Bukti Bahwa Sarjana Wahhâbi Salafy Hanya Burung Beo Yang Pandai Menirukan Nyanyian Sumbang Ibnu Taimiyah
Seperti telah dimaklumi bersama bahwa kaum Wahhâbi dalam keberagamaan mereka hanya mengusung ide-ide menyimpang Ibnu Taimiyah tanpa meneliti dan atau mengkritisinya kembali… Akibatnya terjangkit virus “Gila Penyimpangan Ibnu Taimiyah”. Andai masalahnya berhenti sampai di sini mungkin tidak berbahaya, tetapi mereka sering kali menularkan virus ganas itu kepada kaum Muslimin melalui gigitan beracun yang dicampur dengan madu!
Bagi Anda yang rajin meneliti penyimpangan-penyimpanngan Ibnu Taimiyah pasti akan dengan mudahnya menyaksikan kenyataan itu pada kaum Wahhâbi/Salafy, tidak terkecuali para masyâikh mereka apalagi hanya sarjana awam atau kaum awam yang sarjana dari mereka!
Ibnu Taimiyah Berusaha Memisah Umat Islam dari Nabi Mereka!
Tidak sedikit statemen Ibnu Taimiyah yang mengarahkan kepada menjauhnya umat Islam dari nabi kecintaan mereka! Ibnu Taimiyah bahkan menolak dibolehkannya beristi’ânah/memohon pertolongan kepada Nabi saw. di kala beliau masih hidup! Sebuah penyimpangan akidah yang tidak pernah ditemukan pada seorang pun sebelum Ibnu Taimiyah.
Seperti biasanya (dan juga seperti kebiasaan kaum Wahhâbiyyûn Taimiyyûn) Ibnu Taimiyah selalu mendengungkan suara sumbang bahwa Nabi Muhammad saw. hanya sekedar “manusia biasa”…. Seaakan dengan demikian ia melucuti Nabi saw. dari keistimewaan, kesempurnaan dan kemampuan serta kekuatan yang dianugerahkan Allah SWT kepada beliau!
Dalam kitab Minhâj-nya[1], Ibnu Taimiyah berkata:
و قال النبي (ص) لإبن عباس: إذا سألتَ فاسأل الله ، و إذا استعنتَ فاستعن بالله… ولَم يقل: سَلْنِي. ولا اسْتَعِن بي!
“Nabi saw. bersabda kepada Ibnu Abbas, “Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan jika engkau meminta pertolongan maka mintalah kepada Allah!”
… Nabi tidak berkata, “Mintalah kepadaku… mohonlah kepadaku!”
Dan Allah berfirman:
وَ إِلى رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Asy Syarh [94];8)
Abu Salafy:
Demikianlah Ibnu Taimiyah, dengan mulut terbuka mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw. dalam wasiatnya kepada Ibnu Abbas ra itu tidak mengatakan, “Mintalah kepadaku… mohonlah kepadaku!”
Kemudian datanglah “sarjana-sarjana lugu” yang bangga dengan gemerlapnya status akademik menirukan nyanyian Ibnu Taimiyah bak burung beo! Bahkan berusaha membodohi kaum Muslimin dengan memfilosofisasi penyimpangan Ibnu Taimiyah di atas!
Kini Gilliran Ustadz Firanda Menebarkan Virus Akidah Taimisme!
Dengan hanya sedikit merubah gaya bahasanya, Ustadz Firanda meramu kembali racikan beracun Ibnu Taimiyah di atas dan kemudian menuangkannya dalam kitabnya yang berjudul “Ketika Sang Habib Dikritik”, Bab 6: Beristighatsah Kepada Penghuni Kubur Dianjurkan?
Sekilas Tentang Buku Tersebut
Dari judul yang ia tulis terlihat jelas bahwa ia sedang mengkritisi seseorang yang ia sebut sebagai Habib atas hal-hal yang ia katakan sebagai penyimpangan dari Tauhid dan Sunnah!
Ia menulis buku itu di kota suci Madinah seperti tertulis pada kata pengantarnya. Entah apa maksudnya? Apakah sekedar menyebut tempat keberadaannya agar apabila nanti petugas KBRI mencarinya untuk keperluan administrasi, seperti misalnya pembuatan EKTP tidak terlalu sulit, dan juga sebagai bukti bahwa beliau bukan pendatang haram di negeri para Masyaikh dan seribu satu Emir dan Emirah, tidak seperti sebagian TKI kita!
Atau mungkin dengan menyebut kota Nabi al Madinah al Munawwarah itu Ustadz Firanda bermaksud memberitahu kita bahwa dia ketika menulis bukunya itu di sebuah kota suci (itu pun kalau ia mengakui bahwa kota Madinah adalah kota suci) yang penuh kemuliaan. Kota yang penuh keberkahan karena menjadi kota pilihan Allah untuk hijrah Nabi-Nya (itupun sekali lagi jika Ustadz Firanda mengimani adanya keberkahan baginda Nabi tercinta)… seakan ia hendak mengatakan kepada para pembacanya bahwa saya ini sedang berada di kota yang mulia, di Madinah Munawwarah, tidak seperti sang habib itu yang mungkin menulis bukunya di Pasar Minggu atau Cianjur!
Jika itu maksudnya, maka saya katakan, bukankah menurut para masyâikh Wahhâbi bahwa tidak ada keberkahan yang ditularkan Nabi saw. kepada tanah kota Madinah… keberkahan hanya milik Allah bukan ada pada Nabi!
Selain itu, apa arti keberadaan seseorang di kota Nabi saw. jika orang itu adalah seorang Munafik atau memendam dendam kepada Nabi dan agamanya?!
Mengapakah ada seorang berbangga karena ia tinggal, untuk selamanya atau hanya sekedar studi menuntut ilmu agama dari para Maha Guru Wahhâbi di kota Nabi, jika ia tidak mengenali kehormatan Nabi mulia saw. dan keberkahannya kepada tanah Thaybah Madinah Munawwarah?!
Bukankah kaum munafik dahulu juga tinggal di kota suci itu?
Tidakkah kaum munafik termasuk gembong mereka Abdullah bin Ubay bin Salûl juga sering mangkring di masjid Nabi saw.?! Shalat berjamaah bersama beliau? Mendengar ceramah dan wejangan yang beliau sampaikan di masjid itu? Bahkan ketika mati pun Nabi saw. menshalatinya dan menghadiahkan baju beliau yang konon untuk ia jadikan kafannya!
Tapi apakah keberadaan mereka di kota suci itu bermanfaat sedikit pun bagi mereka?
Coba perhatikan ayat-ayat suci Al Qur’an di bawah ini!
وَ مِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِنَ الْأَعْرابِ مُنافِقُونَ وَ مِنْ أَهْلِ الْمَدينَةِ مَرَدُوا عَلَى النِّفاقِ لا تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلى عَذابٍ عَظيمٍ
“Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan juga di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kami-lah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (QS. At Taubah [9];101)
.
وَ مِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ حَتَّى إِذا خَرَجُوا مِنْ عِنْدِكَ قالُوا لِلَّذينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ما ذا قالَ آنِفاً أُولئِكَ الَّذينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلى قُلُوبِهِمْ وَ اتَّبَعُوا أَهْواءَهُمْ
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): “Apakah yang dikatakannya tadi” Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka. (QS. Muhammad [47;16)
.
Coba Anda perhatikan baik-baik ayat di atas! Keberadaan kaum Munafikin di kota Madinah dan kehadiran mereka di hadapan Nabi saw. mendengar ceramah beliau tidak sedikit pun berguna mereka. Allah SWT telah menetapkan untuk mereka sebuah ketetapan dengan firman-Nya:
.
وَعَدَ اللَّهُ الْمُنافِقينَ وَ الْمُنافِقاتِ وَ الْكُفَّارَ نارَ جَهَنَّمَ خالِدينَ فيها هِيَ حَسْبُهُمْ وَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ وَ لَهُمْ عَذابٌ مُقيمٌ
Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal).” (QS. At Taubah [9];68)
.
Apalagi hidup di kota Nabi saw. setelah jauh wafat beliau saw. dan berguru bukan langsung dengan Nabi saw. dari para Masyâikh yang kita sendiri belum tau apakah mereka termasuk dari yang disebut dalam ayat. At Taubah [9];101 atau bukan? Dan untuk memastikan apakah mereka termasuk dari golongan ayat 101 surah at Taubah atau bukan tentunya perlu diuji dengan alat uji yang akurat.
Allah menyebutkan bahwa:
الْمُنافِقُونَ وَ الْمُنافِقاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَ يَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَ يَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنافِقينَ هُمُ الْفاسِقُونَ
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.(qs. At Taubah [9];67)
.
Jadi salah satu ciri kaum munafik adalah mereka membenci para kekasih Allah dan rasul-Nya dan mencintai musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya! Sebaliknya, ciri orang beriman adalah mencintai para waliyullah/kekasih Allah dan membenci musuh-musuh Allah!
Dan dalam kenyataannya adalah bahwa Pemerintahan Kerajaan Para Emir Saudi yang didukung total oleh para Masyâikh adalah negara yang terang-terangan menyanjung tinggi musuh-musuh Allah, seperti Yazid putra Mu’awiyah misalnya… sampai-sampai kementrian urusan pendidikan Arab Saudi menerbitkan buku dengan judul Haqâiq ‘An Amiril Mu’minin Yazid! Mereka bangga menyebut Yazid terkutuk itu sebagai Amirul Mukmini!
Apakah bukti ini masih kurang bagi Anda yang berpikiran sehat dan bernurani suci bahwa mereka adalah pecinta kaum Munafik?!
Maka jika barometer ini kita gunakan maka kita akan sampai kepada kesimpulan gamblang tentang siapa sejati mereka itu!
