Kata Ibnu Taimiyah: Perjuangan Ali Tidak Ada Nilai Dan Perannya!
Tak henti-hentinya, Ibnu Taimiyah memuntahkan nanah kedengkiannya kepada Sayyidina Ali, kesatria Islam yang sangat berjasa membela Nabi saw. di dalam seluruh perjalanan dakwah beliau saw., utamanya di medan perang, di saat kaum kafir, khususnya kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan, bapak Mu’awiyah.
Jasa Ali bin Abi Thalib ra dalam membela Nabi saw. bukan perkara yang perlu diperselisihkan. Tidak seorang pun meragukannya apalagi mengingkar besarnya jasa perjuangan da pembelaan Ali.
Tetapi anehnya, Ibnu Taimiyah dengan kata-kata kejinya berani memuntahkan nanah kemunafikannya dengan mengatakan bahwa pedang Ali dalam membela Nabi saw. itu tidak ada pengaruhnya… . bukan sesuatu yang hebat… banyak pedang lainnya yang ketika berjasa…. Demikianlah Ibnu Taimiyah mencekoki para mukallid butanya dengan doktrin menyesatkan yang semuanya bertujuan mengecilkan bahkan menafikan jasa besar Ali bin Abi Thalib ra.
Tetapi yang mengenal siapa sebenarnya Ibnu Taimiyah dan bagaiamana kebusukan jiwanya terhadap Nabi dan keluarga beliau, khususnya Sayyidina Ali bin Abi Thalib tidak akan heran terhadapnya!
Sekali lagi kedengkian itu ia munculkan dalam bantahannya kepada seorang alim Syi’ah bernama al Hilli yang mengatakan bahwa perjuangan Ali sangat besar jasanya atas Islam.
Alim Syi’ah itu berkata, “Sesungguhnya dia (Ali) adalah paling beraninya manusia, dan dengan padangnyalah pondasi-pondasi Islam kokoh dan tegaklah pilar-pilar keimanan. Ali tidak pernah lari barang sekali pun dalam peperangan, seperti yang lainnya lari… “[1]
Perhatikan baik-baik kekejian kata-kata Ibnu Taimiyah dalam bantahannya atas perktaan Alim Syi’ah itu di bawah ini:
Ibnu Taimiyah membanatah, “Adapun ucapannya bahwa ‘Ali adalah paling beraninya manusia’ maka ini adalah kidzbun, kepalsuan belaka. Paling benarinya manusia adalah Rasulullah saw. … “[2]
Abu Salafy:
Perhatikan sobat abusalafy yang cerdas jawaban Ibnu Taimiyah (yang mengaku membela Ahlusunnah di hadapan orang-orang Syi’ah)! Apakah memang klaim ini yangt sedang diajukan oleh si alim Syi’ah itu?! Apakah al Hilli sedang mengatakan bahwa Ali lebih berani dibanding Rasulullah saw. sehingga harus dibantah dengan apa yang dikatakan Ibnu Taimiyah?!
Sikap bodoh (atau lebih tepatnnya bodoh-bodohan) seperti inilah yang menjadikan saya berulang kali mengatakan bahwa bantahan Ibnu Taimiyah atas alim Syi’ah hanya membuat malu kita Ahlusunnah di hadapan mereka! Mereka pasti akan mengatakan bahwa para ulama Ahlusunnah tidak layak diajak diskusi mengingat mereka lâ yakâdûnâ yafqahûna qaulâ/hampir-hampir tidak mengerti omongan orang waras!
Jawaban Ibnu Taimiyah di atas justru akan membuat Ahlusunnah terpojok di hadapan dalil-dalil Syi’ah!
Karena itu, kita harus tegas mengatakan bahwa kitab Minhâj as Sunnah tidak mewakili jawaban Ahlusunnah atas Syi’ah. Ia hanya mewakili Ibnu Taimiyah dan kaum Nashibi lainnya!
Setelah itu, perhatikan lanjutan bantahan Ibnu taimiyah atas pendalilan al Hilli di atas.
“(Pasal): Saya berkata, “Adapun ucapannya (al Hilli), ‘Dengan pedangnya pondasi-pondasi Islam kokoh dan pilar-pilar agama pun tegak berdiri’ maka ia adalah kepalsuan yang nyata, kidzbun dzâhirun bagi setiap orang yang mengenal Islam. Tetapi pedang Ali adalah bagian dari banyak pedang, bagian dari banyak sebab kokhnya pondasi-pondasi Islam.
Dan banyak dari peristiwa yang dengannya Islan tegak kokoh, pedang Ali tidak memberikan pengaruh sedikit pun, seperti peristiwa perang Badar. Dalam perang itu, pedang Ali hanya sebuah pedang di antara pedang-pedang yang sangat banyak. Dan telah berulang kami sebutkan bahwa peparangan itu sebanyak sembilan kali. Dan Ali sepeninggal nabi saw. tidak pernah ikut serta dalam memerangi Ramawi dan Persia. Dan tidak diketahui bahwa Ali ikut serta dalam peperangan apapun yang memberikan paran secara sendirian terpisah dari Nabi saw., tetapi kemenangannya dalam berbagai peperangan (bersama Nabi) itu mengikuti pertolongan untuk Rasulullah saw.
Dan peperangan besar yang Ali menjadi panglimanya itu ada tiga; parang Jamal, perang Shiffîn dan perang Nahrawân. Dalam peparangan Jamal dan Nahrawân Ali tertolong/ menang, karena jumlah pasukannya berlipat ganda dari jumlah pasukan lawan. Namun kendati demikian ia tidak dapat mengalahkan total pasukan musuh, bahkan mereka lah yang mengalahkannya sehingga ia gugur menuju kemuliaan dan kerelaan Allah. Urusan Ali kian melemah dan perkara pasukan yang memeranginya kian kuat. Ini semua menunjukkan bahwa ketertolongan Ali yang ia peroleh di masa hidup Nabi saw. itu adalah pertolongan dari Allah untuk Rasul-Nya dan untuk para pejuang yang berperang bersama beliau demi membela agama. Karena sesungguhnya Allah berfirman:
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنا وَ الَّذينَ آمَنُوا فِي الْحَياةِ الدُّنْيا وَ يَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهادُ
“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (QS. Al Ghafir [40];51)
Demikian pula dengan pertolongan yang didapat selain Ali, seperti pertolongan yang didapat Abu bakar, Umar dan Utsman atas orang yang mereka perangi adalah pertolongan dari Allah untuk Rasul-Nya seperti yang Dia janjikan dalam kitab-Nya.”[3]
Abu Salafy:
Sengaja saya kutipkan keterangan panjang Ibnu Taimiyah agar menjadi jelas dan tidak ada alasan bagi sebagia Salafi untuk mengatakan bahwa saya tidak jujur dan menotong-motong keteranga Ibnu Taimiyah!
Dari keterang panjangnya di atas jelas bagi kita bagaimana Ibnu Taimiyah berusaha mengingkari jasa besar Ali dan menenggelamkannya di antara parang para sahabat lain. Walaupun kita mengakui jasa dan paran para sahabat selain Ali, namun adalah tidak adil apabila dengan alasan menampakkan jasa para sahabat kita meremehkan jasa Sayyidina Ali, singa padang pasir tak terkalahkan, asadullahi al ghâlib yang jasa dan padang tajamnya telah membuat para pendekar kafir Quraisy termasuk kakek dan paman-paman Mu’awiyah tersungkur mati akibat sebatan pedang tajam Ali!
Dengan kata-kata sumbangnya itu, Ibnu Taimiyah ingin menanamkan dalam benak para mukallid butanya bahwa jangan kamu terlalu membesar-besarkan jasa dan perjuangan Ali! Kemenangan Ali itu bukan karena Ali dan kehebatan serta kegigihan perjuangannya. Tetapi ia adalah pertolongan Allah untuk Rasul-Nya, karena Ali berjuang bersama Nabi, Allah memberikan kemenangan dan pertolongan itu, bukan untuk Ali… tapi untuk Rasul-Nya. Buktinya ketika Ali berjuang sendirian sepeninggal Nabi, Ali meneguk cawan pahit kekalahan.
Jadi janji Allah itu hanya berlaku untuk para rasul-Nya dan orang-orang beriman yang berjuang bersama beliau dan demi membela agama Allah dan menegakkan Kalimatullah! Adapun ketika seseorang itu berjuang dema nafsu kekuasaan, maka ia seperti Fir’aun dan Allah pasti tidak akan memberikan pertolongan-Nya!
Abu Bakar, Umar dan Utsman ditolong Allah atas musuh-musuh mereka karena mereka berjuang menegakkan agama Allah. Karenanya Allah menolong mereka sesuai janji-Nya dalam ayat di atas.
Adapun Ali… Ya, adapun Ali, Allah menelantarkannya! Mengapa? Karena perjuangan Ali tidak karena Allah! Ia berjuang demi kekuasaan dan melampiaskan syahwat memerintah! Ya demikian Ibnu Taimiyah dengan penuh kekejian menuduh Khalifah Ali ra.!
Ini bukan fitnah saudaraku! Ini adalah kenyataan yang selalu tidak pernah mau diakui para Salafi yang sudah terlanjur cinta kepada Ibnu Taimiyah seperti bangsa Yahudi mencintai patung anak sapi… karenanya Allah menyesatkan dan akhirnya menyiksa mereka dengan siksa di dunia sebelum adzab pedih di akhirat nanti!
Jika Anda ragu, maka saya persilahkan Anda membaca kembali artikel abusalafu dengan Judul: Persembahan Untuk Ustadz Firanda: Ibnu Taimiyah Syeikhul Islam Atau Syiekhun Nifâq? (2))
Ibnu Taimiyah berkata, “Dan Ali berparang agar ia dita’ati dan berbuat sekehendaknya/menguasai jiwa-jiwa dan harta-harta, lalu bagaimana peperangan seperti itu dijadikan peparangan demi agama?!”[4]
Setelahnya Ibnu Taimiyah menyerupakaN Sayyidina Ali dengan Fir’aun yang berperang menumpahkan darah demi syahwat kekuasaan semata! Ia berkata, “Maka barang siapa menginginkan kekuasaan dan berbuat kerusakan di muka bumi pastilah ia bukan tergolong orang yang berhagai di akhirat nanti.”
Abu Salafy:
Setelah keterangan di atas, saya ajak sobat abusalafy untuk kembali kepada keterangan palsu Ibnu Taimiyah yang saya sebutkan di awal artikel ini.
Pedang Sayyidina Ali –Karramallahu Wajhahu– Sangat Berjasa Bagi Islam dan Kaum Muslimin!
Jika Ibnu Taimiyah membohongkan bahwa padang Sayyidina Ali ra. itu perjasa dan memberikan andil besar dalam perjuangan melawan kamusyirikan dan kekafiran, khususnya dalam menundukkan keangkuhan sikap kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan, bapak Mu’awiyah yang sangat disanjung kaum Salafi Wahhabi… maka seluruh ulama Islam mengakuinya!
Ibnu Taimiyah menyebut parang Badar sebagai contoh bagaimana pedang Ali ternyata tidak memberikan ta’tsîrun/pengaruh apapun dalam mengokohkan pondasi Islam, maka saya ajak Anda mengikuti laporan Ibnu Hisyam dalam kitab Sîrahnya tentang parang tersebut!
Nama-nama Kaum Kafir Quraisy Yang Dibunuh Sayyidina Ali ra.
Dalam kitab Sîrah Ibnu Hisyâm disebutkan nama tuju belas pasukan kaum kafir Quraisy yang dibunuh sendirian oleh Sayyidina Ali ra. dengan pedangnya dan empat nama yang juga Ali ikut serta dalam membunuh mereka.
Nama-nama mereka adalah sebagai berikut:
- Al ‘Âsh bin Sa’îd bin al Umayyah.
- Al Walîd bin Utbah bin Rabî’ah.
- ‘Âmir bin Abdullah.
- Tha’îmah bin ‘Adiy bin Naufal.[5]
- Naufal bin Khuwailid bin Asad.
- An Nadhr bin al Hârits bin Kildah.
- ‘Umair bin ‘Utsmân bin ‘Amr.[6]
- Harmalah bin ‘Amr.[7]
- Abu Qais bin al Fâkih bin al Mughîrah.[8]
- Hâjiz bin as Sâib.
- Mu’awiyah bin ‘Âmir.
- Uwais bin Mi’yar.[9]
- Mas’ûd bin Abi Umayyah bin al Mughîrah.
- Abdullah bin al Mundzir bin Abi Râfi’.
- Al Âsh bin Munabbbih bin al Hajjâj.
- Abu al Âsh bin Qais bin ‘Adiy.[10]
- Uqbah bin Abi Mu’aith.[11]
Adapun pasukan kafir Quraisy yang Ali juga ikut serta mmembunuhnya bersama-sama dengan sahabat lainnya adalah:
- Handzalah bin Abu Sufyân (saudara Mu’awiyah). Ali membunuhnya bersama Hamzah dan Zaid bin Hâritsah.
- ‘Utbah bin Rabî’ah bin Abdi Syams. Ali membunuhnya bersama Hamzah dan Ubaidullah bin al Hârits (sepupu Rasulullah saw. yang akhirnya beliau gugur syahid dalam perang Badar)
- Zam’ah bin al Aswad bin al Muththalib bin Asad. Ali membunuhnya bersama Hamzah dan Tsâbit.
- ‘Aqîl bin al Aswad bin al Muththalib. Ali membunuhnya bersama Hamzah.
Imam Muslim dalam Shahih-nya,8/245 hadis no.3033, Imam ath Thabari dalam Târîkh-nya,2/198 dan Ibnu Sa’ad dalam Thabaqât-nya,3/17 meriwayatkan dari sahabat Abu Dzarr ra. bahwa ayat 19 surah al Hajj turun untuk Sayyidina Ali ra., Sayyidina Hamzah dan Sayyidina Ubaidulah bin al Hârits terkait dengan perjuangan mereka ketika berduel melawan pendekar-pendekar kafir Quraisy dalam parang Badar.
هذانِ خَصْمانِ اخْتَصَمُوا في رَبِّهِمْ فَالَّذينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيابٌ مِنْ نارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُؤُسِهِمُ الْحَميمُ
“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.”
Ibnu Taimiyah berusa membohongkan jasa-jasa Ali dalam parang Badar dan mengingkari kalau Ali membunuh banyak pasukan kafir![12]
Jasa Sayyidina Ali Dalam Parang Uhud.
Adapun jasa dan paran kesatria Ali dalam parang Uhud adalah sangat masyhur. Para sejarawan Islam talah mengabadikannya dalam lembaran-lembaran berharga mareka. Di antaranya adalah apa yang diriwayatkan Imam ath Thabari dalam Târikh-nya,2/197 dan 514: “Setelah Ali bin Abi Thalib berhasil membunuh panglima pasukan musuh yang memegang bendera, Nabi saw. melihat serombongan pasukan kaum Musyrikin, maka beliau berkata kepada Ali, ‘Serang mereka!’ Ali pun segera menyerang dan memporak-porandakan mereka. Ali membunuh ‘Amr bin Abdullah al Jumahi. Kemudian Nabi saw. melihat lagi sekelompok pasukan kaum Musyrikin lainnya, maka beliau berkata kepada Ali, ‘Serang mereka!’ Ali pun menyerang dan memporak-porandakan mereka. Ali berhasil membunuh Syaibah bin Malik. Lalu malaikat Jibril berkata kepada Nabi saw., ‘Wahai Rasulullah! Sesungguhnya ini adalah pembelaan dan kesetiaan yang luar biasa!’ Maka Nabi pun berkata kepada Jibril as. ‘Sesungguhnya ia dariku dan aku darinya.’ Mendengar ucapan Nabi saw. tersebut, Jibril berkata, ‘Dan aku dari kalian berdua.’
Perawi berkata, ‘Dan terdengarlah suara:
Tiada padang kecuali pedang Dzul Fiqâr… dan Tiada Pemuda Kesatria kecuali Ali.”
Abu Salafy:
Ketika al Hilli (si alim Syi’ah) menyebutkan bagaimana Ali membela dan menghalau kaum Musyrikin yang menyerang Nabi saw. setelah kekalahan kaum Muslimin akibat ketidak-taatan sebagai pasukan pamanah yang ditempatkan Nabi saw. di puncak gunung untuk membentengi pasukan Islam dari serangan balik kaum kafir… hanya Ali bersama segelintir pasukan Islam saja yang masih bertahan dan tidak lari dari medan perang. Ali selalu menghalau serangan pasukan musuh seperti yang telah Anda baca sebagian keterangannya dari Imam th Thabari -Guru Besar para ahli sejarah Islam-… ketika menyaksikan kenyataan ini, hati Ibnu Taimiyah seakan tidak terima (bakhan bukan seakan, tetapi ia benar-benar tidak terima) sehingga ia dalam dua lembar besar penuh memamerkan kedengkiannya terhadap Sayyidina Ali ra. dengan mengingkari jasa apapun untuk Ali dalam peperanga Uhud di khususnya di saat genting itu!
Saya tidak bermaksud mengingkari bahwa ada beberapa sahabat seperti Abu Dujânah yang menjadikan punggunnya sebagai pameng agar anak-anak panah itu tidak mengenai Nabi saw. sehinggga diriwayatkan punggung beliau menjadi seperti binatang landak, dan beberapa sahabat lainnya yang juga bertahan. Tetapi yang menjijikkan adalah ketika seorang mengingkari jasa dan paran serta kepahlawanan Sayyidina Ali ra. dalam perang Uhud dan di saat yang sangat genting itu! Itulah sikap Ibnu Taimiyah! Ia menafikan seluruh peran Ali dan tidak menyebutnya barang sehuruf saja! Semua yang ia sebut adalah paran sahabat lain! Itu pun kalau riwayatnya shahih atau sekuat riwayat tentang paran dan jasa Ali ra.!
Jumlah Pasukan Kafir Yang Dibunuh Ali Dalam Parang Uhud
Setelah data sejarah di atas yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib-lah yang membunuh para pemegang bendera kaum kafir Quraisy, di sini saya bermaksud melengkapi nama-nama kaum kafir yang terbunuh di tangan Ali ra.
Mereka adalah:
- Thalhah bin Abu Thalhah. Nama asli Abu Thalhah adalah Abdil ‘Uzzâ bin ‘Utsmân bin Abdi Dâr.
- ‘Utsmân bin Abi Thalhah bin Abdil Uzzâ.
- Musâfi’bin Thalhah bin Abdil ‘Uzzâ.
- Jullâs, Kilâb bin Thalhah bin Abdil ‘Uzzâ.
- Al Hârits bin Thalhah bin Abdil ‘Uzzâ.
Mereka semua adalah pemegang bendera peperangan yang disegerakan pedang Ali menuju neraka jahannam. Adapun dari selain pemegang bendera yang juga dibunuh Ali adalah:
- Waqâsith bin Syurahbîl dari suku Bani Abdi Dâr.
- Shuâb.
- Hubsyi budaknya Yazîd bin ‘Umair bin Hâsyim bin Abdi Manâf bin Abdi Dâr.
- Abdullah bin Humaid bin Zuhair bin al Hârits bin Asad bin Abdil ‘Uzzâ.
- Abu al hakam bin al Akhnas bin Syarîq bin ‘Amr bin Wahb ats Tsaqafi.
- Abu Umayyah bin Abi Hudzaifah bin al Mughîrah al Makhzûmi.
- Hisyâm bin Abi Umayyah al Makhzûmi.
Demikianlah sejarah mencatat…. perjuangan dan kesatrian yang tak tertandingi… beliau tetap setia mendampingin Nabi saw. dan tidak lari bersama sabahat lain ketika terdengar isu bahwa Nabi Muhammad sawt telah terbunuh… Allah memuji mereka yang tetap setia dan tidak meninggalkan Rasul-Nya dengan menyindir mereka yang lari itu akibat diperdaya dan dikuasai oleh setan karena dosa-dosa mereka. Allah berfirman:
إِنَّ الَّذينَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعانِ إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطانُ بِبَعْضِ ما كَسَبُوا وَ لَقَدْ عَفَا اللَّهُ عَنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَليمٌ
“Sesungguhnya orang- orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (QS. Âlu ‘Imrân; 155)
Abu Salafy:
Ikhtisar kata, Ibnu Taimiyah benar-benar keterlaluan dalam kebiadapannya ketika mengatakan bahwa padang Ali tidak sedikit pun punya ta’tsîrun/pengaruh dalam menegakkan pondasi Islam!
Bukankah sikap itu adalah ungkaan kedengkiann yang mendalam terpendam dalam jiwa busuknya?!
Bukankah kita harus marah ketika ada seorang sahabat, apalagi sekelas Ali, Khalifah keempat, menantu Rasulullah saw., pahlawan Islam terkemuka dan pintu kota ilmu Nabi dilecehkan oleh siapapun! Apalagi oleh seorang anak Taimiyah.
Lalu mengapakah kalian wahai kaum Salafi Wahabi diam seribu bahasa dan tidak menampakkan pembelaan kalian kepada Sayyidina Ali (walaupun hanya sekedar berpura-pura saja dalam membela) ketika Ibnu Taimiyah mengecilkan peran beliau bahkan menginkarinya?!
Lalu apakah kalian akan diam, misalnya apabila abusalafy menyajikan laporan para ulama; para muhaddis dan para sejarawan bahwa ada banyak sabahat Nabi saw. yang lari meninggalkan dan membiarkan Nabi saw. diserang pasukan musuh dan dihujani anak panah mereka.. hanya sekedar mendengar isu bahwa Nabi saw. telah terbunuh?! Apakah kalian akan diam atau justru akan mengatakan bahwa abusalafy adalah Syi’ah Rafidhah karena telah meghina para sahabat Nabi saw. Sementara itu, laporan tentang melarikan dirinya banyak sahabat itu telah diriwayatkan dalam riwayat-riwayat shahih bahkan, Al Qur’an pun menyebutkannya?!
Apakah Anda akan menuduh Allah SWT sebagai Syi’ah Rafidhah karena menyebutkan larinya para sahabat di parang Uhud itu?!
Lalu mengapakah ketika yang dihina dan difitnah adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. kalian diam dan seakan mengamini sikap penghinaan itu, tetapi ketika Mu’awiyah, anak pasangan serasi si Hindun dan Abu Sufyan (imam kakafiran dan gua kaum munafik), kalian bangkit meraung-raung bak anjing kesurupan setan!
