Abu Sufyan Dalam Penilaian Nabi Saw. Dan Pembesar Para Sahabat!
Mengenal Lebih Dekat Gembong Kaum Kafir dan Penganjur Ke Dalam Api Neraka Kebanggaan Ustadz Firanda!
Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!
Kami sangat memaklumi apabila kaum Salafi Wahhâbi bangkit marah “tak karu-karuan” ketika tuan-tuan mereka dibongkar kehajatan dan kemunafikannya. Dan itulah yang ditampakkan Ustadz Firanda, di mana dia dengan berapi-api menghujat abu salafy karena berani membongkar kejahatan tuan-tuan kaum Salafi Wahhâbi itu, seperti Abu Sufyan dan Mu’awiyah. Ia menurunkan sebuah artikel dengan judul: Tipu Muslihat Abu Salafy (bag 5), “Perkataan Abu Salafi : Abu Sufyan Kafir Bahkan Gembong Orang-orang Kafir??!!”
Di dalamnya ia membuktikan jati dirinya sebagai ujung tombak FPU; Fron Pembela Bani Umayyah. Semoga kelak di hari pembalasan dia di kumpulkan Allah SWT bersama Abu Sufyan, Mu’awiyah, Yazid Cs.
Beberapa bagian darinya telah saya bantah… hal-hal yang ia anggap sebagai keutamaan Abu Sufyan juga sudah kami beberkan kepalsuannya dan kenaifan kesimpulannya, dalam artikel kami:
Ustadz Firanda Kebakaran Jenggot Lagi) (1)
Ustadz Firanda Kebakaran Jenggot Lagi) (2)
Kini saya ajak kembali Anda melihat bagaimana sebenarnya pandangan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat mulia terhadap Abu Sufyan; tuan kaum Salafi Wahhâbi? Apakah seperti yang dipandang oleh kaum Salafi Wahhâbi? Atau justru pandangan penilaian Nabi dan para sahabat itu sesuai dengan penilaian abusalafy?
Ustadz Firanda menulis sebuah sub judul sebagai berikut: Apakah seseorang tetap dicap dengan keburukannya meskipun telah bertaubat??
Membaca tulisan itu saya menjadi sangat prihatin dengan cara berfikir para sarjana Salafi Wahhâbi, mengapa mereka sampai senaif ini dalam memahami agama? Apakah kecintaan kepada kaum munafik telah merusak logika sehat mereka? Atau menagapa? Entah! Hanya Allah yang Maha Mengetahui.
Tetapi yang pasti adalah bukan kaidah bahwa seorang setelah bertobat apakah masih harus dicap buruk atau tidak! Namun masalahnya adalah bahwa apa buktinya kalau Abu Sufyan itu sudah bertobat dari kekafiran dan kebenciannya kepada Nabi Muhammad saw.? beberapa tulisan saya bantahan atas Ustadz Firanda saya rasa sudah cukup membuktikan bahwa Abu Sufyan tidak bertobat! (saya persilahkan Anda merujuknya kembali!)
Satu hal yang perlu dipahami di sini bahwa Nabi Muhammad saw. setelah menawan kaum Musyrik Mekkah, tentunya termasuk Abu Sufyan, beliau memaafkan mereka atas semua kejahatan yang pernah mereka lakukan selama ini. Nabi saw. memperlakukan mereka secara dzahir. Sesiapa di antara mereka mengucapkan dua kalimat syahadat maka ia diterima sebagai Muslim… adapun urusan hati, apakah ia benar-benar beriman kepada kenabian beliau saw. atau tidak, itu urusan Allah SWT…. dan pahala, surga dan kebahagian akhirat hanya diperuntukkkan kaum Mukmin bukan yang sekedar berislam namun keimanan belum menyentuh hati dan jiwanya, seperti kaum munafik!
Kaum Muallafah Qulubuhum Adalah Warga Muslim Kelas Dua!