Setelah Ini Semua
Setelah pembicaraan di atas saya ajak pengunjung setia blog abusalafy untuk melihat langsung bagaimana Ustadz Firanda mendemonstrasikan keahliannya dalam mengulang-ulang nyanyian Ibnu Taimiyah. Perhatikan apa yang ditulis Ustadz Firanda!
Setelah menyebutkan bahwa ada istighatsah yang disyari’atkan dan istighatsah yang terlarang, ia menasihati orang-orang yang hendak beristighatsah atau meminta kepada Nabi saw. yang sudah wafat (apalagi penghuni kuburan yang lain) agar merenungkan sepuluh perkara berikut sebelum mereka beristighatsah kepada penghuni kuburan. (Ketika Sang habib Dikrtik:110-111)[2]
Kami pun mengikuti saran dan nasihat Ustadz Firanda… kami baca dan renungkan sepuluh perkara yang ia sebutkan…
Perkara Kedua yang ia sebutkan adalah: Minta-minta kepada Nabi saw. semasa hidup beliau bisa jadi mengganggu dan menyakiti beliau, bagaimana lagi jika setelah wafat beliau?
Abu Salafy:
Di sini, pada poin ini seakan Ustadz Firanda benar-benar sangat sayang kepada Nabi saw. sehingga ia tidak menginginkan beliau terganggu oleh permintaan umat beliau! Tetapi ketahuilah bahwa yang akan menentukan terganggu atau tidaknya Nabi saw. adalah beliau sendiri. Beliau adalah penghulu para dermawan! Beliau akan sangat senang dan berbahagia apabila beliau bisa memenuhi kebutuhan orang yang membutuhkan.
Adapun hadis yang ia sebutkan sebagai bukti bahwa Nabi saw. terganggu dengan ulah meminta-minta sebagian sahabat beliau maka sama sekali tidak mengena di sini. Sebab hadis itu menyebutkan bahwa si peminta itu adalah rakus harta…. setelah diberikan bagiannya ia masih meminta lagi yang lebih dan Nabi saw pun memberinya,,, hanya saja beliau saw mengecam sifat rakus orang itu, “…kemudian ia meminta kepadaku lalu akupun memberikan kepadanya, kemudian ia meminta kepadaku lalu akupun memberikan kepadanya, maka ia pun membawa neraka di bajunya, kemudian ia kembali ke keluarganya dengan membawa api.”[3]
Selain itu, dimanakah kita temukan bukti bahwa Nabi saw. terganggu akibat ulah sahabatnya yang meminta seperti dalam hadis yang ia ajukan sebagai dalil?! Tidak ada sebutan sama sekali bahwa beliau terganggu karena ada sahabat yang meminta dari beliau! Yang beliau saw. kecam adalah sifat rakus!
Hanya orang bersifat kikir sajalah yang terganggu kalau ia dimintai sesuatu apalagi oleh orang yang benar-benar sedang membutuhkannya!
Atau hanya orang kafir yang tidak percaya kehidupan dan kenikmatan akhirat saja yang enggan berbagi rezeki Allah. Perhatikan firman Allah SWT di bawah ini:
وَ إِذا قيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قالَ الَّذينَ كَفَرُوا لِلَّذينَ آمَنُوا أَ نُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلاَّ في ضَلالٍ مُبينٍ
“Dan apabila dikatakan kepada mereka:” Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata” (QS.Yasin [36];47)
.
Perkara Ketiga: Orang yang tidak meminta kepada Nabi lebih disukai Nabi daripada orang yang minta kepada Nabi
Demikianlah Ustadz Firanda memastikan! Mungkin ia terbawa oleh apa yang ia alami dari para Masyâikh Wahhâbi yang ia jumpai.. di mana mereka mungkin sangat pelit untuk berbagi rezeki Allah walaupun kepada orang yang telah mengabdi untuk kepentingannya? Siapa tau?
Untuk mendukung kesimpulan menggelikannya itu Ustadz Firanda melengkapinya dengan dua hadis riwayat Imam Ahmad. Di mana Nabi saw. berpidato dan di antara isi pidato beliau adalah: barangsiapa yang berusaha untuk merasa cukup maka Allah akan mencukupkannya, barangsiapa yang meminta kepada kami lalu kami memiliki apa yang dimintanya maka kami akan memberikan kepadanya…. “
Dalah hadis lain: “… dan barangsiapa berusaha untuk merasa cukup (tidak minta bantuan kami) maka ia lebih kami sukai daripada orang yang minta kepada kami.”
Lalu darinya ia simpulkan bahwa tidak meminta-minta kepada Nabi saw. lebih beliau sukai!
Catatan!
Seperti biasanya, kaum Wahhâbi Salafi selalu menyebut-nyebut bahwa meminta kepada Nabi atau selainnya pada perkara-perkara yang dimampui oleh Nabi saw. atau orang lain itu bukanlah syirik! Adapun meminta kepada Nabi saw. pada perkara yang hanya Allah yang mampu maka ia adalah Syirik!
Jadi, tolok ukur praktik tertentu itu syirik atau bukan adalah pada esensi apa yang diminta. Jika yang diminta itu perkara yang dapat dimampui manusia maka ia bukan syirik! Jika perkara itu hanya Allah yang mampu maka itu syirik!
Demikianlah logika kaum Wahhâbi… mungkin kami akan kembali menyoroti sisi kekeliruan anggapan ini!
Abu Salafy:
Di sini sekali lagi Ustdaz Firanda mencampur-adukkan antara bimbingan Nabi saw. kepada para sahabat agar mereka menjadi orang yang mandiri… tidak mudah menghinakan diri mereka dengan meminta-minta atau mengemis apalagi jika orang itu masih muda dan segar bugar.. dan mampu bekerja walaupun hanya dengan sekedar menjual kayu bakar! Tetapi tidak ada petunjuk sedikit pun bahwa bagi orang yang benar-benar membutuhkan uluran tangan kaum dermawan tidak boleh meminta santunan! Harap poin ini diperhatikan!
Coba kita perhatikan berapa banyak Allah menyebut dalam Al Qur’an kata as Sâil/si peminta…. dan bagaimana seorang yang mau mengulurkan tangannya membantu mereka yang membutuhkan itu sangat terpuji… bahkan yang kikir dari mendermakan kepada si peminta dikecam habis Allah dalam Al Qur’an.
Ketika berbicara sifat terpuji kaum Mukminin Allah berfirman:
وَ في أَمْوالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَ الْمَحْرُومِ
“Dan pada harta- harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz Dzâriyât [51];19)
وَ الَّذينَ في أَمْوالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ * لِلسَّائِلِ وَ الْمَحْرُومِ
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).”(QS. Al Ma’ârij [70];24-25 (
Dan juga firman Allah:
لَّيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَ لَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ وَ الْمَلآئِكَةِ وَ الْكِتَابِ وَ النَّبِيِّيْنَ وَ آتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَ الْيَتَامَى وَ الْمَسَاكِيْنَ وَ ابْنَ السَّبِيْلِ وَ السَّآئِلِيْنَ وَ فِي الرِّقَابِ وَ أَقَامَ الصَّلاَةَ وَ آتَى الزَّكَاةَ وَ الْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوْا وَ الصَّابِرِيْنَ فِي الْبَأْسَاء وَ الضَّرَّاءَ وَ حِيْنَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
“Kebaikan itu bukanlah (hanya) kalian menghadapkan wajah ke arah timur dan barat (ketika shalat). Akan tetapi, sesungguhnya kebaikan itu adalah orang yang beriman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat, kitab, dan para nabi, memberikan harta—meskipun masih mencintaninya—kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), orang-orang yang meminta-minta, dan dalam (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. (Begitu juga) orang-orang yang menepati janji apabila mereka berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang berkata benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah [2];177)
Jika meminta-minta dalam kondisi membutuhkan itu tercela, maka mungkinkah Nabi Ya’qub memerintah anak-anaknya untuk mendatangi negeri Mesir dan meminta bantaun kepada sang raja seperti diceritakan panjang lebar dalam surah Yusuf!
Al hasil, ringkas kata, perkara yang disebutkan Ustadz Firanda tidak ada kaitannya dengan tema istighatsah… ia hanya mengada-ngada belaka untuk menggiring kaum awam yang memang selalu menjadi obyek penyesatan kaum Wahhâbi Salafi!
Selain itu, apa yang beliau bicarakan dalam hadis di atas adalah meminta-minta materi!
Banyak Bukti Bahwa Nabi Saw. Suka Apabila Sahabat Beliau Meminta Dari Beliau!
Selain itu, banyak bukti bahwa Nabi saw. memerintah para sahabat beliau meminta kepada beliau! Ini adalah sebuah kenyataan yang sengaja dirahasiakan oleh para Misionaris Wahhâbi.
Dan seperti berulang kami tegaskan bahwa mereka dalam memperlakukan sunnah Nabi saw. memilih-milih… hadis yang cocok dangan pendapat mereka mereka besar-besarkan betapa pun mungkin ia lemah atau bahkan palsu atau ada hadis lain yang menentangnya sehingga harus dilakukan upaya kompromi atau tarjîh!
Dalam kesempatan ini saya hanya akan menyebut satu hadis saja dari riwayat Imam Muslim dalam Shaih-nya dan para muhaddis lainnnya seperti Imam Abu Daud, an Nasa’i, ath Thabarani Imam Ahmad, Ibnu Abi ‘Âshim dan al Haitsmai dari sahabat Rabi’ah bin Ka’ab Al Aslami, ia baerkata, “Aku bermalam bersama Rasulullah saw. lalu aku membawakan air wudhu’ dan keperluan beliau, kemudian beliau bersabda kepadaku:
سَلْ
Dan dalam redaksi Ahmad, Abu Daud, an Nasa’i dan ath Thabarani:
سَلْنِي
Aku berkata, “Aku memohon kepadamu agar aku bersamamu di surga.”
