Berkata Syeikh:
وَيُقَالُ – أَيْضاً -: إِذَا كَانَ الأَوَّلُونَ لَمْ يَكْفُرُوا إِلاَّ لأَنَّهُمْ جَمَعُوا بَيْنَ الشِّرْكِ وَتكْذِيبِ الرُّسُلِ ، وَالْقُرْآنِ ، وَإِنْكَارِ الْبَعْثِ ، وَغَيْرِ ذَلِكَ فَمَا مَعْنَى البَابِ الَّذِي ذَكَرَهُ العُلَمَاءُ في كُلِّ مَذْهَبٍ : (بَابُ : حُكْمِ الْمُرْتَدِّ) وَهُوَ الْمُسْلِمُ الَّذِي يَكْفُرُ بَعُدَ إِسْلاَمِهِ . ثُمَّ ذَكَرُوا أنواعا كَثِيرَةً ، كُلُّ نَوْعٍ مِنْهَا يُكَفِّرُ، وَيُحِلُّ دَمَ الرَّجُلِ وَمَالَهُ ، حتّى إِنَّهُمْ ذَكَرُوا أشْيَاءَ يَسِيرَةً عِنْدَ مَنْ فَعَلَهَا، مِثْلَ كَلِمَةٍ يَذْكُرُهَا بِلِسَانِهِ دَونَ قَلْبِهِ ، أَوْ كَلِمَةٍ يَذْكُرُهَا عَلَىَ وَجْهِ الْمَزْحِ وَاللَّعِبِ .
Dan juga dapat dikatakan (sebagai jawaban): jika orang-orang terdahulu itu tidak menjadi kafir kecuali karena mereka menggabungkan antara kesyirikan dan pendustan terhadap Rasul, al-Quran dan mengingkari hari kebangkitan dan yang lainnya, maka apa arti dari bab-bab yang disebut oleh ulama di dalam setiap mazhab: hukum orang yang murtad, seorang muslim yang kafir setelah keislamannya, kemudian mereka menyebutkan berbagai jenis darinya di mana setiap darinya disebut sebagai seorang kafir, yang halal darah dan hartanya bahkan mereka menyebut hal-hal sepele seperti menyebut sebuah kalimat dengan lisannya tanpa meyakini atau menyebut kalimat berdasarkan main-main dan bercanda.
_____________
Catatan 30:
Abu Salafy berkata:
Salah satu bukti nyata kebenaran analisa sebagian pengamat bahwa salah satu ciri khas kaum Wahhabiyah yang meraka warisi dari Imam Besar mereka adalah ketidak-mengertian mereka akan argumentasi lawan diskusi mereka atau metidak-mauan mereka untuk mengertinya. Di sini ciri tersebut terlihat jelas, di mana Syeikh Ibnu Abdil Wahhab mengajukan sebuah dalil/argmentasi untuk membenarkan vonis pengafirannya atas kaum Muslim dengan mengankat masalah kemurtadan dalam kiab-kitab fikih yang telah diteragkan dan dijabarkan para fukahâ’.
Syeikh mengatakan jika vonis kekafarian atas seorang yang walaupun ia mengakui syahadatain dan mengerjakan shaalat dll, itu baru bisa ditajuhkan atasnya setelah ia menggabungkan aantara kemusyrikan, mengkufuri Rasulullah saw. dan mengingkari Al Qur’an al Karîm serta mengingkari adanya hari kebangkitan kelak, maka apa arti ketetapan para ulama dan fukahâ’ tentang hukum kemurtadan? Bukankah seorang ynag murtad itu adaalah seorang Muslim yaang kafir setelah sebelumnya ia memekul Islam?!
Dalam argumentasi yang dibanggakan Syeikh ini terdapat banyak kesalahan dan kepalsuan, serta ketidak mengertiannya akan argumen yang diajukan kaum Muslim yang keberatan dengan vonis membabi-buta Syeikh dalam mengafirkan kaum Muslim, antara lain:
Pertama: Para ulama islam dari berbagai mazhab yang mengecam pengafiran Syeikh atas kaum Muslim sama sekali tidak mengaatakan dan berkamsud mengatakan bahwa seorang Muslim tidak bolak dan tidak sah dianggap murtad dan keluar dari agama Islam kecuali jika ia metaangkum semua hal yang mengafirkan ttersebut, yaitu menyekutukan Alllah, mengkufuri kebanian dan kerasulan Nabi Muhammad saw. mengkufuri hari kebangkitan dan Al Qur’an, dll.
