Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!
Sayyidina Ali ra. Menegaskan Kemunafikan Mu’awiyah!
Sayyidina Ali ra adalah Pimpinan Tertinggi Ahlusunnah di zamannya. Sikap dan pandangan beliau adalah sikap dan pandangan Ahlusunnah sejati. Sayyidina Ali ra adalah puncak tertinggi hirarki Salaf Shaleh! Kenyataan ini saya katakan kepada seluruh kaum Mulsimin, khususnya dari kalangan Salafi Wahhâbi. Karena mereka sangat gemar mengobral sikap dan pandangan Salaf sebagai hujjah, seakan Sayyidina Ali ra. dan para sahabat Ahli Badar bukan Salaf Shaleh! Dan Salaf Shaleh itu hanya orang-orang yang dianggap mendukung penyimpangan akidah mereka semata! Dan akibatnya, mereka terjebak dalam kesesatan berpikir dan berakidah dengan berbagung kepada kelompok penganjur ke dalam api neraka, al Fiatul Bâghiyah!
Dan adalah kekeliruan fatal ketika ada anggapan bahwa Sayyidina Ali ra. hanya sekedar musuh Mu’awiyah. Sebagaimana kaum Salafi Wahhâbi tidak mungkin menganggap bahwa Khalifah Abu Bakar ra. sekedar musuh Musailah al Kadzdzâb… Demikian juga semestinya, mereka harus mengakui bahwa Ali ra tidak sekedar musuh Mu’awiyah! Adapun mereka menganggap Abu Bakar pucuk Pimpinan Salaf di masanya, Umar ra pucuk Pimpinan Salaf di samanya dan Utsman pucuk Pimpinan Salaf di zamannya, lalu kemudian ketika giliran sampai kepada Ali ra. mereka hanya menganggap Ali sekedar musuh Mu’awiyah… Terlebih lagi, kenyataannya bahwa para Salafi Wahhâbi selalu bersungguh-sungguh dalam membela musuh-musuh Sayyidina Ali ra. seperti Mu’awiyah dan Amr bin al Âsh dan menposisikan mereka sebagai Penggede Salaf…. Ini jelas-jelas adalah penistaan atas nama agama!
Saya katakan demikian dengan penuh keyakinan… Ali adalah Imamnya Ahlusunnah di masanya! Silahkan yang setuju untuk setuju dan yang menentang untuk menentang! Sikap dan pandangan Sayyidina Ali ra. adalah pelerai akhir yang tidak dapat ditawar-tawar atau digugat! Karena selain ia adalah sikap Ali ra ia juga sesuai dengan nash-nash Islam yang muttafaqun ‘alaih!
Telah dinukil dari Sayyidina Ali ra. riwayat-riwayat yang mutawatir tentang sikap dan pandangannya tentang kemunafikan Mu’awiyah dan kecaman beliau atasnya! Berawal dari sekedar al baghyu, membangkang dan memberontak, naik menjadi kemunafikan dan puncaknya menampakkan kekafiran nyata tanpa tedeng aling-aling!
Saya tidak akan menganggap Sayyidina Ali ra., Sayyidina Ammâr ra. dan para sahabat Ahli Badar bukan Salaf panutan saya hanya untuk mebela Mu’awiyah si Penganjur ke dalam api neraka! Jika teman-teman Salafi Wahhâbi siap dan sanggup itu urusan mereka!!
Telah Mutawâtir Sikap Tegas Sayyidina Ali ra. Tentang Kemunafikan Mu’awiyah!
Penukilan sikap dan pendangan Sayyidina Ali ra. yang mengecam Mu’awiyah karena kemunafikannya adalah sangat banyak dan telah mencapai derajat mutawâtir… mu’awiyah hanya menyerah dan tidak menerima Islam secara benar dengan dibarengi keimanan! Dan apa yang beliau katakan bukan hasil analisa bekela dari tindak-tanduk dan sepak terjang Mu’awiyah…walaupun semua itu juga telah jelas menujukkan kemunafikannya! Akan tetapi beliau ra. yakin akan kemunafikan Mu’awiyah dari sanda suci baginda Rasulullah saw…. Jadi jika para Salafi Wahhâbi keberatan terhadap Sayyidina Ali ra. dan mengancam, mislanya dengan mau murtad massal, ya silahkan saja… saya yakin semua kaum Muslimin tidak akan ada yang keberatan!
