Sifat-sifat Wahabi / Salafi yang Tercela

Sifat-sifat Wahabi / Salafi yang Tercela

Dari Kitab DURARUSSANIYAH FIR RADDI ALAL WAHABIYAH Syeikhul Islam Allamah Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan Asy-Syafi’i.

Diantara sifat-sifatnya yang tercela ialah kebusukannya dan kekejiannya dalam melarang orang berziarah ke makam Nabi saw dan membaca sholawat atas Nabi saw, bahkan Muhammad bin Abdul Wahhab sampai menyakiti orang yang hanya sekedar mendengarkan bacaan sholawat dan yang membacanya dimalam Jum’at serta yang mengeraskan bacaannya di atas menara-menara dengan siksaan yang amat pedih.

Pernah suatu ketika salah seorang lelaki buta yang memiliki suara yang bagus bertugas sebagai muadzin, dia telah dilarang mengucapkan shalawat di atas menara, namun lelaki itu selesai melakukan adzan membaca shalawat, maka langsung seketika itu pula dia diperintahkan untuk dibunuh, kemudian dibunuhlah dia. Setelah itu Muhammad bin Abdul Wahhab berkata : “perempuan-perempuan yang berzina dirumah pelacuran adalah lebih sedikit dosanya daripada para muadzin yang melakukan adzan di menara-menara dengan membaca shalawat atas Nabi.

Kemudian dia memberitahukan kepada sahabat-sahabatnya bahwa apa yang dilakukan itu adalah untuk memelihara kemurnian tauhid. Maka betapa kejinya apa yang diucapkannya dan betapa jahatnya apa yang dilakukanya Tidak hanya itu saja, bahkan diapun membakar kitab Dalail ul-Khairat. Kitab Dalail Khairat adalah kitab yang memuat 200 Nama-nama Nabi saw, kitab inilah yang dibaca para pejuang Afghanistan sehingga mampu mengusir Uni Sovyet / Rusia, seperti juga Salahuddin al Ayubi yang menghidupkan Mawlid Nabi sehingga tentaranya mampu menahan pasukan Nasrani.

Namun kemudian Wahabi mengirim Taliban yang akan membakar kitab-kitab tsb) dan juga kitab-kitab lainnya yang memuat bacaan-bacaan shalawat serta keutamaan membaca salawat Nabi saw ikut dibakar, sambil berkata apa yang dilakukan ini semata-mata untuk memelihara kemurnian tauhid.

Dia juga melarang para pengikutnya membaca kitab-kitab fiqih, tafsir dan hadits serta membakar sebagian besar kitab-kitab tsb, karena dianggap susunan dan karangan orang-orang kafir. Kemudian menyarankan kepada para pengikutnya untuk menafsirkan Al Qur’an sesuai dengan kadar kemampuannya, sehingga para pengikutnya menjadi BIADAB dan masing-masing menafsirkan Al Qur’an sesuai dengan kadar kemampuannya, sekalipun tidak secuilpun dari ayat Al Qur’an yang dihafalnya.

Lalu ada seseorang dari mereka berkata kepada seseorang : “Bacalah ayat Al Qur’an kepadaku, aku akan menafsirkanya untukmu, dan apabila telah dibacakannya kepadanya maka dia menafsirkan dengan pendapatnya sendiri. Dia memerintah kepada mereka untuk mengamalkan dan menetapkan hukum sesuai dengan apa yang mereka fahami serta memperioritaskan kehendaknya diatas kitab-kitab ilmu dan nash-nash para ulama, dia mengatakan bahwa sebagian besar pendapat para imam keempat madzhab itu tidak ada apa-apanya.

Sekali waktu, kadang memang dia menutupinya dengan mengatakan bahwa para imam ke empat madzhab Ahlus Sunnah adalah benar, namun dia juga mencela orang-orang yang sesat lagi menyesatkan. Dan dilain waktu dia mengatakan bahwa syari’at itu sebenarnya hanyalah satu, namun mengapa mereka (para imam madzhab) menjadikan 4 madzhab.

Ini adalah kitab Allah dan Sunnah Rasul, kami tidak akan beramal, kecuali dengan berdasar kepada keduanya dan kami sekali-kali tidak akan mengikuti pendapat orang-orang Mesir, Syam dan India. Yang dimaksud adalah pendapat tokoh-tokoh ulama Hanabilah dll dari ulama-ulama yang menyusun buku-buku yang menyerang fahamnya.

Dengan demikian, maka faham Wahabi adalah orang yang membatasi kebenaran, hanya yang ada pada sisinya, yang sejalan dengan nash-nash syara’ dan ijma’ ummat, serta membatasi kebathilan di sisinya apa yang tidak sesuai dengan keinginannya, sekalipun berada diatas nash yang jelas yang sudah disepakati oleh ummat.

Dan mereka wahabi adalah orang yang mengurangi keagungan Rasulullah saw dengan banyak sekali atas dasar memelihara kemurnian tauhid mereka mengatakan bahwa Nabi saw itu tak ubahnya :”THORISY”. Thorisy adalah istilah kaum orientalis yang berarti seseorang yang diutus dari suatu kaum kepada kaum yang lain. Artinya, bahwa Nabi saw itu adalah pembawa kitab, yakni puncak kerasulan beliau itu seperti “Thorisy” yang diperintah seorang amir atau yang lain dalam suatu masalah untuk manusia agar disampaikannya kepada mereka, kemudian sesudah itu berpaling.