Para menentang Syeikh tidak mengatakan bahwa kaum terdahulu tidak kafir melainakn jika mereka merangku dan mengumpulkan semua hal di atas! sehingga seandainay satu di antara hal/unsur tersebut di atas kurang maka vonis kafir tersebut tidak sah!
Sebagaimana mereka juga tidak mengatakan bahwa selaain hal di atas tidak dapat dijadikan alasan pengafiran seorang Muslim! Sama sekali para penentang Syeikh tidak mengatakan itu, akan tetapi ketika Syeikh membabi buta dalam mengafrikan kaum Muslim dengan mengqiyas kondisi kaum Musyrik Quraisy dengan kondisi kaum Muslim yang sedang ia kafirkan, maka sanggahan tersebut mereka ajukan, sebab pengqiyasan itu jelas dengan seribu satu perbedaan mendasar!
Andai yang dilakukan kaum terdahulu yaitu kafir Quraisy hanya terbatas pada berstighatsah dan bertawassuul serta beristisyfâ’ dan mengagungkan kuburan makan benarlah pengiasan yang ia lakukan, akan tetaapi pada kenyataannya bahwa apa yang dilakukan kaum Musyrik Quraisy bukan apa yang disebut di atas… yang dilakukan kaum Musyrik Quraisy benar-benar sesuatun yang menyebabkan mereka sah dihukumi kafir dan musyrik!
Karenanya tidak ada petunjuk sama sekali bahwa bertawassul dll. itu penyebab kekafiran dan kemurtadaan seorang Muslim, maka dengan demikian tidak ada nilainya berpanjang-panjang menyebutkan bab kemurtadan dalam masalah ini, karena tidak ada yang meraagukan apalagi mengingkari bahwa bisa saja kemurtadan itu ditetepkan ke atas seorang walaupun ia bersyahadat denga dua syahatain. Akan tetapi inti permasalah dan perselisihannya terletak apakah hal-hal yang dianggap Syeikh sebagai penyebab kekafiran dan kemurtadan, sepertt bertawassul dll. itu benar-benar alasan yang cukup untuk menvonis kemurtadan seorang Muslim atau tidak! Dan hal ini tidak bisa diselesaikan dengan menyebutkan bab tentang kemurtadan!
Kedua: Tidak semua unsur penyebab kemurtadan yang disebutkan para fukaha’ dalam bab irtidâd/kemurtadan itu benar. Para fukahâ’ telah menyebutkan banyak hal yang menyebabkan kemurtadan seorang, sebagian di antaranya telah diijmâ’kan, sementaara sebagian lainnya masih diperselisihkan serta tidak jarang ada hal hal-hal yang mereka sebutkan sebagai unsur penyebab kemurtadan tidak diterima oleh mayoritas fukahâ’ dan ulama. Jelasnya mereka hampir tidak sekapat dalam banyak hal dan unsur penyebab kemurtadan, disampin apa yang mereka tetapkan sebagaim penyebab kemurtadan itu akan mereka tetapkan dengan memerhatikan kondisi pelakuknya, apakah ia melakukan atau mengucapkan atau meyakininya karena kajahilan, atau kerena ta’wil, atau keterpaksaan dll.
Ketiga: Para fukahâ’ yang kini dirujuk oleh Syeikh (walaupun biasanya ia kecam dan ia sebut sebagai tuhan-tuhan kecil, arbâb selain Allah SWT), baik paraa fukahâ’ yang hidup di zaman Syeikh yang tersebar di berbagai penjuru dunia Islam, seperti Mekkah dan Madinah, di tanah Hijâz, Riyâdh, Mesir, Irak, Syira, Yaman,…,…, tidak satu pun dari mereka yang menyebut hal yang diyakini Syeikh sebagai penyebab kemurtadan seperti bertawassul, beristighâtsah, bertasyaffu’ dengaan Nabi Muhammad dan kaum Shalihin, dll. dan ini adalaah sebuaah bukti nyata adanya ijmâ’ dari paaraa fukahâ’ itu bahwa hal-hal tersebut di atas tidak termasuk penyebab kemurtadan. Maka derngan demikian palsu dan batallah argumentasi yang diajukan Syeikh dengan mengandalkan fatwa-fatwa para fukahâ’ itu… apa yang ia sebutkan justeru berbalik melawannya sendiri!