Toh Sayyidina Ali ra juga tidak sendirian dalam keyakinan tersebut… para sahabat mulia dan kaum tabi’în yang shaleh juga banyak yang sependapat dengan beliau ra.! kendati di kemudian hari, berkat usaha keras sebagian pendukung pohon terkutuk mampu memutar balikkan kenyataan dan merasiakan kebenaran sehingga kenyataan itu menjadi samar bagi banyak kaum Muslimin! Dan akhirnya, mereka tertipu dan membanggakan Mu’awiyah sebagai Pencatat Wahyu, Khâlul Mukminin, Khalifah Rasulillah dan lain sebagainya dari kepalsuan-kepalsuan yang disebarkan kaum Salafi Wahhâbi tidak terkecuali Ustadz Firanda yang tidak pernah melek kebenaran sebab yang ia terima hanya islam versi bani Umayyah bukan Islamnya yang Rasulullah ajarkan dan diwariskan oleh Salaf Shaleh; Ali, Ammâr dan para sahabat mulai lainnnya!
Andai bukan karena kerja keras musuh-musuh Salaf Shaleh; Ali dan kawan-kawan pastilah kenyataan akan kemunafikan Mu’awiyah ini tidak akan samar bagi seluru kaum Muslimin…
Kenyataan ini harus dimengerti oleh setiap Muslim agar tidak mudah ditipu oleh “Salafi Gadungan” yang hanya tertaklid kepada para pemuja Mu’awiyah dan kesesatan bani Umayyah! Dengan klaim-klaim palsu dan intimidasi bahwa sesiapa yang tidak mencintai Mu’awiyah, mengakuinya sebagai sahabat mulia yang banyak andilnya dalam Islam maka ia adalah Ahli Bid’ah dan akan dicampakkan ke dalam neraka Jahannam!
Jangan gentar dengan intimidasi para pemuja Mu’awiyah dan kesesatan bani Umayyah… murkan Allah harus lebih menjadi pertimbangan ketimbang sekedar ancaman kaum Salafi Wahhâbi!
Jika Anda masih maragukan bahwa Sayyidina Ali ra. adalah sahabat teralim, terfaqih, terafdha dll maka paling tidak beliau adalah yang paling afdhal, paling pandai, paling adil di zamannya dan beliau adalah Pimpinnan Tertinggi Salaf di masanya! Lalu salahkan jika Anda membangun agama dan akidah Anda di atas sikap dan pandangan Sayyidina Ali ra.?!
Ini minimal yang harus kita katakan… dan jika Anda mengatakan selain ini maka dikhawatirkan Anda sedang terjangkit kemunafikan. Wal iyâadzu billah!
Sikap Tegas Sayyidina Ali ra.
Seperti telah saya singgung sikap dan pandangan Sayyidina Ali tentang kemunafikan Mu’awiyah telah banyak diriwayatkan dengan berbagai redaksi dan dalam berbagai kesempatan dan dari berbagai jalur.
Dan saya khawatir sebagian kaum Salafi Wahhâbi berbalik mengecam dan mengutuk Sayyidina Ali ra. karena terbukti beliau menegaskan kemunafikan tuan pujaan mereka; Mu’awiyah bin Abi Sufyan! Semua itu bisa saja terjadi, sebab kemunafikan dan kedengkian apabila telah menguasai jiwa seorang ia pasti akan kehilangan kontrol keseimbangan jiwa dan pikirannya! Ketidak sukaan kepada Sayyidina Ali ra. bukan halbaru. Ia telah ada sejak lama selama adanya kemunafikan dan selama rasa hasut masih menguasai jiwa sebagian umat Islam! Karenanya, ketika sahabat mulia Hudzaifah bin al Yamân (yang dikenal banyak diberi-tau Rasulullah saw. tentang rahasia-rahasia) menasihati umat Islam agar bergabung memsama Ammâr, sebagian dari mereka membantahnya dengan mengatakan, “Bagaimanna Anda memerintah kami bergabung bersama Ammâr, sementra Ammâr itu tidak pernah berpisah dari membela Ali?! Maka Hudifah ra. menjawab: “Sesungguhnya rasa hasut telah menghancurkan kalian. Apaka sesungguhnya yang membuat kalian lari dari Ammâr itu karena ia selalu dekat dengan Ali? Demi Allah Ali benar-benar lebih utama dari Ammâr seperti jauhnya tanah dari awan. Dan sesungguhnya Ammâr adalah orang yang sangat baik.”[1]
Pernyataan Sikap Sayyidina Ali ra. Dalam Riwayat Qais bin Abi Hâzim
Di bawah ini saya akan sebutkan pernyataan sikap Sayyidina Ali ra. dari riwayat Imam al Bazzâr dalam Musnad-nya,2/191 dari Qais bin Abi Hâzim:
حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ يَعْقُوبَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا السَّيِّدُ بْنُ عِيسَى ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ ، قَالَ : قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : انْفِرُوا بِنَا إِلَى بَقِيَّةِ الأَحْزَابِ ، انْفِرُوا بِنَا إِلَى مَا قَالَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ، إِنَّا نَقُولُ : صَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ، وَيَقُولُونَ : كَذَبَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ.