Mereka menganggap Rasulullah saw tak ubahnya seperti seorang tukang pos yang bertugas menyampaikan surat kepada orang yang namanya tercantum dalam sampul surat, kemudian sesudah menyampaikannya kepada yang bersangkutan, maka pergilah dia. Dengan ini maka jelaslah bahwa kaum Wahabi hanya mengambil al Qur’an sebagian dan sebagian dia tinggalkan.

Dan meraka (para pengikutnya itu) pun memberitahukan apa yang mereka ucapkan itu kepadanya namun dia menampakkan kerelaannya, serta boleh jadi mereka juga mengucapkan kata-kata itu dihadapan gurunya, namun rupa-rupanya dia juga merestuinya, sehingga ada sebagian pengikutnya yang berkata :”SESUNGGUHNYA TONGKATKU INI LEBIH BERGUNA DARIPADA MUHAMMAD, KARENA TONGKATKU INI BISA AKU PAKAI UNTUK MEMUKUL ULAR, SEDANG MUHAMMAD SETELAH MATI TIDAK ADA SEDIKITPUN KEMANFA’ATAN YANG TERSISA DARINYA, KARENA DIA (RASULULLAH S A W) ADALAH SEORANG THORISY DAN SEKARANG SUDAH BERLALU”.

Sebagian ulama’ yang menyusun buku yang menolak faham ini mengatakan bahwa ucapan-ucapan seperti itu adalah “KUFUR” menurut ke empat madzhab, bahkan kufur menurut pandangan seluruh para ahli Islam.

Catatan :

Jika perlakuan Abdul Wahhab dan pengikutnya kepada Nabi s a w sedemikian rupa, maka apakah masuk akalkah orang-orang kayak ini setia kepada sahabat dan kaum Salafush-Sholihin ? Sungguh sangat berbeda antara Salfus Solihin dengan mereka saat ini, jadi pengakuannya sebagai akidah yang mengikuti Salaf-Sholeh / Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah penipuan untuk mengelabuhi orang-orang awam.

Jika Nabi s a w dikatakan “Thorisy karena sudah berlalu”, mengapa para pengikut Wahabi itu tidak juga mengatakan Muhammad bin Abdul Wahhab itu “sudah berlalu”, mengapa mereka masih diangung-agungkan dan diikuti dengan taklid. Inilah yang dinamakan “PELARANGAN PENGKULTUSAN YANG MELAHIRKAN PENGKULTUSAN BARU”.

– Wahabi membid’ahkan Mawlid Salawat Nabi, semntara dalam Al-Qur’an Allah berfirman, Innalloha wa malaikatuhu yu sholluna alan Nabi, Ya ayyuhal ladzina amanu shollu alaiihi wa salimu taslima. “Aku dan Malaikatku bersalawat untuk nabi, wahai orang yang beriman, bersalawatlah kalian dan menucapkan salam kepada nabi saw”. Allah swt menyuruh kita solat, puasa, zakat, haji, tetapi Allah tak perlu dan tak butuh solat kita, Allah menuruh kita bersalawat atas nabi, dan Allah sendiri bersalawat kepada Nabi saw.

– Orang-orang Wahabi yang membenci Mawlid Nabi ini nantinyapun minta syafa’at pada Nabi saw di Hari Mahsyar nanti, sementara didunia ini mereka membenci orang2 yang bersalawat.

– Mereka membid’ahkan ziarah ke makam Nabi saw, sementara mereka sendiri menziarahi makam Abdul Wahab. Mereka pun berziarah kemakam orang tuanya ketika puasa akan dimulai, atau ketika lebaran. Sementara mereka membid’ahkan ziarah. Ziarah dalam hadist Nabi saw bahkan dianjurkan untuk mengingat mati. Apakah kita tak boleh berziarah kemakam orang tua kita, memeliharanya, mendoakan guru-guru kita yang mengajarkan Islam kepada kita. Inilah Islam sejati yang penuh cinta, bukan seperti Islam Wahabai salafi yang penuh kemarahan dengan kata-kata Bid’ah. Ucapannya menyakiti hati sesama muslim lainnya.

– Wahabi melarang Mawlid Nabi saw yang artinya memperingati Kelahiran Nabi tercinta saw, tetapi mereka merayakan hari ulang tahun anaknya , orang tuanya. Bila mereka mengatakan tak tak merayakan, lihatlah bahkan betapa keringnya hati mereka, tak ada cinta samasekali. Bukan Islam yang kering seperti ini yang dianut Mayoritas Muslim dunia. Ahlul Sunah wal Jamaah hampir 90% masyarakat muslim dunia merayakan mawlid, di Yaman , Damascus, Yordania, Negara- afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah dll.

Wahabi di Indonesia sangat sedikit dan minoritas, tetapi lihatlah teriakan mereka begitu menantang para Ahlul Sunah wal Jamaah, Islam tradisional (90%) mereka telah menabuh genderang peperangan kepada kaum muslim yang lain di Indonesia dan di negara2 lain. Mereka diusir di Eropa Amerika karena faham fundamentalis radikalnya.

