At Tahaddi ‘Alâ al Muta’shshibil Balîd al Mutasammi Bi Benthaleb
التحدي على المتعصب العنيد المتسمي ب”بن طالب”.
أخي ابن طالب .
سلامٌ على من اتبع الهدى و جانب الباطل و الردى….
لقد طال إنتظاري وقل صبري من تَملُّصك من تلبية ندائي و قيامك بإجابة تحديي لك قيام شجاع باسل غير مُخنث و لا جبان مكسال، لكنك عن تلبية ندائي متخاذل و عن مبارزتِي فِي ميدان العلم و الحجاج متلجلج. ما هكذا شيمة العرب البواسل و ما هو من طباع الكرام الأصل. و لكن ماذا نقول لِ: “بن طالب” و قد تأصل فيه الْجبن و الخور فهو جبان خوَّار مخنث مخذول، أينما توجه الخذلان ظله و الخيبة نصيبه و حظه.
إن كنت يا “بن طالب” عربيا حقا و فيك دم شجعان العرب، لا دماء اليهود الجبناء الخونة فقم و انبذ عن هامتك رداء الكسل و الجبن و لبّ نداء منادٍ قد باح صوته من كثرة ندائك يا بن طالب المخذول!!
Pengumuman Untuk Akhi Benthaleb
Setelah sekian lama saya menanti kesiapan akhi Benthaleb untuk membawakan sanad ucapan Imam Abu Hanifah yang dijadikan dasar pendukung kaum Wahhabiyah Mujassimah agar dapat diteliti para pembaca di sini, tetapi tak kunjung siap hingga hari ini, entah mengapa? Apa karena ia menyadari bahwa keberaniannya untuk menyebutkan sanad itu mungkin akan membuat malu kaum Salafiyah Mujassimah, atau karena alasan lain, maka saya meminta restu kepada akhi Benthaleb untuk mengizinkan saya membongkar sanad itu di sini!
Begitu juga dengan para pecinta blog Abu Salafy, saya meminta restu kalian….
Jika sampai besok saudara Benthaleb tidak berani atau tidak bisa menyebutkannya atau memberikan restunya, maka saya dengan terpaksa akan membongkarnya di sini …. Dan jika kaum Mujassimah dipermalukan itu adalah resiko kebatilan yang dibungkus dengan kemasan mazhab Salaf!
Harap maklum.
Ma’af tantangan dengan Bahasa Arab di atas untuk saudara Ustadz Agung Benthaleb yang ngaku keturunan Arab dari marga Benthaleb…. Mohon koreksiannya… tolong tanyakan kepada para TKW yang pulang dari negeri Arab, barang kali ada yang salah, maklum saya tidak pernah jadi TKI, hanya ngaji kepada kyai desa.
Wassalam
Filed under: Akidah, Manhaj, Uncategorized |
@Pak Abu
Rupanya Pak Abu sudah nggak sabar ngelayani wahabi jahil murokkab seperti benthaleb…!
memang rata-rata mereke begitu, kegedean semangat tapi kepalanya kosong…..
Saran saya ajak debat aja itu wahabi jahil yang sok alim dengan bahasa arab, jangan layani dengan bahasa indonesia, apalagi dia keturunan arab dan mungkin juga ustadnya wahabi… tapi ngerti nggak ya dia tulisan pak Abu Salafy diatas?
@benthaleb
kalo anda tidak bisa menjawab tantangan Pak Abu Salafy atau menjawab dengan jawaban-jawaban yang Mbulet seperti saya baca postingan-postingan anda disini, sebaiknya anda tidur aja di rumah, daripada menambah malu dan pamer kejahilan disini.. !!
oh ya mas benthaleb saya pimgin tahu kehandalan anda dalam bahasa arab, masak anak keturunan arab, kalah bahasa arabnya dengan murid kyai desa !!
Salam to semua…
Wa bilkhusus to mas Abu Salafy…
Sepenuhnya,sy sbg pecinta blog anda merestui sekali dan sangat berbhagia apa yg akan mas Abu lakukan,spy jelas siapa sbtlnya wahaby al-mujassimah wal khorijiyyah.
Wassalam.
Salam,
Untuk akhi bin thalib… nah tuh ana kan udah nasihatin antum, tapi antum masih bandel. Yang ana khawatirkan ya ini… kalo akhuk abu salafy sampai hawas, wallah antum bisa habis. Sekarang kalo udah begini gimana ? antum juga yang malu. Antum kalo nulis disini hati2…. sebab admin disini masyaAllah, mereka satir2. Miskin bin thalib lain yang khayyir2 … gara2 ulah antum mereka jadi kebawa-bawa.
wassalam
Salam,
Untuk akhi abu salafy… mohon jangan keras2 kepada bin thalib, ana khawatir, dia kan mentalnya belum stabil benar. Masih perlu banyak perawatan dan penggantian beberapa suku cadang.
