Ahlusunnah Dan Salafy Diantara Cinta Ahlul Bait Dan Kenasibian (2)

Pengalaman Spiritual Imam Ibnu Hibban Di Sisi Pusara Imam Ali ar Ridha ra

Keyakinan yang sehat terhadap Nabi saw. dan Ahlulbait ra dan maqam-maqan agung mereka tidak terbatas ditampakkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah dan kawan-kawannya dari para ulama dan ahli hadis. Tetapi ia adalah keyakinan para ulama Ahlusunnah lainnya…. menziarai makam suci Nabi saw. dan para wali untuk bertawassul dan berdoa memohon kepada Allah SWT adalah tradisi spiritual yang telah dipraktikkan para Salaf Shaleh dan kemudian diwariskan para ulama kepada kaum Muslimin… Semua itu berjalan di bawah pengetahuan dan arahan para ulama dan fukaha serta ahli hadis jauh sebelum Ibnu Taimiyah lahir dan tetap berlangsung setelah kematiannya hingga hari ini… hanya Ibnu Taimiyah-lah yang mempermasalahkannya dan mengaitkannya dengan kemusyrikan. Setelahnya para para mukallid butanya mengikutinya tanpa sedikit pun mau meneliti kembali penyimpangan pendapat Ibnu Taimiyah yang mereka kultuskan bak nabi baru yang diutus untuk meralat syari’at Nabi Muhammad saw.

Setelah Anda saksikan bagaimana kecintaan, pengagungan, penghormatan serta ketundukan Imamul Aimmah, Ibnu Khuzaiman di hadapan pusara cucu Nabi mulia ra. Imam Ali ar Ridha putra Imam Musa al Kadzim dan bagaimana para ulama kita secara berjama’ah, mengadakan perjalanan untuk menziarai makam agungnya di kota Thûs… kini Anda kami ajak menyimak sikap dan keyakinan sehat Imam besar Ahlusunnah lainnya terhadap Imam Ali ar Ridha ra. dan meyakini bahwa pusara suci agung itu penuh dengan keberkahan wali mulia yang dikebumikan di dalamnya… sehingga ia menegaskan bahwa setiap kali dirundung masalah yang gawat ia menziari makam agung itu dan berdoa serta bertawassul dengan “penghuni kuburan” itu Allah SWT selalu mengabulkan doanya dan memberinya jalan keluar dari kesulitan itu! Sekali lagi praktik seperti itu dalam akidah Ibnu Taimiyah dan para Wahhâbi/Salafy yang bertaklid buta kepadanya adalah syirik dan menyebabkan keluar dari agama Islam dan keimanan!!

Perhatikan laporan Ibnu Hibban tentang pengalaman spiritualnya yang ia rasakan di hadapan pusara agung nun keramat seorang cucu Nabi saw.; Imam Ali ar Ridha ra. …

Dalam kitabnya ats Tsiqât,8/456-457 ia melaporkan:

.

علي بن موسى الرضا وهو علي بن موسى بن جعفر بن محمد بن علي بن الحسين بن علي بن أبي طالب أبو الحسن من سادات أهل البيت وعقلائهم وجلة الهاشميين ونبلائهم….  ومات علي بن موسى الرضا بطوس من شربة سقاه إياها المأمون فمات من ساعته وذلك في يوم السبت آخر يوم سنة ثلاث ومائتين وقبره بسناباذ خارج النوقان مشهور يزار بجنب قبر الرشيد

“Ali bin Musa ar Ridha. Beliau adalah Ali bin Musa bin Ja’far bin Muhammad bin Ali bin al Husain bin Ali bin Abi Thalib. Bergelar Abul Hasan, seorang dari tokoh agung Ahlulbait, pemilik akal sempurna dan pribadi agung nun mulia dari kalangan suku Bani Hasyim…. beliau wafat di kota Thûs akibat racun yang dicampurkan Ma’mûn pada minumannya. Beliau wafat seketika (setelah meminumnya). Wafat beliau pada hari Sabtu, akhir hari dari tahun 203 H.

Kuburannya di Sanâ Bâd di luar Nûqân sangat masyhur dan rame diziarahi… di sisi kuburan (Harun) Rasyid.

قد زرته مرارا كثيرة وما حلت بي شدة في وقت مقامي بطوس فزرت قبر علي بن موسى الرضا صلوات الله على جده وعليه ودعوت الله إزالتها عنى إلا أستجيب لي وزالت عنى تلك الشدة وهذا شئ جربته مرارا فوجدته كذلك أماتنا الله على محبة المصطفى وأهل بيته صلى الله عليه وسلم الله عليه وعليهم أجمعين .

