Dan apa yang Anda sebut wahai musyrik dari al-Quran dan sabda nabi tidak saya mengerti artinya akan tetapi saya yakin bahwa firman Allah itu tidak bertentangan satu sama lain dan sabda nabi pasti tidak menyalahi firman Allah.
Ini merupakan jawaban yang baik dan benar…
Akan tetapi jawaban ini tidak mungkin dipahami kecuali oleh orang yang telah diberi taufik oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:
وَ إِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّميعُ الْعَليمُ
Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia- lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Fussilat: 35)
________________
Catatan 13:
Wahai pembaca, perhatikan dan renungkan baik-baik, siapakah “Si Musyrik” yang berdalil dengan Al Qur’an al Karîm dan Sunnah Nabi saw. dalam menghadapi Syeikh Ibnu Abdul Wahhâb dan para pendukung ajarannya? Adakah selain seorang Muslim?!
Demikianlah, Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb telah mendoktrin para pengkiutnya untuk menyebut kaum Muslimin yang berbada pendapat dengannya dengan sebutan Musyrik! Lalu apakah Anda masih meragukan bahwa Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb adalah Bapak Sekte Takfîriyah yang sangat arogan dan ekstrim dalam menjatuhkan vonis kafir/musyrik atas siapapun yang tidak sependapat dengannya?
Sebelumnya ia telah mendoktrinkan: jika sebagian orang musyrikin berkata kepada Anda, dan di sini ia kembali mendoktrin para pengkiutnya agar mengatakan kepada seorang Muslim yang sedang berbeda pendapat dengannya: Dan apa yang Anda sebut wahai musyrik!
Sungguh berbahaya doktrin pengafiran yang dilakukan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dalam buku “Pemecah Belah Terganas” dalam sepanjang sejarah umat Islam ini!!
Dalam menyikapi kenyataan ini hanya ada dua pilihan bagi kaum Wahhbai, pengikut Sekte Wahhbaiyah, tidak ada pilihan ketiga:
Pertama, mereka harus mengakui bahwa ajaran Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb ditegakkan di atas pondasi takfîr/pengafiran atas seluruh umat Islam selain pengikut Sekte Wahhâbiyah!
Kedua, mereka harus berani menyalahkan Syeikh dalam sikap takfîr-nya dan tidak mengikuti “kegilaan” sikapnya yang arogan itu!
Adapun menolak kenyataan bahwa ajaran Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb ditegkkan di atas pondasi takfîr adalah sebuah kekonyolan belaka setelah berbagai bukti berserakan ditemukan di sana sini dari pernyataan Syeikh sendiri dan juga para pelanjut misi takfîr-nya.
Sepertinya kaum Wahhâbiyah enggan menyalahkan “Syeikh Islam” mereka yang hampir mereka dudukkan setingkat dengan Nabi Muhammad saw.(!) yang Mâ Yanthiqu ‘Anil Hawâ In Huwa Illâ Wahyun Yûhâ. Terbukti, segala usaha atau langkah untuk mengkritisi fatwa-fatwa Syeikh akan selalu dihadang oleh “Bala Tentara Allah” yang siap menghujani kalian dengan panah-panah beracum kecaman sebagai musuh-musuh Tauhid, ‘adâ’u at Tauhîd. Kalau Anda ragu akan apa yang saya katakan di sini, silahkan Anda berkunjung ke negeri para Pemuja Ibnu Abdi Wahhâb (di negeri seribu satu Emir dan Emirah) sana dan suarakan di sana dengan lantang akan kesalahan fatwa-fatwa Ibnu Abdul Wahhâb, pasti keluarga Anda hanya akan mengenang keberanian Anda tanpa dapat menyaksian walau sekedar jasad suci Anda di rumah duka Anda! Itu pasti!!
