Tanggapan Atas Ustadz Firanda dalam buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya
Klaim bahwa keyakinan Allah berlokasi di atas langit ke tujuh itu telah diijma’kan oleh para ulama Islam adalah sebuah kepalsuan atas nama ulama Islam … keterangan para ulama Ahlusunnah wal Jama’ah yang telah saya sebutkan dalam artikel sebelumnya (Lihat juga disini, disini, disini, dan disini) adalah sejelas-jelas bukti kepalsuan klaim ijma’ itu!
Kini saya mengajak Anda menyimak keterangan para ulama Ahlusunnah lainnya yang akan memperjelas kepalsuan klaim ijma’ tersebut yang diusung Ustadz Firanda sebagai senjata andalannya dalam mempropagandakan akidah Tasybîh-nya yang ia warisi dari para masyâikh Wahhâbi yang pada gilirannya mereka juga bertaklid secara buta kepada para pendahulu sekte Musyabbihah Mujassimah yang telah dikecam habis para ulama Islam, baik Ahlusunnnah, Mu’taizilah maupun Syi’ah!
Keterangan Imam Abu Bakar ar Râzi
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Ali al Hanafi (W.370 H). Dalam kitab berharga beliau yang berjudul Syarhu Bad’i al Amâli berkata:
والعرش ليس له مكان وقرار ، فمن قال : إنّ العرش له مكان وقرار فهو كذب وافترى ، فلو كان له إليه فقبله أين كان الله تعالى عز وجل علواً كبيراً ؟!! والله تعالى ليس على مكان ، ولا في مكان ، ولا في الجهات ، ولا في الزمان ، بل كان و لا مكان ولا زمان ، وهو الآن على ما عليه كان ، ولا يحويه زمان ولا ينتابه زمان ، ورفع الأيادي عند السماء تعبداً له محض ، لأنه سبحانه وتعالى ليس في السماء ، كالتوجه إلى الكعبة في الصلاة ، والسماء قبلة الدعاء ، ولا يوصف له جلوس ، والحضور في الذهاب والمجيء …
“Arsy bukan tempat (bersemayam) dan menetap Allah. Maka barang siapa berkata bahwa Arsy adalah tempat bersemayam dan menetap Allah berarti ia telah BERBOHONG dan MENGADA-NGADA (atas nama Allah). Jika Allah berada di Arsy maka di manakah Allah sebelum menciptakannya? Maha Suci Tinggi Allah –Azza wa Jalla- dengan ketinggian yang agung!! Allah –Ta’ala- tidak berada di atas sebuah tempat, tidak pula di dalam sebuah tempat. Sebagaimana tidak juga berada di arah dan tidak berada di dalam zaman. Dia Allah telah ada sebelum ada tempat dan zaman. Dan Allah sekarang seperti ada dahulu. Tidak dirangkum oleh zaman dan tidak mengalami zaman.
Adapun mengangkat tangan di saat berdoa ke arah langit murni karena ta’abbud/menjalankan perintah Allah semata, karena Allah SWT tidak berada di atas langit, persis seperti menghadap ke Ka’bah di saat shalat. Dan langit adalah kiblat untuk doa. Allah tidak disifati dengan duduk/bersemayam, hadir di kala pergi dan datang.”[1]
Kemudian beliau melannjutkan:
… لأنّ الله تعالى لا يحل في شيء ، ولا يحل فيه شيء ، وكيف يحل فيه شيء ما منه ؟ وكيف وهو أنشأه ، تعالى الله عن أنْ يحويه مكان أو يحده مكان أو يحده زمان ، وهو لا في شيء ولا على شيء ، ولا من شيء ، فمن زعم هكذا فقد كفر ، لأنه لو كان في شيء لكان محصوراً ، ولو كان على شيء لكان محمولاً ، ولو كان من شيء لكان محدثاً ، تعالى الله عن ذلك .