Wassalam
@ habib M Assegaf
Nt bilang: Untuk akhi bin thalib… nah tuh ana kan udah nasihatin antum, tapi antum masih bandel. Yang ana khawatirkan ya ini… kalo akhuk abu salafy sampai hawas, wallah antum bisa habis.
Ana bilang pada habib dan semua oarang diblok ini bahwa misi ana untuk menjadikan abu salafy hawass jiddan alias dziq buktinya berhasil kan????? sampai dia sekarang mulutnya jadi ngawur dan bahkan lebih jelek dari orang2 yang dia tuduh bermulut kasar seperti badui malah kalau ana bilang AS sekarang jadi badui ibnul badui.
Untuk pertanyaan dia kan sudah ana bilang tempat rujukannya jadi maksud ana buka aja disini biar semua bisa komentar gitu aja kok bingung???? atau memang AS gak punya bukunya (padahal disalah satu artikelnya buku itu dijadikan rujukan) atau mungkin ia cuma nukil2 aja dari judul lain.
Dan ketika saya bertanya tentang anggapan AS ibnu wahab mengkafirkan Adam as trs saya tanya bahwa imam hakim dan tirmidzi serta para tabi’in juga menshahihkan hadist tersebut berarti secara tidak langsung AS juga mempersalahkan imam hadist dan para tabi’in lalu pertanyaan saya tentang penjelasan hal itu juga tidak dijawab SAMPAI SEKARANG.
Kemudian baru2 ini AS juga mengatakan fitnah bahwa ibnu hajar menuduh ali benci sayyidina ali ra lalu wajar toh saya minta bukti dari mana asalnya tuduhan itu??? SAMPAI SEKARANG JUGA TIDAK DIJAWAB!!!
Jadi saya pikir buat apa saya melayani AS buat menjawab selorohnya yang bak ayam jago gak punya taji itu? sedang pertanyaan saya saja juga gak pernah dia tanggapi atau jawab. (masih mending saya bib berani menunjukkan tempat/buku yang ada perkataan abu hanifah tsb dari pada AS cuma nunjukin kebahlulannya).
Jadi pengumuman diatas tsb (sebetulnya menjadikan ana bangga karena tidak ada satupun pengunjung blok ini yang diperlakukan secara khusus begini oleh abu salafy kecuali benthaleb) dan segala macam gelar yang diberikan pada saya malah cocok buat abu salafy sendiri.
Buat habib nt kan bisa lihat alasan ana kenapa tidak menuruti kemauan AS tapi kenapa tidak ada orang yang menegur AS ketika dia tidak menjawab(mbulet) atas pertanyaan ana? padahal ana juga tanya dengan wajar dan sesuai dengan artikel yang dibawakan??? atau jangan2 disini ada unsur التعصب sehingga cuma membenrkan spesiesnya aja? Jadi ketika saya ngotot agar pertanyaan saya dijawab tapi tidak diiraukan ini dianggap biasa, tapi ketika spesiesnya yang tanya dan balas tidak saya jawab ini dianggap hal yang luar biasa.(padahal saya dulu yang tanya pada AS kok malah dijawab dgn pertanyaan, lihat postingannya)
Dan akhirnya buat AS nt silakan aja nulis atau bongkar apapun disini YANG JELAS DIDEPAN ANA NT MASIH ANA ANGGAP BODOH, TUKANG FITNAH,DAN BERMULUT BESAR JIKA NT MASIH BELUM MENJAWAB JUGA PERTANYAAN ANA TTG :
1. PEMBUKTIAN BAHWA KEJAHILAN IMAM HADIST YANG TURUT TERLIBAT DALAM PENGKAFIRAN ADAM AS.
2. KEJAHILAN PARA TABI’IN RAHIMAHUMULLAH
3. TUDUHAN IBNU HAJAR ATAS SYIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH.
SERTA JANGAN BERHARAP ANA MENJAWAB PERTANYAAN NT MESKIPUN NT TAMBAH TEMPO SAMPAI 1000 BULAN.
___________________
Abu Salafy:
Pertama-tama saya sampaikan terima kasih kepada saudara ustdaz bethaleb yang telah merestui saya membongkar kepalsuan kutipan kaum Mujassimah Wahhabiyah tentang ucapan Imam Abu Hanifah.
Kedua: kemunafikan dan kenashibian Ibnu Tamiyah dapat Anda baca langsung dalam:
1) Ad Durar al Kaminah,1/150.
2) Lisan al Minzan,6/319
3) dan untuk tambahan baca ash Shubhu as Safir; al hafidz al Ghimmari:54.
Masalah hadis kemusyrikan Adam jelas telah ditolak Ibnu Hazm dengan keras…. Jadi anda rujuk saja langsung ke kitab rujukan yang saya sebutkan!
Ass…
Kang Abu sy minta tulisan yg akan kang abu sajikan kpd para pmbaca nanti sejelas mungkn,spy benthaleb dan org2 yg sehabitat dg dia dlm soal ‘aqidah bisa mmhaminya dg mudah. Sbb,ketaklidan mrk kpd ulama2nya sdh mmbutakan mata dan menulikan telinga mrk sendiri. Mrk enggan tuk menrima apapun yg dtangnya dr selain ulama2 wahabi.
