Fatwa Haus Darah Mufti Wahhâbi; Ben Bâz

Siapa Yang Tidak Meyakini Allah Dapat Dilihat Dengan Mata Telanjang Hari Kiamat Maka Ia kafir, Murtad dan Sesat

Permasalahan apakah kelak di hari kiamat Allah SWT dapat dilihat atau tidak oleh umat manusia, khususnya yang mukmin adalah masalah yang telah lama menjadi perselisihan para ulama dan ahli teologi Islam. Sekelompok ulama dan teoloq Islam meyakini bahwa Allah SWT kelak bisa dilihat oleh kaum Mukmin… mereka adalah kelompok ahli hadis dan penganut aliran teoloqi Asy’ariyah (yang dianggap sesat dan Ahli Bid’ah kendati meyakini ru’yatullah). Kelompok kedua menolak keyakinan tersebut. Mereka mengatakan bahwa umat manusia tidak akan dapat melihat Allah SWT dengan mata telanjang… akan tetapi mereka dapat menyaksikan-Nya dengan mata hati, yaitu pelalui pengenalan yang sejati.

Kedua kelompok aliran ini sama-sama mengajukan dalil-dalil mereka, baik dari Al Qur’an maupun Sunnah (hadis/riwayat), selain itu kelompok kedua menyajukan keberatan mereka dengan menggunakan dalil aqli (logika)…. Kelompok pertama menyebutkan sederatan ayat dan hadis yang diriwayatkan dari Nabi saw., sementara kelompok kedua juga mengajukan beberapa ayat yang menjadi bukti ketidak mungkinan melihat Allah, disampin mereka keberatan dengan penafsiran kelompok pertama atas ayat-ayat yang diajukan sebagai dalil, serta menolak keshahihan hadis/riwayat ru’yah.

Terlepas dari itu semua…. Dan terlepas dari nanadiantara kedua pendapat di atas yang benar, adalah tidak Islami ketika kita mengafirkan kelompok yang tidak meyakini bahwa Allah dapat dilihat di hari kiamat nanti!

Sebab senjata pengafiran adalah berbahaya dan tidak boleh digunakan sembarangan dalam kasus-kasus yang belum diijma’kan oleh ulama umat Islam!

Sikap provokatif dan mempertajam penyimpulan serta memaksakan penafsiran dan menuduh pihak lawan mengkufuri ayat-ayat Al Qur’an dan atau membunagn Sunnah adalah sikpa arogan yang hanya mencerminkan kesempitan perbikir, kesempitan hati dan sekaligus sebagai bukti kedangkalan dan kecupetan wawasan serta bergerak dalam poros pendangkalan wawasan intelektual umat pula!

Mereka yang menolak bahwa kaum Mukmin kelak di hari kiamat dapat melihat Allah SWT, sama sekali tidak mengingkari ayat-ayat Al Qur’an! Yang mereka ingkari adalah pemahaman kelompok pertama!! Mereka tidak mendustakan sunnah Nabi saw.! Yang mereka tolak adalah keshahihan hadis-hadis itu!!

Dan area perbedaan tafsir dan pemahaman tentang ayat-ayat Al Qur’an adalah luas di hadapan para ulama!

Perbedaan dalam nenerima atau menolak status sebuah hadis adalah biasa terjadi di antara ulama!

Lalu mengapa sekarang, moncong-moncong meriam-meriam pengafiran itu kita arahkan kepada kaum Muslim yang berbeda pendapat dan penafsiran dengan kita?!

Semua yang dijadikan dalil pendukung masih bersifat dzanniyah… makna ayat itu masih bersifat dznniyah…. Status keshahihan hadis itu bersifat ijtihadiyah! Klaim adanya ijmâ’ para sahabat hanya katanya! Adapun Ijmâ’ Ahlusunnah bukan jaminan selalu benar… yang dijamin benar adalah ijmâ’ umat Islam! Ahlusunnah adalah sebagian dari umat Islam itu!

Tetapi berpeda dengan para mufti haus darah Wahhabi, yang dalam kamus mereka hanya ada tiga kata yang pantas diterapkan kepada siapapun yang tidak sependapat dengan Wahhabi, Ahli Bid’ah yang dhâllun/sesat… kalau agak parah, statusnya dinaikkan menjadi murtad dan kemudian divonis Kafir Musyrik!!