“… Karena Allah –Ta’ala- tidak bertempat di dalam sesuatu dan tidak pula ada sesuatu yang bertempat pada-Nya. Bagaimana mungkin bertempat pada-Nya sesuatu padahal ia darinya? Bagaimana, sementara Dia-lah yang menciptakannnya. Maha Agung Allah dari diliputi oleh tempat atau dibatasi oleh tempat atau dibatasi oleh zaman/masa. Dia (Allah) tidak berada di dalam sesuatu atau di atas sesuatu serta tidak dari sesuatu. Barang siapa menganggap demikian (Allah bertempat… _pen) maka ia telah KAFIR. Sebab apabila Dia (Allah) berada di sebuah tempat maka pasti Dia terbatas. Dan apabila Dia berada di atas sesuatu maka berarti DIA DIPIKUL. Dan apabila Dia dari sesuatu maka berarti Dia adalah ciptaan. Maha Agung Allah dari semua itu.”[2]
Abu Salafy:
Sobat Abu Salafy yang cerdas, coba Anda perhatikan dengan cermat bagaimana para ulama Ahlusunnah ketika menegakkan akidahnya bahwa Allah tidak butuh kepada tempat, baik dia Arsy, langit ke tujuh atau appaun lainnya… bagaimana mereka menegakkannya dengan logika sehat dan mantap… tidak hanya mendoqmakan kepada umat Islam akidah yang tidak dapat diterima oleh akal waras!
Bukti-bukit seperti yang disampaikan Imam Abu Bakar ar Râzi al Hanafi di atas ini yang rasanya kurang dimengerti oleh teman-teman Salafi yang selama ini hanya terbiasa menelan mentah-mentah ketarangan para tokoh Setke Musyabbihahn Mujassimah yang selalu mengatas namakan Ahlusunnah dan menggertak kaum awam atau bahkan Sarjana Awam Bergelar dengan klaim ijma’…
Dan sekali lagi saya katakan bahwa keterangan akidah yang disampaikan Imam Abu Bakar ar Râzi al Hanafi telah membubarkan angan-angan kaum Salafi Wahhâbi yang bermaksud mempropagandakan akidah tajsim dan tasybih mereka di kalangan umat Islam dengan mengatas-namakan Akidah Ahlusunnah!
Setelahnya ini mari kira perhatikan dan renungkan ketarangan ulama Ahlusunnah lainnnya yaitu Imam Badruddîn al ‘Aini (pensyarah Shahih Bukhari)!
Keterangan Imam Badruddîn (W.855 H)
Dalam syarahnya atas Shahih Bukhari yang berjudul ‘Umdatu al Qâri, ketika menerangkan hadis nuzûl (yang nanti akan dibicarakan insya Allah) beliau berkomentar sebagai berikut:
احتج به قوم على إثبات الجهة لله تعالى ، وقالوا : هي جهة العلو ، وممن قال بذلك ابن قتيبة وابن عبد البر ، وحكي أيضاً عن أبي محمد بن أبي زيد القيرواني ، وأنكر ذلك جمهور العلماء ، لأنّ القول بالجهة يؤدي إلى تحيز وإحاطة ، وقد تعالى الله عن ذلك .
“Berhujjah dengan hadis ini sekelompok kaum dalam menetapkan arah bagi Allah –Ta’ala-. Mereka berkata. “Dia adalah arah atas. Dan di antara yang mengatakan hal itu adalah Ibnu Qutaibah dan Ibnu Abdil Barr. Dan juga dinukil dari Abu Muhammad bin Abi Zaid al Qairawâni. Sedangkan JUMHUR ULAMA mengingkari hal (akidah) itu. Karena meyakini arah akan meniscayakan berlokasi dan diliputinya (Allah) . Sedangkan Allah Maha Agung dari hal itu.”[3]
Abu Salafy:
Coba Anda perhatikan ketarangan ulama agung Ahlusunnah di atas, bagaimana beliau mengatakan bahwa keyakinan bahwa Allah bertempat itu meniscayakan banyak konsekwensi yang mustahil dibenarkan bagi Kemaha-Sucian Dzat Allah SWT… Selain itu, seperti Anda telah baca bahwa akidah lurus bahwa Allah SWT tidak bertempat adalah akidah JUMHUR ULAMA. Artinya akidah yang mengatakan bahwa Allah bertempat itu adalah akidah menyimpang yang syâdz! Lalu mengapakan ustadz Firanda masih juga ‘ngotot’ mempropagandakan bahwa akidah menyimpangnya itu adalah mewakili akidah Ahlusunnnah bahkan lebih jauh ia mengklaim telah terjadi ijma’! bukankah yang demikian itu menggelikan?! Bagaimana tidak! Sementara ratusan ulama Islam, khususnya Ahlusunnah telah menegaskan kepalsuan klaim itu bahkan membongkar kebatilan akidah itu sendiri…
Semoga ketarangan dua ulama Ahlusunnah di atas dapat meluruskan pemahaman akidah Tauhid kita dari penyimpangan kaum Musyabbihah Mujassimah… dan membentengi kita dari tipu daya mereka. Amîn Yâ Rabbal Âlamîn …
(Bersambung Insya Allah)
[1] Syarh Ba’di al Amali:201-202 Cet. Dâr al Kotob al Ilmiah. Beirut. Thn.1422 H/2001 M.