Keempat: Para fukahâ’ yang ia rujuk dalaam masalah ini tidak satupun dari mereka yang “menggebyah uyah” dengan membabi-buta pengafiran atas sebuah komunitas dikarenakan kemurtadan atau kemusyrikan seseorang atau beberapaa orang dari kumunitas tersebut, para fukahâ’ hanya akan membatas hukum kemurtadaan itu pada person pekalu atau penyandang kemurtadaan! Itupun dengaan ekstra haati-hati dengan mempertimbangkan seluru unsur yang diperlukan!
Berbeda dengan apa yang dilakuakn Syeikh, dimana ia menvonis kafir dan musyrik sebuah penduduk desa atau kota, misalnya dikarenakan di desa ataau kota tersebut terdapat praktik kemusyrikan yang dilakukan oleh sebagai masyarakatnya…. seperti contoh-contoh yang telah disebutkan dalam sejarah penyebaran Wahhabi di masa awal penyebarannya dan hingga kini.
Adapun anggapan bahwa para fukahâ’ mengafirkan dengan dasar seperti apa yang ia katakan: “bahkan mereka menyebut hal-hal sepele seperti menyebut sebuah kalimat dengan lisannya tanpa meyakini atau menyebut kalimat berdasarkan main-main dan bercanda”, maka hal itu tidak benar! Apa yang meraka katakan tidak semutlak apa yang dikatakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhab… Apa yang dikatakan para fukahâ’ dalam bab tentang kemurtadan itu ialah: “Barang siapa mengucap kata-kata kekufuran seperti bahwa Allah itu adalah Tuhan ketiga dari serangkai tiga tuhan dengan nada mengecek atau ingkar dan menentang keesaan Alllah SWT maka ia dihukumi telah murtad dan keluar gari agama Islam.” Lebih lanjut saya persilahkan Anda membaca kitab-kitab fikih mazhab Imam Syafi’i: Al Iqnâ’ Fî Halli Alfâdzi Abi Syujâ’ dan Hasyiyah-nya,2/229 dan Hasyiyah asy Syarq6awi Alâ Syarhi at Tahrîr; Zakaria al Anshari,2/390.
Tidak asal mengucapkan kata-kata seperti itu langsung dipastikan telah murtad, seperti yang hendak dikesankan oleh Syeikh Ibnu Abdil Wahhab dengan mengeneralisir kata-kata dengan maksud meremehkan hukum kemurtadan atas Muslim! Maka perhatikan poin ini baik-baik!
Adapun kata-kataanya: atau menyebut kalimat berdasarkan main-main dan bercanda” akan Anda ketahui kebatilannya pada catatan akan datang insya Allah, dan sebenarnya ia adalah pengkhianatan dan penipuan dalam penukilan! Waspadalah!
Dari semua ini dapat Anda saksikan kenaifan alasan yang diajukan Syeikh Imam Besar kaum Wahhabiyah dalam menvonis kafir kaum Muslim!
Dan selanjutnya mari kita teliti alasan lain yang ia ajukan!
*****
Filed under: Akidah, Fatwa Pensesatan, Kasyfu asy Syubuhat, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam |
Ass,…. abu salafi mohon kesediaannya membahas tentang pendapat para ulama tentang kedudukan khabar ahad dalam permasalahan aqidah. Saya sangat bergembira sekali jika anda bisa membahas hal ini. Terima kasih!! Syukron. Jzzkumllh k k! Wass.
Abu Salafy:
Terima kasih… kalau saya tidak salah ingat, masalah itu pernah saya bahas sebelumnya di sini ketika membahas masalah anggapan sementara orang bahwa Allah SWT di langit….
ee…..begitu to..
mangkanya mereka rajin membunuh orang lain dgn bom bunuh diriya,ngebom di masjid,di pasar dll,emangya tentara yg dimusuhi jualan di pasar,dasar wahabyun goblok….sedangkan bunuh diri kan tak ada contoh dan malah melanggar al qur’an ,salah satu dosa besar.
Ass,… afwan jika boleh spesifik artikel yang mana ya?? Sya baca tapi tidak ada bahasan tentang hal tersebut. Saking banyaknya tulisan disini saya kebingungan sendiri. Mohon bantuannya kepada rekan-rekan yang lain juga?? Syukron Jzzkmllh k k. Wass.
