Lebih Dekat Mengenal Abu Sufyan (Bagian:1)
Mengenal Lebih Dekat Gembong Kaum Kafir dan Penganjur Ke Dalam Api Neraka Kebanggaan Ustadz Firanda!
Tanggapan Atas Pembelaan Ustadz Firanda Kepada Abu Sufyân Dan Mu’awiyah
Abu Sufyan Adalah Gembong Kaum Kafir Musuh Bebuyutan Nabi Islam!
Dalam bantahannya atas kami yang ia tulis dengan judul:
Ustadz Firanda berkata:
Abu Salafy berkata : ((Mu’awiyah putra Abu Sufyan -salah seorang aimmah kekafiran dan buah kemunafikan yang masih tersisa dan selamat dari tajamnya pedang para sahabat-)) (lihat https://abusalafy.wordpress.com/2011/01/15/ustadz-firanda-kebakaran-jenggot/)
Abu salafy:
Yang mengatakan bahwa Abu Sufyan sebagai salah seorang aimmatul kufri yang masih tersisa bukan kami…. tetapi adalah para sahabat dan tabi’in (yang biasanya Anda banggakan sebagai Salaf Shaleh!).
Kami tidak akan menyita banyak waktu pembaca. Kami akan mengajak Anda dan para pemerhati untuk merenungkan bukti di bawah ini! Namun sebelumnya kami akan perkenalkan nama lengkap Abu Sufyan dan nasabnya agar menjadi jelas bagi Anda..
Abu Sufyân, Nama dan Sebagian Sifat dan Prilakunya!
Nama lengkapnya adalah Shakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syams. Abu Sufyan sepuluh tahun lebih tua dari nabi saw. dan hidup dua puluh tahun setalah wafat Nabi saw. … wafat tahun 31 H ada yang berpendapat: tahun 30 ada yang mengatakan tahun 33 atau 34 H dalam usia sembilan puluh tahun.”
Tafsir Salaf Shaleh Tentang Ayat 12 Surah at Taubah
Allah SWT berfiman
وَ إِنْ نَكَثُوا أَيْمانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَ طَعَنُوا في دينِكُمْ فَقاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لا أَيْمانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُونَ
“Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti.” (QS. At Taubah [9];12)
Para mufassir Salaf; sahabat dan tabi’în sepakat bahwa yang dimaksud dengan:“pemimpin-pemimpin orang-orang kafir” dalam ayat di atas adalah Abu Sufyan.
Imam an Naisaburi dalam tafsir Gharâib al Qur’ân-nya[1],:Barang siapa yang sikap penipuan, tidak menepati janji dan tidak punya rasa malunya separah ini maka pasti ia sangat kental/mendalam dan terdepan dalam kekafirannya.. tiada tertandingi oleh orang kafir lainnya. Ada yang berpendapat bahwa ia khusus untuk pimpinan-pimpinan kaum kafir, sebab yang lainnya hanya mengekor saja.”
.
Siapa Gerangan Yang Dimaksud Pemimpin-pemimpin Kaum Kafir Yang Harus Diperangi?
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa merekka adalah para gembong kekafiran. Para ulama telah menyebut nama-nama pemimpin kekafiran (ingat bukan sekedar pemimpin kaum kafir!). dan setiap kali para mufassir Ahlusunnah menyebut nama-nama mereka, tidak pernah ketingalan menyebut nama Abu Sufyan (Gembong kaum Kafir yang dibanggakan Ustadz Firanda sesuai doktrin yang ia terima dari para Masyâikh Nawâshib) di Kampusya! Bahkan ada yang hanya menyebut nama Abu Sufyan seorang!
Untuk lebih jelasnya, mari kita ikuti keterangan para mufassir Ahlusunnah generasi Salaf!
Imam Ibnu Jarir ath Thabari berkata, “Allah Yang Maha Tinggi sebutan-Nya berfirman, “Jika mereka dari kalangan suku Quraisy yang telah kalian ikat dengan janji itu merusak janji mereka setelah kesepakatan untuk tidak memerangi kalian dan tidak membela musuh-musuh kalian dan {mereka mencerca agamamu} mereka mengecam agama kalian; Islam dan mencaci dan melecehkannya, {maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu}
Setelah menjelaskan sepintas maksud kalimat-kalimat dalam ayat di atas, beliau menyebutkan sederetan riwayat tafsir Salaf yang keseluruhannya menyebut Abu Sufyan sebagai salah satu dari “Gembong-gembong Kekafiran!” ia berkata dengan pasti, “Sebagian ahli tafsir berkata, ‘Mereka adalah Abu Jahl bin Utbah bin Hisyâm, Utbah bin rabî’ah, Abu Sufyan bin Harb dan yang semisalnya. Dan adalah Hudzaifah berkata, “Yang dimaksud dalam ayat ini belum datang.” (maksudnya masih ada yang belum diperangi hingga mati.. masih ada yang gentayangan hidup di tengah-tengah umat Islam dalam keadaan aman_pen)
Kemudian Imam ath Thabari berkata, “Menyebut para ahli tafsir yang berpendapat bahwa mereka adalah yang telah disebut nama-nama mereka….
Lalu beliau menyebutkan riwayat tafsir dari:
- Dari Sa’di dari Qatadah, ia berkata, “Dan di antara para Aimmatul Kufri adalah Abu Jahl bin Hisyam bin Umayyah, Umayyah bin Khalaf, Utbah bin rabi’ah, Abu Sufyan dan Suhail bin ‘Amr. Dan merekalah orang-orang yang telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul.”
- Dari Tsaur dari Ma’mar dari Qatadah, ia berkata, “para Aimmatul Kufri adalah Abu Sufyan, Abu Jahl, Umayyah bin Khalaf, Suhail bin ‘Amr dan Utbah bin Rabî’ah.
- Dari Abu Bisyr dari Mujahid tentang ayat ini: {maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu} ia berkata, “Abu Suyfan dari mereka yang dimaksud.”.
- Dari Abdurrazzâq dari Ma’mar dari Qatadah tentang ayat ini: {maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu} ia berkata, “Abu Sufyan bin Harb, Umayyah bin Khalaf, ‘Utbah bin Rabî’ah, Abu Jahl bin Hisyam dan Suhail bin ’Amr. Merekalah yang telah merusak perjanjian dengan Allah dan yang telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul.”
Setelahnya beliau menyebutkan riwayat pernyataan Hudzaifah bin al Yaman ra. yang telah beliau singgung sebelumnya dengan tiga sanad/jalur.
Dengan sanad bersambung kepada Zaid bin Wahb dari Hudzaifah, “Maka perangilah pemimpin-peminpin orang-orang kafir” ia berkata, “Pemilik (mereka yang dimaksud dalam) ayat ini belum diperangi hingga saat ini.”[2]
Imam Jalaluddîn as Suyuthi dalam tafsir ad Durr al Mantsûr-nya[3] telah merangkum banyak riwayat, di antaranya adalah yang telah disebutkan ath Thabari di atas, dan beliau menambahkan beberapa lainnya dari para sahabat dan tabi’în. Di antaranya:
- Dari sahabat Ibnu Umar ra. ia berkata tentang ayat: “Maka perangilah pemimpin-peminpin orang-orang kafir” Abu sufyan dari mereka yang dimaksud. (HR. Ibu Abi Hatim, Abu Syaikh dan Ibnu Mardawaih.).
- Dari Zaid bin Wahb ra. tentang ayat:{Maka perangilah pemimpin-peminpin orang-orang kafir}, “Kami berada di sisi Hudzaifah ra. lalu ia berkata, “Tidak tersisa (masih hidup _pen) dari yang dimaksud dengan ayat ini (yang turun berkenaan dengan mereka_pen) kecuali tiga orang dan tidak tersisa dari orang-orang munafik (yang hidup di masa hidup Nabi saw._pen) kecuali empat orang.” ….. “ (HR. Ibnu Abi Syaibah, Imam Bukhari dan Ibnu Mardawaih.).
.
Abu Salafy:
Ustadz Firanda yang mulia, apa yang aneh dari kalimat yang kami tulis sehingga Anda sekali lagi kebakaran jenggot membacanya: ”Abu Salafy berkata: ((Mu’awiyah putra Abu Sufyan -salah seorang aimmah kekafiran dan buah kemunafikan yang masih tersisa dan selamat dari tajamnya pedang para sahabat-)) dan kemudian Anda berkata: “Wahai Ustadz Abu Salafy, kenapa anda begitu berani mencaci maki Abu Sufyaan radhiallahu ‘anhu?”
Dan setelahnya Anda berpidato seakan sedang latihan di hadapan kaum Muallaf di Papua sana?!
Bukankah Sahabat Hudzaifa bin al Yamân yang mengatakan bahwa pemilik ayat itu belum sempat diperangi habis oleh kaum Muslimin!
