Kitab Kasyfu asy Sybubuhât Doktrin Takfîr Wahhâbi Paling Ganas (32)

Alasan Ketiga: Khalifah Ali Membakar kaum Yang Mempertuhankan Dirinya!

Berkata Syeikh:

وَيُقَالُأَيْضًا – : الَّذِينَ حَرَّقَهُمْ عَلِيُّ بْنُ أبي طَالِبٍ رضي الله عنه بِالنَّارِ كُلُّهُمْ يَدَّعُونَ الإِسْلاَمَ ، وَهُمْ مِنْ أَصْحَابِ عَلِيٍّ رضي الله عنه وَتَعَلَّمُوا الْعِلْمَ مِنَ الصَّحَابَةِ ، وَلكِنِ اعْتَقَدُوا فِي عَلِيٍّ رضي الله عنه مِثْلَ الاعْتِقَادِ فِي (يُوسُفَ) ، وَ(شَمْسَانَ) وَأَمْثَالِهِمَا . فَكَيْفَ أَجْمَعَ الصَّحَابَةُ عَلَى قَتْلِهِمْ ، وَكُفْرِهِمْ ؟ أَتَظُنُّونَ الصَّحَابَةَ يُكَفِّرُونَ الْمُسْلِمِينَ ؟ أَمْ تَظُنُّونَ أن الاعْتِقَادفي (تَاجٍ) وَأَمْثَالِهِ لاَ يَضُرُّ ، وَالاعْتِقَادُ فِي عَلِيِّ بْنِ أبي طَالِبٍ رضي الله عنه كُفر ؟

Dan dikatakan pula: Mereka yang dibakar dengan api oleh Ali bin Abi Thalib as. adalah muslimin. Mereka adalah para sahabat Ali bin Abi Thalib dan telah melahap ilmu para sahabat akan tetapi mereka meyakini Ali a.s. seperti keyakinan kepada Yusuf, Samson dan yang lainnya. Bagaimana para sahabat bersepakat untuk membunuh mereka dan mengafirkan mereka? Apakah kalian mengira para sahabat mengafirkan sesama muslim? Apakah Anda mengira bahwa keyakinan di dalam Taj dan yang lainnya tidak mencederai, sedang keyakinan terhadap Ali a.s. itu dikafirkan?

____________________

Catatan 28:

Di sini Syeikh melakukan benyak kesalahan, dan itu cermin kedangkalan pengetahuan dan pemahaman sejarahnya atau keawaman analisanya. Sebab:

Pertama: Mereka yang dibakar oleh Ali (Karramallahu wajhahu) –tentunya jika peristiwa itu benar terjadi- adalah kaum murtad… mereka telah meninggalkan agama Islam…. jadi mereka bukan orang-orang Islam! Jadi adalaah salah besar apa yang ia katakan bahwa: Mereka yang dibakar dengan api oleh Ali bin Abi Thalib as. adalah muslimin.

Kedua: Tidak cukup butki bahwa mereka itu mempertuhankan Ali (Karramallahu wajhahu). Akan tetapi jika benar apa yang dikatakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb bahwa mereka itu mempertuhan Ali (Karramallahu wajhahu) maka hal itu akan menjadi bukti kuat kesalahan analisa Syeikh, sebab dengan mempertuhankan Ali (Karramallahu wajhahu) maka mereka sebenarnya telah keluar dari agama Islam… sebab mereka telah menjadikan Ali (Karramallahu wajhahu) sebagai tuhan dan itu jelas sebuah kekafiran berdasarkan kesepakatan semua umat Islam dan berdasarkan nash-nash Syari’at!

Ketiga: Di sini, kita saksikan Syeikh mengatakan tantang mereka: “akan tetapi mereka meyakini Ali a.s. seperti keyakinan kepada Yusuf, Samson…” dan apa yang ia katakan itu tidak dapat ditemukan dalam riwayat manapun dalam arti bahwa mereka yang dikatakan telah dibakar oleh Ali (Karramallahu Wajhhau) mereka hanya bersikap berlebihan terhadap Sayyidina Ali ra. dengan tetap meyakini rukun-rukun Islam!! Akan tetapi mereka benar-benar telah meninggalkan Islam! Lalu apakah Syeikh hendak mengesankan bahwa yang dibakar Sayyidina Ali ra. sama dengan kaum Shufi dan para ulama Islam dari berbagai mazhab –termasuk juga dari mazhab Hanbali- yang ia tuduh telah kafir disebabkan mereka mencampur adukkan ibadah mereka dengan beragam “sikap berlebihan” terhadap para wali dan kaum Shalihin! Tentunya penilaian itu dalam pandangan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb saja!

