Ibnu Abdil Wahhâb: Selain Wahhâbiyah Kafir/Musyrik! (16)

Contoh Keduapuluh lima

Siapa Yang Mencela Ajakan Wahhaâbiyah Maka Ia Kafir!

Dalam banyak kesempatan, Ibnu Abdil Wahhâb menamakan ajakannya sebagai agama Rasul saw., sementara pemahaman para ulama Islam selainnya adalah bukan Islam, bahkan tidak segan-segan menyebutkannya dengan agama ‘Amr ibn Luhay; agama kemusyrikan!

Setelahnya ia membangun sebuah ketetapan bahwa siapa yang mencela dan mencaci agama Rasul saw. maka ia adalah kafir!

Dalam ad Durar as Saniyyah, 1/73 ia memfatwakan:

أنا أُكَفِّرُ مَنْ عَرَفَ دينَ الرسولِ ثُمَّ بعدَ ما عرفهُ سَبَّهُ، و نهَى الناسَ عَنهُ و عادَى مَنْ فعلَهُ.

.“Aku fatwakan kafir atas orang yang telah mengenal agama Rasul kemudian setelah mengenalnya ia mencacinya, melarang orang darinya dan memusuhi yang menjalankannya.” 

Sekali lagi, ini kalimat yang tak bosan-bosannya diulang oleh Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb. Secara teori ia adalah benar, akan tetapi ketika pada tahap pengetrapannya ia sangat menyimpang, sebab seperti telah saya katakana bahwa ia hanya menganggap ajakannya saja yang murni mewakili agama Rasulullah saw. sementara ajaran para ulama Islam dari berbagai mazhab Islam tidak sedikitpun mewaklinya, bahkan ia adalah kelanjutan dari agama berhala yang dicetuskan ‘Amr ibn Luhay untuk masyarakat Arab sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw.!

Jadi agama Rasul saw adalah ajaran yang sedang ia dan para pengikutnya jalankan, sedangkan para penentang Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb, baik dari kalangan ulama, para qadhi, maupun awam adalah sedang menjalankan kemusyrikan!

Di sini perlu disadari oleh Ibnu Abdil Wahhâb dan para muqallidnya bahwa para ulama Islam dari berbagai mazhab tidak memandang ajakan Ibnu Abdil Wahhâb sebagai repsentatif agama Islam yang diajarkan Rasul saw. sehingga mereka harus dituduh mencacinya, melarang orang darinya dan memusuhi yang menjalankannya, dan kemudian atas dasar itu mereka divonis kafir semua!

Para ulama tidak sedikitpun mengakui hal itu! Bahkan Ibnu Abdil Wahhâb dalam banyak kesempatan mengakui bahwa mereka itu menjalankan rukun-rukum Islam yang lima! Kendati demikian tetap saja ia kafirkan dengan dasar kefahamannya atas konsep Tauhid dan Syirik yang justru menurut para ulama Islam adalah pemahaman yang keliru!

Para ulama Islam dari berbagai mazhab, baik Ahlusunnah maupun Syi’ah biasa membalik omongan dan vonis Syeikh dengan mengatakan, “Termasuk dari agama Rasul saw. adalah kita harus mencegah diri dari menghunuskan pedang ke atas leher orang yang mengucapkan Lâ Ilâha Illallah Muhammadur Rasulullah, karena dengan mengucapkan dua kalimat syahadatain itu sesorang harus dihormati darah, harta kehormatannya, sementara itu Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb telah mengenal itu tetapi ia menentangnya dan melarang siapapun yang hendak menjalankannya serta memusuhi yang berpegang teguh dengannya! Maka atas dasar ini, Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb telah mengenal agama Rasul saw kemudian setelah mengenalnya ia mencacinya, melarang orang darinya dan memusuhi yang menjalankannya.!

2 Tanggapan

  1. sauadara-saudaraku, fikirkanlah, alangkah menyedihkan, dan kita harus segera Memikirkan dan mencari pemecahannya jika:
    1. info-info dari abu salafy tentang wahabi benar adanya.
    2. paham wahaby /kaum wahaby ternyata menjadi salah satu sumber perpecahan yang membuat umat islam tidak bersatu
    3. paham itu memperlemah dan ,menghancurkan potensi2 umat islam
    4. Jadi yang obyektif: Kaji, uji, buktikan: benarkah info-info dari abu salafy, trus kalau benar bagaimana mengatasinya?
    5. perlu ditegaskan: tidak setuju pada ajaran salafy wahaby bukan berarti setuju pada kemusrikan, bid’ah, klenik, takhyul dan khurafat, semua ini memang harus dibasmi.
    6. Hanya sesuatu yang dinilai syirik, bidah, klenik, takhyul, sesat, jahil, tasyabuh dll harus benar-benar bisa dibuktikan, jangan sampai menjadi mengklaim. memvonis, atau menuduh.memfitnah, dan mencemarkan.
    7. Bahwa syirik, bidah, klenik, dan hal2 yang merusak agama harus dibasmi. Tapi bukan berarti harus dengan paham wahaby, dan tidak mendukung wahaby bukan berarti pro syirik dan bid’ah. Tolong ini dicamkan
    6. Maaf. semoga sikap anda-anda yang mencela abu salafy atau mengaburkan persoalan yang sedang coba diatasi abu salafy bukan karena iri hati: kok bukan aku yang bisa mencounter wahaby ya? wah aku nggak suka ada yang lebih hebat dari aku, (maaf semoga tidak begitu)

  2. Selamanya tidak akan pernah bersatu,
    Antara AhlutTauhid dengan AhlusySyirik.
    Antara AhlusSunnah dengan AhlulBid’ah.

    Jadi mari kita lapangkan dada kita, buang hasad dan dengki agar kebenaran yang hakiki kita dapatkan sehingga kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

    Semoga Allah melindungi kita dari Fitnah Subhat dan Syahwat. Amien.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s