Maka bersabda, “Hanya itu?”
Aku berkata, ‘Ya. Hanya itu.”
Beliau bersabda:
فَأعِنِّي على نفسِكَ بكثْْرَةِ السجودِ
“Maka bantulah aku atas dirimu dengan banyak bersujud!”[4]
Abu Salafy:
Tidakkah Anda menyaksikan bagaimana Nabi mulia yang berakhlak karimah itu memerintah sahabat beliau agar meminta!
Apakah masih juga ada di pikiran Anda bahwa Nabi saw. lebih suka apabila sahabat beliau tidak meminta kepada beliau?!
.
Antara Meminta Perkara Yang Dimampui Hamba dan Yang Dimampui Allah!
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa kaum Wahhâbi Salafi selalu mengaitkan status syirik atau bukan dalam masalah istighâtsah/isti’ânah (memohon bantuan) dengan apakah perkara yang diminta itu dimampui oleh hamba/makhluk atau tidak, ia hanya dimampui oleh Allah?! Jika perkara itu tergolong yang hanya dimampui oleh Allah lalu ada seorang memintanya dari manusia maka ia diketegorikan sebagai syirik/menyekutukan Allah, betapapun si pemohon itu meyakini bahwa orang yang ia mohon darinya pertolongan hanya akan mampu mewujudkan permohonannya itu dengan seizin Allah SWT.
Akan tetapi apa yang mereka katakan ini tidaklah tepat sebagi tolok ukur syirik atau tidaknya sebuah praktik. Sebab, yang semestinya dijadikan penentu adalah apakah si pemohon mayakini bahwa orang yang dimintai itu mampu mendatangkan/mewujudkan permohonannya dengan seizin Allah atau ia meyakini bahwa ia mampu mendatangkannya secara independen/tanpa harus seizin Allah… dalam arti ia memiliki kekuasaan independen di luar kekuasaan Allah! Jika demikian keyakinannya maka ia telah terjatuh dalam syirik baik yang ia mohon darinya itu termasuk perkara yang dimampui olehnya ataupun tidak! Apabila Anda meminta kesembuhan dari seorang dokter sekali pun dengan keyakinan bahwa ia mampu memberikan kesembuhan baik Allah mengizinkan maupun tidak maka Anda terjebak dalam kemusyrikan. Sebab Anda sedang meyakini ada sesuatu selain Allah yang memiliki kekuasaan/kekuatana secara independen! Deminian sebailknya, apabila Anda meminta dari seorang kesembuhan dengan keyakinan bahwa dia kekuatan menyembuhkan yang ia miliki itu dari Allah SWT dari anygerah khusus Allah untuknya maka bukan saja Anda terhindar dari kemusyrikan. Akan tetapi Anda sekarang justeru benar-benar meralisasikan akidah tauhid murni Anda.
Menghidupkan orang mati (dalam anggapan banyak orang adalah hanya dimampui oleh Allah SWT). Tetapi kenyataannya –seperti dikisahkan dalam Al Qur’an- Isa sebagai hamba pilihan Allah SWT mampu mewujudkannya! Apakah ketika Anda memohon kepada Nabi Isa as. agar menghidupkan seorang yang telah mati Anda terjatuh dalam kemusyrikan, padahal Anda tetap konsisten dengan keyakinan teguh Anda bahwa kemampuan Isa as itu adalah dari Allah dan beliau mendatangkannya dengan seizin Allah?!
Inilah inti kesalahan kaum Wahhâbi dalam memahami konsep Tauhid sejati! Dan akibatnya Ibnu Taimiyah dan Ibnu Abdil Wahhâbi serta para Masyâikh lainnya (dan Ustadz Firanda di sini hanya menyanyikan lagu lama mereka tidak lebih) mereka terjebak dalam kesalahan ketika menjadikan hal di ataas sebagai tolok ukur kemusyrikan dan Tauhid! Seperti ketika saudaraku Ustadz Firanda menulis:
“Adapun Istighotsah Yang Terlarang maka Ada Beberapa Macam:
Pertama: Istighotsah kepada Nabi saw. atau kepada sholohin di masa hidup mereka pada perkara-perkara yang tidak mampu melakukannya kecuali Allah semata. Seperti beristghotsah kepada mereka untuk memperoleh ampunan, atau agar memperoleh hidayah, atau memperoleh rizki. Kerena yang berkuasa atas semua perkara-perkara ini hanyalah Allah semata.” (Ketika Sang Habib Dikritik:109)
Ustdaz Firanda perlu meyakini bahwa tiada apapun di alam semesta ini yang mampu melakukan apapaun tanda seizin Allah secara takwîni!
Saya ingin bertanya apakah mencipta makhluk/ciptaan itu termasuk perkara yang hanya dimampui oleh Allah semata?
Apakah mengetahi sesuatu yang ghaib termasuk perkara yang hanya dimampui oleh Allah?
Lalu mengapakah Nabi Isa as. juga mampu mendatangkannya/melakukannya?!
Al hasil, saya hanya berharap Ustadz Firanda mau meneliti kembali konsep Tauhid dan mau membuka pikirannya untuk juga menyimak konsep Tauhid yang diasjikan oleh para ulama lain serta tidak hanya terpaku menelan mentah-mentah konsep Tauhid yang diusung Ibnu Taimyah dan kemudian dihidupkan kembali oleh Ibnu Abdil Wahhâb dan para pengikutnya, kaum Wahhâbi Salafi! Hanya itu harapan saya!
Sekali lagi kami katakan bahwa, masalah istighatsah ini akan kami bahas secara tuntas insya Allah dalam kesempatan lain. Apa yang kami sebutkan di atas hanya sambil lalu karena kaitannya dengan hadis Nabi saw. di atas! Di mana sahabat tersebut meminta kepada Nabi saw. agar ia dapat hidup bersama beliau di surga!
Masuk atau tidaknya seorang ke dalam surga itu jelas sepenuhnya di dalam kehendak dan kekuasaan Allah… yang dalam bahasa Ustadz Firanda, ia termasuk perkara-perkara yang tidak mampu melakukannhya kecuali Allah semata! Artinya dalam pandangan Para Wahhâbi- Salafi (yang sok paling getol bangkit untuk memurnikan Tauhid dari kemusyrikan!) sahabat Nabi saw. sedang bersyirik! Sebab ia meminta kepada Nabi saw. perkara yang tidak mampu melakukannya kecuali Allah semata!
Kepada sahabat yang meminta perkara itu, Nabi saw. tidak mengahrdiknya sambil bersabda, “Mengapakah kamu meminta kepadaku perkara yang dikuasa mendatangkannya kecuali Allah…. Sebagaimana Nabi saw. tidak menegurnya dengan mengatakan, ‘janganlah kamu meminta kepadaku! Tapi mintalah kepada Allah! Nabi saw. juga tidak menvonisnya bahwa kamu telah jatuh dalam lembah kemusyrikan! Tidak juga mengatakan ucapanmu itu merusak kemurnian tauhidmu!
Apa itu artinya Nabi Muhammad saw. mendiamkan kemusyrikan dilakukan oleh sahabat di hadapan beliau?! Apa itu artinya bahwa Nabi saw. mendudkung praktik kemusyrikan?!
Apa sebenarnya Ustadz Firanda dan para Masyâikh Wahhâbi-Salafi hendak berkata dalam hati kecil mereka, “Seperti Muhammad bin Abdillah itu kurang mengerti apa itu Tauhid dan apa itu Syirik, karenanya ia harus belajar Pemurnian Tauhid dari Muhammad bin Abdul Wahhâb!
Lalu apa bedanya praktik kaum Muslimin ketika memohon kepada Nabi dengan berkata, “Wahai Rasulullah! Beri aku sayafa’at! Yâ Rasulullah! Sembuhkan aku dari sakitku! Ya Rasulullah! Tolong aku dari ganguan para pembencimu yang melarangku dari bertawassul denganmu dan berziarah ke pusara sucimu, mencium jeruji suci makammu! Apa bedanya praktik kaum Muslimin seperti itu dengan apa yang dilakukan sahabat mulia di atas?!
Jika apa yang dilakukan umat Islam yang sangat mencintai Nabi saw. divonis sebagai praktik kemusyrikan… maka mereka juga harus serius berani menvonis praktik sahabat itu juga sebuah kemusyrikan dan Nabi saw. menyetujinya!
Abu Salafy:
Selain apa yang telah kami sajikan dalam artikel ini, masih banyak catatan abusalafy untuk saudara Ustadz Firanda… kami akan sambung dalam kesempatan akan datang dengan merenungkan dan meneliti perkara-perkata yang dinasihatkan Ustadz Firanda agar dirunungkan oleh para pelaku istighatsah!
Nantikan lanjutannya!
(Bersambung Insya Allah)
[1] Minhaj as Sunnah,4/243-244.
[2] Dalam kesempatan kali ini kami tidak bermaksud membicarakan masalah Istighatsah yang selalu dijadikan alasan kaum Wahhâbi Salafi dalam memusyrikkan kaum Muslimin. Kami hanya akan menyoroti beberapa perkara yang disebutkan Ustadz Firanda dalam nasihatnya di atas..
[3] Kata Nâr pertama oleh Ustadz Firanda diterjemahkan dengan NERAKA, sementara kata Nâr kedua ia terjemahkan dengan API. Entah apa alasan Ustadz, apakah sekedar ingi bervariasi atau ada alasan lain?!
[4] HR. Muslim dalam Shahih-nya,1/353, Abu Daud,2/35, Ibnu Abi ‘Âshim dalam Âhâd wa al Matsâni,4/352. Hadis senada juga dapat Anda temui dalam Musnad Ahmad,3/500 dan Majma’-nya al Haitsami,2/249 dan ia berkata, “Hadis riwayat Ahmad dan seluruh perawinya adalah perawi hadis shahih.