Aku telah berulang kali menziarahinya. Dan tiada menimpaku sebuah kegentingan masalah di waktu aku tinggal di kota Thûs lalu aku menziarahi kuburan Ali bin Musa ar Ridha –shalawat Allah atas kakeknya dan atasnya- dan aku berdoa memohon kepada Allah agar menghilangkannya melainkan dikabulkan doaku dan hilanglah kegentingan masalah itu dariku. Hal ini telah berulang kali aku coba, lalu aku mendapatkannya demikian. Semoga Allah mematikan kami atas kecintaan kepada al Mushthafa dan Ahlulbaitnya –shalawat dan salam Allah atasnya (Nabi) dan atasnya (Ahlulbaitnya) ajma’în.

 

Abu Salafy:

Demikianlah akidah Imam besar Ahlusunnah Ibnu Hibban terhadap Imam agung dari Dzurriyah Nabi Muhammad saw. dan bagaimana keyakinan yang mantap akan keberkahan makam agung itu sehingga ia selalu berdoa di sisi pusara kekasih Allah dari keturunan Ali dan Faitmah ra.

Sekali lagi, inilah akidah dan praktek spiritual para ulama Ahlusunnah….

……..menziarahi makam para wali, khususnya dari Dzurriyah Nabi saw. ….

……..Berdoa di sisi kuburan seorang wali dan bertawassul dengannya……..

Dan semua keyakinan dan praktik ini dalam akidah Ibnu Taimiyah dan kaum Wahhâbi Salafi adalah  SESAT …….. BID’AH …….. SYIRIK……… MENYEMBAH MAYYIT  dan AKHIRNYA HARUS DIVONIS KAFIR!!!

Wahai saudaraku kaum Salafi Wahhâbi…. apakah dalam pandangan kalian Ibnu Hibbân seorang KUBURI (PENYEMBAH KUBURAN)?! SEORANG MUSYRIK (YANG MENYEKUTUKAN ALLAH)?!

Tidakkah telah datang kepada kalian waktu di mana kalian mau berfikir bahwa apa yang kalian yakini itu bukan dari ajaran para ulama Islam… tetapi hanya dari Ibnu Taimiyah seorang yang jelas-jelas menyimpang dari akidah dan praktik umat Islam yang dipandu dan dibimbing para ulama?!

Tidakkah praktik kaum Muslimin baik Ahlusunnah maupun Syi’ah yang selalu menziarahi makam para wali dan bertawasuul serta berdoa di sisinya yang kalian ingkari dan kalian vonis sebagai syirik itu sebenarnya adalah praktik yang diwarisi dari para ulama dari Salaf Shaleh?!

Mengapakah selama ini kalian hanya mau membukan telinga dan mata kalian untuk Ibnu Taimiyah seorang?!

Apakah ulama Islam sepanjang sejarah ini hanya Ibnu Taimiyah sementara yang lainnya adalah kaum jahil……….

Apakah semua ulama Islam di sepanjang sejarah ini sesat dan menyesatkan…. dan hanya Ibnu Taimiyah seorang yang berada di atas hidayah Allah?!

Kami hanya berharap kalian mau melihat kenyataan ini dan merenungkannya kembali… mungkin di sana ada hidayah Allah untuk kalian… Amin.

.

Adapun keyakinan Ibnu Taimiyah terhadap Imam Ali ar Ridha ra. maka sangat jauh sekali dari sikap dan keyakinan para ulama Ahlusunnah… Ibnu Taimiyah sama sekali tidak menaruh hormat bahkan sangat menghinakan Imam Ali ar Ridha ra. … semua keutamaannya ia bohongkan… bahkan keilmuannya pun ia sangkisakan…

Al Hasil, Ibnu Taimiyah sama sekali tidak mewakili akidah Ahlusunnah terhadap Ahlulbait Nabi mulia ra… karena memang ia bukan dari Ahlusunnah… Ibnu Taimiyah adalah GEMBONG KAUM NASHIBI YANG SANGAT MEMBENCI IMAM ALI DAN KELUARGA NABI SAW. …. KARENA ITU KAUM WAHHABI SALAFI MENGAGUNGKAN DAN MENGKULTUSNYA!!!

Nantikan pembuktian kebenaran apa yang kami katakan tentang si gembong kaum nashibi ini, untuk lebih melengkapi bukti kebenciaannya kepada ahlul Bait Nabi saw yang sebagian telah kami bongkar dalam atikel berseri “Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam atau Syaikhun Nifaq (1), (2), (3), (4), (5), (6) ?

15 Tanggapan

  1. Ibnu Taimiyah adalah seorang yg brilian ,seorang faqih tetapi terkenal juga dg aqidahnya yg bolak-balik.
    Demikian juga Muhammad Ibnu Wahab Imam Agungnya WahabiyunSalafiyun.