Para Ulama Ahlusunnah Telah Menvonis Ibnu Taimiyah Sebagai Munafik!
Dan tidaklah berlebihan ketika ulama Ahlusunnah menvonis Ibnu Taimiyah Syeikhul Islam-nya kaum Salafi Wahabi sebagai Dedengkot kaum munafik karena sikap kebencian dan kedengkiannya serta mulut busuknya terhadap Imamul Masyâiq wal Maghârib Sayyidina Ali bin Abi Thalib –Karramallahu wajhahu wa Radhiyallahu’anhu-.
Ibnu Hajar berkata dalam kitab ad Durar al Kâminah,1/153 dan seterusnya:
ومنهم من ينسبه إلى النفاق ، لقوله في علي ما تقدّم ـ أي قضيّة أنّه أخطأ في سبعة عشر شيئاً ـ
ولقوله : إنّه ـ أي علي ـ كان مخذولاً حيثما توجّه ، وأنّه حاول الخلافة مراراً فلم ينلها ، وإنّما قاتل للرئاسة لا للديانة ،
ولقوله : إنّه كان يحبّ الرئاسة ، ولقوله : أسلم أبوبكر شيخاً يدري ما يقول ، وعلي أسلم صبيّاً ، والصبي لا يصحّ إسلامه ، وبكلامه في قصّة خطبة بنت أبي جهل ، وأنّ عليّاً مات وما نسيها . فإنّه شنّع في ذلك ، فألزموه بالنفاق ، لقوله صلّى الله عليه وسلّم : ولا يبغضك إلاّ منافق.
“Di antara ada yang menggolongkannya sebagai orang munafik, sebab ucapannya tentang Ali seperti telah lewat (di antaranya yaitu bahwa Ali, ia salah dalam tujuh belas kasus, di mana Ali menentang nash al Qur’an,
dan dikarenakan ucapannya bahwa Ali selalu terhina (tidak ditolong Allah) ke mana pun ia menuju. Dan beliau berulang kali berusaha merebut kekhalifahan namun ia tidak berhasil. Ali berperang hanya karena ingin berkuasa bukan demi agama!,
dan dikarenakan ucapannya bahwa Ali gila kekuasaan,
dan dikarenakan ucapannya bahwa Abu Bakar memeluk Islam di usia tua mengerti apa yang ia ucapkan semantara Ali memeluk Islam di usia kanak-kanak, dan anak kecil tidak sah islamnya,
dan dikarenakan ucapannya bahwa tentang kisah (niatan perkawinan Ali denga putrid Abu Jahl, dan sesungguhnya Ali tidak mampu melupakannya hingga ia mati, ia mengolok-oloknya dalam masalah itu.
Maka para ulama menvonisnya sebagai munafiq berdasarkan sabda Nabi saw. (kepada Ali), ‘Tidak membencimu melainkan orang munafiq.’”
Abu Salafy:
Setelah ini semua masihkah kaum Salafi Wahabi “ngotot” mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah adalah pecinta Sayyidina Ali ra. dan sangat menghormati beliau?!
Atau jangan-jangan mereka punya kamus bahasa tersendiri yang hanya dimengerti oleh keledai atau Salafi dungu!
(Bersambung insya Allah)
[1] Minhâj as Sunnah,8/76. Dan 4/163. Dalam cet. Dâr al Kotob al Ilmiah. Berirut.
[2] Ibid.
[3] Minhaj as Sunnah,8/89 dan dalam cetakan Dâr al Kotob al Ilmiah – Beirut,4/167.
[4] Minhaj as Sunnah,8/329.
[5] Dan ada yang mengatakan bahwa Sayyiduna Hamzah ra. yang membunuhnya.
[6] Dan ada yang mengatakan bahwa Abdurrahman bin ‘Auf ra. yang membunuhnya.
[7] Dan ada yang mengatakan bahwa Khârijah bin Zaid ra. yang membunuhnya.
[8] Dan ada yang mengatakan bahwa Ammâr bin Yâsir ra. yang membunuhnya.
[9] Dan ada yang mengatakan bahwa al Hushain bin al Hârits dan Utsmân bin Madz’ûn ra. yang membunuhnya
[10] Dan ada yang mengatakan bahwa an Nu’mân bin Mâlik atau Abu Dujânah ra. yang membunuhnya.
[11] Dan ada yang mengatakan bahwa Âshim bin Tsâbit ra. yang membunuhnya.
[12] Baca keterangan berbelit Ibnu Taimiyah dalam Minhaj as Sunnah,4/168-169.
Filed under: Akidah, Bantahan & Tanggapan, Ibnu Abdul Wahab, Kajian Hadis, Kajian Ibnu Taimiyah, Kenaifan Kaum Wahhabi, Kepalsuan Ibnu Taimyah, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Mengenal Pemimpin Wahabi, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy, Ulama Salafy-Wahabi Bicara |
Subhanallah. Sungguh ketrlaluan ibnu taymiyah ini….
Ini contoh orang yang mempertuhankan hawa hafsunya!
Naudzu billah min dzalik …..
Aku tidak tau apa kira kira pembelaan para pengagum ibnu taymiyah nanti?
Sebab ini bukang keselahan sepeleh!
Syukran pak abu.
Saudaraku sesama ahlul sunnah, Ibnu Taymiah adalah pengikut Imam Ahmad bin Hanbal, beliau juga mengikuti Imam Syafei, Imam Malik dan Imam abu Hanifah di dalam fatwanya,
Janganlah saudaraku terlalu benci berlebihan, sebagai aswaja hendaklah bersikap wasith atu moderat, Ibnu Taymiah tidak maksum, beliau bersama Imam2 yang lain dari mazhab syafei, hanbali, maliki dan hanafi telah berjuang membela aswaja dari ahlul bi’dah (muktazilah, jabariah, Syiah, )
Imam Ibnu Hajar Asqalani saja menjuluki beliau sebagai Syaikhul Islam, Bahkan Imam yang sangat dikagumi oleh Ibnu Hajar, yaitu Imam AdZahabi adalah murid Ibnu taymiah, begitu juga Imam IBnu Katsir as syafei, Imam al-Mizzi As syafei adalah sahabat Ibnu taymiah.
Saudaraku, bukan berarti saya ingin menggurui anda, tetapi sesama aswaja tentunya harus saling mengingatkan di dalam kebaikan.
Semoga Allah subhanahu wataala merahmati kita semua, aswaja yang berusaha mengikuti jalan rasulullah dan para sahabat.
Jazakumullah,
Herman
Makin nyata kan kalau anda itu sebenarnya wahabi!!!
Ternyata ana juga bertaqiyah meniru orang Syiah yang biasa kaian kecam sendiri krn bertaqiyah!,!
Ibnu Taimiyah bukan Ahlu Sunnah!!!
Para ulama Ahlu Sunnah dari empat madzhab saa sudah enafirkan ibnu taimiyah!!!
Ibnu Taimiyah pun divonis MUNAFIQ oleh para ulama karena sikapnya terhadap Sayyidina Ali ra.!!!
Jadi mas, tipu muslihat dan adu domba kalian antara SYIAH DAN ASWAJA sudah tidak laku,!!
@Herman
Namanya aja nama yahudi.. Sukanya taqiyah mulu. Ibnu tai pengikut imam hambal? Taqiyah mulu kerjaan ente Herman..
Sejak kapan imam hambal mengakui ibnu tai sbg muridnya.? Itu kan pengakuan sepihak ente Dan ibnu Tai..
Ente sukanya memberi uzur ke ibnu Tai tp kepada syiah sama sekali tdk Ada uzur.. Kelakuan ente percis imam ente, imam Tai..
Kalo ente benar aswaja, ikutilah NU atau muhammadiyah yg jelas2 bersahabat dg syiah..
Kenapa kamu merujuk Ibnu Hajar, sementara Ibnu Hajar sendiri telah menukil pendapat ulama dan ia memenarkannya bahwa para ulama telah menganggap Ibnu Taimiyyah itu sesat/munafik karena benar-benar terbukti menghina Sayyiduna Ali bin Abu Thalib ra. Dan juga menghina Siti Fatimah as.
Saya tidak bermksud meninggalkan sikap Ibnu Hajar yang kata kamu menyanjung Ibnu Taimiyyah, tapi coba jangan abaikan begitunsaja pandangan para ulama yang mengecam Ibnu Taimiyyah! Coba bandingkan antara keduanya, baru kamu ambil keputusan!
Untuk Herman, anda itu jangan keluar dari inti masalah yang dibahas pak ustadz abu salafy!!!
Ayo, hentikan dulu bicara Syiah!
Kembalilah ke inti masalah, bicaralah ttg Ibnu Taimiyyah, bener tidak apa yang disajikan pak abu salafy?! Jika menurut anda abu salafy itu salah atau mngada ada maka buktikan saja langsung!
Saya akan percaya ketulusan niatan anda jika anda berani bicara ttg Ibnu Taimiyyah dan kembali ke pokok masalah!
Untuk Herman, anda itu jangan keluar dari inti masalah yang dibahas pak ustadz abu salafy!!!
Ayo, hentikan dulu bicara Syiah!
Kembalilah ke inti masalah, bicaralah ttg Ibnu Taimiyyah, bener tidak apa yang disajikan pak abu salafy?! Jika menurut anda abu salafy itu salah atau mngada ada maka buktikan saja langsung!
Saya akan percaya ketulusan niatan anda jika anda berani bicara ttg Ibnu Taimiyyah dan kembali ke pokok masalah!
Buktikan bahwa anda serius!
Wong namanya taimiyah itu cuman kutu buku, gak pernah ikutan perang koq bisa2 nya komentar sayidina ali junjungan kita gak ada apa2 nya. Lo 4 imam kita itu kan pernah belajar ke jafar sadiq yg cucunya sayidina ali. Wah keblinger tuh taikebo ehhh taimiyah.
Memang si Abu Salafy ini adalah seorg SYIAH yg sangat membenci ulama yg beragama berdasar AL-Qur’an dan sunnah Nabi SAW. Jadi gak usah heran kalo dia(abu salafy) sangat getol membela syi’ah krn dia cecunguk syi’ah yg ber-taqiyyah.
http://www.alamiry.net/2015/03/bantahan-untuk-habib-rizieq-benarkah-ibnu-taimiyyah-mencela-fatimah-dan-ahlul-bait.html
Abu salafy tukang fitnah…. bukan syiah namanya kalau gak pinter fitnah dan bohong
Buka itu jangan di web perantara. Buka itu di web habib rizieq biar tau tentang ibnu taimiyah itu pendusta. Buka jg buya yahya tentang ibnu taimiyah
Ya jawabnya pasti SYAIKHUN NIFAQ!
KELEWATAN BNGET IBNU TAIMIYAH INI YA!
Saudaraku Suripno,
Sudah saya jelaskan sikap saya tetang ibnu taymiah, beliau tidak maksum namun juga mempunyai sumbangsih untuk aswaja,
Dasar saya adalah mengikuti perkataan ulama2 syafiiyah yang sejaman dengan beliau, termasuk juga sesudahnya al imam ibnu hajar asqolani,
Saya juga belajar dari tauladan ulama ASWAJA kita, termasuk dari habib Umar tentang ibnu taimiah,
Sebagai ASWAJA, harus moderat dan tidak boleh membenci yang berlebihan,
Salam saudaraku
@ herman
disini pak Abu lagi mengkritisi sikap Ibnu Taimiyah terhadap S Ali ra disertai bukti2 sejarah serta pandangan para ulama dan tabi’in ( masih banyak bukti yg belum diungkap oleh pah Abu ) sebagai panutan ASWAJA yg menentang pandangan Ibnu Taimiyah, maka anda beresta pengagum ibnu Taimiyah ( tidak terkecuali habib Umar ) hendaknya membalas dengan hal yang sama disertai bukti2 sebagaimana diungkap oleh pak Abu.
kalo ini terjadi alangkah indahnya diskusi kita bisa dinikmati secara ilmiah oleh pembaca seperti saya ini, dan maaf jawaban anda tdk ada bobot ilmiahnya sama sekali.
Mas herman kepana kok MUNGSRET?!
apa nggak sanggup diskusi ilmiah ya?
Kami asyik diskusi bermutu yang sempat kamu gelar dengan temen2 di sini. Ayo lanjutkan donq!
Mulai kapan wahabi ngikut habib?!
Pasti taqiyah niih!!!
Wahabi kan menolak adanya Nabi SAW punya dzurriyah…. eeh kok mendadak ngebanggain habib?!
Katanya santri, kok kelihatan bloon, pasti tak bisa baca kitab, atau mungkin kitabnya kuning smua ya….. baru dikasih tembakau setelah ….hm seleranya kaum laki-laki he..he..he…
Saya taqlid ke ibnu hajar mengenai masalah Ibnu taymiyah. Ibnu Taymiyah adalah imamnya para Munafiq! Laknat Allah buatnya..
Ila hadlroti Nabbiyil Musthafa, imamul muttaqin, sayyidina wa khahibina wa syafiina wa maulana Muhammadin saaw.
Wa ila hadlroti sulthonil awliyail awwalina wal akhirin, syayyidi syabab ahlil jannah sibthil khairul barriyah wa khususon:
Sayyidina Imamul masyaiq wal magharib Ali bin Thalin heydar Al karrar karromallahu wajhah
Wasayyidatina nisaul alamin Fatimah Azzahro Al batul
Wasayyidina Hasan alMujtaba
Wa akhi asysyahid sayyidina Husain.
Alfatihah 1000x
Ente memang sesat dan mneysatkan… siapapun yang anti Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah berarti imannya harus diragukan! Abusalafy lah yang pembual! Penipu! Pendusta! Pemfitnah! Dan kamu hai salafyisdead juga sama terkutuknay dengan ustadzmu si abusalafy gadungan!!
ALLAHU AKBAR!
Untuk saudaraku pecinta syeikhul islam! Hak anda sdpenuhnya ko untuk mencitai ibnu Taimiyah yang anda ssbut dgn syeikhul islam itu.. sepenuhnya hak anda untuk mencintai dan membelanya… tapi janganlah kecintaan anda itu membabi buta sehingga menetapkan sebuah tolok ukur yang tidak pernah ditetapkan Allah dan Rasul-NYA untuk menentukan iman atau tidak imannya seseorang!! Sepertinya anda sedang jatuh dalam kekebelingerang (dalam istilah jawa)!! Bagaimana tidak?! Imam Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhahu saja yang jelas-jelas disabdakan baginda Nabi saw bahwa kecintaan kepadanya adalah keimanan dan kebenciannya adalah kemunafikan.. Ali bin Abi Tholib saja kalian tidak pernah berani mengtakan bahwa siapa yang membenci Ali adalah perlu diragukan keimanannya!!! Bahkan para wahabiyyun pengikut ibnu Taimiyah malah menyanjung dan memuja serta menjadikan para pembenci dan melaknat Ali ra sebagai panutan dan rujukan agama!!! Bukankah ini bukti kekebelingeran kalian wahai wahabyyun dan khususnya sinpecinta buta syeikhul islam!!
Ini adalah bukti bahwa fanatisme itu menyesatakan!!!
WASPADALAH!!!
Saya setuju dgn ibnu hajar dan para ulama lainnya ttg ibnu taimyah.
Setuju apanya mas? Setuju kalau Ibnu Taimiyah adalay HAMBA SESAT DAN MENYESATKAN YANG DIHINAKAN ALLAH?!
Kalau itu saya ya ikut setuju, bahkan SETUJU BANGEET
Banyaknya hadits shohih yang berisi keutamaan sayyidina ‘Ali ra.kw dan ahlul bait,serta tidak ada satu hadits shohih pun yang menerangkan keutamaan mu’awiyah dan keluarganya,sudah merupakan hujjah yang amat kuat,tapi jangan heran jika kaum wahabiy tetap membabi buta bertqlid buta pada imam2nya.”khotamalloohu ‘alaa quluubihim wa ‘alaa sam’ihim wa ‘alaa abshoorihim…”.jika mereka berkata kasar dan bersumpah serapah,biarkan saja,anggap saja kalbun yalhats,argumen2 yang di sajikan para ahli seperti bang abu salaf,salafi tobat,abu fateh dan yang lain yang membidangi masalah ini,merupakan obat mujarrab,senjata ampuh dan tameng yang kuat bagi ASWAJA.mari kita sebar luaskan semampu kita.mereka(wahabi) punya modal real,kita bermodal ikhlas dalam ber’amal.
Dalam menghadapi bahaya WAHABI, alngkah indahnya jika kita bergandeng tangan dengan saudara-saudara kita JA’FARIYAH ITSNA ASYARIYAH… hujatan mereka terhadap WAHABI bagus juga kita telaah.
Subhanallah, bahkan kyai atau ulama kita Kyai Hasyim asyari memperingatkan akan bahaya syiah itsna asyariah, juga habib al-kaff ketua dppwnu jatim, begitu juga habib munzir ttg syiah, begitu juga imam syafei, imam ahmad bin hanbal dan imam ahlul sunnah yang lain tentang bahaya kejinya syiah yang mencaci maki sahabat-sahabat rasulullah, SYIAH juga mencaci maki ibunda kita kaum muslimin ibunda aisyah, hafsah dan lainnya,
Anda bilang SYIAH saudara ASWAJA, sama sekali jauh dari kebenaran, saya selaku pengikut Imam Syafei tidak akan pernah terima klaim anda
assalamu’alaykum wr wb
sukron ustadz abu, atas paparannya, maju terus pantang mundur dan saya menghimbau bagi Ustadz aswaja yang berilmu berjuang terus seperti ustadz abu, untuk mematahkan hujah kaum wahabi yang extreem itu….! Allohu Akbar…..! wassalamu’alaykum wr wb.
Abusalafy:
Terima kasih atas dukungannya.
Semoga Allah selalu memberi taufiq dan hidayah-Nya untuk kita semua. Amin.
Tanggapannya mas herman makin tidak berbobot… kampungan… hanya klaim dan ngaku-ngaku aja. Mbah Hasyim lah…. ulama Syafi’iyah lah…. tapi tdk ada buktinya… hanya PEPESAN KOSONG DOANG!!!!
Herman hanya bisanya fitnah….
Setelah terdesak and ndak punya dalil berlindung ke dalam liang kebisuan
mana si salafy takfiri…bungkam semua.
Anda itu gimana sih?! Kok jadi ikut2an wahabi takfiri!!!
Anda itu sebenarnya wahabi atau siapa?0
Sayyid abuya al Maliki saja tidak nyesatkan syi’ah! Kata beliau Syiaha Ja’fariyah itu bagan dari madzaab-madzab Islamiyah!
Kok kamumikut2an si Thahir al Kaff?! Thohir itu murid durhakanya Abuya al Maliki, sbb gurunya saja mengakui Syiah Ja’fariyah madzab Isami kok Thohir bilang KAFIR!!! SESAT!!!!
SEMUA TOKOH ULAMA ISLAM ENGAKUI MADZAB A’FARI SSBAGAI MADZHAB ISAMI. Al Azhar mengakuinya! Hanya ekstrimis wahabi saja yang mengafirkan Syiah! Dan juga segelintir orng bayaran wahabi yang anti syiah,
JIKA KAMU ASWAJA SEJATI ASTI TDK IKUT2AN WAHABI MNYERANG SYIAH!
Saudaraku sesama ahlul sunnah waljamaah,
Mengenai diri saya sendiri, Bapak kandung saya sendiri NU, begitu juga lingkungannya, saya sendiri dari kecil berada di lingkungan NU dan pertama kali belajar membaca alquran sama orang NU,
Coba kita lihat kecintaan diri kita kepada agama kita, kita semua mencintai Rasulullah, dijawab ya, Rukun Islam kita 5, dijawab ya, Rukun Iman kita 6, dijawab ya, Kita mencintai semua sahabat, dijawab ya,
Kita mengikuti fatwa atau nasihat dari Imam madzhab 4 (Hanafi, Maliki, Syafei, Hanbali) tentang Syiah, kita jawab ya.
Perkataan ttg syiah dari al allamah kyai hasyim Asyari adalah benar dalam asas NU, begitu juga ustad dai NU yang lain, seperti dalam website Pejuang Islam,
Apakah saudara2 seaqidah menuduh saya orang fasiq dalam hal ini, saya hanya mengikuti fatwa imam 4 dan fatwa kyai hasyim, saya juga dibesarkan oleh keluarga NU.
Yang ingin saya share kepada saudara ku seaqidah sebagai aswaja hendaklah bersikap moderat jangan berlebihan.
Yang saya pegang adalah semua ulama berakidah asyariah (Imam nawawi, imam ibnu hajar, Imam suyuthi) dan ulama berakidah manhaj salaf (syaikh abdul qadir jaelani, Imam ibnu qudamah, Imam Ibnu Rajab) semuanya adalah ulama AHLUL SUNNAH WAL JAMAAH,
Saya pribadi tidak mau ambil pusing masalah amaliah NU, Wahabi, Muhammadiyah, mereka berjalan di atas dalil2 masing2, yang penting adalah dialog dalam persaudaraan islam.
Bukan akidah yang menghina amirul mukminin syaidana abu bakar as shiddiq, umar bin khatab, usman bin affan, ali bin thalib, dan para ibunda kaum muslimin, isteri rasulullah.
Demikian saudaraku, saya yang fakir menerima masukan dari saudaraku seakidah sekalian.
Kenapa semua keluar tema, termasuk kamu juga waai sodaraku herman.
Tema kita Ibnu Taimiyyah. Jadi kamu harus kembali ke ema inti itu!
Bantah bukti bukti yang diajukan pak abusalafy bahwa ibnu Taimiyyah memang nashibi,
Anda wahai herman mengatakan berlepas diri dari orang yng menghina Kahlifah Ali bin Abi Thalib ra. Jadi kamu harus jujur dgn apa yang kamu katakan sendrii. Kmu harus berlepasndiri dari Ibnu Taimiyyah dan antek anteknya ang terbukti enghina Khalifah Ali ra.
Di sini tidak ada urusan dgn Syiah! Gi yang mau berdepat dgn Syiah kunjungi saja web web Syiah! Banyak kok!
Wassalam
@Herman goring..