Wa min Allah at Tawfiq

____________________

SUMBER: mevlanasufi

45 Tanggapan

  1. muttu bighoirikum

    _________________________
    Abu salafy menjawab:

    Allah yahdikum wa yahdi ulama-akum hatta la tukaffir ummata sayyidina wa habibina Muhammad saw!
    Ustadz Abu Rafi’, mungkin karena luapan emosi yang tak terkendali, kamu salah tulis! sebab kalimat kamu muttu bighoirikum itu artinya Aku mati dengan sebab kejengkelanmu! Yang benar itu adalah muutuu bighoirikum yang doble huruf u-nya bukan t-nya. maaf ya, mungkin karena kamu belajar bahasa Arabnya sambil jadi TKI di Arab Saudi jadi kurang serius

  2. ya Abu Rafi’
    La wong nulis bahasa arab aja ndakbecus kok marah-marah. Dasar Salafy sontoloyo.
    Bener pak abu, jangan2 belajarnya sambil jadi TKI!

  3. Masih juga tidak ilmiyyah…..
    Lihat kutipan berikut:
    Wahabi di Indonesia sangat sedikit dan minoritas, tetapi lihatlah teriakan mereka begitu menantang para Ahlul Sunah wal Jamaah, Islam tradisional (90%) mereka telah menabuh genderang peperangan kepada kaum muslim yang lain di Indonesia dan di negara2 lain. Mereka diusir di Eropa Amerika karena faham fundamentalis radikalnya.

    Besarnya persentase bukan ukuran/patokan kebenaran, kecuali kalau memang digunakan untuk demokrasi ala kaum kafir, ya suara terbanyak gitulah….

    Saya masih belum melihat tulisan di atas berbobot karena tanpa rujukan yang jelas, selain copy-paste dari sumbernya yang juga sepertinya dhoif ….

    _______________
    Abu Salafy menjawab:

    Salam mas.

    Memang benar bahwa kebenaran tidak diukur dari jumlah pendukungnya, tetapi seperti kata anda “Besarnya persentase bukan ukuran/patokan kebenaran, kecuali kalau memang digunakan untuk demokrasi ala kaum kafir, ya suara terbanyak gitulah….” Kalo gitu mau nanya ya demokraasi ala Islam itu gimana? tolong jelaskan beserta dalil al-Qur’an/as-Sunnah ya?

    Mas meragukan dengan dugaan belaka itu tidak ilmah. Coba renungkan kembali kata-kata anda dari sumbernya yang juga sepertinya dhoif ….! apa itu cukup alasan untuk meragukan?!

  4. Sholawat nabi yang mana?…….
    Sholawat nabi sesuai yang dituntunkan oleh Rasulullah ataukah sholawat qodiriyah, syakbandiyah dll….

    Hati-hati lho mas, kalau tidak sesuai dengan tuntunan Rasul bisa tertolak lho…

    Karena menyangkut ibadah, bisa disebut bid’ah… lha kalau bid’ah ya ….. tempatnya.

    ________________
    -Abu Salafy-

    Salam Bu Maryam….
    Sholawat Nabi yang mana?……. mau tanya boleh kan, menurut ibu Shalawat yang benar yang sesuai tuntunan Nabi itu gimana?

    Apakah sholawat qodiriyah, syakbandiyah dll…. sudah tidak sesuai dengan tuntunan Nabi?
    boleh minta penjelasannya bu?

  5. Mas Syamsul Arifin,
    Talqin untuk orang yang sedang menghadapi sakaratul maut sangat dianjurkan, dan bacaannya sesuai yang dituntunkan Rasulullah adalah “Laa ilaaha illallah”

    Lha kalau talqin dibacakan surat Yasiin, atau dibacakan ” nanti kalau ditanya malaikat…. dst”, itu bukan tuntunan Rasulullah, barangkali ini kreasinya pak Kyai.

    Kalau itu anda anggap lebih baik, sedangkan Rasulullah tidak pernah mengajarkan, itu artinya anda merasa lebih pintar dari Rasulullah. Dan anda tidak yakin bahwa Islam yang disampaikan oleh Rasulullah sudah sempurna. Iya kan? karena anda berusaha untuk menyempurnakannya. Hati-hati ini bisa mengingkari firman Allah lho…

    Abu Salafy:
    Bu/Pak Maryam…
    Anda belum menjawab pertanyaan kami, sudah pindah tema dengn mengarahkan pembicaraan kepada Pak Syamsul Arifin.

  6. Ma’af mas Abu, bukannya saya lari dari pertanyaan anda lalu pindah tema. Karena begitu yang pertama saya posting (anda belum menanggapi), saya sudah pindah tema mas…

    Penjelasannya ya di hadits ada apa nggak kan gitu to mas… lha kalau nggak ada dalam Hadits, ya artinya itu membuat sesuatu yang baru…

    Ini dulu pernah disayembarakan lho mas pada mahasiswa S2 jurusan Ilmu Hadits. Siapa yang dapat menemukan haditsnya sholawat badar dan sejenisnya itu… hadiahnya mobil lho mas…..

    Karena itu terkait dengan ibadah, ya akan tertolak to mas… lha kalau yang kejam katanya bid’ah…. lha bid’ah itu tempatnya dimana…

    Abu Salafy:
    Mas Maryam, kamu belum menjawab pertanyan pertama saya, gimana sih shalawat yang bener menurut Nabi dalam pandangan kamu.

