Mazhab Salaf Dan Kepalsuan Mazhab Salafiyah Wahhabiyah (4)

Mazhab Salaf Dan Kepalsuan Mazhab Salafiyah Wahhabiyah (4)

Di antara yang tak henti-hentinya diklaim oleh misionaris dan kaum awam Wahabi-Salafy adalah bahwa mazhab mereka adalah titisan Mazhab Salaf! Hanya mereka lah yang pawaris akidah murni tauhid yang diyakini dan diajarkan para Salaf umat ini; sahabat, tabi’în dan tabi’ut tabi’în, khususnya dalam masalah sifat Allah SWT.

Akan tetapi klaim palsu itu tidak pernah mampu mereka buktikan! Selamanya ia hanya sekedar klaim palsu!

Seperti telah diketahui bersama (dan sering kami paparkan dalam berbagai artikel di blog ini) bahwa dalam masalah ayat-ayat dan/atau hadis-hadis sifat Allah SWT terdapat tiga pola pandang;

  1. mena’wil nash-nash sifat,
  2. mentafwidh/sekadar mengimani nash tanpa memaknai, dan….
  3. mengartikan secara lahir; tanpa mena’wil dan tidak juga sekadar mengimani nash tanpa memaknai, dengan segala konsekuensi posturisasi Dzat Allah, (Maha suci Allah).

Mazhab perttama dan kedua telah dilakukan kalangan salaf umat ini. Sedangkan mengartikan apa adanya tanpa melibatkan keindahan-keindahan bahasa Arab, seperti majaz, isti’ârah dll. adalah mazhab menyimpang yang menjadi ladang subur tumbuhnya penyimpangan-penyimpangan akidah tentang sifat Allah SWT.

Di sini, karena klaim santer misionaris Wahhâbi-Salafy bahwa mereka pewaris tungggal Mazhab Para Salaf Shaleh (PS2), maka adalah wajar jika mereka menanyakan sejauh mana kebenaran klaim itu! Akan tetapi sangat disayangkan gembong sekte Wahhâbi-Salafy, seperti Ben Bâz, Albâni CS tidak mampu menegakkan bukti yang diminta! Ternyata mereka hanya ahli mengaku-ngaku!

Agar Anda tidak terlalu lama menyaksikan ketidak-mampuan mereka dalam menegakkan bukti atas klaim palsu mereka, Anda saya ajak menyimak langsung fatwa-fatwa Pendekar Sekte PS2 di bawah ini:

Fatwa Ben Bâz

Dalam kumpulan fatwanya,4/131 Imam Agung Sekte Wahhabiyah-Salafiyah di masanya; Ben Bâz mengatraksikan kebolehannya dalam seni klaim mengklaim tanpa bukti, ia berkata:

التأزيلُ فِي الصفات منكرٌ لا يَجوزُ، بل يجِبُ إقرارُ الصفاتِ كما جاءت على ظاهرها اللائق بالله جل و علا، بغير تحريفٍ ولا تعطيلٍ ولا تكييفٍ ولا تكْثيلٍ، و على هذا سار أهلُ العلمِ مِنْ أصحابِ النبي (ص) و مَن بعدهم من أئمة المسلمين كالأوزاعي و الثوري و مالكٍ و أبي خنيفة و أحمد و إسحاق.

“Menta’wil sifat adalah kemunkaran yang terlarang! Wajib memberlakukan sifat seperti datangnya (dalam nash) secara lahiriah yang sesuai dengan Allah –Jalla wa ‘Ala- tanpa mentahrif dan membekukan/ta’thil, tanpa memaknai bagaimana atau penyerupaan. Dan atas ini berjalan para ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi saw. dan yang datang setelah mereka dari para imam kaum Muslimin seperti al Auza’i, at Tsauri, Malik, Abu Hanifah, Ahmad dan Ishaq.”

Abu Salafy berkata:

Dalam kesempatan ini bukan maksud kami membuktikan kebatilan pendapat menyimpang sekte Wahhabiyah dalam masalah sifat! Telah banyak artikel kami sebelumnya yang membuktikan kebatilan mazhab mereka! Akan tetapi di sini, kami hanya akan menyoroti kepalsuan klaim bahwa mazhab batil mereka adalah mereka warisi dari para salaf  umat ini; para sahabat Nabi saw. dan para tokoh agama generasi awal Islam, seperti nama-nama yang ia sebutkan.