Nah, atas dasar itulah nabi Muhammad saw. memperlakukan penduduk Mekkah yang musyrik itu. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, mereka diterima sebagai bagian dari kaum Muslimin… walaupun mereka adalah kaum Muslimin kelas dua, yaitu kaum Muallafah qulubuhum! Artinya, kaum yang belum beriman, namun Nabi saw. memperlakukan mereka dengan kelembutan dan menyantuni mereka dengan harapan agar iman dan kesadaran akan kebenaran Islam itu menetap dalam jiwa-jiwa mereka! Atau bahkan mereka adalah kaum yang belum berislam apalagi beriman![1]
Alhamdulillah, Ustadz Firanda Mau Mengakui!
Saya berterima kasih kepada saudara saya Ustadz Firanda, karena dia masih mau mengakui bahwa Abu Sufyan itu dahulunya adalah seorang kafir. Ia berkata,
“Kaum muslimin mengetahui bahwasanya Abu Sufyan dahulunya adalah termasuk gembong-gembong kekafiran tatkala perang Uhud dan perang Khondak.”
Tadinya saya khawatir beliau akan mengklaim bahwa Abu Sufyan adalah tergolong as Sâbiqûn al Awwâlûn/yang memeluk Islam pertama-tama bersama kaum Muhajirin lainnya!
Tetapi sayangnya beliau masih agak malu-malu mengungkapkan bahwa sebenarnya Abu Sufyan itu bukan seorang kafir biasa, akan tetapi GEMBONG KAUM KAFIR MUSYRIK QURAISY! Hal itu terbukti dalam bukunya yang berjudul Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya:222,
Ustadz Firanda merevisinya dan memperhalus kata-katanya dengan membuang kata: Abu Sufyan dahulunya adalah termasuk gembong-gembong kekafiran tatkala perang Uhud dan perang Khondak.” Ia menggantinya dengan: Abu Sufyan dahulu seorang kafir tatkala perang Uhud dan Khondak!
Mungkin ia mendapat teguran langsung dari Abu Sufyan di alam mimpi, sebab seorang sering didatangi tokoh idolanya dalam alam mimpi! Allahu A’lam.
Benar! Abu Sufyan bukan sembarang kafir, akan tetapi ia adalah pemimpin para aimmatul kufri/para pemimpin kekafiran yang selalu memprakarsai kejahatan terahadap Nabi Muhammad saw. selama masa Dakwah beliau saw.! dan Abu Sufyan hanya bertekuk lutut di hadapan kejayaan Nabi Muhammad saw. ketika kota Mekkah, benteng teratkhir kaum Msuyrik Arab ditaklukkan Nabi saw. dan kaum Muslimin!
Bukti-bukti kebenaran kenabian dan kerasulan, telah beliau saw. sajikan dengan sempurna di masa Dakwah di kota Mekkah, rutusan kalau bukan ribuan ayat tentang keeasaan Allah SWT dan kerasulan Nabi Muhammad saw. telah Allah turunkan…. bukti demi bukti telah Allah turunkan dan Nabi saw. sampaikan… namun apa sikap Abu Sufyan terhadapnya? Ingkar, kufur, menentang, memerangi… serta kejahatan-kejahatan lainnya! Lalu pertanyaannya adalah apa yang kurang dengan hujjah-hujjah Allah tersebut sehingga Abu Sufyan tetap ingkar, kafir dan bahkan dengan gigih memerangi Nabi Muhammad saw.?! jika demikian kenyataannya, tidakkah Anda patut ragu kepada formalitas keislaman Abu Sufyan yang ia nyatakan dengan penuh keterpaksaan di hadapan Nabi saw. karena memang tidak ada pilihan lain di hadapannya?!
Inilah inti masalahnya. Sehingga, setelah Fathu Mekkah pun dan Abu Sufyan menyatakan keislamanannya para sahabat besar masih melihat Abu Sufyan sebagai MUSUH ALLAH YANG SELAMAT DARI TAJAMNYA HUNUSAN PEDANG ISLAM!