- Bukankah Khalifah Umar bin al Khaththab ra pernah berkata menegaskan bahwa: Abu Sufyan adalah musuh Allah, ‘aduwwullah! Seperti diriwayatkan dalam kitab Muntakhab Kanzul ‘Ummâl.[4]
- Bukankah Ibnu Abbas ra,. telah berkata meperkenalkan kepada kita semua siapa sejatinya Abu Sufyan. Ia berkata, “Sesungguhnya Abu Sufyan adalah Pemimpin kemusyrikan sampai kematiannya.” Demikian dilaporkan oleh al Balâdzuri dalam Ansâb al Asyrâf-nya.[5]
- Abul Faraj al Isfahani –salah seorang ulama besar Ahlusunnah- dalam kitab al Aghâni-nya[6] mengatakan: Abu Sufyan adalah Shakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syams. Ia adalah salah seorang pemimpin perang Ahzâb melawan Rasulullah saw. dan dia adalah Gua/pelindung kaum munafik di masa hidup Nabi saw.”
Karena para sahabat dan kaum Muslimin generasi awal yng hidup di zaman nabi saw. telah mengenal siapa sejatinya Abu Sufyan, maka mereka tidak menghargainya dan bahkan tidak sudi bermesraan dengannya. Perhatikan riwayat Imam Muslim di bawah ini:
.
كان المسلمون لا ينظرون إلَى أبي سفيان ولا يُقاعِدونه.
“Adalah kaum Muslimin tidak menganggap Abu Sufyan dn tidak pula mengajaknya duduk-duduk bersama-sama.”[7]
.
Kenapa Anda mendadak menjadi berseberangan dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw. demi membela Abu Sufyan? Mengapakah Anda lebih membela Abu Sufyan dan membuang jauh-jauh sikap para sahabat terhadap Abu Sufyan?! Apakah karena Abu Sufyan ayah Mu’awiyah Si Pemimpin Kelompok Penganjur kepada Neraka yang dengan kezaliman memberontak Khalifah yang sah; Ali bin Abi Thalib ra.? Apakah karena Abu Sufyan kakeknya Yazid yang membantai Imam Husain dan keluarga Nabi saw. di padang Karbala? Yazid yang menyerang kota suci Madinah dan menghalalkan bagi pasukannya untuk berbuat apa saja sekehendak nafsu iblis mereka, sehingga mereka membunuh kaum Msulimin tidak berdosa, menghabisi sisa-sisa sahabat Anshar di kota Madinah serta memperkosa ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri para sahabat? Yazid yang menyerang kota suci Mekkah dan membombardir Ka’bah dengan bola batu api/manjanîq sehingga tiral ka’bah terbakar dan dindingnya retak semua?
mengapakah Anda mendadak membela Abu Sufyan, apakah karena ia seorang munafik sehingga bernafsu membelanya?
Allah SWT berfirman:
الْمُنافِقُونَ وَ الْمُنافِقاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ.
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama… .”(QS at Taubah;67)
Atau mengapa?
Mengapa kaum Wahhâbi tidak pernah menampakkan sepersepuluh saja dari semangat pembelaan mereka untuk Abu Sufyan, Mu’awiyah, Yazid dan kaum munafik lainnya untuk membela Sayyiduna Ali dan keluarga Nabi saw.?!
Adapun tanggapan Ustadz Firanda yang lebih mirip dengan latihan pidato itu banyak hal yang menggelikan yang mencerminkan kemuallafannya dalam dunia sejarah dan kajian agama. Kami tidak tertarik membuang banyak waktu untuk meladeninya! Masih terlalu banyak masalah penting yang harus diberi prioritas untuk diteliti. Namun sekedar untuk membuktikan betapa lucunya Ustadz Firanda, maka kami akan tanggapi sekedarnya saja!
Abu Sufyan Berjuangg Bersama Nabi saw.
Ustadz Firanda berkata membanggakan keikut sertaan Abu Sufyan dalam beberapa peperangan bersama Nabi saw. segera setelah ia menyatakan islamnya. Ia berkata:
Apakah anda pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?? Tidakkah anda tahu bahwa Abu Sufyan ikut serta perang bersama Nabi dalam dua peperangan, perang Hunain dan perang Thoif??, dan setelah wafatnya nabi beliau ikut serta perang Yarmuuk??
Abu Salafy:
Entah untuk apa ia bertanya kepada saya dengan pertanyaan: Apakah anda pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?? Sedangkan ia tahu bahwa saya hidup di abad 21 M/14 H dan telah dipisah empat belas abad dengan masa kehidupan baginda Rasulullah saw.?!
Tetapi ketidak-ikutan-sertaan saya bersama Nabi mulia saw. memerangi Abu Sufyan dan para gembong kaum kafir lainnya demi menegakkan Kalimatullah sepenuhnya bukan salah saya, sebab bukan saya yang memilih untuk lahir di abad ini dan jauh dari kota Nabi saw. dan tidak lahir di masa hidup beliau saw.!
Namun perlu diketahui bisa jadi apabila seorang berjuang dengan ikhlas membela kalimatullah di masa ini… bisa jadi ia lebih besar pahalanya dari mereka yang hidup bersama Nabi saw. Sebab, ia beriman dan berjuang hanya berdasarkan mu’jizat Al Qur’an sementara mereka yang hidup sezaman dengan Nabi saw. menyaksikan berbagai mu’jizat agung beliau. Jadi pantas saja jika mereka kemudian mantap imanya… Tetapi yang mengherankan adalah orang kafir seperti Abu Sufyan yang menyaksikan langsung berbagai mu’jizat Nabi saw. tetapi malah memeranginya hingga ketika tidak lagi punya daya dan kekuataan baru mulai mengucapkan syahadatain! Itupun dengan berat hati dan penuh dusta!
Kami juga geli menyakiskan Ustadz Firanda membanggakan kehadiran Abu Safyan dalam parang Hunain dan Thaif. Apa ia tidak membaca sejarah bahwa kehadiran Abu Sufyan dalam peperangan itu justeru membuktikan betapa mendalam kekafiran dan kemusyrikan Abu Sufyan! Saya tidak membayangkan jika Uatsdz Firanda seawam itu dalam pengetahuan sejarah Islamnya?! Mungkin memang bukan spesialisasi beliau… spesialsasi beliau dalam menghujat Sang Habib dan urusan kuburan!
Dalam kesempatan ini kami tidak berniat bercerita tuntas tentang perang Hunain yang sempat diabadikan Allah dalam Al Qur’an dan bagaimana sikap para muallaf benar-benar membuat repot Nabi saw. dan pejuang Muslim. Kami hanya akan menyebutkan kutipan kecil yang dilaporkan Ibnu Katsir (seorang sejarawah, muhaddis dan mufassir yang sering dibanggakan kaum Wahhâbi dan yang memang terkenal kurang simpatik kepada Sayyiduna Ali –karramallahu wajhahu– sampai-sampai Ibnu Katsir mengatakan bahwa Sayyiduna Ali bukan tergolong Ahlulbait Nabi ra.) Ya, kami hanya akan membawakan laporan kecil Ibnu Katsir yang mengungkap kekafiran dan kemusyrikan Abu Sufyan betapaun ia telah mengikrarkan dengan lisannya syahadatain!
Ibnu Katsir berkata, “Dan ketika manusia (Muslimin) mengalami kekalahan sebagian orang dari orang-orang Arab yang kaku menyakatan isi hati mereka berupa kedengkian. Lalu Abu Sufyan bin Harb berkata –yaitu dan islamnya Abu Sufyan masih diragukan dan azlâm[8] kecil pada hari itu masih ia bawa-, “Kekalahan pasti akan mereka alami sebelum mereka sampai lautan/pantai.””[9]
Kahadiran Abu Sufyan dalam peperangan Hunain (dengan membawa al Azlâm dan berharap-harap agar cawan kekalahan dan kebinasaan segera diteguk Nabi saw. dan kaum Muslimin) seperti dibanggakan Ustadz Firanda tidak hanya disebutkan Ibnu Katsir, hampir seluruh sejarawan Islam menyebutkannya. Di antaranya dalam kalangan sejarawan klasik adalah Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah-nya[10] dan dari kalangan panulis sejarah kontemporer adalah Muhammad Husein Haikal dalam Hayât Muhammad:270. Ia berkata,
“… ketika kekacauan menyelimuti urusan kaum Muslimin dan mereka mengalami kekalahan, ketakutan telah menguasai jiwa-jiwa mereka, sampai-sampai sebagian dari yang ikut serta dalam peperangan itu mengumbar omongannya bersama angin… sampai-sampai Abu Sufyan bin Harb berkata –sedang senyum kegirangan atas kekalahan kaum Muslimin yang beberapa tahun lalu mengalahkan kaum Quraisy- tampak dari kedua bibirnya, ia berkata, “Kekalahan pasti akan mereka alami sebelum mereka sampai ke pantai.” Syaibah bin Utsman bin Abu Thalah berkata, “Hari ini aku bisa menemukan balas dendamku atas Muhammad…. .”
Apakah keikut-sertaan Abu Sufyan dalam peparangan Hunain di mana ia membawa serta azlâm-nya itu yang Anda banggakan wahai Ustadz Firanda?! Mestinya Anda harus merahasiakan kehadirannya dalam peperangan itu bukan malah membanggakannya!! Tatapi itu….
مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلا هادِيَ لَهُ وَ يَذَرُهُمْ في طُغْيانِهِمْ يَعْمَهُونَ
“Barang siapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang- ambing dalam kesesatan.” (QS. Al A’râf [7];186)
.
