Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit ! (1)

Kritik Atas Akidah Ketuhanan ala Wahabi Salafy

Dasar Pemikiran Kaum Wahhâbiyah Salafiyah

Di antara dalil dasar akidah terpenting dalam pandangan kaum Salafiyah Wahhâbiyah tentang keyakinan bahwa Allah bertempat di langit, disamping pemaknaan dangkal dan menyimpang terhadap ayat-ayat Al Qur’an al Karîm adalah sebuah hadis yang dikenal dengan nama hadis Jâriyah (budak wanita).

Kendati teks hadis tersebut sangat bermasalah dan muththarib dalam tataran internalnya, ia juga sangat bertentangan dengan nash-nash lain, baik nash-nash Al Qur’an maupun Sunnah seperti akan Anda saksikan nanti dalam artikel ini.

Untuk lebih jelasnya mari kita baca langsung hadis tersebut dalam riwayat Muslim, sesuai yang termaktub dalam Shahih-nya dengan syarah Imam an Nawawi,5/20.

Imam Muslim dalam afrâd-nya meriwayatkan dari jalur Mu’awiyah ibn al Hakam:

.حدثنا أبو جعفر محمد بن الصباح وأبو بكر بن أبي شيبة وتقاربا في لفظ الحديث قالا:حدثنا إسماعيل بن إبراهيم عن حجاج بن صواف عن يحيى بن أبي كثير عن هلال بن أبي ميمونة عن عطاء بن يسار عن معاوية بن الحكم السلمي قال:بينا أنا أصلى مع رسول الله (ص) إذ عطس رجل من القوم؟ فقلت: يرحمك الله فرماني القوم بأبصارهم! فقلت: واثكل أمياه ما شأنكم تنظرون إلي؟! فجعلوا يضربون بأيديهم على أفخاذهم! فلما رأيتهم يصمتونني لكني سكت، فلما صلى رسول الله (ص) فبأبي هو وأمي ما رأيت معلما قبله ولا بعده أحسن تعليما منه؟ فو الله ما كرهني ولا ضربني ولا شتمني، قال: (إن هذه الصلاة لا يصلح فيها شئ من كلام الناس إنما هو التسبيح والتكبير وقراءة القران ” أو كما قال رسول الله (ص)، قلت: يا رسول الله إني حديث عهد بجاهلية، وقد جاء الله بالاسلام وإن رجالا يأتون الكهان، قال:” فلا تأتهم”.

قال ومنا رجال يتطيرون، قال:” ذلك شئ يجدونه في صدورهم فلا يصدنهم” قال ابن الصباح:فلا يصدنكم.قال:قلت:ومنا رجال يخطون؟ قال:” كان نبي من الانبياء يخط فمن وافق خطه فذاك”.

قال: وكانت لي جارية ترعى غنما لي قبل أحد والجوانية، فاطلعت ذات يوم فإذا الذيب قد ذهب بشاة من غنمها وأنا رجل من بني آدم آسف كما يأسفون، لكني صككتها صكة فاتيت رسول الله (ص)،فعظم ذلك علي،قلت:يا رسول الله أفلا أعتقها؟! قال:”ائتني بها” فأتيته بها؟ فقال لها:”أين الله؟ ” قالت: في السماء . قال: ” من أنا؟” قالت:أنت رسول الله. قال:”أعتقها فإنها مؤمنة “.

“Abu Ja’far ibn Muhammad ibn ash Shabâh dan Abu Bakar ibn Abi Syaibah menyampaikan hadis…. “Aku memiliki seorang budak perempuan yang mengembala kambing-kambingku sebelum Uhud dan Jawaniyah. Pada suatu hari aku saksikan seekor srigala menyambar seekor kambing gembalaannya, karena aku seorang anak Adam (manusia biasa) maka aku menyesalinya seperti mereka juga menyesalinya. Hanya saja aku menempelengnya dengan sekali tempelengan, kemudian aku mendatangi Rasulullah saw., aku menyesali perbuatanku. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apakah perlu aku merdekakan dia?” Beliau bersabda, “Bawa dia kemari!” Maka aku bawa ia menghadap beliau. Beliau bertanya kepadanya, “Di mana Allah?” Ia menjawab, “Di langit.” Siapa aku?, lanjut Nabi. ‘Engkau Rasulullah’, jawabnya. Maka Beliau bersabda, “Merdekakan dia! Sesungguhnya ia seorang mukiminah.”

Setelah ini semua penelusuran dan penelitian di bawah ini mengajak Anda menelaah dan meneliti kualitas hadis andalah kaum Wahhabiyah/Salafiyah Mujassimah dalam menetapkan akidah menyimpang mereka bahwa Allah SWT bersemayam di langit!

Telaah Atas Hadis Muslim Di Atas

Sebelum kita menelaah kualitas hadis Muslim di atas, kami ajak pembaca untuk meneliti dan mengkaji dua kaidah yang erat kaitannya dan sangat urgen sekali dengann tema kita. Dua kaidah ini penting untuk selalu kita indahkan dan menjadi pijakan dalam kajian-kajian kita tentang akidah Tauhid dan ketuhanan serta dasar-dasar keyakinan; ushûluddîn.

Kedua Kaidah tersebut dan Mukaddimahnya telah kami postingkan ketika menanggapi artikel Abu Jauza, maka kami persilahkan pembaca membacanya disini -klik- (Mukadimah dan Kaidah Pertama) dan disini -klik- (Kaidah kedua)

(Bersambung Insya Allah)

________________

ARTIKEL TERKAIT

  1. Mukaddimah Akidah Ketuhanan 1
  2. Mukaddimah Akidah Ketuhanan 2
  3. Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit ! (1)  Kritik Atas Akidah ketuhanan ala Wahhabi Salafy (Dasar Pemikiran Kaum Wahhabiyah Salafiyah)
  4. Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit ! (2) Hadis Muslim (Hadis Jariyah) Adalah Hadis Ahâd Yang Muththarib!
  5. Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit ! (3)  Hadis Jâriyah Dengan Redaksi: Siapa Tuhanmu?
  6. Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit ! (4) Ketidak Jujuran Syeikh Nâshiruddîn al Albâni
  7. Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit (5) Nash-nash Tentang al ‘Uluw, Ketinggian Fisikal Allah Versus Nash-nash Penentangnya
  8. Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit (6) Hadis-hadis Tentang al ‘Uluw, Ketinggian Fisikal Allah Versus Hadis-hadis Penentangnya
  9. Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit (7) Ayat-ayat Mutasyâbihât Pegangan Kaum Wahhâbiyah Mujassimah
  10. Ternyata Tuhan Itu Tidak Di Langit (8)

62 Tanggapan

  1. saya heran dengan pak lek ni

    jadi menurut anda allah itu tidak bertempat atau kah allah itu ada dimana-mana..?

    yang saya tanyakan sewaktu nabi saw pergi isra’ dan mi’raj emang nya bukan kelagit..?

    saya pernah membaca bahwa sahabat rasullullah berdo’a dan mengangkat tangan sambil mengadah keatas langit dan turun lah ayat dimana allah itu dekat sedekat nya..
    dan ini juga menunjukkan allah itu berada diatas kan pak lek..?

    dan allah juga turun sepertiga malam yang mana melihat hamba-hambanya yng sholeh yang selalu mengharapkan wajah rab . apakah ini bukan menunjukkan allah itu juga berada diatas…..?

    dan saya membaca alqur’an di,mana allah swt beristiwa’ di atas arsynya bukan kah arsy allah itu berada diatas….?