.
_______________________
ARTIKEL TERKAIT
- Membongkar Tipu Muslihat Ustadz Firanda Ketika Mengkritik Sang HABIB! (I)
- Membongkar Tipu Muslihat Ustadz Firanda Ketika Mengkritik Sang HABIB! (2)
- Membongkar Tipu Muslihat Ustadz Firanda Ketika Mengkritik Sang HABIB! (3)
- Membongkar Tipu Muslihat Ustadz Firanda Ketika Mengkritik Sang HABIB! (4) [Bagian 1]
Filed under: Akidah, Fatwa Pensesatan, Fatwa Wahabi-Salafy, Kajian Hadis, Kajian Ibnu Taimiyah, Manhaj, Membantah Ust. Firanda, Mengenal Pemimpin Wahabi, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy, Pemberitahuan, Ulama Salafy-Wahabi Bicara, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam, Wahabi-Salafy Meresahkan Ummat, Wahhabi Versus Ulama Islam |
Sungguh, jika kulihat tulisanmu, tidak memiliki bobot ilmiah, hanya sumpah serapah dan tidak berisi ilmu, mengandung unsur dendam kesumat. kebanyakan dari pernyataanmu hanya persangkaan.
Apakah engkau merasa bangga telah menghina syaikul islam Ibnu Taimiyah!!! Seorang Ulama yang begitu luas ilmunya.
Tapi kalo Anda menghina seorang ulama kabir yang hampir identik dengan sunnah itu sendiri, lalu hanya karena sedikit ketergiliran beliau yang hal itu bukan karena hawa nafsunya, tetapi karena ijtihadnya. bila ia bersalah mendapat 1 pahala dan jika benar mendapat 2 pahala.
Lalu katakan kepadaku, adakah tempat bagimu menghina Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
Abu Salafy:
Akhi fachri, kok Anda jadi bersyair di sini? Mana dalilnya akhi!
sepertinya Anda mulai terjatuh dalam kultus indifidu yang biasa Anda dan kelompok Anda (para salafiyun wahabiyun) mengecam orang lain karenanya! Apa maksud ucapan Anda:seorang ulama kabir yang hampir identik dengan sunnah itu sendiri? bukankah ini kultus indifidu terkecam?!
Tapi, kami tidak heran akan sikap seperti itu…. sama sekali tidak heran! saya hanya kasihan melihat Anda kok jadi seperti itu. Karenanya saya doakan semoga Allah memberi hidayah Anda ke jalan yang benar. Amin. Maukan saya dioakan?
Slahkan katakan: Amiiiin.
Anda ini goblok atau tolol sih itu bukan kultus namanya, karena yang menjadi tolak ukur bukan orangnya tapi Sunnah itu sendiri.
Ini bukti bahwa Anda bahwa nalar Anda kurang!
Ibnu Taimiyah sendiri mau taubat kenapa ente tidak mau taubat,sedangkan ibnu Taimiyah lebih alim dari ente(Fachrie) dan sedangkan Firanda dan ente (renungkan sendiri).kita sebagai sesama muslim hanya mengingatkan saja, bahwa iblis itu sombong, seperti mana Ibnu Taimiyah sebelum tobatnya sombong terhadap ulama dan orang sholeh ,suka mencela Wali Allah, merasa lebih alim dari 4 Imam Mazhab, malah Hadist Bukhari dan Muslim saja banyak tidak di akui
,orang yang berilmu tinggi adalah orang yang baik akhlaknya, seperti mana di contohkan Rasul dan sahabat serta 4 Imam Mazhab, walaupun mereka berbeda pendapat tetapi mereka tidak pernah mencela satu sama yang lainnya, dan firanda hanya membaca kitab Ibnu Taimiyah sebelum beliau tobat, dan firanda telah mencela Habib Munzir untuk membela Fatwa yang dikeluarkan Abdul Aziz Bin Baz, mengapa Ahmad bin Abdul Aziz Bin Baz anak dari gurunya firanda,melarang kita menggunakan fatwa yang di keluarkan oleh Ayahnya,(sumber : http://www.okhdood.com/?act=artc&id=2724 ) dan yang mana lebih kenal Abdul Aziz bin BAZ, Ahmad atau Firanda.
Demikianlah kami hanya menyampaikan fakta sebenarnya,ingin mengajak anda ke jalan ASWAJA yang benar,tobatlah sebelum nafas sampai di tenggorokan
Abu fachri bin abu jahal al umawi…
Kenapa anda jaci kesurupan setan ngomel2 di sini!
Buktikan saja di mana kesalahn ustadz abu salafy! Selesai masalah!!!!
kenapa dikatakan
“Seorang ulama kabir yang hampir identik dengan sunnah itu sendiri?”
Sebab keluasan ilmu beliau, sehingga hampir tidak ada celah bagi beliau untuk keluar dari sunnah itu sendiri. Dan memang tidak ada jaminan bahwa dengan demikian beliau selalu benar dalam ijtihadnya, karena sekali lagi saya katakan setiap ulama memiliki pendapat ganjilnya masing2, namun bukan berarti diperbolehkan untuk mencelanya.
Tapi untuk kasus ini kuakui bukanlah Ibnu Taimiyah ganjil pendapatnya, tapi Anda yang ganjil. Jadi jangan karena kebodohan Anda, sehingga mencela ulama..
muka rusak jangan kaca dipecah.
Wah kalo begini ma, Anda Gak Selevel sama Ust. Firanada-Hafidzahullah. masih di bawah level mana gitu
abu salafy hentikan tulisan artikel ini bisa memecah umat islam… anda bilang ustadz firanda sodara se islam…. jaga persaudaraan…. klo anda mau membenarkan ustadz firanda datangi dia… Saya khawatir anda bukan membela sunnah nantinya karna hujatan yang antum tulis tidak mencerminkan sunnah……. lihat saja abu fachri aj bisa bilang anda g selevel ustadz firanda…. katanya masih dibawah gt…. mohon dipikirkan lg jangan jg abu salafy merasa benar trus………
Blog Pemfitnah.. tidak pernah belajar yang sesuai tuntunan syariah
Abu Salafy:
Tolong buktikan di mana fitnahnya… jika tidak maka Anda lah yang sedang menebar fitnah!!
Dasar lempar batu sembunyi tangan…!! malah nanya lagi…!! udah nulis gak pake ilmu… cuma melempar aib orang lain..!!
“Para pembaca blog ini diperingatkan untuk tidak membaca semua artikel pada tulisan ini… karna sudah jelas kesesatannya. Menilai ulama tanpa ilmu…”
_________________________
Abu Salafy
Wahai orang yang berilmu buktikan tuduhan2 anda, bantahlah tulisan2 kami
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ .. البقرة 111
Apa manfaatnyz ilmu luas jika pdmiliknya MUNAFIQ????
IBLIS JUGA ALIM KENAPA TIDAK KAMU SANJUNG HAI ABU FACHRI ?
assalamualaikum akhi abu salafy, saya leo dinajabkasi. ijinkan saya memberikan sedikit penjelasan mengenai dalil yang anda tulis untuk mendukung pendapat anda tentang akidah para salafy atau yang biasa orang kenal dengan wahabi :
Syaikhul islam ibnu taimiyah mengatakan tidak boleh kita meminta kepada selain ALLAH, anda membantahnya dengan hadiths dalam redaksi Ahmad, Abu Daud, an Nasa’i dan ath Thabarani:
سَلْنِي
Aku berkata, “Aku memohon kepadamu agar aku bersamamu di surga.”
Maka bersabda, “Hanya itu?”
Aku berkata, ‘Ya. Hanya itu.”
Beliau bersabda:
فَأعِنِّي على نفسِكَ بكثْْرَةِ السجودِ
“Maka bantulah aku atas dirimu dengan banyak bersujud”.
jika anda memahami hadiths di atas bukan dengan logika anda dan hawa nafsu anda maka anda akan menyadari bahwa sahabat rasulullah alaihi sholatu wa salam memohon agar dapat bersama dengan rasulullah alaihi sholatu wa salam di surga, lantas apa jawaban rasulullah alaihi sholatu wa salam ?
jawabannya:
فَأعِنِّي على نفسِكَ بكثْْرَةِ السجودِ
“Maka bantulah aku atas dirimu dengan banyak BERSUJUD”.
rasulullah alaihi sholatu wa salam berkata banyak BERSUJUD, jadi kalau kita diperintahkan oleh baginda mulia rasulullah alaihi sholatu wa salam dengan banyak BERSUJUD artinya sahabat beliau diperintahkan oleh rasulullah alaihi sholatu wa salam meminta kepada ALLAH atau kepada rasulullah alaihi sholatu wa salam. sedangkan kita hanya boleh sujud dan ruku hanya kepada ALLAH ta’ala.
Didalam Al-Qur’an Allah berfirman :
Dan hanya kepada ALLAH sajalah BERSUJUD segala apa yang berada di langit dan semua makhluk melata di bumi dan juga para malaikat sedang mereka tidak menyombongkan diri. (An-Nahl : 49)
Demikiian penjelasan yang ringkas dari saya, atas perhatiaanya saya ucapkan terima kasih.
mudah2an bisa memberi penjelasan kepada akhi abu salafy dan berhati-hati dalam menterjemahkan hadiths dan al-quran.
assalamualaikum ya akhi abu salafy
abu salafi,tunjukan jati diri anda sebenarnya, jgn jadi pengecut..
bantahlah dalam bentuk buku, lalu buat kajian, dialog dgn masyarakat umum, biar masyarakat langsung mendengar langsung dari lisan anda, hujjah2 yg disampaikan, jgn cuma beraninya komeng dan copypaste di blog ini, anda tau, penulis, sekte berdarah salafi, si syaikh idahram, dia jg pake nama samaran, inilah ciri2 orang2 pengecut, zindik munafik,penyebar fitnah, pembenci dakwah tauhid, beraninya bersembunyi di balik kepalsuan..
mantaap!!! ana demen ama gaya bahasa dan sajiannya ustadz abu… ciri suci sejati!
