Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Salafi Wahhâbi
Pengafiran kaum Muslim hanya karena berpeda pendapat dalam memahami teks-teks keagamaan adalah sikap berbahaya yang dapat merusak agama itu sendiri. Apalagi ketika pengafiran itu justru didasarkan kepada syubhat-syubhat atau anggapan-anggapan yang tidak berdasar! Atau peruncingan kesimpulan yang dipaksakan! Seperti misalnya, dengan tudahan bahwa jika kamu tidak sependapat dengan kami maka kamu telah menentang ijma’ umat Islam! Menyalahi kesepakatan ulama! Menentang Sunnah Nabi saw.! dan akhirnya tuduhan mengkafiri ayat-ayat Al Qur’an pun sering dijadikan senjata!
Dalam masalah keyakinan bahwa apakah Allah bertempat di atas langit sana atau keyakinan sebaliknya yaitu bahwa Allah tidak butuh kepada tempat apapun namanya; Arsy, Kusri, Langit Ke Tujuh atau Ruang Hampa Udara/Amâ’ atau dipikul oleh kambing hutan/atau malaikat yang menyerupai bentuk kambing hutan atau apapun lainnya… dalam masalah ini telah berjadi perbadaan yang sangat tajam antara di antara ulama Islam. Para ulama Ahlusunnah meyakini bahwa Allah SWT tidak butuh kepada ruang/lokasi untuk Dia bertempat, sementara sekelompok umat Islam yang tergabung dalam kelompok Mujassimah Musyabbihah meyakininya!
Dalam masalah, ini kaum Mujassimah Musyabbihah yang sekarang diwarisi akidahnya oleh Salafi Wahhâbi ‘ngotot’ mengatakan bahwa Allah bertempat di atas langit tujuh, bersemayam di atas Arsy-Nya dan Arsy-Nya dipikul oleh tujuh kembing hutan jantan (atau yang dalam menafsiran kaum Salafi Wahhâbi, bukan kambing hutan jantang tetapi para malaikta yang menyerupa kambing hutan jantan)…
Dalam mempropagandakan akidah aneh bin nyelenehnya ini, kaum Mujassimah Musyabbihah tidak segan-segan mengatas-namakan ijma’ atau kesepakatan umat Islam, bahkan kesapakatan umat manusia… bahkan lebih ‘gila’ lagi sikap binatang pun, seperti keledai dungu, sapi, kerbau, macam, keca dkk mereka jadikan bukti bahwa Allah itu benar-benar bertempat di atas langit ke tujuh!
Untuk sementara saya tidak sedang menyoroti dalil (baca anggapan) mereka dalam akidah itu! Sebab artikel saya telah banyak menyajikannya berikut kritikan para ulama Ahlusunnah atasnya. Hanya saja yang perlu kita waspadai adalah bahwa kelompok ini dalam mempropagandakan akidahnya selalu diringi dengan menebar teror dan ancaman yang benar-benar mengancam umat Islam! Mereka selalu menteror dengan PENGAFIRAN setiap umat Islam yang menyalahi akidah mereka yang menyimpang ini… di sini letak habayanya…. sehingga para ulama kelompok ini menjadi Bapak Para Teroris yang dengan dorongan semangat amar ma’ruf nahi munkar selalu siap menghabisi jiwa-jiwa tidak berdosa! Fatwa-fatwa horor para ulama mereka itu telah memotivasi semangat menjadi eksekutor pengafiran dan akhirnya pembantaian! Dan inilah yang sering terjadi sejak zaman kemunculan fatwa-fatwa itu hingga zaman sekarang!
Al Maqdisi berkata:
فإنّ الله تعالى وصف نفسه بالعلو في السماء ، ووصفه بذلك رسوله محمد (ص) خاتم الأنبياء (ع) ، وأجمع على ذلك جميع العلماء الأتقياء ، والأئمة من الفقهاء ، وتواترت الأخبار بذلك على وجه حصل به اليقين ، وجمع الله تعالى عليه قلوب المسلمين …. لا ينكر ذلك إلا مبتدع غال في بدعته ، أو مفتون بتقليد وأتباعه على ضلالته .
“Sesungguhnya Allah –Ta’âlâ- telah mensifati dirinya dengan ketinggian di atas langit. Muhammad, Rasulullah saw. dan penutup para nabi pun mensifatinya demikian. Dan para ulama yang bbertaqwa dan para imam yang fakih telah bersepakat akan hal itu serta berita-berita (riwayat) telah mutawatir tentangnya sehingga diperoleh keyakinan, Allah telah menyatukan hati kaum Muslimin atasnya….. Tidak mengingkari hal ini selain seorang pembid’ah yang keterlaluan dalam bid’ahnya atau tertipu dengan taklid butanya dalam kesesatannya.”[1]
Fatwa Sadis Haus Darah Lain!
