Lebih Dekat Mengenal Abu Sufyan (Bagian:2)
Mengenal Lebih Dekat Gembong Kaum Kafir dan Penganjur Ke Dalam Api Neraka Kebanggaan Ustadz Firanda!
Tanggapan Atas Pembelaan Ustadz Firanda Kepada Abu Sufyân Dan Mu’awiyah
Keutamaan Abu Sufyan Dalam Pandangan Ustadz Firanda
Para pemuja Abu Sufyan berusaha dengan cara apapun untuk menyematkan keutamaan untuk Tuan mereka walaupun hal itu mereka lakukan dengan mencampakkan logika sehat, memperkosa data sejarah dan membodohi diri sendiri. Itulah yang terjadi pada saudaraku Ustadz Firanda!
Ia mulai menghimpun senegap kekuatannya untuk meyakinkan kita semua bahwa Abu Sufyan adalah pribadi agung yang menyandang sederatan keutamaan dan keistimewaan. Untuk menyingkat waktu, kami akan sebutkan apa saja keutamaan Abu Sufyan dalam pandangan Sarjana Wahhâbi Salafi kita yang satu ini!
Pertama-tama ia menyebutkan bahwa dijadikannya rumah Abu Sufyan oleh Nabi saw. untuk tempat aman bagi penduduk kota Mekkah yang masih kafiir musyrik di saat Fathu Makkah/ditaklukkannya kota Mekkah… dijadikannya rumah Abu Sufyan sebagai “Posko Aman” adalah bukti keutamaann Abu Sufyan!
Untuk kesimpulan yang aneh ini, Ustadz Firanda menyajikan dua riwayat sejarah; satu dari Shahih Muslim hadis no. 3024 dan kedua dari Sunan Abu Dawud hadis no. 3023 yang ia katakan telah dihasankan oleh Syeikh Albani. Walaupun kami tidak butuh takhrij, tashîh atau tadh’îf dari seorang muhaddis linglung yang sering kontradiksi dalam hukumnya atas hadis atau para parawi! (Dan bukan sekarang saatnya membuktikan kelinglungan Syeikh Nâshiruddîn al Albâni!)
Abu Salafy:
Karenanya mari kita kaji sejauh mana kesimpulan Ustadz Firanda ini dapat dipertahankan!
Sejarah mencatat bahwa ketika Nabi saw. dan para sahabat beliau berangkat untuk menaklukkan kota Mekkah, beliau bersama para sahabat transit di sebuah daerah bernama Marri Dharân. Di sana Abu Sufyan sempat dipertemukan dengan Nabi saw. setelah ia ditangkap oleh Abbas ra paman Nabi saw. dan sebagian riwayat menyebutkan bahwa Abu Sufyan sempat mengucapkan ikrar islamnya di hadapan Nabi saw[1]., dan setelahnya ia dilepas, walaupun setelah dilepas beberapa saat Nabi saw. memerintah Abbar untuk menangkap kembali Abu Sufyan dan menahannya hingga keesokan hari ia menyaksikan kemegahan pasukan Islam yang dipimpin Rasulullah saw. dan kehebatan pleton demi pleton prajurit Sahabat!
Dalam pertemuannya dengan Nabi saw. itu Abu Sufyan khawatir bahwa Nabi saw. dan para sahabat setia beliau akan membantai habis suku Quraisy yang selama bertahun-tahun tak henti-hentinya mengganggu dan memerangi Nabi saw. saat itu Abu Sufyan dan juga Hakîm bin Hizâm berkata memohon, “Wahai Rasulullah! Serukan kepada manusia/orang-orang bahwa mereka diberi aman. Apakah jika kaum Quraisy menahan diri tidak memerangi Anda, mereka diberi keamanan?
Maka Rasulullah saw. bersabda, “Ya. Mereka diberi keaamanan.”
Kemudian Abbas berkata, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Abu Sufyan seorang yang cinta kedudukan, maka jadikan untuknya sesuatu darinya.”