    Renungkanlah :
    -Tertolaknya amal karena TUKANG MENGUMPAT
    -Tertolaknya amal karena mengharap KEDUNIAAN
    -Tertolaknya amal karena SOMBONG
    -Tertolaknya amal karena UJUB(BANGGA AKAN AMALNYA)
    -Tertolaknya amal karena HASUD(TDK RELA NIKMAT ORANG LAIN)
    -Tertolaknya amal karena TIDAK MENGASIHI SESAMA
    -Tertolaknya amal karena RIYA’

    Mungkinkah IbnuTaimiyah juga Ibnu Wahab Juga kita termasuk orang2 yg amalnya tertolak? Hanya dg rahmat Allah lah sampainya amal kita.

    -menuduh sesama kita dg hujatan2 Quburiyun, Thoghut Babussalam,
    -memusuhi sesama karena PetroReal dsb
    -merasa benar dg hai Bid’ah ,Syirik akbar adl KESOMBONGAN
    -terkagum2 akal kepandaian dan amalnya adl UJUB
    -Hasud adalah tindakan tdk terpuji ,iri akan Durriyah Rosul
    – membunuh sesama,menjadikan perbedaan sbg permusuhan
    dg membiarkan para penyembah berhala
    -merasa lebih unggul ingin terkenal,berpengaruh adalah sebenar RIYA’

    NIAT BAIK, klo dlm perjalananya tdk bisa MENATA NIAT boleh jadi tertolaknya amal kita.

    Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad
    Wa’ala ali sayyidina Muhammad

    Indahkan perjuanganmu wahai AbuSalafi
    Dan jaga niat kita

  2. THOLE ABU SALAFY………..
    TOBATO KOWE LE………
    OJO NGLANTUR NGULON NGIDUL MOLAK MALIK MONTANG MANTING…….. RA ENEK BECI’E GHIBAH NYACAH DE’ INTERNET. DUSO LE…… ILENG NYANG SG KUWOSO…………….

  3. mantabh….pak abu……

  4. Mantap kang Abu. Ini adalah senjata makan tuan bagi mereka yang menuduh kaum muslimin selain mereka sebagai orang fanatik dan taklid buta

  5. mantap… gimana nih teman2 wahabi/nasibi/salafy, ada yang mau mbantah dengan ilmiah?

  6. ADUH PINTARNYA ABU SALAFY BERBOHONG. HANYA ORANG AWWAM YANG BISA DIBOHONGI… SYIAH MEMBENCI AHLUL BAIT TPI BERSEMBUNYI DIBALIK BAJU KECINTAAN KPD AHLUL BAIT. HAKEKATNYA YANG PERLU DIKETAHUI,,BUKAN UCAPAN

    • Buktikan kalo pak abu salafy bohong dg argumen bukan dg tuduhan belaka.disini forum umum pak. Jadi orang bisa menilai baik buruknya. Sekali lagi buktikan tuduhan anda. Kalau tidak anda termasuk orang yg suka memfitnah

    • Abu dhiyah…tolong dong jangan ngomong hakekat2 dulu terlalu dalam tau?! Lha wong yg cetek2 aja sampean sudah semrawut alias masih berantakan,maaf lho bukanya saya menggurui dll hanya mengingatkan…sampean kan saudara saya meskipun entah sampean menganggap saya saudara apa nggak heeee….

  7. Sangat banyak pembohohongan-pembohongan ..dan fitnah-fitnah yang di umbarkan disini..
    kepada penulis ,,dari tulisan anda , anda membolehkan bertawassul ke kuburan wali-wali atau di kuburan nabi..kalo benar apa yang anda katakan coba datangkan hadist/penjelasan dari Rasuullah kalo bertawassul dengan orang -orang yang mati meskipun ia sholeh itu di perbolehkan..??
    dari tulisan anda di atas tidak ada sedikitpun anda ikut sertakan penjelasan dari Al qur’an dan hadist dari Rasulullah yg mulia..Seolah-olah anda mengkesampingkan Rasulullah yang mulia, anda lebih memilih perkataan ali ra dri pada Rosul anda..atau anda memang bukan lagi beragama yg di bawa oleh Rasulullah .. ???
    Rasulullah itu suri tauladan yang baik .”
    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً

    Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Quran Al Ahzab 33:21)

    setelah wafat rasulullah tak ada seorang pun sahabat yang meminta di kuburan nabi..coba anda buktikan siapa sahabat nabi yang bertawassul di kuburan nabi..Tidak ada..kecuali orang2 bodoh yang mengingkari sahabat2 nabi..,dan bahkan mencela shabat nabi.
    Rasul telah melarang mencela shabat2 nya ”
    عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ

    Dari Abu Sa’id Al Khudri RA yang berkata Rasulullah SAW bersabda “Janganlah Kalian mencela para SahabatKu. Seandainya salah seorang dari Kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud tidak akan menyamai satu mud infaq salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya”.
    Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih Bukhari 5/8 no 3673,

    dan juga kalau kta berdoa kepada Allah ya langsung kepada Allah, karna allah berfirman“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS 40:60) Allah menyuruh langsung kpada nya.

    berziarah itu di bolehkan oleh Rasulullah guna untuk mengigatkan kita dalam kematian, bukan meminta do’a disana, orang yang ada didalan kuburan itu tidak akan bisa memberi manfaat sedikitpun jangankan memberi manfaat mendengar saja mereka tidak sanggub coba simak baik2 pesan Allah swt dalam surat fatir :
    إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ
    “Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; & kalau pun mereka mendengar, mereka tak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu & tak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui(14).

    untuk itu wahai para pengumbar kesesatan,,bertaubat lah..sebelum Allah menimpakan azab kepada kita semua..Kembalilah kepada al Qur’an dan sunnah Rasulullah ..kalau kita berpegang dengan kedua tersebut kita tidak akan tersesat selam-lamanya”تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا مَسَكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيّهِ. مالك، فى الموطأ

    Dari Katsir bin Abdillah, dari ayah nya dari kakeknya r.a, ia berkata sesungguhnya Rosululloh Sholallahu ‘alaihi wa sallam , bersabda : Kutinggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat apabila kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya”. (HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ juz 2)

    Allahu a’lam..

    __________________
    Abu Salafy:

    Terima kasih atas tanggapannya… Anda hanya butuh mencermati apa yang saya tulis untuk dapat mengerti!
    Tidakkah Anda mengerti bahwa saya tidak sedang berdalil dengan Al Qur’an ataupun Sunnah shahihah atas dibolehkannya bertawassul dengan ruh-ruh para nabi dan para wali yang shaleh! Saya hanya sedang menyadarkan mereka yang menentang dengan menukilkan pengalaman dan pengamalan ulama besar Ahlusunnah dalam masalah ini!

    Jadi ucapan Anda: kalo benar apa yang anda katakan coba datangkan hadist/penjelasan dari Rasuullah kalo bertawassul dengan orang -orang yang mati meskipun ia sholeh itu di perbolehkan..??
    dari tulisan anda di atas tidak ada sedikitpun anda ikut sertakan penjelasan dari Al qur’an dan hadist dari Rasulullah yg mulia..Seolah-olah anda mengkesampingkan Rasulullah yang mulia, anda lebih memilih perkataan ali ra dri pada Rosul anda..atau anda memang bukan lagi beragama yg di bawa oleh Rasulullah .. ???
    adalah tidak pada tempatnya!

    selain itu izinkan saya terheran kepada kaum Wahhabi yang apabila kita bawakan kepada firman Allah dan sabda Rasulullah saw. mereka mengelak dengan mendatangkan ucapan/praktik Salaf! Ketika kami bawakan praktik Salaf atau ulama mereka menuntu kami membawakan Ayat atau Sunnah! Aneh bukan sikap mereka itu!

    Selain itu juga Anda salah ketika Anda berkata: dari tulisan anda , anda membolehkan bertawassul ke kuburan wali-wali atau di kuburan nabi.. Sebab tidak ada orang yang bertawassul kepada kuburan wali atau kuburan nabi as. Yang ada bertawassul kepada kedudukan sang nabi atau seorang wali… atau bertawassul kepada pribadi sang nabi atau sang wali…. Tetapi memang pemahaman kaum Wahhabi sangat memprihatinkan!

    Jika Anda dalam memahami masalah ini saja sudah salah dan terlihat jauh menyimpang lalu bagaimana Anda akan mampu memahami berbagai dalil yang disajikan para ulama kami AHlusunnah!

  8. buka dulu topengmu,biar kulihat wajahmu biar kukenali wajahmu,biar kubaca artikelmu.

  9. nasrani yahudi tak berani menghancurkan Islam…………wahabilah yg berani

  10. wahabi pesanan klan Saud Saudi……….takut kekaisarannya diminta ahlul bait……minjem ulama ulamaan abdul wahab

  11. Aduuuh marhadi lagi taqiyah ni yeeh

    Menyusup ke NU pake nama abu salafi
    Di buku karangannya mencantumkan nama syekh idahram..
    Sampe segitunya taqiyah ala syiah

    Abu salafi = syekh idahram = marhadi

    MARHADI kaum syiah

Tinggalkan Balasan ke Syekhul Abu Salafi Batalkan balasan