Coba Anda perhatikan fatwa sadis bin bengis ala Salafi Mujassimah Musyabbihah di bawah ini!
Ibnu Khuzaimah berfatwa:
من لم يقر بأنّ الله على عرشه قد استوى فوق سبع سماوات فهو كافر ، يُستتاب ، فإنْ تاب ، وإلا ضربت عنقه ، وألقي على بعض المزابل ، حتى لا يتأذى المسلمون ولا المعاهدون بنتن ريح جيفته وكان ماله فيئاً لا يرثه أحدٌ من المسلمين ، إذْ المسلم لا يرث من الكافر كما قال النبي (ص) .
“Sesiapa yang tidak mengakui bahwa Allah di atas Arsy-Nya di atas langit lapis tujuh maka ia adalah KAFIR. Ia harus diminta bertaubat, jika menolak maka harus dipenggal patang lehernya dn jasadnya dilempar di sampah agar umat Islam dan kaum kafir dzimmi tidak terganggu dengan hau busuk bangkainya. Harta dibagi sebagai fai’ dan tidak diwarisi oleh seorang pun dari umat Islam. Sebab seorang Muslim tidak boleh mewarisi dari seorang yang KAFIR, sebagaimana disabdakan Nabi saw.”[2]
Abu Salafy:
Setelah pengafiran serampangan itu yang dikeluarkan oleh seorang yang mereka gelari dengan al hafidz, al hujjah, al faqîh, Syeikhul Islam dan imamul aimmah/imamnya para imam, (dan Ustadz Firanda juga ikut membanggakan Ibnu Khuzaimah dengan menukil pujian adz Dzahabi atasnya seperti yang saya sebutkan di atas![3]) setelah itu semua maka pastilah para Salafi Wahhâbi akan dengan berani dan percaya diri untuk mengafirkan para ulama Ahlusunnah, seperti Imam ar Râzi, Imam Ghazzâli, al Hâfidz Ibnu Hajar al Asqallâni dan ratusan kalau bukan ribuan ulama Asya’riyah (apalagi Mu’tazilah dan Syi’ah)! Dan tentunya juga para pengikut mereka juga akan dikafirkan! Dan di antara konsekuensi syari’at atasnya adalah dipisahkannya istri-istri mereka, dirampasnya harta-harta mereka untuk dikembalikan ke baitul mal atau menjadi milik bersama umat Islam…. dan masih banyak lainnya dan utamanya adalah mereka HARUS DIBUNUH!
Nah, setelah dikafirkan dan dihalalkan darahnya, apa yang mesti ditunggu oleh para pemuda berjenggot terjulur, bercelana setengah cingkrang dan kerap kali dilengkapi dengan dahi hitam akibat sering sujud serta diilhami semangat jihad fi sabilillah… apa yang mereka tunggu selain mengeksekusi kaum Muslimin yang berbeda pendapat dengan mereka?! …. Demi Allah menjatuhkan vonis KAFIR atas orang Muslim/umat Islam adalah sebuah kajahatan yang tak terbayangkan bahaya dan akibatnya! Innâ Lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn
Selain dua fatwa di atas masih banyak fatwa lain yang tidak kalah sadis dan haus darahnya… semuanya dialamatkan kepada sesama Muslim yang berbeda pendapat dengan mereka!
[1] Itsbât Shifatil ‘Uluw; al Maqdisi:43.
[2] Baca Itsbât Shifatil ‘Uluw; al Maqdisi: 138-139 dan vonis sadis Ibnu Khuzaimah juga dimuat oleh adz Dzahabi sebagaimana disebutkan dalam kitab Mukhtashar al ‘Uluw; Syeikh al Albâni:225, sebagaimana Ibnu Taimiyah tidak mau ketinggalan menukilnya. Baca Majmû’ Fatawa,5/52.
[3] Baca: Ketinggian Allah Di Aas Makhluk-Nya; Firanda Andirrja Abidin:6.