Sebagai bukti, dapatkah Anda menemukan kebebasan bersuara di negeri “Seribu satu Emir dan Emirah”itu? Pernahkan Anda mendapati seorang ulama Ahlusunnah bebas menyampaikan kritikannya atas keganasan doktrin takfîr Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb? Kalau ada yang berani barang sekedar menyampaikan pendapatnya tentang masalah agama yang tidak disetujui oleh Ibnu Abdul Wahhâb, paling ringan ia akan dituduh sebagai orang yang sesat dan menyesatkan, mengajak kepada agama kemusyrikan, dan… dan…, seperti yang dialami oleh Allamah Sayyid Muhammad Alawi al Maliki yang diganjar dengan diberinya “gelar kehormatan” sebagai pembid’ah oleh Lujnah Haiah Kibâr Ulama’ (Lembaga Agama Tertinggi di Arab Saudi).[1]
[1] Baca pengntar Syeikh Ben Bâz atas buku Ibnu Manî’ yang menghujat Sayyid Muhammad Al Maliki.
Filed under: Akidah, Fatwa Pensesatan, Fatwa Wahabi-Salafy, Ibnu Abdul Wahab, Kasyfu asy Syubuhat, Kenaifan Kaum Wahhabi, Manhaj, Mengenal Pemimpin Wahabi, Wahabi dan Pengkafiran Umat Islam, Wahabi-Salafy Meresahkan Ummat, Wahhabi Versus Ulama Islam |
Allah , serem amat ,kapan ya Islam bisa besatu hiks Ya Rasulullah maafkan kami 😦
saudara abu salafy, dari artikel diatas sepertinya anda berlebihan dalam memahaminya karena saya tidak melihat adanya doktrin “bahwa yang berbeda pendapat adalah musyrik” yang ada justru ibn wahab menerangkan bahwa perbuatan2 orang2 yang diktegorikan musyrik itu terlebih dulu ditetapkan dari dalil kitab dan sunnah sert perkataan para salaf tapi mungkin karena anda termasuk golongan orang yang berfaham seperti yang dikategorikan musyrik makanya anda menjadi tidak senang sehingga hilang obyektifitas dan keilmiahan anda, dan anda membantahnya juga tidak dengan dalil dari quran dan sunnah tetapi lebih mengedepankan perkataan, nukilan2 dari buku2 yang nota bene berfaham seperti yang dikategorikan musyrik oleh ibn wahab. jadi menurut saya daripada anda ngotot membenarkan pendapat anda lebih baik anda tunjukkan dalil dari quran, sunnah, yang mendasari faham saudara yang dikategorikan musyrik oleh ibn wahab jadi kita yang melihat bisa menilai apakah tuduhan musyrik itu benar atau hanya sekedar tuduhan politis dari ibn wahab.
___________
-Abu Salafy-
Salam akhi dodol loe achh, Apakah kami berlebihan ketika mengatakan bahwa Ibnu Abdil Wahhab mendoktrin pengikutnya untuk menyebut kaum Muslimin selain mereka dengan status Musyrik?!
Kami harap anda renungkan lagi tulisan Ibnu Abdi Wahhabi di atas…. Bukankah yang sedang ia sebut dengan si “Musyrik yang berdalil dengan Al Qur’an” adalah kaum Muslimin yang berselisih pendapat tentang hal-hal tertentu dalam agama, semisal, tawassul, memohon syafaat dll. yang olehnya divonis syirik?!!! padahal para ulama memiliki dalil yang cukup untuk keyakinan itu!!!
Di sini kami hanya bermaksud memelekkan kaum Muslimin bahwa doktrin pengafiran kaum Muslimin itu kental sekali dalam buku-buku pendiri sekte Wahhabi. hanya itu.
laha mmg si maliki itu suka sekali ma bid’ah dan dia juga mengatakan bid’ah hasanah kok jadi sewot dibilang pembidah???? kan betul alawyin yang satu ini pembid’ah???
kan tidak dibilang simaliki adalah pembid’ah dholalah!!!
cuma pembid’ah aja kan??? betul sekali apa yang dibilng ulama saudi tadi bung…jgn marah dulu cermati dulu kata2nya, biar gak jadi ashobiyah dengan alawiyin maliki
BUKN BEGITU TAPI YA ALLAH MAAFKAN KEJAHILAN KAMI…
Boeat ente-ente nyang merasa WAHABI tolong periksa dompetmoe, rekening bankmoe, dan ambil satoe-persatoe oeang-oeang yang ada gambarnya, mohon diboeang KARENA gambar haram hukumnya!!!