Udah deh. Jangan bawa2 NU Dan mbah hasyim deh kalo ente merasa bukAn NU sejati. Saya saja yg ponakannya Gus mik saja masih malu bawa2 Nama Gus mik Dan mbah hasyim..
NU sejati akan patuh kepada pendapat NU sbg organisasi yg jelas2 membuka tangan Dan bersahabat dg syiah.
Gus dur, hasyim muzadi, said agil nyata2 mengakui sahnya syiah jakfari sbg salah satu mazhab Islam.
Mengenai pendapat syiah Ttg sahabat abu bakar, umar, utsman Dan aisyah, kok tuduhan usang spt ini diulang2 sih. Ketahuan kalo ente ini wahabi instead of NU.
Perhatikan. Di syiah, umat itu bertaqlid ke ulama yg masih hidup. Imam khamenei jelas2 mengeluarkan fatwa haramnya menghina pembesar sunni spt abu bakar, umar, utsman Dan aisyah.
Jika anda mengacuhkan fatwa Imam khamenei maka tdk akan Ada fatwa syiah lagi yg akan Anda anggap.
Jangan mengulang2 tuduhan palsu Deh..
Mas herman,kalo kamu benar2 berlatar belakang NU,pastilah tidak mendukung ibnu taimiyah.kalo karena kurang informasi,hendaklah kamu sering mengunjungi dan benar2 membaca ulasan2 bang abu salafi,abu fateh,salafi taubat,jihad wahabi(bhs malaysia)dll yang se ‘aqiah,kalo kamu benar2 orang NU,pastilah komentarmu ada perubahan,tapi kalo tetap,berarti kamu benar2 berasal dari sekte wahabi yang bertaqiyah jadi orang NU
Sekedar untuk tau betapa pandangan kamu tentang SYIAH itu kurang tepat saya anjurkan bapak/mas/ustadz herman untuk membaca dan meneliti buku ISU ISU PENTING IKHTILAF? Memang buku itu karangan ulama Syiah, tapi cobalah bapak/mas mau membacanya. Singkirkan sikap menutup diri dari buku2 Syiah. Sebab kalau tdk mau baca buku Syiah kapan jadi ngerti Syiah secara utuh dan adil!
Tonjok aja wahaby krn menghina dzuriat rossul dan sayidinna ali dan tonjok aja syiah yg katanya benci 3 kulafour rosyidin tp cinta kpd sayidina ali. Berani gak.
@herman
Namanya kayak Herman goring, rasialis anak buah Hitler..
Habib alkaff orang wahabi. Jangan bawa doi disini.
Mbah hasyim juga kakek Gus dur. Jangan memfitnah mbah hasyim disini.
Habib mundzir sudah merefisi ttg syiah utamanya jakfariah ibadiyah dan ismailiyah. Bahkan bersama dg habib umar keduanya membolehkan sahnya mazhab syiah jakfariah.
Habib riziq juga demikian bahkan habib riziq pernah silaturahmi ke Iran menghadiri konferensi Islam.
Gusdur, kh hasyim muzadi, said agil sirajd adalah ketua NU bukan? Anda NU bukan?
Kalo anda NU, ketiganya sering bgt dtg ke Iran menghadiri konferensi persatuan Islam sunni syiah Dan ketiganya mengakui sahnya jakfariah sbg mazhab Islam.
Amin rais, syafii maarif, din syamsudiin adalah ketua umum muhammadiyah. Ketiganya, sering jg menghadiri konferensi persatuan Islam sunni syiah Dan ketiganya mengakui sahnya jakfariah sbg mazhab Islam.
NU Dan muhammadiyah bersatu padu menganggap syiah sah sbg mazhab Islam.
Herman, anda pasti wahabi. Cuma wahabi laknat yg membenci syiah, sufi Dan orang NU.
Wahabi bertaqiah di Indonesia utk menghadapi NU. Diluar mengaku bersaudara dg NU didalam memberikan julukan kuburiyyun kpd NU.
Wahabi xxxx tenan. Bilang ke syiah suka taqiyah tp ternyata si wahabi ini juaranya taqiyah. Bahkan juaranya zina. Lihat orang wahabi Arab Saudi di puncak. Kerjaannya zinaaa mulu..
Wahabi xxxx tenan emang..
Saudaraku, yang saya pegang adalah nasihat habib munzir kepada penanya Syiah, beliau menasihati kepada orang syiah tersebut untuk berpegang teguh kepada ahlul bait yang benar( Syaidana hasan, husen, ali zainal abidin), semua ahlul bait itu sangat mencintai 3 khulafaur rasyidin sebelum syaidina Ali.
Demikian saudaraku seakidah.
@Herman
Semua ahlul bait nabi yg dimulyakan tdk hanya mencintai ketiga syeikh yg seperti ente sebutkan. Bahkan kepada yazid laknatullah, sayyidina husein menaruh belas kasihan.
Tapi bukan berarti sbg pengikut ahlul bait dilaranh mengkritik ketiga syeikh bukan? Catat, tdak Ada perintah UTk melaknat syaikhan. Bahkan imam khamenei melarang pelaknatan kepada syaikhan.
Apa itu msh kurang? Udah deh.. Jangan ngelantur. Yg penting ibnu tai itu gembongnya munafik.
Menurut ente gimana?
Mas herman, jika anda jujur dengan hati anda pasti anda serius mengikuti kebenaran. Mengapa anda kelihatan serius bnget ngikuti Habib Mundzir dalam memusuhi Syiah (jika benar beliau begitu), padahal guru besar beliau, Habib Umar bin Hafidz tidak pernah menesatkan Syiah!
Mengapa anda ikut murid dan membuang GURU BESARNYA???
Namanya habib itu ya bernazab ke imam ali dan fatimah. Klau ada habib yg membenci nazabnya ya namanya habib pengkhianat nazab dan neraka jahim tempatnya.
Persis gayanya yahudi, yang diikuti ulama yang MIRING PENDAPATNYA!!!
Yang lmpeng lempeeng dicampakkan!!!!!
Kenapa kamu tidak ikuti mayoritas ulama dunia Islam yng diwakili oleh Al Azhar dan para masyaikh nya serta ualam dunia lainnya??
Inilah cara licik WAHABI.
@herman,
Sungguh ajaib! Apakah anda sudah membaca artikel yang kang Abu Salafy sajikan diatas?…hmmm saya ragu. Begitu banyak sudah artikel2 yang yang ditulis oleh kang Abu disini mengenai diri pribadi Ibnu Taimiyah tapi anda sepertinya sengaja membutakan mata hati anda sendiri !
Syiah mencaci dan mencela sahabat?! Apa maksud mencaci dan mencela sahabat?
Sungguh ucapan itu tak lain adalah sebuah nyanyian sumbang yang telah berusia lebih dari 1200 tahun. Menurut anda Syiah yang mencaci maki sahabat itu Syiah golongan mana? Itsnakah? Ismailiykah? Zaidiykah? Qaramithahkah? Dst…?
Adakah perbedaan2 yang mendasar antara golongan2 Syiah tersebut? Atau kesemua golongan Syiah tersebut adalah sama dan menjadikan cacian serta makian atas diri sahabat adalah bentuk kesyiah-an yang kemudian Allah ridha atasnya…,?
Betapa banyak tulisan baik itu dalam bentuk buku2 ataupun tulisan2 yang diposting di internet. Tapi mengapa juga nyanyian sumbang itu masih dinyanyikan berulang2 1200 tahun kemudian???
-sigh-
Maaf kalau ngelantur….
Salam Damai,
Untuk saudaraku Santri lirboyo, Mas La la baasyir dan saudara seakidah yang lain,
Sukron untuk mas santri lirboyo yang mengingatkan untuk tetap kembali ketema semula, saya hargai itu, berikut beberapa klarifikasi saya mengenai sikap saya tentang Ibnu taymiah dan Syiah, sebelumnya saya mengharapkan agar saudara-saudara seakidah mengikuti ustadz abu Salafy di dalam beragumentasi atau sharing opini, saya perhatikan Ustadz abu Salafy berahlak bagus, tidak berkata kasar atau sejenisnya, saya berharap ustadz abu salafy tetap istiqomah dengan ahlaknya yang bagus, sehingga para komentator di sini bisa berahlak seperti beliau, Tidaklah seorang disebut ASWAJA kecuali yang berahlak mulia.
Tentang Ibnu Taymiah,
Saya bukan pengikut ibnu taymiah atau fanatik kepada ibnu taymiah, saya hanya mencoba bersikap netral, dasar saya bersikap netral adalah sebagai berikut:
1. Saya dulu mengikuti kajian rutin tentang salah satu kitab madzhab saya, RIYADHUS SHOLIHIN, ustadz saya berasal dari NU jamaah mushola adalah lingkungan lokal betawi yang tentunya asli NU, ustadz tersebut juga pernah menyinggung tentang ibnu taymiah dalam salah kajiannya, dan tidak ada kalimat buruk dari ustadz lokal tersebut, ini ahlak yang saya tiru.
2. Silahkan saudaraku ke link habib umar al hafidz ketika beliau ditanya pendapatnya tentang ibnu taymiah, habib umar dengan keluasan ilmunya dan tentunya dibarengi ahlak mulia beliau sebagai ulama, beliau menjelaskan bahwa ibnu taymiah memang di satu sisi banyak berbeda pendapat dengan ulama umumnya, namun disisi lain ibnu taymiah juga punya sumbangsih dengan kapasitas keilmuannya, kesimpulan habib umar: ibnu taymiah tergolong seorang alim yang perbedaan pendapatnya adalah turut memperkaya khazanah keilmuan bangunan islam,
3. Saya juga membaca ulasan kyai haji Didin Hafizuddin didalam buletin terbitan masjid kubah mas depok, beliau menilai wahabi masih bagian dari aswaja.
4. Pendapat habib riziq tentang pembagian syiah dan wahabi( silahkan ke link FPI), untuk wahabi non takfiri, yang harus dilakukan adalah dialog dalam suasana persaudaraan sesama muslim (bukan mengkafirkan wahabi)
Tentang SYIAH:
1. Saya mengikuti pendapat ulama SALAF Ahlul Sunnah Wal Jamaah bahwa ada SYIAH yang sangat dekat kasih sayangnya dengan kaum ahlul sunnah, yaitu SYIAH ZAIDIYAH, mereka mencintai para sahabat rasulullah dan ummahat mukminin. Sikap saya adalah BERSAUDARA dengan pengikut SYIAH ZAIDIYYAH
2. Sikap habib rizieq tentang syiah GULAT dan RAFIDHAH , FPI tegas bersikap memerangi mereka bila tetap menghina sahabat.
3. Kyai haji Sirajuddin Abbas (Nadhatul Ulama) dalam bukunya yang terkenal “AKIDAH AHLUL SUNNAH WAL JAMMAAH” dengan tegas menggolongkan SYIAH RAFIDAH/12 IMAM sebagai SESAT, dan semua ULAMA NU GARIS LURUS/ ULAMA LANGITAN sepakat akan kesesatan SYIAH RAFIDHAH.
4. Sampai akhir hayatnya Kyai Hasyim Asyhari tetap pada pendapatnya dan merupakan asas NU, bahwa SYIAH 12 IMAM adalah sesat.
5. Website NU ” PEJUANG ISLAM” asuhan Ustadz Lutfi Bashori (termasuk murid alhabib Sayyid Al Maliki), dengan tegas tetap berjuang bersama ulama NU membendung virus Syiah Rafidhah.
6. Website Salafy Tobat dengan keobjektifannya, disamping mengulas wahabi juga mengulas Syiah 12 Imam, dan menampilkan pembelaan ULAMA-ULAMA ASWAJA terhadap kesesatan SYIAH 12 Imam atau Itsna Asyariah.
7. Kemarahan warga NU dan ASWAJA terhadap penghinaan SYIAH Itsna Asyairah terhadap sahabat thn 2012 kemarin, termasuk beberapa tahun yang lalu penghinaan terhadap sahabat Umar Bin Khattab.
Saudara-Saudaraku…
Saya mengikuti ulama-ulama: Imam syafie dan Imam Ahmad akan kesesatan syiah Itsna asyariah,
Saya mengikuti ulama-ulama NU garis lurus / atau ulama sepuh NU, bukan Said Agil Syirad atau sejenisnya,
Saya mengikuti Buya HAMKA dengan muhammadiyahnya, bukan Din syamsudin atau syafei maarif.
Pertama tama yang saya mau katakan kpd saudara herman, apakah anda sudah juga membaca dan merenungkan bukti bukti yang diajukan para ulama Ahlu Sunnah ttg penympangan penyimpangan Ibnu Taimiyah?! Saya harap anda mau membacanya dan kemudian membandingkannya dgn apa yg anda katakan sebagai pujian atau bukti kelurusan Ibnu Taimyah! Tanpa membanding bandingkan sikap yng menghujat dan yang menyanjung Ibnu Taimyah kita sulit melihat kenytaan sesungguhnya.
TENTANG SYIAH 12 IMAM
Saya masih tetap berpegang dgn pendaat ulama dunia Islam, yang salah satunya diwakilimoleh Al Azhar baik sekarang maupun di masa silam, masa Syeikh Syaltut yang mefatwakan bolehnya bertaqlid menjalankannfikih Syiah 12 Imam. Demikian juga dgn Habib Umar bin Hafidz, Abuya Syd. Al Maliki dan ratuan atau bahkan ribuan ulama lainnya.
Adapun bahwa Syiah 12 Imam berbeda gn Ahlu Sunnah dalam beberapa masalah, itu tdk menjadikan kita boleh engeluarkan kita dari Islam.
Buktinya dunia Islam yang di antaranya diwakili oleh OKI tetap mengakui Syiah 12 Imam sebagai bgian dari umat Islam…. mereka tetap diperkenankan menginjakkan kiki kaki mereka di dua tanah suci, Mekkah dan Madinah…
Selain itu semua, saya yakin cara paling bijak untuk mengetahui ajaran Syiah adalah berujuk ke buku buku aqidah mereka dan memilah antara pendapat JUMHUR SYIAH dan pendapat Syadz yang ada di kalangan merea, agar kita tdk menghukum JUMHUR karena kesalahan atau penyimpangan Indifidu atau segelintir yang tdk mewakili pendapat dan pandangan MAZHAB YANG DIWAKILI OLEH JUMHURNYA!
SAYA SANTRI SUNNI DAN SAMPAI SEKARANG MASIH SUNNI?? ASWAJA TULEN! tapi demikian saya tidak alergi dgn buku buku Syiah, seperti mungkin sebagian orang! Dan saya tidak suka menenal Syiah dari musuh musuh Syiah atau orang di luar Syiah sendiri… saya berusaha kenali ajaran Syiah dari buku buku para ulamanya yang mewakili JUMHUR!
Seebihnya semua masalah bisa diseesaikan dgn jakan diskusi sehat demi mencari titk terang!!
WASSALAM AKHI HERMAN.
As salaamu ‘alaikum akhi herman!
Maaf kalau saya boleh mengkhulashohkan apa yang kamu katakan ttg kekufurannya Orang /mazhab Syi’ah, itu disebabkan MENGHINA ATAU MENGKAFIRKAN SAHABAT NABI SAW?
Akhi, saya sependepat dengan kamu bhwa parz sahabat Nabi Saw tidak boleh dihina apalagi dikafirkan!!
Tapi saya punya pertanyaan atau namakan saja unek unek yaitu:
@) Apa yang dimaksud enghina itu? Apakah mengkritisi sikap sebagian sahabat ra dan kemudian menyalahkan yng salah dan memenarkan yang benar juga termasuk kategori MENGHINA?
@) Apakah Syiah dikafirkan itu diarenakan mereka menghina/mengafirkan seluruh sahabat atau sebagian sahabat saja?
Jika jawabannya karena mengafirkan seluruh sahabat, maka di sini harus dikatakan, mereka yang mengkFirkan Syiah itu tentu sedang salah alamat, sebab Syiah tidak seperti itu!
Jika jawabannya, Syiah itu KAFIR karena meeka menghina atau mengkafirkan sebagian sahaat saja, maka pertanyaannya ialah: BAGAIMANA JIKA YANG DEMIKIAN ITU ADA PADA AHLUSUNAH WAL JAMA’AH?
Apakah kitajuga akan bersikap adil dengan juga MENGKAFIRKANNYA???
SAYA AMBILKAN C8NTOH: AHLUSUNNAH MENGAHFIRKAN ABU THALIB PADAHAL BELIY MENURUT SYIAH ADALAH SAHABAT BESAR! BAHKAN SEBAGIAN KECIL AHLUSUNAH JUGA SEPENDAPAT DENAN SYIAH!!!
Tentu kamu akan mengatakan bahwa kasus KAFIRNYA ABU THALIB INI BEDA! SEBAB KAMI (AHLUSUNAH) PUNYA DALIL KHUSUS YANG ENGATAKAN AHWA ABU THALIB ITU MEMANG KAFIR! KAMI TIDAK SEMBARANAN!
MAKA SYIAH MUNGKIN JUGAAKAN MENGATAKAN BAHWA KAMI (SYIAH) JUGA PUNYA DALIL DALIL KHUSUS YANG MENGATAKAN KAFIRNYA SAHABAT SAHABAT TERTENTU! KAMI TIDAK SEMBARANGAN DALAM MASALAH INI!!!!
JIKA MENGHINA SAHAAT ITU DIJADIKAN ALASAN MENGAFIRKAN SYIAH LALU BAGAIMAN DENGAN ORANG ORANG AHLUSUNAH! ULAMA AUPUN AWAMNYA YANG TRBUTKI MENGHINA IMAM ALI RA?, apakah kalian benari MENGKAFIRKANNYA?!
BAGAIMANA KALIAN AHLUSUNAH ENGKAFIRKAN SYIAH KARENA MENURUT KLIAN SYIAH TEAH ENGHINA SAHABAT! PADAHAL KALIAN SENDIRI AHLUSUNNAH JUGA ENGHINA SAHABAT BEDAR SEPERTI AMMAR BIN YASIR DAN ABU DZAR AL GHIFFARI YANG KALAH TUDUH
TELAH TERPENGARUH DENGAN ESESAANNYA ABDULLAH BIN SABA’ AL YAHUDY
SEKALI LAGI HARUS SAYA KATAKAN BAHWA SAYA TIDAK SETUJU DENAN ADANYA MENGHINAAN TRHADAP PARA SAHABAT NABI SW!
TAPI SAYA JUGA SANGAT HATI HATI DALAM MENGKAFIRKAN ORANG
ATAUMADZHAB AIN DENGAN ALASAN MENGHINA SAHABAT,
RENUNGKAN INI BAIK BAIAK WAHAI TEMAN TEMANKU SEAQIDAH DAN SEIMAN
Kalau saya perhatikan ulasan mas herman,saya yang awam ini berpendapat kalau mas herman ada “hati” dengan ibnu taymiah dan wahabi,dan mengacuhkan ahlul bait yang didzolimi.di tambah lagi mas herman juga tidak suka kepada KH said aqil siraj,ketua PBNU sekarang ini.pasti karena kang said dekat dengan syi’ah,padahal bagi saya beliau adalah orang hebat,bayangkan,beliau kuliyah di ummul quro saudi arabia begitu lama sampai bergelar profesor,dan nilainya selalu mumtaz,cumlaude.tetapi beliau tidak terkena kotoran polusi wahabi,itu karena pondasi aqidahnya yg kuat,karena beliau sejak kecil berada di lingkungan pesantren keluarganya,kemudian mondok di lirboyo sampai tamat,berbeda dengan firanda yang dengan congkaknya menghujat dan mencaci maki kang said(lihat di blog nya firanda). KA firanda seorang muallaf dari papua,begitu sekolah di saudi akhirnya menjadi misionaris wahabi sejati.dia begitu cocok dan mudah menerima aqidah tajsim wahabi karena sesuai dengan aqidah tajsim nashroni,end. Dalam Alquran alkariim berulang kali Alloh swt menyuruh kita untuk berfikir,menggunakan akal sehat kita.supaya kita tahu yang haq dan yang bathil.sudah jelas menurut ‘ulama2 salaf,ulama2 besar,yang hanif dan bukan ulama’ yang di gaji pemerintah seperti di saudi.mereka mengatakan tidak ada satu hadits pun yang sohih mengenai keutamaan muawiyah.bahkan sejarah menyaksikan cucunda tercinta Rosululloh saw, sayyina Hasan ra,wafat diracun mu’awiyah.sayyidina Husain ra beserta keluarga besar beliau di bantai yazid bin mu’awiyah cs secara sadis di padang karbala.tetapi ibnu taymiyah yang di ikuti secara membabi buta oleh kaum wahabi ,mencari sejuta dalil dan cara untuk membela,mengagungkan dan mendewa2kan muawiyah cs.aneh bin ajaibkan mas herman?.sebaliknya,banyak hadits sohih(yang tidak sohih gak usah dipakai) yang menerangkan keutamaan dan kemulyaan sayyina ‘ali ra,kw,ahlul bait.tapi lagi2 anehnya ibnu taymiyah dan muqollid buta fanatiknya kaum wahabi juga mencari sejuta cara untuk merendahkan dan menghujatnya sampai sekarang(contoh,sayyid ‘alawy almaliki almakky oleh kaum wahabi dijuluki” thagut babussalaam”).dengan ini saja,tanpa perlu membuka kitab berjilid2,saya yang bodoh sudah bisa mengambil kesimpulan,mana yang haq mana yang bathil. Kalau kita buka sejarah,rentang lama waktu berkuasanya dinasti kerajaan,mulai bani umayyah,bani abbasiyah dan seterusnya,maka dinasti kerajaan penyokong wahabi ini sudah mendekati gulung tikar,habis masa kontraknya.begitu raja abdullah meninggal,kedudukanya akan jadi rebutan begitu banyak pangeran kerajaan saudi.kalo dinasti saudi runtuh,bisa kita bayangkan dampaknya bagi kaum wahabi yang bisa kokoh karena sokongan dinasti saudi.
Astagfirullah,
Cerita itu bila benar atau fiktif tidak perlu dimasukkin ke website ustadz abu salafy.
Ustadz abu salafy memasukkan ayat-ayat alquran dan hadits-hadits rasulullah, koq kamu memasukkan seperti cerita kayak buku porno, memangnya ini website untuk seperti itu.