Filed under: Akidah Tajsim & Tasybih, Fatwa Jenaka Wahabi, Fatwa Pensesatan, Kajian Hadis, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Mengenal Pemimpin Wahabi, Ulama' Ahlusunnah |
oooh pantesan aja mereka gampang jadi TERORIS BERJENGGOT NAGA!
ini ternyata biang kaladinya!!! ajaran sadis pasti melahirkan pengikut yang bengis dan raja tega….
wes kerangan aku tau kenapa wahabi jadi haus darah… drakula kaliiii?
dua bulan kurang lebih aku ikuti tulisan2nya Ust. Abu kritik tajam kepada Ust. Firanda tapi anehnya sampai sekarang ini aku belum lihat Ust. Firanda membantahnya…. apa beliau sedang mati suri atau sedang ngumpulkan bahan dan minta bantuan kesana kemari untuk membantahnya… ya Allah A’lam…. tapi aku sangka pasti Ust. Firanda sudah tdk sabar untuk membantah, hanya saja mungkin belum punya waktu…
lagian wahabi wahabi lainnya juga kok nggak ada yang nongol tampil membantah Ust. Abu Salafy… atau jangan jangan sedang kelabakan semua sebab dibuat kaget ternyata abusalafy masih hidup dan bangkit penuh semangat….
ayo dulur dulur salafi bantah yang ilmiah semua tulisan Ust. Abu! Aku tunngu ya?!
Haus darahnya kaum muslimin yg dihalalkan darahnya akibat Tauhid Trinitas, adalah bagian Protokol kaum Zionis yg menggangap Kaum muslimin adalah penghalang demi tercapainya Zionis menguasai dunia.
Zionis tdk mungkin terang2an ikrar u memusuhi umat Rosulullah saw, maka diciptakanlah firqoh2 yg sesat lagi menyesatkan.
Sekali dayung dua tiga pulau terlampui itulah pepatah mereka.
di Arab saudi ada firqoh buatan britis mesin pembenci kaum muslimin
di Iran ada firqoh buatan yahusdi penghujad para sahabat mulia Rosulullah saw
di India ada firqoh buatan britis sesat seperti Musailamah al-Kahzab
Trinitas (3) mesin pembunuh ini merupakan ujian bagi orang2 yg beriman.
dg duduk bak seorang juragan toh yg resah, terbunuh, terbantai adalah umat rosulullah saw
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) bersemayam di atas ‘arsy. (QS. Thaha: 5)
mohon dijelaskan ustd.
Abu Salafy:
Shadaqallahul Adzim. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya…. tetapi masalahnya adalah pemahaman Anda yang perlu diluruskan! Terjemahan Anda itu yang perlu didiukung bukti!
Saya harap Anda mau meluangkan waktu Anda untuk membaca dan menerungkan artikel-artikel di sini, khususnya; Ternyata Tuhan Tidak Di Langit, edisi 1-8 dan beberapa bantahan saya atas Ustadz Firanda.
Paling tidak untuk perbandingan.
Terima kasih.
kalo ALLOH dimana2 knapa kalo kt berdoa kok tanganya ditengadahkan keatas? ndak kemana2?
Abu Salafy:
Akhi Komar, para ulama sudah meneraNGKAN Filosofinya kenapa mengangkat tangan ke arah atas… tolong Anda baca dan renungkan lagi keterangan ulama di sini dan di artikelTanggapan Atas Ustadz Firanda dalam buku: Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya (1 dan 2)
P!
Saya mau tanya ya tolong Anda jawab dengan jujur: kalau Anda shalat, Anda menghadap ke arah nama? Ke arah ka’bah atau ke arah lain? Lha pertanyaannya adalah apakah Allah berlokasi di dalam Ka’bah?
Syukran
ustadz abu dalam hadist riwayat imam muslim dikatakan sebagai berikut:
Lalu aku membawanya menghadap beliau. Lalu beliau bertanya, ‘Di MANAKAH ALLAH ? ‘ Budak itu menjawab, ‘Di LANGITt.’ Beliau bertanya, ‘Siapakah aku? ‘ Dia menjawab, ‘Kamu adalah utusan Allah.’ Beliau bersabda, ‘Bebaskanlah dia, karena dia seorang wanita mukminah’. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al-Auza’i dari Yahya bin Abi Katsir dengan isnad ini hadits semisalnya.