وَ مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَما لَهُ مِنْ هادٍ * لَهُمْ عَذابٌ فِي الْحَياةِ الدُّنْيا وَ لَعَذابُ الْآخِرَةِ أَشَقُّ وَ ما لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ واقٍ
“Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorang pun yang akan memberi petunjuk. Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah.” (QS. Ar Ra’ad [13]33-34)
وَ مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَما لَهُ مِنْ سَبيلٍ
“Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya sesuatu jalan pun (untuk mendapat petunjuk).” (QS. Asy Syura [42];46)
.
Abu Salafy:
Saudaraku Ustadz Firanda mengapakah sampai sejauh ini pembelaan Anda kepada Abu Sufyan?! Bukankah semua ini telah jelas?! Mengapakah Anda berpaling dan mencar-cari data-data yang sama sekali tidak valid dan tidak akan mampu Anda pertahankan?! Apa arti sebuah keikut-sertaan seorang berparang bersama Nabi saw. jika tidak didasari oleh keimanan kepada keesaan Allah dan kenabian Rasul-Nya? Bukankah kaum munafik seperti Abdullah bin Ubay bin Salûl dan rekan-rekan munafiknya juga ikut serta berparang bersama Nabi saw.?! Lalu apakah Anda akan membanggkan juga kehadiran mereka dalam peparangan-peparanga bersama Nabi saw itu?!
Semua tentang keutamaan Abu Sufyan yang Anda sebutkan dan Anda jadikan modal untuk membanggakan Abu Sufyan adalah tidak ada yang valid dan mu’tabarah di mata para ulama!
Lalu apa gunanya Anda menghimpun “data-data afkir” yang Anda anggap dapat menyemalatkan wibawa Abu Sufyan?!
Sekilas Tentang Praktik Kaum Musyrik Mengundi Dengan Al Azlâm!
Praktik mengundi nasib dengan Al Azlâm dua kali disebut Al Qur’an dalam surah al Maidah ayat:3 dan 90 dengan kecaman keras sebagai kekafiran yang paling sangat! Allah SWT berfiaman:
.
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَ الدَّمُ وَ لَحْمُ الْخِنْزيرِ وَ ما أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَ الْمُنْخَنِقَةُ وَ الْمَوْقُوذَةُ وَ الْمُتَرَدِّيَةُ وَ النَّطيحَةُ وَ ما أَكَلَ السَّبُعُ إِلاَّ ما ذَكَّيْتُمْ وَ ما ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَ أَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلامِ ذلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذينَ كَفَرُوا مِنْ دينِكُمْ فَلا تَخْشَوْهُمْ وَ اخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دينَكُمْ وَ أَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتي وَ رَضيتُ لَكُمُ الْإِسْلامَ ديناً فَمَنِ اضْطُرَّ في مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحيمٌ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada- Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Mâidah [5];3)
Asy Syaukani ketika menafsirkan bagian ayat ini yang berkenaan dengan azlâm/”Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan”, ia mengatakan, “Kata al Fisq artinya keluar dari batas. Dan telah lewat diterangkan maknanya. Dalam kalimat itu (Padanya terdapat kefasikan/adalah kefasikan) termuat ancaman yang sangat keras. Karena sesungguhnya al fisq adalah kekafiran yang sangat, bukan seperti apa yang diistilahkan kebanyakan orang yang artinya adalah tingkat pertengahan antara keimanan dan kekafiran.”[11]
Sekali lagi kami katakan kepada Ustadz Firanda, “Apakah Anda masih belum mengerti juga bahwa membanggakan Abu Sufyan (si Munafik tua yang hidupnya dipenuhi dengan kesialan itu) adalah justru sesuatu yang memalukan?!” Abu Sufyan dengan masih membawa al Azlâm membuktikan dirinya bahwa kekafiran yang sangat itu masih sangat melekat dalam jiwanya… dan bukan sembarang kekafiran.. kekafiran yang sangat, seperti ditegaskan asy Syaukani!
Lucu, Ustadz Firanda Membanggakan Abu Sufyan Sebagai Mertua Nabi saw.!
Ustadz Firanda juga berkata menghujat kami:
“Apakah anda pernah menjalin kekerabatan melalui pernikahan bersama Rasulullah…???!! Tidakkah Anda tahu bahwa Abu Sufyan adalah mertua Rasulullah, karena putri Abu Sufyan Ummu Habibah radhiallahu ‘anhaa adalah istri Nabi?”
Abu Salafy:
Yang ini juga! Entah apa karena sedang kepepet atau memang karena keluguan (baca; kedunguan) sehingga Ustadz Firanda juga berdalil dengan kasus di atas. Apakah Ustadz Firanda tidak tahu bahwa Ummu Habibah dikinahi oleh Nabi saw. jauh sebelum Abu Sufyan terpaksa menyatakan keislamannya! Ummu Habibah sebagai seorang Muslimah yang ikiut serta berhijrah ke negeri Habasyah… di sana, suaminya murtad dan memilih memeluk agama Nashrani. Sepulang dari hijrahnya… dan langsung ke kota Madinah –karena Nabi saw. dan para sahabat beliau sudah hijrah-. Maka Ummu Habibah tidak mungkin kembali ke keluarganya sebagai janda. Karena ayahnya; Abu Sufyan dan ibunya; Hindun serta segenap anggota keluarganya; Mu’awiyah dan Yazid abangnya adalah musuh-musuh Allah yang sangat keras permusuhan dan gangguannya kepada Nabi saw. dan kaum Muslimin. Oleh sebab itu, Nabi saw. menikahi Ummu Habibah ra. Jadi, pernikahan itu bukan atas kehendak Abu Sufyan dan tidak juga ia suka dengan hubungan pernikahan itu!
Jika sekedar menjadi mertua Nabi saw. (walaupun seorang itu kafir atau munafik) harus Anda banggakan, maka mengapakah And tidak juga membanggakan dua mertua Nabi saw. dari kalangan kaum Yahudi yang sangat kafir dan getol memerangi Nabi saw…. ayahnya Shafiyyah binti Huyay bin Akhthab dan Juwairiyah. Kedua istri Nabi saw. ini adalah dari bangsa Yahudi!
Janganlah karena pembelaan buta kepada gembong kaum munafik Anda tanggalkan akal sehat Anda dan Anda campakkan cara berpikir yang logis!
.
Abu Sufyan Didoakan Umat Islam?!
Anda juga berkata:
Tidak tahukah anda bahwasanya jutaan kaum muslimin mendoakan keridhoan bagi Abu Sufyaan…??
Ini juga menggelikan! Yang mendoakan Abu Sufyan dengan keridhaan mungkin hanya Anda dan kelompok Anda. Sementara ratusan juta kaum Muslimin mungkin mengutuknya! Lalu jika benar apa arti doa Anda dan kelompok Anda untuk Abu Sufyan jika Allah dan rasul-Nya telah mengutuknya?! Bergunakah doa kalian itu?!
.
Abu Sufyan Ma’ruf Sedangkan Abu Salafy Majhûl!
Adapun hujatan Anda dengan kata-kata:
Yang jelas Abu Sufyaan ma’ruuf dikenal oleh kaum muslimin… adapun anda maka nakiroh majhuul, tidak diketahui identitas anda..
Maka sungguh memprihatinkan! Mulai kapan keterkenalan seorang itu menjadi jaminan bahwa dia orang baik?!
Bukankah Fir’aun juga dikenal oleh kaum Muslimin?!
Bukankah Abu Lahab juga dikenal oleh kaum Muslimin?!
Bukankah Abu Jahl juga dikenal oleh kaum Muslimin?!
Bukankah Abdullah bin Ubay bin Salûl juga dikenal kaum Muslimin?!
Dan apakah ketidak-dikenalannya identitas Mukmin dari kkeluarga Fir’aun mengurangi kedudukannya di sisi Allah?!
Apakah ketidak-dikenalannya seorang hamba Mukmin yang dikisahkan dalam surah Yasin mengurangi keagungannya?
وَ جاءَ مِنْ أَقْصَا الْمَدينَةِ رَجُلٌ يَسْعى قالَ يا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلينَ
“Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki (Habib An Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata:”Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu. “ (QS. Yasin [36];20)
وَ قالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إيمانَهُ أَ تَقْتُلُونَ رَجُلاً أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللَّهُ وَ قَدْ جاءَكُمْ بِالْبَيِّناتِ مِنْ رَبِّكُمْ وَ إِنْ يَكُ كاذِباً فَعَلَيْهِ كَذِبُهُ وَ إِنْ يَكُ صادِقاً يُصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذي يَعِدُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
“Dan seorang laki-laki Mukmin yang merahasiakan imannya berkata: ”Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: “Tuhanku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan- keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu.”Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.” (QS.al Ghafir [40]28)
Dua ayat di atas mengisyaratkan bahwa identitas jangan selalu dianggap penting… tetapi isi seruan dan ajakannya yang harus kalian perhatikan!
Hanya kaum kerdil saja yang masih meributkan identitas seorang penyeru kebenaran setelah jelas kebenaran yang dibawahnya!
Anda juga mengatakan:
Abu Sufyan Baik Islamnya?!
Apakah seseorang tetap dicap dengan keburukannya meskipun telah bertaubat??
Abu Salafy:
Buktikan terlebih dahulu bahwa Abu Sufyan talah dengan ikhlas dan tulus menaggalkan kekafiran dan kemusyrikannya dan dengan jujur menerima keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad saw.
