Ibnu Abdil Wahhâb: Selain Wahhâbiyah Kafir/Musyrik! (7)

Ibnu Abdil Wahhâb: Selain Wahhâbiyah Kafir/Musyrik! (7)

Ibnu Arabi Lebih Kafir Dari Fir’aun!!

Lagi-lagi Ibnu Arabi menjadi sasaran keganasan vonis fatwa pengafiran individu. Kali ini ia dituduh lebih kafir dari Fir’aun! Wal Iyâdzubillah! Memang kebencian Ibnu Abdil Wahhâb tidak bertepi. Ia membenci semua kalangan Umat Islam dari beragam aliran dan kecenderungan. Salah satu yang sangat ia benci adalah kaum Shufi. Ibnu Arabi adalah salah satu sasaran empuk vonis pengafiran itu. Dan tentunya juga para pengikut dan pecintanya.

Contoh Ketiga Belas:

“Ibnu Arabi Lebih Kafir Dari Fir’aun”!!

Apabila kita rajin memerhatikan tulisan-tulisan dan pernyataan-pernyataan Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb dan melakukan studi banding antara satu stitmen dengan lainnya pasti kita akan menemukan setumpuk kontradiksi dan pertentangan antara satu dengan lainnya. Salah satunya, yang ingin saya sebutkan di sini ialah: Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb secara terang-terangan mengafirkan Syeikh Ibnu Arabi. Dan kekafirannya lebih tebal dari kekafiran Fir’aun! Bahkan lebih seram lagi, ia menvonis kafir bagi siapa saja yang ragu akan kekafiran Ibnu Arabi dan kelompoknya!! Baca vonis berbahaya itu dalam Ad-Durar as Saniyyah,10/25 dan 45. Dan itu artinya ia mengafirkan seluruh kaum Shufi dan banyak ulama empat mazhab!

Sementara itu dalam suratnya kepada penduduk Qashîm ia mengingkari kalau ia mengafirkan Ibnu Arabi! (9/34). Dan ini sebagai bukti bahwa pengingkaran Ibnu Abdil Wahhâb ketika membela diri dari kecaman-kecamana para ulama atasnya perlu disangsikan, bahkan dapat dibuktikan bahwa berbagai kecaman itu adalah benar adanya! Buktinya, di sini ia menolak tuduhan bahwa ia mengafirkan Ibnu Arabi, dan kini kita menemukan pengafiran itu dengan redaksi gamblang dan tidak ada kesamaran sedikitpun, dan lebih dari itu tidak cukup dengan mengafirkan Ibnu Arabi, ia menambahkan barang siapa meragukan kakafiran Ibnu Arabi maka ia juga kafir!!

Betapa sering kita temukan Syeikh menolak sebuah tuduhan tertentu atasnya, sementara itu terbukti ia melakukan atau meyakini apa yang dituduhkan itu! Itu adalah sikap plin-plan dan maneuver politis untuk membela diri dan agar luput dari jeratan konsekuensi pernyataan-pernyataannya sendiri. Sebab tidak ada jalan lain untuk meredam kecaman para ulama kecuali dengan mengingkari berbagai sikap dan atau pendapat penyimpang dan sesat yang ia fatwakan sebelumnya!

Surat Ibnu Abdil Wahhâb kepada penduduk kota Qashîm adalah surat sakti yang selalu dibawa-bawa oleh para Misionaris dan Ekstirmis Wahhâbiyah, sebab di dalamnya, Syeikh bersungguh-sungguh dalam menolak setiap kecaman dan tuduhan yang dialamatkan kepadanya, walaupun harus dengan berbohong! Mengapa? Sebab, apa yang ia tolak dan ingkari ternyata dapat ditemukan dengan jelas pada berbagai risalah/surat, tulisan dan fatwa-fatwa sumbangnya!

Tetapi mengapa ia begitu lunak dalam surat kepada penduduk kota Qashîm? Jelas, sebab penduduk kota tersebut sedang ia rayu untuk menerima, sementara itu mereka sangat mengecam sikap pengafrian Ibnu Abdil Wahhâb atas kaum Muslimin! Dari sini terlihat jelas bahwa surat itu sekedar taktik polotis penyebaran da’wah dengan menyembunyikan doqma dasar pengafiran yang menajdi landasan mazhabnya! Ia hanya sekedar manuver polotik, tidak lebih! Seluruh sikap dan Manhaj da’wahnya bertolak belakang dengan isi surat yang penuh rayuan dan kelembutan palsu! Bahkan sampai-sampai ia menolak kalau ia telah mengafirkan para penyembah berhala yang melakukannya atas dasar kebodohan! (baca ad-Durar as Saniyyah,1/104)

Sementara itu di banyak tempat ia menegaskan bahwa kebodohan atas hakikat apa yang dilakukan itu tidak akan mengelakkan pelakunya dari kekafiran dan kemusyrikan! Baca ad Durar as Saniyyah,10/368,369 dan 392. Padahal, ia tidak ragu-ragu dan tanpa tedeng aling-aling telah jelas-jalas mengafirkan para fuqaha’ dan ulama kota Nadj yang bermazhab Hanbali padahal mereka tidak menyembah berhala, tidak atas dasar kebodohan tidak juga dengan kesadaran dan pengetahuan!