    • pada ribut napa sih…..agamaku agamaku,agamamu agamamu.ajaranku ajaranku…selama itu baik tak ganggu org lain sah2 ja.sholawat baik banget…g sholawat tgg ja ntar.tahlil,yasinan bagus namanya juga kirim doa.kan pahala yg g putus stlh mati doa anak dan sedekah.baik tu pake yasin,fatikhah,tasbih,tahmid yg penting kan doa.niat bos yang penting…bagusnya nya ya di ziarahi.
      adab nya yg bagus kan gitu…kirim org bagus mana di lempar atau di kasih ke…gitu ja kok repot….

  7. Lho lha mas Abu kalau sholat, saat tasyahud kan baca sholawat… ya itu mas sholawat yang dituntunkan Rasulullah, silahkan baca di Hadits Muslim. Apa mas Abu mau mengatakan kalau Hadits Muslim itu haditsnya Salafy? tidak kan mas…
    Saya bukan Salafy kok mas, tapi guru saya banyak, ada yang Salafy dan banyak yang bukan Salafy. karena yang diajarkan hanya Qur’an dan hadits, makanya ya tidak ada perbedaan.

    Abu Salafy:

    Tolong redaksi shalawat yang benar menurut Anda berdasarkan hadis Muslim. kami mau tau di sini.

  8. nah baguslah, sekarang ada mas maryam juga,,,mungkin bisa dikit2 membantu saudara2 anda yang lagi pusing.

    ajaranya salafi yang mana yang sesuai dengan ajaran rasul, sebutkan lima saja ga usah banyak-banyak.
    (Hati-hati lho mas, kalau tidak sesuai dengan tuntunan Rasul bisa tertolak lho…)

    karena mas maryam juga nyebut soal bid’ah, jadi saya mohon untuk ditulis dengan jelas definisi bid’ah.
    (Karena menyangkut ibadah, bisa disebut bid’ah… lha kalau bid’ah ya ….. tempatnya.)

  9. Mas Abu, saya malah jadi curiga nih…

    Jangan-jangan mas Abu Salafy ini temannya Snook Horgronye itu. Belajar Islam, untuk menghancurkan Islam.

    Kan sudah diberitahu sholawat ke Rasulullah seperti dalam tasyahud. Yang jelas tidak ada kata “sayyidina”.

    Mas Abu pernah sholat kan? Kalau pernah sholat, ya pasti pernah mengucapkan sholawat nabi.

    Perbanyaklah membaca sholawat nabi dan tahlil… akan memperbanyak pahala…

    Jangan memperbanyak sholawat badar dan tahlilan… karena akan memperbanyak “paha” dick
    doang…

    Abu Salafy menjawab:

    Mas Maryam, saya tanya redaksi Sahalawt yang benar berdasarkan Sunnah nabi itu seperti apa, kok malah anda berbelit!
    Saya mau baca di sini, biar semua pengunjung juga bisa baca, biar shalawatnya tidak keliru atau kecampuran bid’ah.
    Mas Maryam, menuduh itu tidak baik, inna ba’dhadz dznni itsmun.

  10. Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

    Marilah segera kita hentikan saling menyalahkan, mencari-cari kesalahan orang lain. Jangan sampai kita kehabisan waktu, sehingga tidak sempat untuk mencari-cari kesalahan kita sendiri, dengan maksud untuk memperbaiki diri. Mari kita segera bermusahabah. Kalau ini yang kita lakukan, tidak ada waktu untuk mencari kesalahan orang lain.

    Jangan sampai seperti pepatah: Kutu diseberang lautan kelihatan, gajah dipelupuk mata tak tampak.

    _____________________
    Abu Salafy menjawab:

    Saya setuju mas, tapi anehnya, malah anda yang mencaci dan menuduh sana-sini dengan telah menyerupai kaum Musyrikin.
    Coba anda pelajari dulu dalil-dalil mereka yang anda salahkan itu, barangkali anda menemukan sesuatu yang selama ini belum anda ketahui… Rabbi Zidni ilman, Nabi aja diperintah begitu, apalagi kita, pasti lebih pantas belajar dan terus belajar.
    Semoga kita selalu dalam naungan-Nya.

  11. 1. Dan tidak (pula) sama antara orang yang hidup dengan orang yang mati. Sungguh Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang Dia Kehendaki dan engkau (Muhammad) tidak akan sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.(QS. 35: 22)

    Pantaskah kita bertawasul kepada orang yang sudah meninggal

    2. Ingatlah hanya milik Allah agama yang murni (bebas dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain (Dia) berkata, “Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sungguh Allah akan memberi keputusan diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar (QS. 39: 3)

    Orang kafir Qurais itu ternyata juga mengimani bahwa Allah yang menciptakan dunia dan seisinya. Untuk mendekatkan diri kepada Allah, mereka menyembah dengan perantara patung Lata, Uza. Jadi dia berkelit tidak menyembah Lata dan Uza tapi sebagai saran untuk mendekatkan diri pada Allah.
    Trus apa bedanya dengan orang muslim yang berdoa’a di makam-makam aulia/wali/kyai….

    3. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (mengikuti) apa yang diturunkan Allah (Al Qur’an) dan (mengikuti) Rasul (As Sunnah)”, mereka menjawab “Cukuplah bagi kami (mengerjakan) apa yang kami dapati dari nenek moyang kami”. Apakah (mereka akan mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk (QS. 5: 104).

    Bagaimana dengan orang muslim yang sulit diajak kembali kepada Qur’an dan Sunnah?