Pasti Ustadz Firanda jadi kebakaran jengngotnya lagi atau mendidih hatinya!
Dalil harus dijawab dengan dalil jangan dengan omelan dan cacian! Bisa nggak kawan-kawan wahaboi menjawabnya? Kita nantikan saja pertarungannya antara al haq dan al bathil…. idza ja al haqqu zahaqal bathilu… pasti!!! pasti!!!
ya mantap!!! jadilah beo sejati yang suci.
Sampean apa gak mendidik hatinya?
Entepun kutengok gak pake dalil cuma omelan.
Zudah belajar dulu Zana!!!
alhamdulillah. saya sudah baca beberapa bagain dari kubunya Firanda yang kritik sang habib… tapi maaf saya harus terus terang… saya tidak tertarik sebab:
1) sangat tendensius
2) Dalil yang dibawakannya dangkal.
3)Suka gegabah menghukum syirik.
4) Seperti yang pak abu katakan…hanya membebek kpd ibnutaimiah dan para ulama wahabi lainnya seperti bin Abdulwahab, binbaz dll.
dan yang unik, penerbitnya tidak dicantumkan alamatnya walalupun sekedar po box aja! antah knp? mungkin krna takut?
sama, tulisan Abu Salafy juga mengandung :
1) sangat tendensius
2) Dalil yang dibawakannya dangkal.
3)Suka gegabah
4) hanya membebek dan beo
perlu bukti!!! Lihat komen paling Atas
Saran buat Pak Abu Salafy, komentar Wahabi Salafi yg tidak berbobot, yg hanya normatif, yg caci maki tanpa membawa dalil hanya puji2an ghulu kepada Ibn Taimiyah jangan diijinkan memberi komentar di blog terhormat ini. mereka hanya mau mengotori doang. tolong pak Abu saya tidak ingin melihat komentar bodoh dan sombong dari mereka. Wassalam
mantap abu salafy, sulit menandingi tulisan yang jelas dan rasional kayak diatas…..teruskan perjuangan abu salafy, biar umat makin tercerahkan…
bener mas dibyo bocah bocah wahabi bisanya hanya ngeriwui aja.
ini baru pak abusalafy yang maju… gimana ya kalau Habib sendiri yang turun ngeladeni Firanda… pasti ??????
jangan terlalu ilmiah bahasanya pak abu.takutnya para wahabi lokal gak ngerti.kasian kan.
Wahabi sesat
BAPAK DAN ANAK
logika umum seorang bapak tentunya mendidik anaknya agar minimal seperti bapaknya apalagi dalam hal aqidah/agama walaupun terkadang ada yg salah jalan.
Demikian juga para Habaib tentunya mendapat pengajaran dari bapaknya dari neneknya terus sampai datuknya sambung-menyambung sampai sang Rosul kekasih Allah swt Muhammad bin Abdillah.
Seorang Firanda tentunya demikian dalam mendidik anaknya ,juga Akhi Abu Salafy, juga ana
Adalah tidak tahudiri dan mudah2an memang tidak tahu bahwa leluhur para habaiblah yg mula2 membawa cahaya keimanan ke negara kita ini. bahkan nenekmoyang Firanda mungkin dulunya penyembah2 berhala yg karena hidayah dari Allah melalui para habaib manusia seperti Firanda ini memperoleh cahaya Islam.
Walaupun ahirnya merasa lebih nyunnah ketimbang para habaib ini.
Apakah ini bentuk kesombongan atau termasuk kategori orang yg tdk pandai bersyukur?
Firanda dan Abu salafi ,mari kita lihat seri dialog di dunia maya dan semi ghoib ini pertarungan : antara
1. YG BENER DG 2. MERASA BENER
Dengan indikasi:
-yg sesuai dg pendapat mayoritas Ulama’ inilah 1.
-yg hanya retorika dan tdh ilmiyah inilah 2.
mantap…kalau tidak ada para habaib yang datang ke negara kita, maka bisa dipastikan kita adalah masyarakat jahiliah yang belum mengenal Islam….baru tahu agama sedikit aja, ustadz Firanda.com berani mengkritik habib.
mana ustadz Firanda.com koq ada tulisan membantah ustadz abu salafy.
Aduuuuh bung abu salafi dan kawan-kawan, apa pula maksud tulisanmu ini, kalau orang medan bilang, gak main atau ga ngaruh tulisanmu ini buat orang-orang yang pintar dan belajar. Anda bilang virus gila penyimpangan ibnu taimiyah, kalau mau bilang virus, ya virus aja, sebutkan nama virusnya, ga ada itu virus gila penyimpangan, apa artinya itu, kalau penyimpangan, ya penyimpangan aja.
Terus apa maksudnya, apa pula urusannya kalau ustad firanda mencantumkan nama madinah didalam bukunya, itu kan hak setiap orang bung abu salafy dan kawan-kawan, memang itu kenyataannya, beliau memang di madinah, menuntut ilmu dan ceramah disana, itu jelas sekali. Ustadz Firanda dan semua Ustazd salafiyah lainnya jelas keberadaannya, bukunya banyak beredar, ceramahnya banyak sekali dan gampang di akses dimana aja, baik kajian langsung di mesjid-mesjid maupun di instansi pemerintah dan swasta, melalui radio, melalui televisi, majalah, pesantren, dll, semua serba terbuka, tidak ada yang disembunyi-sembunyikan, tidak pengecut dan tidak licik, tidak pernah mendompleng isu seperti orang-orang banci syiah, tapi tidak pernah berbuat apa-apa. Nah pertanyaannya, kalau anda abu salafi dan kawan-kawan gimana keberadaannya.
Pertanyaannya lagi, kenapa anda begitu berambisi mengkritik tulisan kota madinah yang ada di bukunya ust Firanda, yang jelas-jelas itu tidak salah dan tidak layak untuk dipermasalahkan, sehingga anda hubung-hubungkan dengan orang munafik seperti Abdullah bin Ubay bin Salul. Kenapa tidak terus terang saja kalau mau mengatakan ust Firanda munafik, ga usah bawa-bawa madinah segala, saya pikir orang banyak pun sudah tau kelakuan anda dari tulisan anda ini. Demi menurutkan hati yang kotor, menurut pembahasan anda tadi yang menghubung-hubungkan ust Firanda dengan kaum munafik madinah zaman dahulu, dapat dipastikan kalau ust Firanda ke Mekkah, maka anda akan menghubung2kan orang-orang yang paling jelek di Mekkah tersebut dengan ust Firanda, begitu juga kalau ust Firanda ke Irak, siapa manusia yang paling jelek di Irak akan anda hubungkan dengan ust Firanda, dst.
Hal yang sekecil itupun (tulisan kota madinah di bukunya ust Firanda) tak lepas dari kritikan anda, yang jelas-jelas tidak salah demi menjatuhkan nama dan martabat seseorang, sampai-sampai anda banyak mengeluarkan ayat-ayat Al-Qur’an, bagaimana pula hal-hal lain yang agak rumit dimata orang awam, seperti menafsirkan AlQur’an dan Hadist. Apalagi dengan ibnu Taimiyah, pasti anda berkeringat darah untuk menjatuhkannya.
Masalah buku Ketika Sang Habib Dikritik, coba lihat dulu perkataan sang Habib yang ada dibuku itu juga, sang Habib mengatakan bahwa, “ketika kejadian tsunami di aceh beberapa tahun yang lalu, orang-orang yang lari dan berlindung dikuburan mereka menjadi selamat, sementara orang-orang yang lari dengan mobilnya tidak selamat, mereka yang lari mencari tim SAR tidak selamat”. Ini perkataan apa ? pakai dasar juga tidak, logika juga tidak. Kapan dia tahu ada orang berlindung dikuburan atau tidak, kapan dia tahu orang yang hidup sekarang di aceh selamat karena berlindung dikuburan. Atau, kapan dia tahu orang yang meninggal akibat tsunami dulu, karena mereka tidak berlindung dikuburan. Kapan dia tahu orang yang lari dengan mobilnya tidak selamat. Dan konyolnya lagi dia mengatakan, mereka yang lari mencari tim SAR tidak selamat, kapan orang sempat mencari tim SAR dengan kejadian tsunami yang tiba-tiba, mana ada tim SAR yang siaga kalau tidak ada peristiwa, sedangkan tim SAR datang setelah adanya kejadian.
Subhanallah, sebenarnya siapa yang gila dan siapa yang bodoh…
Abu Salafy:
Akhi faisal…. terima kasih atas tanggapannya yang berapi-api… tapi hati-hati jangan sampai kebakaran!
pahami esensi tulisan kami, dan bantah!
Mengapa pula engkau marah-marah soal kota Madinah?
Tenang dan renungkan kemudian bantah inti masalahnya! dan juga nantikan masih banyak seri lanjutannya yang akan makin mmebongkar kesalahan Ustadz Firanda kamu!
Sekali lagi terima kasih… dan kami banggga dengan orang seperti kamu!
Wassalam atas yang mau tunduk kepada al Haq….
Bagi saya itu biasa-biasa aja bang, bukan berapi-api, sekarang saya Tanya, ini yang dibawah kutipan tulisan siapa, apakah ini tidak sedang membahas tulisan madinah yang ada dibuku ust firanda ? Apakah dibuku “Ketika Sang Habib Dikritik” tidak ada yang saya sebutkan tadi bahwa sang Habib mengatakan kalau berlindung dikuburan akan selamat dari tsunami aceh dan kalau mencari bantuan tim SAR tidak akan selamat. Jangan-jangan anda setengah tidur dan setengah bangun mengetik tulisan ini, kok sampai lupa sama tulisan sendiri.