    wahai pak lek saya ni orang awam tapi saya tidak akan terkecoh walaupun saya belajar agama ini dg iklas saya akan mencari dalil dulu baru saya yakin agar tidak fanatis

    dari tulisan yang anda buat ini anda bukan ahli ilmu tulisan anda hanya berupaya mencari kelemahan bukan pengajar setelah anda melemahkan dan apa sulusinya menurut anda yang berupa dalil dalam alqur’an ataupun sunnah yang pasti nya anda ikut sertakan para tafsir ahli uilmu seperti ibnu hajar, katsir,bukhori,muslim,baihaqi,syafei
    dan yang lainya

    saya mulai curiga sama anda ini jangan-jangan anda ini palsu yang berupaya memcah barisan kaum muslimin

    saya lihat dakwah wahabi ini bagus terbuka dan bisa tatap muka pemerintah juga tidak melarang siaran radio mareka dimana mareka begitu semangat mengingatkan kaum muslimin dan dakwah mareka berbot dan ahli ilmu serta sikap wara’ yang tinngi

    dan anda ini siapa apakah islam juga ya…?
    tapi gaya nya mirip seperti paululus f tengker yang mempelajari islam hanya untuk mencari kelemahan nya saja

    anda hanya bisa meracuni orang islam yang malas beribadah ataupun malas menuntut ilmu

    semoga anda diberi hidayah islam dan anda benar menjadi islam yang sebenar nya jangan separoh2. amin

    • Bukankan klu kita sholat kita menghadap ALLAH!!
      lalu kenapa kita tidak menghadap ke atas klu memang ALLAH bertempat dilangit??????????

    • Kalau seorang oknum belajar islam untuk mencari kelemahan islam itu sangat kelihatan sekali keanehanya mas, tidak akan sedetail ini, karena masalah yang kita hadapi ini adalah masalah yang sudah ada sejak lama sejak jaman ahli2 ilmu dahulu..Mohon difikirkan kembali kalau hendak menuduh..
      untuk menolak agrumen ini itu hak anda..peace..

    • sebelum nabi ibrahim mengikrarkan “inni wajjahtu wajhiya lilladji fathorossamaawaati wal ardho” bukan kan nabi ibrahim memakai akal untuk berakidah karna pertama melihat bintang,bulan dan matahari yang semuanya terbatas maka akhirnya Ia berkesimpulan dan berikrar seperti itu, klo, kurang jelas baca sendiri di alqur’an ! ini jelas melalui proses pemikiran akal.
      jdi berakidah menurut sy harus dengan nash dan akal. secara akal kalo Allah ada dilangit, langit belahan bumi mana Allah adanya karna bumi bundar?
      lalu selain bumi masih banyak pelanet bahkan tatasurya dan galaksinya siapa yang ngurus klo allah ada dilangit bumi?
      lalu apa hikmah Allah berfirman “faaina tuwallu fatsamma wajhullaah”? kalo Ia dilangit!
      dan patut dipertanyakan ketika “YAUMA NATHWISSAMAAWAATI WAL ARDHO KATHOYYISSIJILLI LILKITAB” kemana Allah akan pergi?
      ya allah ya maaliqussamaawaati wal ardh enyahkan lah wahhabi dari atas ardh ini. Amiiin………….!

  2. @manusia

    Menyatakan bahwa Allah swt bertempat serta menetapkan arah Allah di langit (benda) merupakan keyakinan yg sdh jauh menyeleweng. Maha Suci Allah dari segala kebutuhan akan ciptaan-Nya. Maha Suci Allah dari segala sifat yang dimiliki manusia. Allah tidak bertempat dan tidak pula di berbagai tempat karena zat Allah meliputi luasnya langit dan bumi. Ia tidak menutupi langit dan tidak pula melingkupi bumi.

    Jika Ia berada di langit, bahkan konon di langit ke tujuh, maka alam ini tentu lebih besar dari-Nya. Jika Ia lebih besar dari alam ini, bagaimana bumi mampu menerima kedatangan-Nya di setiap sepertiga malam?

    Jika Ia berada di langit, bagaimana caranya Ia bisa hadir di hati miliaran manusia di bumi secara bersamaan dan dgn waktu yg tak terbatas?

    Jika Ia berada di langit, maka dimanakah Ia sebelum langit diciptakan?

    Jika Ia di langit maka langit sesungguhnya akan musnah. Lalu bagaimanakah keadaan-Nya setelah tempat-Nya telah musnah?

    Berfikirlah wahai @manusia!

    Salam

    • @arman

      jangan lah anda mentaqwil kan bagaimana bentuk allah swt seperti menyamakan dengan mahluk sungguh anda berbicara dengan perasaan dan akal tidakkah anda ini mengaji atau pun mengenal hadist yang dan bagaimana imam ahlussunnah mareka tidak membolehkan kita untuk memikirkan bagimana allah itu turun dan bagaimana bentuk tangan allah dan seberapa besar bentuk nya maha suci allah swt tidak ada yng menyerupai suatu mahluk pun di bumi maupun dilangit

      dan beliau bersabda : manusia yang paling dibenci oleh allah adalah manusia yng suka membantah dalil

      kanga arman klo saya jelaskan masalah ini mungkin sangat panjang lebar sebaiknya kita tawadhu’ dan menyadari seberapa besar kita mencintai dien ini tentu kita harus berilmu dan jalan kita berilmu ialah belajar

      dan sebaik baik nya dien ini adalah pada masa beliau dilanjutkan oleh para sahabat dan setelah nya , dan setelah juga marilah kita membaca kitub para ulama yang dahulu seperti imam qurthubi dibab tauh\d, ataupun kitab imam syafi’i yang terkenal dinegri kita ini jangan lah kita mengaku kita mazhab syafi;i klo kita tidak tahu tentang beliau

      saya mengatakan ini karna saya telah membaca dan bertanya ……allahua’lam

  3. kalau memakai kaidah Wahhabite bahwa Allâh swt di langit maka akan batal sifat Qiyamuhu binafsihi
    sangat jelas hal ini sama saja menganggap Kekuasaan Allâh terbatas!
    naudzbillâh min dzâlik!

    Kuasa Allâh meliputi langit dan bumi dan benda langit lainnya yang fana ini

    awam hanya tergoda pada bungkus “memurnikan agama” padahal hakekatnya merusak agama

    Allâhuma inni audzubika minal fitnati dajjâl

    • yanga anda maksud ialah ilmu allah SWt mencakup langit dan bumi , allah maha tahu apa-apa yang berada di dekat kita dan manusia tidak tahu apa-apa yang berada disis allah kecuali yang dia kehendaki

      bukan allah itu berada didekat kita akhi lagi pn kita tidak boleh mentaqwilkan nya cukup lah kiat beriman yang diberitakan dalam alqur’an dan hadist sohih semoga dapat dimengerti

  4. @manusia:
    kalo kita tidak bisa menggambarkan keberadaan allah swt sesuai al qur’an, kita tidak berdosa, cukup kita kenal bahwa allah itu esa, pandangan demikian aman bagi keimanan kita, dari pada kita memaksakan diri dengan gambaran yg salah, berakibat merusak keimanan kita.
    LA AINUN RO’AT WALAA UDZUNUN SAMI’AT WALAA KHOTORO FI QOLBI BASYAR.
    tak terlihat oleh mata, tak terdengar oleh telinga dan tak tegambar dalam perasaan.
    Wallahu a’lam.

  5. Langit yg Mana ya? bukankah Bumi itu bulat?

  6. @manusia : Di Indonesia sepertinya dakwah wahabi/salafy mujassimah belum berani secara terang terangan,
    ini bukan memecah belah umat seperti biasa wahhabi mujassimah tuduhkan kalau sudah kepepet,akan tetapi menjelaskan agar umat tidak ikut2 faham mujassimah salafi wahabi. Bisa masuk neraka bersedihlah Nabi Muhammad saw.