Abu Salafy:
Anda dapat baca di
https://abusalafy.wordpress.com/2008/02/25/metode-dasar-pemahaman-islam-kaffah/
Maaf dan Syukran.
saya baru aj blajar agama islam yang baik dan benar mulai 1,5 tahun lalu,setelah saya pelajari dan melalui membandingkan satu ilmu dengan ilmu lainnya ternyata ajaran salaf yang sesungguhnya insya allah adalah yg paling benar, saya tidak taklid pada golongan tertentu namun saya ikhlas sepenuh hati menerima ajaran yang haq ini yang bersumber dari alquran dan sunnah serta pemahaman para sahabat yang diridhoi allah swt.
pak kalau dialquran ada ayat vonis dari allah tentang kafirnya orang yang bercanda dan cuma main2 bagaimana??? apa bapak mau percata bahwa dg senda gurau aja seseorang itu bisa dikafirkan tanpa harus dibelah hatinya dan dilihat apa ini sesuai hatinya atau tidak???? dan bgmn jika orang yng bersahadat ???? apa harus kita koyak hatinya buat tahu ia benar atau tidak???? sebab ini masalah iman dan kufur jadi bisa saling dikiaskan…….ok….
Abu Salafy:
Pahami dulu ayatnya baru katakan bahwa itu di Qur’an atau bukan… hanya pemahaman dangkal saudara!
Kesimpulan-kesimpulan dangkal biasa menjadi pijakan kaum awam maupun alim Wahhabi!
weleh2 kayanya keyakinan saya semakin kuat klo Abu salafy Ini Orang Syiah soalnya yang sangat membenci Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab sebagian besar or mayoritas Orng Syiah..n orng Syiah paling benci ama Ibnu Taimiyah…..ngerti ane skrg antum menyerang mereka2 yg masih dangkal Ilmu Agamanya……ya strategi da’wah yang bagus……memang klo org syiah itu mewarisi pendahulunya.
Abu Salafy:
Mas jangan nuduh seperti itu mas! kami jadi merasa besar kepala, kalau dituduh Syi’ah sebab, Syi’ah (seperti juga saudara-saudara mereka) yang sekarang terbukti paling benci kepada kaum Kafir; Yahudi (Israel&Amerika), kalau wahhabi paling mesra-mesraan sama AS dan Zionis…. Bisanya cuma ngebom warga sipil Muslim non Wahhabi!
@arumadta
anda ni bodoh banget ya…kalo pingin tahu ajaran wahabi,…ngaji sam orang yang pinter beneran, jangan sama orang kaya’ abu salafi, tdk akan menambah kecuali kesesatan…
gak ada syech abdul wahab itu mengajarkan ngebom sana,ngebom sini…teroris itu…itu mulutnya abu salafi aja yang tukang fitnah…dia ni kan orang bodoh ,miskin, tapi pingin terkenal…ya begitulah akhirnya…spt pepatah “kalo pingin terkenal ,,kencingi sumur zam-zam…itulah yang dipraktekin abu salafi cs…bukan aklak seorang muslim, yang kerjanya mbuka aib sesama muslim(itupun kalo bukan fitnah..)dia & sastro ini paling tak lebih dari si ALI SINA…yang provokator itu…yang sekarang terkencing2 di celana, karena mulai diburu2 polisi…kalo anda percaya abu salafi, berarti anda jauh lebih bodoh & lebih bahlulnya dari dia…semoga anda tdk bertambah goblok…
mas iwan…mas iwan
ilmu pas pas an mau ikut kasih komentar
@ Iwan
Wan gaya bicaramu kaya teman2ku yg ada di kelompok ASWAJA versi Wahaby dan Ihyahus Sunnah..suka caci maki dan membodohkan orang lain. aku pernah membaca buku Mereka Teroris dibuat oleh ASWAJA wahaby,intinya menyalahkan,caci maki ,suka membi’ahkan,mengkafirkan dll thdp klmpok Imam Samudra dlm bukunya Aku Melawan Teroris ,buku ini yg njual kelompok MMI…aku jadi ngerti kitiga kelompok itu mewarisi ilmunya Sheik Moh. Ibnu Abdul Wahab….maka saya katakan merka tersesat jalan pikiran, karena apa satu fatwa Sheiknya difahami berdeda beda oleh pengikut2nya.