    Saudaraku, marilah kita segera kembali ke jalan yang lurus sesuai Al Qur’an dan As Sunnah. Risalah yang dibawa Rasulullah sudah dinyatakan sempurna oleh Allah. Maka jangan menambah atau mengurangi.

    ___________________
    -Abu Salafy menjawab-

    1) Anda perlu luruskan pemahaman anda ttg ayat yang anda bawa di atas. sebab dia tidak ada kaitannya dengan kesimpulan ala Wahhabi yang anda sebutkan “Pantaskah kita bertawasul kepada orang yang sudah meninggal

    2) Coba jelaskan siapa yang disembah oleh orang-orang Kafir Quraisy itu? Dan apa yang disembah oleh kaum Muslimin selain Wahhabi?

    Apa kaitannya kesipulan anda dengan kata-kata anda Trus apa bedanya dengan orang muslim yang berdoa’a di makam-makam aulia/wali/kyai…. memang ya berdoa di sisi makam para aulia/wali/kyai….tidak boleh? Memangnya syirik? Kalau berdoa di sisi ayahmu yang masih hidup, apa boleh? Apa bedanya?

    3) Bagaimana dengan orang muslim yang sulit diajak kembali kepada Qur’an dan Sunnah? yang sulit itu kalau mereka diajak menerima penafsiran Qur’an ala Wahhabi yang sempit dan tidak berdasar akurat, atau menerima hadis berdasarkan pemahaman Wahabi yang sempit dan leteralis.

    Saudaraku, marilah kita segera kembali ke jalan yang lurus sesuai Al Qur’an dan As Sunnah. Risalah yang dibawa Rasulullah sudah dinyatakan sempurna oleh Allah. Maka jangan menambah atau mengurangi. Kami setuju sekali! Agama Allah pasti sempurna, tapi pemahaman kita tentangnya belum tentu sempurna!

  12. “Risalah yang dibawa Rasulullah sudah dinyatakan sempurna oleh Allah. Maka jangan menambah atau mengurangi.Kami setuju sekali! Agama Allah pasti sempurna, tapi pemahaman kita ttgnya belum tentu sempurna”.( Kata Mas Abu(Abu)………….

    HARAM jelas, HALAL jelas, diantaranya SYUBHAT. Samar2 alias Syubhat tinggalkan niscaya agama selamat, gampang khan ???
    SYIRIK, BID’AH, TAUHID, SUNNAH jelas,karena semua sudah lengkap di Qur’an dan Sunnah menurut pemahaman sahabat dan ulama yang alim, jgn pakai akal ujung2nya ngeyel!
    Bagaimana mungkin mau sempurna????? Wong memahami agama andalkan akal yang terbatas…..hati-hati mas abu beserta pembelanya, Yahudi terlaknat karena berilmu tanpa amal alias ngeyel… Nasrani sesat karena beramal tanpa ilmu (BID’AH). Tuntut ilmu yang ikhlas InsyaAllah hidayah akan datang, kecuali misi mas abu memang ingin menyebarkan syubhat di tengah umat….dalam hati siapa tahu????
    TALBIS IBLIS adalah senjata Syetan Laknatullah dan knoni2nya untuk menyamarkan BID’AH seolah SUNNAH, SYIRIK seolah TAUHID,
    misi ini hanya diemban oleh Orang kafir yang mengaku Islam, untuk menghancurkan dan menjauhkan umat Islam dari Islam yang haq dari dalam, atau kaum ZINDIK-MUNAFIK…Kalau mas abu termasuk yang mana??? Penuntut ilmu atau…….??? Wallahu’alam.

    Abu Salafy:

    Siapa yang bilang semua item yang haram, halal dan bid’ah itu sudah jelas? Kalau sudah jelas mana mungkin ada berbadaan pendapat di antara ulama, anjing menurut sebagian imam empat mazhab tidak najis, menurut lainnya najis!
    Semua omongan anda butuh dibuktikan dengan dalil bukan dengan angan-angan atau khayalan belaka.
    item syirik pun belum disepakati… menurut Wahhabi mengusap diding pusara nabi syirik menurut umat islam tidak!

  13. He … 17 x, abu Salafy ga muat komentar saya. Itu tu komentar :
    ————————————————————
    abu rofi’ Berkata:
    Agustus 2nd, 2007 pada 9:19 am
    muttu bighoirikum

    _________________________
    Abu salafy menjawab:

    Allah yahdikum wa yahdi ulama-akum hatta la tukaffir ummata sayyidina wa habibina Muhammad saw! Ustadz Abu Rafi’, mungkin karena luapan emosi yang tak terkendali, kamu salah tulis! sebab kalimat kamu muttu bighoirikum itu artinya Aku mati dengan sebab kejengkelanmu! Yang benar itu adalah muutuu bighoirikum yang doble huruf u-nya bukan t-nya. maaf ya, mungkin karena kamu belajar bahasa Arabnya sambil jadi TKI di Arab Saudi jadi kurang serius
    ————————————————————–
    Malu ya, diangap belajar bahasa Arab sambil jadi TKI. Ketahuan belangnya. Yah begitulah, kalo orang serampangan.