  7. Langit berkata : “aku tak pernah melihat Allah disisiku meski Allah selalu tahu keadaan diriku”.

    manusia berkata :”hei…..wahabiyun……!!!!! emangnya kamu dah pernah tanya ke langit kalau Allah bersemayam disana?? kalau mempelajari hadis cermati dulu, bagaimana syarahnya?
    kalau kamu yakin Allah di langit kenapa kamu tidak ke langit aja? bertemu dengan Allah langsung.

  8. @ Pak Manusia
    Saya ingin menambahkan sedikit buat anda semoga bisa membantu sebagai pertimbangan atau masukan..
    1. Mengenai mi’raj maka Rasulullah SAW mengadakan perjalanan ke alam yang kita tidak ketahui, karena jika beliau ke langit sebagaimana kita lihat, maka apakah surga dan neraka itu ada di langit? bukankah pada waktu mi’raj Rasulullah diperlihatkan tentangnya, kemudian jika langit itu adalah langit nyata yang seperti kita lihat, maka berarti di langitnya alam ghaib itu ada Allah SWt atau tidak ya?? wah kita ditanya alam ghaib saja tidak tahu masak mau tahu alamnya Allah SWT.. masyaAllah
    2. Adapun orang berdoa tangannya kelangit itu karena langit adalah kiblat doa, sebagaimana ka’bah adalah kiblat kita ketika sholat, manun itu bukan berarti Allah SWT ada di ka’bah atau di langit.
    3. Jika Rasulullah SAW menunjuk atas/ langit itu sebagai menunjuk tempat, maka seharusnya kita tidak hanya boleh menunjuk ke atas/ langit saja, karena kita tahu bahwa bumi kita bulat, berarti ketika kita menunjuk ke samping ke depan, ke belakang, bahkan ke bawah maka yang kita tunjuk juga langit, namun menunjuk ke atas adalah sebagai memuliakan Allah SWT/ kedudukan-Nya.
    4. Jika Allah SWT turun ke langit bumi setiap sepertia malam sebagaimana langit yang kita lihat, maka berarti Allah SWT lebih kecil dari ciptaanNya, karena ia bisa ditampung oleh langit tersebut, dan itu berarti juga Allah SWT selalu menggelantung di langit karena malam itu selalu berputar setiap waktu tidak ada habisnya, jadi apakah Allah SWT selalu dilangit pertama terus??
    Maha suci Allah SWT dari yang disifatkan hambanya..
    Semoga bisa menjadi masukan buat pak Manusia, salam dari manusia juga…

    • semua yang anda utarakan hanyalah khayalan yang tak memiliki ujung, tak satupun dari ayat atau hadits yang anda sebutkan untuk menguatkan semua ucapan atau teori anda, bile demikian keadaannya maka apa bedanya anda dengan orang-orang kuffar dari kalangan nashoro yang berkata, beramal namun tanpa berdasar ilmu???

      anggaplah apa yang anda sebutkan itu adalah benar menurut pola pikir anda, namun belum tentu benar menurut pola pikir yang lainnya. kenapa demikian?? kalau kita hanya mengandalkan akal manisia yang pendek untuk berbicara tentang agama ini tanpa didasari dengan dalil, maka berapa milyar kaum muslimin yang mereka memiliki otak dan akal?? dan seorang belum tentu mencocoki teori yang ada pada otak anda…

      nah untuk keluar dari kemelut itu semua, maka Islam tampil sangat berbeda dengan agama2 yang lain, islam mengedepankan dalil dari alquran yang tak akan pernah mengalami perubahan, yang tidak sesuai dengan injil saat ini yang selalu mengalami perubahan sesuai dengan maasa dan keadaan. atau kitabnya yahudi saat ini yang juga telah mengalami banyak perubahan.

      sisi lain untuk mengamalkan islam adalah Sunnah rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yyang juga tidak mengalami perubahan dalam penetapan hukum-hukum islam..

      sekarang lihatlah apa yang ditanggapi oleh si abusalafy yang pendek akal ini tentang sifat ‘Uluw bagi Allah??? dengan kependekan otaknya dia mengajak manusia yang bodoh dan hanya mau dibodohi seperti anda ini untuk menafikan sifat ‘Uluw bagi allah. sadar atau tidak sadar, anda telaha terjatuh padanya.

      sekarang teranglah bagi kita semua siapa sebenarnya abusalafy ini… ternyata dia seorang Mu’tazily yang mengaku berkedok Sunny.

      mengingkari Shifat2 Allah dan menolak hadits ahad…
      waahai abu Mu’tazily, sekarang apa jawaban anda tentang orang yang juga amenafikan semua nama dan shifat bagi Allah seperti keadaan jahm bin sofwan al jahmy???

      dia bahkan sempat meninggalkan sholat wajib 5 waktu selama 40 hari hanya karena dia bingung apaakah Allah itu ada atau tidak?? dan bila ada apakah dia memiliki shifat ‘Uluw atau tidak…

      kepada seluruh pembaca, silahkan menilai sendiri… Eit tapi janagan dengan akal pendek kalaian, melainkan dengan istislam kepada semua dalil dari alquran daan sunnah shohihah…

      wassalaam…

      • @ pemuda salafi
        saya kira Abu salafi menggunakan akalnya hanya mengamalkan aquran yang berbunyi
        Afala Taqilun….

  9. @armand: wah2 keliatane kamu memahaminya dengan menggunakan akal2an. mikir dunk bung dan jawab pertanyaan ini:
    1. apakah di al qur’an itu ada jawaban pertanyaan km? apakah Allah memberi tahukannya? Ataukah Nabi shallallahu alaihi wa salam memberi tau? Ahlussunnah mengimani Allah berada di atas Arsy-Nya di atas langit, tanpa bertanya lebih jauh seperti apa yang km tanyakan. Kenapa demikian: Jawabannya sepele: Karena Allah tidak memberi informasi yang lebih jauh lagi ttg hal tersebut. Tentunya akal manusia tidak dapat memahaminya. betul????
    pendapat imam an nawawi yang ditulis oleh penulis , yaitu ….. -Aliran Pertama: Mengimaninya tanpa membincangkan maknanya dengan keyakinan bahwa Allah –Ta’ala- tidak ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan menyucikan-Nya dari sifat-sifat/ciri-ciri makhluk-. ….. sudah jelas bahwa pertanyaan yang km lontarkan itu bertentangan dengan pendapat imam anawawi.
    Maksud pendapat imam anawawi adalah mengimani bahwa Allah itu bersemayam di atas langit. Dan siapa aja yang bertanya seperti yang km tanyakan berarti orang tersebut mengarahkan pemikirannya bahwa Allah itu sama dengan makhluknya. sungguh tidak benar pendapt ini.

    2. kalau Dzat Allah dikatakan dimana-mana. Apa iya dzat Allah mau disebut ada di tempat yang kotor, seperti wc?Ataukah apakah benar dikatakan bahwa Allah ada di dalam orang kafir? hal ini timbul sebagi alkabt dari pernytaan yang mengatkan dzat Allah ada dimana-mana?!!

    terus ttg hadist ahad, tampaknya si penulis terpengaruh dengan pemikiran yang menyatakan bahwa hadist ahad tidka boleh digunakan dalam hal aqidah walaupun hadit itu shahih.
    Jika demikian, bagaimana dengan doa setelah tahiyat akhir yang berisi meminta perlindungan dari siksa kubut, fitnah dajjal? Bukankah ini temsuk hadist ahad? shahih?
    Cntoh hadit ahad yang lainnya:
    hadits tentang Jibril yang datang kepada Nabi lalu bertanya Islam, iman dan ihsan, dan di Shahih Bukhari

    ….Apakah iman ? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, ‘iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dangan-Nya, para rasul-Nya dan beriman kepada harl kebangkitan.’ Jibril bertanya, Apakah Islam? Rasulullah bersabda, ‘Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang walib, puasa Ramadlan.’ Jibril bertanya, Apakah lhsan? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, ‘Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-­akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu ….
    Bukankah ini juga termsk dalam aqidah?? Apakah akan ditolak juga??
    Jika hadist itu ahad dan shahih kebanyakan ditolak karena urusan aqidah, trus bagaimana agama ini didirikan? Kalau demikian caranya niscya banyak sekali hadist ahad shahih yang membahas aqidah hilang…

  10. zinal wong

    klo manusia seperti anda ini maka rusaklah negri ini

    malas

  11. INSYA ALLAH DA’WAH SELURUH ALAM…gak usah lama2 minimal 4 bulan aja tiap taun..kl 4 bulan bid’ah ya udah seumur hidup aja kl gitu..doa bwt ana!!!