“… dari Qais bin Abi Hâzim, ia berkata, “Ali ra. berkata, ‘Bangkitlah kalian bersama kami menuju sisa-sisa pasukan Ahzâb (pasukan kafir musyrik bentukan Abu Suyfan dalam perang Khandak_pen)! Bangkitkan kalian bersama kami menuju apa yang difirmankkan Allah dan rasul-Nya. Kami berkata, “Maha benar Allah dan Rasul-Nya. Mereka berkata, ‘Berbohonglah Allah dan rasul-Nya.’”
Dan ada riwayat serupa dengan jalur lain. Dan kedua sanadnya kuat.
Riwayat Serupa dalam Kitab as Sunnah-nya Ahmad bin Hanbal
Anda juga dapat menemukan riwayat yang sama dalam kitab as Sunah,3/253:
حدثني محمد بن حميد الرازي ، نا جرير ، عن الأعمش ، عن الحكم ، عن عتيبة ، عن قيس بن أبي حازم ، قال: سمعت عليا رضي الله عنه يقول : انفروا إلى كذا انفروا إلى بقية الأحزاب إلى من يقول : كذب الله ورسوله ونحن نقول : صدق الله ورسوله
“… dari Qais bin Abi Hâzim, ia berkata, “Aku mendengar Ali ra. berkata, ‘Bangkitlah kalian bersama kami menuju ini…. Bangkitlah kalian bersama kami menuju sisa-sisa pasukan Ahzâb! Menuju orang yang berkata, ‘Berbohonglah Allah dan rasul-Nya. Adapun kami, kami berkata, Maha Benar Allah dan rasul-Nya.’”
Riwayat Abu Ahmad al ‘Askari dalam kitab Tash-hîfâtul Muhadditsîn.10551 juga dari jalur Qais bin Abi Hâzim, bahwa Sayyidina Ali ra. berkata:
انفروا الى بقية الأحزاب انفروا الى أولياء الشيطان انفروا الى من يقول كذب الله ورسوله
“Bangkitlah menuju sisa-sisa pasukan Ahzâb! Menuju prajurit setan! Menuju orang-orang yang berkata, “Dustalah Allah dan Rasul-Nya!”
Dan selain beberapa sumber terpercaya di atas masih banyak buku-buku lain yang mengabadikan pidato Sayyidian Ali ra.
Khulashah!
Jelas sudah bahwa Sayyidina Ali ra benar-benar telah menegaskan bahwa Mu’awiyah adalah sisa-sisa pasukan kaum musyrik di perang Ahzâh… orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya dan menuduh Allah dan Rasul-Nya sebagai berdusta! Dan hal ini adalah kekafiraan nyata! Hanya saja, Khalifah Ali ra. memperlakukan Mu’awiyah, ‘Amr bin al ‘Âsh dan pasukan Syam sesuai dengan dzahir keadaan mereka! Persis seperti Nabi saw. memperlakukan kaum munafikin dengan secara lahiriyah islam mereka! Tetapi Allah telah menegasskan kaum munafikin itu adalah pendusta!
Pernyataan Sikap Kedua Sayyidina Ali ra.