Itulah yang akrab kita dengar dari para Mufti Setengah Alim setengah Jahil, yang bisanya hanya mengetok palu sambil menjeri: Musyrik!! Musyrik!! Musyrik!! Hadza Syirk!! Hadza Syirk!! Bid’ah!! Bid’ah!! Bid’ah!! Murtad!! Murtad!! Murtad!!

Semoga umat Islam diselamatkan dari mufti-mufti yang hanya merunyamkan keadaan mereka.

Mufti Agung Wahhabi Ben Bâz berfatwa:

Ketika masalah ru’yatullah ditanyakan kepada Mufti Wahhabi Ben Bâz, ia tidak segan-segan menvonis siapa saja yang tidak meyakininya sebagai kafir dan murtad yang sesat!!

Sekali lagi saya katakan, bahwa menvonis kafir bagi para mufti Wahhabi memiliki kenikmatan tersendiri yang mungkin lebih ia nikmati dari para pemandang wajah Allah itu sendiri… seakan mereka itu merasa paling membentengai Islam jika telah menyuarakan vonis kafir salah sasaran itu!! Na’udzu billah minal Khidzlân.

Teks Fatwa Ben Bâz:

Pertanyaan:

حكم من أنكر رؤية الله في الآخرة

Apa hukumnya orang mengingkari Ru’yatullah di akhirat?

Jawab:

رؤية الله في الآخرة ثابتة عند أهل السنة والجماعة من أنكرها كفر، يراه المؤمنون يوم القيامة ويرونه في الجنة كما يشاء بإجماع أهل السنة

“Ru’yatullah di akhirat adalah tetap menurut Ahlusunnah wal Jam’ah, dan barang siapa mengingkarinya maka ia kafir… kaum Mukminin pada hari kiamat akan melihatnya di surga seperti diijmâ’kan Ahlusunnah… “ (http://www.binbaz.org.sa/mat/4238)

Fatwa Kedua:

Setelah berpanjang-panjang menyenutkan beberapa ayat dan hadis dalam masalah itu, Ben Bâz (Si penentu iman dan kekafiran umat Islam mengetuk palu takfirnya dengan mengatakan):

فمن أنكر الرؤية فهو مرتد ضال. من أنكر رؤية الله للمؤمنين كلهم له يوم القيامة وفي الجنة فهو ضال مرتد – نسأل الله العافية -.

“Barang siapa mengingkari Ru’yatullah maka ia adalah orang murtad yang sesat. Dan barang siapa mengingkari bahwa kaum Mukminin semuanya pada hari kiamat akan melihat Allah maka ia orang sesat yang murtad. Kita memohiong dari Allah keselamatan.” (http://www.binbaz.org.sa/mat/10369)

Inilah fatwa haus darah edis Mufti Agung Wahhabi!

38 Tanggapan

  1. Ya wajar lah…lha wong Bin Baz itu buta, dia khan merindukan melihat sesuatu makanya gak papa dech dia berkhayal dengan melihat keindahan sesuatu…akidah melihat Allah di akherat dari ulama Saudi itu -yang rata-rata jereng setengah buta atau buta betulan- akibat dari girangin hati untuk melihat sesuatu, walaupun itu terjadi di akherat kelaki…bagi ulama Wahaby Saudi yang buta total dan ingin melihat, silahkan bersegera untuk mampus dech….:P

  2. Abu Salafy berkata:
    Sekelompok ulama dan teoloq Islam meyakini bahwa Allah SWT kelak bisa dilihat oleh kaum Mukmin…(Kelompok Pertama)=====> INTINYA BISA MELIHAT DENGAN MATA TELANJANG
    Kelompok kedua menolak keyakinan tersebut. Mereka mengatakan bahwa umat manusia tidak akan dapat melihat Allah SWT dengan mata telanjang… akan tetapi mereka dapat menyaksikan-Nya dengan mata hati, yaitu pelalui pengenalan yang sejati.=====> INI JUGA BISA MELIHAT TAPI BUKAN DENGAN MATA TELANJANG

    Jadi memang betul bagi orang yang mengingkari (sbgmana disebut ben baz) dapat melihat allah (baik dgn mata telanjang atau bukan dengan mata telanjang) adalah kafir murtad karena dia tidak yakin dengan firman allah dan hadist rasulullah. ini yang bisa difahami dari perkataan itu, tapi namanya abu salafy sudah gelap mata dan gelap hati ya beginilah yang diutarakannya……..(dari fatwa diatas juga tidak dikatakan melihat yang seperti apa kan???)

