lalu kenapa kamu sewot marah-marah!
jika kita perhatikan fatwa2 wahaby itu serat membawa aspirasi musuh2 Islam yg ingin menggembosi Islam baik dari luar maupun dari dalam. lihat aja, seperti misalnya dilarangnya dzikir berjamaah, peringatan maulid Nabi saw, di sini jelas ada unsur penggembosan syiar Islam agar Islam tidak terdengan di kalayak ramai. Padahal acara2 seperti itu sangat penting pengaruhnya buat syiar Islam agar gaungnya di masyarakat selalu terdengar disamping dapat memperkuat keimanan jamaah secara pribadi bagi yg mengikuti acara tersebut. musuh2 Islam itu kupingnya risih, panas dan gatal jika mendengar gaung syiar Islam menggema.
Wahaby tidak membaca qunut pd sholat subuh ( apa pun dalil mereka meski berkesan dicari2) ini pun keliatan membawa aspirasi musuh2 islam yg takut terhadap kehancuran dan laknat Allah yg akan menimpa mereka oleh pengaruh doa qunut sebagaimana Nabi saw pernah membaca doa qunut pada setiap waktu sholat untuk keselamatan utusan beliau khususnya dan kaum muslimin pada umumnya dan kehancuran musuh2 Islam.
Wahaby melarang ziarah ke makam2 wali2 Allah dan para sholihin ( apa pun dalil mereka meski berkesan dicari2) ini pun keliatan membawa aspirasi musuh2 islam yg ingin memisahkan kaum Muslimin dari kedekatannya kepada para orang2 yg sangat berjasa terhadap Islam yg terus bersambung kepada guru dari guru2 mereka hingga sampai ke pucuk pimpinan Islam yaitu Rasulullah saw.
Dan lain2 fatwa yg kalo kita teliti, (dengan lembut dan halusnya) unsur aspirasi musuh2 Islam terbawa lewat fatwa2 itu hingga banyak orang awam yg tidak menyadarinya.
Imam Ali bin Abi Thalir ra., Imam Ali bin Husain ra. dan Imam Ja’far ash Shadiq ra ….. gak kenal gue ama imam jafar … wkwkwkwkwkwkwk keliatan ente syiah … lagi taqiah ya ustadz abu salafy … muncul dunk batang hidungnya biar keliahatan gentle masak berani nya cuma di bloq takut apa an ?? emank mental tempe pengecut dan mental blog … firanda aja brani nonggol masak lu aja kagak berani …. mbok ya sekali2 jika emank ngaku muslim ceritakan dunk kisah keutamaan sahabat lain seperti sahabat umar ra, ustman ra dan abu bakar ra …..
Abusalafy Menjawab:
Allah berfirman: fa idza khothobahumulnjahilun qalu salaman!
Sopan santun dalam berdiskusi adalah CIRI SEORANG MUSLIM.
Hormat kepada Ahlul Bait as adalah akidah mendasar Ahlu Sunnah! Kebencian kepada Ahlul Bait as adalah BUKTI KEMUNAFIKAN!
Hai abu farros, pantaskan kamu menyebut nama-nama mulia Ahlul Bait as dengan nada cemoohan seperti itu!
Sungguh biadab kamu dan alangkah DURHAKANYA kamu kepada Rasu Saw!
Kamu dengan sinis mengatakan: nggak kenal gue ama Ja’far ash shadiq!
Benar kata Imam Ali as.: Tiada seorang menyembunyikan sesuatu kecuali akan muncul dari raut wajahnya dan ketergelinciran lisannya!
Hati busuk kamu menyembunyikan KEMUNAFIKAN DGN KEBENCIAN KEPADA AHLUL BAIT AS. Maka kemunafikan itu sekarang tampak dari kata-kata durhakamu!
Kamu ribut-ribut bicara ttg masalah yg tidak ada kaitannya dgn tema yng dibahas di sini!
Itu memang ciri WAHABI kami sama sekali tidak heran… justru kami makin yakin akan kesesatan pikiran kalian ya WAHABIYUN YA NASHIBIYUN!
Jadi kalau kamu JANTAN bsntah dalil ustadz abusalafy! Kami siap mengikutinya disini!