Nurun ‘ala nur,yahdillahu linurihi man yasya’ …
Wss…
maaf ya…mas abu salafy dengan hormat saya katakan bahwa jawaban anda tidak mengena sama sekali dengan yang saya maksudkan. untuk itu Alhabib M. assegaf juga saya mintai pendapat , apa betul perkataan saya pada abu salafy tentang jawabannya???
Salaam Alaykum,
Unjuk saran dan untuk menambah elok diskusi ada baiknya sekali kali ustadz Abusalafy untuk men-scan dan menampilkan halaman halaman buku yang dirujuk, dengan cover akan lebih baik lagi. Bahasa yang tidak pantas walaupun pakai bhs Arab tetap saja tertangkap kurang santun kalau dipakai dalam diskusi jadi sebisa mungkin dihilangkan.
Salamualaikum
Kayaknya emang Ben Thaleeb itu keras kepala om…orang semacam itu hatta dibawakan buku2nya langsung ya percuma, khan dia emang gak mau cari ‘kebenaran’…yang dia cari hanya bagaimana sedemikian rupa ampe menghalalkan segala cara termasuk berbohong untuk mencari ‘pembenaran’ terhadap Syeikhnya yang GILA itu…yang membela orang GILA ya bisa dipastikan GILA juga…
Maju terus Om Abu Salafy…Kami mendukungmu…
Wassalamulaikum
kalo dikalangan blogger wordpress ada yang disebut “BADUT WORDPRESS” yaitu:
Anto Salafy
http://retorika.wordpress.com/2007/11/09/antosalafy-badut-wordpress/
http://amed.wordpress.com/2007/11/08/siapa-itu-antosalafy/
Nah di blog ini saya temukan “BADUT SALAFY” lagi, yaitu BENTHALEB.
benar, benar hebat dan luar biasa kedunguan dan kejahilannya
asyik juga ngikuti pementasan aktor dungu wahabi satu ini, POKOKnya ngomong deh,
orang mau menilai dia apa nggak urusan, yang penting gue wahabi benar kan??
SELAMAT BERKARYA DAN MEMPERBANYAK KOSA-KATA CACI MAKI ANDA
HIDUP “BADUT WAHABI BENTHALEB” SI KOMENTATOR WAHABI ULUNG NOMER WAHID,
TELADAN PARA WAHABI/SALAFY !!
Gimana pembaca setuju nggak? kita julukin si benthaleb “BADUT WAHABI” ?!
Salam
@benthalheb
Apakabar akhi ? semoga antum sehat wal afiat. Pendapat ana mengenai jawaban akhuna abu salafy kepada antum ana rasa cukup jelas. berklaitan dengan pertanyaan antum:
1. PEMBUKTIAN BAHWA KEJAHILAN IMAM HADIST YANG TURUT TERLIBAT DALAM PENGKAFIRAN ADAM AS.
Sebenarnya akhi bin thalib, al qur’an sendiri telah menolak riwayat tentang musyriknya nabi adam as.
“Dan bertawakallah kepada Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Yang melihatmu saat engkau bangun dan perpindahanmu dari sulbi ke sulbi orang-orang patuh” (QS.26:217-219).
Al-Quran menyebutkan bahwa sulbi-sulbi tempat bersemayamnya nur [nur Rasulullah saw] itu adalah sulbi2 orang2 suci. Ini berarti bahwa orang tua dan nenek moyang Rasulullah saw hingga ke Nabi Adam as adalah para As-Sajidîn yaitu orang2 yg patuh.
Jadi riwayat2 yang menyebutkan kafirnya orang tua Rasulullah saw atau musyriknya nabi Adam as tertolak. Telah jelas apabila ada hadist shahih ternyata bertentangan dengan al qur’an maka secara otomatis harus ditinggalkan , karena al qur’an adalah kalamullah, yang ke-otentikannya dijamin langsung oleh Allah swt, firman Allah swt : “inna nahnu nadzalna dzikra wa inna lahu lahafidzun” , ” Kami yang menurunkan al qur’an dan Kami pula yang akan menjaganya”.
Sedangkan al hadist tidak ada jaminan seperti itu dari Allah swt , dan yg memberikan klasifikasi tingkatan shahih dsb adalah para ulama yang dengan segala kesungguhan dan keikhlasannya meneliti hadist2.
Namun walau bagaimana mereka juga manusia biasa bisa jadi dalam penelitihannya ada kekhilafan.
2. KEJAHILAN PARA TABI’IN RAHIMAHUMULLAH
setau ana akhuna abu salafy tidak pernah mengeluarkan tuduhan seperti itu, mungkin itu kesimpulan antum pribadi setelah membaca tulisan akhuna abu salafy. Tapi ana tau pasti akhuna abu salafy tidak menuduh para tabi’in jahil. Tolong antum copy pastekan tulisan akhuna abu salafy yang mana yang menulis seperti itu.