Dalam fatwa di atas, terlihat hemat sekali atraksi klaim mengklaim Ben Bâz! Andai Ben Bâz benar, mengapa ia tidak menyebutkan barang satu nama saja dari kalangan sahabat Nabi saw, yang memberlakukan nash-nash sifat sesuai makna zahirnya yang tentunya tidak dapat dipisah dari konotasi materi?!

Mengapakah Ben Bâz tidak mampu menyebutkan barang satu saja dari pernyataan tokoh-tokoh tabi’în dan tabi’ut tabi’în yang nama-nama mereka telah ia jual dalam fatwanya di atas?!

Saran Abu Salafy:

Mungkin karena Ben Bâz sudah mangkat ke alam baqa’, di mana dia harus mempertanggung jawabkan semua penyimpangan akidahnya di hadapan Allah SWT, jadi dia tidak dapat kita mintai untuk membela diri di sini! Jadi saya berharap para mukallid butanya mampu membantu imam mereka yang sedang kami dudukkan di kursi pesakitan di blog ini!

Dan sebelum mereka berusaha mendatangkan bukti dengan membongkar-bongkar warisan Salaf saya sarankan agar mereka menelaah artikel-artikel kami yang membuktikan bahwa para tokoh salaf telah menta’wil ayat-ayat dan/atau hadis-hadis sifat! Dan telah kami buktikan pula kepalsuan kepalsuan mereka atas para tokoh salaf tersebut! Semua itu agar mereka tidak dibuat malu kedua kalinya di sini!

33 Tanggapan

  1. Syaikh bin baz rahimahullah sudah meninggal demikian juga syaikh Albani rahumahullah…nt adalah as saghir…terlalu takabur dengan sedikitnya ilmu…luar biasa engkau pecundangi ulama dengan mulut dustamu..ketemu saja gak pernah…begitu baca langsung dikomentari..luar biasa…begitulah sikap Jahlul Murokab seperti nt…seolah2 nt mengerti luasnya dunia…berapa hadist yang engkau hafal wahai juhala..sehingga engkau menempatkan dirimu sejajar dengan beliau para warosatul ambiya’….yang menghabiskan waktunya untuk al ilmu dan bimbingan kepada manusia..buktinya kitab2 beliau mahsyur sampai sekarang diseluruh penjuru dunia..masalah ada yang gak setuju,benci..dll bukankah demikian itu terjadi pada Al Islam? kebencian kepada kebenaran adalah keniscayaan…renungkanlah itu wahai juhala!

    ___________
    abu salafy:

    قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنتُمْ صَادِقِينَ

    [البقرة:111]

    • muhammad ja’fary yg gebleg… orang namanya Abu Salafy kok dipanggilnya Juhala… hahaha
      sok arab lu

  2. terimakasih atas usahanya, semoga mendapat balasan yang layak diakherat kelak.

  3. jangan lah anda mencela ulama akan membuat anda jauh dari dien allah ini…………..

  4. wahai saudaraku jangan lah anda menghina ulama kalau anda tidak mempunyai ilmu tentang nya

  5. nama ente aja abu salafy…. ganti donk dengan abu gosok or abu arang…hehehe

    Kalo ente sendiri gerah mendengar kata salaf…!!!!!

    • EMANG BETUL…

      KENAPA DIA PAKE BAJU SALAFY….????

      KARENA, KALO DIA GA’ PAKE BAJU SALAFY, DIA AKAN TERSINGKAP BOROK-BOROKNYA.

      AKAN TETAPI ORANG YANG BERILMU PASTI TAHU BOROK-BOROK DIA, KECUALI KAUM YANG BODOH DAN PENDUSTA

    • @REJO
      ENTe memahami buku2 yang ngaku manhaj salaf ga sih???
      di situ banyak banget celaan kepada ulama…
      gantian dong…

  6. to: Abu salafy
    Mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allah SWT.

    minta alamat emailnya dong ?

    wassalam


    abu salafy:

    Amin !
    Syukron do’anya
    kirim aja ke sini..

  7. bagus artikel dari abusalafy

    • Bismillah
      Assalamu’alaik
      Bagaimana antum tahu bahwa artikelnya abu salafy ini bagus? Apakah antum sudah banyak memiliki sumber/ artikel sehingga antum bisa menilai? Lihatlah dan bacalah dengan baik-baik. Semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan kepada antum dalam memahami dien ini. Allahumma amiin

  8. Sebagai Muhibbin saya tanya (dengan keraguan )kenapa

    Abu salafy benci dengan wahaby ter amat sangat?