hadist ini saya petik dari hadist panjang dibawa ini :
Telah menceritakan kepada kami Abu Ja’far Muhammad bin ash-Shabbah dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan keduanya berdekatan dalam lafazh hadits tersebut, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Hajjaj ash-Shawwaf dari Yahya bin Abi Katsir dari Hilal bin Abi Maimunah dari ‘Atha’ bin Yasar dari Muawiyah bin al-Hakam as-Sulami dia berkata, Ketika aku sedang shalat bersama-sama Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari suatu kaum bersin. Lalu aku mengucapkan, ‘Yarhamukallah (semoga Allah memberi Anda rahmat) ‘. Maka seluruh jamaah menujukan pandangannya kepadaku. Aku berkata, Aduh, celakalah ibuku! Mengapa Anda semua memelototiku? Mereka bahkan menepukkan tangan mereka pada paha mereka. Setelah itu barulah aku tahu bahwa mereka menyuruhku diam. Tetapi aku telah diam. Tatkala Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam selesai shalat, Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu (ungkapan sumpah Arab), aku belum pernah bertemu seorang pendidik sebelum dan sesudahnya yang lebih baik pengajarannya daripada beliau. Demi Allah! Beliau tidak menghardikku, tidak memukul dan tidak memakiku. Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya shalat ini, tidak pantas di dalamnya ada percakapan manusia, karena shalat itu hanyalah tasbih, takbir dan membaca al-Qur’an.’ -Atau sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, sesungguhnya aku dekat dengan masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah mendatangkan agama Islam, sedangkan di antara kita ada beberapa laki-laki yang mendatangi dukun.’ Beliau bersabda, ‘Janganlah kamu mendatangi mereka.’ Dia berkata, ‘Dan di antara kita ada beberapa laki-laki yang bertathayyur (berfirasat sial).’ Beliau bersabda, ‘Itu adalah rasa waswas yang mereka dapatkan dalam dada mereka yang seringkali menghalangi mereka (untuk melakukan sesuatu), maka janganlah menghalang-halangi mereka. -Ibnu Shabbah berkata dengan redaksi, ‘Maka jangan menghalangi kalian-. Dia berkata, Aku berkata, ‘Di antara kami adalah beberapa orang yang menuliskan garis hidup.’ Beliau menjawab, ‘Dahulu salah seorang nabi menuliskan garis hidup, maka barangsiapa yang bersesuaian garis hidupnya, maka itulah (yang tepat, maksudnya seorang nabi boleh menggambarkan masa yang akan datang, pent) ‘. Dia berkata lagi, Dahulu saya mempunyai budak wanita yang menggembala kambing di depan gunung Uhud dan al-Jawwaniyah. Pada suatu hari aku memeriksanya, ternyata seekor serigala telah membawa seekor kambing dari gembalaannya. Aku adalah laki-laki biasa dari keturunan bani Adam yang bisa marah sebagaimana mereka juga bisa marah. Tetapi aku menamparnya sekali. Lalu aku mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, dan beliau anggap tamparan itu adalah masalah besar. Aku berkata, (Untuk menebus kesalahanku), tidakkah lebih baik aku memerdekakannya? ‘ Beliau bersabda, ‘Bawalah dia kepadaku.’ Lalu aku membawanya menghadap beliau. Lalu beliau bertanya, ‘Di MANAKAH ALLAH ? ‘ Budak itu menjawab, ‘Di LANGITt.’ Beliau bertanya, ‘Siapakah aku? ‘ Dia menjawab, ‘Kamu adalah utusan Allah.’ Beliau bersabda, ‘Bebaskanlah dia, karena dia seorang wanita mukminah’. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al-Auza’i dari Yahya bin Abi Katsir dengan isnad ini hadits semisalnya.
http://indoquran.com/en/component/hadithmuslim/mobile/6.html?limit=1&start=28
Abu Salafy:
Terima kasih atas tanggapannya… tapi coba Anda perhatikan kembali keterangan saya dalam seri artikel Ternyata Tuhan Tidak di Langit 1-8.. khususnya edisi 1.