3..TUDUHAN IBNU HAJAR ATAS SYIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH.
soal ini kan udah dijawab oleh akhnuna abu salafy,
“kemunafikan dan kenashibian Ibnu Tamiyah dapat Anda baca langsung dalam:
1) Ad Durar al Kaminah,1/150.
2) Lisan al Minzan,6/319
3) dan untuk tambahan baca ash Shubhu as Safir; al hafidz al Ghimmari:54. ”
nah silahkan akhi benthalheb teliti kitab2 tsb, benar nggak tulisan2 akhuna abu salafy, ini kesempatan antum untuk membuktikan apakah selama ini abu salafy hanya berbohong, mlintir2 , dsb seperti yang antum tuduhkan kepadanya selama ini.
akhirnya ana sarankan akhi benthalheb sabar dalam berdiskusi, santai aja, jangan gampang emosi, ana yakin antum ini sebenarnya orang baik, namun sebagai manusia kadang salah, lupa atau khilaf.
Selamat berdiskusi semoga Allah membuka hati kita semua.
Wassalam.
@ Habib M. Assegaf
Al-Quran menyebutkan bahwa sulbi-sulbi tempat bersemayamnya nur [nur Rasulullah saw] itu adalah sulbi2 orang2 suci. Ini berarti bahwa orang tua dan nenek moyang Rasulullah saw hingga ke Nabi Adam as adalah para As-Sajidîn yaitu orang2 yg patuh.
Saya katakan ini tidak mesti bib!!!! Bapaknya ibrahim alkhalil kalau kita baca diqur’an juga tidak mengikuti millah ibrahim yang hanif (apa masih mau dibilang/dipaksakan bahwa bapak ibrahim juga taat??) Justru menurut ibnu abbas adalah perpindahan dari sulbi sulbi sehingga jd seorang nabi. Jadi tidak mesti bapaknya harus suci tapi yang jelas bahwa ibrahim s/d muhammad itu terhubung dan dari sulbi2 yang sama.(omongan antum ini kaya Ba’alwy kolot jaman dulu aja bib!!) dan hadist tentang bapak nabi yang ada dineraka adalah shahih dan tidak bertentangan dengan alqur’an.
@Habib M. Assegaf
setau ana akhuna abu salafy tidak pernah mengeluarkan tuduhan seperti itu, mungkin itu kesimpulan antum pribadi setelah membaca tulisan akhuna abu salafy.
Saya katakan abu salafy berkata dalam artikel terdahulu:
Bab “Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu.”
Pada bab itu ia menukil pernyataan Ibnu Hazm yang menekankan bahwa menamakan anak dengan nama yang mengandung penghambaan kepada selain Allah itu adalah syirik, seperti nama Abdu ‘Amr (hamba ‘Amr), Abdul Ka’bah (hamba Ka’bah) dan semisalnya.
Kemudian ia menyebutkan sebuah kisah yan mencoreng kesucian dan kema’shuman Nabi Adam dan Hawwa istrinya. Ia menuduh keduanya telah menyekutukan Allah SWT. Iblis merayu Adam dan Hawwa agar menamai anak mereka dengan nama Abdul Hârits, tetapi keduanya menolak rayuan itu. Iblis pun terus menerus merayunya sehingga setelah berkali-kali kematian anak mereka segera setelah lahir, mereka setuju dengan permintaan Iblis untuk menamai anak mereka dengan nama Abdul Hârits demi kecintaan mereka kepada putra mereka yan baru saja lahir. Apa yang dilakukan Adam dan Hawwa adalah yang dimaksud dengan firman Allah SWT.: “… maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu.” (QS. Al A’raf [7]: 190).
Ini perkataan abu salafy yang menuduh ibnu wahhab mengkafirkan adam as padahal kalau kita baca tanpa mlintir dalam kitab tauhid pendapat ini merupakan pendapat para tabiin dan ahli hadis yang diikuti oleh ibnu wahab dan maksudnya juga bukan pengkafiran akan tetapi cuma ketidak taatan adam pada perintah allah dikarenakan takut anak yang dikandung istrinya tidak bisa lahir dalam keadaan hidup.sebagaimana didalam alqur’an ketika adam dilarang untuk mendekati pohon dia tidak taat dan mengakibatkan dikeluarkan dari surga (apa ini juga mau diplintir bahwa allah mengkafirkan adam as karena menuruti bujuk rayu iblis???? tentu tidak kan…?)
Kemudian jika ibnu wahab dikatakan mengkafirkan sedang dia mengikuti pendapat tabiin dan ahli hadist apa juga bisa dikatakan bahwa orang yang diikuti beliau juga punya andil????
Supaya mudah….. saya dikatakan bodoh tapi yang saya utarakan dari mengikuti perkataan antum, apa antum juga akan dikatakan bodoh??? jawabnya YA!!!