    Bahkan dalam tulisan2 anda sangat runcing tajam

    apakah dalam hal ini da’wah Anda ber efek pada

    pertumpahan darah sesama muslim yang di haramkan

    Allah SWT? apkah Anda bermaksud demikian agar terjadi ?

    Tidakkah ada cara lain yang lebih arif dan sehat

    Mohon kejelasan Anda

    Semoga kita selalu di ridhoi Allah SWT

    Abu Salafy:

    apa tidak keliru mas, bukannya sebaliknya yang benci abu salafy adalah salafiyyun/wahabiyyun, lihat saja tulisan mereka ttg abu salafy di blog2 mereka dan komentar2 mereka di blog ini, yang mencaci dan melaknati saya !

  9. Bismillah
    Assalamu’alaik
    Ya Akhi, bertaubatlah kepada Allah Ta’ala. Sesungguhnya segala perbuatan dan perkataan akan diminta pertanggung jawabannya. Hisab Allah Ta’ala Maha Cepat dan Sempurna (tidak ada yang terluput)!!! Sungguh antum telah menyebarkan fitnah yang sangat keji sehingga membuat orang lari dari jalan kebenaran dan berbondong-bondong menuju jalan kesesatan yang antum bawa. Semoga Allah Ta’ala menyaksikan dan menghisab segala perkataan dan perbuatan antum. “Ya Allah, saksikanlah perbuatan dan perkataan hamba-Mu (abu salafy) ini, 3x!!!” Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan, Maha Melihat, Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar. Semoga Allah Ta’ala menetapkan kita semua berada di jalan orang-orang yang diridhoi-Nya. Allahumma amiin

    • Sebaiknya antumlah yg segera bertobat. Dgn aqidah ben bazz yg antum yakini seperti itu, sy khawatir antum telah tersesat dgn meyakini bahwa bahwa Allah swt ternyata bergantung kepada ciptaan-Nya dan bahwa Allah swt ternyata serupa dgn makhluk-Nya?

      Salam

  10. Trimaksih UStd Abu Salafy sampeyan telah banyak membantu Umat ini dr tipu daya ajaran Wahaby, semoga sampeyan selalu di berikan Kekuatan dan kemampuan sehingga bisa terus berdakwah seperti ini smoga Allah membalas Amal sampeyan ini dg Pahala yg berlipat ganda. Alhamdulilah saya sudahh mendapatkan buku Sampeyan yang berjudul Mazhab Wahabi “Monopoli & Keimanan ala Wahaby.

    Saya usul bagaimana kalau sampeyan membuat Group di fesbuk yg khusu mengupas masalah Bahaya Ajaran Wahaby. Trima Kasih..Wasaalam.

  11. Pas banget uraiannya kang abu, jazakalloh khoiron, kesesatan suatu faham memang harus dijelaskan, agar umat tidak mudah terbuai bujuk rayu n manisnya kata “salaf” toleh abad ini.

  12. Bukti Bahwa Para Ulama Salaf Memahami ayat sifat secara zahir tanpa takwil dan takyif apalagi tasybih:

    Al-Hafizh Al-Baihaqi berkata, Muhammad bin Abdullah Al-Hafizh mengabarkan kepada kami, Abu Bakar bin Muhammad bin Ahmad bin Baluwiyyah mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Bisyr menceritakan kepada kami, Al-Haitsam bin Kharijah menceritakan kepada kami, Al-Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, katanya, “Al-Awza’i, Malik, Sufyan Ats-Tsauri, Al-Laits bin Sa’d ditanya tentang hadits-hadits sifat Allah, maka mereka menjawab, “Pahami dia sebagaimana tertera dalam nash tanpa mentakyif”.”
    (Al-Baihaqi dalam Al’Itiqad ila Sabilir Rasyad, hal. 113, cetakan Maktabah Fayadh Mesir, tahun 2006 M.)