Tidakkah cukup sekelumit data yang kami sebutkan di atas bahwa Abu Sufyan belum menaggalkan baju kekafiran dan kemusyrikannya?! Demikian juga tidakkah cukup bukti yang akan sebentar lagi akan kami sebutkan bahwa Abu Sufyan masih menyimpan dendam dan kebencian sehingga berandai-andai mampu memerangi dan menghabisi Nabi saw.!
Dan apa yang Anda fahami dari ucapan Hudzaifah tentang ayat Aimmatul Kufri di atas?! Tidakkah itu bukti nyata bahwa Hudzaifah menolak anggapan keimanan Abu Sufyan? Ia hanya berpura-pura alias munafik… Abu Sufyan tetap menyandang status sebagai Aimmatul Kufri!
Dan Anda juga berkata:
Kaum muslimin mengetahui bahwasanya Abu Sufyan dahulunya adalah termasuk gembong-gembong kekafiran tatkala perang Uhud dan perang Khondak. Akan tetapi setelah itu iapun masuk Islam dan baik islamnya.
Abu Salafy:
Anda tidak jujur dalam menyebutkan kejahatan Abu Sufyan! Mengapakah Anda tidak menyebutkan kejahatan Abu Sufyan dalam peperangan lainnya yang ia kobarkan untuk memerangi Allah dan Rasul-Nya, seperti perang Khandaq/Perang Parit, atau yang juga dikenal dengan perang Ahzâb?
Adapun klaim bahwa “Akan tetapi setelah itu iapun masuk Islam dan baik islamnya” adalah sama sekali tidak berdasar. Baca kembali kesaksian Ibnu Katsir (bukankah beliau ulama kebanggaan kalian?!)! apakah seorang musyrik yang berpura-pura memeluk Islam dan berperang bersama Nabi saw. akan tetapi di saat genting ia lari dan berharap kekalahan total segera diamali Nabi saw. dan kaum Muslimin dan ia juga membawa arca sesembahannya di dalam kantungnya?! Apakah ini arti bahwa ia baik islamnya?!
Terlalu banyak bukti bahwa Abu Sufyan masih mengindap penyakit kekafiran dan dendam kusumat serta kedengkian yang mendalam kepada Nabi saw. dan kaum Muslimin!
Dan sekadar bukti kecil, perhatikan riwayat sahabat Ibnu Abbas ra. sebagai diriwayatkan oleh para sejarawan Islam, di antaranya adalah Ibnu Katsir, beliau ra. berkata, “Abu Sufyan menyaksikan Rasulullah saw. sedang berjalan sementara para sahabat berjalan di belakang beliau, maka Abu Sufyan berkata dalam hatinya, “Andai aku kobarkan lagi peperangan melawan orang ini?!”
Maka Rasulullah saw. mendatangi Abu Sufyan seraya memukul dadanya sambil bersabda, “Jika demikian, Allah pasti akan menghinakanmu!” (Baca as Sirah an Nabawiyah,3/576)
.
Apakah seorang yang telah menyatakan Islam dengan lisannya kemudian berandai-andai untuk memerangi kembali Nabi saw. itu Anda katakan baik Islamnya! Islam apa yang Anda maksud?!
Jadi apa arti klaim Anda bahwa Abu Sufyan baik Islamnya?!
.
Abu Sufyan Pemilik Banyak Keutamaan?!
Demikianlah yang diyakini Ustadz Firanda. Namun sayang ia tidak menyertakan siapa ulama yang menyebutkan keutamaan Abu Sufyan tersebut! Mungkin ia tau benar bahwa tidak ada keistimewaan yang dimiliki Abu Sufyan. Yang ada justru kejahatan dan keburukan sikap!
Perhatikan bagaimana Ustadz Firanda menulis:
“Sungguh terlalu banyak kitab-kitab tarjamah (biografi para pembesar Islam) yang mencantumkan tentang biografi Abu Sufyan Sokhr bin Harb Al-Qurosyi Al-Umawi ini. Seluruh ulama tersebut mencantumkan Abu Sufyan sebagai sahabat Nabi, dan biografi yang mereka tulis penuh dengan pujian terhadap Abu Sufyan dan penyebutan keutamaan-kutamaan Abu Sufyan”.
Abu Salafy:
Adalah lucu pembandingan yang dilakukan Ustadz Firanda ketika membandingkan Abu Sufyan dengan Khalifah Umar bin Khaththab ra.
Apakah ada ayat yang turun menyebut bahwa Umar bin Khaththab ra. seperti ayat yang turun untuk Abu Sufyan?! Ayat Aimmatul Kufri misalnya?!
Setelah itu, Ustadz Firanda mulai merinci berbagai perkata yang ia katakan sebagai keutamaan Abu Sufyan.
Untuk menaggapi uraian Ustadz Firanda kami harap Anda bersabar sampai ketemu pada edisi akan datang, insya Allah!
(Bersambung insya Allah)
[1] Tafsir Gharâib al Qur’ân (dicetak dipinggir Tafsir Jâmi’ al bayân; Imam ath Thabari),10/45
[2] Keterangan di atas dapat Anda baca dalam Tafsir Jâmi’ al Bayân; Imam ath Thabari,10/62-63.
[3] ad Durr al Mantsûr-nya,3/388.
[4] Muntakhab Kanzul ‘Ummâl,4/2801.
[5] Ansâb al Asyrâf-nya,15/19.
[6] al Aghâni-nya,6/363
[7] Baca Shahih Muslim, dengan syarah Imam Nawawi,16/62-63. Dan mungkin kami akan kembali mendiskusikan kelanjutan hadis ini dalm kesempatan lain, jika diperlukan.
[8] Azlâm bentuk jamak dari kata Zalam. Ia adalah alat lotre yang biasa dipergunakan kaum Musyrik Arab ketika mereka hendak menjalankan aktifitas tertentu atau ingin mengetahui status apakah si polan ini anak bapaknya atau anak orang lain dll. Mereka mengambil satu batang busur yang tertulis dengan tulisan: tuhanmu memerintahkannya… tuhanmu melarangnya, yang tersedia sebagai bahan lotre itu kemudian membacanya, jika tertulis perintah maka mereka melaknsanakannya. Jika larangan maka mereka pun tidak mengerjakannya. Dan perlu diingat di sini bahwa mereka melotrenya di hadapan Arca Hubal sesembahan mereka.
[9] Lebih lanjut baca al Bidâyah wa an Nihâyah,4/374.
[10] Sirah Nabawiyah:765. Dan sengaja kami kutipkan dari kitab tersebut terbitan Dâr al Kotoob Al ilmiyah. Beirut – Lebanon. Sebab ia adalah penerbit Salafi yang banyak menerbitkan buku-buku Wahhâbi dan Ibnu Taimiyah. Dan sering pula merubah-rubah isi kitab yang tidak sesuai dengan doktrin Wahhâbi untuk dihapus atau dirubah-rubah. Tidak terkecuali kitab Sirah nabawih-nya Ibnu Hisyam dalam beberapa bagiannya. Dan kebiasaan merusak isi kitab ulama Ahlusunnah adalah bukan hal baru di kalangan kaum Wahhâbi Salafi!
[11] Tafsir Fathu al Qadîr,210.
Filed under: Kajian Hadis, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy, Sejarah Wahabi-Salafy, Ulama Salafy-Wahabi Bicara, Uncategorized |
Kalau yang ini pasti yang kebakaran bukan cuma jenggotnya tapi juga rambut kepalanya.. sebab otaknya bakalan mendidih kaya neraka jahim
Ustadz Firanda mungkin baru Upset memikirkan para juragannya yg baru perangtanding dg lakon SESAT dan MENYESATKAN sehingga lupa mengirim kurir u menyanggah bang AbuSalafy inilah
beritanya:
Salafy/Wahhabi kembali bertengkar satu sama lain, jika pertengkaran itu terjadi antara pengikut sih masih bisa dimaklumi, namun sangat aneh pertengkaran salafy itu kali ini dalam level intern para tokohnya, tentu saja kita jadi semakin yakin bahwa inilah yang dimaksud
ولا يزالون مختلفين إلا من رحم ربك
“Mereka tiada hentinya saling berselisih, kecuali orang yang mendapat Rahmat Tuhanmu” (Q.S: Yunus/99).
Kali ini adalah antara Tokoh Syaikh Ali Hasan Al Halabi dan Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisi. Beliau Al Maqdisi ini membuat Kitab khusus berjudul asli Tabshir Al ‘Uqala Bittalbisat Ahlut Tajahhum Wal Irja dan dialihbahasakan Indonesia oleh Ustadz Aman Abdurrahman dengan judul baru “Salafi Penghianat Salafus Salih”
Dalam kitab tersebut intinya menyatakan kesesatan Syaikh Ali Hasan Al Halabi yang menurutnya beraqidah jahmiyyah dan murjiah, padahal Al Halabi ini telah begitu banyak mendapat pujian dikalangan Tokoh Salafy sendiri, diantaranya:
1. Syiakh Al Albani dalam kitabnya at-Ta’lîqât ar-Radhiyyah ‘Alâ ar-Raudhah an-Nadhiyyah, Âdâb az-Zifâf cetakan al-Maktabah al-Islâmiyyah, dan kitab an-Nashîhah.
2. Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i dalam kitabnya Tuhfah al-Mujîb ‘alâ As`ilah al-Hâdhir wa al-Gharîb, hlm 160, Beliau ditanya: Siapakah para ulama yang anda nasehatkan kami untuk merujuk kepada mereka dan membaca buku-buku karya mereka serta mendengarkan kaset-kaset mereka?
Syaikh menjawab: Sesungguhnya kami telah membahas hal yang satu ini berulang kali, akan tetapi tak apa kita mengulanginya sekali lagi. Diantara mereka adalah Syaikh Nashiruddin al-Albani v, dan murid-murid Beliau yang mulia, semisal saudara Ali bin Hasan bin Abdulhamid, saudara Salim al-Hilali, saudara Masyhur bin Hasan.
Beliau juga bertutur: Dan setelah itu saya melihat sebuah artikel begitu berharga yang berjudul Fihq al-Wâqi’ baina an-Nazhariyyah wa ath-Thathbîq, buah karya saudara kami seakidah Ali bin Hasan bin Abdulhamid حفظه الله, kami nasehatkan kepada kalian untuk dapat memiliki dan membacanya, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.
Dan Beliau telah menyebutkan artikel tersebut dalam sebuah kasetnya yang berjudul Ghârah al-Asyrithah ‘alâ Ahli al-Jahl wa as-Safsathah, Beliau berkata seraya mensifati artikel tersebut: Aku tidak mengetahui ada yang menandinginya sama sekali.
1. Syaikh Abdulmuhsin al-’Abbad al-Badr حفظه الله. Beliau berkata dalam kitabnya yang begitu bermanfaat dan bagus, Rifqan Ahla as-Sunnah bi Ahli as-Sunnah, hlm 8-9, cetakan 1426 H: Dan saya petuahkan juga, hendaknya para penuntut ilmu di setiap negeri menyibukkan diri dengan menuntut ilmu dari ulama ahlus sunnah yang ada pada negeri yang bersangkutan, semisal murid-murid Syaikh al-Albani v di Yordania, yang mana sepeninggal Syaikh al-Albani mereka mendirikan markaz dengan nama Beliau (markaz Syaikh al-Albani v).
Namun pada kenyataannya sanjungan Tokoh tersebut tidak membuat Syikah Ali Hasan yang telah begitu banyak melahirkan karya ilmiyah antara lain: – Ilmu Ushûl al-Bida’,- Dirâsât Ilmiyyah fî Shahîh Muslim,- Ru’yah Wâqi’iyyah fî al-Manhaj ad-Da’awiyyah,- An-Nukat ‘alâ Nuz-hah an-Nazhor,- Ahkâm asy-Syitâ` fî as-Sunnah al-Muthahharoh,- Ahkâm al-’Iedain fî as-Sunnah al-Muthahharoh,- At-Ta’lîqât al-Atsariyyah ‘alâ al-Manzhûmah al-Baiqûniyyah,- Ad-Da’wah ila Allah baina at-Tajammu’ al-Hizbi wa at-Ta’âwun asy-Syar’i,- At-Tabshir bi Qawâ’id at-Takfîr, dll, lolos dari aksi penyesatan dari kelompok salafy sendiri, penyesatan kepada Al Halaby ini terlebih dahulu telah terbit sebuah keputusan Lajjinah Al Daimah Saudi Arabia sebuah Instansi pemerintah resmi semacam MUI, namun konon keputusan Lajjinah Al Daimah tersebut juga kontroversi, diantara yang menentang keputusan itu adalah Syikh Al ‘Utsaimin dan Mufti Kerajaan Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh.
Pada hari Ahad (30/7/2012) Bedah buku berjudul “Salafi Pengkhianat Salafus Shalih,” telah digelar di Masjid Muhammad Ramadhan, Taman Galaksi, Kota Bekasi, di situ semakin menampakkan betapa salafy memang ahli dalam perang sesat walaupun dengan sesame salafy sendiri.
Mbah Sastro, jenggot kami masih utuh, tidak terbakar, rambut kami juga masih utuh, otak kami juga dingin segar saja tidak mendidih, jangan-jangan kamu dan teman-temanmu yang kebakaran jenggot, dan mbah sastro ngajinya dirajinin ya agar tidak membuat tasybih antara neraka jahim dengan mendidihnya otak, wajhu syibhnya apa?? karena neraka adalah berhubungan dengan bahasa aqidah maka kamu harus mendatangkan dalil bahwa mendidihnya otak adalah seperti mendidihnya neraka jahim.
Waduuuh, hebat juga nih Wahabi AHS pakai ngebahas balanghah segala. Hebat juga ya!
Bung Wahabi AHS kalau kamu memang hebat,BANTAH AJE TUH USTADZ ABU!!!
BUKTIIN KALAU HUJJAHNYE DHAIF!!
ANE TUNGGU YE!!!
Bisa aje ente kang sastro
Ane dukung kiay abu salafi
ane demen ame gaya ngupasnye. Nggak kenal basa basi, langsung ke jantung masalahnye…. itu cocok buat menghadapi Wahabi bin Salafi yang akalnye jingkrang
Ane tunggu bantahan Wahabi….. kalau sanggup siih
Pak Abu, matur nuwun banget, bapak telah mebukakan wawasan yg sama sekali sangat baru yg selama ini ditutup rapat. monggo tulisannya yg lain. ditunggu ya!
Abu Salafy:
Sama-sama. Doakan kami selalu dalam lindungan Allah dan taufiq-Nya.
aamiin ya rabbal ‘alamin, semoga selalu disehatkan badan oleh Allah Swt.
subhanalloh..kenapa para wahabiyun tidak bisa menggunakan akal pikirannya ….apa mereka bodoh apa pura2 bodoh…
Ustadz Abu Salafy, ini jawaban sangat ilmiyyah, full referensi yg kuat dari sisi mana pun. Mantab ustadz….
Yang masih bikin heran kita semua, kenapa Ulama-ulama Wahabi dan para muqollidnya semacam ustadz Firanda itu sangat marah ketika ada yg membicarakan “kemiringan” Abu Sufyan? Apakah karena Abu Sufyan ini kakek-nenek moyang kaum Wahabi Najd? Kalau iya, mungkin sangat urgent untuk dibuatkan artikelnya, syukron.
Ummati, kamu berarti belum faham istilah ittiba’ dan taqlid, tulisanmu juga “asbun”, apalagi kamu tulis Abu Sufyan kakek nenek moyang wahaby, wah..wah..wah…, betul betul tidak ilmiyyah. Yang pura-pura bodoh itu Wahaby atau grup abu salafy ya ???
Kyai Abu, matur nuwun, karena pak kyai telah mengenalkan siapa sebenarnya pak kyai kepada kami dan kaum muslimin.
AHS
Ini!!!! Mulai keliatan bahlolnye ente, kagak bisa pahami tulisan akhuna ummati…. kamu menympulkan keliru tulisannya! Dia kan nggak bilang kalau abu sufyaan itu kakek moyangnya wahabi!! Kamu aje yang bloon nyimpulkannye!!!
Dasar wahabi!!
لا يكادون يفقهون قولا
Allah tlh mengatakan bahwa memang sesama kaum munafik itu saling membela…
saya sih ndak bilang kalaun si firanda itu munafik… tapi ia sdg tertipu…. itulah kehebatannya muawiyah… dia bisa membuat banyak orang tdk lagi kenal siapa yang harus dibela dan siapa yang harus dimusuhi.
selama ini kaum muslimin dibutakan dari banyak kenyataan sejarah… sebab ada yang menutup-nutupi!
sampai-sampai siapa sebenarnya Abu SUfyan itu banyk yang jadi buta… mungkin karena dia bapaknya muawiyah yang memerangi Sayyidina Ali….
Abu Sufyan yang sepanjang hidupnya memimpin kaum kafir memerangi Sang Nabi Agung Saw. kajahatan itu tdk banyak dikenal umat islam… bener nggak… sukran ustad abu salafy as sunni as salafi al haqiqi atas ilmunya
kunjungi blog kami,, berbagi ilmu agama akan anda dapatkan disini.
Abu Salafy
Akhi Abdullah Al Muhtaram, terima kasih kunjungannya…
alangkah indahnya jika kita bisa saling menukar link, silahkan anda me-link blog kami
di blog anda dan kami akan me-link blog saudara di blog kami, Setuju?
kami nanti jawaban saudara!
MEWASPADAI MISSIONARIS NASRONI BERBAJU ISLAM: SALAFY WAHABI
Assalaamu’alaykum diberitahukan kepada ummat islam di mana pun berada, agar selalu waspada karena Missionaris Nasroni zaman sekarang bernama salafy wahabi akan menghancurkan islam dari dalam, ia berusaha dengan berbagai macam cara agar ummat islam di luar kelompoknya mau mengkuti ajaran, menjadikan nabi dan menyembah ulama-ulama mereka. Di antara ciri-cirinya yag paling jelas adalah selalu berkicau bid’ah, sesat, kafir n musyrik. dan berdalih sebagai penngikut salaf dan sunnah rosul. ini persis sebagaimana di isyaratkan dalam al Qur’an: Yahudi dan Nasroni tak kan rela/ridho kepadamu wahai ummat Islam, sehingga kamu mengikuti millah-millah mereka.