    ____________________
    Abu Salafy menjawab

    أبو سلفي يجيب:

    ماذا تقصد يا أخي من شما تتك بنا ؟! هل عندك ملاحظات على مقالاتنا في هذا الموقع فنحن في أنتظارها، فنحن أبناء الدليل أينما يميل نميل
    أخي ميكا ل ( مخائيل) ننتظر ردودك علينا في هذا الموقع، هاتها ، فلنتلباحث بلغة القرآن

  14. Terima kasih atas tanggapan Abu.
    Abu Salafy, saudaraku. Apakah memang tidak membaca dan melihat komentar saya itu ? Ataukah memang sengaja tidak dimuat. Ah terserahlah. Baiklah saya ulangi, namun redaksinya pasti berbeda dengan komentar saya yang pertama. Tapi Insya Allah substansinya sama.
    Memang, Saya tidak mengementari tulisanmu tentang wahhabi salafy di atas. Tapi komentar atas komentar :

    abu rofi’ Berkata:
    Agustus 2nd, 2007 pada 9:19 am
    muttu bighoirikum

    Abu salafy menjawab:

    Allah yahdikum wa yahdi ulama-akum hatta la tukaffir ummata sayyidina wa habibina Muhammad saw! Ustadz Abu Rafi’, mungkin karena luapan emosi yang tak terkendali, kamu salah tulis! sebab kalimat kamu muttu bighoirikum itu artinya Aku mati dengan sebab kejengkelanmu! Yang benar itu adalah muutuu bighoirikum yang doble huruf u-nya bukan t-nya. maaf ya, mungkin karena kamu belajar bahasa Arabnya sambil jadi TKI di Arab Saudi jadi kurang serius
    —————————————-

    Abu Salafy memberikan koreksi “muttu bighairikum” dengan “muutuu bighairikum” ini sudah benar jika yang dikoreksi hanya kata muttu. Tetapi koreksi ini menjadi salah karena kata bighairikum tidak Abu Salafy koreksi yang semestinya menjadi “bighaizikum” untuk menyelaraskan makna yang diberikan Abu Salafy pada koreksi kedua yaitu, ” … sebab kalimat muttu bighairikum itu artinya Aku mati dengan sebab kejengkelanmu”. Lah maksudnya mengoreksi supaya benar, malah menambah kesalahan menjadi dua kali. Bukankah kata “bighairikum” artinya ” dengan selain kalian”, bukan “dengan sebab kejengkelanmu”.
    Saya pernah menemukan ungkapan “matilah dengan sebab kejengkelanmu” sebagaimana koreksi Abu SAlafy dalam QS. Ali Imran : 119. Bunyinya ” muutuu bighaizikum”. Dalam komentar saya sempat saya kutip utuh ayatnya, tapi yang sekarang ga usahlah.
    Kelihatannya, baik Abu Rofi dan Abu Salafy tidak cermat. Secara tidak disadari keduanya menggunakan ungkapan dalam ayat itu dalam konteks perdebatan atas tulisan Abu Salafy di atas. Atau, apakah sudah ada kalimat Bahasa Arab terbaru yang menerjemahkan “muttu” dengan arti “matilah kamu” dan kalimat “bighairikum” dengan arti “dengan sebab kejengkelanmu ?” Di kamus mana kedua arti baru itu dapat saya temukan ?
    Begitulah Abu, wa kaifa ro’yukumul āna ?

    ________________________
    Abu Salafy menjawab:

    mas mikal, kami sudah menjawab postingan anda silahkan periksa disini https://abusalafy.wordpress.com/2007/08/01/sifat-sifat-wahabi-salafi-yang-tercela/#comment-461

    atau kami tulis ulang dibawah ini:

    أبو سلفي يجيب:

    ماذا تقصد يا أخي من شما تتك بنا ؟! هل عندك ملاحظات على مقالاتنا في هذا الموقع فنحن في أنتظارها، فنحن أبناء الدليل أينما يميل نميل
    أخي ميكا ل ( مخائيل) ننتظر ردودك علينا في هذا الموقع، هاتها ، فلنتلباحث بلغة القرآن

  15. Akhi, Abu Salafy,
    Layar diskusi saya sudahi. Zhan saya, Abu enggan menangkap substansi komentar saya. Kelihatannya Abu lebih suka berkelit dengan mengatakan ” nahnu abnaaud daliili ainamaa yamīlu namīlu” padahal kalau melihat bagaimana Abu mengoreksi bahkan membantah “ketidaksepahaman” saudara semuslim itu, Abu terlihat ruarrr biasa. Hampir tak tersisa. Tandas abisss. Yah sudahlah. yang penting, hati tidak pernah bisa dibohongi.
    Thank’s for your attention.

    __________________
    Abu Salafy menjawab:

    trims juga atas atensinya !

  16. Siapa yang bilang semua item yang haram, halal dan bid’ah itu sudah jelas? Kalau sudah jelas mana mungkin ada berbadaan pendapat di antara ulama, anjing menurut sebagian imam empat mazhab tidak najis, menurut lainnya najis!
    Semua omongan anda butuh dibuktikan dengan dalil bukan dengan angan-angan atau khayalan belaka.
    item syirik pun belum disepakati… menurut Wahhabi mengusap diding pusara nabi syirik menurut umat islam tidak
    —————————————————–
    wah jangan-jangan kamu termasuk orang yang suka makan daging anjing dengan alasan ada ulama yang tidak menajiskan. ha…ha…ha

    kalau kamu hidup di jaman rasulullah, tentu kamu akan bilang bahwa mengusap patung latta itu bukan suatu yang syirik. ha…ha…ha