    • Jamaah Tabligh ya…oke deh…eh akhi ini kompornya ketinggalan di masjid ane, ati ati di jalan ya…titip salam ane untuk muslim di kampung sebelah ya..

  12. @manusia

    jangan lah anda mentaqwil kan bagaimana bentuk allah swt seperti menyamakan dengan mahluk sungguh anda berbicara dengan perasaan dan akal

    Siapakah yg sedang mentakwil? Sy hanya bertanya dan tolong sampeyan jawab jika sampeyan memang memiliki ilmu tentang itu. Jika tdk maka lebih baik diam sebab aqidah menyatakan bahwa Allah swt berada di langit adalah sebuah aqidah yg menyeleweng yg sebaiknya disimpan utk diri sendiri, jangan disebar-luaskan, terutama karna sampeyan dan orang2 yg berkeyaninan spt sampeyan tak mampu menjawab pertanyaan2 yg berkisar dari itu.

    Siapakah yg sdh menyamakan Allah swt dengan makhluk-Nya? Perhatikanlah bahwa itu adalah sampeyan sendiri. Dengan menempatkan posisi Allah swt di langit, sampeyan sdh menyamakan-Nya dgn makhluk. Hanya makhluk yg memerlukan tempat utk mereka hidup, duduk, makan, tidur, istirahat, bersemayam! Allah swt tdk membutuhkan apa-apa dari makhluk-Nya yg notabene ciptaan-Nya sendiri!

    tidakkah anda ini mengaji atau pun mengenal hadist yang dan bagaimana imam ahlussunnah mareka tidak membolehkan kita untuk memikirkan bagimana allah itu turun dan bagaimana bentuk tangan allah dan seberapa besar bentuk nya

    Itu ada beberapa kemungkinan;
    (1) Sampeyan telah keliru menafsirkan pemahaman para Imam, atau
    (2) Ucapan para Imam telah sampeyan dan kelompok sampeyan ubah utk kepentingan kelompok sampeyan, atau
    (3) Ketidaktahuan dan kelemahan para Imam dalam memahami dzat Allah swt.

    Yang jelas jika mereka benar2 memiliki ilmu tentang dzat Allah swt, maka pertanyaan2 sy di atas tentu dapat dijawab tanpa perlu mengatakan bid’ah dan segala macam label2 yg tak perlu.

    maha suci allah swt tidak ada yng menyerupai suatu mahluk pun di bumi maupun dilangit

    Tapi sampeyan sendiri yang telah menyamakan-Nya dgn makhluk! Hanya makhluk yg memerlukan tempat utk mereka hidup, duduk, makan, tidur, istirahat, bersemayam.

    dan beliau bersabda : manusia yang paling dibenci oleh allah adalah manusia yng suka membantah dalil

    Ho…ho…ho hadits mana mas? Pls deh….

    kang arman klo saya jelaskan masalah ini mungkin sangat panjang lebar sebaiknya kita tawadhu’ dan menyadari seberapa besar kita mencintai dien ini tentu kita harus berilmu dan jalan kita berilmu ialah belajar

    Ngga usah menjelaskan panjang lebar, cukup dgn menjawab pertanyaan2 sy yg sebelumnya di atas.

    dan sebaik baik nya dien ini adalah pada masa beliau dilanjutkan oleh para sahabat dan setelah nya

    Hadits yg sampeyan maksudkan itu bukan berbicara “masa” tapi “manusia”. Tentu saja manusia terbaik adalah Nabi saw dan ahlulbaitnya, kemudian itrahnya, kemudian keturunannya, dst.

    dan setelah juga marilah kita membaca kitub para ulama yang dahulu seperti imam qurthubi dibab tauh\d, ataupun kitab imam syafi’i yang terkenal dinegri kita ini jangan lah kita mengaku kita mazhab syafi;i klo kita tidak tahu tentang beliau

    Tolong sampaikan ke sy bagaimana ucapan Imam Syafii tentang Allah swt bersemayam di atas ‘arsy ini. Tolong.

    ……allahua’lam

    Salam

    • KANG ARMAN

      anda ini memang jauh pemahan dari aqidah ahlussunnah apakah anda lebih hebat dari imam syafi’i atau saya ragu jangan anda yang taqlik kepadai kiyai yang tak becus subahannalah mana yang lebih mulia dan telah termahsyur di kaum muslimin apakah kiyai anda ataupun ulama besar yaitu imam syafi’i. yang dimana ibnul qayyim meriwayatkan perkataan imam syafi’i berkata:

      :”ucapan tentang sunnah yang aku diatas nya dan aku lihat para sahabatku dari ahlul hadist diatasnya, serta aku mengambil ilmu dari mareka seperti sufyan dan malik serta keduanya adalah : berikrar bahwa tidak ada yang berhaq dibadahi kecuali allah swt dan muhammad saw adalah utusannya , bahwasanya allah swt ada diatas arsy-nya , dekat dengan mahluknya sebagaimana dikehandakinya dan allah swt turun kelangit dunia sesuai dengan kehendak nya.

      dari aisyah ra rasullullah bersabda : allah swt sangat membenci orang yang suka membantah dalil (hr bukhori wa muslim)

      obat dari kerbodohan adalah ilmu dan ilmu kita dapatkan bukan dari ilham tapi belajar dari kitab para ulama dan ilmu yang shohijh.

      saya menilai blog ini sangat tidak ilmiah begitu banyak dalil dikemukakan dan abu salafy ini cuma bisa ngelas dan tidak malu apalagi mau mengakui kesalahan apakah ini dinamakan dakwah jangan anda coba berdakwh klo anda bukan ulama hanya yang kamu bawa cuma hawa nafsu dan penyebar penyesatan.

      BERTOBAT LAH ABU SALAFY DARI KEJAHILAN MU
      JANGAN ANDA MERASA HEBAT DARI IMAM AHLUSUNNAH APALAGI ANDA PENGIKUT SUNNAH MANA SUNNAH YANG KAMU BAWA TIDAK LAIN KAMU HANYA MENGHILANGKANYA,

      • @manusia

        Sudahlah ga usah banyak dalih. Imam Ahlussunnah mana yg menyatakan Allah bertempat di langit? Semua ucapan Imam mahzab telah anda dan sekte anda takwil seenak udelnya.

        Oh ya, jika anda memang memahami apa yg anda yakini, tolong jawab saja pertanyaan sy di atas. Skrg ga usah ngeles lagi lah.