Pernyataan kedua Sayyidina Ali ra. ini redaksinya sama dengan pernyataan Ammâr yang telah saya sebutkan sebelumnya.
Nashr bin Muzâhim dalam kitab Shiffîn-nya, 215 meriwayatkan dengan sanadnya bahwa Ali berkata:
والذي فلق الحبة وبرأ النسمة ما أسلموا ولكن استسلموا وأسروا الكفر فلما وجدوا أعواناً رجعوا إلى عداوتهم منا إلا أنهم لم يدعوا الصلاة!
“Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan mencipta jiwa, mereka tidak berislam akan tetapi mereka hanya menyerah. Mereka merahasiakan kekafiran dan ketika mereka mendapatkan para pendukung mereka kembali kepada permusuhan mereka kepada kami. Hanya saja mereka tidak meninggalkan shalat.”
Abu Salafy:
Dari pernyataan Sayyidina Ali ra. semakin menjadi jelas siapa sejatinya Mu’awiyah yang selama ini dibanggakan kaum Salafi Wahhâbi… dan karenanya mereka mengobarkan permusuhan dan peperangan kepada siapapun yang tidak mengimmani dalam akidahnya bahwa Mu’awiyah adalah Sahabat Agung, Khalifah Mulia, paman kaum Mukminin, Penulis Wahyu suci ilahi dll dari dusta dan kepalsuan murahan yang memalukan!
Semua bukti pasti akan mereka abaikan… kebenaran pasti akan mereka campakkan! Hanya Mu’awiyah dan kaum munafik yang harus mereka selamatkan!
Sobat abusalafy yang cerdas… selain data-data di atas masih sangat banyak pernyataan para pembesar sahabat dan tabi’în yang meyakinkan kita akan kemunafikan Mu’awiyah… hanya kaum Salafi Wahhâbi sajalah yang menutup mata hati dan pikirannya untuk menerimanya… semua hanya karena fanatik buta kepada para pemuja bani Umayyah… karena kecintaan kepada pohon terkutuk telah merasuki setiap lorong jiwa mereka.
Semoga Allah menyalamatkan kita dari kesesatan dan membela kaum munafik! Amîn Ya Rabbal Âlamîn.
(Bersambung Insya Allah)
[1] Hadis ini telah diriwayatkan oleh ath Thabarani dengan sanad yang shahih.
Filed under: Imam & Masyaikh Salafy Wahabi, Kajian Hadis, Kajian Ibnu Taimiyah, Kasyfu asy Syubuhat, Kenaifan Kaum Wahhabi, Kepalsuan Ibnu Taimyah, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Mengenal Pemimpin Wahabi, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy, Ulama Salafy-Wahabi Bicara, Wahhabi Versus Ulama Islam |
Makin jelas kebenaran di hadapan kita semua…
Saya tidak akan meninggalkan Sayyiduna Ali karramallahu wajhahu untuk mengikuti omongan ulama siapapun dia itu… sebab kata nabi saw. Ali bersama kebenaran/al haq dan kebernaraan bersama Ali.
pagi pagi awak dah dapat ilmu munfaat dari pak Cik Gu abusalafy…
berjaya abu salafy….
setelah kenalan sama blog abusalafy wawasanku jadi terbuka dan luas…. sajian informasinya akurat… syukur saya bisa ketemu abusalafy dgn tulisan-2 ilmiayahnya.>>>>>>>
Ali sahabat nabi sejak kecil bersama nabi… setelahnya diambil menantu.. Ali semua orang juga sudah tau siapa Ali.. jasa-jasanya dlm islam sangatlah banyak sekali…. ketulusannya unutk islam juga tidak perlu dipertanyakan kembali.. wal hasil Ali sudah SIP.
jadi kalau Ali sudah bicara begitu masalah Muawiyah ya pasti ALi tidak sembarangan ketika bicara… toh ALi pasti lebih kenal Muawiyah ketimbang kita kita ini…. harapanku supaya para salafyin mau meneliti ulang akidahnya tentang Muawiyah…. itu saja harapanku…. ndak banyak kok.
kenapa Wahabi membela Muawiyah dkk?
karena Muawiyah orang pertama dalam Islam yg mendirikan kerajaan, oleh karena itu wahabi yg adalah patron kerajaan Saudi berhutang budi sama Muawiyah. Islam tidak mengenal kerajaan.