Ustadz Firanda bangkit bak Arab Baduwi kesurupan setan gurun pasir Najd ketika saya (abusalafy) membawakan atsar dari Imam Ali bin Abi Thalir ra., Imam Ali bin Husain ra. dan Imam Ja’far ash Shadiq ra …. apakah ini termasuk kata2 sopan santun … seperti apa kata sopan santun tolong di bantu ane gak faham ….
Abusalafy Menjawab:
Pepatah mengatakan: asy syar bisy syarri wal badi adzlam!
Lebih baik Anda membela akidah Anda yang terbutki ditegakkanndi atas ajaran sesat Yahudiyah itu! Bantah bukti saya dalam artikel ini! Jangan biasakan diri keluar tema melantur berbicara yang tidak terkait tema!
Wassalam
XXXXXXXXX
Abusalafy Menjawab:
Maaf saya hanya akan meladeni Anda jika Anda:
1) tidak keluar tema pembahasan!
2) mengaku dengan JANTAN bahwa Anda Wahabi salafi dan bukan Ahlusunah! Jangan bertaqiyyah dengan mengaku sebagai Ahlusunah!!
Karenanya Anda tidak berhak mencatut nama besar Ahlusunah!
DAN KARENA ANDA HANYA TUKANG COPAS JADI DENGAN TERPAKSA SAYA TIDAK TAMPILKAN! BLOG MULIA KAMI BUKAN TONG SAMPAH BUALAN WAHABI!!
Wassalam.
@LASKAR WAHAB,
Namamu kok laskar wahabi, tapi tidak membela wahabi malah anti wahabi ! seharusnya namamu “Anti Wahabi”
@laskar wahabi,
Keterasingan ummat kepada Ahlul Bait Nabi AS merupakan cita2 dan tujuan dari dinasti yang didirikan oleh Muawiyah dan keturunannya L.
Hal tersebut direkam oleh Imam Dhahabi dalam kitabnya Siyar Alam al-Nubala, volume 6 hal 91
Sufyan bin Uyaina berkata: “Kami biasa menertawakan pengumpul hadith jika ia pergi ke tiga orang yaitu: Rabeea, Muhammad bin Abi Bakar bin Hazm and Jakfar bin Muhammad. Karena mereka tidak bagus dalam hal hadith.”
Juga dalam Mukhtasar Tarikh Dimashq oleh ibn Mandhur, Vol 3 Hal 147:
Sufyan berkata: Kami terbiasa menertawakan orang yang pergi mengumpulkan hadith ke salah satu dari tiga orang ini dikarenakan mereka tidak bagus dalam hadith dan buruk hapalannya, yaitu Rabeea bin Abi Abdulrahman, Muhammad bin Abi Bkr bin Hamza dan Jakfar bin Muhammad
Salam Damai,
Yang punya buku az zahabi siyar bisa dicek ke tkp apa betul?? Jalurnya bagaimana. Bukannya imam syafi’i pernah berkata: “Kalau bukan karena Malik dan Sufyan ibnu ‘Uyainah, sungguh akan hilang ilmu negeri Hijaz.” Buku tarikh itu bukannya karya ibn asakir. Hasil googling hehehe
Ustadz abu sekali2 juga dibahas masalah nikah mut’ah gimana tu menurut islam … sebab nikah mutah kan banyak di serang oleh salafi wahabi ayo dunk dibahas di sini biar mantab …. biar muka2 hamba mutah seneng ngeliatnya …. dan orang2 muslim disini biar tahu apa sih mutah ….
Keliatan kalau abu farros bego nggak ketolong!!
Bisanya cuman membual… kaya para wahabiyun lainnya….
Ente tidak usah ributin mut’ah! Pikirin aja itu turis2 arab saudi ynag wahabi gimana mereka PESTA ZINA DI PUNCAK DAN DI HOTEL2 DI JKT!!! MEREKA SEMUA SEDANG MENJALANKAN SYARIATNYA BEN BAAZ! ZINA DENGAN NIAT IBADAH BOLEH!!! SEBAB TIDAK BID’AH ! SERING DILAKUKAN ABU SUFYAN DAN MABK HINDUN SI TANTE GIRANG ABAD JAHILIYAH!
Abu farros mencerminkan kegagalan dan kemiskinan intelektual dan moral kaum SAWAH= SALAPI WAHABI!!!