@ Habib M. Assegaf
(Tentang tuduhan atas ibnu taimiyah) nah silahkan akhi benthalheb teliti kitab2 tsb, benar nggak tulisan2 akhuna abu salafy, ini kesempatan antum untuk membuktikan apakah selama ini abu salafy hanya berbohong, mlintir2 , dsb seperti yang antum tuduhkan kepadanya selama ini.
Saya katakan bahwa tidak punya kitab2 tsb kemudian beberapa waktu lalu saya coba ketoko kitab ternyata mereka tidak jual jadi alangkah eloknya jika AS menukilkan sedikit perkataan tersebut (saya sdh usaha cari kitabnya tidak ketemu) berbeda ketika saya mengatakan perkataan abu hanifah ada dikitab mukhtashor al ‘uluw karena saya tahu abu salafy memilikinya terbukti dengan dijadikannya rujukan pada salah satu artikelnya. alhasil kalau mau balas gak tepat…hahahahaha……………..
Inilah alasannya kenapa saya tidak menghiraukan tantangan AS seandainya dia jawab tantangan apapun akan saya turuti apapun….
Akhirul kalam bahwa yang المتعصب و ابلد الرجل dapat dilihat kan??????
@pro Abu Salafy
Kayaknya emang Ben Thaleeb itu keras kepala om…orang semacam itu hatta dibawakan buku2nya langsung ya percuma, khan dia emang gak mau cari ‘kebenaran’…yang dia cari hanya bagaimana sedemikian rupa ampe menghalalkan segala cara termasuk berbohong untuk mencari ‘pembenaran’ terhadap Syeikhnya yang GILA itu…yang membela orang GILA ya bisa dipastikan GILA juga…
Saya katakan ini perkataan orang tolol alias bodoh bin bahlul karena berani menuduh orang dengan bermodal kedunguan. apa maksud kamu setiap yang dibilang abu salafy harus diikuti gitu?????? lha wong perkataannya banyak mlintir dan fitnahnya kok!!! apa kamu mau masuk neraka gara2 mengikuti sesuatui yang salah serta tidak kamu ketahui kebenarannya???? dAN JUGA PARA PENYEBAR KEBENARAN ITU SUDAH BIASA DENGAN SEBUTAN GILA TUKANG SIHIR DAN SEBUTAN LAIN YANG BERKONOTASI NEGATIF. (Makanya baca qur’an itu yang betul jadi tahu ayat2 tentang sebutan orang musyrik pada nabi jangan cuma baca burdah dan mulud sambil gedek2 kaya orang kesurupan gitu)
@ udin penyimak
Saya katakan tidak setuju>………………………!!!!! malah dengan komentar nt makin kelihatan bahwa andalah yang sebenarnya BADUT DHOLAL. Dan analisa nt tentang kita tidak perlu mendengarkan perkataan orang selama kita diatas kebenaran itu betul sekali tapi kenapa nt justru tidak mengerti penerapannya???? Oooohhhh Yaaaaaa saya lupa nt kan BADUT DHOLAL
Maaf komentarnya panjang dan sekalian digabung buat beberapa orang karena ana lagi repot urusan kerjaan, harap maklum.
Salam,
@ benthaleb,
Apakabar akhi? semoga antum sehat wal afiat. Begini akhi , soal ayah nabi Ibrahim memang kebanyakan orang tidak mengetahui kisah sebenarnya. Kebanyakan orang menganggap ayah Nabi Ibrahim adalah kafir, penyembah sekaligus pembuat patung. Padahal ada sebagian mufassirin dan ulama yang berpendapat bahwa ayah nabi Ibrahim seorang mukmin, paling tidak, ia hidup pada zaman fitrah .
Dalil yang dijadikan sebagai dasar pengkafiran ayah nabi Ibrahim adalah beberapa ayat yang menyebutkan Azar sebagai ” ab ” Ibrahim. Misalnya ayat yang berbunyi, ” Ingatlah ( ketika ), Ibrahim berkata kepada ” ab “nya Azar, ” Apakah anda menjadikan patung-patung sebagai tuhan ?. Sesungguhnya Aku melihatmu dan kaummu berada pada kesesatan yang nyata “.( al An’am 74 ).
Atas dasar ayat ini, ayah Ibrahim yang bernama Azar adalah seorang kafir dan sesat. Kemudian ayat lain yang memuat permohonan ampun Ibrahim untuk ayahnya ditolak oleh Allah dikarenakan dia adalah musuh Allah ( al Taubah 114).
Mengambil kesimpulan dari ayat di atas dan sejenisnya bahwa ayah nabi Ibrahim seorang kafir terlalu tergesa-gesa, karena kata ” abun ” dalam bahasa Arab tidak hanya berarti ayah kandung saja. Kata ini juga juga berarti, ayah tiri, paman, dan kakek.