    Al-Lalika`i berkata,
    أخبرنا محمد بن المظفر المقري قال حدثنا الحسين بن محمد بن حبش المقري قال حدثنا أبو محمد عبد الرحمن بن ابي حاتم قال
    سألت ابي وابا زرعة عن مذاهب أهل السنة في اصول الدين وما أدركا عليه العلماء في جميع الأمصار وما يعتقدان من ذلك فقالا أدركنا العلماء في جميع الأمصار حجازا وعراقا وشاما ويمنا فكان من مذهبهم
    الإيمان قول وعمل يزيد وينقص
    والقرآن كلام الله غير مخلوق بجميع جهاته
    والقدر خيره وشره من الله عز و جل
    وخير هذه الأمة بعد نبيها عليه الصلاة و السلام أبو بكر الصديق ثم عمر بن الخطاب ثم عثمان بن عفان ثم علي بن ابي طالب عليهم السلام
    وهم الخلفاء الراشدو المهديون
    وأن العشرة الذين سماهم رسول الله صلى الله عليه و سلم وشهد لهم بالجنة على ما شهد به رسول الله صلى الله عليه و سلم وقوله الحق والترحم على جميع أصحاب محمد والكف عما شجر بينهم
    وأن الله عز و جل على عرشه بائن من خلقه كما وصف نفسه في كتابه وعلى لسان رسول صلى الله عليه و سلم بلا كيف أحاط بكل شيء علما ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
    وأنه تبارك وتعال يرى في الآخرة يراه أهل الجنة بأبصارهم ويسمعون كلامه كيف شاء وكما شاء

    (Kitab: I’tiqad Ahlus Sunnah, juz 1, hal. 177).
    perhatikan kalimat:
    وأن الله عز و جل على عرشه بائن من خلقه كما وصف نفسه في كتابه وعلى لسان رسول صلى الله عليه و سلم بلا كيف أحاط بكل شيء علما ليس كمثله شيء وهو السميع البصير

    Abu Salafy:

    Mas coba Anda baca kembali artikel-artikel kami tentang mazdahib ulama tentang ayat-ayat/hadis-hadis shifat! Agar Anda tidak terjebak dalam anggapan yang tidak berdasar bahwa mereka meyakini seperti keyakinan kaum Mujassimah Musyabbihah… Ada tiga mazhab/aliran: 1) Ta’wil 2) Tafwidh dan 3) Menerjemahakan/memaknai sesuai zahir teks yang meniscayakan adanya tajsim walaupun sebagian berkedok dengan kata-kata Bila Takyif!

    • Coba tunjukan referensi bahwa ulama salaf enakwil sifat ISTIWA` dan sifat ‘Uluww bagi Allah beserta sanad bersambung dari penulis kita referensi itu sampai kepada para ulama salaf tersebut. Saya tunggu.

      Abu Salafy:

      Akhi muhtaram, rasanya Anda tidak perlu ngotot di sini… Kami telah membahasnya dalam sebuah artikel di sini.
      Kalau Anda tidak keberatan tolong sebutkan bukti bahwa ulama Salaf menerjemahkan kata istiwa dengan bersemayam!
      Wassaalam.

    • ustad abu kajian rutinnya dimana y?kayanya orang yg punya ilmu sekaliber ustad muridnya banyak y/

    • @Anshari Taslim
      terjemahan bathil dan penuh hawa nafsu dari saudara anshari taslim.. dia menerjemahkan kalimat أمروها كما جاءت بلا كيفية dengan “Pahami dia sebagaimana tertera dalam nash tanpa mentakyif”. dia sengaja tidak mencantumkan text arab asli untuk mengelabui para awam.. dan setelahnya imam baihaqi mengutip perkataan sufyan bin uyainah: كل ما وصف الله من نفسه في كتابه فتفسيره تلاوته والسكوت عليه

  13. Ibnu Qudamah Al-Maqdisi mengatakan,
    Abu Qasim Ath-Thabari mengatakan, Aku mendapatkan dalam kitab Abu Hatim Muhammad bin Idris Ibnu Al-Mundzir Al-Hanzhali, berdasarkan apa yang didengar darinya, dia berkata, “Madzhab kami dan pilihan kami adalah mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan para sahabat beliau serta para tabi’in yang mengikuti mereka dengan baik, tanpa meninjau permasalahan. Serta kami berpegang teguh kepada madzhab Ahli Atsar seperti Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Ibrahim, Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam, dan Asy-Syafi’i rahimahumullah, dengan berpedoman kepada Al-Kitab dan As Sunnah. Bahwa Allah beristiwa` di atas arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, tidak ada yang sama dengan Dia dan Dia adalah yang maha mendengar lagi maha melihat.”
    (dari kitab, Itsbat Shifat Al-‘Uluww, karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisi (541 – 620 H), hal. 86, terbitan Dar Ash-Shahabah, Thantha Mesir, tahun 1993 M).