Ilmu pas-pasan moral 0 besar dilengkapi dengan kedunguan dan kejahilan,mitulah devenisi yg pas untuk SAWAH!!!!!!
Kalau kita perhatiin ya, komen2nya temen2 wahabi bin salafi al mujassim tdk ada yang bermakna! Semua hanya bualan murahan. Jijik aku jadinya… abu farros, rama, fathan dkk hanya pinter mengacau diskusi dan kajian ilmiahnya pak ustadz syeikh abusalafy hafidzahullahu.
Ini sudah lumrah sbb yang merasa lemah senengnya buat kacau pertandingan! Biasa PECUNDANG
semakin komen, wahabi2x ini semakin kelihatan aslinya yaitu ga nyambung dan emosional. terus ga PD, ustad Abu diminta ketemu ustadnya. lah kenapa dia saja tidak menghadirkan ustad2nya kemari.
yg lucu minta ustad Abu tampil diri, ini tanda orang goblok. memangnya semua yg punya blog harus tampil diri. nyuruh2x kayak juragan saja.
jangan diladeni ustad Abu. orang2 ini nawashib dho’if yg tidak ada artinya sama sekali.
urusan adu otot serahin wahabi ama gue..gue mau penggal tuh leher wahabi…
Hanya hidayah dan taufik Allah yang bisa merubah, kehitaman hati kaum wahabi dan pengikutnya, kita do’akan semoga mereka tersadarkan,… bukan fanatik buta tanpa dasar dan lmu,… bukankah manusia sudah di beri perangkat akal dan hati nurani ///
Saya yakin di lubuk hati mereka yang paling dalam, ada setitik pengakuan akan kebenaran yang di sampaikan ustadz abu salafy,… namun hawa nafsu yang telah dirasuki syahwat setanlah yang membuat mereka tetap dalam kesombongan,…lanjutkan kami menyimak… terimakasih
Shahih mas, ini masalah hati dan hawa nafxu. Kalau dalil sih rasa rasanya udah ukup terang seterang matahari…. hanya orang yang buta aja yang bilang matahari nggak terbit…. gelap
Anda scr tdk langsung mengakui kebenaran borok akidah wahaby anda dan mencoba mengalihkan topik.
Saudaraku semua yang saya sangat cintai karena Allah dan Rasulullah..
Kalau memang sahabat-sahabat salafy (wahabi) mengeluarkan kata-kata yang tidak bermakna dan penuh cacian kepada kita.
kita ga perlu lelah-lelah meladeninya bahakan membalasnya, kecuali dia dan teman-temannya ingin berdiskusi dengan santun dengan kita, terkait problematika dan perbedaan yang terjadi..
karena sesungguhnya akan terlihat siapakah yang berhati lembut dan berkasih sayang mengikuti junjungannya Rasulullah Muhammad Shallahu ‘alaihi wassallam
sayang pikiran dan hati kita..lebih baik kita doakan mereka (kaum salafy wahabi)..
agar mau menoleh kembali ke hati nurani ini yang penuh kasih sayang illahi..
Sungguh hati yang lembutlah yang dapat meredamkan amarah, keegoisan, kezaliman dan nafsu syaitan..
mudah-mudahan Allah SWT selalu melindungi hati kita agar tidak terkotori oleh tingkah laku syaitan..
Amiin ya Allah
salam al -faqir
“Muhammad Fandi”
Setuju aku mas… kekasaran sikap jangn dibalas dengan kekasaran juga. Hadapi dgn kelembutan mungkin hati mereka mau melunak dan kemudian mau mendengar argumentasi lawan pendapatnya… saya yakin dgn cara seperti itu kedunguan teman-teman salafy wahabi dapat berubah. Amin.
lana a’maluna wa lakum a’maluakum, bagi kami apa yg kami lakukan, bagimu apa yang kamu perbuat, gitu aja kok repot
beraninya ngumpet abu salafi pengecut ayo tantang kami debat terbuka……biar tahu kedustaan mu
Al-Qur’an Surat Al-Mulk (67) ayat 16-17, ALLAH yang di langit berfirman: yang artinya:
Apakah kamu merasa aman, terhadap ALLAH yang di langit, bahwa DIA akan membenamkan kamu kedalam bumi, ketika tiba-tiba bumi itu berguncang?
atau kamu merasa aman, terhadap ALLAH yang di langit, bahwa DIA akan mengirimkan kepadamu angin badai yang mengandung batu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? (QS. Al-Mulk ayat 16-17)
Abusalafy:
Pasti akan kelihatan tidak memalukan jika pemahaman Anda terhadap zyat-ayat yang Anda cecar itu diperdalam. Coba Anda baca kembali seri artikel saya: Ternyata Tuhan Tidak di Langit…. di saja Anda akan dibantu untuk keluar dari pemahaman awam, dangkal dan menyimpang serta memalukan.