Misalnya al Qur’an menyebutkan Nabi Ismail sebagai ” ab ” Nabi Ya’kub as., padahal beliau adalah paman NabiYa’kub as. “Adakah kalian menyaksikan ketika Ya’kub kedatangan (tanda-tanda) kematian, ketika ia bertanya kepada anak-anaknya, ” Apa yang kalian sembah sepeninggalku ? “. Mereka menjawab, ” Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan ayah-ayahmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak,Tuhan yang Esa, dan kami hanya kepadaNya kami berserah diri “.( al Baqarah 133 ) Dalam ayat ini dengan jelas kata “aabaaika ” bentuk jama’ dari ” ab ” berarti kakek ( Ibrahim dan Ishak ) dan paman ( Ismail ). Dan juga kata ” abuya ” atau ” buya ” derivasi dari ” ab ” sering
dipakai dalam ungkapan sehari-hari bangsa Arab dengan arti guru, atau orang yang berjasa dalam kehidupan, termasuk panggilan untuk almarhum
Buya Hamka, misalnya.
Dari keterangan ringkas ini, kita dapat memahami bahwa kata ” ab ” tidak hanya berarti ayah kandung, lalu bagaimana dengan kata ” ab ” pada surat al An’am 74 dan al Taubah 114 ?. Dengan melihat ayat-ayat yang menjelaskan perjalanan kehidupan Nabi Ibrahim as. akan jelas bahwa seorang yang bernama ” Azar “, penyembah dan pembuat patung,
bukanlah ayah kandung Ibrahim, melainkan pamannya atau ayah angkatnya atau orang yang sangat dekat dengannya.
Pada permulaan dakwahnya, Nabi Ibrahim as. mengajak Azar sebagai orang yang dekat dengannya, “Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah setan, sesungguhnya setan itu durhaka Tuhan yang Maha Pemurah “.( Maryam 44 ).
Namun Azar menolak dan bahkan mengancam akan menyiksa Ibrahim. Kemudian dengan amat menyesal beliau mengatakan selamat jalan kapada Azar, dan berjanji akan memintakan ampun kepada Allah untuk Azar. ” Berkata Ibrahim, ” Salamun ‘alaika, aku akan memintakan ampun kepada Tuhanku untukmu ” (Maryam 47 ).
Kemudian al Qur’an menceritakan bahwa Nabi Ibrahim as. menepati janjinya untuk memintakan ampun untuk Azar seraya berdoa, ” Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan gabungkan aku bersama orang-orang yang saleh. Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian. Jadikanlah aku termasuk orang-orang
yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah ayahku ( abii), sesungguhnya ia adalah termasuk golongan yang sesat. Jangnlah Kamu
hinakan aku di hari mereka dibangkitkan kembali, hari yang mana harta dan anak tidak memberikan manfaat kecuali orang yang menghadapi Allah dengan hati yang selamat “.(al Syua’ra 83-89 ). Allamah Thaba’thabai menjelaskan bahwa kata ” kaana ” dalam ayat ke 86 menunjukkan bahwa doa ini diungkapkan oleh Nabi Ibrahim as. setelah kematian Azar dan pengusirannya kepada Nabi Ibrahim as.(Tafsir alMizan 7/163).
Setelah Nabi Ibrahim as. mengungkapkan doa itu, dan itu sekedar menepati janjinya saja kepada Azar, Allah menyatakan bahwa tidak layak bagi seorang nabi memintakan ampun untuk orang musyrik, maka beliau berlepas tangan ( tabarri ) dari Azar setelah jelas bahwa ia adalah musuh Allah swt. (lihat surat al Taubah 114 ) Kemudian pada perjalanan kehidupan Nabi Ibrahim yang terakhir, beliau datang ke tempat suci Mekkah dan mempunyai keturunan, kemudian membangun kembali ka’bah, beliau berdoa, ” Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua walid- ku dan
kaum mukminin di hari tegaknya hisab “.( Ibrahim 41 ).
Kata ” walid ” hanya mempunyai satu makna yaitu yang melahirkan. Dan yang dimaksud dengan ” walid ” disini tidak mungkin Azar, karena Nabi
Ibrahim telah ber-tabarri dari Azar setelah mengetahui bahwa ia adalah musuh Allah ( al taubah 114 ). Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan walid disini adalah orang tua yang melahirkan beliau, dan keduanya adalah orang-orang yang beriman. Selain itu, kata walid disejajarkan dengan dirinya dan kaum mukminin, yang mengindikasikan bahwa walid- beliau bukan kafir. Ini alasan yang pertama.
Alasan yang kedua, adalah ayat yang berbunyi, ” Dan perpindahanmu (taqallub) di antara orang-orang yang sujud “.( al Syua’ra 219 ). Sebagian ahli tafsir menafsirkan bahwa yang dimakasud dengan ayat ini
adalah bahwa diri nabi Muhammad saww. berpindah-pindah dari sulbi ahli sujud ke sulbi ahli sujud. Artinya ayah-ayah Nabi Muhammad dari Abdullah sampai Nabi Adam adalah orang-orang yang suka bersujud kepada Allah. (lihat tafsir al Shofi tulisan al Faidh al Kasyani 4/54 dan Majma’ al Bayan karya al Thabarsi 7/323 ).