Gak oesah pada cerewet ndalil ndak karoean
Gak oesah pake oeang Republiken Indonesia!!!
dan joega gak OESAH PAKE OEANG RIYAL KERAJAAN SAOEDI ARABIA itoe joega memakai gambar raja-raja Firaun edisi 1900-2000
Ibnu wahhab memang kayak iblis, sangat sombong, amat takabbur alias arogan banget. Merasa dirinya Nabi yang pasti benar dan tanpa ragu menuduh “musyrik” dan “kafir” siapa pun yang tidak sependapat dengannya dalam memahami alQur.an dan alHadits. Padahal urusan agama itu ada yang tidak boleh beda (ijma’ atau konsensus para ahli di bidangnya), ada yang dipersilahkan untuk beda karena-diantaranya-redaksi alQur.an dan alHadits sendiri yang meniscayakan keragaman penafsiran (silahkan tela’ah kitab-kitab tafsir, khususnya tafsir “Al-Thabari).
Jika biangkeroknya sudah mengiblis begitu, jangan heran bila para pentaklidnya sangat keterlaluan sombong dan begonya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Sampai-sampai orang yang hanya baru tahu “konon”. “syahdan” dan “katanya” berani-berani mengatakan, “memang si alawi suka banget ama bid’ah” tanpa pernah menelaah dengan jernih dan tuntas karya-karya beliau dan tanpa sedetik pun bertemu dengannya. Tabayyun atau konfirmasi-sebagai salah satu kewajiban agama-tidak diperlukan bagi orang yang hobbi memfitnah.
نعوذ بالله من شر ابن وهاب و أعوانه
Assalamu alaikum wr. wb ya Ustad Abu Salafy
Jazakumullahu khoirul jaza’ wa barakullahu fikum ya ustad Abusalafy atas segala usaha antum yang telah membukakan kepada kita hakekat sebenarnya apa itu sekte wahabi, khususnya pemikiran dan aqidah pendiri sekte ini Imamul-bathil wal jahel alkhoriji Ibin Abdul Wahab….
seri tulisan antum tentang Kasyfu-syubhat -kitab takfiri paling ganas abad ini-….sangat-sangat bermanfa’at bagi kami dan ikhwan-ikhwan kami, setiap tulisan baru antum selalu kami copy untuk acuan dan referensi… kami juga telah mendownload kitab aslinya dari situs sekte wahabi untuk pembanding… alhamdulillah antum telah membukakan penerangan kepada kami tentang aqidah sebenarnya syaikhul dholalah ini…
kebenaran dan kekuatan hujjah antum membuktikan sampai serial ke 12 ini belum kami dapati Ar-Rad atau pembelaan dari muqollid-muqollid Syeikhul Takfiri ini yang berbobot, hanya lau-lagu lama dan sumbang mereka sejak Ibnu Taymiah, sampai Bin Baz, Ibin Jibrin dan sejenisnya yakni cacian, makian dan laknat, sesuatu yang tidak layak diucapkan oleh orang yang mengaku pengikut Muhammad SAW. karena beliau pernah bersabda “mencaci sesama muslim adalah fasiq” (muttafaqun alaih)….
para pembela sekte ini yang biasanya sibuk membantah antum, rupanya sekarang lagi berunding untuk menyiapkan bantahan…
semoga Allah SWT selalu menguatkan dan menolong antum dalam membela ajaran Rasulullah saw. dari bid’ah-bid’ah sekte takfiri ini dan pelanjut ajaran khawarij.
oh ya serial ini akan berakhir sampai ke seri berapa ya ustad?