Kenyataan sikap para sahabat ini telah diabadaikan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya. Perhatikan riwayat di bawah ini:
بَاب مِنْ فَضَائِلِ سَلْمَانَ وَصُهَيْبٍ وَبِلَالٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمْ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ عَنْ عَائِذِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ أَبَا سُفْيَانَ أَتَى عَلَى سَلْمَانَ وَصُهَيْبٍ وَبِلَالٍ فِي نَفَرٍ فَقَالُوا وَاللَّهِ مَا أَخَذَتْ سُيُوفُ اللَّهِ مِنْ عُنُقِ عَدُوِّ اللَّهِ مَأْخَذَهَا قَالَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ أَتَقُولُونَ هَذَا لِشَيْخِ قُرَيْشٍ وَسَيِّدِهِمْ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ يَا أَبَا بَكْرٍ لَعَلَّكَ أَغْضَبْتَهُمْ لَئِنْ كُنْتَ أَغْضَبْتَهُمْ لَقَدْ أَغْضَبْتَ رَبَّكَ فَأَتَاهُمْ أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ يَا إِخْوَتَاهْ أَغْضَبْتُكُمْ قَالُوا لَا يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ يَا أَخِي
Bab Tentang Keutamaan Salman, Shuhaib dan Bilâl.
… dari ‘Âidz bin ‘Amr: Abu Sufyan mendatangi Salman, Shuhaib dan Bilal ketika mereka sedang bersama sekelompok sahabat, lalu mereka berkata, “DEMI ALLAH, PEDANG-PEDANG ALLAH BELUM MENEBAS KEPALA MUSUH ALLAH INI.” Lalu Abu Bakar berkata, “Apakah kalian mengatakan itu kepada tokoh dan pamimpin suku Quraisy?! Maka Abu bakkar mendatangi Nabi saw. yang mengabarkan ucapan mereka, maka Nabi saw. bersabda, “Wahai Abu bakar, mungkin engkau telah membuat mereka marah (dengan ucapanmu itu_pen), jika engkau telah membuat mereka marah maka sebenarnya engkau telah membuat murka Tuhanmu!.”
http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&BookID=25&TOCID=1166
Maka Abu Bakar pun mendatangi mereka dan berkata, “Wahai saudara-saudaraku, apakah aku telah membuat kalian marah?”
Mereka berkata, “Wahai sauadara kami, semoga Allah mengampuni kami dan kamu.”
Inilah kenyataannya wahai Ustadz Firanda! Kami berpendapat terhadap Abu Sufyan sebagaimana pendapat para sahabat mulia ra. yang kemudian ditaqrîr/dibenarkan dan didukung baginda Nabi Muhammad saw.! jadi sebenarnya siapa yang berhak mangklaim sebagai Pengikut Setia Salaf Shaleh, abusalafy atau mereka yang mengaku Salafi padahal mereka itu adalah Wahhâbi, pecinta kaum Munafik?!
Mungkin Anda wahai Ustadz Firanda akan mengatakan bahwa ucappan para sahabat itu mereka ucapkan di saat Abu Sufyan masih kafir, ketika ia datang ke kota Madinah untuk bertemu Nabi saw, untuk menyelesaikan masalah pelanggaran yang dibuatnya dan juga sekutunya yang telah ditandatangani dalam pertemuan di Hudaibiyyah! Tetapi anggapan ini jelas-jelas tidak berdasar. sebab, mana mungkin Sayyidina Abu Bakar akan membela dan memuji Abu Sufyan yang masih kafir itu?! Jadi pasti pernyataan sikap itu oleh para sahabat besar seperti Bilal, Salman dan Shuhaib di waktu Abu Sufyan sudah secara formal menyatakan keislamannya! Namun demikian para sahabat mulai itu tetap meyakini bahwa Abu Sufyan adalah Aduwwullah/musuh Allah yang tersisa dan masih selamat dari padang-padang Allah!!
Lalu apakah salah ketika abusalafy mengikuti para sahabat mulai yang dibela dan didukung Nabi saw. itu?!
Harapan Abusalafy
Jadi saya berharap agar Ustadz Firanda mau membongkar masa lalu Abu Sufyan yang penuh dengan aksi-aksi kejahatan terhadap Allah dan Rasulu-Nya serta kaum Msulimin….
Dan untuk sobat setia abusalafy, nantikan artikel-artikel seru membongkar kejahatan dan kemunafikan tuan-tuan pujaan kaum Salafi Wahhâbi… insya Allah. Allahul muwaffiq.
[1] Dalam kesempatan lain, isnya Allah saya akan bicarakan masalah ini. Doakan!