Di sini, Rasulullah saw. mengumumkan bahwa, “Siapa yang masuk ke dalam rumah Abu Sufyan maka ia akan diberi keamanan (keselamatan).”
Abu Sufyan berkata, ‘Hai Rasulullah! Rumahku tidak mungkin cukup menampung mereka semua (penduduk Mekkah_pen)!”
Dalam sebagian riwayat disebutkan, bahwa kemudian beliau beersabda, “Barang siapa masuk ke rumah Hakîm bi Hizâm maka ia diberi aman (keamanan/keselamatan).”
Dan ketika Abu Sufyan berkata, “Masjid tidak mungkin mampu menampung seluruh mereka!”
Setelah itu, Nabi saw. bersabda mengumumkan, “Dan barang siapa yang menutup pintu rumahnya sendiri maka ia diberi aman.”[2] Dan “Barang siapa masuk ke dalam masjid maka ia diberi aman.”
Maka Abu Sufyan berkata, “Ya, kalau ini cukup!”
Dalam riwayat lain ada tambahan, “Dan kemudian Nabi saw. mengangkat Abu Ruwaihah untuk menjadi panglima dan membawa bendera aman dan mengumumkan di kalangan penduduk Mekkah, “Barang siapa yang bergabung di bawah bendera Abu Ruwaihah maka ia diberi aman.”
Setelahnya Abu Sufyan berkomentar, “Ya, yang ini cukup/ dapat menampung semua orang.”
Ini kira-kira yang terjadi saat itu sebagaimana diriwayatkan para ahli hadis dan ahli sejarah Islam!
.
Dalam kesempatan ini kami tidak bergairah untuk memamerkan nama puluhan kitab yang mengisahkan kisah di atas! Sebab masalahnya sudah sedemikian jelas dan masyhur, di samping berpamer seperti itu bukan kebiasaan kami, sebab kami tidak pernah bermaksud menakut-nakuti kaum awam dengan menyebut nama-nama buku jika tidak diperlukan! Kami hanya persilahkan Anda yang berminat untuk merujuk kitab as Sîrah al Halabiyah,3/70-105.
Setelah kesokan harinya, Nabi saw. bersama pasukan bergerak maju menuju kota Mekkah dan beliau telah memerintah Abu Sufyan untuk mengumumkan pengumuman Rasulullah saw…. ia bergegas masuk ke kota Mekkah beberapa saat sebelum Nabi saw. dan para sahabat dan dengan suara lantang dan penuh bangga Abu Sufyan menjerit-jerit mengumumkan, “Hai sekalian kaum Quraisy! Muhammad telah datang menyerang kalian dengan pasukan yang tidak mungkin kalian mampu melawannya! Maka barang siapa yang masuk ke dalam rumah Abu Sufyan maka ia diberi aman! Maka segera Hindun- ibu Mu’awiyah dan istri Abu Sufyan yang dibanggakan Ustadz Firanda- berkata kepadanya sambil memelintir kumisnya, “Bunuhlah orang busuk lagi kotor yang tidak ada gunanya ini! Sejelek-jelek pembawa berita bagi kaumnya adalah engkau!
Dan dalam riwayat lain, “Sambil menarik jenggotnya, Hindun berkata, ‘Wahai keluarga bani Ghalib, bunuhlah pak tua yang dungu ini! Mengapakah engkau tidak berperang dan membela diri kalian dan negeri kalian!
Abu Sufyan berkata kepada Hindun, “Celaka engkau! Diam! Masuklah ke dalam rumahmu! Ia juga berkata, :Celaka kalian! Jangan dengar omongannya (Hindun)! Muhammad telah datang dengan pasukan yang tidak mungkin dapat kalian lawan dan hadapi! Barang siapa masuk ke rumah Abu Sufyan maka ia diberi aman.
Mendengar pengumuman ini mereka serempaak berkata, “Alangkah jeleknya engkau! Mungkinkah rumahmu mammpu menampung kami semua?!”