  • Bukti Bahwa Mereka Tidak Mempertuhankan Sayyidina Ali ra.!

Seperti telah saya singgung di atas, bahwa mereka yang dibakar Sayyidina Ali ra. (jika benar terjadi) adalah kaum murtad atau zindiq (keluar dari Islam), atau kaum Musyrik/penyembah berhala… akan tetapi berita pembakaran itu tidak benar atau paling tidak sangat meragukan….

Berita itu hanya diriwayatkan oleh Ikrimah –sahaya Ibnu Abbas ra- yang dikenal berfaham Khawârij (yang tentunya sangat membenci Ali ra. dan selalu berusaha menjelak-jelakkan Ali ra.)… Selain itu berita pembakaran oleh Khalifah Ali ra. tersebut disampaikan kepada Ibnu Abbas (tuan Ikrimah), sementara ia sendiri tidak menyaksikan peristiwanya… perhatikan riwayat Imam Bukhari di bawah ini:

Ikrimah berkata:

أَنَّ علِيًّا (رضي الله عنه) حَرَّقَ قَومًا فَبلَغَ ابنَ عباس فقال: لو كنتُ أنا لَمْ أحْرِقْهُم، لأَنَّ النبي (ص) قال: لاَ تُعَذِبوا بِعَذلبِ اللهِ وَ لَقَتَلْتُهُم كما قال النبيَّ (ص): مَنْ بَدَّلَ دِيْنَهُ فَاقْتُلوْهُ.

“Sesunguhnya Ali ra. membakar suatu kaum lalu sampailah berita itu kepada Ibnu Abbas, maka ia berkata: “Jika aku (diposisinya) maka aku tidak akan membakar mereka, sebab Nabi saw. bersabda: “Jangan kalian menyiksa dengan sikaan Allah. Niscaya aku akan bunuh saja mereka, seperti sabda Nabi saw.: “Barang siapa mengganti agamanya maka bunuhlah ia!”.

Demikian diriwayatkan Bukhari dalam Shahinya:4/75 Bab Lâ Yu’adzdzibu Bi ‘Adzâbillah, hadis nomer 3017, sementara Muslim tidak meriwayatkannya.

Ketika itu Ibnu Abbas ra. tidak berada di kota Kufah, ia berada di kota Bashrah.

Para ulama menjelaskan siapa sebenarnya kaum tersebut?

Ibnu Hajar al Asqallani berkata, “Dalam riwayat al Humaidi disebutkan: “Sesungguhnya Ali membakar kaum murtad yaitu kaum zindiq.”

Dalam sebuah riwayat dari Ikrimah juga ditegaskan bahwa mereka itu adalah kaum Zindiq.

Dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan bahwa “Didatangkan kepada Ali sekelompok kaum Zindiq dan bersama mereka kitab-kitab.”

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa:

كان ناسٌ يَعبُدُون الأصنامَ في السَّرِّ و يأْخُذون العطاءَ….

Ada sekelompok kaum yang menyembah berhala dengan sembunyi-sembunyi sementaara itu mereka mengambil santunan dari uang negara… .”

Jadi dari riwayat-riwayat yang dirangkum oleh Ibnu Hajar al Asqallani tidak ada sebutan apapun bahwa kaum yang dibakar Ali itu (sekali lagi jika benar terjadi pembakaran) adalah mereka yang mempertuhankan Ali ra. seperti yang dikatakan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb!!

Sementara itu, di antara para ulama ada yang menolak berita pembakaran tersebut. Ammâr adz Dzahabi berkata, “Ali tidak membakar mereka, akan tetapi ia menggali lubang-lubang lalu memasukkan mereka ke dalamnya dan antara satu lubang dengan lubang lainnya dibuatkan tembusan untuk asap dan asap itu dialirkan ke setiap lubang.” (Lebih lanjut baca Fathu al Bâri,12/118-119)

Itulah riwayat yang disampaikan oleh saksi mata peristiwa tersebut. Hal itu dilakukan Ali ra. sebagai bentuk peringatan keras untuk orang-orang lain, sebab mereka selama ini mengelabui pemerintahan Islam dengan menerima uang negara yang khusus untuk umat Islam sedangkan mereka adalah kaum Musyrik!