Barakallahu fiikum wa yukats-tsir amtsalukum ya ustad, Amin !!
wassalam
Nasehat untuk Administrator situs ‘abusalafy’
Saya Abou Meriya-secara pribadi-berkata,
“Nampaknya, saudara-saudara pengelola situs ‘abusalafy’ terlalu terbakar semangat untuk menjalankan ajaran islam hingga lupa diri terhadap tujuan yang sebenarnya dari pesan Allah :” تواصوابالحق وتواصو بالصبر “ . saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran,
Terlalu bersemangat menasehati hingga melewati batas yang ditentukan Allah, (keluar dari kata ‘bilhaq’) tentu sangat memilukan sebagai pengaku ‘abusalafy’-. Dan Terlalu bersemangat menasehati agar orang cepat sadar, namun tidak disertai kesabaran yang sangat, sangat dan sangat tentu lebih sangat menyedihkan bagi para pengaku ‘abusalafy’
.
Menasehati, mengarahkan orang kepada kebaikan- baik dengan membicarakan dirinya/aib-aibnya agar ia tersadar atau lewat tindakan langsung semua itu ada pakem-pakemnya yang harus dilewati menurut ketentuan Allah. Ingat! ketentuan Allah, bukan ketentuan Anda, baik secara pribadi ataupun secara lembaga….karena agama ini Allah yang menciptkannya bukan Anda..bukan Anda,,,bukan Anda….
Caranya menasehati tentu saja tidak dengan emosi; fitnah dibalas fitnah, tudingan dibalas tudingan, kata-kata kasar dibalas dengan kata-kata kasar. apa itu ada akhirnya? apa itu ada akhirnya? apa itu ada akhirnya?…………………….
Membicarakan orang hidup atau orang yang telah mati itu ada aturan mainnya. Bukan dengan ikut-ikutan, ada syaikh/kiyai/ustadz ‘A’ mencela si ‘B’, kemudian karena kita empati/simpati dengannya kita malah ikut-ikutan mencela si ‘B’. tindakan kita ini murni bukan dari ‘dasar hati’. Tapi dari dasar emosi yang terbakar oleh kekaguman/fanatisme kepadanya atau dari bacaan-bacaan yang sering dibaca lalu emosi Anda “yang belum bisa berenang” terbawa arus buku-buku tersebut.
Bangun dan sadarlah, memadamkan api itu bukan dengan menyiraminya ‘air kebencian’ (minyak tanah) tapi dengan air, air, air,AIR,AIR,AIR,AIR,AIR,AIR,AIR
Siramilah setiap kebencian dengan air. Air yang berasal dari dasar hati, air cinta pemberian Allah yang jenih dan yang tulus ikhlas. Ia lah yang bisa memadamkan kobaran API KEBENCIAN Anda meski hanya dengan satu tetesanya saja.
Memahami sejarah itu harus objektif, mendengarkan berita harus dengan seksama, kuping Anda ada dua, jangan biarkan yang kiri saja mendengar, tapi biarkan yang kanan juga ikut mendengar, sehingga ‘akal nurani’ sebagai hakim dalam diri Anda bisa mengambil keputusan dengan adil dan bijak.
Apa yang Anda yakini/ambil pendapat dengannya bisa saja itu tidak benar, atau katakanlah itu kisah fiktif yang dibuat-buat, toh sekalipun itu benar (menurut Anda), Andapun hanya sekedar mendengarnya, tidak melihatnya secara langsung di depat mata Anda….
Belajarlah mengukur keyakinan, jangan karena terlalu bersemangat, keyakinan Anda lalu tidak bisa direm hingga tergilas oleh roda kebencian…
Apa yang bisa Anda lakukan…berbicara………menulis………….bicaralah, dan tulislah, setiap kata yang yang diucapkan, setiap karakter yang ditulis, semua itu ada ‘timbangannya’…di akhirat kelak……
Ingatlah syiar agama kita:
Janganlah Anda berbuat zhalim kepada orang yang telah menzhalimi Anda, dan janganlah Anda mengkhianati orang yang telah mengkhianati Anda.