Lalu Abu Sufyan berkata, “Dan barang siapa masuk ke dalam rumahnya maka ia diberi aman! Dan barang siapa masuk ke dalam rumahnya maka ia diberi aman! Dan barang siapa yang meletakan senjatanya maka ia diberi aman! ” Dan barang siapa masuk ke dalam rumah Hakîm bin Hizâm maka ia diberi aman! Dan barang siapa masuk di bawah bendera amannya Abu Ruwaihah maka ia diberi aman!
Maka semua orang segera meninggalkan Abu Sufyan dan mesuk ke rumah mereka masing-masing! Dan ada juga yang masuk ke masjid![3]
Abu Salafy:
Inilah kisah yang diriwayatkan para ahli sejerah Islam! Lalu di manakah letak keutamaan bagi Abu Sufyan dalam peristiwa itu?!
Hindun –istri Abu Sufyan sendiri- telah memahami bahwa betapa dungunya Abu Sufyan! Dan betapa pengecutnya Abu Sufyan! Sebagai pemimpin kaum kafir Quraisy, semestinya ia membela kaumnya dan membangkitkan mereka untuk mempertahankan kehormatan mereka! Karenanya Hindun segera “bertfawa” agar Abu Sufyan segera dibunuh saja! Sebab ia pemimpin yang dungu, tak berguna dan pengecut!
Hindun –yang jauh lebih mencintai Abu Sufyan; suaminya- saja telah mengerti kenyataan itu! Sementara Sarjana S 3 kita masih hidup dalam alam khayal… menganggap kedunguan Abu Sufyan sebagai keutamaan baginya! Sungguh memprihatinkan “keluguan” sarjana Wahhâbi Salafi kita yang satu ini sehingga ia membanggakan dan menyulap kedungunan Abu Sufyan sebagai keutamaan!
Rakyat jelata kota Mekkah yang masih musyrik saja mengetahui bahwa sikap Abu Sufyan itu adalah bukti kedunguannya! Lalu bagaimana Sarjana yang kerjanya memberantas “kemusyrikan” masih juga belum mampu mengerti kenyataan ini!
Kami tidak bermaksud menulis komentar tambahan terhadap bukti palsu keutamaan Abu Sufyan yang dibanggakan Ustadz Firanda yang terhormat! Kami yakin para pembaca jauh lebih mampu mencermati masalah ini!
Dan jika kami melihat sisa bukti palsu keutamaan Abu Sufyan yang diajukan Ustadz Firanda layak untuk ditanggapi kami akan mencari-cari waktu untuk membongkar “keluguan kesimpulan” Sarjana Wahhânbi-Salafi yang sedang dibanggakan para pemuda Salafi di tanah air.
Wassalam.
Abu Salafy.
[1] Hal penting untuk diingat, mengingat setelah menyatakan ikrar syahadatnya dengan lisan, Abu Sufyan menampakkan kembali keraguan bahkan kekafirannya kepada kanabian Rasulullah saw.! dan kenyataan ini dibenarkan oleh Ustadz Firanda seperti dalam riwayat kedua yang ia nukil dari Abu Daud.
[2] Hal ini juga diakui Ustadz Firanda.
[3] As Sirah al halaibayah,3/81.
Filed under: Akidah, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Mengenal Pemimpin Wahabi, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy |
semua tau kalau dalam perjalanan dakwah Nabi saw. sejak di Mekkah hingga hijrah ke Madinah… peperangan demi peperangan telah dokobarkan kaum kuffar Quraisy dan sekutunya… dalam setiap peperangan melaean Nabi dan umat Islam, ABu Sufyan selalu memipim pihak kuffar… ia baru menyerah setelah kota Mekkah ditaklukkan.. itu artinya apa?
Ia hanya terpaksa masuk Islam agar bisa memulai lagi merong-rong Islam dari dalam.. sebab sekarang ia telah menjadi salah satu dari sahabat Nabi… itu kenyataannya!