  17. maaf tulisannya tak ulang

    yang ini tulisan abu salafy
    Siapa yang bilang semua item yang haram, halal dan bid’ah itu sudah jelas? Kalau sudah jelas mana mungkin ada berbadaan pendapat di antara ulama, anjing menurut sebagian imam empat mazhab tidak najis, menurut lainnya najis!
    Semua omongan anda butuh dibuktikan dengan dalil bukan dengan angan-angan atau khayalan belaka.
    item syirik pun belum disepakati… menurut Wahhabi mengusap diding pusara nabi syirik menurut umat islam tidak
    —————————————————–
    wah jangan-jangan kamu termasuk orang yang suka makan daging anjing dengan alasan ada ulama yang tidak menajiskan. ha…ha…ha

    kalau kamu hidup di jaman rasulullah, tentu kamu akan bilang bahwa mengusap patung latta itu bukan suatu yang syirik. ha…ha…ha

  18. maaf tulisannya tak ulang lagi, mumpung boleh ha..ha…

    yang ini tulisan abu salafy
    Siapa yang bilang semua item yang haram, halal dan bid’ah itu sudah jelas? Kalau sudah jelas mana mungkin ada berbadaan pendapat di antara ulama, anjing menurut sebagian imam empat mazhab tidak najis, menurut lainnya najis!
    Semua omongan anda butuh dibuktikan dengan dalil bukan dengan angan-angan atau khayalan belaka.
    item syirik pun belum disepakati… menurut Wahhabi mengusap diding pusara nabi syirik menurut umat islam tidak
    —————————————————–
    yang ini tulisan saya
    wah jangan-jangan kamu termasuk orang yang suka makan daging anjing dengan alasan ada ulama yang tidak menajiskan. ha…ha…ha

    kalau kamu hidup di jaman rasulullah, tentu kamu akan bilang bahwa mengusap patung latta itu bukan suatu yang syirik. ha…ha…ha

    Abu Salafy:

    Anda boleh mengatakan demikian, dan kamipun dengan lapang dada membaca dan memuatnya. Tapi yang perlu ialah kamu harus menjawab semua argumentasi di sini dengan dalil.

  19. oh maaf tulisanku tidak perlu dimuat, itu tidak apa apa, dari pada anda memuatnya, kemudian berkoar-koar “TULISAN KAMU KAMI MUAT, ITU BUKTI KEJANTANAN KAMI” oh…nggak perlu asal kalian tahu.

    masalah dalil, selama ini apakah kalian bicara dengan dalil, kecuali olok-olokan belaka. wah bagi saya bicara dengan orang bodoh dalil itu perlu, tapi kalau bicara dengan orang gila nggak perlu ada dalil

  20. oh maaf tulisanku tidak perlu dimuat, itu tidak apa apa, dari pada anda memuatnya, kemudian berkoar-koar “TULISAN KAMU KAMI MUAT, ITU BUKTI KEJANTANAN KAMI” oh…nggak perlu asal kalian tahu.

    masalah dalil, selama ini apakah kalian bicara dengan dalil, kecuali olok-olokan belaka. wah bagi saya bicara dengan orang bodoh dalil itu perlu, tapi kalau bicara dengan orang gila nggak perlu ada dalil

  21. 1. Dan tidak (pula) sama antara orang yang hidup dengan orang yang mati. Sungguh Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang Dia Kehendaki dan engkau (Muhammad) tidak akan sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.(QS. 35: 22)

    Abu Salafy menjawab:
    1) Anda perlu luruskan pemahaman anda ttg ayat yang anda bawa di atas.sebab dia tidak ada kaitannya dengan kesilpulan ala Wahhabi yang anda sebutkan “Pantaskah kita bertawasul kepada orang yang sudah meninggal

    abu sayev berkata:
    saudara-saudaraku telah diketahui bagaimana cara abu salafy berdalil.

    lihat saja kementar-komentar lainnya Ha…Ha..

    kalau ada yang memberikan dalil, pasti dia akan berkomentar, “mana bukti bahwa dalil itu shahih, menurut imam siapa, sebaiknya anda meluruskan pemahaman anda tentang dalil diatas” wah bagi dia itu sudah hebat.

    Abu Salafy:

    Sebab tidak jarang pemahaman terhadap ayat atau berhujjat dengan sunah padahal tidak mengena, maka apa adalah tepat jika meminta keterangan lebih lanjut tentang semua itu.

  22. Ya Alloh, ampunilah dosaku dan dosa saudara2ku yang pada berdebat ini, semoga semua di rahmati Allah SWT

  23. Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata:
    “Shalawat Nariyah cukup populer di banyak kalangan dan ada yang meyakini bahwa orang yang bisa membacanya sebanyak 4444 kali dengan niat menghilangkan kesulitan-kesulitan atau demi menunaikan hajat maka kebutuhannya pasti akan terpenuhi. Ini merupakan persangkaan yang keliru dan tidak ada dalilnya sama sekali. Terlebih lagi apabila anda mengetahui isinya dan menyaksikan adanya kesyirikan secara terang-terangan di dalamnya. Berikut ini adalah bunyi shalawat tersebut:”
    اللهم صل صلاة كاملة وسلم سلاما تاما على سيدنا محمد الذي تنحل به العقد وتنفرج به الكرب وتقضى به الحوائج وتنال به الرغائب وحسن الخواتيم ويستسقى الغمام بوجهه الكريم وعلى آله وصحبه عدد كل معلوم لك
    Allahumma sholli sholaatan kaamilatan Wa sallim salaaman taaman ‘ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi tanhallu bihil ‘uqadu, wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdhaa bihil hawaa’iju Wa tunaalu bihir raghaa’ibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa ‘alaa aalihi, wa shahbihi ‘adada kulli ma’luumin laka