        Salam

  13. @adam

    kelihatanya anda yg pake akal2an bkn dalil akal
    1.klu anda tanya quran jwbannya adalah allahu somad
    bknkah segala sesuatu bertergantung kpd Nya
    termasuk didlmnya langit n bumi,tp allah tdk perlu dgn semua itu.jadi bgm mungkin allah berada di langit,jd langitlah yg bergantung kpd Nya
    2.akal2an anda mengatakan allah dimana2 dgn menafsir kan allah tdk ada d wc n tdk d orng kafir adalah suatu k bodohan
    bkn kah “allah sangat dekat n lebih dekat dr urat nadi mu”
    allah dimana2 bkn berarti banyak,wlw pun mungkin anda tdk brmksd sprt itu
    mau bersih mau kotor,mau muslim ataw tdk semua adalah ciptaanNya

    @manusia
    justru andalah yg mentakwilkan allah seperti mahluknya

    klu allah turun n naik,seperti turun naiknya manusia ataw pesawat yaitu keatas n ke bwh.
    sy ingatkan bhw allahusomad Dia tdk butuh itu atas n bwh
    jgn anda menafsirkan scr jahil

  14. @adam

    wah2 keliatane kamu memahaminya dengan menggunakan akal2an

    Tidak dgn akal-akalan mas, tapi dgn akal.

    mikir dunk bung dan jawab pertanyaan ini:

    Mestinya sampeyan dulu yg jawab pertanyaan2 sy. Tapi baik sy akan coba jawab pertanyaan sampeyan. Sampeyan pun harus menjawab pertanyaan2 sy.

    1. apakah di al qur’an itu ada jawaban pertanyaan km?
    apakah Allah memberi tahukannya?

    Perhatikanlah ayat2 AQ yg terkait tentang “langit” mas;

    1. “Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. ” (Ar-Rahman: 29)

    2. “Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. ” (At-Taghaabun: 1)

    3. “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” (Al-Jumu’ah: 1)

    4. “Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” . (Ash-Shaf: 1)

    Coba lihat, apa saja yg di langit dan di bumi semua meminta dan bertasbih kepada Allah swt. Allah siapa mas yg di langit yg meminta dan bertasbih?

    Begitu pula ayat2 lain yg senada: Al-Hasyr: 1, Al-Hasyr: 24, Al-Hadid: 1

    5. “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (Az-Zumar: 68)

    Coba lihat, apa yg di langit dan di bumi semua mati. Allah siapa mas yg di langit? Bagaimana mungkin sampeyan sampai pada keyakinan seperti ini?

    6. “Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk. “ (Ar-Ruum: 26)

    Masih banyak mas ayat2 lain yg menerangkan bagaimana kontradiksinya menempatkan Allah swt di langit. Cari dan renungkanlah! Itu jika sampeyan termasuk orang2 yg berakal.

    Ahlussunnah mengimani Allah berada di atas Arsy-Nya di atas langit, tanpa bertanya lebih jauh seperti apa yang km tanyakan.

    Heh…Ahlussunnah yg mana mas? Ada berapa banyak ulama ahlussunnah yg menentang pemahaman ganjil ini?

    Kenapa demikian: Jawabannya sepele: Karena Allah tidak memberi informasi yang lebih jauh lagi ttg hal tersebut.

    Sampeyan benar2 keliru. Dilarang menanyakan adalah karena sampeyan dan ulama sampeyan tdk tau jawabannya. Jelas itu. Buktikan jika sampeyan tau dgn menjawab pertanyaan2 sy di atas sebelumnya.

    Jangan mengukur tingkat pemahaman ulama lain dengan ukuran sampeyan atau ulama sampeyan. Kejahilan, kebodohan dan kedangkalan akal seperti ini hanya dimiliki oleh sampeyan dan ulama sampeyan. Jawaban tidak ada karena Allah swt belum mengabarkan? Huh! Itukah andalan sampeyan? Jawabannya sdh ada, tinggal ulama sampeyan mau berpikir atau tidak? Jika akal saja dilarang digunakan, bagaimana bisa berpikir?

    Tentunya akal manusia tidak dapat memahaminya.

    Apa maksud sampeyan? Apa yg tdk dapat dipahami akal? Bahkan Allah swt berada di langit sangat tdk dapat diterima akal saja sampeyan tidak setuju? Jika akal tdk mampu memahami Allah swt berada di langit, bagaimana ilmu ini bisa muncul? Ketahuilah oleh sampeyan, tidak ada ilmu jika tidak dengan akal.

    betul????

    Apanya????

    2. kalau Dzat Allah dikatakan dimana-mana. Apa iya dzat Allah mau disebut ada di tempat yang kotor, seperti wc?Ataukah apakah benar dikatakan bahwa Allah ada di dalam orang kafir? hal ini timbul sebagi alkabt dari pernytaan yang mengatkan dzat Allah ada dimana-mana?!!

    Pernyataan dan jawaban apa ini?! Kedua2nya sungguh keterlaluan & ngawur. Siapa yg mengatakan dzat Allah dimana-mana? Apakah di otak sampeyan itu dzat Allah swt hanya berisi kalau tdk di satu tempat maka dimana-mana? Waduh…! Sampeyan pikir Dia ini Makhluk yg sangat luar biasa gitu? Jangan tanya deh mas kenapa sy shock. Pikirkanlah sendiri!

    Jawablah ini mas;
    (1) Mungkinkah seorang yg kafir sadar akan kekafirannya? Darimana kesadaran ini muncul? Tidak adakah “peran” Allah di sini?
    (2) Jadi di tempat “kotor” dan wc kita tdk perlu mengingat Allah gitu? Apakah sampeyan pikir Allah swt tdk mendengar apa yg tergerak di hati kita? Waduh mas……ampun deh!

    Ah sy kira cukup ini saja shock sy.

    Ya Allah, aku berlindung dari pemahaman2 yang keliru tentang Engkau. Ampunilah aku jika terbersit di hati hamba mensifati Engkau dgn pensifatan orang2 yg jahil.

    Salam

  15. Sabhismirabbika al ‘ala…
    Mas abu..jadi makna ayat tersebut apa ya?
    Mengedepankan akal dan logika diatas dalil..sungguh bukan kebenaran yg akan engkau dapat.

  16. Sabhismarabbika al ‘ala…
    Atau ayat
    (sudah merasa amankah engkau, bahwa Dia yang di(atas) LANGIT tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang? , al mulk:16)

    Mas abu..jadi makna ayat tersebut apa ya?
    Mengedepankan akal dan logika diatas dalil..sungguh bukan kebenaran yg akan engkau dapat..barakallahufik.

  17. Lha iki gimana tho? katanya kitab sunan aja nda boleh dipecah2 dan dibagi jadi shahih dan dhaif ,.. Lho ini riwayat muslim malah diteliti kualitasnya.. Aneh Jiddan.. Buat yang masih tahlilan mending kita makan bakso nyook.. Udah gede koq tahlilah, nda mikir opo yoo

    • BtOl… BtOl… BtOl…

      • lha mending tahlilan kenyang gratis, dari pada salafy meditnya minta ampun…sholat udah iqomah e…ustadnya lagi sibuk dagang ustad kok makmum masbuk wak kak kak, saya sholat dimasjid sekitaran kampus yang paling banyak masbuk kok orang yang pake gamis pakistan daripada para pak tua dengan sarung lusuh huh…
        katanya ukhuwah islamiyah kok tahzir tahziran sama preman kalah rasa solidaritasnya…
        Awas Ati ati Si jawwas, awas ati ati si abu nida, si haidar…inilah ja’far umar inilah as umar as sewed..aku ndak akan ikut ikutan berislam cara salafi abadan…mending kekancan ama muhammadiyah apa NU aja..adem ayem

  18. @manusia,

    Kalau manusia seperti anda maka rusaklah agama ini

  19. Ini blognya AHLUL BID’AH. Jelas Pengingkar ayat-ayat Allah Subhanahu waata’ala. Jelas Allah di Langit seperti yang diberitakan Alqur’an. Dan ayat itu tidak bertentangan dengan ayat yang lain dan hadist-hadist nabi yang lainnya. Wahai orang yang mengedapankan akal, bertaubatlah, takutlah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

    Coba buka kitab-kitab dari ulama 4 Madzhab apakah mereka mengingkari bahwa Allah di Langit????