Sebenarnya siapa yang suka asal tuduh, asal mengkafirkan? antum atau wahabi???Lebih menghujat mana antum dengan wahabi????Mbok ngaku saja kalau antum itu cenderung Syi’ah!!Kalau tidak coba tulis sirah tentang Abu Bakar, Umar dan Aisyah, antum kafirkan atau tidak.Atau coba tulis kenyelenehan Syi’ah yang mengkafirkan dan melaknat Abu Bakar, Umar dan Aisyah.Wahabi tidak pernah mengkafirkan sahabat nabi termasuk Ali, bahkan mengagungkan mereka.Ahlusunnah itu beda mas dengan Syiah, jangan buat kedustaan yang lebih memecah umat.Judul2 yang antum buat itu terlalu provokatif dan membabi buta.Semoga umat sadar dan bisa memilih keyakinannya masing2, karna kita punya tanggung jawab masing2.Saya hanya sebagai penengah dan saya memilih apa yang menurut keyakinan saya benar.Kebenaran hanya milik Allah.Biar Allah yang menilai.Saya suka googling ke web2 lain, punya wahabi, NU, Syiah, FPI, atau artikel umum dan lain2.Kalau menurut orang yg baru belajar, pasti menganggap antum ini benar, (termasuk saya pada mulanya).Tapi setelah saya berselancar ke blog2, web-web, kesana kemari, saya bisa menilai dan merasakan bahwa antum cenderung Syi’ah, bukan ahlusunnah.dan Syi’ah itu beda dengan ahlusunnah.Maaf saya tidak pakai nama terang, karna antum sendiripun menyembunyikan identitas antum sendiri.identitas antum itu adlh simbol kejujuran antum(itu menurut saya)
inilah profil ulama’ wahabi pujaan hati:
1- Disisi Wahhabi Akidah Imam Nawawi Dan Ibnu Hajar Al-Asqolany Bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Tokoh terkemuka ajaran Wahhabi iaitu Muhammad bin Soleh Al-Uthaimien menyatakan apabila ditanya mengenai Syeikh Imam Nawawi (Pengarang kitab Syarah Sohih Muslim) dan Amirul Mu’minien Fil Hadith Syeikh Imam Ibnu Hajar Al-Asqolany (Pengarang Fathul Bari Syarah Sohih Bukhari) lantas dia menjawab: “Mengenai pegangan Nawawi dan Ibnu Hajar dalam Asma’ Was Sifat (iaitu akidah)mereka berdua bukan dikalangan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah”. Rujuk kitabnya Liqa’ Al-Babil Maftuh m/s 42-43 soal-jawab ke 373 cetakan Darul Watan Lin-Nasyr.
2- Wahhabi Menghukum Al-Asya’iroh Sebagai Sesat Dan Kafir. Tokoh Wahhabi Abdur Rahman bin Hasan Aal-As-Syeikh mengkafirkan golongan Al-Asya’iroh yang merupakan pegangan umat islam di Malaysia dan di negara-negara lain. Rujuk kitabnya Fathul Majid Syarh Kitab Al-Tauhid m/s 353 cetakan Maktabah Darus Salam Riyadh.
Seorang lagi tokoh Wahhabi iaitu Soleh bin Fauzan Al-Fauzan turut menghukum golongan Al-Asya’iroh sebagai sesat akidah dan bukan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Rujuk kitabnya Min Masyahir Al-Mujaddidin Fil Islam m/s 32 cetakan Riasah ‘Ammah Lil Ifta’ Riyadh.
3- Wahhabi Mengkafirkan Umat Islam Yang Mengikut Mazhab. Dan Mengkafirkan Saidatuna Hawa ( Ibu manusia)Wahhabi bukan sahaja menghukum sesat terhadap ulama’ Islam bahkan umat islam yang mengikut mazhab pun turut dikafirkan dan dihukum sebagai musyrik dengan kenyataannya :” Mengikut mana-mana mazhab adalah syirik “. Dan Wahhabi ini berani juga mengkafirkan Ibu bani adam iaitu Saidatuna Hawa dengan kenyataannya: ” Sesungguhnya syirik itu berlaku kepada Hawa “. Tokoh Wahhabi tersebut Muhammad Al-Qanuji antara yang hampir dengan Muhammad bin Abdul Wahhab. Rujuk kenyataannya dalam kitabnya Ad-Din Al-Kholis juzuk 1 m/s 140 dan 160 cetakan Darul Kutub Ilmiah.
berdasar spt tsb diatas umat islam sekarang tinggal wahabi dan varianya.
-SYIAH RAFIDHOH ADL GOLONGAN PEMBENCI kHALIFAH ABUBAKAR ,RA .UMAR, RA . USTMAN,RA
-REFERENSI YG DIGUNAKAN DIBLOG INI ADALAH DAR ULAMA2 AHLUSSUNNAH BAHKAN MUNGKIN TDK ADA YG DARI ULAMA’ SYI’I.
-ANA BELUM PERNAH TAHU BLOG INI MENGHUJAD TIGA DARI EMPAT KHALIFAH YG RASYID ITU.
tuduhan syi’i tdk pada tempatnya.
@AlQudsy
ya jelas ga ditulis,nanti ketahuan belangnya atuh,kang.ada artikel di web ini yg diambil dari web syiah.apa namanya ga ngambil referensi dri ulama syiah?ane rasa untuk membantah blog ini ga perlu pake dalil karna akan percuma.ga mempan.pasti dibilang palsu,ga atsar.mending pake artikel2 yang ada di website2.
makanya saya pingin melihat sejarah ketiga khalifah rasyid tsd,…kok ga pernah muncul??mbok sekali2 dibahas tentang sejarah2 para sahabat yg terdekat,..ga monoton wahabi2 saja..Syiah juga harus dibahas,..gimana sebenarnya mereka.