kenapa Ibn Taimiyah dan Wahabi melarang ziarah kubur, tawassul dan tabarruk?
karena tidak ada yg mau ziarah kekuburan Muawiyah
Tidak ada yang mau tawassul ke Muawiyah
tidak ada yg mau tabarruk ke Muawiyah
karena ummat Islam pergi ziarah, bertawassul dan bertabarruk ke ahli bait Nabi s a w. mereka kaum wahabi pendukung Ibn Taimiyah iri hati/hasud dan melarangnya. mereka menciptakan dalil-dalil palsu pesanan Muawiyah karena Muawiyah sdh tahu bakal diabaikan oleh ummat Muhammad s a w.
Terkutuklah pembenci keluarga Nabi Muhammad s a w.
Wah wah hebat kebencian anda kepada muawiyah sudah sangat benci sekali padahal para ulama2 ahlussunnah yg dekat dengan rasul saja malah mendoakan muawiyah dengan doanya radiallahuanhu. ANDA JAUH DARI RASUL 14 ABAD YG LALU tidak tahu apa2 malah sangat benci. Seandainya anda berinfak sebesar gunung uhud emas tidak akan menyamai satu mud (kepalan tangan) pahalanya. Tidak kah anda melihat para sahabat memperjuangkan islam dengan darah dan harta mereka. Anda sekarang didunia yg penuh damai. TRUS APA YG TELAH ANDA BERIKAN UNTUK ISLAM malah berani2nya membenci sahabat
Semua sahabat yg saleh adalah pembawa risalah islam rasulullah sallalahualaihiwasalam setelah wafatnya. Maka apabila ada seorang atau kelompok yg membenci satu atau lebih sahabat maka anda MENUDUH RASULULLAH SALLALAHUALAIHIWASALLAM GAGAL dalam menyampaikan risalah karena dari sahabatlah kita mengenal islam. Maka dari itu jangan rusak agama kami yaitu ISLAM. Kalau mau cari agama lain silahkan tapi jangan acak2 agama muhammad bin abdillah sallalahualaihiwasallam.
Abu Salafy:
Komentar Anda penuh dengan kontradiksi…. dan mughatathah Anda mengatakan: Semua sahabat yg saleh adalah pembawa risalah islam rasulullah sallalahu alaihi wasalam setelah wafatnya. setelahnya Anda berkata: Maka apabila ada seorang atau kelompok yg membenci satu atau lebih sahabat maka anda MENUDUH RASULULLAH SALLALAHUALAIHIWASALLAM GAGAL dalam menyampaikan risalah
Sebuah kontradiksi itu pasti akibat membela kebatilah!!
Buat mahbub
Berarti nabi juga GAGAL karena beliau tidak bisa meng islamkan abu jahal dll,itu kalau di lihat dari kaca mata ilmu dan pemahaman anda…?????????
sungguh jelas,kebenaran adalah di pihak syaidina ali kharomallahu wazhah,apa lagi,,,trima kasih ilmunya,,,
menurut penuturan putra guru ana(menuntuk ilmu di TBS Kudus,lalu diKajen pati yg disitu ada KH SahalMa’fudz, pondok di sarang di KH maemunZubair cukup lama sampai menikah), beliau berkata:
bagaimanapun Mua’wwiyah ada didua golongan besar kaum muslimin.
lebih baik diam tentang Mu’awwiyah.Kita diZaman ahir tdk baik ada disalah satu pihak.(kurang lebih seperti ini)
untuk saat ini sulit mencari orang yg setingkat dg KH Maemun Zubair,KH Sahal makfudz.
Apakah akhi setuju?
ana merasa lebih aman mengikuti beliau berdua tentang Mu’awwiyah ini.alangkah baiknya sesama muslim menjaga lesan orang2 kurang berilmu untuk tdk berkata2 yg tdk semestinya .