    • Coba pelajari dalil berikut semoga kita tambah yakin:
      Dalil dari Al-Qur’an:

      1. Dalil yang dengan jelas menyatakan bahwa Allah ada di atas:
      “Mereka takut kepada Rabb mereka yang berada di atas mereka” (QS An Nahl : 50)
      “dan Dia-lah yang berkuasa di atas hamba-hamba-Nya” (QS Al An’am : 18)

      2. Dalil yang dengan jelas menyatakan para malaikat naik ke atas menghadap kepada Allah.
      “Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada-Nya” (QS Al Ma’aarij : 4)

      3. Dalil yang dengan jelas menyatakan naiknya amalan baik kepada-Nya.
      “Kepadanya-lah akan naik perkataan-perkataan yang baik” (QS Faatir : 4)

      4. Dalil yang dengan jelas menyatakan bahwa nabi Isa diangkat menuju-Nya.
      “tetapi Allah mengangkatnya (Isa) kepada-Nya” (QS An Nisaa’ : 158)

      5. Dalil yang dengan jelas menyatakan bahwa Allah maha Tinggi.
      “dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS Al Baqarah:255)

      6. Dalil yang dengan jelas menyatakan bahwa Al-Qur’an yang berasal dari-Nya diturunkan.
      “Dia-lah yang menurunkan kitab (Al Qur’an) kepadamu” (QS Ali Imran : 7)
      “Kitab ini (Al Qur’an) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui” (QS Al Mu’min : 2)

      7. Dalil yang dengan jelas menyatakan Allah di atas langit.
      “Apakah kalian merasa aman dari (Allah) yang di (atas) langit” (QS Al-Mulk : 16).”

      8. Dalil yang dengan tegas bahwa Allah ber-istiwa’ di atas ‘Arsy, yang mana ‘Arsy adalah makhluk-Nya yang paling tinggi.
      “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia beristiwa’ di atas Arsy” (QS Al A’raf : 54)

      Dalil dari hadits:

      1. Hadits yang dengan jelas menyatakan Allah di atas langit.
      Dari ‘Amr bin ‘Ash -radiyallahu ‘anhu- bahwa rasulullah -shallalhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang-orang yang penyayang akan disayang Ar-Rahman (Allah), berkasih sayanglah kalian kepada yang di bumi, maka yang di atas langit akan menyangi kalian” (Hadits shahih riwayat Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)

      2. Hadits yang mengisyaratkan bahwa ketika berdo’a, tangan kita ke atas mengarah kepada Allah.
      Dari Salman Al Farisi, Rasulullah -shallallhu ‘alaihi wa sallam- bersabda “Sesungguhnya Allah ta’ala memiliki sifat malu lagi Maha Mulia, Dia malu jika seseorang mengangkat tangannya ke arah-Nya bila Dia mengembalikan keduanya dalam keadaan hampa dan tidak mendapat apa-apa” (Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Doa 2/78 No.1488, Sunan At-Tirmidzi, bab Doa 13/68. Musnad Ahmad 5/438. Dishahihkan Al-Albani, Shahih Sunan Abu Daud).

      3. Hadits yang menyatakan turunnya Allah ke langit dunia di setiap sepertiga malam terakhir.
      Dari Abu Hurairoh -radiyallahu ‘anhu- bahwa nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Rabb kita turun di setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, kemudian Dia berkata, “barangsiapa yang berdo’a kepada-Ku akan aku kabulkan, barangsiapa yang meminta akan aku beri, dan barangsiapa yang beristigfar akan aku ampuni” (HR Bukhori dan Muslim).

      4. Ketika Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam menanyakan hal ini kepada budak wanita Mu’awiyah bin Hakam as Sulamiy: “Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bertanya kepada budak perempuan itu: “Dimanakah Allah?” Jawab budak perempuan: “Di atas langit.” Beliau bertanya lagi: “Siapakah aku?” Jawab budak perempuan: “Engkau adalah Rasulullah.” Beliau bersabda: “Merdekakanlah Dia! Karena sesungguhnya Dia seorang mu’minah. (Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (Juz 2 hal 70-71))

      Perkataan para Imam kaum muslimin:

      1. Perkataan Imam Abu Hanifah.
      Diriwayatkan oleh Syaikhul Islam Abu Ismail Al Anshori di dalam kitabnya Al Faarouq, sanadnya kepada Muthi’ Al Bulkhi, bahwa dia bertanya kepada Abu Hanifah tentang orang yang mengatakan “saya tidak tahu apakah Rabb saya ada di langit atau di bumi? Beliau (Imam Abu Hanifah) menjawab, “dia kafir, karena Allah ta’ala berfirman, “Ar-Rahman di atas ‘Arsy Dia ber-istiwa’” dan ‘Arsy-Nya di atas langit yang tujuh”.
      Aku (Muthi’) berkata, “seandainya dia berkata bahwa Allah di atas Arsy akan tetapi dia tidak tahu Arsy itu apakah di langit ataukah di bumi?” Imam Abu Hanifah berkata, “orang itu kafir karena dia mengingkari Allah ada di atas langit, barangsiapa yang mengingkari bahwa Allah di atas langit maka dia kafir”.

      2. Perkataan Imam Malik
      Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr di dalam kitab At Tamhid, Imam Malik berkata, “Allah ada di atas langit, dan ilmu-Nya ada di segala tempat dan tidak ada tempat yang tidak diketahui-Nya”
      Abu Umar At-Thalmankiy di kitabnya Al Ushul berkata, “ahlus sunnah telah ijma’ bahwa dzat Allah beristiwa’ di atas Arsy-Nya secara hakiki, bukan majaz” kemudian beliau menyebutkan perkataan Imam Malik di atas.

      3. Perkataan Imam As Syafi’i.
      Imam Abdurrahman bin Abi Hatim Ar-Roozy berkata, “Abu Syu’aib dan Abu Tsaur telah menceritakan kepada kami bahwa Imam Muhammad bin Idris As Syafi’i berkata, “perkataan di dalam as-sunnah yang aku berpegang di atasnya dan saya melihat sahabat-sahabat kami ahli hadits yang aku ikuti seperti Sufyan dan Malik dan lainnya adalah menyatakan kesaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah rasulullah, serta Allah ta’ala ada di atas ‘Arsy-Nya di atas langit, Dia mendekat kepada makhluk-Nya dengan cara yang sesuai dengan kehendaknya, dan Allah turun ke langit dunia dengan cara yang sesuai dengan kehendak-Nya.

      4. Perkataan Imam Ahmad.
      Al Khollaal berkata di dalam kitab As Sunnah, telah menceritakan kepadaku Abdul Mulk bin Abdil Hamid Al Maimuuni, beliau berkata, “aku bertanya kepada Imam Ahmad bin Hanbal tentang orang yang berkata, “sesungguhnya Allah ta’ala tidak di atas ‘Arsy”, beliau (Imam Ahmad) menjawab, “perkataan mereka semuanya itu beredar di seputar kekufuran”

      Dari perkataan imam-imam tersebut, maka jelaslah bahwa keberadaan Allah di atas langit merupakan sesuatu yang qoth’i (pasti), berdasarkan nash-nash yang tidak diragukan lagi. Bahkan seseorang tidak boleh mengatakan, “saya tidak tahu Allah dimana”.

      Banyak lagi dalil-dalil dari Al Qur’an, As Sunnah, dan perkataan para imam yang menunjukkan bahwa Allah berada di atas lagit, beristiwa’ di atas ‘Arsy-Nya yang agung, dan Dia terpisah dari makhluk-makhluk-Nya. Maha Tinggi Allah, dan Maha Suci Allah dari perkataan yang mengatakan Allah dimana-mana, bahkan bersatu dengan makhluk-Nya.