Bisa jadi pengasapan itu yang menyebabkan kesalahan dalam anggapan sebagian orang…. Sebab sulit rasanya kita membenarkan pembakaran oleh Sayyidina Ali ra. itu terlebih bahwa beliau ra. adalah perawi hadis Nabi saw. yang berbunyi:

لاَ يُعَذَِبُ بالنار إلَّ رَبُّ النارِ

“Tidak boleh menyiksa dengan api kecuali Tuhan ppencitpa Api.”

Dan tidak ada satu riwayat shahih pun yang mengatakan bahwa ada sahabat Nabi saw. yang membakar seseorang dengan api kecuali apa yang dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar ra. yaitu ketika beliau membakar Fujâah as Sulami yang telah murtad!

Dari sini Anda dapat menilai sejauh mana kesesuaian ucapan Syeikh di atas dengan realita dan sejarah otentik!

Jadi sepertinya perlu diwaspadai pemberitaan bahwa Sayyidina Ali ra. membekar suatu kaum, sebab Nabi saw. telah melarang dengan keras perlakuan itu…. jangan-jangan itu hanya kepalsuan yang disengaja untuk menjelak-jelakkan Sayyidina Ali ra! Apalagi jika kita ketahui berita itu disampaikan oleh seorang Khawârij yang jelas-jelas membenci Sayiidina Ali ra.

Bukankah kita diperintah untuk berhati-hati dan selalu waspada terhadap setiap berita yang dibawa oleh seorang yang fasiq?!

Allah SWT berfirman:

يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا إِنْ جاءَكُمْ فاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصيبُوا قَوْماً بِجَهالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلى‏ ما فَعَلْتُمْ نادِمينَ.

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurât [49];6)[1]

Dan apa bukti ucapan Syeikh bahwa: Bagaimana para sahabat bersepakat untuk membunuh mereka dan mengafirkan mereka? Apakah kalian mengira para sahabat mengafirkan sesama muslim?

Dan demikianlah Syeikh membangun dasar-dasar pengafiran kaum Muslim! dan yang lebih berbahaya darinya adalah semua kenaifan itu ia jadikan dasar untuk menghalalkan darah-darah umat Islam! Dan akhirnya…. Syeikh meyakinkan para pengikutnya yang rata-rata adalah Arab Baduwi awam yang hidup jauh dari peradaban bahwa kaum Muslim (selain pengikutnya) adalah kaum Kafir dan harus dibunuh… diperangi… darah-darah mereka adalah halal seperti Ali menghalalkan darah-darah kaum Muslim! Itulah inti dari semua penipuan dan kepalsuan analisanya… . yang penting kaum baduwi itu dapat dicuci otak mereka bahwa kaum yang sedang mereka perangi adalah kaum kafir! Yang halal darah-darah dan kehormatan mereka! Dan itulah kenyataannya dalam sejarah! Lumuran darah merah segar kaum Muslim pecinta dan pengkiut setiap Rasulullah saw. telah “menghias” lembaran sejarah kelam kaum Wahhâbi sejak awal kemunculannya!

Bukti Kenaifan Imam Besar Wahhâbiyah

Dari ini semua dapat Anda buktikan betapa naif dan ngawurnya kesimpulan yang dibangun oleh Imam Besar Wahhâbiyah; Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb ketika ia menyamakan status antara kaum Zindiq, atau para penyembah berhala, atau bahkan penyembah Ali ra. dengan kaum Muslimin yang bertawassul dengan seorang nabi atau rasul atau seorang hamba Allah yang shaleh atau beristighâtsah dengan mereka agar mereka berkenan mendoakan untuknya atau memintanya untuk menjadai syafî’ (pemberi syafa’at)…. sementara itu mereka tetap konsisten dengan akidah tauhdinya, tidak menyekutukan Allah dengan siapapun dan atau apapaun, tidak mengkufuri dan mengingkari satu bagaian pun dari dasar-dasar agama yang disepakati…. lalu apa salah dan dosa orang yang berkeyakinan seperti itu sehingga oleh Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dan kaum Wahhâbiyah dikafirkan…. dihalalkan darahnya?!