waduh gaya bicara kang Iwan seperti gaya bicaranya orang2 di dalam buku “AKU MELAWAN TERORIS” karangan Imam Samudra dan buku “MEREKA TERORIS”kerangan Aswaja versi WAHABY ( pecahan dari SALAFY pimpinan JAFAR UMAR T ,yg satu menamakan IHYAHUSUNNAH )
orang2 disitu sering menggunakan kata2 bodoh,sesat dll padahal mereka sama2 mengambil ilmunya sheik Wahab,kalau saya analisa mereka berbeda dalam hal memahami fatwa sheiknya pada suatu fatwa yg sama ,saya tidak taklit buta seperti pean Wan,masih mau membaca ilmu2 kelompok lain
dgn menyandarkan dan berdoa supaya Alloh yg memberikan, sehingga kebenaran itu mutlak adanya,tdk seperti Wahabiyun buku2 ilmu agamanya sudah ditentukan oleh ustadnya dgn mengatakan yg lainya sesat…sdg kalian mantuk2 terus. coba pikir WAN didi daerahku ada tiga kelompok yg mengaku2 paling salaf,itulah sesatnya merasa paling benar,itu sombongnya…Makanya dgn demikian sheikmu ben Wahablah yg paling sesat dan taklid pada gurunya…
waduh gaya bicara kang Iwan seperti gaya bicaranya orang2 di dalam buku “AKU MELAWAN TERORIS” karangan Imam Samudra dan
buku “MEREKA TERORIS”kerangan Aswaja versi WAHABY ( pecahan dari SALAFY pimpinan JAFAR UMAR T ,yg satu menamakan IHYAHUSUNNAH )
orang2 disitu sering menggunakan kata2 bodoh,sesat dll padahal mereka sama2 mengambil ilmunya sheik Wahab,kalau saya analisa mereka berbeda dalam hal memahami fatwa sheiknya pada suatu fatwa yg sama ,saya tidak taklit buta seperti pean Wan,masih mau membaca ilmu2 kelompok lain
dgn menyandarkan dan berdoa supaya Alloh yg memberikan, sehingga kebenaran itu mutlak adanya,tdk seperti Wahabiyun buku2 ilmu agamanya sudah ditentukan oleh ustadnya dgn mengatakan yg lainya sesat…sdg kalian mantuk2 terus. coba pikir WAN didi daerahku ada tiga kelompok yg mengaku2 paling salaf,itulah sesatnya merasa paling benar,itu sombongnya…Makanya dgn demikian sheikmu ben Wahablah yg paling sesat dan taklid pada gurunya…
embel wan
subhanallahu, semua artikel anda muat disini, akan dipertanggung jawabkan di hari kiamat, semoga anda bertaubat. mana ada ulama dari kalangan ahlussunnah yang mencela ibnu taimiyyah, kecuali anda. subhanallahu.
semoga Allah memberikan hidayah kepada Anda
Abu Salafy:
Mas kami anjurkan jangan jadikan ketidak tahuan Anda sebagai pelerai akhir keyakinan… Ibnu taimiyah dan Ibnu Abdil Wahhab itu telah dikecam puluhan ulama Ahlusunah wal jama’ah…. mungkin Anda belum mengetahuinya atau Anda tidak menganggap siapapun yang mencela Ibnu Tamiyiah dan Ibnu Abdil Wahhab sebagai bukan Ahlusunah!
semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa menetapkan kita diatas manhaj salafushshalih
Apapun persepsinya tolong diutarakan secara Islami..dengan bahasa yg sopan, dan jika terjadi perbedaan persepsi itu sudah Sunahtullah. jangan dijadikan ajang perpecahan sesama muslim (kita bersaudara).
AWASS MATIMU HAI DURJANA..ADZAB YG MEMBINASAKAN DAN MENGHINAKAN MENIMPAMU.
kalimatnya fajar adalah lagu lamanya org2 wahabi salafy klo sudah ga punya dalil lagi utk berdebat….