Tindakanmu memalukan para pembaca ASWAJA dan semua komponen aswaja, memalukan intelektual kaum muslimin,
Para pembaca yang lain Saudara (la la Baasyir, Santri Lirboyo, Aznovara),
Terlepas dari polemik ibnu taymiah dan syiah, apa pantas website untuk mencerahkan kaum muslimin tapi di isi tulisan porno oleh salafy is dead?
Saya ragu apakah dia ini warga aswaja (NU, Muhammadiyah) atau siapa dia sebenarnya???
Saya sdh banyak mengambil manfaat dari blog salafy tobat, pejuang islam, tapi sekarang ada tulisan gak intelek seperti,
Benar-benar memalukan ahlul sunnah waljamaah.
Astagfirullah
Untuk Saudaraku seakidah Santri Lirboyo,
Alhamdulillah, saya merasa sejuk dan senang membaca balasan anda, inilah yang saya maksudkan sebelumnya, bahwa seorang ASWAJA harus bersikap wasith / moderat dan juga ahlak yang mulia, tanpa bermaksud menyanjung, hanya baru ANDA lah yang bersikap bijak, dewasa dalam beragumentasi, tidak ada tendensius kebencian di dalam balasan anda, sukron, hal yang sangat berbeda dengan saudara komentator yang lain, penuh emosional dan melewati batas ahlak ilmiah dan ahlak seorang aswaja ( dengan tulisan porno spt di atas).
Kembali kepada opini anda, saudaraku santri lirboyo ( semoga Allah subhanahu wataala menjadikan anda fakih di dalam dienul islam), saya mempunyai opini yang berbeda dengan anda, kalau dikatakan cukup berseberangan, tetapi saya tetap menganggap anda sebagai saudaraku.
Sebagai orang awam, saya sudah merasa cukup untuk bertaklid kepada ulama-ulama muktabar tentang Syiah Itsna Asyairah, Imam 4 dan para murid-muridnya dari 4 madzhab ahlul sunnah, juga kepada ulama kita kyai hasyim ashari, kyai sirajuddin abbas, habib alkaff dan ustadz dari komponen aswaja yang lain.
Juga dari Website SALAFY TAUBAT dan PEJUANG ISLAM yang menerangkan batilnya akidah SYIAH ITSNA ASYAIRAH (bukan ZAIDIYAH),
Untuk fikih syiah, boleh juga kita mempelajarinya, saya memiliki suatu buku hadits fikih bagus dari ulama syiah zaidiyah (tetapi tidak tahu apakah dia tetap syiah zaidiyah atau kembali ke aswaja) yaitu kitab SUBULUS SALAM karangan Imam keturunan langsung dari amirul mukminin Ali bin Abi Thalib, yaitu Imam Al Alammah As Shanani, yaitu SUBULUS SALAM, saya kira saudaraku sudah familiar dengan kitab tersebut.
Saudaraku lihat Imam Ash Shanani (Syaiah zaidiyah) dan seorang ahlul bait, didalam kitabnya beliau menukil pendapat Imam 4 madzhab ahlul sunnah, juga pendapat fikih syiah itsna asyairah, dan bahkan beliau juga menukil pendapat fikih ibnu taymiah.
Inilah saudaraku yang saya maksudkan bisa bersikap bijak, saya ingin mempunyai ahlak seperti Imam ahlul bait Ash san’ani, yang walaupun sebagai ahlul bait memiliki sejarah yang kelam dengan yazid, namun di dalam kitabnya beliau juga menukil riwayat dari muawiyyah dan pendapat fikih ibnu taymiah.
Kitab Subulus salam dipelajari secara luas di pesantren NU, dari sini dapat diambil kesimpulan,
Bersikaplah BIjak seperti ahlul bait Imam as shanani, termasuk didalamnya menyikapi ibnu taymiah.
Kalau ahlul bait saja bersikap bijak, mengapa kita tidak bisa meniru ahlak mulia tersebut.
Demikian saudaraku santri lirboyo, Insya Allah kita bisa berdiskusi lebih lanjut,
Sukron, saudaramu Herman
@herman,
Anda mengatakan bahwa Kyai Hasyim Asy’ari memgeluarkan fatwa atas sesatnya syiah.
Benar adanya hal tersebut saya temukan pada laman SALAFY TOBAT
Demikian kutipannya,
Dalam kitab Muqaddimah Qanun Asasi halaman 7 mengecam golongan Syi’ah yang mencaci bahkan mengkafirkan sahabat Nabi SAW.Mengutip hadis yang ditulis Ibnu Hajar dalam Al-Shawa’iq al-Muhriqah…dst
Kata saya,
Duhai…andaikan Kyai Hasyim Asy’ari hidup ketika Muawiyah mencaci maki Imam Ali (AS) di mimbar2 masjid.
Pertanyaan saya,
Apakah anda akan mengingkari periwayatan pencacian Muawiyah atas Imam Ali (AS)
Salam Damai,
Saudaraku yang kumuliakan karena Allah,
Terimakasih atas opini anda, saya hargai, hanya saya nilai anda kurang teliti dan cukup bertindak sedikit ceroboh.
Anda mengakui bahwa memang benar Kyai Hasyim Asyahari telah menyatakan kesesatan syiah 12 imam,
Tapi anda saudaraku tidak teliti dalam satu hal, apakah mungkin Kyai Hasyim Ashari seorang ulama besar tidak mengetahui peristiwa penghinaan muawiyah terhadap Ali?
Jawabnya: Kyai Hasyim Ashari mengetahui kalau riwayat itu dusta, oleh karena itulah tidak seorang ulama muktabar pun dari NU yang mencerca Muawiyah, karena kami NU mengetahui kedustaan riwayat tersebut.
Bagaimana mungkin seorang imam Ahlul bait seperti halnya imam shan’ani dalam kitabnya subulus salam tetap mengambil riwayat dari muawiyah? kalau benar muawiyah seperti yang dituduhkan
Hendaklah anda mengikuti tauladan ulama ahlul bait kita, dimulai dari Imam Ali, Imam Hasan & Husein, Imam Ali Zainal Abidin, Imam Musa al Kazhim, Imam zaid bin Ali
Hati mereka tulus di dalam mencintai shahabat, lisan mereka bersih dari mencaci muawiyah.
Bagaimana dengan ulama Ahlul Bait sekarang?
Pernahkah Habib Umar mencerca muawiyah??, jawabnya tidak
Pernahkah habib munzir dan habib rizieq mencerca muawiyah??? jawabnya tidak.
Bahkan habib rizieq berkata: FPI menjalin persahabatan dengan SYiah dengan satu syarat :
JANGAN sampai kami mendengar cacian terhadap semua sahabat( termasuk muawiyah), karena akan dihadapi dengan keras oleh FPI.
Ikutilah saudara tauladan dan ahlak mulia para habaib kita.
Sebelumnya saya ingin meminta maaf bwt kang Abu salafy karena telah gegabah menyimpangkan topik
Saya hanya ingin meluruskan bahwa Syiah Imam 12 bukanlah ahli mencaci dan mencerca sahabat. Karena cercaan dan cacian dasarnya adalah fitnah.
Kang Herman, coba antum baca lagi jawaban santri lirboyo diatas.
Satu harapan saya, Allah telah mentakdirkan atum ke laman Kang Abu Salafy ini. Bukan niat saya untuk membandingkan Kyai Hasyi Asy’ari dengan kang Abu Salafy, tapi coba antum renungi artikel2 tulisan kang Abu banyak artikel yang bagus2 yang bisa antum jadikan santapan hati.
Maaf, saya melihat ada orang2 yang masuk ke laman kang Abu Ini bukan untuk membaca atau menikmati santapan hati yang kang Abu sajikan, tapi hanya untuk membaca komentar2nya saja. Semoga antum tidak tergolong orang2 yang demikian.
Buat kang Abu saya sekali lagi minta maaf karena ini bukanlah forum syiah. Dan saya telah menyimpang dari judul pembahasan
Salam Damai,
Betul sekali sobat! Kalau anda perhatiin, mereka itu kebanyakan wahabi!
Hadahullah ipao haq
santun tenan sampean mas….*tring tring*
Herman nddak keliatan lagi batang hidungnya, kemana ya?
Dear abu salafy
Saya bersedia postingan saya sebelumnya dihapus utk menghormati saudara Herman yg sopan menyampaikan pendapatnya.
Seandainya semua wahabi spt saudara Herman..
Abu Salafy:
Kami akan penuhi permintaan saudara.
Silahkan bersilang pendapat di sini, asal semua jaga keilmiaan ,
Saudaraku Herman, dari paparan diskusi kita dapat saya tarik kesimpulan bhw di tengah tengah ulama Islam dunia terdapat beda pendapat dalam menyikapi apakah Syiah masihmMuslim atau sdh di luar Islam. Nah pertanyaan sederhana saya untuk anda adalah:
A) Apa yang mendorong anda lebih memilih pendapat yangbmengatakan bahwa sudah kafir, bukan bagian dari Islam?! Padahal di antara ulama Islam Ahlusunnah yng masih meyakini Syiah sebagai Muslim seperti kita juga banyak dan mereka juga hebat hebat, seperti syd. Muhammad Alawi al Maliki (gurunya Hbb. Thahir al Kaff yang anda jadikan rujukan dlm mengafirkan Syiah), Syeikh Syaltut (Syeikhul Azhar di zamannya), dan ratusan lainnya.
B) Bukankah dalam hal menvonis kafir seorang apalagi komunitas yang jumlahnya ratusan juta di dunia ini sangat dibutuhkan kehati hatian yang sangat ekstra?! Konsekuensi pengafiran itu sangat serius, seperti telah dirinci para fukaha’ dlm buku buku fikih mereka.
C) Saya juga punya pertanyaan sederhana untuk mas herman saudaraku, apa prinsip yang dengannya seorang itu disebut dan digolongkan sebagai MUSLIM?
Dan apa dari prinsip prinsip dasar yang menjadikan seorang itu sah sebagai MUSLIM yang tidak terlengkapi pada Syiah?
Akhi Herman, semua pembelaan saya ini murni karena dorongan KESUNNIAN saya, sebab sebagaimana wasiat Imam al Asy’ari (rh) dan para imam dan ulama Ahlu Sunnah seperti Syeikhul Islam as Subki (rh) bahwa anda lebih baik dan lebih selamat ketika anda salah tidak menjatuhkan vonis KAFIR kpd yang ternyata kafir dari pada Anda salah menjatuhkan vonis KAFIR kepada seseorang apalagi jutaan orang yang ternyata mereka itu tidak KAFIR alias MASIH MUSLIM!
Apalagi di antara pengikut Syiah itu trdapat JUTAAN SAYYID KETURUNAN NABI MUHAMMAD SAW.
Apa yng demikian itu tidak riskan?
Tolong mas Herman anda jawab beberapa pertanyaan saya di atas tadi dan sekaligus anda adikan bahan renungan.
Syukran, waffaqanallah ila ma yuhibbu wa yardha. Amin.
Setahu aku sih orang sudah dikatakan Muslim setelahndia mengucapkan dua kalimat syahadat, aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul, utusan Allah.
Dasar dasar akidah Islam:
*) Iman kepada keesaan Allah Swt.
*) Iman kepada Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, tiada nabi dan rasul setelahnya.
*) Iman kepada hari akhir, hari kiamat dan pembalasan.
Dalam hal syariat mempercayai dan menjalankan apa yng diwajibkan Allah seprti shalat 5 kali dalam sehari, puasa dinbulan ramadhan, dll.
Naah ini yang dimaksud Islam itu. Yang mempercayai semua hal di atas disebut MUSLIM, tidak boleh kita kafirkan karena dosa yang ia kerjakan! Demikian ulama kita menetapkan!
Saya salut kepada akhuna santri lirboyo, rapi logika berpikirnya, adem habasanya jauh pandangannya dan hati hati langkahnya. Aku salut dan respek.
Mudah-mudahan apa yg aku tulis ini ada manfa’atnya, utamanya buat diri hamba yang serba dho’if ini.
Buat kamu hai herman, bisakah kamu membuktiian apa yang kmu tulis bahwa nama-namanulama dan habib yang kamu sebut itu memang mengafirkan Syiah! Jika tidak berati itu fitnah! Fitnah itu lebihnkejam dari pembunuhan.
Bagus sekali jawaban anda, saudara santri lirboyo..
Kaidah imam subki diatas seharusnya dpt menjadi renungan bagi Herman..
Mudah2an Herman tdk spt wahabiers lainya..
Tanggapan yang luar biasa dari santri lirboyo. Ia bener bener mencerminkan peneliti sejati.
Kami akan menanti tanggapan saudara kita herman. Mudah mudahan tidak menyimpang dri inti masalah yang ditanyakan santri lirboyo.
Mas herman saya juga salut kepada anda, walaupun kurang sependapat soal pengafiran AHLIL QIBLAH.
SAYA TERMASUK YANG TIDAK SETUJU DGN PENGAFIRAN WAHABI MAUPUN SYIAH????
MEREKA SEMUA MUSLIM??? SAMA SAMA AHLIL QIBLAH.
Waah kang herman ini begaimana ya, kok pertanyaan saya dilewatan b3egitu saja, padahal mestinya kan hars dia jawab, saya tanya alasannya lebih mengedepankan pandangan Hbb. Munzdir al Musawa dan mencampakkan di belakang punggung anda pendapat guru besar beliau yang bernama Habib Umar bin Hafidz?!
Hanya itu aja pertanyaan saya.
Saya acungkan dua jempol untuk kang herman dan santri lirboyo…. saya berharap tanggapan para tamu di sini yang santun dan ilmiah… bukan debat kusir dan ngomong kasar!
Hati boleh panas tapi mulit harus dijaga!!!!
Assalamualaikum saudaraku Kang Lala baasyir,
Mohon maaf pertanyaan anda terlewatkan oleh saya, bukan sy tidak mau menjawab tapi terus terang pertanyaan saudara kita Mas santri Lirboyo dapat mengkover semua pertanyaan yang lain,
Insya Allah saya jawab:
Memang pendapat habib munzir yang paling update ya tentang itu, dan benar yang mulia Habib Umar mengatakan bahwa syiah masih bagian dari muslim, hanya keluar dari dari jalur salaf ahlul bait
Saudaraku, jangan lupa juga bahwa habib Usman yg disebut Mufti betawi tetap bertahan akan kesesatan syiah 12 imam (bukan syiah zaidiyah)
Saudaraku, sdh saya saya katakan bahwa saya BERSAUDARA dengan SYIAH ZAIDIYAH, karena kecintaan mereka kepada khulafaur rasyidin, hanya mereka lebih mendahulukan amirul mukminin ali dibanding yang lain,
TETAPI hati mereka tulus mencintai amirul mukminin ABU BAKAR, UMAR dan USTMAN.
KENAPA? karena SYIAH ZAIDIYAH mewarisi ahlak Imam Ahlul Bait, yaitu Imam ZAID BIN ALI,
Karena semua khulafaur Rasyidin adalah orang terdekat Rasulullah, Abu Bakar mertua Rasulullah, Ustman Menantu Rasulullah, Umar Mertua Rasulullah dan Ali adalah mertua Uiar darmar.
Panutan saya seperti postingan di atas adalah Al Imam Ash Shan’ani, beliaulah yang betul2 Ahlul Bait, disamping imam ahlul bait yang lain (imam hasan, husein, zainal as sajdah, musa al kazhim, jakfar as shadiq) mereka semua adalah ahlul sunnah wal jamaah.
Dari awal saudaraku yang dimuliakan Allah,
Memang ulama salaf aswaja berbeda pendapat tentang SYIAH ITSNA ASYAIRAH, yang satu masih menganggap masih bagian dari islam, yang satu lagi adalah telah sesat, Namun seperti yang saya katakan saudaraku, Saya muqallid kepada Imam saya yaitu IMAM 4 madzhab tentang SYIAH Itsnariyah.
Intinya saudaraku, hendaklah anda menghargai pendapat ulama atau habib aswaja yang menganggap kesesatan syiah Itsnariyah.
Menurut kamu apa Habib Umar itu SALAH??
Selain itu kamu mengatakan bahwa imam Ja’far, imam Husain, Imam Hasan adalah Ahlu Sunnah, itu menjadikannsaya bertahya-tanya apa sih deeniinya Ahlu Sunnah itu? Siapa pendirinya?
Dan yang terakhir pertanyaan saya juga beluam saudara jawab, kenapa ana lebih memilih pendapat Hbb. Mundzirbketimbang pendapat Guru Besar Beliau yaitu Habib Umar bin Hafidz?
Apa nama murit yang terang terangan menntng pendapat SEIKH/GURU BESARNYA SENDIRI?
DAN MAAF SAUDARAKU! APA ANDA TIDAK KEBETARAN MENEBUTKAN ATWA IMAM 4 MADZHAB YNG MENGATAKAN KAFIR SYIAH 12 IMAM! DAN JUGA SAYA PERLU TEKS FATWANYA HABIB UTSMAN BIN YAHYA -RAHIMAHULLAH-! AGAR SEMUA MENJADI JELAS BAGI SAYA. Maaf kalau agak ngotot nanyanya. Demi kehati hatian dalam agama semata.
Masykuuriin.
Sadah saatnya akhi herman untuk tidak plenca plence…. langsung saja tanggapi banyak kritikan terhadapanya itu. Dan untuk salafi isdead saya angkat tapo eeh maaf kopyah! Walaupun biasanya kamu galak tapi kali ini hemat top markotop.
Saya cuman mau nunggu tanggapannya si herman.Ok!
@herman jd kowe mengkhafirkan ulama2 yg hadir pada konferensi Oki di yordania thn 2005 ? yg menyatakan dan ttd 8 mazab dlm islam . Herman sdh makan duit berapa dr wahabi?
Ciri2 wahhabi itu:
Satu: Kalau diskusi sekunya menyimpang dari inti pembicaraan atao diskusi.
Kedua: Kalao sudah kepepet langsung lari menghilang, aplagi di dunia maya begini.
Nah, atas dasar ini maka saya menilai dan memutuskan apabila saudara herman menghindar dri diskusi sehat dengan abu salafy dan para bintang tamu di sini maka dia patut diragukan KESNNIANNYA! sbb sudah ada tanda tanda KEWABIAN padanya.
Apalagi kalau dia menghilang dan bersembunyi di luabhg biawak, ya tambh ketahuan kalau dia wahabi yang berpura pura jadi SUNNI dan bawa bawa nama nama tokoh NU dan HABAIB!
Maap bukannya nuduh tapi waspada aja!
Saudaraku,
Itu hak anda menuduh saya wahabi, atau aswaja palsu, sekali lagi itu hak anda.
Hanya saja jangan karena saya menggelintirkan isu kesesatan SYIAH ITSNA ASYARIAH anda menuduh saya WAHABI, karena ada konsekwensi serius dari tuduhan anda yaitu:
1. Semua Imam 4 madzhab adalah wahabi karena mengingatkan tentang syiah 12 imam (menurut standar anda)
2. Kyai Sirajudin Abbas, pengarang kitab akidah ahlul sunnah langsung jadi wahabi karena membongkar kesesatan syiah 12 imam (menurut standar anda)
3. Kyai Hasyim Ashari langsung jadi wahabi karena mengingatkan kesesatan syiah 12 imam (menurut standar anda)
4. Saudara NU di sampang dan jatim langsung jadi wahabi karena menolak syiah 12 imam yang telah menghina sahabat nabi.
Nah coba anda renungkan Saudaraku , jangan mudah asal tuduh.
Untuk saudara herman…..
Kelihatannya amu mulai membela pendapat anda tidak lagi dengan hujjah, tapi dengan reka eka dan paksaan belaka. Contoh ya, anda mengataan ahwa Mbah Hasyim Asy’ari menolak data yang mengatakan Muawiyah mencela sayyidina Ali ra! Ini benar benar buth data akhi! Di mana Mbah Hasyim mengatakan penolakannya itu?
Tadinya saya acung jempol kepada anda, tapi kini saya mulai kecewa!!!
Anda juga mengataan bahwa pribadi pribadi mulia Ahlul Bait mencintai Muawiyah dan tidak pernah berkata buruk tentangya, seperti misalnya mengataan bahwa Muawiyah tidak tulus dalam keislamannya… hana berpura pura saja sementara dalam jiwanya enyimpan kekafiran alias dia itu MUNAFIQ.
Saya hanya berharap anda mau membaca postingan abusalafy ttg mazab salaf ttg islamnya Muawiyah!
saa tidak memaksa anda menerimanya, tapi cobalah ana buktikan bahwa sikap Sayyidina Ali ra ttg Muawiyah yang disajian abusaafy itu tidak benar alias PALSU!
MAAF SAYA BERHARAP ANDA JANGAN SAMAI BERDISKUSI ATAU BERDEBAT HANYA CARI MENANG WLAAUPUN BERMODAL NGOTOT DAN DEGIL!!!
MAAAAAAF.
As salamu alaikum buat semua.
Singkat saa ingin saya katakan bahwa setelah mengikuti polemik antara Pak Herman dan Pak Santri Lirboyo dkk saya menyimpulkan adanya inkonsistensi pada Pak Herman. Bagaimana tidak?! Di satu sisi dalam menuduh KAFIR SYI’AH ITSA ASYARIAH ia mengaku bertaqlidnkepada imam 4 madzhab dan juga kepada Kyai Hasyim Asy’ari!
Pertanyaan jitu Pak San Lirboyo dkk di antaranya ttg apa yang menyebabkan seorang digolongkan sebagai MUSLIM dan beberapa pertanyaan lainnya dia lewati tanpa diberi jawaban!
Tapi anehnya ketika membela Ibnu Taimiyyah ia membuang jauh jauh ftwa dan sikap para ulama besar dan tokoh tokoh 4 madzhab, seperti Imm as Subki dan puluan atau bisa jadi tarusan lainnya, dan banyak dari mereka itu hidup sezaman dengan Ibnu Taimiyyah… yang tegas tegas mengecam Ibnu Taimiyyah bahkan tidak sedikit yang mengafirkannya!,,
Aneh bukan sikap Pak herman ini?!
Jadi kesimpulan saya, Pak herman memang sudah punya pendapat yng kemudian dicari crikan dalil pemenarannya. Bukan mencari kebenarannya!!