      Adapun ayat yang menyatakan, “dan Kami lebih dekat kepada-Nya daripada urat leher-Nya” (QS Qoof : 16), maka para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dekat di sini adalah ilmu serta pengawasan-Nya, sementara dzat Allah tetap ada di atas ‘Arsy-Nya.

      Selanjutnya, mana yang akan Anda percayai, dalil atau pemikiran Anda sendiri?

      • @Abdurahman

        Adapun ayat yang menyatakan, “dan Kami lebih dekat kepada-Nya daripada urat leher-Nya” (QS Qoof : 16), maka para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dekat di sini adalah ilmu serta pengawasan-Nya, sementara dzat Allah tetap ada di atas ‘Arsy-Nya.

        Dzat Allah di atas ‘arys? PARAH!

        Bukankah sekte anda melarang utk mentakwil ayat? Lalu apa yg sekte anda lakukan atas ayat di atas?

        Salam

    • Emang, ini blognya Ahlul Bid’ah sekalian aja ente bilang ke temen temen ente. Ada blog ahlul bid’ah namanya Abusalafi.wordpress.com jangan di kunjungi….

  20. @Kang Ali
    Coba kang dicari di Alqur’an kemudian hadits, atsar dan pendapat Imam 4 yang mengatakan bumi itu bulat atau bumi mengitari matahari.

    Setahu ana yang ada adalah “bumi dihamparkan” dan “matahari berjalan” yang mana seolah2 kalau kita tidak mau berfikir dan membandingkan dengan berbagai dalil lain yang ada, maka kesimpulannya adalah bumi itu datar dan matahari mengelilingi bumi.

    apakah demikian ya akhi..??
    “Alqur’an itu diturunkan kepada orang2 yang berakal”

  21. ikhwA2 salafy jangan kalian tertipu dengan situsnya abu salafy alias abu penipu yang tahunya membuat tipu daya sebagaiman abu jahal tukang penipu.jangan2 abu salafy ini adalah kaki tangan yahudi wa nasharo..kasihan sekali orang yang tertipu sama orang ini.

    mereka adalah pengikut dajjal yang lebih mengutamakan akal dibanding nash2 alqur’an dan hadits

  22. Semua ulama Islam mengikrarkan aqidahnya yaitu Allah SWT ada tanpa tempat ( bukan di langit ). Itulah aqidah yang dipegang oleh Rasulullah SAAW, para sahabat, tabiin, tabiit tabiin, salafussoleh. Semuanya ulama yang ilmunya bersanad ke Rasulullah SAAW mempunyai aqidah Allah SWT ada tanpa tempat ( bukan di langit ).Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali juga beaqidah yang sama. Hanya wahabi aja yang nyeleneh. Kita patut pertanyakan apakah ulama2 mereka ilmunya bersanad sampai ke Rasulullah SAAW? Atau hanya baca2 kitab terdahulu di perpustakaan, lalu menafsirkannya dengan logika hawa nafsunya sendiri? Bahkan ulama pujaan wahabi, Ibnu Taymiyah, dan Albani, di akhir hidupnya mengakui kalau aqidah yg benar adalah Allah SWT ada tanpa tempat ( tidak di langit ). Sebagai contoh, saya nukil perkataan Imam Ali bin Abi Thalib AS, orang nomor 2 setelah Rasulullah SAAW yang paling mengerti tentang agama ini, Al-Islam, berkata :” “Allah itu ada sebelum adanya tempat, dan sekarang,(setelah menciptakan tempat) Allah tetap seperti semula,yakni ada tanpa tempat” (lihat kitab al Farq baina al Firaq halaman 333).
    sumber http://salafytobat.wordpress.com/

    Balas

  23. Kalau Allah berada di atas langit, dimanakah Dia berada sebelum langit diciptakan ? Dimanakah Dia berada sebelum Dia menciptakan apapun ?
    (Pertanyaan yang baik, siapakah di antara ulama Salafi yang dapat menjawab pertanyaan ini ?)

    Salam Damai

  24. seperti debat kusir… abu salafi harus muncul untuk membuktikan kebenaran omongannya jangan hanya ngumpet dibalik blog.. dan melakukan dialog dengan salafy..
    karena dakwah yg muncul ke permukaan adalah dakwah yang haq dan yg diam2 seperti dakwah teroris..

  25. @satriapratama 6-4-10…seperti debat kusir… abu salafi harus muncul untuk membuktikan kebenaran omongannya jangan hanya ngumpet dibalik blog.. dan melakukan dialog dengan salafy..
    karena dakwah yg muncul ke permukaan adalah dakwah yang haq dan yg diam2 seperti dakwah teroris..

    Maksudnya diam2 apa? Bukankah blog ini bisa dibaca oleh seluruh orang? Tinggal bantah aja tulisan Pak Abu salafy secara ilmiah…. kalo nukil, tulis aja sumbernya… malah lebih nyaman seperti ini, kita diberi waktu untuk mencari referensi… Emangnya blog wahaby, kalo ada komentar yang ga sesuai pasti ga ditampilkan….

    Abu Salafy:

    Salam ustaz abah zahra, biarkan aja mereka yang kerasukan virus tajsim dan tasybih bersikap demikian… meminta saya tampil saya muncul… sebab jangan lagi abu salafy…. Allah pun mereka minta untuk tampil supaya dapat mereka lihat dan kemudian mereka raba setelah itu baru dikatakan Alllah SWt itu ada!!

    • Sungguh anda Abu Salafy AL KHAZAB, engau telah mendustakan ayat-ayat Allah Ta’ala yang begitu terang benderang. disampaikan dengan sebegitu jelasnya anda masih membantah dengan akal anda.

      Abu Salafy:
      Salam ustaz abah zahra, biarkan aja mereka yang kerasukan virus tajsim dan tasybih bersikap demikian… meminta saya tampil saya muncul… sebab jangan lagi abu salafy…. Allah pun mereka minta untuk tampil supaya dapat mereka lihat dan kemudian mereka raba setelah itu baru dikatakan Alllah SWt itu ada!!
      ============================================

      Siapa yang meminta Allah untuk tampil???
      HANYA MULUT PENDUSTAMU AJA ABU SALAFY

      walapun 1000 dalil Al Quran maupun AsSunnah yang shahih didatangkan kepada Abu Salafy kalau dia sudah disesatkan Allah Ta’ala maka tdk ada yang dapat memberikannya petunjuk.

      “…..Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.[QS. an-Nisa’:88]

      “Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): Tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.”[QS. an-Nisa’:143]

      “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya….” [QS. Al An’am:39]

      Renungkanlah wahai Abu salafy ayat-ayat di atas, janganlah engkau membantah dengan Akal dan Nafsumu. Anda bukan ulama.

      JANGAN KAU TAMBAH KESESATANMU DENGAN SYUBHAT DAN SAHWATMU

      Abu Salafy:

      Akhi abu nafisah yang saya hormati… maaf jika kata-kata saya menyinggung Anda… Tapi saya terus terang katakan saya sangat prihatin dengan cara berpikir Anda…. jika semua yang berbeda pendapat dengan Anda, Anda tuduh mendustakan Al Qur’an, maka rusaklah tatanan keberagamaan kita kaum Muslimin…. Yang saya tidak setuju adalah tafsir dangkal kaum mujasiimah musyabbihah… hanya itu kok mas… jadi saya pikir tidak usah marah-marah seperti itu! Agama ini jangan dibatasi dengan penafsiran Anda dan ulama mujassimah yang mungkin Anda kagumi… cobalah buka sedikit wawasan berpikir Anda…. perhatikan argumentasi lawan Anda dengan kepala dingin bukan dengan luapan emosi… itu nasihat tulus saya boleh kan? Anda mau menerimanya kan?
      Wassalam.