Makanya, kalau sisa hidup anda-anda ini diabdikan untuk mencari kesalahan dan menjatuhkan orang lain yang anda tidak sukai, silahkan saja, tapi yang cantik sedikit, cari alasan yang layak. Masa gara-gara ust firanda mengatakan dia menulis buku dari kota madinah anda permasalahkan, sampai menghubung-hubungkan dengan gembong munafik Abdullah bin Ubay bin Salul. Apanya yang harus pake dalil dan esensi apalagi yang mau dipahami.
KUTIPAN :
“”””Dengan hanya sedikit merubah gaya bahasanya, Ustadz Firanda meramu kembali racikan beracun Ibnu Taimiyah di atas dan kemudian menuangkannya dalam kitabnya yang berjudul “Ketika Sang Habib Dikritik”, Bab 6: Beristighatsah Kepada Penghuni Kubur Dianjurkan?”
“Ia menulis buku itu di kota suci Madinah seperti tertulis pada kata pengantarnya. Entah apa maksudnya? Apakah sekedar menyebut tempat keberadaannya agar apabila nanti petugas KBRI mencarinya untuk keperluan administrasi, seperti misalnya pembuatan EKTP tidak terlalu sulit, dan juga sebagai bukti bahwa beliau bukan pendatang haram di negeri para Masyaikh dan seribu satu Emir dan Emirah, tidak seperti sebagian TKI kita!
Selain itu, apa arti keberadaan seseorang di kota Nabi saw. jika orang itu adalah seorang Munafik atau memendam dendam kepada Nabi dan agamanya?!
Mengapakah ada seorang berbangga karena ia tinggal, untuk selamanya atau hanya sekedar studi menuntut ilmu agama dari para Maha Guru Wahhâbi di kota Nabi, jika ia tidak mengenali kehormatan Nabi mulia saw. dan keberkahannya kepada tanah Thaybah Madinah Munawwarah?!
Bukankah kaum munafik dahulu juga tinggal di kota suci itu?
Tidakkah kaum munafik termasuk gembong mereka Abdullah bin Ubay bin Salûl juga sering mangkring di masjid Nabi saw.?! Shalat berjamaah bersama beliau? Mendengar ceramah dan wejangan yang beliau sampaikan di masjid itu? Bahkan ketika mati pun Nabi saw. menshalatinya dan menghadiahkan baju beliau yang konon untuk ia jadikan kafannya!”””
Abu Salafy:
Kalau Anda punya keberatan lain dari inti masalah yang kami tulis sebagai sanggahan atas Ust. Firanda -selain urusan kota Madinah- kami tunggu! Kalau tidak mampu mengkritisinya ya tidak mengapa. Kami tidak memaksa!
Iya saya mengerti maksudnya, tapi saya ingin menunjukkan bahwa anda berangkat dari kebencian, bukan murni mengkritik. Saya minta anda akui dulu tentang kota madinah tersebut bahwa anda salah, dan tulisan sang habib yang saya kemukakan tadi adalah suatu pembodohan dan tidak logis, baru saya kemukakan sikap selanjutnya tentang inti masalah yang anda maksud…..
Abu Salafy:
dahulu kaum Khawarij memaksa-maksa Khalifah Ali bin Abi Thalib agar mau mengakui kesalahannya bahkan kekafirannya… baru setelahnya mereka mau mendukung beliau!
Jadi maksa orang yang tidak salah untuk mengakui salah itu pernah dilakukan kaum Khawarij!
Kalau Anda tidak sanggup menyanggah tulisan dan hujjah-hujah kami ya kami tidak akan memaksa, sebab kami bukan Khawarij yang suka memaksa!
tapi kalau Anda sanggup ya kami tunggu!
Sudahlah mas faisal, ni orang emang sok paten, PTT (Pantang tak Top)
nah abu salafy tau kan dah mulai ad yg mempertanyakan ttg abu……….. knpa abu salafy mau bongkar…. ajak ustadz firanda ke jalan yang benar bukan dibuka aibnya…….. apakah yg gn sunnah yah…???? sebagai org awam ana pengen ketemu abu salafy…. dalilnya oke tp kuk bongkar aib sodara bangga……. HERAN ANA…
wah seru ini jadinya kalau para wahabiyyin mulai marah-marah… itu artinya tulisannya berbobot… jadi wahabi keluar tabiat aslinya… kasar… marah-mrah dan yang paling iistimewa suka ngelantur.. contohnya ya ustad Faisol bin Abdul Aziz bin Saud…. yang karena kelabakan… nggak bisa bantah isi tulisan kang abu jadi ributin soal madinah!!!!!!!!
subhanallah… kok ada orang yang begitu ya???
Hahaha marah? kami bingung di satu sisi sedih melihat penyimpangan yang terjadi, di satu sisi mau ketawa melihat kebodohan yang nampak.
Kalo putrisalafy sih asik-asik aja pastinya.Seban Tulisan Kang Abu benar2 berbobot. maksudnya bobot sampahnya lebih banyak!!!
Gak perlu marah2 kan?
Sabar aja
om Paisol, kalau mau memberi kuliah ke kampus aja, kalau mau ceramah cari surau aja. jangan membelokkan masalah. sebaiknya lu bantah pak Abu dengan dalil ga usah muter-muter kesana kemari. bosen gue baca tulisanmu panjang ga nyambung.
makanya mas, pake core i7 dong jangan pake pentium
faisal…. langsung aja dibantah dalil ustadz abu… apa kerepotan? minta tolong/itianah saja kpd uts. firanda! pokok bahasannya ustadz abu sdh jls jadi tanggapi saja yang itu!
Gimana kita jadi hakimnya nanti, siapa yang kuat dalilnya? Bukan kuat ngototnya! kalau ngototnya pasti abu kalah… wahabi menag!!!
untuk sahabatku kang faisal bin …..
apa salah yang diomongkan Pak abusalafi kalau diantara penduduk kota madinah itu ada yang munafik… itu jaman Nabi, apalagi jaman wahabi!
lalu knp kamu sewot….. ayolah teman… bantah dan bantai tulisan Pak abu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! dari pada cuma menggerutu begitu
bener kang mas faisal… kalau mau bantah pak abu ya bantah aja!
pak abu jangan terlalu diladeni si faisal itu!
ribut-ribut soal madinah kang faisal lari dari ngebahas pokok bahasan ustad abu!
ayo kembali!
Ayo…ustadz faisal kembali..kamu pasti bisa. kalau perlu kamu minta tolong ke fadhilatu syech ustadz firanda.com untuk membantah keilmuan ustadz abu salafy yang insyaALLAH di beri petunjuk oleh ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA.amiin .Tunjukkan tulisan copy paste mu dari copy paste beliau, masa’ gitu aja keok…ah..payah luh
biasa kalau wahabi kelabakan mereka mungsret alias masuk liangnya malu ketauan kelirunya!
Kebiasaan wahabi seperti imamnya si bin taimiyah sukanya main klaim: ini palsu! ini tidak ada riwayatnya! Telah diijma’kan! dll. tapi setelah diteliti eeh ternyata semuanya palsu…ngawur,,, dan yang hebat lagi, kalau memahami nash suka ngakau! tidak standar!
Pak Abu, kita tidak mau blog ini dikotori, kalau wahabiyun mau menyangga dan sanggahannya cuma marah-marah atau membelokkan pembicaraan tanpa ada dalil mohon di DELETE saja.
kita tidak mau melihat blog ini kayak blog mereka yg jorok penuh kebencian dan dendam kesumat pada ummat Islam golongan lain. tolong saran saya ini diperhatikan. cukup blog mereka saja memberi warna Islam yg buruk jangan sampai menular dan mengotori blog ini.
Betul itu Bang sudibyo, kalau saya ini jelas membahas apa yang ditulis abu salafi. Tapi kalau menurut tulisannya itu bang sudibyo, abu salafi ini sendiri kelihatannya tendensius juga, dia mengatakan orang munafik, terkutuk, bahkan masyarakat saudi yang ga tau masalah dikatakan pencinta orang munafik, bagaimana itu bang sudibyo. Kalau saya kan sesuai fakta dalam mengomentari tulisan abu salafi….
Haa kita sambung kebawah aja bang abu ya, sepertinya kebiasaan abu salafi yang selalu menghubung-hubungkan itu tidak hilang juga, jangan pula dihubung2kan sama khawarij dan ali bin abi thalib, saya bukan khawarij, anda juga bukan ali bin abi thalib, tambah ga nyambung nanti.
Ga usah kemana2 dulu, karena kalau saya tau anda itu pembenci tanpa alasan dan sang habib pembohong besar, ngapain pula saya tanggapi permasalahan lain, karena sudah pasti lebih parah lagi kebohongannya.
Ini memang logika sederhana, kalau seorang abu salafi pembenci tanpa alasan, sang habib pembohong besar, dan adalagi saya baca disatu majalah seorang yang diposisikan sebagai ahlul bait, bahwa orang tersebut bila menanam pohon bisa langsung berbuah, dan sebagainya. Haa itu udah mirip dengan kesaktian kuburan,
Kalau sudah begitu keadaannya, seorang ustadz atau yang namanya habib pembohong, kebaikan apalagi yang bisa diharapkan.
Abu Salafy:
Ya, kalau tidak sanggup membantah dalil-dalil kami ya tidk apa-apa kok!
Bukannya gak sanggup Pak Abu, kalo dipikir2, dulu Abu Jahal kurang dalil apa lagi? La wong hidupnya di masa kerasulan. Jadi dimana errornya???
bener-bener.. kalau nggak mampu ya ngaku aja… nggak usah berkelit
makanya kalau belum alim jangan sok kritik sana sini! akhirnya dibuat malu kan di sini!!!!!!!!!!
saya memang bukan santri… tapi ya punya akal kritis…. kalau yang namanya kebablasan ngawur pasti banyak tergelincirnya…
mungkin sdh saatnya saudara firanda tau diri..
dan bagi yang membelanya… tdk usah fanatik.. itu tdk sehat…
Allahu Akbar, Ustadz Abu!