Harapan ana Akhi memposting perbedaan MU’TAZILAH yg menuhankan akalnya dg Wahabi yg berkeyakinan Allah itu punya tangan,wajah,dan duduk disinggasana, yg ditengah2 antara MU’TAZILAH dan WAHABI ada Ahlussunnah waljama’ah yg dirumuskan oleh Imam Agung AbulHasan Al-Asy’ari.
berawal dari mimpi bertemu baginda nabi saw pd malam 10 bulan Romadlon Al-Iman Abulhasan Al-Asy’ari diminta Baginda nabi saw bantulah aku untuk Aqidah ini,
malam 20 mimpi lagi kenapa belum kau laksanakan perintahku wahai AbulHasan Al-Asy’ari, bantulah aku untuk aqidah ini
malam 27 mimpi lagi kenapa belum juga kau laksanakan perintahku wahai AbulHasan,
setelah yakin ini perintah, berangkatlah Imam Agung ini sesuai perintah nabi saw. maka tdk salah Azzabidi berkata kalau yg dimaksud Ahlussunnah waljama’ah ya beliau inilah yg dimaksud.
sifat 20 wajib Allah yg dirumuskan Imam Agung ini memang BID’AH,
sebagaimana Imam hadist yg agung Al-Imam Bukhori, juga melakukan BID’AH , pembukuan hadist diakui atau tdk ini adalah BID’AH karen tdk ada tuntunan dan perintah dari baginda nabi saw.
Allahumma sholli wasallim ‘alaasayyidinaa Muhammad, wa’ala aali sayyidina Muhammad.
Saya menghormati sikap beliau-beliau (kiyai-kiyai panjenengan) dan panjenengan sendiri (@AlQudsy),
akan tetapi kalau membaca sejarah/tarikh,
berat rasanya untuk tidak berpihak.
Para sahabat saja juga berpihak.
Bayangkan kalau kita seandainya hidup di jaman itu,
kita akan berpihak kepada siapa ?
(meskipun hanya berandai-andai sih)
Coba bangkitkanlah nurani kita.
Tapi jangan kebablasan menjadi syi’ah yang juga mempertentangkan sayyidina Ali KW dengan 3 kholifah sebelumnya.
wallahu a’lam.
Afwan.
kalau aku sih lebih yakin ikut sayiduna Ali radhiyallahu anhu ketimbang ulama siapapun sekarang!
ulama’ yg ana sebutkan tadi menimba ilmu yg sanad nya bersambung kepada Sayyid Alwi Almaliki Alhasani beliau adalah Ahlulbait Nabi dari jalur Sayyid Hasan bin Ali bin AbiTholib.
Sikap yg diambil beliau tentunya sebagaimana lazimnya ulama’ dari kalangan Nahdliyin. Mbah KH Arwani Amin kudus satu2nya guru besar Alquran di indonesia pada jamanya bahkan sampai sekarang belum ada yg setingkat beliau kelihatanya tdk berbeda sikap.
Ulama’ yg ana sebutkan tadi aqidahnya 100% jauh dari Syiah.
Ulama’ yg ana ikuti adalah ulama’ yg jauh dari berkata yg tdk perlu apalagi menyalahkan sesuatu yg sesungguhnya tidak perlu untuk masa sekarang ini.Khalifah yg adil , dermawan lagi bijaksana yg dari sebab beliau Hadist2 nabi saw dibukukan , beliau adalah Umar bin Abdul Aziz Banu Ummawi semoga Allah meridloinya ,mencambuk bagi sesiapa penghujat Mu’awwiyah.Apa salahnya bila Ulama’ kami dan ana mengikutinya tdk ikut ikutan mengambil sikap yg tdk perlu. Jangan antum kira bahwa Ulama’ kami tdk mencintai Sayyidina Ali bin Abi Tholib yg padanya DIWAJIBKAN untuk mencintainya.
Ikhwan, Zaman ini mau ikut siapa kalau tdk kepada ulama’ yg betul2 ulama'(maksud ana Ulama yg diakui keluasan ilmunya oleh mayoritas ulama). tdk ada keraguan sama sekali untuk mengikuti beliau.Kita tahu Ali bin AbiTholib darimana klo tdk dari orang2 spt beliau,
Kita tahu Mu’awwiyah darimana klo tdk dari orang2 spt beliau.
Akhi ingat dikabulkanya gugatan undang2 tentang hak waris bagi anak haram (diluar nikah) KH Sahal Ma’fud Rais ‘am Jam’iyyah Nahdlotul ‘Ulama’ langsung mengambil sikap: Batas2 yg perlu diikuti untuk taat kepada undang2 dalam artian undang2 yg melanggar syariat Islam tdk boleh diikuti.KH Maemun Zubair terkenal dg gudangnya ilmu (keluasan ilmunya) pd saat ini.carilah informasi tentang beliau2 ini dan semoga hati kita sampai kepada Allah swt
Alangkah indahnya kita yg awwan dari agama ini berlemah lembut untuk ummat ini.