Wah, ini lagi ‘mantan kalaf” pakai tulisan asal bunyi, tidak usah panjang-panjang membantahnya, karena sesunggahnya, demi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, ucapan mantan kalaf ini sungguh fitnah keji, dan aku bersumpah dengan nama Allah kalau mantan kalaf tidak menarik kata-katanya itu sungguh itu membuktikan bahwa dia adalah kadzdzab, apa kelak balasanmu di dunia/akhirat ???, dan dia mengatakan “selalu berkicau bid’ah,kafir, musyrik” ini adalah ungkapan yang berbahaya bagi dia karena Al Quran, As Sunnah, para ulama juga banyak menggunakan lafadh-lafadh itu, kalau masalah perbedaan analisis itu wajar tapi ucapan “berkicau” di sini secara tidak langsung dia mencela Allah, Nabi, dan para ulama, bertaubatlah kamu !!! kalau kamu jujur dengan dirimu pasti kamu mendapatkan dirimu dalam kebohongan yang nyata dengan ungkapanmu : ” mewaspaai missionaris nasroni berbaju Islam salafy wahaby”.
Sekedar berbagi pengalaman, ada 2 buah pertanyaan yg tak terjawab oleh kalangan wahabi/salaf-i (salaf-imitasi)
1. dari dulu 1 pertanyaan saya yg tidak pernah ditanggapi digrup itu
BAGAIMANA METODE DAKWAH RASULULLAH DAN SAHABAT DAN METODE MANA YANG LEBIH MENDEKATI JT ATAU SALAFY
pertanyaan ini sudah hampir dua tahun gak ada satu orang salafy pun yg berani jawab (sumber:Mahodum Hasibuan)
2, Satu lagi pertanyaan yg sampai sekarang belum terjawab oleh Salafy/Wahabi…..
TUNJUKKAN PADA SAYA SIAPA NAMA SAHABAT YG KERJA NYA TAKLIM SAJA SAMBIL CACI MAKI ORANG DGN “BID’AH” MESKIPUN DIDEPAN MASJID NYA TEMPAT ORANG MAIN JUDI… TETANGGANYA YG MUSLIM TAK SHALAT…. LALU SALAFUSSOLEH YG MANA YG JADI ACUAN KALIAN…?? (Sumber :Pitat Haeng)
ya tentunya mereka niru kaum khawarij mas!
heran aku ngerasakan sikapnya orang orang salafi kok sukanya mbela bani umayah ya?! ada apa memangnya demngan salafi ini?! jadi curiga aku.
Aku lebih curiga dengan “anti umayah”, ada apa dengan dia ???, kamu membaca sejarah tidak ? bagaimana pendapatmu saat Imam Hasan bin Ali dengan penuh kebijakannya menyerahkan kekhilafahan kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan ?? Apa kamu menganggap keputusan Imam Hasan bin Ali tersebut salah ???? Kami mengakui kekhilafahan bani Umayah, di antara faktornya ialah penyerahan resmi kepemimpinan kepada Mu’awiyah tersebut, aku malah curiga kepadamua wahai “anti umayah” karena bahasamu saja anti umayah berarti kamu juga anti khalifah Utsman bin Affan yang mana beliau dari bani Umayah juga ya ??? Kalau kamu membenci Utsman berarti telah jelas bukti nya siapa kamu itu ….??? kalau kamu mengakui khalifah Utsman ganti merkmu itu ?
Ahs ana bodoh sekali, sejarah yg mana abu sofyan di serahkan kekuasaan, kalo ngomong harus tau dulu asal asal jeplak mas, dari pada malu maluin diri sendiri, anda sudaj salah ngotot sekali, bercerminlah mas gunakan hati ama pikiran, kalau anda masi ikut wahabi berarty anda masi belom bisa mebedkan yang baik dan benar
kalau baca yang ini ya bukan cuma kebakaran jenggot… tapi bisa kebakaran sekujur badannya… perlu masuk lemari es untuk mendinginkanya…
tentu itu buat mepcinta kaum munafik… tapi kalau buat kami Ahlusunnah ya pasti menyegarkan jiwa…
Ahli sunnah ??? sunnahnya siapa mas ? sunnahnya abu salafy ??? siapa bilang salafy kerjanya hanya membid’ahkan ? kamu kan ? kerjaan kami banyak mas tapi yang jelas kerjaan kami tidak sebanyak abu salafy dan kawan-kawan yang sedang kebakaran kepala mendengar istilah “bid’ah”, kalau nggak merasa melakukan bid’ah, kenapa tersinggung ??? Kalau merasa nggak melakukan bid’ah ya mestinya tenang saja, apa memang karena takut kalau nggak punya pengikut ?? di Indonesia memang markas kalian jadi wajarlah kalian tersinggung dan berusaha mencoreng-coreng dakwah salafiyah, kami menyampaikan bid’ah dengan mengutip pandangan-pandangan ulama dan menerangkannya, lha apa hak ceramah itu hanya haknya orang NU atau aswaja mu itu ??
Ustadz Firanda dalam bantahannya atas Pak abu… hanya berkhayal… kelihatan ingusan dan kekanak kanakan… balasan Pak abu mantap sekali… singkat tapi padat dan mengena…
Memang jika al haq yang dibela pasti enak dicerna tapi kalau batil dibela tampak pemaksaannya! Itulah perumpamaan abusalafy as Sunni dan Firanda al wahabi
Yang kekanak-kanakan Ustadz Firanda atau kamu sendiri, kamu sendiri tidak sadar ya kalau masih kanak-kanak ??? ikut-ikutan induknya ???
betapa busuknya mulup pendusta abu salafy terhadap para shohabat. jangan sampai mulit busuknya itu dibungkam oleh Allah dengan Adzab yang pedih dunia akhirat… Ya Allah saya menjadi saksi atas bejatnya adab dan akhlak si abu salafy al kadzdzab ini. sungguh dia telah berbuat makar terhadap agama-Mu yang lurus. balaslah makarnya ya Allah di dunia dan akhirat jika dia tidak bertaubat.
_____________
Abu Salafy:
Tidak usah ngomel-ngomel om silahkan dibantah aja tuisan diatas, syukron
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ .. البقرة 111
______________
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
” ليسَ المؤمِنُ بِطَعّان ولا لعّان ولا فاحِش ولا بَذيء ” (رواه البخاري في الأدب وأحمد وإبن حبان والحاكم)
[سباب المسلم فسوق، وقتاله كفر] (متفق عليه)
[ومن لعن مؤمنا فهو كقتله ومن قذف مؤمنا بكفر فهو كقتله] اخرجه البخاري
Itu namanya tidak ngomel-ngomel Syaikh Abu Salafy, tapi proses adaptasi dengan tulisan-tulisanmu yang seolah-olah kebanyakan komentator terkesima, tersihir dengan pembahasanmu, didukung dengan keahlian gaya bahasamu dan kutipan-kutipanmu yang tentunya membuat orang-orang yang masih berpola Islam akulturatif sangat senang karena menjadi permisif, kalau kami takut itu pak dengan mudahnya membuat statemen dalam agama berkenaan boleh dan tidak boleh kecuali yang ada landasan dalilnya serta difahami dengan disiplin ushul fiqh, apanya yang sesat pak ??? maka kami belum berani mengamalkan sholawat nariyah, sholawat badar, ratib al haddad, dan sejenisnya, menunggu dalil yang melandasinya karena kami takut menyelisihi Nabi, jangan salah lho.., kami ini juga memperbanyak sholawat tiap hari lebih-lebih hari Jumat, tapi dengan sholawat yang jelas ada dalilnya yaitu sholawat Ibrahimiyyah atau lafadh yang merupakan bagian dari sholawat Ibrahimiyyah, atau dengan lafadh yang tidak syubhat, apanya yang sesat pak ??? MUI saja menyatakan salafy tidak sesat kok kamu dan teman-teman menyatakan salafy atau menurut bahasamu “wahaby” sesat ? atau mungkin pak kyai Abu Salafy gurunya MUI ya ???
@AHS
Kamu ini senengnya membicarakan tem pinggiran sulaya orang lupa tema inti. Bukankah lebih JANTAN buat kamu untuk membantah berbagai data sejarah, tafsir dan hadsi/atsar yang disebutkan Abu Salafy?!?!
Kenapa kamu jadi BUNGKAM SEJUTA BAHASA tidak membantahnya?!?!
Apakah kamu LEMAH DAN TIDAK BERDAYA MENGHADAPI HUJAH- HUJAHNYA USTADZ KAMI USTADZ ABU SALAFY (HAFIDZAHULLAHU MIN SYARRIL YAHUDI WAS SUADI WAL WAHHABI SALAFI)!!!???
Sudah ustadz, jangan ladeni SI PEMUJA GEMBONG KEMUNAFIKAN, PAK TUA LACUR, SUAMI TANTE GIRANG DEMEN ZINA…. mendingan ustadz sibukkan dengan hal lain yang bermanfaat membongkar habis kesesatan kaum Munafiqun!!!