Adakah kesesatan pikiran dan arogansi sikap yang lebih dari itu?!

Seperti telah saya sebutkan sebelumnya bahwa semua alasan yang diajukan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb untuk menjatuhkan vonis kafir atas kaum Muslimin adalah tidak berdasar! Ia hanya ditegakkan di atas syubhat-syubhat palsu dan bukan bukti otentik! Atau ditegakkan di atas analisa dangkal dan awam bukan analisa akurat dan jitu!

Dan setelah ini kita akan menganalisa alasan berikutnya yang diajukan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb untuk mendukung vonis pengafiran yang ia jatuhkan ke atas kaum Muslimin! Dan alasan itu tidak kalah naif dan awamnya dari alasan-alasan sebelumnya…..

Nantikan dan buktikan!


[1] Ayat di atas berdasarkan riwayat-riwayat shahihah turun berkaitan dengan kebohongan seorang sahabat dari kalangan bani Umayyah yang bernama Walîd ibn ‘Uqbah (yang tentunya sangat diagungkan para kroni bani Umayyah sekarang ini), karenanya mereka sangat keberatan jika sang sahabat itu digelari Fâsiq!

Ibnu Katsir berkata, “Dan banyak dari para mufassir menyebutkan bahwa ayat ini turun untuk Al Walîd ibn ‘Uqbah ibn Abi Mu’aith ketika diutus untuk memungut shadagah bani Mushthaliq, kisah itu telah diriwayatkan dari banyak jalur, jalur paling bagus adalah apa yang diriyawatkan Imam Ahmad… . Kemudian ia menyebutkan beberapa riwayat tentangnya dari riwayat Imam Ahmad, Ibnu Jarir ath-Thabari. Ia juga mengataka, “Tidak sedikit dari kalangan salaf yang mengatakan bahwa ayat ini untuk Al Walîd ibn ‘Uqbah, di antara mereka adalah Ibnu Abi Laila, Yazid ibn Ruumân, Al-Dhahhâk dan Muqâtil ibn Hayyân.” (Ibnu Katsir. Tafsir al-Qura’n al-Adziim. Vol.4,208-210. Dâr al-Mâ’rifah–Beirut. Tahun1400 H/1980 M.)

Al Qurthubi dalam tafsirnya, setelah mengatakan bahwa ayat ini turun untuk Al Walîd, menukil riwayat dari Qatadah… “Lalu Allah menurunkan ayat ini; dan al Walîd dinamai fasik yaitu pembohong. Ibnu Zaid berkata, “Fasik artinya al kadzdzâb, si pembohong yang sangat. Abu al Hasan al-Warrâq berkata, “Artinya: yang terang-terangan menampakkan dosa. Ibnu Thahir berkata, “Yang tidak malu terhadap Allah…” (Al-Qurthubi. Al-Jaami’ li Ahkaam alqur’an. jilid. IIX, juz.16, hal.311-312)

3 Tanggapan

  1. Assalamu alaikum ustad Abu Salafy

    Terima kasih atas kajian kasyfu syubuhatnya
    antum telah membikin pengekor abdul wahab si -pembantai dan pengafir umat bersyahadat- marah. ini bukti mereka krisis hujjah dan dalil.

    Terima kasih antum juga telah membikin marah pengekor buta “syaikhul Nifaq” Ibnu Taymiah -si Pembenci Ali bin Abi Thalib- dan pencinta kaum bughot wal nifaq Muawiyah bin Abu Sufyan dan bani umayah cs.

    Rasul saw dalam hadis shahihnya telah mengisyaratkan bahwa salah satu tanda nifaq adalah membenci Ali bin Abi Thalib ra. dan Ibnu Taymiah “syeikhu ahl nifaq” dalam statement2nya telah mendemonstrasikan kebenciannya. walau para wahabiyun berusaha menakwil-nakwil ucapannya.