Allahumma sholli wasallim ‘alaa sayyidinaa Muhammad.
Wa’ala aali sayyidinaa Muhammad.
Abu Salafy:
Apa yang saya katakan dan yakini tentang kemunafikan Mu’awiyah buukan tidak berasar! dan jangan dikira hanya saya seorang yang meyakininya… saya justeru bertaklid dengan ulama Ahlusunnah.. yang sebagian nama dan keterangan mereka akan saya tambilkan nanti dalam artikel-artikel yang sudah saya tulis dan yang akan datang!
Kalau Anda lebih mantap mengikuti ulama yang memuja Mu’awiyah ya itu hak Anda. Saya akan hormati itu, selama Anda bunya alasan dan bisa mempertanggung jawabkan di hadapan ALlah kelak… karena kelak kita juga akan dimintai pertanggungan jawab atas sikap dan pembelaan kita kepada orang-orang zalim!
Saya lebih muthmain mengikuti Sayyidina Ali ra dan para sahabat mulia ketimbang berbasa-basi membela Mu’awiyah dengan alsan-alasan yang tidak jelas!
Tapi sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Anda wahai saudaraku al Qudsy (Abdul Basith)… Saya tetap akan mengormati dan mencintai Anda sebagai saudara saya!
maaf salah nama dg abdul basith
Akhi Abu, ana disini bukan sebagai kapasitas membela salah satu dua kelompok besar kaum muslimin, disatu sisi sahabat mulia nabi saw dan sisi lain Mu’awwiyah yg juga tetap dianggap sahabat nabi,,Sayyidina Umar ibnulKhottob menggangkat Mu’awwiyah sebagai pemimpin perang dibawah Abu Ubaidah bin Al-jarah waktu penaklukan syam, kemudian Sayyidina Ustman bin Affan mengangkatnya sbg gubernur syam ini menunjukan Mu’awwiyah sebagai sahabat ra.
Sayyidina Ustman bin Affan masalah banu Umawi sampai2 dituduh nepotisme karena mengangkat bani umayah.
ana mhn kata2:MENGIKUTI ULAMA’ YG MEMUJA MU’AWWIYAH , BERBASA BASI MEMBELA MU’AWWIYAH DENGAN ALASAN ALASAN YG TDK JELAS! direnungkan kembali, Ulama’ yg ana ikuti adalah sangat jauh dari kata2 ini dan semacamnya.Akhi lihat sendiri ana yg awwan ini jarang ada kata2 yg tdk baik walaupun ana tak sependapat dg akhi. apakah bila ada suatu masalah kita harus berpihak disalah satu? apalagi ini masalahperselisihan para sahabat nabi.perselisihan diantara sahabat nabi mengapa kita harus ikut2an sama sekali bukan level kita.apa dikira ulama’2 kami tanpa alasan alasan yg jelas,tdk seperti itu akhi.
Ulama’yg ana ikuti melalui guruana saat ini masyhur dg sebutan LAUTAN ILMU DINEGARA KITA.
___________________
Abu Salafy:
Allah tegas-tegas melarang kita berpihak kepada orang-orang zalim…. Apakah Anda ragu bahwa Mu’awiyah itu seorang yang zalim??
Saya hargai Anda jika selama ini bersikap “netral” karena mungkin data-data sejarah dan hadis-hadis shahih Nabi saw. tentang kefasikan dan kemunafikan Mu’awiyah belum Anda ketahui dan belum juga Anda yakini!!!