    Selain itu abu salafy ana anggap juga tidak tegas dalam menyikapi kedua kelompok itu, terbukti dengan tidak menetapkan mana yang benar menurut nya (RAFIDHAH) karena ia cuma berkata ini dan itu tanpa menunjukkan mana yang dianggapnya pendapat yang rajih. (atau mungkin abu salafy berada ditengah2 antara melihat dan tidak yaaaaaa)

    Abu Salafy:

    لساني كليلٌ لإجابة مَن يجهل كلامَ العقلاء
    و عرضي عزيزٌ على أن أُنازلَ الأنذال الحمقاء
    و وقتي نفيس أن أشافه السفهاء

    Fahami tulisan kami agar Anda layak digolongkan kaum uqala’

  3. salam buat abu salafy

    anda mengatakan :

    Kelompok kedua menolak keyakinan tersebut. Mereka mengatakan bahwa umat manusia tidak akan dapat melihat Allah SWT dengan mata telanjang… akan tetapi mereka dapat menyaksikan-Nya dengan mata hati, yaitu pelalui pengenalan yang sejati.

    Apa ia ???ada kelompok dari dari kalangan Islam khususnya salafushsholeh yang menafikan Allah dapat dilihat????kalo ada siapa???kalo mu’tazilah jelas mereka menafikan,kalo salafushsholeh…..

    Pendapat anda mata hati????mana dalilnya

    Abu Salafy:
    Siapa salafushaleh yang ANda maksud? Yazid? Marwan? Abdurrahman bin Muljam? Ibnu Tai miyah? atau siapa?
    Kamu coba tanyakan kepada ustadz Salafi kamu, bagaimana pendapat Sayyidatuna Aisyah (istri Nabi saw.) tentang melihat Allah dengan mata telanjang? beliau termasuk Salafushaleh kan?!

  4. berkata al-imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah:
    فلما أراد الانتظار لم يقل ” إلى ” فلما قال سبحانه : ( إلى ربها ناظرة ) ( 23 / 75 ) علمنا أنه لم يرد الانتظار وإنما أراد نظر الرؤية
    ولما قرن الله عز وجل النظر بذكر الوجه أراد نظر العينين اللتين في الوجه كما قال : ( قد نرى تقلب وجهك في السماء فلنولينك قبلة ترضاها ) ( 144 / 2 ) فذكر الوجه وإنما أراد تقلب عينيه نحو السماء ينظر نزول الملك عليه يصرف الله تعالى له عن قبلة بيت المقدس إلى القبلة
    tatkala Allah Ta’ala berfirman (kepada Rabbnya-lah mereka melihat) al-Qiyamah:23, tahulah kita bahwa maksudnya bukan menunggu tetapi melihat dengan penglihatan. ketika Allah menyatakan kata melihat dengan kata wajah maka maksudnya melihat dengan kedua mata yang ada di wajah. sebagaimana firman Allah: “sungguh Kami (sering) melihat wajahmu melihat kelangit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke qiblat yang kamu sukai, (al-Baqarah:144), Dia menyebutkan wajah dan yang Dia maksud adalah menengadahkan kedua matanya ke langit menunggu malaikat turun untuk memindahkan qiblat dari BAitul MAqdie ke Ka’bah” (al-Ibanah 2/38-39, tahqiq: DR. Fauqiyyah Husain Mahmud, Dar al-Anshar)

    Abu Salafy:
    menafsirkan kata wajhun dengan ainain adalah ta’wil bung! mengapa tidak diartikan aja apa adanya?! Biar tambah kelihatan jahilnya!! dalam istilah para ahli balaghah disebut dengan:
    إطلاق الكل و إرادة الجزء
    Yang disebutkan kata yang menunjukkan semua (wajah) sedangkan yang dimaksudkan adalah sebagian yang ada di wajah (yaitu kedua mata)

    kaidah itu bagian dari majaz! dan majaz itu bukan hakikah!! Majaz itu pemalingan sebuah kata dari makna aslinya kepada makna lain yang sesuai karena ada qarinah! itu semua gamblang dan jelas bagi pelajar pemula, tidak perlu harus jadi JONGOSNYA TUAN-TUAAN WAHABI ARAB!!
    Tapi sayangnya Ibnu taimyah (gembongnya kaum wahhabiyah salafiyah) menolak adanya majaz! Makanya pemujanya berantakan pemahaman agama mereka!
    Itu bukti nyata bahwa Imam Asy’ari mau mena’wil tidak seperti kaum Wahhabi!