Kondisi di Saudi sama dengan di sini para penguasanya tidak menerapkan paham wahabi secara menyeluruh termasuk hub luar mereka yang mengandalkan perlindungan AS.Banyak wahabi yang memberontak terhadap para penguasa saudi dan dipenjara,atau mengungsi kenegara lain.Tingkah laku para penguasa saudi tdk dapat disamakan dng pengikut wahaby yg lain,sm di sini mayoritas Islam tetapi pengusanya banyak yang alergi dengan syariat islam termasuk ahli agama dr NU,yang lebih parah ingin makan siang dng israel.Kita tau siapa yg paling keras menentang UU pornografi dan UU sisdiknas ya GUS DUR,apa ada mau dianggap pendukung GUS DUR.
Kalau tak pikir2 orang2 yang mengaku ahlussunah kok gak mengikuti sunahnya Nabi Muhammad SAW 100% ya, wong baru “ikut sebagian” tetapi yang tidak “diikutinya lebih banyak” kok bisa2nya ngaku ahlusunnah wal jamaah. “Tidak Aku diutus kecuali untuk makarimal akhlak”. (Alhadist). makanya intruspeksi (koreksi diri) itu lebih baik Saudara2ku.
@ M.Bey
kalau dipikir2 kaum wahabiun kok banyak menghilangan berita2/hadist pada jaman salaful saleh yaa
Abunya mana ne, Abu Lahab Abad 21..
Weleh… welehhh… Sekarang paham wahabi sdh meraja lela dibumi tercinta. Yg dulunya di tutup, skrang dah mulai coba-coba lg. Yg dulunya pengen Syariat Islam di patahkan, sekrang disambung lagi. Mau Syariat Islam yg bagaimana???? Yg seperti di Arab jgn mimpi donk bangun2, kaji lg, otak loe tu dijajah, ga merdeka….
Dibumi kita tercinta ini mazhabnya masih empat ko, ga lima dengan mazhab wahabi. Wong pendatang (paham baru, baru nongol, anak ingusan, ibarat kelapa msh kelapa muda ga bisa dijadiin minyak goreng) mau obrak abrik mazhab dibumi kita tercinta ini.
Skrang tanpa kita sadari org2 wahabi sudah merubah haluan negara kita Pancasila seperti kita taulah pencetus demokrasi langsung atawa liberal (yg kaya makin kaya yg miskin makin miskin), Ga sesuai dah dg Sila Ke 4. Kerakyatan Yg dipimpin Oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (musyawarah u/ mencapai mufakat) . Seharusnya pemerintah jeli mliat semua ini, apa mreka tertidur… Skarang yg ahli dalam bidang ketatanegaraan kalah sama tukang sate, bisa jd caleg juga. Pas yg kepilih tukang sate mau dibawa kemana Negara kita???? maaf bukan menghina Tukang sate. Seharusnya kalo mau pemilihan langsung ubah dulu dasar Negara kita.
Sperti propinsi baru kita yg paham wahabinya sdh meraja lela pake syariat Islam, Itu namanya Negara didalam Negara, apaapaan itu… Makanya bala Allah Turun disana, sama seperti dizaman Nabi Nuh As, wong di pikirkan, ditelaah, Pahamnya benar apa salah. Kalo Salah ya tobat, masuk Islam lg dengan Syahadat.
Wassalam, Merdeka.
astaghfirullah al ‘adzhiim..
bodoh itu bukan ‘aib. saya belajar lagi saja biar pinter.
mem-bodoh2 kan orang lain, sama sekali tidak akan menjadikan saya pinter.
membodohi orang lain, berarti saya belum benar2 pinter.
menganggap diri masih bodoh, membuka salah satu pintu menuju pinter.
menganggap diri pinter berarti masih bodoh, ini fakta.
Wah… saya pingin belajar tentang islam yang benar.. saya lagi di syria dan menggali info tentang wanhabi / salafis spt nya ada yang salah.. tapi inilah dunia.. Islam telah di pecah belah oleh orang islam itu sendiri dan jadinya apa….ya .. saling serang dan saling bunuh..jadi tobat lah… setinggi apapun ilmu agamamu tetap akan tua dan mati….ii…ii
orang2 wahhabi jelek menamakan diri mereka dengan Salafi, padahal yang cocok bagi mereka adalah nama “TALAFI”; artinya perusak…
atau kale yang lebih pantes nama “LAHABY”; para pengikut Abu Lahab……!!! tau kenapa? karena mereka mengagung-agungkan Abu Lahab bahkan menganggapnya lebih mengetahui keimanan dibanding orang2 yang bertawassul…
A’udzu Billah……
Semoga Allah menyelamatkan kita dari fitnah mereka……..