[2] Ibid. 202-203.
[3] ‘Umdatu al Qâri,7/199. Cet. Dâ al Fikr. Beirut.
.
__________________
ARTIKEL TERKAIT
1. Tanggapan Atas Ustadz Firanda Dalam Buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya (1)
2. Tanggapan Atas Ustadz Firanda Dalam Buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya (2)
3. Tanggapan Atas Ustadz Firanda Dalam Buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya (3)
4. Tanggapan Atas Ustadz Firanda Dalam Buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya (4)
.
.
Filed under: Akidah, Akidah Tajsim & Tasybih, Kajian Hadis, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy, Wahhabi Versus Ulama Islam |
ini baru ilmiah… ahlu sunnah tulen… akidah yang lurus.
syukron pak ustad atas pencerahannya.. ilmunya manfaat….
AKIDAH BAHWA TUHAN DI LANGIT ITU AKIDAHNYA FIR’AUN… EH KOK MALAH DIBELAIN WAHABI! BODOH AMAT MRK!
perintah firmaun kepada Hamman: hai hamman buatlah tangga untuk naik kelangit dan mencari tuhanNya Musa,as.
Musa,as langsung berkata dengan jelas dan terus terang:orang yg beriman itu berkata,”hai kaumku ikutilah aku, dan aku akan menunjukan kepadamu jalan yg benar.” (al-Mu’min :38)
fir’aun berkeyakinan Tuhan ada dilangit sedangkan nabi Musa,as dg lembut dan terus terang berkata :al-mu’min:38
sudah berbulan si firanda diajdikan bulan-bukana oleh abusalafy tapi kok blm nongol juga membela diri… pasti mash KO ya?????
Bukannya KO,…dia masih aktif mnulis artikel utk berdakwah,…apalgi Abu Firanda sedang sbuk dengan mlanjutkan studinya S3,….Dan sat ini yg baru di bahas adalah kebohongan Idahram yg dari segi tulisan2nya mirip si Abu Sarap ini…silakan kaji ulang,kita bukan memilih utk paling banyak tpi kita semua mengharap kebenaran.
syeh idahram dalam buku berseri (SEJARAH BERDARAH2 SEKTE WAHABI, MEREKA MEMALSUKAN KITAB2 PARA ULAMA’ KLASIK, ULAMA’ SEJAGAT MENGGUGAT SEKTE WAHABI) adalah buku ilmiyah dilihat dari segi data dan fakta.
Ikhwan wahabi sudilah melihat referensi dari selain madzab antum yaitu madzab wahabi tentunya selain dari pengikut2 4 madzab dan Syi’i karena baru mendengar saja antum sudah buangmuka, misal dari Al-irsyad , muhammadiyah luar.
S3 bukan jaminanilmunya akan bermanfaat bagi dirinya, sbg contoh
Sir Jhon seorang orientalis zaman KH Machrus Ali Lirboyo (bukan makhrus ali yg sholat pakai sandal itu) adalah seorang yg hafal Tafsir Jalalain fasih bahasa arabnya, snouk hurgronje hafal alquran 30juz berikut maknanya juga bahasa arabnya bagus tetapi apa yg dilakukan mereka berdua adalah menyesatkan umat islam.