Silahkan dirujuk jika Anda serius mencari Hidayah Allah Swt!
Di mana-mana si dulfadhli itu bisanya hanya menyebutkan ayat Al Qur’an tanpa memahaman yang tepat… ayat-ayat itu dia fahami secara awam dan menyimpang! Semua teman di sini juga bisa melihatnya tuh bagaimana si dzulfadhli tanggapannya itu jtu aja… tidak menyentuh ruh masalah yang sedang disampaikan pak ustadz abusalafy….
Secara pribadi saya merasakan ada keganjilan pada akidah Allah bertempat diatas!!! Saya yakin Islam tidak seperti itu akidahnha! Alhamdulillah, pak ustadz menambah keyakinn saya dengan kajian antum. Jazakukmullah khairan.
Ooh ya ada yang lupa mau disampaiin, ustadz tolong kajian ttg masalah ini terus dilanjtkan… sangat besar manfaatnya untuk pencerahan dn penyadaran… banyak kok teman-teman yang sudah terpengaruh salafi jadi insaf setelah mengikuti kajian di sini. Amin, semoga yang lainnya juga cepat insaf dan kembali ke ajaran Islam yang benar bukan salafi bin wahabi!!!!!!!
Waah, makin ketauan niih kalau wahabi itu buatannya yahudi zionis namanya Mr. Ka’ab si Yahudi dari Yaman…. pantasan aja hubungannya dengan zionis modern begitu akrabnya…. pendukung terhebat rezim Wahabi adalah Yahudi sebagaimana juga sih rezim Wahabi AS (arab saudi) adalah pendukung betanya Zionis …. buktinya ya sekarang ini… mereka beramai-ramai menjalankan agenda yahudi untuk menumbangkan satu-satunya pemerintahan arab yang masih anti israel… sedangkan lainnya sudah nyium pandatnya israel dan obama apalagi amir amir AS, seperti raja Dol, amie Faisol, dan amir2 OON lainnya….
Sudah jelas pak abu… sskarang sih sudah jelas benag merahnya.. syukran…
Bongkar terus akar Yahudi dalam akidah Wahabi….
WAHABI
YAHUDI
Mirip ya huruf hurufnya… saudara kali!!!!
Sepengetahuan saya,Ustdz Firanda selalu berargumen dgn ilmunya,saya belum tahu abu salafy ini sapa?paling bagus diskusi aja langsung sama ust.Firanda…insy.lebih baik
Bener akhi, si firanda berdalil dengan ilmunya tapi masalahnya adalah bahwa ilmunya si firanda itu ngacau…. coba kamu teliti ulang deh, bagaimana dalil-dalilnya firanda dibantah dibongkar kepalsuannya satu demi satu oleh pak abusalafy…. apa kenyataan ini masih belum membuat kamu paham?!?!?!?!
Berafgumen dengan ilmunya? Ilmu yang mana gus yudi???? Lah wong semua tipu muslihatnya ustadz kamu firanda itu dibeber oleh al mukarrom ustaz abu!!!! Hanya mata buta aja yg tidak melihatnya! Hanya pikiran buntu aja yg tidak memahaminya!!!! Trus apa maksud kamu: tapi saya belum tahu abusalafy ini sapa?
Kalau kamu punya pikiran waras pasti bisa tahu siapa abu salafy itu?? Tidak terlalu penting buat kamu siapa nama asli abu salafy? Di mana lahirnya? Tinggal di mana sekarang?
Yang penting buat pencari kebenaran sejati adalah mengenali bukti-bukti kebenaran melalui argumentasi yang diajukan si penyaji ide!!! Kenali abusalafy lewat kehandalan dalil dan bukti serta konsistentinya dalam berpegang dgn al haqq!!!!