    Abu Salafy:

    Terlepas dari banyak masalah dalam kutipan di atas, kami hendak bertanya kepada Anda: Apa yang dimaksud dengan:Bahwa Allah beristiwa` di atas arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya dalam kutipan di atas? Bukankah kayakinan seperti itu menetapkan batasan bagi Dzat Alah SWT? Sebab bukankah berpisah dan bersentuhan adalah sifat bendawi!
    Bukankah yang demikian meniscayakan tajsim dan tasybih serta menetapkan sifat naqsh (kurang) bagi Dzat Allah?!
    Tolong Anda jelaskan!
    Syukran Katsiran.

  14. Yang menjadi persoalan bagi Anda wahai Abu Salafy dan teman-teman Anda, adalah anda berusaha khaudh atau memperdalam sifat-sifat itu, dan tidak berhenti pada sikap “imraaruhu kamaa jaa`at” (memahaminya sesuai dia datang), sehingga anda merasa perlu untuk menakwilnya.
    Sangat mudah di logika bahwa Allah terpisah dari alam, berada lebih tinggi (‘uluw) daripada seluruh makhluk dan bukan berada di bawah bumi. Sebab, apa sih ukuran atas bawah bagi seorang manusia? Bukankah bumi ini bulat dan langit meliputi bumi dalam kebulatannya? Jadi, semua yg ada di luar bumi adalah atas dalam versi manusia berdasarkan bulatnya bentuk bumi. Sedangkan yg dinamakan bawah adalah tanah yg kita injak dan seterusnya sampai ke inti bumi.
    Makanya, akidah salaf adalah itsbat sifat uluw bagi Allah. Mereka memahami maknanya, sedangkan yg ditafwidh adalah kaifiyahnya, sebagaimana kata imam Malik. “Istiwa` itu maklum (diketahui maknanya), wal kaifu majhul (tidak diketahui caranya).
    Kalau anda membaca baik-baik kitab Al-Asma` wa Ash-Shifaat, kitab Itsbat Shifatil Uluw (Ibnu Qudamah), kitab Al-Uluww li Aliyyil Ghaffar (Adz-Dzahabi), dan kitab I’tiqad Ahlis Sunnah (Al-Lalika`i) serta kitab Asy-Syari’ah (Al-Ajurri), dan juga kitab Al-Ibanah (Al-Asy’ari), maka jelas bahwa salaf menetapkan adanya sifat istiwa` dan uluw bagi Allah TANPA TAKWIL, TAKYIF DAN JAUH DARI TASYBIH DAN TAJSIM.

    Abu Salafy:

    Akhi terima kasih atas tangapannya. Dalam hemat kami Anda salah dalam memahami konsep:
    أمروها كما جاءت
    Sebab jika Anda terjun memaknai ayat/hadis sifat berarti Anda berada dalam salah satu dari dua posisi: Menerjamahkan sesuai dengan arti kata dalam bahasa apa adanya tanpa mena’wil. Atau Anda mena’wilkannya.
    Contoh kata يَدٌ atau نزل secara bahasa bermaknakan tangan- turun… turun secara bahasa meniscayakan adanya gerak dari sisi atas ke arah bawah. Tangan adalah anggota badan seperti yang kita kenal…. Jika ada ayat/hadis menyebut-nyebut kata tersebut dan mengaitkannya dengan Dzat Allah, maka ada dua sikap: menerjemahkanya secara bahasa apa adanya, atau mena’wilkannya. menerjemahkannya secara zahir pasti meniscayakan tajsim betapapun Anda mengatakan bahwa kaifnya majhul. Sebab dengan demikian ia punya kaif (bentuk/cara) hanya saja tidak kita ketahuli/diketahui.
    Adapun maksud dari ucapan sebagian ulama Salaf, seperti yang Anda sebutkan dan Anda salah fahami adalah mentafwidh, yaitu menyerahkan pemaknaannya kepada Allah, sebab ia termasuk ayat mutasyabihat.
    Anda salah ketika hanya mentafwidh kaifnya, sebab setelah Anda menetapkan adanya kaif, sekarang kaif itu kalian serahkan bentuk dan tekhnisnya kepada ilmu Allah… Akan tetapi yang benar dari ajaran sebagian ulama Islam (selain Mujassimah) adalah menafwidh maknanya bukan kaifnya! Fahami itu.
    namun sering kali kaum Salafy Wahabi tidak memahaminya dan malah mencampur adukkanya.