S3 klo hanya untuk mencari jawaban semisal data dan fakta yg disuguhkan syeh idahram, adalah sia-sia.l
S3 klo hanya untuk menyebarkan aqidah tauhid trinitas,tasybih,apalah arti.
tdk akan diterima ibadah seseorang bila dg kesombongan, apalagi niatnya bercampur selain Allah.
KO ya KO!!!
Wahabi ternyata mau juga bertaqiyah… tuh buktinya ia pakai nama palsu syiah fanatik!
Akhuna yang satu ini sepertinya ingin mengatakan bahwa matahati tidak terbit, padahal dia di sing hari dan matahari pun bersinar terang! Bagaimana tidak?! Dia masih berjidal bahwa ustadz Firanda yang dia bangga-banggakan benar-benar tidak berkutik menghadapi serangan ustadz abusalafy! Saya perhatikan sudah lebih dari 25 makalah abusalafy tidak satupun yang sanggup ia sanggah! Apa ini bukan bukti Firanda KO?!
bener kang mas komeng… pasti masih pusing gimana caranya ya bantah abusalafy….
S3 bukan jaminan seseorang masuk surga,bahkan bahkan bisa menyesatkan orang2 awam , sbg contoh
Ziarah kubur difatwa quburiyun dg alasan bisa syirik,bila seperti itu alangkah baiknya mereka berfatwa “ayo potong burung biar tdk jatuh dilembah zina, biar tdk kawin dg niat talak seperti fatwa pembesar wahabi.
Tahlilan BID’AH, apaan tuh. tahlil isinya Dzikir,baca Quran,sholawat,
spt durian ditempatkan di KOTAK AJAIB lalu difatwa syirik itu,bid’ah kotak kok ajaib padahal isinya duu..rii.an
Tawassul mengambil berkah BID’AH,SYIRIK ,Sahabat Anshor Rahman bin Basyir,ra lahir kira2 14 bulan hijrahnya rosulullah saw oleh ibunya dibawa ke Baginda nabi saw Doakan wahai baginda,Baginda nabi saw mengunyah kurma,kunyahan kurma yg telah bercampur air liur Rosulullah saw dimasukan ke mulut Rahman bin Basyir ra lalu didoakan Baginda nabi saw jadi orang yg terpuji didunia ,akhirat, dan syahit masuk surga.
Rahman bin basyir ra terkenal pidatonya fasih suaranya indah terbuailah orang yg mendengarkanya.Barangkali klo saat ini terjadi di arab saudi apalah jadii. Vonis syirik akhi syirik itu.
Maulid Rosulullah saw Muhammad bin Abdillah dg cara yg baik adalah anjuran , bukan malah di bid’ahkan.Diarab saudi tempat S3 nya wahabiyun pernah diadakan Maulid nya Muhammad bin Wahhab
7 hari.
Peringatan untuk syeh Utsaimien dg dirikan perpustakaan yg megah dg menghancurkan rumah baginda nabi saw. sepertinya syeh Utsaimien lebih penting dari pada Rosulullah saw bahkan penanya syeh Utsaimien dianggap lebih berharga daripada peninggalan baginda Nabi saw.
Percayakah S3 tdk ada jaminan masuk surga?
malu banget ya ust Firanda (gembong pembesar mazhab salafy wahaby), dia ngak bisa berkomentar, kl ustadz nya aja kayak gini gmn ya umatnya….hidup abu salafy.
Piranha sudah matisuri. kehabisan argumen. bisanya jualan buku yg isinya kacau
ustadz abu jitu mebidik kelemahannya si ust. Firanda yang sangat dibanggakan sama wahabi lokalan… dalil ijmaknya firanda dihabisi total di sini….. saya yakin jika kebenaran datang pasti kebatilan terusir!!! wa qul jaa al haqqu wa zahaqal baathilu
MOHON JANGAN DIHAPUS KOMENKU
Abu Salafy:
Saya tidak pernah menghapus komentar di sini walaupun segila apapun komentarnya!
semua juga tau itu!