Memang ustadz firanda itu cuma tong kosong… mulut lebar hati kosong hihihihi…
saya dukung terus perjuangan Ustad Abu!
==========
buku baru: Ketika firauuunda dikiritk hihihi…
Abu Salafy:
Terima kasih atas dukungannya. Semoga dihitung sebagai amal shaleh Anda di sisi Allah SWT.
Seperti biasanya (dan juga seperti kebiasaan kaum Wahhâbiyyûn Taimiyyûn) Ibnu Taimiyah selalu mendengungkan suara sumbang bahwa Nabi Muhammad saw. hanya sekedar “manusia biasa”…. Seaakan dengan demikian ia melucuti Nabi saw. dari keistimewaan, kesempurnaan dan kemampuan serta kekuatan yang dianugerahkan Allah SWT kepada beliau!
Komentar : Nah itu Anda tau bahwa Nabi adalah manusia biasa yang memiliki tugas kerasulan yang karenanya Beliau memiliki mu’jizat dan ma’sum. Tapi bukan imam ma’sum versi Rafidah ya!!!
Terima kasih atas dukungan terhadap “kesesatan”. Naudzubillah minzalik
Kang Abu Fachri! kesimpulan akang aneh deh!!! Betapa tidak? Anda menyimpulkan kata-kata abusalafy tapi semua juga tau kalau kesimpulan akang lucu. Belajar logoka nya di mana ya?
Aneh dari sisi mana? La wong bener dikatakan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa Rasulullah hanyalah manusia biasa sama seperti kita beliau makan dan minum. Namun bedanya beliau adalah Rasulullah yang ma’sum (karena penjagaan Allah).
Tidak seperti Rafidah yang mengaku punya imam ma’sum (hasil karangan merekan).
sebagai perbandingan saja. Kok Aneh???
yang luci itu abu salafy kok bisanya dia bilang: Seakan dengan demikian ia melucuti Nabi saw. dari keistimewaan, kesempurnaan dan kemampuan serta kekuatan yang dianugerahkan Allah SWT kepada beliau!
Lho siapa yang melucuti??? ini kan cuma perasaan saja. subjektifitas mas bau salafy ajanya itu.
Jadi yang aneh dan lucu itu siapa mas???
Kang abu fachri…. awalnya saya simpatik lihta komen2 Kang Mas! ilmiah…. santun,,, eeh tapi lama2 jadi muncul juga watak wahabinya,,, kasar… jadi yang kemarin-kemarin itu cuma sandiwara aja toh?!
Kang Mas, aku ini putrisalafy yang pernah jadi KKDRT karena suami saya Salafi… yang kasar tabi’atnya setelah jadi salafi… sejak jidatnya mulai agak gosong dan jenggotnya yang hanya beberapa helai diulur dan celananya mulai agak ngirit kain…. dan mulai banyak kenal ukhti2 salafi yang walaupun kain jilbabnya lebar2 tapi sebagiannya ternyata doyan ngerampas suami teman sendiri!
itu kisahku Kang Mas.
jangan sedih dong putrisalafy, saya gak cari dukungan kok!!!
kok jadi sedih, saya jadi gak enak ati neh.
pake curhat lagi. wah saya cukup prihatin dengan pengalaman anda,
jadi dobel deh sedihnya.
Andainya pengalaman bisa jadi dalil….LOL ^_^
Udah dulu ah, mo kerja dulu neh. ntar kita sambung ye
prumpamaan atas kaum wahabi adlh ibarat org yg tdk mau mengunyah makanan apalagi memasaknya….jngan heran jika mreka sakit perut dan mual2 llu pusing sendiri..sdh untuk ada ulama yg memasakkan ayat dan hadist buat kita semua,,eeeee…malah maunya kayak ular pithon yg langsung telan
perumpamaan yang bagus sekali purnama.
dan perumpamaan untuk anti nasyibi seperti orang mau mengunyah makanan namun tak mampu mencernanya dengan baik. Kemudian menyalahkan para ulama, mengapa percernaan mereka bermasalah?
abu fachri tukang ruwet…. kentel wahabinya
kemaren bilangnya tukang vonis sekarang tukang ruwet.
konsisten dong gadissalafi!!!
Salafy memang senang bikin kerusuhan dimana-mana, tidak ada satupun yang terlepas dari mulut keji mereka.
KALO BEGITU ; JIKA ADA KEMAKSIATAN DIANTARA BEBERAPA ORANG : JUDI, MINUMAN, PELACURAN DSB TIDAK BOLEH DI NASEHATI NANTI MEREKA TERPECAH BELAH DAN MERUSAK UKWAH?????!!!!!
COBA TENGOK RAGAM DALAM ISLAM SAAT INI: DAKWAH DI DALAM KUBURAN, DAKWAH MODEL TABLIQ, DAKWA SELEBRITY, DAKWA DALAM GOA, DAKWAH PARTAI, DAKWAH KUBURAN DSB….
UMAT JADI BINGUNG….MANA YANG HAQ.YANG SENANG KEKUBURAN AKAN BELA KUBURANNYA, YANG SENANG PARTAI AKAN BELA PARTAINYA.
SAMA JUGA, JANGAN DI NASEHATI NANTI UKWAH ISLAM BERANTAKAN DAN TERPECAH BELAH.INI NAMANYA BERSATU DALAM KEBATILAN.
HANCUR AGAMA INI!!!!!!!!!!!
BUKAN KAH DENGAN SUNNAH KITA BERSATU!!!!!!!!!!!!!!!!
Tuh.. Liat.. aksi protesnya “AbuSalafy”. Gampang naek darah. bukti kalo gampang terpicu amarah. gimana berpikir dengan sehat..
dari tulisan ini hingga edisi terakhirnya saya ikuti… benar-benar runut… rapi… argumentatif… lugas…. bukti bukti satu persatu disajikan dengan cantik… walau kadang-kadang terkesan tegas yg mungkin agak menyakitkan para salafyiin.. tapi namanya obat ya kadang kadang agak pahit… kami tunggu tulisan tulisan ilmiah lainnya Ustadzi wa ustadulul ‘asyiqin lil haq min ummati Muhammad SAW
di tanah melayu pak cik pakci wahabi meraja lela… banyka pemuda kita mereka tipu… tapi dengan blog abusalafy alhamdulillah banyak yang dapat pencerahan… muga muga Allah panjangkan hayat abu salafy………
selamat tabligh
ITU NAMANYA BUKAN PENCERAHAN TETAPI SYUBUHAT……!!!!!!!
antum kader wahabi salafi level rendah apa tinggi,……………klo level rendah ane faham….cuma korban aja, korban cuci otak…..
NABI SALLAHUALLAIHIWASALAM PADA SISI LAINYA ADALAH MANUSIA BIASA. MURNI DIA BERGEMBIRA, MENANGIS, DAN TERLUKA TUBUHNYA. DIA MEGAJARKAN SESUATU KEPADA MANUSIA DENGAN NALAR AGAR MANUSIA MAMPU BERPIKIR SEBAGAIMANA NABI SALLAHUALLAIWASALLAM MANUSIA BIASA.
BELIAU MENDIDIK MANUSIA AGAR MENGEMBANGKAN AKALNYA AGAR SEGALA SESUATU DI PIKIRKAN DAN DI KERJAKAN TIDAK SERTA MERTA BERSERAH DIRI SEBELUM ADA USAHA. BUKAN NYA JUGA LARI KE MAKAM2 ORANG2 SHOLEH UNTUK BERKAH DSB ITU YANG MENYEBABKAN ORANG2 MALES BERPIKIR DAN BERTINDAK!!!!!!SEPERTI PARA SUFI DAN SYIAH YANG DEMEN BERKAH KUBUR.
SATU HAL LAGI TIDAK ADA SALAH DENGAN PERKATAAN IBN TAIMIYAH BAHWA NABI SALLAHUALLAIWASALAM SEBAGAI MANUSIA BIASA…..!!!!!
BLOG INI AJA MEMPROVOKASI UMAT AGAR BENCI DENGAN ULAMANYA……..
SAYA SENANG DENGAN IBN TAIMIYAH KARENA DIA TIDAK MEROKOK DAN TIDAK SUKA FILM PORNO.(SETAHU SAYA)
YANG BELAKAGAN ADA ULAMA YG SUKA ROKOK SYAMSU DAN JUGA ADA YANG MENGATAKAN NONTON FILM PORNO TIDAK APA2. NAUZUBILLAHMINZALIK.
BLOG INI SANGAT DIDUKUNG OLEH ORANG2 YANG ; 1. GEMAR KEKUBRAN NGARAP BERKAH 2. ORANG2 PEROKOK. 3. ORANG2 DENGAN DI OTAKNYA ADA PARTAI.
asalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh…..
smoga kita semua diberikan segala kebaikan dunia dan akhirat……
ツツ
amin..
semoga penyebar fitnah dari blog ini segera bertaubat.
Dari nama yang kamu pakai sudah kelihatan kalau kamu tidak punya iman dan akhlak…..
Biasa gaya kaum sesat WAHABI jika kelabakan langsung nuduh fitnah!!!
Padahal yang tukang fitnah itu ya KALIAN PARA SALAFI!!!!!
