Tuhan Kaum Kaum waahhâbi Berambut Keriting dan Berjambul!

Dalam keyakinan kaum Wahhabiyah –agen sekte Mujssimah-Musyabbihah Modern-, Tuhan mereka gambaran sebagai sosok yang kelak di hari kiamat akan memperkenalkan dirinya dengan menyingkap betis guna menunjukkan tanda pengenal!

Apakah tuhan mereka itu berbusana sehingga untuk menunjukkan tanda di betisnya ia harus menyingkap betis?

Selain itu kaum Mujassim (waahhabiyah) mensifati tuhan mereka dengan:

Pemuda berambut keriting lebat dan berjanbul yang menutupi dahinya!

Demikianlah kaum Wahhabiyah memperkenalkan tuhan mereka kepada kita!

Sebuah pensifatan yang luar biasa… tidak kalah dengan penggambaran tuhan dan dewa yang dilakukan para penyembah patung dan dewa-dewa…

Inilah akidah yang mereka banggakan dibangundi atas nash Islami, seperti biasa mereka nyanyikan!

Akidah sesat Wahhabiyah seperti di atas telah disebutkan dalam sebuah hadis dari Ummu Thufail yang dishahihkan oleh para Bapak Sekte Mujassimah, seperti Ibnu Taimiyah, adz Dzahabi, Ibnu Abdil Wahhab, Ben Bâz dan Syeikh Nâshiruddîn al Albâni;“Pakar Hadis Linglung” kebenggaan sarjana-sarjana Wahhabiyah dalam cacatannya atas kitab Sunnah karya Ibnu Abi ‘Âshim, dengan nomer 471 dengan menghadirkan riwayat-riwayat lain yang dianggapnya dapat mendongkrak status hadis palsu tersebut di atas.

Hadis serupa juga mereka riwayatkan dari Ikrimah al barbari dari Ibnu Abbas.

Dalam salah satu redaksi riwayat kebanggan yang dijadikan dasar akidah kaum Wahhabiyah Mujassimah disebutkn sebagai berikut:

“Ummu Thufai, istri Ubay ibn Ka’ab berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah saw.menyebut bahwa ia:

رأى ربه عز و جل فِي المنام فِي أحسن صورة: شاباً موفرا،رجلاهُ فِي خضرة، عليه نعلانِ من ذهبٍ، على وجْهِهِ فراشٌ من ذهبٍ.

menyaksikan Tuhannya dalam mimpi dalam bentuk seorang pemuda yang berambut lebat, kedua kakinya berada di    Khadhrah dan ia memakai sepasng sandal terbuat dari emas, dan di wajahnya terdapat kupu-kupu dari emas. prawakannya.” (HR. ath Thabari daalam Mu’jam al kabir,25/143, al Baihaqi dalam Asmâ’ wa ash Shifât:446-447 dan Siyar A’lam an Nubalâ’10/113-114)

Tentang hadis di atas, “Pakar Hadis Linglung Wahhabiyah”; Syeikh Nâshirudin al Albani berkomentar:

حديثٌ صحيحٌ بِما قبلَهُ، و إسناده ضعيفٌ مظلِمٌ.

”Ini hadis shahih dengan bantuan hadis sebelumnya, dan anadnya adalah dha’if gelap.”

Sementara itu, para ahli hadis kenamaaan Ahlusunnah, seperti Imam Ahmad, yahya ibn Ma’in, Bukhari, an Nasa’i, Ibnu al Jauzi, Ibnu Hajar, Ibnu Hibbân dll telah mencacat habis hadis tersebut!

Jadi tidakkah mengherankan sikap Imam Besar Wahhabiyah yang menshahihkan hadis tersebut?

Akan tetapi, bagi seorang Mujassim, menerima hadis palsu yang memposturisasi Allah –Maha Suci Allah dari bualan kamu zindiq- bukanlah hal yang merisaukan kelurusan akidah. Sebab mereka, memang dalam akidah sesat mereka, Allah itu berpostur… bertempat disebuah tempat tertentu… dan sering mengadakan wisata malam untuk mengunjungi hamba-hamba-Nya dan menebar pesona maghfirah bagi merekaa yang bertaubat dan memohon ampun!

Akan merek tidak lagi memiliki ketabuan terhadap hal-hal mustahil atas Allah Dzat yang Maha Sempurna…

سبحان رَبِّك رب العزة عما يصفون

“Maha suci Allah, Tuhan kemuliaan dari apa yang mereka sifati.”

Abu Salafy berkata:

Sungguh aneh penampilan tuhan kaum wahhabiyah! Pernahkan Anda menyaksikan seorang berambut keriting, tetapi pada waktu yang sama berjambul sampai ke dahi?

Anda pasti kesulitan menemukannya! Sebab potongan rambut seperti itu belum di populerkan oleh para tukang pangkas rambut, sebab ia adalah model khusus potongan rambut tuhannya kaum Wahhabiyah yang kini menamakan diri mereka dengan Salafiyah karena malu disebut wahhabi!