Kalau sudah demikian ya sulit sih rasanya diajak berdialoq dengan ilmah dan dari hati nurani yang jujur demi menemukan al Haqul mubin.
Wallahu a’lam.
Saudara ahmad dhani dan semuanya,
Perlu diklarifikasi ulang dari awal saya ikut diskusi ini, perlu dicatat berdasarkan keterangan ulama aswaja yang telah saya sebutkan, bahwa syiah itsna asyariah adalah SESAT bukan KAFIR.
ADA perbedaan yang sangat mendasar antara SESAT dengan KAFIR, SESAT belum tentu kafir, coba saudara baca ulang postingan awal saya, kata yang digunakan adalah SESAT bukan KAFIR.
untuk SYIAH ITSNA ASYARIAH, berkali2 saya katakan saya berpegang pada ULAMA-ULAMA ASWAJA .
untuk Ibnu Taymiah,
pendapat dia yang tidak sesuai ASWAJA, tentu saja saya ingkari, wong dia tidak maksum, TETAPI ulama-ulama ASWAJA seperti Imam ash shan’ani, Imam Ibnu Hajar asqolani tidak pernah mengkafirkan dia, hanya syiah rafidhah yang berpikiran seperti itu.
Disinilah deadlock kita, saya berpegang pada NU garis lurus/ murni, biarpun kami banyak berseberangan pendapat dengan ibnu taymiah, tetapi kami tetap menganggapnya bagian dari ASWAJA, itu saja, tidak sampai mengkafirkan.
Justru komentar dari saudaraku-saudaraku di sini, banyak yang berafiliasi ke syiah Itsna tanpa harus saya sebutkan IDnya,
Silahkan saudara berkujung ke website kami, PEJUANG ISLAM NU GARIS LURUS tentang syiah dan ibnu taymiah.
Inilah batas garis pemisah kita, dan saya tetap pada pendirian saya, kalau anda meyakini anda yang benar, silahkan saja, itu hak anda.
Saudaraku herman ginama sih, ngakunya taqlid imam/ulama ASWAJA dalam sikapnya baik terhadap Syiah 12 IMAM maupun terhadap Ibnu Taimiyah, eeeh tapi nyatanta yang diikuti hanya yang membela Ibnu Taymiyah (itupun jika benar mereka membela/menyanjung Ibnu Taimiyah) tapi ratusan ulama agung dari 4 madzhab, Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali baik yang mutaqaddun maupun mutaakhkhirin yang dengan tegas dan d8sertai ratusan bukti telah mengecam Ibnu Taimiyah diabaikan begitu saja!
Apa demikian akhlak ilmiahkader ASWAJA???
tentang Syiah 12 IMAM juga demikian…. pendapat para tokoh ulama kaliber dunia islam yang menegaskan SYIAH 12 IMAM bukan aliran atau madzhab SESAT dicampakkan… segelintir orang yang menyesatkan bahwa yang mengafirkan SYIAH 12 IMAM malah dia ikuti dan dia taqlidi!
Ini sikap mengerankan dan mencurigakan!!!
Sekali lagi coba saudara herman mau menampilkan bukti bukti pernyataan ulama yang ditaqlidinya dalam dua masalah di atas.
Sudahlah saudaraku herman, ngaku saja kalau ulama ulama ASWAJA yang kamu sebut sebut itu hanya penghias saja, pada dasarhya kamu sudah harga mati dengan keyakinanmu itu… trus kamu cari cari pihak pihak yang mendukungmu… walaupun saya ragu kalau ulama ulama yang kamu sebut sebut itu memang begitu sikap dan pandangannya!
Alasannya sederhana, karna SAMPAI SAAT INI KAMU TIDAK SANGGUPMMENDATANGKAN BUKTINYA!!!!
APA ITU BUKAN ARTINYA KAMU DHAIF DALAM ANGGAPAN ITU!!!!sudah dua hari kurang lebih tapi kamu hanya berputar putar di itu itu aja!
Mana buitinya!
QUL HAATUU BURHAANAKUM IN KUNTUK SHAADIQIIN!!!!
@ HERMAN
Syeikh Mahmud Syaltut, Penggagas Ide Pendekatan antar Mazhab
Kamis, 07 Oktober 2010 02:54 | | | Syekh Mahmud Syaltut adalah seorang ulama, ahli tafsir dan mufti di Kairo. Beliau juga dikenal sebagai penyeru persatuan umat islam. Sebelum dikenal sebagai pemikir dan teolog besar, beliau sudah dikenal sebagai seorang fakih dan pelopor pendekatan antar mazhab Islam.Beliau telah melakukan langkah-langkah dasar dalam pembenahan pandangan Islam dan pendekatan antar mazhab dengan ide-idenya yang maju. Jasa-jasa beliau dalam hal ini sangatlah besar dan mendasar. Dalam salah satu fatwanya yang paling bersejarah, beliau sebagai ulama besar Ahli Sunah dan mufti Al-Azhar mengumumkan diperbolehkannya mengikuti mazhab Syi’ah.Syekh Mahmud Syaltut lahir pada tahun 1310 H. di Buhairah, Mesir. Setelah menyelesaikan pendidikannya di universitas Iskandariah Mesir, beliau mengajar di universitas tersebut lalu pindah ke universitas Al-Azhar. Di sana beliau terus berkembang dan maju hingga pada akhirnya pada tahun 1378 H. menjadi mufti umum Al-Azhar. Beliau terus mengemban tanggung-jawab ini hingga wafat pada tahun 1383 H.Syekh Syaltut seorang fakih yang bijak dan tidak fanatik. Beliau telah melakukan usaha-usaha yang sangat berpengaruh dalam upaya pendekatan mazhab-mazhab Islam. Para ulama dan pembesar Ahli sunah dan Syi’ah juga mendampingi beliau dalam mewujudkan hal ini.Beliau sempat surat-menyurat dan berdialog dengan tokoh-tokoh besar (Syi’ah) seperti Muhammad Husein Kasyiful Ghita, sayyid Abdul Husein Syarafuddin Amili, dan ayatullah sayyid Husein Borujerdi. Beliau juga telah melakukan banyak hal dalam usaha pendekatan antar mazhab, antara lain:1. Menyebarkan pemikiran pendekatan antar mazhab Islam untuk menghilangkan pertikaian dan mendirikan yayasan pendekatan antar mazhab Islam di Kairo yang bernama “Dar Al-Taqrib wa Nasyri Majallah Risalah Al-Islam”.2. Mengumpulkan dan mengoreksi validitas hadis-hadis yang sama antara Ahli Sunah dan Syi’ah, yang berhubungan dengan pendekatan antar mazhab.3. Memasukkan fikih Syi’ah dalam mata pelajaran fikih Islam komperatif untuk mahasiswa universitas al-Azhar.4. Dan, yang terpenting adalah fatwa beliau yang telah membenarkan mazhab syi’ah sebagai salah satu mazhab yang sah dan boleh diikuti. Padahal, sampai saat itu belum ada ulama besar dari Ahli Sunah maupun mufti Al-Azhar yang pernah memberikan fatwa seperti itu. Dengan fatwa ini beliau telah menunjukkan kebesarannya dan memperkecil jarak antar mazhab. Karena pentingnya fatwa bersejarah Syeikh Syaltut tentang pembenaran mazhab syiah ini, kami akan membawakan teks fatwa tersebut:Seseorang telah bertanya, “Sebagian masyarakat berpendapat bahwa setiap muslim harus mengikuti salah satu fikih dari empat mazhab agar amal ibadah dan muamalahnya sah. Sedangakan Syi’ah Imamiyah dan Syi’ah Zaidiyah tidak termasuk dalam empat mazhab tersebut. Apakah anda sepakat dengan pendapat ini dan mengharamkan mengikuti mazhab Syi’ah Itsna Asyariyah (Dua Belas Imam atau Imamiyah)?Syekh Syaltut menjawab,1) Agama islam tidak memerintahkan umatnya untuk mengikuti mazhab tertentu. Setiap muslim boleh mengikuti mazhab apapun yang benar riwayatnya dan mempunyai kitab fikih khusus. Setiap muslim yang mengikuti mazhab tertentu dapat merujuk ke mazhab lain (mazhab apapun) dan tidak ada masalah.2) Mazhab Ja’fari yang dikenal sebagai mazhab Syi’ah Dua Belas Imam adalah mazhab yang secara syariat boleh diikuti seperti mazhab-mazhab Ahli Sunah lainnya.Oleh karena itu, sudah sepantasnya umat islam memahami hal ini dan meninggalkan fanatisme buta terhadap mazhabnya, karena agama dan syariat Allah tidak mengikuti mazhab tertentu dan tidak pula terpaku pada mazhab tertentu, akan tetapi semua pemimpin mazhab adalah mujtahid dan ijtihad mereka sah di mata Allah Swt. Setiap muslim yang bukan mujtahid dapat merujuk kepada mazhab yang mereka pilih. Ia boleh mengikuti hukum-hukum fikih dari mazhab yang dipilih itu dan dalam hal ini tidak ada perbedaan antara ibadah dan muamalah.Dar Al-TaqribSyekh Syaltut adalah seorang tokoh besar dan pendiri “Dar Al-Taqrib bayna Al-Madzahib Al-Islamiyah” Mesir. Lembaga ini adalah sebuah institusi yang berusaha mewujudkan pendekatan dan persaudaraan serta menghilangkan perpecahan dan perselisihan yang ada antara Ahli Sunah dan Syi’ah. Yayasan ini juga memiliki misi memperkuat hubungan antara mazhab-mazhab islam; sebuah pusat pergerakan yang pada akhirnya menjadi dasar pikiran berdirinya “Majma-e Jahoni-e Taghrib-e Mazaheb-e Islami” (Forum Internasional Pendekatan Mazhab-mazhab Islam) di Iran.Pimpinan Universitas Al-AzharBeliau menjadi wakil rektor universitas tersebut pada tahun 1957 M. Pada bulan Oktober tahun 1958 beliau diangkat menjadi rektor universitas oleh presiden. Beliau mengemban tanggung-jawab ini hingga akhir hayatnya. Pemimpin besar dan cendekiawan ini wafat pada umurnya yang ke 70 di malam Jum’at tanggal 26 Rajab tahun 1383 H., yang bertepatan dengan tanggal 12 September 1963 M.Hasil karya beliau yang populer antara lain:Tafsir Al-Qur’an Al-KarimNahju Al-Qur’an fi Bina Al-mujtama’Al-Islam, Al-Aqidah wa Al-SyariahAl-FatawaAl-Qital fi Al-IslamMin Tawjihat Al-IslamMuqaronah Al-Madzahib fi Al-FiqhFiqh Al-Qur’an
Salah satu hal yang membuat saya sebal kepada wahhabi/salafy adalah pikirannya yang kontradiksi. Ternyata @herman goring ini juga menganut pahak kontradiksi sehingga tidak heran jika banyak yg menyangkanya sebagai wahhabi. Dalam satu postingannya, ketika ada yg bertanya bagaimana pendapatnya tentang ibnu Tai, saudara herman menjawab :
Inti dari pendapat @herman adalah @herman lebih memilih pendapat sebagian ulama yang menilai baik tentang ibnu Taymiah walaupun disisi lain banyak sekali yg ulama2 klasik (termasuk Ibnu Hajar) maupun modern menilai kemunafikan Ibnu Taymiah karena pendapatnya yang meragukan bahkan terkesan mencaci Sayyidina Ali kw.
Saudara herman melakukan ini karena demi alasan Akhlak yang baik. Akhlak yang baik menurut saudara Herman adalah mengambil pendapat2 yang baik mengenai seseorang dan membuang pendapat yang buruk.
Sampai disini, terdengar pendapat @herman sangat manis, baik dan mencerminkan akhlak islam. Tapi rupanya jiwa kewahhabian-nya langsung keluar. Slogan akhlak yang baik yg selalu didengung-dengung tiba-tiba menghilang. Tanduk kemunafikkanya tidak lagi mampu disembunyikan ketika ditanya tentang status keislam Syiah. Syiah bagi @herman adalah sesat, walaupun banyak sekali ulama2 top klasik dan modern yang mengatakan sahnya mazhab Syiah 12 imam sebagai mazhab islam.
Tak kurang, ratusan ulama sunni-syiah dan bahkan wahhabi mengakui sahnya mazhab Syiah 12 imam, syiah zaidiyah, dan ibadiyah sebagai mazhab sah yang dapat diambil pendapatnya jika tidak menemukan di mazhab sunni yang 4. Deklarasi Mekkah dan deklarasi bogor yang dihadiri ratusan ulama sunni-syiah-wahhabi sedunia mengkonfirmasi hal ini. Sebagai catatan, dari Indonesia hadir KH Hasyim Muzadi dan Rozy Munir. Dari Mesir, prof Dr. Ali Jumah, mufti besar Mesar. Dari Syiria, Prof Dr. Syaikh Wahhab Zuhaily. Dari Qatar, hadir Dr. Yusuf Qordawi. Dari Arab Saudi, hadir Dr. Abd al-Azid bin Utsman. Belum lagi ratusan ulama2 otoritatif lainnya yang juga turut mengahadiri konferensi sunni-syiah ini.
Salah satu hasil dari konferensi ini adalah fatwa yg berbunyi :
Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah, dua mazhab syiah (jakfari dan zaidi), mazhab ibadi dan zhahihi adalah muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut mazhab-mazhab diatas. Darah, kehormatan, dan harta benda mereka tidak boleh dihalalkan.
Belum lagi pendapat almarhum mufti Mesir Syaikh Saltut atau Syaikh Salim Bisri atau Syaikh Ahmad Tantawi juga menganggap bahwa mazhab syiah 12 Imam adalah mazhab sah didalam islam.
Belum lagi, Organisasi NU dan Muhammadiyah lewat ketua umumnya masing baik yang mantan maupun yg masih menjabat, juga menganggap bahwa syiah 12 imam adalah sah sebagai mazhab resmi didalam islam.
Katakanlah benar mbah hasyim mensesatkan syiah, saya bertanya kepada @herman, apakah ratusan ulama besar didunia ini lebih bodoh dari mbah Hasyim? Dengan segala hormat kepada mbah Hasyim, beliau sudah meninggal. Dan segala hal didunia terus berjalan dengan segala dinamikanya. Pendapat mbah hasyim puluhan tahun yang lalu, tentu masih bisa dikritisi. Apalagi jika pendapat tersebut terkait dengan nasib ratusan juta umat manusia, yang didalamnya juga ada ribuan sayyid-sayyidah.
Ijinkan saya bertanya kepada saudara @herman. Dimana akhlak baik yang anda dengung2kan? Mengapa untuk si Ibnu Tai, anda dengan alasan akhlak yg baik mengambil pendapat sebagian ulama -yang demi kepentingan umat dan demi persatuan- menilai Ibnu Taymiah secara moderat.
Yang lebih menggelikan lagi d adalah ketika ada pertanyaan cerdas dari saudara @lirboyo, dengan alasan apa @herman mengambil pendapat yang mensesatkan syiah dan meninggalkan pendapat yang mensahkan mazhab syiah 12 imam.
Saudara Herman menjawab karena : Taqlid !
What the hell of this???? Saudara @herman menjawab karena taqlid tetapi kemudian dengan lancang menghakimi ratusan pendapat ulama lain (termasuk mufti mesir Syaikh Saltut, Syaikh Salim Bisri, Syaikh Ahmad Tantawi) yg dengan segala usaha kerasnya menilai bahwa Syiah 12 Imam adalah mazhab sah didalam islam. Bahkan mazhab syiah 12 imam saat ini diajarkan di Univ AlAzhar sebagai salah satu mazhab resmi.
Bagaimana bisa, orang yang masih bertaqlid -yang artinya belum bisa memiliki pendapat sendiri-, lantas ujug2 menyalahkan pendapat orang lain…
Memang benar kata rasulullah saaw, bani umayyah adalah pohon terkutuk yg jadi ujian kaum muslimin.
Laknat Allah buat abu sufyan, hindun si pelacur Dan kanibal, muawiyah yg impotens Dan yazid sang pensodomi binatang…
Saudaraku, (siapa nama asli anda??)
Kalimat di bawah ini dari anda :
laknat Allah buat abu sufyan, hindun si pelacur Dan kanibal, muawiyah yg impotens Dan yazid sang pensodomi binatang…
Apakah kalimat model kayak gini cerminan ahlak ASWAJA, tidak pernah para habaib dan ulama NU mengeluarkan kalimat seperti di atas.
Kalimat diatas biasanya suka keluar dari golongan ektrem rafidah yang mengaku bermazhab ahlul bait,
Tetapi mazhab saya adalah mazhabNYA Ahlul Bait (imam-imam ahlul bait) keturunan rasulullah adalah AHLUL SUNNAH WAL JAMAAH, yang berahlak mulia, pantang bagi kami mengeluarkan kata-kata kotor atau melaknat orang lain, walaupun musuh kami.
Maaf, anda bukan orang yang tepat untuk berjidal dengan saya, karena anda penuh sikap emosional dan kasar, tidak sesuai dengan mazhab kami,
Semoga Allah Subhanahu Wataala selalu melindungi kami, ASWAJA dari gangguan kaum extrem nasrani, yahudi, rafidhi dan gulat lainnya.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk syaidina muhammad rasulullah dan para sahabatnya hingga yaumil akhir.
Berjayalah NU, Muhammadiyah, dan semua komponen aswaja.
Terbuka sudah kedok anda, sauadara Herman kalo anda itu wahhabi..
Sholawatnya saja bidah. Ahlul bait nabi ditinggalkan..
Semoga anda berkumpul bersama junjungan anda si abu sufayan, hindun, muawiyah Dan yazid laknatullah..
@herman said :
Parah sekali logika yang dimiliki saudara @herman ini. Sudah seringkali pendapatnya kontradiksi, sekarang logikanya makin tambah kacau.
Sebelumnya, demi alasan akhlak yang baik, @herman mengatakan bahwa Ibnu Tai harus dihormati karena dia adalah ulama yg memperkaya khazanah pemikiran Islam.
Tetapi ketika merujuk ke syiah, akhlak yang baik tsb di buang kekeranjang sampah. Ratusan pendapat ulama otoritatif lainnya dibuang kekeranjang sampah. Tanduk kemunafikannya sebagai wahhabi telah keluar. Pokoknya syiah sesat kata @herman.
Sekarang lagi-lagi @herman mengeluarkan ucapan yang menggelikan. Menurut @herman, Muawiyah itu sahabat yang benar karena Habib Umar, Habib Munzir dan Habib Rizieq tidak pernah mencerca Muawiyah. Jika menggunakan logika munafik @herman, maka Abu Jahal dan Abu Lahab itu juga benar karena Rasulullah tidak pernah mencerca keduanya.
Ukuran kebenaran menurut @herman adalah jika Habib Umar, Habib Munzir dan Habib Rizieq tidak mencerca seseorang. Jadi menurut @herman, jika seseorang menceritakan sejarah buruk seseorang, adalah perbuatan mencerca. Karena itulah perbuatan tersebut bukan termasuk akhlak yang baik…
Dasar wahhabi. Sekali tolol tetap tolol….
Semoga laknat Allah dicurahkan kepada Abu Sufyan, Hindun si pelacur dan wanita kanibal, Muawiyah sang impotens, dan Yazid pensodomi binatang serta pecinta dan pengikut2 mereka.
Alhamdulillah.
Sampai saat ini, setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik, ratusan juta kaum muslimin secara konsisten dan istiqomah mendoakan, memberikan salam, memintakan rahmat dan keberkahan serta membacakan alfatihah buat yang tercinta Kanjeng Nabi Muhammad saaw, sayyidina Ali kw, ibunda tercinta Fatimah azZahra, sayyidina Hasan dan sayyidina Husein –salam atas mereka semua-.
Semua ini, mereka lakukan dengan tulus ikhlas dengan harapan mendapatkan balasan cinta dan syafaat ahlul bait kelak. Syukur-syukur dapat berkumpul dengan ahlul bait nabi di surga kelak.
Semua ini membuat para wahhabi, salafy, serta nashibi perih mata dan jiwa mereka. Karena kedengkian dan kedegilan otak mereka, dengan berbagai cara mereka berusaha memalingkan perhatian dan cinta kaum muslimin kepada Ahlul Bait. Tidak cukup dengan ucapan, bahkan dengan cara kekerasan dan kekejian tiada tara mereka lakukan.
Tapi apakah itu cukup? Apakah mereka mampu? Sejarah mengajarkan, 1400 tahun lebih kaum nashibi yg diteruskan wahabi/salafy dengan cara intimidasi dan kekerasan berusaha memalingkan wajah kaum muslimin dari kecintaan kepada Ahlul Nabi saaw. Toh itupun belum cukup. Alih-alih, setiap hari semakin banyak manusia yang jatuh kepada kubangan cinta kepada Ahlul Nabi.
Semoga pengikut syiah dan yang bersimpati kepara mereka, dikumpulkan bersama junjungan mereka…
Alhamdulillah,
Ketahuan sekarang siapa jati diri anda sesungguhnya? wah anda ini syiah rafidhah yang pura2 aswaja ya, dari mulutnya itu kasar dan bodoh
Bukan mencerminkan ahlak ASWAJA yang santun dan teduh,
Pada akhirnya sia-sia saya bersilaturahmi ke web ABU SALAFY, saya kira ASWAJA, lah ternyata Syiah yang menyusup ke NU kami,
Maaf ya Salafy is Dead,
Sia-sia kedustaan anda menyebut masih keponakan gus Mik, sia-sia anda menyebut ulama-ulama ASWAJA.
Malu hati kami sebagai warga nahdliyin bertemu dengan orang keras kepala seperti anda.
Resep buat anda:
Gantian anda yang berkunjung ke website kebanggaan kami “PEJUANG ISLAM NU GARIS LURUS” supaya anda belajar sopan santun ahlak ASWAJA, bukan extrem rafidhi seperti anda.
Hari ini dan jam ini saya akan menstop diskusi dengan ANDA dan blok ABU SALAFY ini, selain buang-buang waktu, tetapi komentatornya bermulut kasar dan kotor, bukan seperti muslim sejati.
MUNGKIN ANDA akan tertawa terbahak-bahak sampai terus mengeluarkan kata kotor dan menyangka saya telah kalah
Tetapi justru saya yang menang, kamu tidak ada apa-apanya, kamu jauuuh sekali dari sikap seorang intelektual muslim.