Filed under: Akidah, Kajian Hadis, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Membantah Ust. Firanda |
Salam sobat semua… aku baca ulasan kang abu i ni mantap sekali… beta harap teman temanku yang dari wahabi mau membaca dan trus menanggapi.. tapi yang ilmiah jangan asal nyeplos
Kang Abu berkata “…Semoga kelak di hari pembalasan ‘dia’ Allah kumpulkan bersama Abu Sufyan, Mu’awiyah, Yazid Cs.”
Hadeuuhhh, syerem euuyyyy
@Derpy
Salam
Terima kasih atas koreksinya… iya itu salah ketik, dan sudah saya betulkan, kalimat yang benar adalah
Kang Abu, mohon lucutin terus Abu Sopyan ini.
Abu Salafy:
Isnya Allah. mohon doanya.
dan satu hal yang dilupakan umat islam sekarang adalah: bahwa muawiyah cs. ingin menghabiskan ahlul bayt pada waktu ia berkuasa, kenapa? karena menurutnya penghalang terbesar untuk menguasai kerajaan bani umayyahnya kelak adalah cucu2 Rasulullah saw.maka ia membunuh Datuk Hasan dengan cara merayu salah satu istri Datuk Hasan RA, untuk meracuni S.Hasan RA,..dan akhirnya setelah di racuni 3x…beliau wafat….
laknat Allah bagi orang2 munafik!
BIn Moech AlHasany
Baka sama anaknya saja saja.. memang itu keluarka terkutuk… ibu rumah tangganya aja Hindun si perempuan doyan laki-laki hiidung belang… doyan banget minjemin anunya ke pria jalanan.. eh akhirnya lahir anak anak atas nama suaminya… kasian wahabi bangggakan orang begituan
Mas mending anda jelasinnya ke orang2 awam aja jangan ama orang salafi/wahabi, orang salafi wahabi mah dah kokoh aqidahnya g bisa ditipu dengan tafsiran2 anda yg penuh dengan syiah taqiyah. Cepat minta bantuan dana ma IRAN keburu indonesia dikuasai salafi wahabi n keburu MUI mengeluarkan fatwa syiah sesat. Banyak loh mas yg masih awam apalagi kalo ngajinya diiming-imingi nikah MUT’AH pasti pada mau
anda kok nyimpang dari tema… apa karena tidak mampu membela mazhab anda ttg mu’awiyah …
apa urusannya dgn syiah?
kalau mau debat dgn syiah ya masuk aja ke situs syiha ka banyak!!!
jangan asal lempar tuduhan…. buat malu aja… keliatan kalau kalian wahabi sudah kuwalahan menghadapi pak ustadz abu… bener kan?
semoga allah memberi pertolongan kepada abu salafy untuk menghujaj orng yg berkeodok salafy yg hnya pembodohan trhdp ummat….
Smw juga tau kali klw abu sufyan tuh dulu belum. Msuk islam..tp kann beliou udh tobat,,baca donk smw arti dri isi alqur’an..dan jgn jadi orang yg tukang mencari-cari kesalahan orang lain..belum tentu di mata alloh salah,,smw perbuatan manusia tuh hnya alloh yg nilai..dan untuk antum koreksi smw perkata’an antum..antum nulis juga ada yg salah..malah ana jadi gk percaya klw ustad firanda sperti itu..krna ustad firanda aja..ngisi di masjid nabawi..ngisih kajian..klw ana gk mw jadi orang yg lngsung ikut ngeklaim kesalahan orang..krna belum ada bukti jelas..msh cerita burung ini tuh..dan perkata’an antum juga akan di pertanggung jawab’kann di akherat..
Bahasa yang digunakan penulis artikel ini berbau syiah
semoga Allah membenahi lisannya dan memberi petunjuk
Untuk apa anda membuang waktu untuk menjelek-jelekan abu sufyan, tidak ada yg tau di hati seseorang melainkan allah SWT, bagaimana jika seandainya abu sufyan benar-benar beriman , apakah anda siap mempertanggung jawabkan tuduhan anda nanti di hari kiamat ??? Dari pada mencaci maki orang yg belum jelas kekafiran nyaa lebih baik anda mendalami ilmu agama anda sendiri