    Wallahu A’lam.

  15. wahabi=salafi=khawarij gak usah difikirin Nabi udah mencela golongan mereka biar aja mereka saling hantam sampai kelak diakhir zaman bersama dajal..

  16. Kayaknya Anda ini pilih-pilih komentar ya, yang ini Anda moderasi, kenapa komentar saya ttg penghinaan Anda terhadap Abu Razin Al Uqaili dan Ka’b Al Ahbar tidak dimoderasi??
    Apa Anda takut ketahun belangnya telah menghina sahabat Nabi saw dan menghina tabi’in yg dita’dil oleh para ulama??

    __________
    Abu Salafy:

    Insya Allah tulisan anda akan saya bantah dalam satu artikel, tunggu saja !

  17. Anda itu bukanmenakwil tapi menta’thil, artinya menafikan sifat Allah. Itulah yg dilakukan senior kalian dari kelompok Jahmiyyah dan Mu’tazilah, dan lihatlah bagaimana para ulama salaf tela membantah takwilan Jahmiyyah dan Mu’tazilah yg kalian adopsi itu. Baca kembali kitab-kita yg saya sebutkan di atas.
    Lalu, mana rujukannya dari para ulama salaf bersanad dari pengarang kitab sampai kepada para sahabat Nabi saw dan para tabi’in atau para imam ahli hadits bahwa mereka mentafwidh makna, sehingga mereka mengatakan SAMA SEKALI TIDAK PAHAM makna ayat dan hadits ttg sifat-sifat ALLAH itu.
    Saya akan tulis ini panjang lebar dalam blog saya, karena jelas di sini tidak memadai tempatnya, lagi pula belum tentu Anda moderasi, seperti kedua komntar saya ttg Abu RAzin dan Ka’b Al Ahbar sebelumnya.

    Abu Salafy:
    Akhi Anshari taslim… adalah kebiasaan kaum Mujassimah selalu menuduh lawannya dengan Jahmiah dll. dengan tuduhan ta’thil! Padahal antara yang mereka tuduhkan dengan realitanya jelas berbeda.

  18. Abu Salafy: Kebiasaan kaum mu’athtilah dan Jahmiyyah Mu’tazilah adalah menuduh lawannya dgn tasybih dan tajsim. Padahal antara yang mereka tuduhkan dengan realitanya jelas berbeda.

  19. Terimakasih Ustad Abu Salafy atas tulisannya yang berharga untuk ummat Islam agar lebih hati-hati terhadap ajaran pengaku salafy wahabi.

    Oya saya ada ide, namun saya kekurangan sumber. Bagaimana kalo Pak Ustad Abu Salafy melakukan perbandingan perbuatan dan amal shaleh (zahir) Ulama yang BENAR_BENAR SALAF dengan ULAMA yang MENGAKU-NGAKU SALAF. contoh : Para Imam Mahzab, yakni Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Hambali, setahu saya beliau adalah Ulama yang BENAR_BENAR SALAF, yang jauh dari pintu penguasa bahkan merasakan siksa penjara dan tak pernah menjadi mufti kerajaan apapun. sedangkan Wahabi ini sebaliknya MENGAKU_NGAKU SALAF yakni malah menjadi antek-antek penguasa Arab Saudi dan makan dari uang Kerajaan ! sy yakin Pak Ustad Abu Salafy adalah Orang yang Pas untuk mengupas hal ini. Bukankah Sabda Rosulullah saw untuk menjauhi pintu penguasa bagi para Ulama yang Wara’ ? terimakasih sebelumnya.

    ___________________

    Abu Salafy:

    Akhi Abdullah -semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya atas kita semua. Doakan semoga Allah memudahkan untuk itu. Amin.

  20. saya selalu tunggu artikel2 baru dr mas abu salafy…..

  21. Hidup aswaja,buang ajaran wahabiy salafi dri bumi pertiwi,,,?

Tinggalkan Balasan ke Anshari Taslim Batalkan balasan