Nabi Ibrahim as beserta ayah kandungnya adalah termasuk kakek Nabi Muhammad saw. Dengan demikian, ayah kandung Nabi Ibrahim as adalah seorang yang ahli sujud kepada Allah swt.
Mengenai ayah bunda nabi Muhammad SAW, memang tercatat banyak hadist yang mengatakan kekafiran ayah bunda Rosulullah SAW.
Dan hadist itu diriwayatkan oleh:
Imam Muslim dalam shahihnya,
Abu Daud dalam Sunan-nya,
Ibnu Hibban dalam Shahih-nya,
Al Baihaqi dalam as Sunan al Kubrâ-nya,
Imam Ahmad dalam Musnad-nya,
Abu ‘Awânah dalam Musnad-nya,
Abu Ya’lâ Al Mûshili dalam Musnad-nya.
Ibnu Majah dalam Sunan-nya,
Abu Bakar bin Abi Syaibah dalam Al Mushannaf-nya, Abu Ya’lâ dalam Al Musnad-nya.
Namun seperti yang ana katakan kemarin, riwayat2 yang menyebutkan kafirnya orang tua Rasulullah saw atau musyriknya nabi Adam as tertolak. Berdasarkan ayat : ” Dan perpindahanmu (taqallub) di antara orang-orang yang sujud “.( al Syua’ra 219 ).
Telah jelas apabila ada hadist shahih namun ternyata bertentangan dengan al qur’an maka secara otomatis harus ditinggalkan , karena al qur’an adalah kalamullah, yang ke-otentikannya dijamin langsung oleh Allah swt, firman Allah swt : “inna nahnu nadzalna dzikra wa inna lahu lahafidzun” , ” Kami yang menurunkan al qur’an dan Kami pula yang akan menjaganya”. Sedangkan hadist tidak ada jaminan seperti itu dari Allah swt , dan yg memberikan klasifikasi hadist tsb shahih atau dhaif dsb adalah para ulama. Mereka dengan segala kesungguhan dan keikhlasannya meneliti hadist2. Namun walau bagaimana mereka juga manusia biasa bisa jadi dalam penelitihannya ada kekhilafan.
Al Allamah Jalaluddin Suyuti dan Qadhi Ibn `Arabi
menulis : Barang siapa mengatakan kedua orang tua rasulullah saw kafir maka terlaknat dan tempatnya di neraka. [“Manifa fi abbaya Sharifa” oleh Allamah al Hafidh Jalaluddin Suyuti, “Risala Turzul Imama” oleh Qadhi Ibn Arabi]
Akhi bin thaleb, semua orang sepakat bahwa yazid bin muawiyyah dan tentaranya yang membantai cucu nabi saw, juga membunuhi para sahabat di madinah, dan memperkosa muslimah2 di madinah adalah juga termasuk tabi’in jika definisi tabi’in adalah orang yang pernah berjumpa dengan sahabat. Namun bagaimana satus yazid dan tentaranya tsb dalam hukum Islam jika berbuat sekeji itu?
Nah jadi intinya disini tidak semua tabi’in itu dalam kebenaran, banyak juga yang fasiq. Bahkan diantara mereka juga ada yang pemalsu hadist dsb. Namun tentu saja tidak semua tabi’in begitu, banyak juga yang alim, wara’, zuhud.
Nah antum tidak bisa menuduh akhuna abu salafy telah mengatakan ” PARA TABI’IN RAHIMAHUMULLAH JAHIL” , hanya karena akhuna abu salafy mengkritisi Kitab Tauhidnya ibn abdul wahab. Dan lagi banyak ulama ahlu sunnah yang mengkritisi Ibn Abdul Wahab, bahkan menganggapnya sesat menyesatkan, diantaranya bahkan saudaranya sendiri Syeikh Sulaiman Rahimahullah.
Akhi benthaleb, alhamdulillah antum berjiwa besar mengakui tidak memiliki kitab2 yang akhuna abu salafy sodorkan, namun anehnya antum berkomentar tentang sesuatu yang antum sendiri tidak pernah baca, setidaknya jika antum pernah baca antum pasti ingat apa yang antum pernah baca, walaupun teks lengkapnya antum sudah tidak hafal lagi, namun antum masih faham bahwa teks itu memang ada. Makanya banyak ikhwan yang menganggap diskusi dengan antum berbelit-belit, lari kesana kemari, tidak fokus ke topik, dan yang menyedihkan antum juga sertakan kata2 cacian dan makian dalam komentar2 antum.
Akhi istighfarlah, mari kita berdiskusi dengan kepala dingin, kedepankan akhlaq, jangan cari menang2an, kita tidak sedang bertinju, tapi kita sedang berdiskusi masalah agama.
Ingatlah akhi,….cara menulis merupakan cerminan pendidikan dan kondisi kejiwaan penulis.