    • Abu Salafy gak usah serius banget, nanggapi komentar Wahabi pake nyebut-nyebut ilmu balaghah segala. Percuma bung, mereka gak mungkin ngerti. Wong mereka itu bisanya cuma mengkafirkan sesama muslim kok. Lanjut aja bung, gonggongan mereka gak usah dilayani.

    • Coba para Wahabiers mengartikan ayat/hadis (mungkin) ini :MAN KAANA FII HAAZIHI A’MAA FAHUWA FIL AAKHIRATI A’MAA-” ()

  5. buat akh pro abu salafy jangan terlalu keras ……..

  6. Coba para syiah Wahabi mejelaskan pd kita wajah Allah itu kaya apa sih dan matanya tuhan Wahabi ada berapa dan bgm cara melihat. Agar kita nanti tdk salah melihat. Jgn2 Iblis dibilang Allah. Jd hrs jelas sifatnya. Mungkin juga mereka bisa menggambarkan rupa serta bentuk iblis. Dan mereka juga bisa melihat iblis yg selalu bersama kita


  7. COBA LIAT SITUS:
    rompaklah-malingsia.blogspot.com

  8. dimanakah ben baz meletakkan akalnya???

  9. Makin tolol aja Abusalafy ini…..udah tolol kasar lagi..duh aduh..
    Dasar pencium pantat Rafidhah

  10. rafidhoh itu cewe ato cowo sih sampe2 abusalafy dikatakan mencium pantatnya?

  11. Subhanallah, alangkah menakjubkannya ummat abad ini.
    Mereka menilai dan menghakimi para ulama padahal mereka awwam.
    Mereka menimbang pendapat ahlul ‘ilmi padahal mereka penuntut ilmu.
    Yaa Allah, ampunilah ulama-ulama dan para pemimpin kami. Jadikanlan mereka imam yang akan membawa kami kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.
    Yaa Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kebodohan dan mengikuti perkara yang kami tidak memiliki ilmu tentangnya.
    Aamiin Yaa Mujiibassaailiin.

  12. @ aburahat
    komentar antum yang berbunyi:
    Coba para syiah Wahabi mejelaskan pd kita wajah Allah itu kaya apa sih dan matanya tuhan Wahabi ada berapa dan bgm cara melihat. Agar kita nanti tdk salah melihat. Jgn2 Iblis dibilang Allah. Jd hrs jelas sifatnya. Mungkin juga mereka bisa menggambarkan rupa serta bentuk iblis. Dan mereka juga bisa melihat iblis yg selalu bersama kita

    Setahu saya kita bisa dan boleh mengatakan apa2 yang ada kabar tentang sifat allah baik dalam qur’an atau sunnah sedang yang tidaka ada kabar padanya maka kita dilarang untuk mengada2kannya agar tidak terperosok pada jurang tasybih selain itu pertanyaan antum itu kesannya konyol dan ngebanyol yang gak bikin kita ketawa..

  13. Dalam buku ASWAJA (maksudnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ahnya Kang Abu Salafy) ternyata isinya lain. Tauhidnya hanya Rububiyah saja. Sedangkan Tauhid ASWAJAnya para Sahabat (Salafush Sholeh), Tauhid Rububiyah, Uluhiyah serta Asma wa Sifat.

    Pantas aja dedengkotnya kang Abu Salafy termasuk tokoh pluralisme.

    Mumpung masih ada waktu untuk bertobat segera bertaubat kang, serta meluruskan aqidahnya sesuai aqidah para sahabat Rasulullah.

    Abu Salafy:

    Sepertinya saudara masih senagn dengan istilah-istilah Wahhabi tentang pembagian Tauhid yang merupakan pangkal kesalahan Wahhabi dalam memahami akidah Islam dan yang menjerumuskan mereka ke dalam pengafiran kaum Muslim selain Wahhabi. Jadi lebih baik luangkan waktu Anda untuk mendalami dahulu maalah ini baru setelahnya silahkan Anda berbicara.