Apa masih samar juga bagi Firanda kok sampai-sampainya ia mebela Abu Sufyan… Mu’awiyah… Mak Hindun dan Yazid cucunya yang durhaka itu!
Keterlaluan banget wahabi yang satu ini…
Kalau berani, minta kepada Allah agar nanti kamu hai Firanda dikumpulkan bersama bu Sufyan… Mu’awiyah… Mak Hindun dan Yazid cucunya yang durhaka itu di akhirat nanti… ayo bilang Amin!!!
Amin
aamiin ya rabbal ‘alamiin…
Kabulkan lah Ya Allah ya Tuhanku..
apa maslahatnya ngebelain abu sufyan dan mu’awiyah???
bukankah mereka jelas-jelas musuh Nabi dan Dakwah Allah?!
Sungguh malang nasibnya para pendusta ini mereka mencela sahabat yang mulya. kesesatan kalian sudah melampaui batas, dan kedholiman kalian sudah sangat besar,, jangan sampai Allah akan menjadikan mulut-mulut kalian yang busuk itu bisu akibat dosa kalian mencela sahabat.. Ya Allah… saya menjadi saksi atas kebejatan akhlak mereka terhadap para sahabat Nabi-Mu.
Sahabat!
Sahabat!
sahabat!
Opo ae wong iki. Abu sufyan sahabat!
muawiyah shahabat!
bahlol ente!
Sahabat itu yang nggak munafik!
kalau munafik ya bukan shohabah!
munafik ya munafik!
heyyy… kata orang2 salafi jangan bertaqlid kepada Imam Syafi’i, Alim Ulama, (termasuk taimiyah, wahab, al bani, utsaimin, abu sofyan, hindun dkk) nanti bisa Syirik. dan haram mengagungkan mereka (termasuk Nabi Saw) secara berlebihan karenan bisa menjerumuskan pada kesyirikan apalagi sampai membabibuta tanpa dalil bantahan yg jelas lugas atau riwayat yg mahsyur jelas dan lugas.
ini pendapat mayoritas Salafi/Wahabi.
ya model seperti abu sufyan yang slalu dibelain para wahabiyun…. dengan alasan ngebelain sabahat… eh ujung ujungnya kaum munafik yang dibela… al munafiqun ba;dhuhum auliya’u ba’dhin
dua bulan kurang lebih aku ikuti tulisan2nya Ust. Abu kritik tajam kepada Ust. Firanda tapi anehnya sampai sekarang ini aku belum lihat Ust. Firanda membantahnya…. apa beliau sedang mati suri atau sedang ngumpulkan bahan dan minta bantuan kesana kemari untuk membantahnya… ya Allah A’lam…. tapi aku sangka pasti Ust. Firanda sudah tdk sabar untuk membantah, hanya saja mungkin belum punya waktu…
lagian wahabi wahabi lainnya juga kok nggak ada yang nongol tampil membantah Ust. Abu Salafy… atau jangan jangan sedang kelabakan semua sebab dibuat kaget ternyata abusalafy masih hidup dan bangkit penuh semangat….
ayo dulur dulur salafi bantah yang ilmiah semua tulisan Ust. Abu! Aku tunngu ya?!
Saya berdoa sebentar, Ya Allah, kumpulkan kami di Yaumil Akhir bersama orang2 yang kami cintai. Kumpulkanlah kami, orang 2 biasa bersama orang2 yg mencintai Rasulullah, Keluarga, Ketrurunan dan Pengikut Setianya. Dan Kumpulkanlah para Ahli dunia dengan dunianya, Kumpulkanlah Pecinta Abu Sufyan, Muawiyyah, Yazid bersama orang2 yg mencintainya. Ya Allah, kumpulkanlah Muhammad Abdul Wahab bersama Ibn Sa’Ud dan pengikut setianya. ya Allah kabulkanlah Doa Kami. Aya Allah Bi Ha, YaAllah yg mengetahui segala hal yg tersembunyi.
semoga ALLAH melaknat org yg melaknat MUAWIYYAH
AMIIIEN!