  26. Maaf Pak Abu Salafy, saya bukan ustadz, saya hanya murid, Ustadznya kan Pak Abu Salafy ( he..he..) terima kasih atas blognya, saya mengambil banyak sekali manfaatnya……

    Abu Salafy:

    Semoga taufiq Allah selalu menyertai kita semua.

  27. untuk saudaraiku abu nafisah
    Dengan cara-cara kasar seperti itu kamu hanya menambah anjang ddafdat bukti sikap bodoh wahabi saja …. saja jadi malu punya teman wahabi kayak kamu…. dahulu saya sih juga seperti kamu… GALAK! MAIN TUDUH ORANG SYIRIK! BID’AH! MENENTANG NASH! DLL.
    dulu saya mengira islam itu ya yang difahami ulama-ulama wahabi arab sana.. kaya’ ben baz, utsaimin, fuzan Cs
    JAdi ikuti dulu kang mas, biar nggak tambah kelihatan jahil murakkabnya… maaf jadi keluar lagi tabiat wahabi lama saya… ralat! ralat! semua kata-kata kasaar saya itu sisa-sisa lama didikan mazhab galak &horor!

  28. @wahabi asli
    Ankhi mantan galak ? mantan pengungkap kata-kata kasar ?
    Alhamdulillah, semoga dengan jama’ah / manhaj sekarang tidak mengulangi lagi. Ambillah yang baik buanglah yang buruk.
    Bagaimana mengevaluasi jama’ah atau manhaj yang baik ?
    silahklan jika ada yang mau membaca tulisan berikut,
    http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/04/12/pilih-jamaah/

  29. @wahabi asli,ente bilang wahabi galak dan kasar,lha trus judul2 di blog ini apa gk galak n gk kasar?Menurut admin blog ini,yg namanya ulama ahlussunnah tu cma dr habaib aja yg ngaku2 ahlul bait gitu lhoh!Jd hadits khairunnaasi qorni,tsummalladzina yaluunahum,tsummalladziina yaluunahum,dibuang entah kmana hadits ini,krn otak mereka dangkal,isinya habaib yg aneh2 mulu.

  30. peristiwa Isra’ mi’raj sudah jelas membuktikan bahwa Allah SWT bersemayam di atas Arsy, dan letak Arsy-Nya di atas langit, kalau memang anda mengatakan Allah SWT tidak bertempat, untuk apa Allah SWT mengangkat Nabi SAW ke atas, imam Syafi’i berkata : Allah SWT bersemayam di atas Arsy dan Ilmunya di setiap tempat.

  31. Al akh abu salafy ini seorang mu’tazilah
    sudah banyak yang menyatakan bahwa abu salafy seorang pegikut syaithon.
    buku-buku yangf dikarangnya juga penuh dengan syubhat dan kesesatan. .
    bertaubatlah akhi abu salafy.
    ANDA TIDAK SESUAI DENGAN NAMA !

  32. Al akh Abu Hurairah ini seoran tukang vonis.
    Sudah merupakan tabiatnya dan jamaahnya untuk mudah sekali memvonis orang dg sesat, dll.

    bertaubatlah akhi Abu Hurairah.
    ANDA TIDAK SESUAI DENGAN NAMA !

  33. Allah diatas arsy bukan di arsy..arsy diatas langit bukan dilangit..besok Allah akan turun di padang masyar memimpin hambanya menyebrangi jembatan syirotolmustaqim

  34. Allah lebih dekat dari urat leher mu…

    so… kalau Allah ada diatas Arsy-Nya dan Arsy letaknya dilangit, maka langit itu lebih deket dari urat leher kita dong, bukan diatas?????

    Ya Huwwaa…
    Allah yang meliputi segalanya.

  35. Pada tahun 2009, partai demokrat mengusai “kursi” DPR.

    manusia memang suka dan lebih gampang memahami sesuatu dgn metode analogi.

  36. Al Imam Fakhruddin ibn ‘Asakir (W. 620 H) dalam risalah aqidahnya mengatakan : “Allah ada sebelum ciptaan, tidak ada bagi-Nya sebelum dan sesudah, atas dan bawah, kanan dan kiri, depan dan belakang, keseluruhan dan bagian-bagian, tidak boleh dikatakan “Kapan ada-Nya?”, “Di mana Dia? ” atau “Bagaimana Dia ?”, Dia ada tanpa tempat“.

    Maka sebagaimana dapat diterima oleh akal, adanya Allah tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah, begitu pula akal akan menerima wujud-Nya tanpa tempat dan arah setelah terciptanya tempat dan arah. Hal ini bukanlah penafian atas adanya Allah.

    Al Imam al Bayhaqi (W. 458 H) dalam kitabnya al Asma wa ash-Shifat, hlm. 506, mengatakan: “Sebagian sahabat kami dalam menafikan tempat bagi Allah mengambil dalil dari sabda Rasulullah shalllallahu ‘alayhi wa sallam:

    Maknanya: “Engkau azh-Zhahir (yang segala sesuatu menunjukkan akan ada-Nya), tidak ada sesuatu di atas-Mu dan Engkaulah al Bathin (yang tidak dapat dibayangkan) tidak ada sesuatu di bawah-Mu” (H.R. Muslim dan lainnya).

    Jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan tidak ada sesuatu di bawah-Nya berarti Dia tidak bertempat”.

    Selengkapnya http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/07/07/tanpa-arah-dan-tempat/

  37. Saya hanya mampu mengungkapkan firman Allah Azza Wa Jalla:
    FAMAAZA BADDAL HAQQA ILLAD DHOLAALAH
    = maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan.
    (Cukuplah Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai burhan)
    Dan tanyakan kpd Abusalafy, ‘sebutkan 1 ayat atau 1 hadits shahih, atau 1 ucapan salaf yg menegaskan bhw Allah ada tanpa tempat dan arah?

  38. pak abu ndah usah ditanggapi serius wabaibret-wahabret itu… semuanya juga dungu… masak sih mereka beraikdah Allah butuh tempat bersemayam… memangnya ben Bazoka (mufti wahabi yang matanya jeli itu) butuh tempat?

  39. saya ahli astrofisika berkesimpulan bahwa Alloh itu diluar bumi, diluar tatasurya solar, diluar galaksi bimasakti dan diluar alam semesta ini. langit adalah alam luas yg terbatas. Alloh diatas semua itu, dengan kata lain Alloh diatas langit, Dia beristiwa diatas Arsy. maha melihat dan mengetahui semua detil ciptaannya. Belajarlah Astrofisika dan Agama secara bersamaan. kurangilah pendapat kalian tentang Alloh karena otak kalian terbatas, Agungkanlah Alloh dengan cara yang telah digariskan Alloh dan Rosull-Nya dalam Quran dan sunnah. tidakkah kalian takut jika Alloh tidak menyukai pendapat kalian. sangat banyak Dalil yg menukil bagaimana Alloh marah ketika manusia Berkata tidak benar tentang Alloh. Hampir2 alam semesta ini pecah lantaran radiasi kosmis bergemuruh karena takut pada Tuhannya. Muhammad telah tiada, berhentilah berbantah2an. tidak cukupkah kepergian beliau menjadikan kalian malu untuk berbantah2.

  40. Saya ahli karate berkesimpulan bahwa Allah itu Esa tidak butuh ruangan & tempat maupun dibatasi oleh keduanya. Hampir alam semesta pecah disebabkan oleh ucapan bahwa Allah butuh tempat di langit. Maha Suci Allah dari segala apa yang mereka tuduhkan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s