Tapi sulit rasanya buat para wahabi yang sudah tertutup mata hati mereka itu sehingga ributnya hanya mau tau siapa abusalafy…. nafsunya hanya berdebat dan buat ribut
kalo boleh saya nengahin ,… biar masalahnya clear bagaimana kalo diadakan diskusi terbuka dengan mengundang tokoh agama antara bapak ustadz firanda dengan bapak abu salafy ditempat yang nyata bukan di dunia maya begini ,…. yang ada kami bingung siapa yang bener ???? masa sesama muslim saling menghujat??? …. boleh tahu no Hp masing – masing? biar kita jembatani , saya ini lebih gentleman dan sportif….
Apa sih yang mau kamu cari dengan ketemunya dua ustadz itu? Kebenaran bukan?!
Bukankah kebenaran sudah dapat ditemukan di sini… dalam dalil masing masing usgadz/ pendapat?!
Ooh, ternyata aqidah wahabi itu dari ajaran yahudi thoo!!!
makanya mereka saling mencintai.
Siapa saja coba tolong tunjukkan dalil-dalil di dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa-sallam tentang: “Allah ada tanpa tempat dan arah.” … ??!!
apa yang disajikan ustadz abu salafy kurang pak. baca baik2 semua artikel disini nanti anda akan menemukannya sendiri.
kalo saya tanya balik tunjukan dalil-dalil dalam al-qur’an dan hadits tentang ketidak bolehan mentakwil ayat atau hadits…?
Cocok.
Itu psrtanyaan dan tantangan yang mencerminkan kedunguan berpikir.
Bisa saja pertanyaan itu: Tunjukkan dalil dalam Al Quran dan Sunnah shahihah bahwa Allah berada di sebuah tempat dan berposisi di arah tertentu????
Terima kasih Pak ar rahmah.com. Kalau ada yang bertanya kepada saya tentang: “Dimanakah Allah Subhanahu wa Ta’ala … ??!!” maka saya akan menjawab: “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman: (Allah) Ar-Rahman di atas ‘Arasy (Singgasana) istawa.” (QS. ThaaHaa ayat 5)
@muhammad zulfadli
setahu saya Allah udah ngajarin kita dalam Al-qur’an
” waidza saalaka ‘ibadii ‘anni fainnii qoriib”
kenapa jawaban anda berbeda…?
@ muhammad zulfadhli
Cara berpikir anda sunggugh memprihatinkan. Yang anda bawakan itu bukan firman suci Allah, tetapi terjemahan ayat Al Quran. Dan terjemahan anda itu tergantung dan sangat dipengaruhi oleh pemahaman anda terhadap dua kata kunci di dalamnya yaitu kata: al arsy dan kata kerja istawa.
Jadi biar anda tidak kelihatan awam baru melek agama maka pastikan terlebih dahulu pemahaman anda terhadap kedua kata kunci itu. Sebab dahulu, kaum KHAWARIJ terjatuh dalam kesesatan agama akibat kedangkalan plus kedunguan pemahaman terhadap Al Quran!!!
Saya hanya khawatir anda jadi sesat senasib dengan mereka, sebab saya merasakan ada ciri mereka pada anda. Maaf.
Tanggapan yang ilmiah. Ayo zul jawab mas ar rahmah.com…. jangan diam membisu!
Shohih. Si zulfadhli asbun…. tidak berani secara jelas mengatakan tapi bisanya hanya bawa ayat…. ayatnya kenama? Paham dia kenama? Percis muallaf baru punya quran terjemahan langsung merasa paling mengerti islam!! Dasar wahabi koplo!!!!!!!
Wahabi salafi ternyata akidahnya diambil dari yahudi… makanya untuk menutupi belangnya menuduh mzhab lain dari ibn saba’ yahudi yaman….
MALING TERIAK MALING ITU NAMANY
Selama ini saya sering lihat ustad firanda di media, skrg Saya kepingin belajar kepada ustadz Abu Salafy tapi sebelumnya saya pungin tau tempat nya dimana, atau wajahnya seperti apa supaya kita bisa taaruf dulu. Soalnya belajar sama ulama sekelas ibnu taimiyah aja msh salah apalagi kalau belajar sama ustadz yg gak jelas asal usulnya. Moho info nya