  14. @Ibnu Ababil Al Jiribuni As-Salafy

    Subhanallah, alangkah bodohnya umat abad modern ini. Masih ada orang yang mau membela orang-orang yang jelas membikin keonaran dan menebarkan kebencian serta permusuhan. Yang lebih bodoh lagi, orang-orang yang seperti itu sifatnya justru dianggap sebagai ulama sementara orang yang berwawasan jernih yang mau mengkritisi penyimpangan mereka malah dianggap sebagai orang yang baru menuntut ilmu.

    Sungguh tidak mungkin tahu siapa ulama kecuali Ulama, Para pengikut wahhaby nampaknya silau dengan para idolanya yang menulis berjilid-jilid buku. (walaupun buku-buku itu tidak ditulis atas dasar ilmu tetapi atas dasar kebencian dan permusuhan) Saking silaunya mereka itu, jangankan untuk mengkritisi pendapatnya menatap wajahnyapun mereka tak ada keberanian.

    Yang lebih aneh, dari mulut orang seperti ini kok masih bisa keluar ucapan ” Tinggalkan ta’ashshub buta mari kita kembali kepada quran dan sunnah!”

    Benar-benar aneh n benar-benar simelekete.

    Ya Allah tunjukkan orang yang bingung seperti ini agar tidak bikin keruawetan ditengah-tengah umatMu yang akan mengikuti petunjukMu.

    Amin Ya Robbal “alamin !

  15. Blog ini bukan tempat memaki atau memfitnah. Blog ini yg bebicara dan membahas yg menjadi masalah dlm agama Islam. Klu anda hendak memaki dan memfitanah saya tunjukan blognya yaitu BLOG WAHABI. Disana anda senaknya memaki dan memfitnah
    @Ibnu Ababil
    Anda benar kasihan mereka2 seperti abdil wahabi, benbazz dll

  16. pada berantem nih.. buktikan aja besok setelah tewas siapa yang masuk surga siapa yang masuk neraka…yang wahabi atau yang anti wahabi..

  17. @abuabu
    Pantatnya Bin Baz kali yang penuh koreng itu. hahaha…laknat salafy itu.

  18. biasa laah, artikel2 punya salafi murjiah begini selalu mencerca ulama. Tapi yg jelas kafir mereka nggak permasalahkan, padahal jelas orang kafir itu musuh islam.
    hai salafi murjiah si ruwaibidhoh!!! segera tobat dari aqidahmu yg sesat!!!

    Abu Salafy:
    سمعنا و أطعنا

  19. @ abuabu

    emangya lu tau ketika abusalafi mencium pantat shiahrafidah, alang ngonmong aja lu…

    • Abu Salafy gak usah layani komentar yang kampungan kayak gini. Wong namanya abu-abu, gak jelas warnanya kok. Cara berpikirnya juga pasti gak jelas juga!

  20. Yaa Allah, cukup Engkau saja yang menjadi saksi atas diri kami. Hanya kepada-Mu kami adukan duka hati kami atas tuduhan dan fitnah atas diri kami.
    Yaa Allah, ampunilah kami dan teguhkanlah hati kami untuk selalu berada dalam agama-Mu yang lurus.
    Yaa Allah, ampunilah Saudara-saudara kami. Sesungguhnya mereka tidak tahu… sesungguhnya mereka tidak tahu… sesungguhnya mereka tidak tahu…
    Kami serahkan segala urusan diantara kami kepada-Mu. Engkaulah sebaik-baik hakim. Cukuplah Engkau menjadi saksi antara kami dan saudara-saudara kami.
    Aamiin Yaa Mujiibassaailiin.

  21. Yaa Allah, saksikanlah…
    Bahkan berdo’a untuk kebaikan Saudara-saudara kami pun telah terhalang…
    Laa haula wa laa quwwata illa billaah

  22. Yaa Allah,
    Segala puji bagimu yang telah membuktikan kepada hamba, jalan siapa yang lebih dekat kepada kebenaran.
    Sesungguhnya hamba-hamba-Mu yang menetapi kebenaran tidak akan peduli dengan celaan orang yang mencela karena mereka yakin akan pertolongan-Mu.
    Alhamdulillah.