Aku setuju dengan bang LASKAR… jangan ngebahas yang kurang inti…. tanggapi aje yang inti… buktiin kalau abu sufyaan tidak seperti yang diungkapkan oleh pak Ustad Abu Salafy…
GITU AJA KEK REPOT
@AHS
Anda mengatakan bahwa kelompok Anda sering memperbanyak sholat terlebih di hari Jumat kemudian, Anda juga mengatakan bahwa kelompok Anda belum berani mengamalkan sholawat Nariyah, Badar, juga Ratib al Haddad karena kelompok Anda menunggu dalil yang melandasinya kerena takut menyelisihi Nabi SAW.
Dengan semua tujuan kebaikan peribadatan kelompok Anda sebagaimana yang anda tuliskan, saya memahami mengapa Anda sedikit kesal ketika Kang Abu kemudian secara kritis menyoroti konsep keberagamaan kelompok Anda.
Tapi ingatlah dalam beragama jiwa kita dituntut tidak cuma untuk bertaklid tapi juga memikirkannya. Apa artinya akal yang Allah SWT karuniakan kepada kita bila kemudian disia-siakan.
Kelompok Anda boleh jadi memiliki tujuan mulia memuja dan mengagungkan Allah SWT, tapi bisa jadi Kang Abu lebih memiliki dalil dan landasan yang lebih kokoh.
Cobalah Anda diskusikan tulisan2 Kang Abu disini tidak hanya dengan akal Anda tapi juga dialoqkan dengan qalbu/hati Anda. Karena Zat kebenaran Allah biasanya lebih mudah untuk menyapa dan meresap ke dalam qalbu/hati
Anda lebih memilih mana? Beribadah dengan hanya memiliki tujuan mulia atau juga dilandasi oleh dalil dan landasan yang kokoh.
Selamat berdiskusi………
Salam damai,
Ahs anda ni bneran bodoh. Y, aq taya apa hadis y apa dahlil y kalau sholawat dilarang, Allah sajah suruh kita bersolawatsebayk bayka y, anda ni cuma satu kata jurus y qullu bid ah dolala , semua bid ah sesat, dan tidak boleh di bagi bagi, anda jangan munafik ahs, kalian gak usa pakai tv wahai wahabi, kan tv bid ah juga, apa mau bantah, ulama kalian sendiri yg melarang gambar itu haram, tapi kalian lannggar fatwa ulama kalian, tu namaya munafik, maling teriak maling
ketahuilah wahai saudaraku seiman,,,, kita belajar ilmu bukan untuk berjidal at berdebat, bukan juga untuk mendebat ulama’ yang telah Allah mulyakan dengan ilmunya,, di dunia ini tiada seorang ulama’pun yang ma’sum,, semua ada kesalahannya, akan tetapi kita sebagai orang yang beradab, mengambil apa yang jadi manfa’at dan membuang apa yang jadi madhorot.apalagi ulama’ tersebut dalam posisisi punyak haq untuk berijtihad, jika benar mereka dapat dua pahala namun jika salah dapat masih dapat 1 pahala. ketahuilah…. bahwa ilmu yang kita tuntut itu adalah sarana untuk membentuk akhlak2 yang agung, akhlak kepada Allah, akhlak kepada Nabi atau ulama’ dan akhlak kepada manusia pada umumnya. jika ketiga akhlak itu sempurna maka akan menjadikan kita orang2 yang bertakwa sehingga dengan ketakwaan itu akan mengantarkan kita ke jannahnya Allah. ketahuilah orang yang mengaku paling pintar,, semua apa yang kalian tulis at ucapkan Allah tidaklah lengah sedikitpun, kalian akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah….. dan ketahuilah bahwa dosa yang paling besar dimuka bumi ini yang lebih besar dari pada syirik adalah berbicara tentang Allah tanpa dasar ilmu. Saya benar-benar menjadi saksi atas kedustaan demi kedustaan yang ditebarkan oleh abu salafy al-kadzdzab,,, dan celaannya terhadap para ulama’ dan terhadap beberapa shohabat Nabi Sallallahu ‘Alaihi wasallam. sungguh! tidaklah celaan mereka terhadap sahabat kecuali akan menjadi bumerang yang akan menghinakan hidupnya di dunia dan akhirat. kami Ahlussunnah berperinsip menyelamatkan lisan2 kami dari mencela sahabat.. kami sangat mencintai mereka dan berdiam diri dari perselisihan yang pernah terjadi di tengah-tengah mereka, karna mereka adalah ummat yang terbaik setelah para nabi.yang Allah ridho terhadap mereka dan mereka ridho terhadap Allah. kami mendo’akan mereka dan meneladani mereka sampai ajal menjemput. Ya Allah.. berilah hidayah kepada mereka yang mencela sahabat,, utuk bertaubat.. sebelum ajal menjemputnya.
_____________
Abu Salafy:
Alangkah indahnya jika anda membantah dan membuktikan apa yang anda tuduhkan!!
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ .. البقرة 111
________________
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
” ليسَ المؤمِنُ بِطَعّان ولا لعّان ولا فاحِش ولا بَذيء ” (رواه البخاري في الأدب وأحمد وإبن حبان والحاكم)
[سباب المسلم فسوق، وقتاله كفر] (متفق عليه)
[ومن لعن مؤمنا فهو كقتله ومن قذف مؤمنا بكفر فهو كقتله] اخرجه البخاري
Bismillah.
menghadapi pendusta besar seperti anda g’ usah pakai hujjah,, sangat sayang atau tidak layak hujjah yang jelas ahlussunnah di adu dengan hujjah anda yang pendusta, ibarat pedang yang asli yang tajam diadu dengan pedang palsu yang terbuat dari kayu. cukuolah celaan anda dan pengkafiran anda terhadap beberapa sahabat sebagai bukti kedunguan dan kedustaan anda yang paling terbesar, saya akan selalu mendo’akan anda yang telah membuat makar terhadap agama ini supaya Allah yang membalas makar anda Dialah yang sebaik-baik pebalas makar. kecuali anda bertaubat dari perbuatan nista anda yang hakikatnya menghinakan diri anda sendiri,, duhai alangkah malangnya dikau yang hendak menanduk gunung???? padahal engkai tidak ubahnya seekor keledai yang bodoh lagi cacat! engkau hendak mencoreng kehormatan sahabat??
bercerminlah anda baik-baik dengan baca basmalah supaya nampak rupa asli anda seperti keledai yang cacat dan dungu..
Ngaku salafi kok gak pakai hujjah…..??
satu pertanyaan untuk abu salafy:
benarkah anda meyakini bahwa abu sufyan kafir sampai akhir hayatnya?……lalu mengapa jikalau abu sufyan adalah seorang kafir…hadist dari beliau diterima oleh para imam seperti:
Al-Bukhari t meriwayatkan hadits Abu Sufyan yang panjang, yang menceritakan kisahnya dengan Heraklius. Hadits Abu Sufyan tentang dialognya bersama Heraklius diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan at-Tirmidzi.
lalu apakah anda juga akan menjadikan imam-imam tersebut bernasib sama seperti apa yang anda teriakkan kepada ustadz firanda….yaitu dituduh pembela gembong kekafiran ????
mangga dijawab!
_________________
Abu Salafy:
Abu Sufyan MUNAFIK! Tampilan dzahirnya Muslim tapi hakikatnya KAFIR. Jadi dia Munafik!
Maaf pak kyai Abu Salafy, dalam ungkapan “Abu Sufyan munafik” mu itu sudah dipikir panjang belum… ?? kalau sudah ya sudah berarti tuduhanmu bahwa wahaby tukang mengkafirkan itu justru kembali kepadamu, dalam hal ini kamu kena dengan virus takfir itu sendiri, Abu Sufyan itu mertua Nabi lho ya karena dia ayah dari Ummu Habibah istri Nabi, kamu tahu ya itu, dia masuk Islam kan ??? dia juga pernah berperang berjihad membela Islam betulll…??, coba datangkan dalil yang sharih ya, tentang vonis Nabi terhadap Abu Sufyan bahwa dia akan masuk neraka !!! karena munafiq i’tiqadiy seperti yang kamu tuduhkan berkonsekwensi riddah dan di akhirat termasuk penyebab kekekalan di neraka.
Abusalafy:
Dari pada Anda ngomel-ngomel tidak ilmiah lebih baik Anda baca dan cermati kembali tulisan saya dan jika Anda mampu membantahnya dengan bukti ya saya akan berterima kasih.
Wassalam.
@AHS
Kamu itu mestinya bantah bukti sejarah dan dalilnya Pak Kyai abusalafy… bukankah semua sudah dilengkapi dengan referensi dan rujukan. Kamu tinggal rujuk ke sana dan baca!
Abu Sufyan munafik…. ada dalildan buktinya.
Abu Sufyan aimatul kufri juga ada dalilnya.
Abu Sufyan pelindung juga ada dalilnya.
JADI YANG DUSTA ATAU FITNAH DI NAMANYA?
BANTAH AJA AKHUNA!!
cukup sdh ciri-ciri ke syi’ah an abu salafy
Ha ha ha. Cukup lengkap sudah ciri2 kebencian kpd Imam Ali pada kamu hai abutrip
Sudah jelas bahwa yg kerjanya cuman mencela dan mencaci sahabat rasulullah sholallohu alaihi wasalam, adalah kaum syi’ah, padahal Allah subhanahu wataala saja ridho pd merka,,, dan memuliakan para shahabat adalah aqidah ahlisunnah waljamaah baik muhajirin,anshor,ahlul bait
kayaknya kita harus hati hati sama abu salafy……..walaupun saya orang awam….dari bahasanya sudah nampak syubhatnya…..