    Salamun alaikum Ya Abu Salafy
    teruskan berjuang
    Semoga tetap tabah dan sabar menghadapi penerus kaum khawarij dan nawashib moderen (Wahhabi)
    Semoga taufiq Allah selalu menyertaimu
    Barakallahu fiikum
    Wallahu Mustaan

    wassalam

  2. Ma`af, mas…
    Kami beragama dan beribadah karena Alloh, bukan karena Wahabi, ….
    sebaiknya anda cuci otak dulu dari pengaruh doktrin ajaran penganut bid`ah!
    karena sudah barang tentu mereka akan mencari cara dengan berbagai jalan untuk melenyapkan Wahabi.
    Pasalnya, Wahabi yang berpijak pada akidah murni diatas tauhid yang hak, sangat banyak membongkar dan menelanjangi kesesatan kaum penganut bid`ah ini.
    jadi wajar lah, semua fakta dikumpulkan, dan dalili dalil dicari dan diterjemahkan menurut otak dan hawa nafsunya untuk mengkounter paham wahabi, toh yang membaca atau yang mendengarkan orang awam semua, apalagi banyak diantara umat ini yang cenderung fanatik buta.
    dengan mudah mereka dikelabui dengan dalil-dalil yang diklaim sebagai pembenaran pendapat mereka.
    Satu contoh bahwa perbuatan bid`ah itu dengan dalil : “barangsiapa yang memulai kebaikan dan kebaikan iti diikuti oleh orang lain, maka dia akan mendapat pahala kebaikan dari orang yang mengikutinya”.
    dalil ini sangat populer untuk membenarkan perbuatan bid`ah tersebut.
    Ga nyambung ya ?
    Bauat kami, Siapapun Wahabi, dan bagaimanapun Syeikh Abdul Wahab, dia hanyalah manusia biasa yang tidak patut diikuti selama ijtihadnya menyalahi Qur`an dan Sunnah.
    Demi Alloh”…saya banyak belajar dari mereka dan jauh sekali dari anggapan dan tuduhan orang-orang ahli bid`ah yang kebakaran jenggotnya karena pahamnya telah dilucuti orang-orang wahabi.
    yang saya dapatkan dari mereka sungguh pemahaman yang kuat dan masuk akal, mereka selalu berhujah diatas atsar dan dalil yang sohih.
    saya kira apa yang dipahami oleh abu salaf ini sangatlah keliru,
    Syeikh Wahab ini mengkafirkan orang bukan atas nafsunya, tapi beliau hanya menyampaikan atas dasar dalil yang jelas.
    “…..dan diantara mereka ada yang mengimani sebagian dan mengingkari sebagia dan mereka mengambil jalan tengah antara islam dan kafir, merekalah sebenar-benar orang kafir”.
    ini ayat Alloh yang menyatakan demikian.
    Apakah kalau ada orang yang jelas-jelas maling, yang terlihat oleh mata kepala kita sendiri, kita berdosa mengatakan dia maling?
    Kenyataan yang ada sekarang, hukum Al Qur`an dipaksa dan dicocok-cocokkan dengan kondisi jaman yang tidak jauh beda dengan versi jahiliah jaman dulu.
    Hukum Al Qor`an adalah hak mutlak Alloh Zat Yang Maha Sempurna ilmunyNya.
    Apakah Al Qur`an harus mengikuti jaman, atau jamannya yang harus mengikuti Al Qur`an ???
    jaman atau peradaban diciptakan oleh manusia jahil, sehingga bisa kita lihat fenomenanya telah membuahkan kebejatan moral!
    sementara Al Qur`an diciptakan Alloh Zat Yang Maha Luas IlmuNya.
    Selamat Bertobat, Wahai Kaum Pengikut KESESATAN!

    Abu Salafy:
    Gus Ror, komentar Anda saya serahkan kepada pembaca, saya yakin pasti mereka akan melihat bahwa komentar Anda ini tidak nyambung…. tapi nggap apalah kami muat… tapi kalau komentar lagi yang nyambung ya?!

  3. hey itu yang ngasih komen bener2 jaka sembung bawa golok…mas ahlul bid’ah tuh siapa pakai dalil mas…jangan ngomong ngikut qur’an dan hadits tapi isi pengajiannya hampir semuanya cuma mengelakan ulama,membid’ahkan orang…apa begini yang ada di qur’an dan hadits…anak kecil juga bisa aja ngomong sembarangan…apa rasullulah berdawah kaya nt yang penuh kedengkian…dasar wahabi penipu…cuma orang2 tolol ga ngerti agama aja ikut wahabi terkutuk mah…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s