Mukmin itu bersaudara, apabila mereka bertengkar/berkelahi maka damaikanlah
Orang yang berkelahi baik dengan lidah atau dengan senjata (tinta/pedang) adalah orang yang terbawa emosi dan tidak bisa mengontrol kesadaran dirinya, maka diserulah orang yang tersadar didekatnya agar menahan mereka dan mendamaikannya.
Itulah yang aku coba lakukan saat ini…..
Wasalam
Abou Meriya
12 rabi’ul akhir 1942
_____________
-Abu Salafy-
Terima kasih atas nasihatnya…. dan astaghfirullah apabila apa yang kami tulis disini didorong emosi… Tetapi yang pasti kami berani mempertanggung jawabkan karena ia bukan fitnah.
Assalamualaikum Wr.Wb
mohon maaf sebelumnya pa Abu Salafy bahwa Tulisan masalah doktrin ini udah saya cetak dan sebagai bahan referensi saya bolehkan ?
Terima kasih sebelumnya
____________
-Abu Salafy-
Salam mas Din. silahkan untuk nomer ini saja, tapi tolong sebutkan nama blog kami…. Bahan referensi untuk apa?
terus terang saya ini orang netral, dan saya beriman kepada Alqur’an dan Sunah Rasullullah SAW, namun saya tidak sepenuhnya menerima hadits yang dipaparkan terutama yang menyangkut bid’ah-bid’ah, ini, itu bid’ah, sedikit-sedikit bid’ah, maklum mas banyak hadits palsu,
kalau hadits yang tidak bertentangan dengan al’quran dan apa yang pa Abu paparkan dari semua artikel di blog ini tidak sama sekali bertentangan dengan Al’quran ini menurut sudut pandang saya. contoh Tabaruk . menurut keyakinan saya ini bukanlah syirik, karena bukan menyembah, kalaulah ada pendapat mengatakan menziarahi kubur nabi adalah menyembah silahkan, namun jangan melarang orang untuk berziarah dengan mengatakan itu bid’ah, ini yang membuat perselisihan. di blog ini pernah saya membaca tentang Telaah kritis atas doktrin wahabi/salafi oleh Shihabuddin, ini bagus sekali untuk pencerahan. selain itu saya juga banyak menyimpan artikel-artikel yang ditulis dari blog salafy/wahabi. ini semata mata untuk perbandingan dalam pemahaman. sehingga mudah menyimpulkan sebuah pendapat. dan menurut pendapat saya pribadi apa dipahami oleh kelompk wahabi/salafy sekarang ini banyak merujuk pada pendapat-pendapat ulamanya sendiri dan tidak mau melihat dan merujuk pendapat ulama-ulama yang bersebrangan dengan dia. didalam artikel telaah kritis atas paham wahabi/salafi ada bab yang mengkritisi paham Syeh Albani dimana dikatakan disitu Syeh Albani membuat kesalahan dalam penulisan kitab hadits sebanyak 1200 kasus, ini bukan sedikit. apakah ini bisa kita jadikan rujukan, begitu juga Ibnu Taymiah, dll, makanya kita harus merujuk kitab yang lain juga. jika semua kitab, kita kaji baik itu pro dan kotra terhadap paham kita insya Allah tidak akan terjadi perselisihan.
sebelum saya akhiri, saya sebagai orang awam ini ingin bertanya kepada Mas Abu maupun teman-teman yang ada di blog ini berupa :
hadits nabi yang artinya : “Setiap sesuatu yang baru (diada-adakan) maka ia adalah bid’ah,
yang saya tanyakan :
1. Kapan dan dimana nabi mengucapkan hal demikian
2. Apa sejarahnya sehingga Rasullullah mengucapkan hal demikian.
3. siapa yang meriwayatkan atau mendengarkan Sabda Nabi tersebut sehingga sampai ke kita sekarang.
dengan melihat sejarah ini kita bisa tahu apa maksud nabi bersabda demikian.