Abu Salafy yang bukan Salafy, isinya adalah campuran antara kedustaan dan kebodohan. Yang perlu kita waspadai, orang-orang syiah mencoba mengadu domba sesama sunni. Oleh karena itu kepada semua sedulur sunni jangan terpancing. Kalau mereka menyusuf ke situs-situs NU, mereka menjelek-jelekkan kelompok sunni yang lainnya (terutama Salafy). kalau mereka menyusuf ke situs-situs salafy, mereka menjelek-jelekkan NU. Target mereka adalah membenturkan antara sesama sunni. Jika sudah terjadi benturan antara sesama sunni, maka orang-orang sunni akan tersibukkan dengan pertikaian dan perbantahan antara sesama mereka, sehingga orang-orang syiah akan leluasa menyebarkan kesesatan mereka.
Maka kita harus waspada, musuh kita yang paling berbahaya adalah Syiah.
Saya berdoa semoga Alloh Ta’ala mengokohkan admin di atas sunnah dalam membantah dan mematahkan punggungnya orang-orang syiah. Semoga usaha baik anda ini berbuah kebaikan di dunia dan akhirot
Semua juga tau kalau WAHABI bukan Sunni!!!!!
bosan baca komen2nya WAHABI muatannya hanya kejahilan belaka.
Nama bantahan ilmiyahnya hai WAHABIYYUN?
Ya kalau dusta kamu bongkar dustanya, biar semua jadi tau! Jangan cuman asal nuduh…. itu tdk ilmiah… itu justeru kebohongan plus kebodohan!!!!
Buat salafi fanatik
Kalau ga bisa jawab mendingan diam malu2in tau??!!! Saya jadi ingat pribahasa “NAFSU BESAR KEMAMPUAN TIDAK ADA“
saya benar benar rasakan ada beda aroma keterangan ulama Ahlusunnah yang ditampilokan ustadz Abu dengan omongan omongan kaum mujassima yang dinuki firanda.. dan jg para wahabiyuun… yang ahlusunnah argumentatif banget.. yang mujassim hanya klaim dan nash bodong tanpa ulasan logis
bagi saya pribadi ya sudah jelas dari perkataan aimah Ahlisunnah wal jama’ah dalam masalah i’tiqod ini… Allah itu maha suci dari butuh kepada apapun dari ciptaannya termasuk pempat yang mananya arsy itu!
firqotunnajikhin adalah orng yg berpegang teguh pd al qur’an dan sunah tanpa menambah dan mengurangi.ibadah tu hrus ada ad tuntunnaya,lo mau beribadah beribadahlah dgn cara seperti nabi dan para sahabatnya beribadah,biar gak MARDUD gitu loh..
judulnya keren:Tukang kayu membuat kursi kemudian dia duduk di kursi buatannya,salah kah dia?
Salah, karena Allah bukan tukang kayu. Allah kok diumpamakan
setuju buat mas asrari bagus… mujassimah hanya bisanya menelan riwayat2 palsu
Kok bawa bawa shohabah segala?! Apa Nabi Saw belum cukup sebagai uswah dan rujukan?
4 edisi tulisan abu ini telah saya baca dgn cdrmat, aku tangkap intinya, jelas dan lugas!
Klaimnya Firanda adlh adanya IJMA’ bahwa Allah berada tinggi di atas makhluk-Nya…. bersemayam di atas sama… dan ketinggian itu secara DZATAN alias FISIK.
Dan bantahan abusalafy jelas bahwa klaim IJMA’ itu adalah KEPALSUAN BELAKA!!! Bisa jadi kerena Firanda sedang tertipu pihak lain yang menda’wakan adanya ijma’ atau dia tidak banya data-data yang disajikan abusalafy….
Apapun alasannya, di sini abusalafy dalam poisis yng benar! Firanda SALAH ATAU BISA JADI BERDUSTA UNTUK MENIPU PENGAGUMNYA!!
Jadi sdh wajib atas Firanda membuktikan klaimnya yg telah dirurntuhkan abusalafy!!!
Allahu Akbar.
Jazakalllah khairan ya abu salafy.