Akidah Salaf Shaleh: Allah Tidak Butuh Tempat Untuk Bersemayam!
Di mana-mana kaum Wahhâbi-Salafi getol menyebarkan akidah menyimpang mazhabnya yang mengatakan bahwa Allah itu butuh tempat bersemayam… dan Allah itu berada di atas langit sana… duduk di sebuah runag di atas kursi/Arsy yang dipikul oleh beberapa makhluk-Nya… kendati ayat-ayat Al Qur’an, Sunnah shahihah serta hukum akal sehat membuktikan kenaifan akidah menyimpang itu… mereka tetap saja tak berhenti dan kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah!
Mereka demi menjaring kaum awam, menisbatkan akidah menyimpang itu kepada kaum Salaf, kemudian mereka mengatakan, siapakah yang lebih berhak diiukti dan diterima pemahaman agamanya, kaum Salaf generasi unggulan Islam atau kaum Khalaf?
Untuk tujuan itu, mereka mengumpulkan sebanyak mungkin nukilan, entah shahih atau tidak. Yang penting pasti yang awam akan tertarik, jika keyakinannya direkomendasi oleh oleh Salaf Shaleh!
Atau jangan-jangan mereka yang sekarang ikut-ikutan bersemangat mengimani akidah menyimpang tersebut dan juga bangga menjadi agen tunggalnya juga sedang tertipu. Sebab mereka hanya mengetahui apa yang didektekan oleh para masyaikh Mujassimah/Musyabbihah yang berkedok sebagai pelestari dan pembela Mazhab Para Salaf Shaheh (Mazhab PS 2).
Karenanya, kali ini saya tidak melibatkan dalil Al Qur’an maupun Sunnah… tidak juga mengajak mereka menggunakan akal sehatnya, sebab bisa jadi, permintaan itu memberatkan bagi yang kurang biasa menggunakan akal sehatnya! Tetapi saya akan menyajikan kutipan pernyataan akidah Salaf Shaleh (yang benar-benar Shaleh, bukan Shaleh-shalehan), sebab sepertinya itu yang mungkin bisa menyadarkan teman-teman yang terjangkit Virus Mujassimah/Musyabbihah yang ditularkan masyâikh Arab yang juga terjangkit Virus itu dari kampong Harrân dan dusun gurun pasir tandus di Najd sana.
Akidah Salaf Shaleh Menentang Anggapan Tuhan Bertempat
Di bawah ini, saya akan ajak Anda merenungkan keterangan dan pernyataan gamblng para pembesar Salaf Shaleh.
- Akidah Imam Ali –Karramallahu wajhahu wa radhiallah ‘anhu– (W. 40 H)
Dalam kitab al Farqu Baina al Firaq, Abu Manshur al Baghdâdi menukil bahwa Imam Ali ra. berkata menjelaskan akidahnya:
.
كان- الله- ولا مكان، وهو الان على ما- عليه- كان اهـ. أي بلا مكان.
“Allah itu sudah ada dan tanpa tempat dan Dia sekarang ini ada seperti semua.” (tanpa tempat).
.
Beliau juga berkata:
إن الله تعالى خلق العرش إظهارًا لقدرته لا مكانا لذاته
“Sesungguhnya Allah –Ta’alâ- menciptakan Arsy untuk menampakkan kekuasaan-Nya bukan untuk tempat bagi (bersemayam) Dzat-Nya.”[1]
.
Abu Nu’aim al Ishfahâni menukil pernyataan Imam Ali ra. Ketika ia menyebut sejarah beliau dalam kitab Hilyah al Auliyâ’-nya, beliau ra. berkata:
من زعم أن إلهنا محدود فقد جهل الخالق المعبود
“Barang siapa menganggap bahwa Tuhan kita itu terbatas maka ia benar-benar jahil akan Tuhan Pencipta yang disembah.”[2]
Makna mahdûd/terbatas adalah yang memiliki bentuk baik besar maupun kecil.
.
- Akidah Imam Ali Zainal Abidin ibn Imam Husain ra.(W94 H)
Imam Zainal Abidin putra Imam Husain ra. adalah seorang tabi’în agung yang tidak diragukan kearifan, kedalaman ilmunya dan ketaqwaannya. Beliau satu-satunya putra Imam Husain yang selamat dari pembantaian keji di Karbala oleh tentara Ibnu Ziyad atas perintah Yazid.