Abu Salafy:
Akhi fillah Herman, saya tidak ingin mencampuri usuran diskusi Anda dengan telam teman pengunjung lainnya. Saya hanya akan memediai saja, selebihnya saya serahkan Anda dan mereka semua, khususnya tentang sikap Anda terhadap Syi’ah!
Tetapi saya berharap Anda mau mjberikan kriik atas tulisannya sekaitan dengan penyiangah akidah Ibnu Taimiyah, khsusnya tentang sikapnya terhadap Sayyidina Ali ra.!
Sepertinya Nad tidak menyentuh substans8 masalah yang sedang saya angkat dalam artikel di atas.
Jadi tolong diskusi Anda dengan saya abusalafy jangan keluar dati inti masalah yang dibicarakan!
Syukran. Wallahulmmuwaffiq ila aqwami ath thariq. Wa shallahu ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala aali Muhammad.
Terimakasih telah berbaik hati berdiskusi dengan saya, plus teknik mengumpat dan mencerca orang, cukup menambah wawasan saya
@herman,
Jangan ngaku2 “NU kami”, ente itu sebenarnya wahabi Tulen ngakulah sebagai “Wahabi kami” orang NU atau Aswaja mana ada me-muji2 Muawiyah Laktatullah, orang Nu tulen mana ada gampang meng-kafir2kan Syiah atau mereka yang tidak sehaluan, kecuali pengikut wahabi sesat.
Standar wahabi nih bro Herman.
Kalo kalah ngambek..
asal ente tahu, ane masih aswaja nu tulen sesuai mazhab paman ane Gus mik.
Gak mungkin ane berubah. Tp walaupun begitu ane bertasayyu’. Mudah2an Ane dpt dikumpulin ersama junjungan ane Imam Ali..
Perkara dituduh syiah, BOAM.. Bodo amat..
SEKALI SYIAH DIFATWA SESAT “TETAP SESAT” JANGAN BANYAK BACOT.
Gr banget ente Herman..
Tulisan Ane bukan buat wahhabi kayak ente.. Tulisan ane buat pembaca lain supaya tdk meniru kemunafikan wahhabi spt ente..
Ane orangnya terus terang kalo ente munafik. Itu bedanya ane dg ente..
Masya Alloh,saya hanya bisa mengelus dada,saudara herman kok hatinya tidak terketuk sama sekali melihat keterangan mas abu salafy tentang ibnu taymiyah,malah dia keluar dari pokok bahasan dengan menyerang syi’ah, seperti orang kesurupan,dan mengeluarkan sebongkah fitnah bahwa semua yang disini syi’ah,apakah dia pernah membaca syairnya imam syafi’i yang bangga disebut rofidhah kalau memang cinta ahlul bait mesti di sebut syi’ah rofidhoh?kemungkinan memang benar mas herman ini dari NU,tapi terkena virus laten wahaby.banyak fenomena seperti ini di kalangan nahdhiyyin.bahkan beberapa alumni lirboyo juga ada yang kena virus ini.utk mas santri lirboyo saya usul,mbok ya disampaikan ke pengasuh lirboyo untuk menambah materi pelajaran tentang penyelewengan ajaran wahabi dan ibnu taymiyah,karena yang saya dengar cuma kitab kecil “fajar shodiq” yang diajarkan tentang sejarah wahabiyah.
Saya yakin herman bukan nahdiyin, tapi ngaku2 nahdiyin tujuannya untuk buat kekacauan dan adu domba.
Ustad Abu Salafy, mohon maaf kalau saya menulis saran ini.
Menurut saya orang seperti Herman ini tidak usah ditanggapi. dia akan muter-muter. pura-pura bawak dalil dari habib Munzir, habib ini dan habib itu. kalau sudah pecintai Ibnu Taimiyah dan Muawiyah sudah pasti 100 % adalah wahabi dan pembenci habib termasuk pembenci habib Munzir dan habib-habib yang lain. pembenci kiyai-kiyai NU dan hanya cinta ulama-ulama konyol dari saudi yang suka bikin fatwa konyol pula seperti fatwa pemilihan umum hukumnya haram. halal dan haram sesuka lututnya sendiri.
Ustad Abu Salafy, saran saya ustad fokus untuk melanjutkan mengkritisi Ibnu Taimiyah dan Bany Umayyah serta dewa-dewa Wahabi yang lain, agar kami yg selama berabad-abad ditipu oleh sejarah versi Umawy dapat tercerahkan. kami sudah tidak sudi menerima sejarah versi umawy.
Tanggapan-tanggapan dari Herman dkk adalah rasa sakut karena bertambahnya artikel-artikel dari ustad Abu Salafy, jadi dia hanya ingin muter-muter untuk menghambat bertambahnya artikel-artikel ustad Abu Salafy.
tiap hari saya, buka blog Abu Salafy kok tidak ada artikel-artikel baru, eh tdk tahunya dikacau wahabi yang namnya Herman ini.
mohon maaf ini hanya saran saja. diterima silakan dan tidak diterima tidak apa-apa.
Alhamdulillah, waaupun keluarga saa banyak yng sudah perpengarur paham salafi, tapi Allah masih menjaga iman saa sehingga daam ati saa masih ada rasa cinta dan hormat kepaa Sayyidina Ali karraalahu wajhahu, mungkin itu berkat diikan ortu ane yang selalu menanamkan kecintaan kepada Ahlul Bait Nabi ra.
Bicara soal Ibnu Taimiyah jug begitu, modal saa hnya satu, hna cinta kepada Nabi dan Ahlul Baitnya. Jadi siapapun yang menghina merka atau menampakkan ketidak hormatan kepada mereka atau yang selalu mencari ari aasan untuk mendhoifan hads keutamaan mereka, a langsung saja saa curigai keimanannya. Sebab kecintaan kepaa Ahlul Bait ra itu adalah fardhu ain! Bukankah begitu teman teman?!
Saa hanya daat mendoakan kedua urtu ana dan selalu mengirim pahaa bacaan Al Quran untuk merea berdua di alam barzakh, sebab berkat mereka berdualah Alah menaga aqidah ana.
Wassaam untk semua
Karena cukup relevan dengan topik bahasan, saya copy tulisan saya di http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/09/13/salaf-dan-syiah/#comments: Saya mengamati pakar agama Saudi Arabia dan Iran. Masing-masing berangkat dari tradisi yang sangat kuat (baik secara metodologis, historis, maupun emosional). Masing-masing cermat dalam kerangka tradisinya. Seperti kita tau beda “kerangka” bertanya akan menghasilkan jawaban yang berbeda. Dalam psikologi dikenal “group think” yang membuat individu susah keluar dari kerangka berpikir/pikiran group. “Group think” bisa sangat powerful. Bahkan scientists (misalnya scientists nasa) tidak terbebas dari kecenderungan ini. Contohnya dalam kasus apollo 13.
Saya sering membaca para penganut salafi-wahabi mengatakan +/- “para ahli agama di Madinah/Mekah/Saudi cermat dan sangat berhati-hati dalam meneliti ayat dan hadits…”. Karena di “kerangka berpikir”nya sudah “benar” maka tentu saja sehati-hati apapun, kesimpulan tetap paham-paham “yang benar itu”, paling-paling ada perbedaan pada jurus-jurus kembangan sementara di jurus-jurus pokok yang masih relatif sama (soal tawasul, bidah, kafir, shalawat, dsb). “Cermat dan berhati-hati” bukan tidak berguna, tapi jika kerangkanya “X” tetap saja hasilnya turunan “X”.
Apa pakar dari kalangan Aswaja (Asyyariyah/Maturidiyah) terkena “penyakit kerangka berpikir tertentu ” ? tentu saja, kecuali yang hatinya tercerahkan…Bagi orang seperti ini, maka aqidah Aswaja-nya tak akan tergoyahkan dan tidak berhenti pada konsep-konsep ataupun kata-kata. Seperti perjalanan spiritual Imam Ghazali dalam buku “pembebas dari kesesatan”. Bukan hanya otaknya memahami, tapi juga hatinya ikut memahami.
Buku-buku dan situs Aswaja yang membantah paham salafi-wahabi dan syiah sudah sangat banyak. Sebetulnya buat apa lagi dibahas-bahas.
Salam,
Woli
note:
Situs ahlus sunnah berbahasa Inggris yang cukup bagus adalah : http://cifiaonline.com/
Woli said :
Cermat dalam kerangka bagaimana bro? Setahu ane wahhabi itu adalah salah satu mazhab yg paling kontradiktif. Ketika menyerang aswaja atau syiah pake kerangka logika A. Tetapi ketika kerangka logika A diterapkan ke wahhabi sendiri, mereka bisanya ngeles..
Kalo itu anda sebut cermat, ane gak tahu lagi definisi cermat spt apa yg ente maksud.
Contoh sederhana : maulid nabi atau haul imam Ali itu bidah. Anehnya wahabi sendiri memperingati haulnya bin baz. Semua barang peninggalan nabi berusaha dihancurkan ttp mereka membangun musium utk menyimpan barang2 peninggalan utsaimin.
Menurut ane, wahhabi itu kena penyakit iri dengki hasut. Mereka iri dg ahlul bait nabi dimana banyak umat yg mencintai ahlul bait nabi dg tulus ikhlas bahkan tanpa diminta. Sdgkan rahib2 wahabi berusaha keras bertahun2 berusaha utk mencari pengikut yg mencintai mereka. Tp tetap saja mereka tdk pernah mendapatkan orang2 dg militansi spt pecinta ahlul bait nabi.
Paling banter rahib wahabi mendapatkan pengagum2 tolol yg taklid ke mereka krn ketololannya.
Ya bwgitulah. Ulama wahabi tolol ya dapetnya murid yg tolol. Terimalah hukum alam ini…
afwan akhi salafy is dead,
salafy is dead : Ulama wahabi tolol ya dapetnya murid yg tolol.
argument antum kelihatan tidak berpendidikan, & kasar.
mohon semua dilandasi karena dakwah bil haq, & kasih sayang sesama muslim.
syukron
abu nawas
Ada 3 sumber hukum yg diakui aswaja dan wahabi. Alquran, sunnah nabi melalui sahabat Dan ijma ulama.
Khusus untuk wahabi, seringkali menggunakan terma ijma ulama utk mengatakan syiah itu sesat. Padahal ucapan ini mempunyai konsekuensi serius.
Sbgmana diketahui, univ alazhar dikenal sbg univ Islam terbesar Dan tertua dan terkemuka. Didalamnya banyak pakar Islam Dan profesor yg diakui kepakarannya. Sbg univ. Terkemuka, univ alazhar secara resmi mengakui sahnya syiah sbg mazhab resmi Islam Dan membolehkan pengajaran syiah di universatas ini.
Apakah wahabi hendak mengatakan universitas alazhar mengajarkan kesesatan krn mereka mengajarkan syiah? Benar2 wahabi tolol..
Kembali ke ijma, wahabi sering berlindung dibalik alasan ijma ulama Islam utk mensesatkan syiah. Hanya orang bodoh pengikut wahabi yg percaya kata2 ini. Sampai tahun 2006, tidak pernah Ada yg namanya ijma ulama. Sampai tahun 2006, belum pernah ulama otoritatif berkumpul Dan lalu mengeluarkan keputusan bersama utk menyatakan syiah itu sesat atau kafir.
Barulah pada tahun 2006, di mekkah, ratusan ulama besar dunia, profesor , doktor dan ayatullah berkumpul Dan mengeluarkan keputusan bersama bahwa syiah 12 imam adalah mazhab resmi didalam Islam. Dilarang mengkafirkan mereka serta membunuh Dan mengambil harta mereka.
Inilah ijma ulama sedunia pertama kali didunia Islam. Pertemuan ulama Islam sedunia dilanjutkan kedua kalinya di bogor thn 2007 dgn mengeluarkan putusan ygbmengukuhkan dan mengokohkan hasil ijma ulama pertama di mekkah.
Inilah hasil ijma ulama kedua didunia Islam.
Aswaja Indonesia diwakili NU Dan muhhamdiyah menerima Dan mendukung hasil ijma ulama sedunia ini. Inilah karakter Muslim sejati yg konsisten dg prinsip2 yg dijalaninya.
Dasar wahabi tolol Dan berjiwa pembangkang, dua kali ijma ulama seduniapun tdk mau mengakui. Padahal wahabi didalam prinsipnya mengakui ijma ulama sbg salah satu dasar prinsip Islam.
Ketiga, wahabi sering bermain2 kata dg menggunakan kata sesat dan bukannya kafir. Wahabi mensesatkan syiah Dan bukannya mengkafirkan syiah. Syiah itu tdk kafir tapi syiah itu sesat. Jadi wahabi berpikir bahwa klaim ini tdk bertentangan dg hasil ijma ulama di mekkah Dan bogor. Karena syiah sesat maka darah Dan harta syiah itu halal utk ditumpahkan. Itulah yg terjadi disampang, madura.
Terus terang, gemas sekali melihat ketololan wahabi Dan melihat pembangkangan mereka. Padahal inti dari ijma ulama sedunia di mekkah Dan bogor adalah keluarnya keptusan bahwa haram utk menumpahkan darah, kehormatan Dan harta penganut mazhab syiah karena mereka adalah bagian sah dari Islam.
Ttp karena wahabi pembangkan karena ketolololnnya, wahhabi menutup mata dari fakta demikian jelas. Apesnya pengikut wahabi juga tolol. Jadilah orang tolol taklid ke ulama tolol..
Shohih akhi!
Memang wahabi sellu ngotot me nyesatkan Syiah! Tapi yng aneh bin ajaib al gharib adalah segelintir kiai dan habib t8dak tau diri ikut-ikutan wahabi mengesatkan Syiah dan ada yang kelewat batas mengatakan SYIAH kafir! Na’dzu billah min dzalik!
Dan kalau kita teliti eeh ternyata mereka itu HABIB HABIB KACANGAN YNG MASA LALUNYA KELAM!!!
JUGA PARA KIAI ITU TERNYATA HUBBUD DUNIA!!!! ATAU CETEK ILMU DAN BERMASALAH DGN AKHLAK MEREKA!!!
SEMOGA UMAT ISLAM DISELAMATKAN DARI KEJAHATAN MEREKA
Kok gitu aja mesti repot….udah biarin aja mereka mau ngapain kek, jangan buang energi, pikiran kita yang tak manfaat, mari kita berlomba-lomba meraih ridho Allah dalam amal dan kebajikan daripada menghabiskan waktu percuma. Jangan Balas Kezhaliman dengan kezhaliman lagi…be calm n’ stay cool.
Thanks abu salafy atas info2 pentingnya,,,, sekarang saya sdh yakin masuk islam dan alhamdulilah ternyata kegelisahan saya selama ini sudah terjawab. terus terang saya bingung dgn islam garis keras salafi-wahabi yg selalu menjelekkan citra islam di luar negeri…tapi dgn adanya blog ini alhamdulillah saya ilhlas dan semakin yakin dgn keislaman saya dan ternyata islam itu benar2 rahmatan lilalamin dan menghargai perbedaan, toleransi, mengagungkan kemanusiaan dan yg terpenting dakwah dengan jujur, ikhlas dan lemah lembut. adapun islam yg keras, bengis dan suka menyesatkan org yg tak sepaham dengannya ternyata adalah islam palsu dan buatan arab saudi yg suka menyiksa TKW kita, memperkosa dan membunuhnya. bahkan ketika saya umrah 2 minggu lalu, saya lihat dari dkt betapa kasar, jahil dan tdk berakhlaknya syeh2 mrk, wajahnya seram.. sekali lagi trims ya allah
Bro, salah satu tujuan utama haji dan umroh tentunya adalah membuang setan2 yg didalam diri kita Dan melawan setan yg Ada diluar kita.
Bahkan di mekkah pun setan masih berkeliaran. Itulah ujian haji. Dan ternyata setan2 itu dalam bentuk mutowe Arab Saudi bengis dan rahib2 wahabi sadis.
Dalam salah satu postingan Ane yg sudah dihapus, bahkan syeikh wahabi pun adalah tukang perkosa.. Itulah faktanya..
mas abu,
Kata guru torikoh saya ibn taimiyah telah tobat, karya itu sebelum bertobat, jadi jaga hati kita jangan membencinya, ibils saja musuh yang tak boleh di benci, maaf sok menggurui
Abusalafy:
Setiap klaim harus dibuktikan, jika tidak maka ia hanya sekedar klaim belaka.
Adapun tentang Iblis, maka bimbingan Al Qur’an harus lebih diutamakan dari ucapan siapapun! Allah telah memerintahkan kita menjadikan iblis sebagai musuh, lalu apakah kita tidak harus membencinya?!
Thoriqah apa mas? Syeikh thoriqoh itu dulu ngajinya di mana ya? Bener pak abu, dia harus ngebuktikan apa yg dia ucapkan itu.
Assalamualaikum Ustad,
afwan nubie,
di footnote no.1
di kitab Minhâj as Sunnah,8/76, yang ane temuin koq artinya begini ya?
“Tidak diragukan lagi bahwa Ali adalah dari sahabat paling berani, dan dari orang-orang yang oleh Allah diberi kemenangan jihad ke islam, dan dari terbesar yang” pertama yang memimpin jalan, dari Muhajirin dan Ansar “[Lihat:. Minhaj us sunah 8 / 76]
ada perkataan ibnu taimiyah lain, konteks kebencian terhadap ali, yang mana ya?
Dan Ali, semoga Allah akan senang dengan dia, tanpa keraguan adalah dari orang-orang yang mencintai Allah, dan yang dicintai oleh Allah “[Lihat: Minhaj us sunnah 7/218].
Ibnu Taimiyah mengatakan: “Orang-orang terbaik dari umat ini setelah Nabi adalah: Abu Bakar, kemudian Umar, ketiga: Utsman, dan keempat:. Ali bin Abi Thalib (semoga Allah senang dengan mereka semua)” (Ibnu Taimiyah, Al-aqidah Al-Wasitiyyah, Bab 4)
ane masih banyak belajar , ane lihat di youtube, mengenai bantahan-bantahan terhadap fitnah yang ditujukan untuk ibnu taimiyah:
bagaimana jika ustad membuat bantahan sebaliknya atau artikel ini antum publish via youtube??
afwan juga ustad, apakah syiah lebih baik/benar? setahu ane sholatnya saja menggunakan qunut yang mengutuk keluarga rasulullah, bahkan sujudnya dengan wajib membawa potongan tanah karbala.
syukron
abu nawas
Abu Salafy:
Akhi abu nawas yang saya hormati!
Pertama yang perlu Anda ketahui adalah bahwa kebencian Ibnu Taimiyah terhadap Sayyidina Ali ra bukanlah FITNAH yang dituduhkan tetapi kenyataan yang jelas dari banyak perkataannya di berbagai kesempatan dalam buku-bukunya khususnya kitab Minhaj as Sunnah!
Ibnu Taimyah tidak sebodoh yang kita bayangkan sehingga dia berterang-terangan dalam manampakkan kebencian itu. Dia membalutnya dengan kelicikan, kata-kata manis bertabur racun dan seringkali mengajak pembacanya berputar-putar sebelum digiring kepada pendapat menyimpangnya tentang Sayyidina Ali ra. Karenanya banyak yang tertipu dengannya.
Saya tidak mengingkari kadang-kadang Ibnu Taimiyyah menampakkan dengan kata-kata tertentu keutamaan Sayyidina Ali ra… tapi coba Anda perhatikan dalm konteks apa ia berbicara… sebab pasti tidaklah mungkin siapapun untuk mengingkari semua keutamaan dan kekhususan Sayyiina Ali ra sehingga Ibnu Taimiyah pun tidak mungkin menampakkan penolakan atasnya.
Tentang sikap Ibnu Taimiyah yang kadang-kadang menampakkan pujian kepada Sayyidina Ali ra dan apq sebenarnya motivasi di balaknya Anda saya persilahkan membaca kembali artikel khusus saya tentangnya….
Sementara saya cukupkan sekian dulu akhi… kita semua sedang belajar… untuk menemukankebenaran paling tidak dibutuhkan dua syarat, kemauan dan kemapuan… mudah-mudahan Allah menunjuki kita jalan yang mustaqim. Amin.
Adapun apa yang Anda katakan tentang Syiah maka lebih baik Anda lebih baik sebelum mengatakan dan menuduhnya Anda konfirmasi dan bertabayyun langsung kepada meeka! Sebab menuduh tanpa bukti juga tidak etis selain bertentangan dengan ajaran baginda Rasulullah Muhammad saw. Setau saya Syi’ah tidak seperti yang Anda katakan atau tanyakan!
Buku-buku Syiah banyak beredar dan mudah diakses… dan kaaum Syiah pun banyak dijumpai di mana-mana tidak tekecuali di dua tanah suci Mekkah dan Madinah, jadi tidaklah sulit mengkomfirmasi langsung ekapada mereka. Itu lebih afdhol dari pada menelan fitnahan dari mesuh-musuh mereka tanpa bukti.
Semoga Allah membimbing kita dalam menemukan kebenaran sejati. Amin.
Salam kenal buat sobatku abu nawas…
Akhi, setelahnya saya saksikan tayangan rekaman video shalatnya Imam Khumaini ternyata luar biasa tdk seerti yang sering difitnahkan kaum WAHABI dan SALAFI…. syukran atas infonya.
Dan ana au tambahkan sedikit sesuai apa yang saya pernah baca dan diskusikan langsung dengan teman-teman Syiah tenyata apa yg saudara katakan itu tidak berdasar… sbb dlm madzhab Syiah sujud dlm shalat itu harus di atas tanah atau apa yg tumbuh dei bumi selain yg biasa dimakan atau digunakan pakaian… tidak ada keharusan sujud di atas potongan tanah KARBALA seperti yg saudara katakan!
Adapun soal laknat juga sebuah dusta, tdk ada tuh dlm tayangan shlat Imam Khumaini!
Jadi bener tuh kata ustadz Abu jangan mudah menerima fitnah… WAHABI GEMAR MENFITNAH SYIAH DEMI BERKHIDMAT KDP TUAN TUAN MEREKA AMERIKA DAN IISRAEL!!!!!!!!
lala ba asyir yth,
setahu ane syiah justru yang lahir dari yahudi Abdulloh Bin Saba’
Xxxxxxx
sumber nyata kebencian syiah terhadap ahlu bayt dalam qunut syiah:
Xxxxxxx
antum tentu bisa membedakan, mana yang bertuankan amerika & israel?