3 Tanggapan

  1. 13.

    asww. temen2 mohon
    1. tahan diri unruk tidak memakai kata2 kasar, dan sikap2 tidak ilmiah dalam menghadapi salafy wahaby.
    2. sebarkan pada kalangan intelektual untuk sgera memikirkan masalah “salafy wahaby ” ini, untuk mengkaji secara jelas apakah mereka benar atau salah. Dan kalau benar salafy wahaby salah, sikap bagaimana yang tepat: sehingga tidak merugikan kaum muslimin.
    3. usaha2 seperti abu salafy ini perlu digalakkan, untuk penyadaran umat, tapi materi, info, dan isi harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya
    4. hindari bahasa atau sikap mengklaim dan memvonis, karena bukankah sikap2 seperti ini yang ingin dibersihkan dari kelompok salafy wahaby

    Tinggalkan Balasan

  2. Setelah saya berkunjung dan mengamati kedai fitnah ini, saya berkesimpulan bahwa blog ini adalah salah satu dari blog yang kerjanya hanya menebar fitnah dan kepalsuan isinya hanya caci maki dan pelampiasan kedengkian kepada Syeilhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab pembaharu agama ini dari banyak tempelan bid’ah dan kesyirikan….. tapi sayangnya, musuh-musuh beliau justeru mengecamnya, sebab tidak mau kalau kebid’ahan para masyaikh dan mereka yang mengaku atau diaku wali akan terbongkar dan kedok penipuan mereka akan terbuka.
    Jadi apa yang diharapkan suadari hanifa agar usaha seperti abu salafy perlu digalakkan adalah kebodohan belaka.
    saran kami kepada saudari hanifa jauhilah bid’ah dan racum-racum kemusyrikan yang terselubung dengan agama, agar kamu tidak terjebak dalam jaring kesesatan, wal iyadzu billah.
    Tidak usah repot-repot melawan ajakan Wabahi, sebarkan saja faham anti agama, anti tauhid pasti kamu menag, sebab wahabi adalah benteng tauhid sejati…kalau sanggup silahkan kalian melawan Allah Dzat hama Perkasa lagi Kuasa.
    Biar sampai mati kalian tidak akan menag membasmi akidah Tauhid Murni yang diajarkan Syeikhul Islam Muhammad bin ABdil Wahab- rahimahullah-.

  3. sauadara-saudaraku, fikirkanlah, alangkah menyedihkan, dan kita harus segera Memikirkan dan mencari pemecahannya jika:
    1. info-info dari abu salafy tentang wahabi benar adanya.
    2. paham wahaby /kaum wahaby ternyata menjadi salah satu sumber perpecahan yang membuat umat islam tidak bersatu
    3. paham itu memperlemah dan ,menghancurkan potensi2 umat islam
    4. Jadi yang obyektif: Kaji, uji, buktikan: benarkah info-info dari abu salafy, trus kalau benar bagaimana mengatasinya?
    5. perlu ditegaskan: tidak setuju pada ajaran salafy wahaby bukan berarti setuju pada kemusrikan, bid’ah, klenik, takhyul dan khurafat, semua ini memang harus dibasmi.
    6. Hanya sesuatu yang dinilai syirik, bidah, klenik, takhyul, sesat, jahil, tasyabuh dll harus benar-benar bisa dibuktikan, jangan sampai menjadi mengklaim. memvonis, atau menuduh.memfitnah, dan mencemarkan.
    7. Bahwa syirik, bidah, klenik, dan hal2 yang merusak agama harus dibasmi. Tapi bukan berarti harus dengan paham wahaby, dan tidak mendukung wahaby bukan berarti pro syirik dan bid’ah. Tolong ini dicamkan
    6. Maaf. semoga sikap anda-anda yang mencela abu salafy atau mengaburkan persoalan yang sedang coba diatasi abu salafy bukan karena iri hati: kok bukan aku yang bisa mencounter wahaby ya? wah aku nggak suka ada yang lebih hebat dari aku, (maaf semoga tidak begitu)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s