Imam Ali Zainal Abidin ra. berkata menejlaskan akidahnya:
أنت الله الذي لا يحويك مكان
“Engkaulah Allah Dzat Yang tidak ditampung oleh tempat.”
Beliau juga berkata dalam munajatnya:
أنت الله الذي لا تحد فتكون محدودا
“Engkaulah Allah Tuhan yang tidk dibatasi sehingga Engkau menjadi terbatas. .”[3]
- Akidah Imam Ja’far putra Imam Muhammad putra Imam Ali Zainal Abidin (148 H)
Imam Ja’far ash Shadiq ra. tidak diragukan lagi oleh para ulama Islam dan kaum Muslimin akan keilmuan dan ketaqwaan serta kejujuran dan ketepatan tutur katanya. Ia pewaris ilmu para leluhurnya.
Imam Ja’far ash Shadiq ra. berkata:
من زعم أن الله في شىء، أو من شىء، أو على شىء فقد أشرك. إذ لو كان على شىء لكان محمولا، ولو كان في شىء لكان محصورا، ولو كان من شىء لكان محدثا
“Barang siapa menganggap Allah itu berada di dalam sesuatu atau dari sesuatu atau di atas sesuatu maka ia telah syirik/menyekutukan-Nya dengan sesuatu lain. Sebab jika Dia itu di atas sesuatu pastilah ia dimuat/diangkut. Dan jika ia berada di dalam sesuatu pastilah Dia terbatas/terkungkung. Dan jika Dia dari sesuatu pastilah ia baru/makhluk.”[4]
Abu Salafy:
Di sini, seperti kebiasaan kebanyakan misionaris Wahhâbi-Salafi, mungkin mereka akan melakukan segala upaya untuk meragukan kebenaran apa yang diucapkan oleh Imam Ali ibn Abi Thalib ra., Imam Zainal Abidin ra. dan Imam Ja’far ra. dan akan menjadikan kutipan Abu Salafy sebagai bukti bahwa Abu Salafy adalah antek-antek Syi’ah, sebab ia menbawa-bawa ucapan mereka (Ahlul Bait Nabi saw.). tetapi upaya seperti itu hanya akan membuktikan kebenciaan mereka (Wahhâbi-Salafy) kepada Ahlul Bait ra. dan membuktikan bahwa Salaf yang mereka banggakan adalah orang-orang yang aktif menyusupkan akidah menyimpang dari ajaran-ajaran lamanya yang belum mampu mereka tinggalkan seperti Ka’ab al Ahbâr –si pendeta Yahudi yang banyak merusak akidah kaum Muslimin dengan isra’iliyât yang ia sebarkan di tengah-tengah umat Islam- atau Wahb ibn Munabbih.
.
- Akidah Imam asy Syafi’i Muhammad ibn Idris
Imam asy Syafi’i seorang imam besar generasi Salaf dan imam mazhab Syafi’i. Ia berkata:
إنه تعالى كان ولا مكان فخلق المكان وهو على صفة الأزلية كما كان قبل خلقه المكان لا يجوز عليه التغيير في ذاته ولا التبديل في صفاته
“Sesunnguhnya Allah –Ta’alâ- sudah ada di saat tiada tempat, lalu Dia menciptakan tempat dan Dia tetap menyandang Azaliyah (ada sejak awal tanpa ada waktu awalnya) seperti sebelum Dia menciptakan tempat. Tidak mungkin mengalami perubahan dalam Dzat-Nya dan sifat-Nya.”[5]
Semoga keterangan akidah para pembesar umat Islam ini dapat meluruskan akidah kita semua. Amin.
[1] Al farqu Baina al Firaq:333.
[2] Hilyah al Auliyâ’,1/73.
[3] Ithâf as Sâdah al Muttaqîn,4/380.
[4] Ar Risâlah al Qusyairiyah:6.
[5] Ithâf as Sâdah al Muttaqîn, 2/24.