Dapatkah antum berikan sejarah, bahwa syiah pernah perang melawan yahudi/zionis?
saran ane, kasih link/sumber yang terpercaya, supaya jawaban antum kuat ya akh
syukron
abu nawas
@abu nawas,
Apakah Syiah Imam 12kah menurut anda adalah bentukan dari tokoh yahudi Abdullah bin Sabâ?
Mengherankan, mengapa anda tidak melihat jawaban dari santri lirboyo kpd herman diatas?
Anda sepertinya mengambil kisah mahluk fiktif tersebut dari buku2 atau bisa juga orang2 yang tidak paham apa dan bagaimana Syiah itu.
Merujuk kitab2 hadist Syiah, memang ada tokoh fiktif itu disebut2. Tapi saya ingin bertanya kepada anda, tahukah anda bagaimana pendapat ulama Syiah atas kedudukan hadist dari tokoh fiktif tersebut? Apa jadinya bila ada seorang Nasrani berhujjah dengan hadist dhaif menurut ulama2 Sunni? Tentu anda akan menertawakannya bukan? Demikian juga halnya dengan Hujjah anda atas tokoh fiktif tersebut.
Segala sesuatunya harus dibuktikan!
Saya meminta kepada anda, buktikan kalau fiqih kami bukan berasal dari para Imam2 kami (AS)
Salam Damai,
Aku yakin kalau saja si abu nawas mau baca culu apa yang ditulis secara sistematis dan runut oleh abu salafy khususnya dlm seri ini pasti dia tdk mungkin menuliskan komentar di atas… pasti malu… sbb bukti bukti telah dibeber segamblang gamblangnya oleh abu salafy ….
Jadi semestinya kamu itu baca dulu, jgn ASBUN!!!!!!!!
afwan ustad,
mungkin sebaiknya kitab minhaj ahlus sunnah kita download, diterjemahkan & pelajari secara menyeluruh. jangan dikutip bagian tertentu.
http://sirat-e-mustaqeem.com/minhaj-u-sunnah_book-1899.html
bagian yang antum kutip merupakan cara ibnu taimiyah mengutip perkataan kaum nashibi untuk menghalau rafidhah yang berlebihan.
((Adapun serorang rofidhoh jika ia mencela Mu’aawiyah radhiallahu ‘anhu dengan mengatakan bahwa Mu’aawiyah adalah seorang pembangkang dan dzolim, maka seorang Nashibi akan berkata kepadanya : “Alipun demikian membangkang dan dzolim tatkala memerangi kaum muslimin untuk pemerintahannya, dan dia yang memulai peperangan dan menyergap mereka dan menumpahkan darah umat tanpa ada faedah bagi mereka, baik faedah agama maupun faedah duniawi. Pedang Ali di masa pemerintahannya terhunus bagi umat Islam dan tersimpan bagi orang-orang kafir)) (Minhaajus Sunnah 4/389).
syukron
abu nawas
Abu Salafy:
Akhi abu nawas, memang benar, kita tidak boleh membaca sepenggal sepenggal keterangan seorang tentang masalah tertentu, sebab akan menyebabkan pengambioan kesimpulan yang tidak utuh bahkannbisa saja salah!
Tetapi, trkait dengan Ibnu Taimiyah yang sedang saya soroti sikap dan pandangannya tentang Nabi saw dan Ahlul Bait beliau,, khususnya Sayyidan Ali ra sudahlah jelas sekali…. dari pernyataannya yang tidak sedikit dan yang bercecer dalam hampir lembar kitab Minhaj as Sunnahnya sudah cukup jelas dan mewaikil pandangan dan sikap Ibnu Taimiyah terhadap Khalifah Ali ra.
Selain itu, apa yang saya sajikan adalah apa yang telah diketahui oleh para ulama Ahlusunnah baik yang sezamn dengan Ibnu Taimiyah maupun setelahnya bahwa MEMENG TELAH TERBUKTI BAHWA IBNU TAIMIYAH TELAH MENGHINAKAN SAYYIDINA ALI!!! Para ulama Ahlusunnah itu mngatakan demikian setelah mengecek secara seksama dan detail pernyataan pernytaan Ibnu Taimiyah dalam Minhaj as Sunnahnya, tidak terkecuali ulama besar yang sering dibawa-bawa namanya sebagai yang rnengagungkan Ibnu Taimiyah yaitu al Hafidz Ibnu Hajar al Asqallani!
Jadi justeru mereka yang hanya membawa- bawa ucapan Ibnu Taimiyah yang TERKESAN MEMUJI SAYYIDINA ALI RA lah yang mengkaji Ibnu Taimiyah secara sepenggal sepenggal.
Adapun anggapan bhwa apa yang disampaisn Ibnu Taimiyah itu adalah hujjah kaum Nashibi dalam rangka membungkam kaum Syiah Rafidhah adalah anggapan keliru arena:
A) Siapa si nashibi yang berkata begitu? Di kitab kaum Nashibi yang mana keterangan mereka itu dapat ditemukan? Banyak buktibahwa apa yng tadinya diatakan Ibnu Taimiyah sebagai argumentasi kaum Nashibi ternyata dalam kesempatan lain diegaskan itu sebagai pendapat dan argumntasinya tanpa menisbatkannya kepada kaum Nashibi! Ini semua bukti bgwa Nashibi yang diaksud Ibnu Taimiyah tiada lain hanyalah dirinya sendiri!
B) Bukankah Ibnu Taimiyah dalam nantahannya itu mewakili Ahluunnah dalam menghujat Syiah yang telah enghujat Ahlusunnah dalam kitab Minhaj al Karamahkarya al Hilli -seorang ulamaSyiah yang sedang diantah Ibnu Taimiyah-, nah bukankah sudah seharusnya dalam etia berdiskusi Ibnu Taimiyah membawakan bantahan dn pembelaan Ahlusunnah terhadap hujatan Syiah! Lalu apa relevansinya Ibnu Taimiyah membawakan jaaaban/sanggahan aum Nashibi atas al Hilli/Syiah?! Syiah tidak sedang berhujjah atas kaum Nashibi tetapi Syiah sedang berhujjah atas Ahlusunnah! Tentunya dalam mnghadapi hujjah kaum Nashibi saya yakin Syiah punya hujjh sendiri!! Saya analogikan begini: Jika ada ksn ashrani berhujjah kepada kita bahwa Isa outra Tuhan, dan mereka berdalildengan mengajukan bukti dari Al Quran misalnya, lalu si ulama Islam itu membntah kaum Nashrani itu dengan membawakan hujjah dan argumentasinya kaum Yahudi yang menuduh Isa sebagai anak haram!, Apakah yangdemikian itu benar?!
Akhi abu nawas maaf kalau saya harus sedikit berpanjang-panjang dalam menjawab Anda semua itu demi niatan baiak saya agar Anda tidak tertipu oleh kejahilan sikap sebagan pemela Ibnu Taimiyah!
Wassalam
afwan ustad,
ane juga mau tanya, artikel antum lebih banyak diambil dari link berikut:
http://www.balaghah.net/nahj-htm/id/id/makalah/48(2).htm
penulis Oleh: Muchtar Luthfi
Penulis adalah Mahasiswa S2 Jurusan Perbandingan Agama dan Mazhab di Universitas Imam Khomeini, Qom-Republik Islam Iran.
syukron
abu nawas
Abu salafy:
Akhi abu nawas, adanya kemiripan tidak cukup sebagai bukti bahwa yang satu mengambil dari yang lain, apalagi memastikan bahwa abu salafy mengambil dari sana! Apakah kalau trbutki bahwa ssbagian akicah Ibnu Taimiyah dan kaum Wahabi tiu mirip dengan apa yang ada daam kitab-kitab suci kaum Yahudi berarti akidah Ibnu Taimiyah dan para wahabiyun itu diambil dari ajaran akidah Yahudi?!
pengambilan kesimpulannya terlalu terburu2 coba di cermati sekali lagi
‘Dengan pedangnya pondasi-pondasi Islam kokoh dan pilar-pilar agama pun tegak berdiri’ maka ia adalah kepalsuan yang nyata, kidzbun dzâhirun bagi setiap orang yang mengenal Islam. Tetapi pedang Ali adalah bagian dari banyak pedang, bagian dari banyak sebab kokhnya pondasi-pondasi Islam.(bukankah di sini maksudnya bantahan terhadap al-hilli yang mengatakan bahwa hanya pedang Ali yang mengokohkan islam,akan tetapi ibnu taymiyah menambahkan bahwa tidak hanya pedang ali, akan tetapi para sahabat yang lain juga turut serta sehingga dikatakan “pedang ali adalah bagian dari banyak pedang”.
dan adapun ungkapan beliau
“Dan banyak dari peristiwa yang dengannya Islam tegak kokoh, pedang Ali tidak memberikan pengaruh sedikit pun” hanya sebagai ungkapan bagi orang2 yang terlalu ghuluw terhadap sahabat ali bahwasanya ali hanya manusia biasa yang tidak dapat menjanjikan kemenangan krna penentuannya semua kembali pada allah. jadi maksudnya “tidak memberikan pengaruh sedikit pun” artinya tidak merubah sedikit pun ketentuan allah untuk mengokohkan islam karna semuanya telah tertulis.
pendapat saya sesuai dengan akhir perkataan beliau
“Demikian pula dengan pertolongan yang didapat selain Ali, seperti pertolongan yang didapat Abu bakar, Umar dan Utsman atas orang yang mereka perangi adalah pertolongan dari Allah untuk Rasul-Nya seperti yang Dia janjikan dalam kitab-Nya.”jadi tidak hanya ali namun perjuangan kemenangan dari pedang2 abu bakar,umar,maupun utsman tidak lain hanyalah janji allah untuk rasul-Nya sallallahu alaihi wasallam untuk menolong agama ini
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنا وَ الَّذينَ آمَنُوا فِي الْحَياةِ الدُّنْيا وَ يَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهادُ
“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (QS. Al Ghafir [40];51)
semoga allah meridhai seluruh sahabat nabi sallallahu alaihi wasallam
Abusalafy:
Ada dua hal yang ingin saya sampaikan:
1) Apakahnboleh bagi Ibnu Taimiyah atau siapapun demi menghadapi sikap “ghuluwnya Syi’ah” untuk menghinakan Sayyidina Ali ra dengan meremehkan dan mengihgkari besarnya jasa beoiau dalam berjuang demi menegakkan Kalimatullah?!
2) Apakah si ulama Syi’ah, al Hilli itu sedang mengatakan bahwa hanya dengan pedang Ali seorang pondasi Islam menjadi kokoh, sehingga Ibnu Taimiyah, seperti Anda simpulkan berhak membalasnya dengan mengiadakan peran pedang Ali ra!
Akhi, maaf, kalian kaum wahhabi salafi ini agak aneh,muntuk ayat-ayat jutasyabihat semisal ayat istiwa’ dll kalian ANTI TA’WIL! Tetapi giliran kata-kata sumbang Ibnu Taimiyah yang begitu jelas enghina Sayidina Ali ra kalan menakwilkannya! Sungguh aneh kalian ini!!!
Untuk sekedar bukti tambahan coba Anda perhatikan uasan Inu Taimiyah yang menjelaskan berbagai peperangan Ali ra, semisal di oerang Khandaq, di situ Ibnu Taimiyah benar-benar mengec7lkan arti duelmSayyidina Ali ra dengan ‘Amr bin Abdi Wudd, yang ia katakan bukan se8rang pemberani luar biasa, ia hanya biasa-biasa saja, jadi tidak perlu Ali dibesar-besarkan ketika berani berduel dengannya dan mampunmembunuhnya!! Padahalmsemua mengakui, bahkan Ibnu Katsir pun dalam almBidayah wa an Nihayah mengakui bahwa ‘Amr adalah pendeiar kaum Kuffar!
Lalu apakah kemudian karena kita sudah terlanjur cinta dan kagum kepada ibnu Taimiyah kita memelanya membabi buta?! Dengan mengingkari semua kekejian kata-katahyanyang mrnghina Sayyidina Alinkarramallahu wajhahu?
Apa yang saya katakan bahwa Ibnu Taimiyah iyu karena semangatnya membantah Syi’ah ia terjatuh dalam nista menghina Sayyidina Ali ra!! Jadi tidak ada yang perlu dibela lagi sobat!!,
Wahai, saudaraku muslim, kalian seperti anak kecil yang sedang main-main bola, semua rebutan ” aku yang paling berhak dapat bola”, sudahlah berdzikir saja, baca Al Quran yang rutin, kalau terus-terusan seperti ini hati kalian akan rusak, Abu Salafy engkau ini siapa dibanding Ibnu Taimiyyah ? Apa sudah benar pemahamanmu terhadap sikap dan pernyataan Ibnu Taimiyah terhadap Ali bin Abi Thalib, kami yang bergulat dengan kitab Ibnu Taimiyah saja tidak pernah memahami pernyataan Ibnu Taimiyah seperti yang kamu fahami. Sudahlah kamu Abu Salafy hanya salah faham karena sebelum kamu nulis sudah didasari dengan doktrin “benci” seperti yang ditanamkan guru-gurumu, karena Ibnu Taimiyah tegas terhadap kaum bathiniyah, sedang kebanyakan orang Melayu suka hal-hal yang begituan. Bagi yang tidak cocok dengan Abu Salafy sudahlah nggak usah peduliin, yang penting sekarang kita harus hati-hati dengan infiltrasi musuh Islam yang akan merongrong kesatuan kaum muslimin, sehingga kaum muslimin terlihat kotor di dunia ini. Mudah-mudahan Abu Salafy bukan termasuk infiltran tersebut. Amin.
____________
Abu Salafy
Dalam komen anda yang lalu anda bernasehat: Orang yang berilmu tidak usah masuk blog ini karena isinya amburadul, bisa mematikan hati.
nah kalo anda merasa berilmu saya harap anda tidak datang kemari apalagi berani berkomen, atau anda menelan omongan anda sendiri: Orang yang berilmu tidak usah masuk blog ini karena isinya amburadul, bisa mematikan hati. karena anda masuk blog ini berarti anda tidak berilmu…! makanya komen anda hanya cuap-cuap saja tanpa dalil dan bukti alias amburadul…!
Saran saya belajarlah lebih banyak tentang Syaikhun Nawasib Ibnu Taimiyah pujaan kaum nawasib/salafiyun…. setelah itu baru berbicara. jadi tidak memalukan.
Saya tunggu bantahan anda yang berdasar dalil dan bukti!
mudah mudahan alloh swt memberi ganjaran sesuai dgn niat dihati pak abusalafy dengan segera. amiin
Saya mah malas pusing2 ama macam2 pendapat sekarang! Saya setuju aja dengan ibnu taimiyah dan wahabi! Saya setuju aja islam harus kembali ke alquran dan sunnah rasul! Mengenai sahabat 4 itu semuanya unggul dan dekat dengan rasulullah! Semuanya sama tidak ada yang dilebihkan! Tidak baik juga melebihkan ali dan keturunannya!
FPI dan habib riziq itu juga membenci wahabi, sampai menanggapi dgn amarah dan caci maki, itu sbuah cerminan tidak baik! Emang yg begelar habib bisa semena2, ya gak lah! Kaya paling benar dan paling baik aja yang begelar habib, emang habib apa artinya??? Keturunan rasulullah??? Emang rasulullah punya anak laki2 yg hidup sampe menikah n dapat keturunan, gak la yau! Yg ada cuma anak perempuan rasullullah yg menikah dgn ali! Jdnya hasan bin ali bin abu thalib(tokoh qurais) dan husein bin ali bin abu thalib(tokoh qurais)! Emang arab menganut sistem matriakal, ya gak lah! Arab menganut patriakal! Gak mungkin garis silsilah menggok dari hasan & husein bin fatimah binti Muhammad bin Abdullah, salah kan! Yg benar hasan&husein bin ali bin abu thalib(abu thalib salah seorg tokoh qurais terkemuka dan disegani)! Hayoo para yg mengaku keturunan rasullullah.. Anda hrs jujur sebenarnya anda mau bilang keturunan rasullullah atau keturunan ali bin abu thalib??? Hehehehhehehe
Ingat, fakta sejarah, banyak dari keturunan laki2 yg…ke sekian dari seorang nabi dan rasul pada kenyataannya menjadi nabi dan rasul pula dan muhammad pun masih ada garis silsilah keturunan laki2 dari nabi ibrahim! Nah itu sebabnya garis keturunan laki2 dr Muhammad rasullulah diputus dari Allah agar tidak ada yg ngaku jd nabi nantinya! Sebaiknya kembali kepada alquran dan sunnah Rasul dan 4 sahabat! Tegakkan tauhid sepenuhnya, jauhi syirik, bidah dan mitos serta kultus! Alquran dan sunnah rasul adalah sebaik2 jalan dan petunjuk dunia akhirat!
Salam
@belajar
Saya mah jelas setuju dengan ustad abu salafy! Saya tidak setuju aja dengan ibnu taimiyah dan wahabi! Saya setuju aja islam harus kembali ke alquran dan itrah nabi Saw! Mengenai sahabat 4 itu ada yang unggul dan dekat dengan rasulullah ada yang biasa2 saja! sedangkan sahabat diluar yang 4 itu ada yang mengikuti nabi Saw, ada yang munafik, ada yang imannya biasa2! tidak semua sahabat yang hidup dijaman nabi itu bakalan masuk surga semua. dan mencintai ali dan adalah wajib! karena siapa yang tidak mencitai ali maka dia orang MUNAFIK
FPI dan habib riziq itu membenci wahabi, karena wahabi yang suka mencaci maki, nipu umat, menjelek2an umat islam lainnya itu sbuah cerminan yang tidak baik makanya FPI dab habib riziq benci! Emang mentang2 bergelar syaikh arab wahabi itu bisa semena2, ya gak lah! Kaya paling benar dan paling baik aja yang begelar syaikh itu, emang syaikh apa artinya??? Keturunan dari muawiyah??? Emang muawiyah punya anak laki2 yg hidup sampe menikah n dapat keturunan, ya iya lah yau! lihat saja sejarah banyak keturunan muawiyah yang gak berguna! walaupun ada yang baik hatinya tapi banyak yang sengak sperti yazid contohnya yang hobi ama cewek2 bening dan hobi mabuk! Emang islam menganut sistem kerajaan, ya gak lah! lihat ajah kerajaan saudi sekarang noohhh! hadis yang bilang kalau setelah khalifah maka jadi sistem kerajaan itu dhoif! Hayoo para yg mengaku syaikh arab.. Anda hrs jujur sebenarnya anda mau bilang keturunan keturunannya muawiyah yang sekarang jadi raja di arab sono gak ngikutin sunnah nabi Saw??? Hehehehhehehe
Ingat, fakta sejarah, banyak dari keturunan muawiyah yang menghina, menyiksa keturunan nabi Saw dan orang2 yang mencintai ali kwj. Nah itu sebabnya garis keturunan dari muawiyah sekarang dilanjutkan sama raja saudi sono pake baju wahabi yang intinya berusaha untuk menjauhkan orang2 dari keluarga nabi Saw. Sebaiknya kembali kepada ALQURAN DAN ITRAH NABI SAW! ALQURAN DAN ITRAH NABI SAW adalah sebaik2 jalan dan petunjuk dunia akhirat!
Salam
Astaghfirullah..
Baru pada punya ilmu sedikit aja udah pada sombong dan menghujat orang.
Mending isi blog ini dengan aqidah, supaya lebih bermanfaat. Kecuali klo memang hati kalian sudah hitam.
Wassalam.
ABU SALAFY & KOMENTATOR SYIAH RAFIDHAH,
Anda lihat semua ulama aswaja 4 mazhab mengkafirkan SYIAH.
Kyai Hasyim Asyahari juga telah menulis bahaya syiah di dalam kitabnya.
Salafy is dead> Anda percuma mengaku-ngaku aswaja, dari cara menulis saja sudah ketahuan anda ini SYIAH RAFIDHAH. Anda belum bisa BERTAQIYYAH rupanya 🙂
:
http://www.taqrib.info/indonesia/index.php?option=com_content&view=article&id=1575:ensiklopedia-sahabat-nabi-muhammad-saw&catid=42:gozaresh&Itemid=98
Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw
Jumat, 26 April 2013 22:09 | | |
Ketika Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw ini disebarkan di dunia, tentu tidak akan dipandang hanya sebagai karya hadis sebagaimana kitab “Bihâr Al-Anwâr”,melainkan sebagai karya sejarah Islam yang menyebarkan ajaran Islam sesungguhnya.
TNA – Acara pertunjukan 7 jilid buku “Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw” digelar di Pusat Penelitian Baqirul Ulum dan dihadiri oleh para ulama dan peneliti, antara lain Hujjatul Islam Sayid Mahdi Khamusyi, Hujjatul Islam Muhammad Hadi Yusufi Gharawi, dan Husain Qasyqa’i.
Kiat Sebagian Orang Mengubah Cara Shalawat Kepada Nabi Muhammad Saw
Dalam acara pertunjukan serial buku Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw, Hujjatul Islam Yusufi Gharawi ketua tim peneliti dan penulis karya besar ini mengatakan, ‘Salah satu kancah pembelaan terhadap sebuah mazhab Islam adalah penulisan karya tentang sahabat Nabi Muhammad Saw. Kita tahu bahwa yang lebih sering menulis tentang Ahli Bait suci Nabi Saw adalah orang-orang Syi’ah, sehingga sebagian kelompok muslim mengusung masalah “pengikut sahabat” lalu menggugat kelompok Syi’ah dalam hal ini, mereka sebarkan bahwa Syi’ah hanya peduli terhadap Ahli Bait as dan acuh tak acuh terhadap sahabat. Maka peran ensiklopedia ini antara lain menjawab tuduhan dan membongkar pemutarbalikan fakta itu.’