Jadi harapan saya perdalami itu semua kemudian berpikrlah menggunakan akal sehat Anda bukan akal orang lain… siapapun dia!!
sejutu kan fauzi… itu bener sekali!!!!!!!!!!
blog ini sangat tidak bermutu,
akhi alfaiz, apa anda bisa buktikan, namanya yg tidak bermutu? apa karena menelanjangi wahabi salafi anda katakan tidk bermutu?!
kasian kamu ini… sdh tersesat jalan agama. Allah yahdika.
memang hidayat Allah mahal lho!!! tidak semua orang kebagian… hanya yang serius mencarinya akan mendapatkannya>>>>>
jadi kalau alfauz enggan mencarinya ya nggak dapet tuh hidayah! paling dapatnya wahabi arab najd sono!
apa yg ditulis oleh kang Abu ini bukti sejarah yg valid jangan sembarangan menolaknya. kang abu berkali-kali memberi kesempatan untuk memberi tanggapan yg berdalil tapi isinya tanggapan cuma anekdot, katanya ini, katanya itu. kebenaran diukur dengan kebenaran.
kita tidak hadir membela Ali saat perang Siffin karena kita belum lahir di dunia ini tapi pembelaan kepadanya bisa kapan saja. sekarang dengan gagahberani kang Abu membelanya dengan mengungkap kebenaran Ali dan kebatilan Muawiyah.
semoga Allah memberi panjang umur buat kang Abu
kang Abu pembela kebenaran yg mumpuni.
bravo kang Abu
Abu Salafy:
Terima kasih atas dukungannya.
ada yg salah dari alqudsy dg nama abdul basith, maaf akhi
La ba’sa
Kesalahan sudah dima’afkan,
tapi ngomong-ngomong kok sampai 2 kali,
lha ini minta ma’afnya juga pakai nama saya.
Oke, lupakan saja.
Saya usul ke ustadz Abu Salafy (admin) supaya:
jika diketikkan emailnya maka otomatis muncul nama pemiliknya,
gimana ? syukron
Saya dulu sangat berat mendengar ucapan yang kurang menghormati Mu’awiyah ibn Abi Sofyan. Kitab ash showa’iqul muhriqah karya ibn Hajar yg juga disertai dg tathir al janan wal lisan, benar benar membuat saya merinding kalau ada orang yang berani menghina Beliau (Mu’awiyah).
Tetapi setelah saya banyak membaca berbagai sumber dari kitab kitab ahl sunnah, saya banyak menemukan kejanggalan dengan perbuatan orang ini. (Muawiyah,) dan membuat saya tidak mampu mencari alasan membelanya, untuk menutupi kesalahan kesalahannya yangs sangat nyata.
Islam mengajarkan untuk membela kebenaran, sekarang saya merasa lebih nyaman mengikuti yang benardari pada membela orang yang salah, pembelaan untuk menutupi kesalahannya (muawiyah) justru akan mengantarkan permusuhan yang tak berkesudahan.
Terima kash pak Abu, ajzala Allahu Ajrakum wa jaala sa”yakum fi miizani hasanaatikum
Saya sekarang nyerah deh sama abusalafy, abusalafy memang benar, nafsunya selalu bagus dan dapat petunjuk
Muhammad bin Abdul Wahab juga termasuk salaf sholeh lho kang Abu.
Dia tidak pernah meremehkan Ali bin Abu tholib.
Abu Salafy:
Belajar yang baik dulu agar mengerti apa defenisi Salaf..
Tapi jangan GR dulu,
tunggu beberapa saat lagi.
apa apndangan abu salafy tenang shohih bukhori? banyak hadist hadist dari muawiyah bin abu sufyan di shohih bukhori sebagai buktinya pada bab jilid 1 tentang kisah abu sufyan bersama raja herkules…andaikata abu sufyan ini kafir tentu imam bukhori tidak akan memasukkan kisah abu sufyan ayah muawiyah kitab shohihnya…terlebih kitab ini diakui kitab yang paling shohih setelah alquran…
________________
Abu Salafy
Salah satu hadis Bukhari menyebutkan bahwa kelompok yang dipimpin Muawiyah adalah kelompok yang menyeru orang ke neraka !!
subhanallah! apa kamu itu tidak mengerti apa yang kamu tulis sendiri ya?! omongan kamu hai said hanya bukti kejahilanmu belaka!!!! ngerti nggak?! di mana Bukhari meriwayatkan hadis dari Mu’awiyah dan berapa jumlahnya? sebutkan donk!!!
Teruskan dalam ngebongkar kejahatannya si muawiyah
slm kenal,,pembahasan yg mantap n mnegangkan, lanjutkan pk abu,
alhamdulilah atas ilmunya ya akhi..