Filed under: Akidah, Akidah Tajsim & Tasybih, Fatwa Jenaka Wahabi, Fatwa Pensesatan, Fatwa Wahabi-Salafy, Ibnu Abdul Wahab, Kajian Hadis, Kajian Ibnu Taimiyah, Kasyfu asy Syubuhat, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Menjawab Web/Blog Wahabi/Salafy |
saya bukan syiah, tapi saya mengikuti seluruh ajaran Ahlul Bait Nabi SAW & sebagai pengikut aswaja, saya menyebut & memuji para Imam mulia tsb, di setiap malam jum’at ketika kami membaca maulid diba’. Hanya hati yg dipenuhi kedengkian yg menolak Keluarga Nabi SAW……..jalan terus cak abu, …wahabi memang harus diberantas
Nabi saw, Bersabda “Barang siapa melakukan suatu amalan yg tdk ada contohnya dari kami maka terloak” Imam as safi’i rohimakumulloh mengatakan; ( Hukum asal ibadah itu Haram, terkecuali ada dalil di atasnya ). Om syarif, perlu Om ketahui: Islam adalah Wahyu, Wahyu adalah Islam, dan DALIL adalah Wahyu. paham ndak Om ?. Om mengamalkan suatu amalan yg Om tulis disini seakan2 Om tlh mendakwahkannya kpd umat, adakah Om bs menujukan dalilnya ?, pertama: apa kedudukan hadistnya ? Mutawatir,Shoheh,Hasan, Dhoif,Maudhu’ atawa Munkar? tolong Om tunjukin pd Kami kalo itu Shoheh / Hasan insyaALLAH kami jg akan ikut amalan yg Om lakuin……,Adulloh Ibnu Umar rodhiallohanhu mengatakan; SEANDAINYA AGAMA ISLAM INI DISERAHKAN PADA AKAL MAKA TUNGGULAH KEHANCURAN !!!!!!!
sebenarnya kita nggak boleh bilang orang lain sesat/org yg mengedepankan akal sesat, krna belum tentu kita bukan orang yg sesat di mata Allah
termasuk tidak ada contoh dari rosululloh adalah: SEMUA KITAB HADIS, TIDAK ADA CONTOH DARI ROSULULLOH. TIDAK ADA WASIAT BELAIAU, BAHWA HADIS INI SOHIH ATAU DHOIF. SEMUA TIDAK ADA CONTOH DARI ROSULULLOH, SEMUA KITAB HADIS ADALAH BID’AH. KALAU KALIAN WAHABI BILANG SEMUA BIDAH ADALAH SESAT MAKA SEMUA AHLI HADIS ADALAH SESAT. NAUDZUBILLAH DARI PENDAPAT SPERTI ITU.
@syarif: adakah Ali bin Abi Thalib melakukan maulid??menggelar syukuran ulang tahun nabi??dalilnya???
ada nggak dalil yg melarang melakukan syukuran?
numpang lewat_ pertanyaanmu mengisyaratkan nte ga paham tentang aturan dalam beribadah…mestinya nte bertanya seprti halnya syrif ,ada ga dalilnya yg melegalkan syukuran??? Harus dijawab!!! perlu diketahui bahwa hukum asal Ibadah adalah HARAM hingga datang hujjah yang kemudian meLEGALkannya..
ralat “muslim international” bukan “Syarif “yang ikut-ikutan disesatkan….
@muslim international:
Anda punya bukti Imam Ali as tidak pernah menyelenggarakan maulid di masa kekhalifahan beliau
Apa mau kamu hai syarif.. kamu habib ya? pantas aja bangga sama nenek moyang kamu!!!!
akhi, janga berbanggga dengan nenek moyang.. itu ma nanfa’…
Apa yang kamu banggakan dari Ali zainal abidin dan ja’far bin muhammad yang digelari as Shodiq itu… dalam kesalehan ok saya terima… dari dalam urusan agama ya nanti dulu ya!!! kalau memang dia orang itu ulama yang hebat… pasti sudah dijadikan rujukan ulama tabi’in dan tabi’ut tabi’in!! pasti!!! tapi kenyataaannya kan ulama tidak banyak menukil dari mereka berdua ilmu maupun hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam.. buktinya Imam Bukhari aj tidak mau meriwayatkan dari Ja’far ash shoadiq.. itu artinya apa? ya antara dua: dia tidak ahli dalam riwayat hadis atau kejujurannya diragukan Imam Bukhari yang memang sangat ketat dan selektif..
ini kenyataan ye’… tidak usah ngotot.. kamu tabarruk aja sama kuburannyaa ja’far ash shodiq.. tidak usah bawa-bawa ucapannya.. bukan hadis!