  23. Ya Allah yaa Rabbi…kokohkanlah hati kami di atas agamamu…
    Berilah pd kami ilmu yg bermanfaat utk diri2 kami dan kaum muslimin…
    Selamatkanlah kami dari ketergelinciran,kesesatan,dan penyimpangan…
    Ya Allah…berilah kesabaran pd kami dalam api fitnah yg dihembuskan…
    Jauhkan kami dari perdebatan tak berujung…
    Kami berlindung pdMu dg nama-namaMu yg indah…dg KeagunganMu,KekuasaanMu,dan KemahapengampunanMu…
    Faghfirlana yaa Ghafar…wa atubu ilaik…
    Aamiin yaa Mujibas Sailin….

  24. @ibnu ababil

    @abu amer

    kenapa kang …gusar ya setelah yg dibidáh2kan teryata ada hadistnya, bagus anda berdoa semoga Alloh mengabulkan doamu.

  25. Asssalmulikum
    Astagfirallah…..
    segeralah bertaubat saudara2ku, berbicaralah yang baik bila kamu mengaku ISLAM
    semoga Allah SWT memberikan kita taufik dan hidayah
    Wassalm..

  26. Pak Abu Salafy mohon Penjelasanya Tentang Respon para Ulama menanggapi Fatwa Arogan Ulama Wahaby Apakah para ulama berdiam diri dg Fatwa tersebut ..

    Kemudian saya ingin Minta Penjelasan dari Ustd mengenai Hadist :

    ثُمَّ إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ قَالَ يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى تُرِيْدُوْنَ شَيْئًا أَزِيْدُكُمْ فَيَقُوْلُوْنَ أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوْهَنَا أَلَم تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنْجِيْنَا مِنَ النَّارِ قَالَ فَيَكْشِفَ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوْا شَيْئًا أَحَبَّ إلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ. (رواه مسلم)

    Ini Maksud Bagaimana tentang “wajhu” karena jika dizahirkan akan menjadi Wajah” Apakah Wajah Alloh seperti Wajah kita atau Bagaimana ….

    Kemudian yg ini

    قَالَ يَاإِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ. ]ص: 75

    kemudian yang ini…

    جَاءَ حَبْرٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَوْ يَا أَبَا الْقَاسِمِ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى إِصْبَعٍ وَاْلأَرَضِينَ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْجِبَالَ وَالشَّجَرَ عَلَى إِصْبَعٍ وَالْمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ وَسَائِرَ الْخَلْقِ عَلَى إِصْبَعٍ ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ فَيَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَنَا الْمَلِكُ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَجُّبًا مِمَّا قَالَ الْحَبْرُ تَصْدِيقًا لَهُ ثُمَّ قَرَأَ ))وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَاْلأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ(((متفق عليه)

    Ini bentuk Takwilnya Bagaimana Mohon Penjelasanya Ustd…

    Abu Salafy:

    Riwayat-riwayat seperti itu perlu dicermati dengan teliti… tidak jarang campur tangan para perawi dalam meramu redaksi membuat kekacauan dalam makna dan kandungannya… contoh seperti hadis terakhir di atas, dikatakan bahwa nabi membenarkan apa yang dikatakan si pendeta Yahudi itu, sementara ayat yang beliau baca justeru mengecam sikap penilaian sebagain manusia terhadap Kemaha agungan Allah SWT.

  27. Sudah.. Sudah…
    Tak usah diperdebatkan…

    Langsung saja habisi musuh mu, yg berseberangan dengan dirimu…

  28. kerasnya wahhabi..smakin ngebuka mata ane klo wahhabi bnr2 jahil..hehe..ada tmen ane,dl pengikut wahhabi,tp akhrx dia kluar gara2 g nyaman dgn wahhabi..eh,antek2 wahhabi pgn bnh tmen ane..tp alhamdulillah akhrx antek2 wahhabi capek sndri memburu tmen ane..pantes abuamer n ibnu ababil g mw kluar dr wahhabi,takut mati dibunuh y oleh tmennya sndri?hoho..