Maafkan ana jika ada kata2 ana yang kurang berkenan di hati antum,
Akhukum
Muhammad Assegaf
@Udin Penyimak
Cocok sekali kalo benthaleb kita nobatkan sebagai “Badut Wahabi” setuju bro… !!
orang jahil masak faham toh kalo jahil, he.. he..he…
Salam
Alhamdulillah rabbil alamin
To:
Ustad abu Syukran katsiran Ustad abu memang telah membongkar kebatilan salafiyah mujassimah alias wahabi nashibi bin khawarij masa kini berjuang terus ustad. ternyata benih permusuhan islam muncul dari khwarij gaya baru ini. tdak sunni tdak syiah tdk a’lam tidak awwam semua kafir dan sesat tdk pandang bulu menurut mereka syukur ustad telah bongkar ternyata mereka bukanlah dari pengikut nabi SAW. mudah”an benthaleb kapok tidak muncul lagi semoga islam bisa bersatu. wassalam
Ass. Wr Wb
Seorang muslim sejati mempunyai aklaqulkarimah, sebagaimana Rosulullah SAW telah memberikan suri tauladan. Para komentator bisa menahan diri untuk tidak berkata kotor atau sumpah serapah. Untuk akhi Benthalib semoga bisa memberi contoh akhlaqul karimah..
Terimakasih Ustadz M. Assegaf… semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua.
Saya yang awam ini setuju dengan saran Ustadz agar diskusi di forum ini dengan kepala dingin.
Wassalam.
kalau ana liat di tafsir atthobariy ayat ttg walidain itu justru yang dilakukan ibrahim waktu dia belum ber baroah dengan musuh2 allah dan ketika telah jelas maka sebagaimana yang kita ketahui ttg kisah ibrahim didalam alqur’an bib…
القول في تأويل قوله تعالى : { ربنا اغفر لي ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب } وهذا دعاء من إبراهيم صلوات الله عليه لوالديه بالمغفرة , واستغفار منه لهما . وقد أخبر الله عز ذكره أنه لم يكن { استغفار إبراهيم لأبيه إلا عن موعدة وعدها إياه فلما تبين له أنه عدو لله تبرأ منه إن إبراهيم لأواه حليم } ……..
Dan ayat masalah perpindahan itu kan cuma takwil bib bahkan ahli tafsir mengatakan bukan yang seperti antum maksud yang menurut ana kok kaya reinkarnasi gitu bib…!!
Tentang Assyuara’ 219 ibnu jarir berkata:
وأولى الأقوال في ذلك بتأويله قول من قال تأويله : ويرى تقلبك مع الساجدين في صلاتهم معك , حين تقوم معهم وتركع وتسجد , لأن ذلك هو الظاهر من معناه. فأما قول من وجهه إلى أن معناه : وتقلبك في الناس , فإنه قول بعيد من المفهوم بظاهر التلاوة
Dengan berdasar ini maka bagaimana hadis yang sokeh dan diriwayatkan banyak ahli2 hadis bisa tertolak bib?? Bertentangan aja kan tidak…..malah menurut saya ada hikmah yang besar dalam kejadian yang dikehendaki allah dengan tidak masuknya orang tua nabi kedalam golongan nabi. (ahli hikmah bisa tahu apa hikmahnya)
Jadi Al’afwu minkum bib penjelasan antum belum bisa ana terima
@nahdiyin
Yang badut dan memang mukanya kaya badut itu tepatnya dari golongan kamu spt MISTER DUR itu lho mas, sampai di TV aja dijadikan Banyolan/Badutan (lihat Republik Mimpi/DemoCrazy)
@ adhy
Kalau ana gak muncul buktinya gak rame kan……Sampai abu salafy menempatkan ana pada tempat yang khusus……Lha nt…..tempatnya paling ya dipinggiran bagian sorak sorai dan keplok2
Abu Salafy:
Sekedar nambah saja, untuk semua, coba baca dan renungkan ayat:41 surah Ibrahim (14) bahwa di akhir hidup Nabi Ibrahim di saat beliau sudah tua, beliau mendoakan والديه/kdeua orang tuanya (bapak ibunya). Apa itu belum cukup bukti bahwa Nabi Ibarahim mendoakan kedua orang tuanya hingga setelah kematian keduannya…. bukankah itu bukti bahwa keduanya itu mukmin?! Kalau kafir, mengapa beliau doakan?!
@ habib M. Assegaf
tentang tuduhan ibnu hajar pada ibnu taimiyah saya cuma menanyakan dimana itu berada bib…..jadi ucapan antum:
Akhi benthaleb, alhamdulillah antum berjiwa besar mengakui tidak memiliki kitab2 yang akhuna abu salafy sodorkan, namun anehnya antum berkomentar tentang sesuatu yang antum sendiri tidak pernah baca, setidaknya jika antum pernah baca antum pasti ingat apa yang antum pernah baca, walaupun teks lengkapnya antum sudah tidak hafal lagi, namun antum masih faham bahwa teks itu memang ada.
ana anggap ya tidak pas…toh bib.
ckckckck… orang2 arab ini. dari mereka agama, dan mereka juga merusak dan membuat kacau…..