@sunitulen
aku yakin karena kejahilanmu terhadap bukhori sehingga kamu berani menghina Imam Ja’far shodiq seperti itu.
semoga kamu diampuni Allah swt atas kejahilanmu itu.
sebaiknya anda mengganti nama alias anda menjadi wahabi tulen, iri hati tulen atau pendengki tulen. Atau jika tidak berkenan, pakai saja nama asli anda. Karena sunni tulen adalah pengikut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, yg para imamnya secara bersambung berguru kpd Imam Ja’far Shadiq. Jika anda memang sunni tulen, pengikut Aswaja, pasti anda bermazhab salah satu dari 4 Imam ini (Maliki, Hanafi, Syafi’i & Hambali), nah…apkh mungkin anda adalah pengikut salah 1 dari para Imam mulia tsb, tetapi mengolok2 gurunya, yaitu Imam Ja’far As Shodiq. Lagian.. anda ini memang lucu, atau hanya berniat melucu, krn kalau mmg anda berniat melucu, demi menghargai anda saya akan tertawa terbahak2, sehingga bisa2nya anda mengatakan “tidak usah bawa-bawa ucapannya.. bukan hadis!”. Lho???? mana kata2 Imam Ja’far yg saya kutip, sehingga anda mengatakan “jgn bawa2 ucapannya. Makanya jgn menutupi hati dg kedengkian, menutupi mata dg kefanatikan, jadinya begitu itu…salah baca. Kalau baca saja salah…..bagaimana menyimpulkan??? …ooooh sungguh malang nasibmu wahabiyun,,
ya ini cirinya salafy-alrsyad dan wahabi.. kelihatan belang aslinya kan… benci dzurriyah Nabi Muhammad saw.
Siapa bilang kalau Ahlus Sunnah tidak mengambil dari Ahlul Bait ?
Hanya wahabi yang ogah menimba ajaran dari Ahlul Bait Nabi!!! pasti!!!!!!
ustd abu salafi,nte ga perlu bersembunyi di balik Ahlul Bait…tampakkanlah aqidah “Khawarij” mu, biar jelas ceritanya… cara nte dalam menyuarakan “kebenaran” mengingatkan ane pada kelompok Khawarij yang sangat licik dalam memainkan”konspirasi” yg di disaine oleh mereka…
Demi ALLAH azawaja’ala yg maha berkuasa atas segala, dan hanya untukNyalah segala kesombongan. lalu knapa kita yg hanyalah mahluk hina-dina saling menyombongkan diri saling membenarkan diri sendiri, saling menghujat saling mengejek dan saling menghina, inikah yg menamakan dirinya umat Muahmmad saw?????????, Islam merek apa ini??!!. bukankah Nabi telah mengingatkan bahwa sesama muslim adalah saudara ? Sesungguhnya setan itulah musuh yg nyata bg kaum muslimin, lalu mana yg setan dan mana yg muslim ?.kok sling bermusuhan, WAHAI….. saudaraku kaum muslimin bukankah ALLAH azawaja’ala telah memerintahkan kpd kita ?, bila terjadi selisih faham didalam agama ini kembalikanlah kpd ALLAH (Al-Qur’an) dan Sunnah Rosulnya, perintah ini sangat jelas sekali, Maksudnya: ketika kita berselisih faham ttg ayat Al-Qur’an maka kembalikanlah kpd ahlinya, misalnya Ibnu Katsir-Ibu Bas-Jalalain / yg lain yg ahli ilmu tafsir, bukan pd ustd fulan dan si fulan apa lg kpd orang kita indonesia yg bahasa arabnya saja blm jelas, lalu jika kita berselisih masalah hadist ya udah kt kembalikan kpd Ahlinya yg jelas aja Bukhori-Mslim ini lebih selamat pertanggungjawaban kita di sisi ALLAH kelak, jgn malah lha.. kata pak kyai anu begini mbah kyai anu begitu INILAH PANGKAL TERJADINYA PERPECAHAN. bukankah ALLAH jg tlh brfirman : Dan tidaklah patut bg laki-laki yg mukmin dan tdk pula bg perempuan yg mukmin apa bila ALLAH dan Rosul-Nya tlh menetapkan suatu ketetapan, akan ada bg mereka pilihan yg lain ttg urusan mereka, dan brg siapa mendhurhakai ALLAH dan Rosul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yg nyata (Al-Ahzab:36). Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin jgnlah…. lihatlah para kafirin mereka brtepuk dan bersorak menyaksikan kebodohan kita. marilah kt slg menasehati dlm kebenaran dan saling menasehati dlm kesabaran, janganlah kita menjadi termasuk orang2 yg sombong, jangan menolak kebenaran,terimalh kebenaran meskipun datangnya dari seorang budak, marilah kt sling mendo’akan niscaya Hidayah dan Inayah ALLAH diturunkan kpd kita semua, Amin……..