  29. gini aja yang adil mungkin kita lihat saja besok di hari Ahir siapa yang masuk neraka.. Abulwahab atau ente …

  30. @Ibnu Ababil Al Jiribuni As-Salafy,

    Mas, saya sangat senang dengan doa anda, tetapi rasanya ada yang mengganjal hati saya, jangan-jangan doa yang anda ucapkan kurang ikhlas. Kalau doa anda ikhlas selayaknya ucapkan doa di keheningan malam dengan mencucurkan air mata. Karena boleh jadi doa dimaksud untuk tazkiyatun nafs, dan memberikan image kepada para pembaca bahwa anda adalah orang yang dekat dengan Allah.

    Adapun doa anda ” Yaa Allah, ampunilah Saudara-saudara kami. Sesungguhnya mereka tidak tahu…” doa ini kalau diucapkan dalam forum dialog seperti pada blog ini, jelas sangat tidak tepat.. Dengan doa anda ini seakan-akan anda akan membawa para pembaca bahwa :

    a- Yang benar dan sesuai dengan kebenaran adalah anda dan orang yang sejalan dengan pikiran anda.

    b. Orang lain yang berbeda dengan anda adalah tidak tahu dan yang mereka lakukan tidak benar karena dibangun di atas ketidak tahuan.

    Adapun Rosulullah, beliau layak mengucapkan doa itu karena beliau selalu benar Beliau selalu mendapat bimbingan dari Yang Maha Benar.

    Bagaimana pendapat anda kalau ada orang yang berdiskusi, kemudian masing-masing menganggap yang lain tidak tahu dan membaca doa seperti doa anda, bukankah ini salah pasang.

    Saya ingat dengan apa yang dikatan Imam Aly ibn Abi Tholib KW, ” Ucapan benar tetapi yang dimaksud adalah kebathilan”

    Jangan-jangan doa anda termasuk apa yang dikatan Beliau ?

    Semoga saja semua diantara kita mendapat keselamatan.

  31. 1. Tidak baik saling mencaci dan memfitnah, kalau diskusi yang ilmiah dong…
    2. Maaf, kayanya Abu salafy salah dalam memaham ayat yng dibacakan oleh rasulullah yang ada dalam hadits, sama sekali tidak ada kontradeksi antara pembenaran rasullah terhadap pendeta yahudi dan ayat yang beliau tanyakan, makanya baiknya abu salafy baca2 buku tafsir, jangan asal komentar dan sok pinter.

  32. @Unaesah Rasyidah

    yang jelas,,,,yang disebut musyabbihah dan mujassimah adalah yang menyerupakan Allah dengan makhluq….yang mengatakan bahwa Allah berjism…

    sementara para salaf mengatakan bahwa Allah tidak berbentuk jism…karena jism adalah ciri khas makhluq…sementara Allah adalah Khaliq….

    itulah yang benar…
    bukalah kitab tafsir mu’tabar dan kitab para ulama salaf…

    sekarang tinggal mau mengikuti musyabbihah mujassimah ataukah mengikuti para salaf….

    pilihan terserah anda…

    wassalam…

  33. yee saya aje , nurutin qur’an dan sunnah aje, ane orang betawi jadi bingung neeh….mane yang bener sih…!!!!!!

  34. khilafiyah ada dua:
    1. dalam furu’iyah namanya tanawwu’ ( bukan dalam bahasan ayat muhkam dan hadits shohih dan shorih ) seperti beda dalam bilangan shalat tarawih dll
    2. dalam ushul ( pokok ) namanya tadhood, spt. beda paham ttg ayat atau hadits shohih yg shorih ( jelas ) berakibat hukum, spt : haramnya nikah mut’ah/kontrak ( sunni ) bg syiah halal karena beda manhaj.
    masalah melihat ” ALLAH ” ada 2 mazhab : 1. Sunni : Allah bisa dilihat orng mukmin di akhirat saja tidak di dunia. (lampiran ada dalil2nya) sedang Nabi mi’roj melihat “ALLAH”dengan hatinya ( Q.S. An-Najm )
    firman Allah :
    “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabb-nya mereka melihat.” [Al-Qiyaamah: 22-23]
    “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (Surga) dan tambahannya.” [Yunus: 26]

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menafsirkan lafazh “jiyadah” (tambahan), pada ayat di atas dengan kenikmatan dalam melihat wajah Allah, sebagaimana diriwayatkan:

    Dari Shuhaib Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila ahli Surga telah masuk ke Surga, Allah berkata: ‘Apakah kalian ingin tambahan sesuatu dari-Ku?’ Kata mereka: ‘Bukankah Engkau telah memutihkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam Surga dan menyelamatkan kami dari api Neraka?’ Lalu Allah membuka hijab-Nya, maka tidak ada pemberian yang paling mereka cintai melainkan melihat wajah Allah Azza wa Jalla. Kemudian Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat ini: ‘Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (Surga) dan tambahannya.’” [Yunus: 26] [3]

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian, sebagaimana kalian melihat bulan pada malam bulan purnama, kalian tidak terhalang (tidak berdesak-desakan) ketika melihat-Nya. Dan jika kalian sanggup untuk tidak dikalahkan (oleh syaithan) untuk melakukan shalat sebelum Matahari terbit (shalat Subuh) dan sebelum terbenamnya (shalat ‘Ashar), maka lakukanlah.”[1]
    Adapun di dalam kehidupan dunia, maka tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah, sebagaimana firman-Nya

    “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dia-lah Yang Mahahalus lagi Maha Mengetahui.” [Al-An’aam: 103]

    Allah Subhanahu wa Ta’ala pernah berfirman kepada Nabi Musa Alaihissalam

    “Kamu sekali-kali tidak dapat melihat-Ku.” [Al-A’raaf: 143]

    Demikian juga sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

    “Ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang akan bisa melihat Rabb-nya hingga ia meninggal dunia”[4]

    “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS Al Kahfi: 110).

    Ibnul Qoyyim berkata, “Al Qur’an dan Sunnah yang mutawatir, serta ijma / kesepakatan para sahabat dan para ulama Islam serta ahli hadits menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala dapat dilihat pada hari kiamat dengan mata secara nyata, seperti halnya bulan, dapat dilihat dengan jelas pada malam purnama yang cerah dan seperti halnya matahari dapat dilihat dengan jelas di siang hari.” (lihat Haadii al Arwaah).

    saya ingin tanya :
    1. Mengingkari ayat muhkamat dari Al Quran apa hukumnya ?
    2. Mengingkari hadits Nabi Muhammad s.a.w. yang pasti shahihnya dan jelas maknanya, hukumnya apa ?

    Abu Salafy:

    Mas, pertanyaan Anda itu jawabnya sudah jelas1
    Siapa yeng mengkufuri barang satu ayat saja baik yang muhkam maupun yang mutasyabih hukum juga jelas!
    Tetapi jangan dicampur adukkan antaara menerima kequr’ana sebuah tesk suci dengan menolak tafsirnya yang disampaikan oleh seorang atau sekelompok ulama!
    adalah tidak jujur apabila kita menuduh seorang yang menolak tafsir ulama A bahwa ia telah mengingkari Al Qur’an!
    Demikain juga dengan menerima atau menolak hadis! yang menolak itu tentunya karena ia tidak meyakini bahwa ia adalah sunnah Nabi saw.
    Tetapi biasanya kaum awam berpikir bahwa jika ada seorang menolak hadis tertentu dituduhnya ia menolak Sunnah Nabi saw. dan kemudian divonis kafir!! Wal Iyadzu billah!
    Masalah Ru’yatullah adalah dalam koridor di atas! Tidak ada yang menolak AL Qur’an daan/atau hadis! yang ada adalah perbedaan dalam menafsirkannya atau menerima keshahihan hadisnya!
    Ketahuilah bahwa hadis tentang Ru’yatullah bukanlah mutawatir seperti yang dikatakan Ibnu Qayyim. Ia hanyaa beberapa hadis saja>
    Adz Dzahabi mengisakahkan ucapan Imam Ahmad, ia berkata:
    قال أحمد بن حنبل: أخبرني رجل من أصحاب الحديث أن يحيى بن صالح قال: لو ترك أصحاب الحديث عشرة أحاديث يعني هذه التي في الرؤية، ثم قال أحمد: كأنه نزع إلى رأي جهم.
    “Ahmad ibn Hanbal berkata, “Seorang dari Ahli Hadis berkata bahwa Yahya ibn Shaleh berkata, ‘Andai para ulama hadis mau meninggalakan sepuluh hadis, tentang Ru’yatullah maksdunya, (pastilah mereka berada dalam kebenaran).”
    Masalah ini insya Allah akan kami bahas tuntas dlam kesempatan lain. nantikan!!

  35. Ben baaz ben bahlul ben kempet…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s