ABU SALAFY ?? SIAPA ITU ABU SALAFI ?? KNAPA BUKAN NAMA SEBENARNYA ?? NDAK ADA ITU NAMA ABU SALAFI. PENAKUT, PENGECUT YG HANYA BRANI BICARA DI INTERNET. DATANGILAH USTAD FIRANDA, ORANG YG KAU ANGGAP MENYESATKAN. BANTAH DIA DI HADAPANNYA. AYO BERMUBAHALAH (BERSUMPAH ATAS NAMA ALLAH BAHWA APA YG KAU KATAKAN ADALAH SESUAI APA YG DI DAKWAHKAN RASULLULLAH, DAN JIKA TDK SESUAI SEMOGA ALLAH MENG ADZAB KITA) itu kalo kau berani……
___________________
Abu Salafy:
Terima kasih atas omelannya….
Saya maklumi semua yang anda katakan atas saya… karena ya memang itu mungkin kualitas kamu! Tidak mengapa!
Tapi saya mau tanya satu pertanyaan tolong dijawab dengan bukti:
ADAKAH DALIL ISLAMI YANG MENSYARI’ATKAN ANDA ATAU WAHABI LAINNYA BERMUBAHALA DENGAN SESAMA MUSLIM? ADAKAH NABI SAW. PERNAH MENCONTOHKAN KEPADA KALIAN WAHAI WAHABIYYUN … BAHWA NABI BERMUBAHALA DENGAN ORANG MUSLIM? JIKA YANG DEMIKIAN ITU TIDAK PERNAH DICONTOHKAN NABI SAW. BERARTI BID’AH… WA KULLU BID’ATIN DHALALAH.. WA KULLU DHALALATIN FIN NAR… JADI JANGAN-JANGAN ANDA SEDANG MENGAJAK SAYA UNTUK MEMPRAKTIKKAN BID’AH DHALALAH… APA ITU BUKAN ARTINYA ANDA SEDANG MENGAJAK SAYA KE NERAKA?
tolong dwajab ya kang mas hammam.
Kayak ngerti aja Wahabi itu apa… ckk..ckk..ckkk..
pelajari dulu apa itu wahabi, dan
apa itu salafy…!!!!!
dari namnay aje udah keliatan kalau nggak bermoral islami…. trus pake’ nyuruh bertobat segala! tunjukkkan aje bung mana fitnahnya?
itu sih namanye maling triak maling!
DARIPADA MEMBAHAYAKAN BANYAK MUSLIM BISA TERSESAT KARENA AJARAN WAHABI, MENDINGAN DIBASMI SAJA SEMUA WAHABI DARIPADA NANTI KITA YG DI BASMI MENDINGAN DULUAN KITA HABISIN SEMUA WAHABI KE AKAR2NYA AYO JANGAN RAGU AJRAN KAYA GITU SUDAH JELAS DISELIPIN KAUM YAHUDI KRN BYK AJARAN YG MEMECAHBELA ISLAM DAN MENJAUHKAN UMAT DRI NABI SAW, HABISIN SAJA SI FIRANDA YAHUDI ITU DAN ANTEK2NYA
wahabi? salafy? bukannya 2 hal yang berbeda?
jidal tak da guna,, hemt mending kaliantu yang pada jidal ketemu,,, mau jidal silahkan,, mau gelotsilahkan,,, podo sok kemeroh wae,,,,
koyok wes pinter dewe,,,!!!!! jangan pada sotoy,,, diem aja,,…
saktemene ,, lek njenengang ngertos nopo engkang kulo ngertosi , njenengan mboten bakal kakehen omong!!!!! jangan jadi tukang sopir cikar,,,, (lihat sebutan sopir cikar dalam bahasa jawa).
setiap perkataan/perbuatan baik ato buruk ada malaikat yg mncatatnya.
kpd semuanya baik yg comen/baca aja wabilkhusus admin”ABU SALAFY” tlg aminkan doa saya:
YA ALLOH JIKA BENAR ABU SALAFY MEMBELA ISLAM DI BLOG INI,MAKA TEGUHKAN DIA,DAN JIKA TERNYATA SBLIKNYA MAKA HANCURKAN DAN MUSNAHKAN DIA DARI MUKA BUMI INI.
AAMIIN YA ROBBAL’ALAMIIN
AMIIIIIN YA ROBBAL ALAMIN… SEMOGA WAHABI BIN SALAFI CIKUTUK ALLAH, RASULNYA DAN PARA WALI ALLAH…. AMIIIIIIN
SITUS PROVOKATOR, PENULISNYA ORANG RUSAK OTAK
SALAFI…SEBUAH KELOMPOK YANG TIDAK AKAN BISA DIHANCURKAN DAN PASTI AKAN SELALU BERKEMBANG
. HANYA SYAITHAN, AHLUL BID’AH DAN AHLUSSYIRIK YANG MEMBENCINYA……… SALAFI4EVER
dulu banyak org membenci wahabi terus ku penasaran dan ku pelajari apa itu wahabi…. eh tarnyata ku jadi cinta wahabi…
ciri khas wahabiyunnya keluar. mereka mmg golongan dzohiriyah seperti yahudi. Secara dzohir pakaian mereka luar biasa ( celana cingkrang, jenggot panjang, dll) spy dilihat org awam mereka org soleh. Namun comment di atas ( anti ahlurro’yi), merupakan salah satu contoh nyata tabiat buruk mereka. Satu bukti nyata kebenran hadist nabi bahwa Al Qur’an dan Hadist hanya sampai ke tenggorokan mereka saja.
Mengaku salafi ( brti ; umat terdahulu), namun kenyataan “syaikh” mereka yg plg dahulu ternyata si Taimiya. Mana lebih dahulu si taimiya atau ulama aswaja ( seperti Abu Hasan Al Asya’ri. Abu Manshur Al Maturidi). Jawabannya jauh lebih lama ulama aswaja. Dah jgn ngaku2 salafi, cukup wahabi aja… gitu aja kok repot. kita aja bangga dgn sebutan Ansya’riyah dan Maturridiyah krn dua ulama itu yg kita ikuti. Ngaku aja Wahabiyah, dah jls sampeyan pengikut Muhammad Abdul Wahab kok. Knp hrs pake topeng salafi.
astagfirulloh,takutlah kalian kepada ALLAH kawan-kawan.
apakah kalian mengira kalian akan masuk syurga?
abu salafi, anda buka kajian dong, sampaikan ilmu anda, kl memang bermanfaat, sebutkan jati diri asll anda, jgn jadi pengecut, bisa nya cuma komeng di blog sambil copy paste, ustad firanda saja berani bikin buku, buka kajian, tidak ada yg ditutupi,bertatap muka dgn masyarakat umum, berarti kan ustad firanda pake hujjah…ayo abu salafi, buka jati diri anda sebenar nya, jgn jadi orang alim hanya di dunia maya, tampil dong..biar masyarakat umum tau kapasitas ilmu anda..
sy sangat yakin kl abu salafi ini berfaham SYiAH, zindik munafik, tau sendiri kan, kl syiah sangat alergi dngn ahlussunnah,syiah itu sangat benci dgn dakwah tauhid, syiah itu sangat benci dakwah islam yg murni, abusalafi ini hanya pecinta bid’ah, pemuja kuburan, lebih prcaya kpd orang kafir yg membawa berita, pengikut ajaran darmo gandul,suka membuat perkara baru dalam agama, menganggap rosululloh belum sempurna menyampaikan risalahnya, maka nya abu salafi ini suka berimprovisasi dalam ibadah
abu salafi,tunjukan jati diri anda sebenarnya, jgn jadi pengecut..
bantahlah dalam bentuk buku, lalu buat kajian, dialog dgn masyarakat umum, biar masyarakat langsung mendengar langsung dari lisan anda, hujjah2 yg disampaikan, jgn cuma beraninya komeng dan copypaste di blog ini, anda tau, penulis, sekte berdarah salafi, si syaikh idahram, dia jg pake nama samaran, inilah ciri2 orang2 pengecut, zindik munafik,penyebar fitnah, pembenci dakwah tauhid, beraninya bersembunyi di balik kepalsuan..
kenapa ya, setiap buku atau blog yg mengkritik dakwah salaf,dakwah tauhid, penulisnya selalu menyamarkan identitas aslinya, seperti syekh idahram, abu salafi,dll, apa kadar keilmuan si penulis cuma segitu..kl memang kritikannya benar, pake identitas asli dong, apa takut bualannya ketauan..apa takut ketauan kl hujjah nya lemah..muncul dong abu salafi, bikin dialog terbuka..
cimporong kanyut juga situs ini….
satu lagi lae AbuSalafy, kalo memang anda tau sikawan kita itusalah, gak bisa rupanya lae datangin dia, bicarakan baik2..kalo memnag dia sesat,,ngapain lae koar2 di web gini…mana ada guru yg berakal itu rela lihat murid nya bego, ya kalau lae abu merasa berilmu datangin dia bahas dengan santun, kalau gak ada onkos lae minta sama aku, bisa kubantu sedikit ini lae kulihat bahas di web kesalahan orang datangi lah orang nya lae, apa begini yg di ajarkan guru anda, kalau ada yg menyimpang buat web bongkar di web itu kesalahan nya jgan datangi orang nya…apa nya si lae ini…aku juga kurang ilmu ku ini lae, tapi kalo gini cara lae susah ini mau iut lae,,…ibarat gini lae, anda guru dan punya murid, lalu murit anda itu membuat kesalahan lalu anda gak senang dan merasa lae berilmu, jadi menurut lae dia salah, tapi lae gak mau datangin dia atau panggil dia malah lae lampiskan di web, itu kan gak betul itu lae, cicak ada aja tau gak boleh gitu lae buka aib orang lae,,,apa gak bisa diskusi kalian lae,..
Begok kalibkau lai.. itu sama juga kau suru sifiranda datangi habib munzir dan jangan cuma koar2 di dunia maya.
bau mulut yang busuk itu indikasi bahwa sedang ada yang salah didalam salah satu anggota tubuh anda, begitu juga dengan orang yang suka menggujat dan menghina orang lain!