Dia menambahkan, ‘Sekitar 300 tahun lalu, Almarhum Sayid Ali Khan Madani Syirazi sudah mencium masalah ini, segera dia ambil pena dan menulis buku “Al-Darojât Al-Rofîʻah”, sampai batas tertentu target menanggapi tuduhan di atas teratasi oleh buku ini, tapi pada batas-batas yang lain masih belum terjawab. Tapi sungguh empat pasal pembahasan dari karyanya sangat berharga. Karena itu saya sarankan kepada para peneliti di Pusat Penelitian Baqirul Ulum untuk menghidupkan kembali karya tersebut, tentunya setelah mereka tinjau kembali.’
Peneliti sejarah Islam ini juga mengatakan, ‘Pekerjaan utama Sayid Ali Khan Madani Syirazi adalah komentar dan keterangannya terhadap kitab “Al-Shohîfah Al-Sajjâdiyah” yang disusun dalam buku yang berjudul “Riyâdh Al-Sâlikîn” dan terhitung sebagai keterangan paling rinci dalam hal ini.
Dia melanjutkan, ‘250 tahun kemudian, Almarhum Muhadis Qumi juga berusaha menanggapi pemutarbalikan fakta di atas dengan menuliskan buku yang dari satu sisi lebih kecil dari karya Sayid Ali Khan tapi dari sisi lain lebih terperinci darinya. Buku itu dia beri judul “Tuhfah Al-Ahbâb fî Nawâdir Âtsâr Al-Ashhâb”, dan di dalamnya dia juga menyebutkan sebagian sahabat yang tidak mengindahkan status mereka sebagai sahabat Nabi Saw, dan hal itu dia sebutkan demi menjadi pelajaran bagi umat Islam pada umumnya.’
Yusufi Gharawi menjelaskan juga bahwa karya Almarhum Alimi lebih sempurna dibandingkan karya Sayid Ali Khan dan Muhadis Qumi, dia mengatakan, ‘Karya-karya dahulu sebenarnya telah menjalankan sebagian tugas ini, dan gaya penulisan Muhadis Qumi –contohnya- berhubungan dengan seratus tahun yang lalu, dimana sebagian referensi biografi yang tercantum di sana nyaris satu halaman penuh.’
Dia mengatakan, ‘Jilid pertama serial buku Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw ini secara khusus membahas tentang sahabat Nabi Saw dari kalangan Bani Hasyim, termasuk di dalamnya Ahli Bait beliau. Adapun sahabat yang lain kemudian dibahas berdasarkan urutan huruf abjad.’
Ketua tim peneliti dan penulis ensiklopedia ini di sela-sela pidatonya menjelaskan, ‘Tidak ada satu pun riwayat dari imam-imam suci Ahli Bait as yang menekankan frasa ‘wa sallam’ dalam shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Pada kenyataannya, orang-orang yang hendak memenggal frasa ‘wa âlih’ dari shalawatlah yang menyelundupkan frasa ‘wa sallam’ dalam shalawat setelah kalimat ‘shollallôhu ʻalaihi wa âlih’. Dan tentu saja penyelundupan seperti ini tidak dibenarkan serta tidak pula diakui oleh Syi’ah.’
Dia menambahkan, ‘Ibnu Hajar Asqalani, walau pun dia menulis buku gugatan terhadap Syi’ah tapi ketika sampai pada pembahasan tentang shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dia mengakui bahwa dalam hal ini yang benar adalah Syi’ah, dan yang dimaksud dengan penggalan ayat ‘wa sallimû taslîmâ’ dalam surat Al-Ahzab bukanlah ucapan salam kepada Rasulullah Saw, melainkan kepasrahan diri terhadap perintah dan larangan beliau.’
Bukan Sekedar Karya Hadis
Husain Qasyqa’i, ketua Pusat Penelitian Baqirul Ulum, secara menjelaskan kronologi singkat dari penelitian tentang sahabat Nabi Muhammad Saw, kemudian dia menyebutkan berapa ciri khas Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw ini. Dia berkata, ‘Rencana global penelitian ini diajukan pada tahun yang diberi nama Tahun Nabi Muhammad Saw, sejak itu dilakukan kerja sama dan dialog dengan fakultas sejarah di Universitas Teheran. Adalah taufik Ilahi bagi kami bertemu dengan kitab Almarhum Alimi yang kemudian mengisi 25 % dari ensiklopedia ini, tapi secara keseluruhan tidak karya beliau tidak memenuhi target yang kita inginkan.’
Dia tambahkan, ‘Para peneliti telah mengirimkan berbagai artikel mengenai hal ini kepada kita, lalu Hujjatul Islam Yusufi Gharawi mempelajari seluruh artikel itu dan pada akhirnya hanya sedikit yang layak terima.’
Menurut keterangan Qasyqa’i, ensiklopedia ini menuliskan sejarah sahabat dan Nabi Muhammad Saw sesuai dengan literatur Syi’ah, sedangkan kitab yang ditulis oleh Almarhum Alimi tidak sepenuhnya demikian. Dia mengatakan, ‘Dalam kancah ilmiah sejarah, sumber paling besar milik Ahli Sunnah, dan sampai sebelum ini tidak ada karya sejarah sahabat Nabi Saw yang ditulis berdasarkan literatur dan pemikiran Syi’ah.’
Dia juga menyebutkan, ‘Poin yang mungkin jarang disinggung adalah bahwa Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw ini di samping bersifat dokumenter, ia juga betul-betul ilmiah dan berdasarkan penelitian yang kuat serta mendalam, karena itu dimensi penelitian ini memberikan nilai penting tersendiri kepadanya. Maka sudah barang tentu penulisan ensiklopedia ini membutuhkan keahlian tingkat tinggi, sehingga karya yang dihasilkan di samping historis juga merupakan penyebar ajaran Islam yang sesungguhnya.’
Ketua Pusat Penelitian Baqirul Ulum ini mengatakan, ‘Ketika Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw ini disebarkan di dunia, tentu tidak akan dipandang hanya sebagai karya hadis sebagaimana kitab “Bihâr Al-Anwâr”,melainkan sebagai karya sejarah Islam yang menyebarkan ajaran Islam sesungguhnya.’
Di dalam pidatonya Qasyqa’i juga menguraikan kegiatan-kegiatan Pusat Penelitian Baqirul Ulum dan berkata, ‘Orientasi kita pada tiga tahun terakhir dalam pusat penelitian ini adalah pengembangan budaya agama, dengan kata lain menyebarkan ajaran Islam yang sesungguhnya dengan landasan ilmiah yang kuat.’
Dia menyebutkan langkah-langkah strategis Pusat Penelitian Baqirul Ulum antara lain adalah memproduksi isi atau kandungan yang diperlukan dalam kancah tablig, mendeteksi peluang dan tantangan serta melumpuhkan ancaman. Dia katakan, ‘Dalam produksi isi, kita bekerja di tiga bidang; hukum, hadis dan sejarah, dan bidang pembangkitan kembali karya terdahulu. Di bidang hukum, kita beraktivitas dengan pola pandang tablig, karena itu kita menyusun hukum fikih sekaligus dalilnya sehingga dapat dengan mudah diakses oleh para mubalig.’
‘Adapun di bidang hadis’ lanjutnya, ‘yang sewajarnya menjadi landasan bagi para mubalig, kita telah melakukan dua pekerjaan; yang satu mengenai keluarga dan yang lain mengenai etika, termasuk di dalamnya indeksasi hadis-hadis tentang etika. Dengan demikian, setiap mubalig saat menjelaskan sebuah topik mampu melihat dan menerangkannya dari berbagai sisi.’
Dia mengatakan, ‘Salah satu kegiatan pusat penelitian ini adalah melumpuhkan langkah-langkah anti tablig mazhab dan agama serta aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh kelompok Wahabi serta Baha’i di berbagai media. Dua tahun lalu, banyak film yang dikaji dan dikritisi, selain itu kita melakukan penyorotan tajam terhadap apa yang sedang masuk ke kancah cinema dari sudut pandang agama.’
Paling Lengkap di Bidangnya
Hujjatul Islam Sayid Mahdi Khamusyi, ketua Organisasi Tablig Islami, dalam acara pertunjukan Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw mengatakan, ‘Amirul Mukminin Ali as adalah teladan hidup kaum pria dan Sayidah Fatimah Zahra sa adalah teladan hidup kaum wanita di kalangan umat Islam, sedangkan Rasulullah Saw adalah nabi penutup para nabi yang menyampaikan wahyu Ilahi dan Al-Qur’an adalah mukjizat beliau sekaligus hidayah yang paling besar bagi umat manusia.’
‘Adalah keharusan’ menurut dia, ‘bagi para peneliti dari tahun ke tahun yang berikutnya untuk menyuguhkan penelitian dan telaah baru mengenai kehidupan individual, sosial, politik, dan lingkungan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad Saw, begitu pula cakrawala yang beliau gambarkan bagi umat manusia, karena beliau berbicara atas dasar wahyu Ilahi.’
Ketua Organisasi Tablig Islami ini menambahkan, ‘Kita mengimani apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw kepada umat manusia, dan menurut kita semua orang berkewajiban untuk mematuhi perintah dan menghindari larangannya. Menurut keyakinan kami, beliau mengumpulkan seluruh wahyu yang pernah disampaikan kepada para nabi sebelumnya, dan agama Islam yang dibawakannya adalah penyempurna dan penghapus sebagian dari ajaran agama-agama yang sebelumnya. Karena itu, kehidupan beliau merupakan pelajaran bagi semua orang.’
Bersandar pada ayat 92 surat Alu Imran, dia mengatakan, ‘Menurut ayat ini, keyakinan, akhlak dan hukum adalah tiga tonggak yang kita butuhkan untuk berkembang dalam sistem kesempurnaan yang diciptakan oleh Tuhan. Karena itu, tutur kata Nabi Muhammad Saw adakalanya merupakan wahyu langsung dari Allah Swt, dan ada kalanya ucapan dari dia sendiri, tapi bagaimana pun juga kedua-duanya tetap merupakan bukti bagi kita semua. Dengan kata lain, hukum Rasulullah Saw adalah diambil dari wahyu Ilahi.’
Khamusyi juga mengatakan, ‘Dari sudut pandang fikih, sabda dan tindakan Rasulullah Saw adalah bukti bagi kita semua, maka kita harus memandangnya layaknya hukum Ilahi. Lebih dari itu, sikap diam beliau juga merupakan bukti bagi kita untuk mengetahui hukum Ilahi. Karena itu, periwayatan hadis beliau adalah tugas yang harus dilakukan secara baik.’
Dia menyebut penulisan Ensiklopedia Sahabat Nabi Muhammad Saw ini merupakan pekerjaan yang membanggakan. Lalu dia mengatakan, ‘Saya berharap ensiklopedia ini segera diterjemahkan ke Bahasa Arab agar bisa dimengerti oleh masyarakat intelektual yang lebih luas.’
Dia juga mengatakan, ‘Harapan awal kami dari penulisan ensiklopedia ini adalah lahirnya karya ilmiah tentang sahabat Nabi Saw yang lengkap dan sempurna. Tentunya kami yakin bahwa karya ini lebih lengkap dan sempurna dibandingkan karya-karya sebelumnya.’
Pada akhirnya dia mengatakan, ‘Saya bersyukur kepada Allah Swt pekerjaan ini selesai dengan baik, sehingga masyarakat intelektual dan Muslimin dunia pada umumnya dapat mengambil manfaat darinya, karena sepak terjang orang-orang yang hidup pada zaman Nabi Muhammad Saw merupakan aksi dan reaksi sosial mereka terhadap ajaran beliau Saw dan dapat memberikan model tersendiri kepada masyarakat kita.’ [TNA – FIPMI]
Masak hanya karena hal itu ibnu taimiyyah langsung dihina seperti itu? apa yang dikatakan beliau sudah pada tempatnya..ingat, disitu jelas beliau berdialog dengan orang syiah, yang jelas2 diketahui secara aqidah mereka itu amat sangat berlebihan dalam memuja sayyidina ‘ali, bahkan ada yang mendudukkan posisi beliau diatas rasulullah! dan satu yang sudah pasti: syiah itu nganggep para sahabat selain Ali murtad, dan sama sekali gak ada jasanya buat Islam. nah, karenanya Ibnu Taimiyah mengatakan seperti itu. Ali bukanlah satu2 nya sahabat yang paling utama.! Islam itu kokoh bukan semata jasa Ali! ada banyak peperangan dalam Islam dimana peran Sahabat Ali biasa2 aja, atau setidaknya tidak begitu menonjol, misalnya perang badar. bukankah itu pernbyataan biasa aja? CMIW
bagi mereka yg meragukan jasa sydina Ali kw ra dalam perjuang pernyebaran agama islam hingga menghardiknya sperti ibnu taimiy dengan pandangan yg merehkan jasa beliau. kmudian mngatakan hal itu BIASA !!!
maka saya tantang anda untuk mendatangkn HADIS / sejarah shahih yg tidak memuji keilmuan, ketakwaan, kezuhudan & keberanian amirul mu’minin ALI kw. kecuali itu fitnah & berita bohong yg diada-ada musuh2 islam trmasuk ibnu taimiyah. tdk akan anda jumpai kcuali dlm kitab2 kaum pembenci nabi.
SAYA SAJIKAN HADIS RIWAYAT KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB
bagi kaum nawasib, pembenci keutamaan ALI & AHLUL BAIT SUCI NABI
yg bisa anda rujuk pada KITAB PARA ULAMA !
ibnu Abbas mendengar umar bin khattab berkata : HENTIKAN UMPATAN KALIAN terhadap ALI, krna aku prnah mendengar rasul bersabda mengenai 3 keutamaan ALI, yg masing2 lbih aku sukai dr apapun jg didunia ini. pada suatu hari aku brsma abu bakar.abu ubaidah & sjumlah shbat nabi yg lain. kami melihat nabi bersandar kpda ali & memeluk pundakn
….memeluk pundak ali seraya bersabda, YA ali engkau adalah org pertama yg beriman & org pertama yg masuk islam. kmudian beliau besabda ” kedudukanmu disisiku bgaikan kdudukan harun disisi musa ” bohong org yg mngatakan mencintaiku namun ia membecimu
ulama hadis yg meriwayatkan hadis manzilah diatas , dgn berbagai redaksi yg berbeda :
*Nasr bin Muhammad samarqandi (kitab al-majalis)
*Muhammad bin abdurhman Dzahabi (al-riyadh al-nadirah)
*Muhibbuddin Thabari (Dzakhair al-uqba)
* syekh sulaiman al-hanafi (yanabi’ mawaddah)
* ibnu Asakir dlm Tarikhnya. dll
umar bin khattab berkata : ali telah dberi 3 hal yg jika aku mndpatkan salah satu darinya tentu lebih aku sukai daripda unta berwarna merah.
1. nabi telah menikahkan putri ksyangan beliau dengannya
2. smua pintu yg mnuju masjid ditutup kcuali pintu rumahnya,
3. nabi menyerahkan bendera perang khaibar kepadanya
( HAKIM dlm MUSTADRAKNYA juz 3/125. MUSNAD AHMAD KHAWARIZMI dlm MANAQIBNYA hal.26 . SUYUTHI TARIKH KHULAFA)
herman
ABU SALAFY & KOMENTATOR SYIAH RAFIDHAH,
Anda lihat semua ulama aswaja 4 mazhab mengkafirkan SYIAH.
Kyai Hasyim Asyahari juga telah menulis bahaya syiah di dalam kitabnya.
jawab
Rafidhah Adalah Pendusta
Kebanyakan pengikut Salafy seringkali menyebut pengikut Syiah dengan sebutan Rafidhah. Sebutan Rafidhah itu biasanya diringi dengan pernyataan merendahkan dan Tuduhan yang mereka kutip dari perkataan-perkataan Ulama. Pernyataan tersebut yaitu Rafidhah Adalah Seburuk-buruk Pendusta. Dengan ini mereka pengikut Salafy seenaknya menyatakan Setiap orang Syiah sebagai Rafidhah dan Rafidhah adalah seburuk-buruk Pendusta. Artinya yang ingin dinisbatkan oleh pengikut Salafy itu adalah bahwa Pengikut Syiah itu semuanya Pendusta, jadi harus diingkari dan dikecam. Sungguh Argumentum Ad Hominem yang menjijikkan.
.
Bayangkan saja jika ada seorang Syiah yang dengan Itikad baik berdiskusi kepada seorang Sunni atau Salafy maka dengan mudahnya Sunni atau Salafy itu berkata Untuk apa berdiskusi dengan seorang Rafidhah yang terkenal pendusta. Atau mereka Sunni atau Salafy itu ada yang berkata Jangan percaya dengan Rafidhah yang mengutip kitab-kitab hadis Sunni, mereka itu adalah pendusta.
Benarkah apa yang dikatakan salafi-wahabi tentang syiah rafidha bahwa ulama2 suni mengkafirkan mereka ? ? Mari kita simak apa kata ulama suni tentang seorang syiah rafidah :
Abbad bin Ya’qub Al Asadi Ar Rawajini Al Kufi
Keterangan tentang Beliau dapat ditemukan dalam Hadi As Sari jilid 2 hal 177, Tahdzib At Tahdzib jilid 5 hal 109 dan Mizan Al Itidal jilid 2 hal 376. Disebutkan
• Ibnu Hajar berkata bahwa Abbad adalah seorang Rafidhah yang terkenal hanya saja Ia jujur
• Ibnu Hibban berkata bahwa Abbad seorang Rafidhah yang selalu mengajak orang lain mengikuti jejaknya.
• Saleh bin Muhammad berkata “Abbad memaki Usman bin Affan”
Jadi Abbad adalah Seorang Rafidhah yang oleh Abu Hatim dikatakan “Ia tsiqat”, beliau seorang Rafidhah dimana Hakim berkata Ibnu Khuzaimah ketika membicarakan Abbad, Ia berkata “Riwayat Abbad dapat dipercaya tetapi pendapatnya sangat diragukan” .Adz Dzahabi berkata “Abbad seorang yang berlebihan Syiahnya, Ahli bid’ah tetapi jujur dalam menyampaikan
2. Sulaiman bin Qarm Abu Dawud Adh Dhabi Al Kufi
Dalam Kitab Tahdzib At Tahdzib jilid 4 hal 213 dan Mizan Al I’tidal jilid 2 hal 219, disebutkan pernyataan Ulama mengenai Sulaiman bin Qarm. Ada yang menyatakan beliau dhaif(Yahya bin Main dan Abu Hatim) dan ada yang menyatakan beliau tsiqah. Tetapi coba lihat apa yang dikatakan IBNU HIBBAN, BELIAU BERKATA SULAIMAN SEORANG RAFIDHAH YANG EKSTRIM. Anehnya walaupun Ibnu Hibban menyatakan Ia Rafidhah, AHMAD BIN HANBAL MENYATAKAN SULAIMAN TSIQAT, tidak ada sesuatu yang membahayakan atas diri Sulaiman hanya saja Ia berlebihan dalam bertasyayyu. Begitu pula pernyataan Ahmad bin Adi “Sulaiman banyak memiliki hadis hasan dan afrad”. Sulaiman bin Qarm adalah perawi hadis dalam kitab Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan Sunan Tirmidzi.
Jika RAFIDHAH MEMANG PENDUSTA MENGAPA AHMAD BIN HANBAL MENYATAKAN TSIQAT PADA SEORANG PENDUSTA, MENGAPA IMAM MUSLIM MERIWAYATKAN HADISNYA DALAM KITAB SHAHIH BELIAU ATAU JUSTRU SEBENARNYA IBNU HIBBAN KELIRU. Jika memang Ibnu Hibban keliru maka saya katakan kalau seorang Ulama saja bisa keliru dalam menentukan siapa yang Rafidhah mengapa PENGIKUT SALAFY ITU BEGITU SOKNYA DENGAN MUDAH BERKATA SIAPA YANG RAFIDHAH.
3. Abdul Malik bin A’yun Al Kufi
Keterangan tentang Abdul Malik dapat dilihat dalam Tahdzib At Tahdzib jilid 6 hal 385 dan Mizan Al I’tidal jilid 2 hal 651. Beliau Abdul Malik dinyatakan oleh Al Hamidi dan Sufyan bin Uyainah sebagai seorang Rafidhah
• Al Hamidi menceritakan bahwa Sufyan menerima hadis dari Abdul Malik seorang Syiah. Al Hamidi berkata bagiku Abdul Malik adalah seorang Rafidhah yang suka menciptakan ajaran bid’ah.
• Al Hamidi berkata dari Sufyan bahwa Abdul Malik dan kedua saudaranya Zararah dan Hamran adalah penganut Syiah Rafidhah.
• Al Uqaili dalam Ad Dhuafa menyatakan bahwa Abdul Malik seorang Rafidhah
Tetapi jika kita melihat pernyataan Ulama lain maka ditemukan bahwa Abdul Malik tsiqah dan jujur.
• Ibnu Hibban menyatakan Abdul Malik tsiqat dan memasukkan namanya dalam Ats Tsiqat
• Al Ajli menyatakan Abdul Malik sebagai tabiin yang tsiqat
• Abu Hatim berkata “Ia orang Syiah tetapi jujur”
• Al Mizzi dalam Tahdzib Al Kamal berkata bahwa Abdul Malik itu Rafidhah tetapi Shaduq(jujur)
Abdul Malik adalah perawi Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Nasai, Sunan Ibnu Majah, Sunan Abu Dawud dan Sunan Tirmidzi
Jadi bagaimana mungkin RAFIDHAH YANG DIKATAKAN DUSTA ITU DIAMBIL HADISNYA OLEH PARA ULAMA SUNNI.
sumber : http://secondprince.wordpress.com/2008/06/09/sunni-mengambil-ilmu-dari-rafidhah/
KOK BISA YA IMAM HADIST YG DIBANGGAKAN SALAFI-WAHABI MENGAMBIL HADIST DARI ORANG “KAFIR’ SEBAGAIMANA DIKLAIM OLEH PENGIKUT MUQALID BUTA SALAFI WAHABI BAHWA SYIAH RAFIDHA ADALAH KAFIR.
APAKAH BUKHARI DAN IMAM2 SUNI DAN SALAFI TIDAK TAHU BAHWA DIHARAMKAN UNTUK MENGAMBIL HADIST DARI ORANG KAFIR ??? ATAU DERAJAT DAN PENGETAHUAN IMAM BUKHARI, AHMAD BIN HANBAL TTG HADIST/ DAN SANAD MASIH JAUH DIBAWAH PENGEKOR SALAFI WAHABI ???? silahkan antum jawab bung herman ???