terima kasih.
o, ya Mas referensi yang saya maksud untuk kajian dan perbandingan saya ajakok sehingga apabila ada pertanyaan terhadap teman-teman saya maupun yang tidak sepaham dengan saya maka artikel ini akan saya paparkan. terima kasih atas izinnya
wassalam.
ass wr wb
saya rasa islam sebagai agama selalu berkembang mengukuti zaman dimana manusia sebagai pengemban akal dan pikiran karunia Allah SWT mempunyai kewajiban untuk mencermatinya jg apalagi ada hadis nabi yg menyebutkan bahwa islam di masa depan setelah kenabian akan terpecah2 sampai 73 macam. Saya bukan ahli agama tetapi mungkin kalo ad ahli agama yg melarang adanya bid’ah dalam agama adalah rasio yg masuk akal apalagi kalo2 ajaranya banyak diikuti dan berkembang sedemikian rupa (contoh:wahabi) apalagi kalau2 ajaranya ditujukan untuk mempersatukan islam sesuai ajaran nabi bukan ajaran2 setelah nabi(bid’ah). Dengan penyesatan yg banyak terjadi pada zaman ini saya rasa disiplin dan pendalaman(bukan perluasan)ilmu agama dalamsegala bidang sangat perlu sekali apalagi kalau hal itu jg mendukung persatuan islam dimana semua muslim adalah sama dimata ALLAH SWT entah jabatannya, keturunannya, hartanya yg mana nabi Muhammad perjuangkan sepanjang hidupnya.
Oleh karena itu saya rasa sebelum kita mengartikan ganas tidaknya suatu ajaran kita timbang terlebih dahulu hakikat dan tujuannya apakah untuk kebesaran umat?dan kita renungkan apakah sepadan mengganaskannya padahal masih banyak ajaran lain yg merusak pada zaman ini.
terima kasih
ass wr wb
Abu Salafy:
Terima kasih atas tanggapannya. jangan lupa baca artikel kami tentang:Kitab Kasyfu asy Sybubuhât Doktrin Takfîr Wahhâbi Paling Ganas (1-20) agar komentarnya bisa baik dan akurat…. yang sekarang juga baik niatannya.
abu salafy itu TOLOL sekali, tidak bisa membedakan antara org MUSYRIK dg org KAFIR. org MUSRIK itu mereka juga beribadah kpd Alloh, mereka sholat, berhaji, bersedekah DLL, tp disamping itu mereka juga berdoa/meminta kepda selain Alloh, meskipun kepada MALAIKAT ATAU AR-ROSUL sekalipun, apalagi ngalap berkah kepada para WALI 9 yg tidak jelas AQIDAH MEREKA. sekarang ini banyak org ISLAM yg mereka melakukan sedekah bumi, sedekah laut. MEREKA itu org MUSYRIK sekalipun mereka SHOLAT BAHKAN HAJI SEKALIPUN. ada perbuatan yg menyebabkan seseorg menjadi MUSYRIK, dan ada perbuatan yg menyebabkan org menjadi KAFIR. kalau antum sampai menghalalkan ZINA dg kedok KAWIN MUT’AH, menghalalkan KHOMER DLL yg telah nyata diharomkan oleh ALLOH TA’ALA antum terjatuh dalam perbuatan KUFUR.
____________
abu salafy:
Kenapa anda tidak menanggapi tulisan diatas? asbun paling gampang, yang diperlukan pembuktian dan kritik tulisan diatas dg dalil.
mau nanya gimana pendapat anda tentang kawin dengan niat “menipu” calon istri yang bakal dicerai setelah dinikmati, sebagaimana difatwakan Imam besar salafy/wahabi binbaz yang telah kami kupas di blog ini.
https://abusalafy.wordpress.com/2007/08/14/teks-fatwa-syekh-bin-baz-tentang-kawin-dengan-niat-talaq-kawin-kontrak-ala-wahabi/
cialis discount online cialis discount online cialis discount online