Ya karena kamu awam makanya bahlol…. tidak bisa ngebadain mana yang haq dan mana yang bathil
Akhi abdullah, kamu harus pilah dong mana Syi’ah yang kamu maksudkan, Syi’ah itu kan banyak macamnya. Jadi dipilah dong jangan geebyah uyah begitu!
Lagian kamu terlalu lebay, masa’ sih syiah kerjanya cuman mencaci sahabat?! Apa iya begitu, nggak punya kerjaan lain, dzikir kek, jihad lawan israel kek, atau lainnya deh!
BUAT JOJO.
SYUBHAT APA YANG KAMU MAKSUD BOS? Jelasindong!
Masya Allah, ente dolla keterlaluan deh ente, pagi pagi nggal baca wirdan eeh maalah menfitnah!
Tobat dol!
Setuju jojo, kalau orang yang akidah dan ahlaknya bagus pastilah bisa menjaga kata-katanya baik secara lisan maupun tulisan.
Setuju liza, ungkapan itu betul, coba kamu baca di blog-blog salafy asli, yang tentunya arusnya/anginnya kuat salafy karena di blognya sendiri, maka akan kamu dapatkan cacian, makian, dari simpatisan aswaja karena alasan-alasan kyai mereka bisa dibantah, sedang kalau di sini salafy hanya nimbrung menjadi komentator saja sedang anginnya di abu salafy ya tentunya ruangnya luas abu salafy dong, maka karena sempitnya ruang dan dikepung oleh banyak pasukan kyai abu salafy maka wajar ada di antara kami yang merasa sumpek, demikian pula grup kalian di kala menjadi komentator di blog-blog kami.
Dalam tulisan di atas, ditulis: “Ibnu Katsir mengatakan bahwa Sayyiduna Ali bukan tergolong Ahlulbait Nabi ra.”
Mohon ditunjukkan/dituliskan teks (Hijaiyyah) perkataan Ibnu Katsir tsb, & perkataan tsb terdapat dalam kitab Ibnu Katsir yg mana (+nama bab, nomor halaman/hadis).
Syukron atas tanggapannya. Salam ‘alaykum.
Abusalafy Menjawab:
Anda dapat baca keterangan Ibnu Katsir yang mengeluarkan Ali bin Abi Thalib ra dari Ahlulbait ra dalam al Bidayah wa an Nihayah,5/237. Jika Anda sudah m3n3mukan halaman itu silahkan baca dan teliti.
Syukran
Pak kyai abu salafy, tolong biar kawan-kawan tahu, cantumkan arabnya di kitab al Bidayah wa an Nihayah 5/237 yang menunjukkan bahwa Ibnu Katsir tidak menggolongkan Imam Ali dalam ahli bait. Biar semua bisa simak betul tidaknya pemahaman kyai Abu Salafy. Matur nuwun.
Abusalafy:
Nanti jika saya cantumkan teks arabnya, Anda masihh curiga lagi apakah ini teks aslinya, lalu Anda meminta saya menscan kitab aslinya. Jika nanti saya turuti permintaan Anda mungkin Anda akan kembali menuduh saya memanipulasi dan memalsu data…. setelah semua jelas di hadapan Anda mungkin juga Anda akan mendustakan saya dengan seribu satu alasan. Akhirnya Anda mengatakan: walaupun itu benar dari Ibnu Katsir tetap itu bukan darinya tapi dari abusalay. Persis seperti pepatah arab yang berbunyi:
عنزة وان طارت
Itu tetap kukatakan kambing (bukan burung) walaupun ia terbang.
Dan satu hal lagi akhi yang perlu Anda tau bahwa saya tidak terlalu berharap orang-orang seperti Anda mempercai saya. Karena saya sudah sangat kenal dengan karakteristik dan mental penganut Wahabi Salafi dalam mengidolakan kaum Munafik seperti Abu Sufyan, Mu’awiyah, Yazid dan lainnya… sehingga Allahdan Rasul pun siap mereka tentang dan lawan!!
Silakan pak kyai ditampilkan Arabnya, biar jelas untuk kaum muslimin dan pak kyai tidak usah curiga dulu ya, kok jadi pak kyai yang curiga.
Abusalafy:
Baik, sebelum saya penuhi permintaan saudara, saya mau tanya satu pertanyaan dan saya harap Anda jawab dengan jujur: Siapakah Ahlul Bait menurut Anda?
NB.
Bagaimana tidak, sebab Anda telah bsrganti-ganti nama: AHS, Anonymous dan Minhaj Salaf.. Setelah Anda diminta diskusi secara ilmiah Anda lari menghilang… setelah itu muncul lagi dengan nama AHS….
@AHS
COBA KAMU RENUNGKAN KATA- KATA IBNU KATSIR DI BAWAH INI’ APA INI BELUM CUKUP BUKTI DIA MENGELUARKAN IMAM ALI KARRAMALLAHU WAJHAHU DARI GOLONGAN AHLULBAIT?!
http://archive.org/details/BidayahwanNihayah
. قلت: ومما يدل على أن هؤلاء أدعياء كذبة، كما ذكر هؤلاء السادة العلماء، والأئمة
الفضلاء، وأنهم لا نسب لهم إلى علي بن أبي طالب، ولا إلى فاطمة كما يزعمون، قول ابن عمر للحسين بن علي حين أراد الذهاب إلي العراق، وذلك حين كتب عوام أهل الكوفة بالبيعة إليه فقال له ابن عمر: لا تذهب إليهم فإني أخاف عليك أن تقتل، وإن جدك قد خُيّر بين الدنيا والآخرة، فاختار الآخرة على الدنيا، وأنت بضعة منه، وإنه والله لا تنالها لا أنت ولا أحد من خلفك ولا من أهل بيتك.
فهذا الكلام الحسن الصحيح المتوجه المعقول، من هذا الصحابي الجليل، يقتضي أنه لا يلي الخلافة أحد من أهل البيت إلا محمد بن عبد الله المهدي الذي يكون في آخر الزمان عند نزول عيسى بن مريم، رغبة بهم عن الدنيا، وأن لا يدنسوا
بها.
Abu Salafy kelihatannya belum pernah bertemu dengan ustadz Firanda, buktinya nulis judulnya salah : Ustadz Firanda kebakaran jenggot, itu jenggotnya siapa ya…. ?
Maaf kyai Abu Salafy, saya selalu menggunakan AHS, tapi tiba-tiba secara otomatis ada yang menjadi anonymous tapi tidak ada Minhaj Salaf nya, dan jangan membuat bahasa provokatif, sedikit-sedikit kamu katakan lari…, apa waktu hanya untuk posting komen saja ???
Abusalafy:
Baik. Jadi apakah menurut Anda data-data yang menyebut Abu Sufyan sebagai salah satu dari Aimmatul Kufri, Gua pelindung kaum munafik dll dari kemunafikan dan kejelekannya yang telah saya sebutan dalam beberapa tulisan saya itu menurut Anda salah? Tolong Anda tunjukkan kepada saya salahnya di mana agar bisa didlskusikan dengan ilmiah dan teratur. Bagaimana mdnurut Anda ajakan saya ini? Setujukan Anda?
Terima kasih.
@AHS
Kok kamu tidak menanggapinya? Berarti kamu takut ketauan bohongnya ya?!
Ikhwan dan akhwat yang mulia, katanya saya diminta memberi bantahan, saya sudah posting komen dengan sedikit pertanyaan ke pak kyai Abu Salafy dan pernyataan sebagai muqaddimah bantahan saya ke pak kyai Abu Salafy tapi kok penampilan komennya masih menunggu moderasi terus ya ???
Jadi dalam ajaran syiah itu gak ada tobat ya????????? Kalau gitu JANGAN MASUK SYIAH. Ntar masuk neraka lo
Nah wahabi firanda kebakaran hahahaha, mana ada dalam sejarah abu sofyan maasuk sahabat nabi, sayang si firanda gak puya jenggot, tapi yg kebakaran urat malu ya, dia firanda adlah seorang pendusta , yg suka ngartikan hadis seenak udel yhahahahaha.
Si firanda ini sudah menjawab belum ya?
Mohon bg dr golongan wahabi maupun sunni menjwabnya.
AHS, Wong semprul pukrul mikir nganggo dengkul. Kalo ga bisa sanggah tulisan di atas, ga usah cari cari alasan. Dis kursi yg baik saja belum bisa, yg Ada cm sok Pinter, sok intelek.😜
Wahai anak buahku, keluarkan saja dalil2 yang kalian miliki, biarkan Abu Salafy menganalisisnya dengan ilmiah rapi kalau yang dia katakan kebenaran maka ikuti, kalau yg dikatakannya salah jangan di ikuti meskipun seorang ulama mahsyur. itu perintah Nabi kita.
jangan engkau wahai anak buah ku bertaqlid kepada Abu Sofyan dan mengagungkannya dengan berlebihan karena itu bid’ah dan bisa menyebabkan KESYIRIKAN!
semoga abu salafy ini di sehatkan badan dan diberi perlindungan oleh Allah swt aamiin