Bismillahirrahmanirrahim
Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaum muslimin untuk menerima kebenaran, jangan biarkan Abu Salafy mengecoh mereka, ampunilah segala dosanya, mudahkan dia untuk menerima kebenaran dan menda’wahkannya untuk menghapus semua kesalahannya selama ini.
KAAU TUHAN ADA DI MANA2 BERARTI TUHAN DI DLM WC,KAMAR MANDI KOTORAN,MAHA SUCI ALLAH TERHADAP APA YANG DI UCAPKAN OLEH ABU SALAFY
luvi , dipostingan yang mana Abu Salafy mengatakan Allah ada dimana-mana ?
luvi jangan menebar fitnah terus donk .
ABU SALAFY TELAH MERUSAK AKIDAH UMAT ISLAM.
luvi , faham Wahabi juga merusak aqidah Ummat Islam kok tidak anda sikapi ?
ABU SALAFY HARUS BERTAUBAT SEBELUM NYAWA MERENGGUTNYA
sama ,saya, Luvi dan semua orang harus bertobat
apakah Luvi juga sudah Bertobat dari aqidah Tajsim Wahabi ?
sebenarnya teman2 wahabi tahu kemufikannya tapi mundur isin dan takut sama sang raja godong
kalau alirannya dananya di hentikan
tapi kalau d hentikan jangan demo lho ya niru timur tengah yg lain kerajaan d ganti republik
tante luvi obatnya habis ya
Alhamdulillah … Jama’aah Eeh Jama’aah … Ini Blog Menampilkan Tulisan : Akidah Imam Ali –Karramallahu wajhahu wa radhiallah ‘anhu- (W. 40 H) Dan Bukannya Cukup Dengan : Akidah Imam Ali – Radhiallah ‘anhu- (W. 40 H) , Jama’aaaaah … INI BLOG MILIK SYI’AH, Ee Jam’aaah … Xixixi 😉
dasar semua orang gak bermutu ahlu bid’ah sama murji’ah senangnya cuma saling menjelekan satu sama lain lihat di luar umat islam di bantai
@Luvy saudaraku dalam Islam! Allah memang ada di mana-mana, bahkan di tempat2 yang kamu sebut kotor itu, tapi keberadaan Allah di mana2 itu bukan berupa jisim seperti pandangan mutajassimah wahaby-salafy, tetapi Allah ada di mana2 dalam bentuk kekuasaanNYa. tempat mana di dunia ini yang terlepas dari kekuasan Allah?! pasti tak ada!. Kalo kamu terus memaksakan faham tajassum itu, tentu saja kamu tidak akan pernah bisa memahami aqidah keberadaan Tuhan di mana2 ini. Karena kamu selalu merasa perlu membuatkan tempat untuk Allah, seperti kamu membuatkan tempat untuk makhluq lainnya. Akhirnya, saya takut, kamu hendak mensucikan “a”llah dengan cara mengotori”n”ya, na’uzubillah. (note: saya sengaja kecilkan “a” dan “n”nya untuk mengingatkan saya dan kamu, bahwa yang kamu bela sebenarnya hanyalah tuhan yang ada di pikiran kamu sendiri)
Jika allah taala bertempat,apa bedanya dengan mahluk.. Wahai wahabi hanya awam lah yg bisa kalian putar balikkan akidahnya..
komen para wahabiyyun jelas sekali membenci ahlulbayt Rasullallah SAW dan pemikirannya persis seperti fir’aun yang blang Tuhan ada diatas …. Maha Suci allah dari segala persangkaan para wahabiyyun
Sudah lama baca artikel2 dr ustadz firanda, jd penasaran pengen buka situs ini. Pertama baca, eeeh situs kaum Syiah ternyata. Najis ih. Cabut dulu ah…