    Artinya:
    “Ya Allah, limpahkanlah pujian yang sempurna dan juga keselamatan sepenuhnya, Kepada pemimpin kami Muhammad, Yang dengan sebab beliau ikatan-ikatan (di dalam hati) menjadi terurai, Berkat beliau berbagai kesulitan menjadi lenyap, Berbagai kebutuhan menjadi terpenuhi, Dan dengan sebab pertolongan beliau pula segala harapan tercapai, Begitu pula akhir hidup yang baik didapatkan, Berbagai gundah gulana akan dimintakan pertolongan dan jalan keluar dengan perantara wajahnya yang mulia, Semoga keselamatan juga tercurah kepada keluarganya, dan semua sahabatnya sebanyak orang yang Engkau ketahui jumlahnya.”

    Syaikh berkata:
    “Sesungguhnya aqidah tauhid yang diserukan oleh Al-Qur’an Al Karim dan diajarkan kepada kita oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan kepada setiap muslim untuk meyakini bahwa Allah semata yang berkuasa untuk melepaskan ikatan-ikatan di dalam hati, menyingkirkan kesusahan-kesusahan, memenuhi segala macam kebutuhan dan memberikan permintaan orang yang sedang meminta kepada-Nya. Oleh sebab itu seorang muslim tidak boleh berdoa kepada selain Allah demi menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakitnya meskipun yang di serunya adalah malaikat utusan atau Nabi yang dekat (dengan Allah). Al-Qur’an ini telah mengingkari perbuatan berdoa kepada selain Allah baik kepada para rasul ataupun para wali. Allah berfirman yang artinya:
    أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
    “Bahkan sesembahan yang mereka seru (selain Allah) itu justru mencari kedekatan diri kepada Rabb mereka dengan menempuh ketaatan supaya mereka semakin bertambah dekat kepada-Nya dan mereka pun berharap kepada rahmat-Nya serta merasa takut akan azab-Nya. Sesungguhnya siksa Rabbmu adalah sesuatu yang harus ditakuti.” (QS. Al-Israa’: 57). Para ulama tafsir mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang berdoa kepada Isa Al-Masih atau memuja malaikat atau jin-jin yang saleh (sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Katsir).”

    Beliau melanjutkan penjelasannya:
    “Bagaimana Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa merasa ridha kalau beliau dikatakan sebagai orang yang bisa melepaskan ikatan-ikatan hati dan bisa melenyapkan berbagai kesusahan padahal Al-Qur’an saja telah memerintahkan beliau untuk berkata tentang dirinya:
    قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلا ضَرًّا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
    “Katakanlah: Aku tidak berkuasa atas manfaat dan madharat bagi diriku sendiri kecuali sebatas apa yang dikehendaki Allah. Seandainya aku memang mengetahui perkara ghaib maka aku akan memperbanyak kebaikan dan tidak ada keburukan yang akan menimpaku. Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-A’raaf)
    Pada suatu saat ada seseorang yag datang menemui Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan: “Atas kehendak Allah dan kehendakmu wahai Rasul”, Maka beliau menghardiknya dengan mengatakan, “Apakah kamu ingin menjadikan aku sebagai sekutu bagi Allah? Katakan: Atas kehendak Allah semata.” Nidd atau sekutu artinya: matsiil wa syariik (yang serupa dan sejawat) (HR. Nasa’i dengan sanad hasan)

    Beliau melanjutkan lagi penjelasannya:
    “Seandainya kita ganti kata bihi (به) (dengan sebab beliau) dengan bihaa (بها) (dengan sebab shalawat) maka tentulah maknanya akan benar tanpa perlu memberikan batasan bilangan sebagaimana yang disebutkan tadi. Sehingga bacaannya menjadi seperti ini:
    اللهم صل صلاة كاملة وسلم سلاما تاما على سيدنا محمد التي تحل بها العقد
    Allahumma sholli sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taamman ‘ala sayyidinaa Muhammadin Allati tuhillu bihal ‘uqadu (artinya ikatan hati menjadi terlepas karena shalawat)

    Hal itu karena membaca shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ibadah yang bisa dijadikan sarana untuk bertawassul memohon dilepaskan dari kesedihan dan kesusahan. Mengapa kita membaca bacaan shalawat bid’ah ini yang hanya berasal dari ucapan makhluk biasa sebagaimana kita dan justru meninggalkan kebiasaan membaca shalawat Ibrahimiyah (yaitu yang biasa kita baca dalam shalat, pent) yang berasal dari ucapan Rasul yang Ma’shum?”

    ____________
    -Abu Salafy-

    Salam mas Ismanto, selamat menunaikan ibadh puasa Ramadhan.

    Mas, Mentauhidkan Allah SWT adalah ajakann seluarh Nabi dan Rasul. mereka semua mengajak umat manusia menuju tauhid yang murni dari syirik. Tetpi permasalahannya tidak seperti yang anda pahami mas. seorang yang meyakini bahwa ada pihak lain yang dapat memberikan manfat atau madharrat, misalnya dengan tanpa seizin Allah adalah syirik, yang mengakui ada sesuatu selain Allah yang dapat menghidupkan yang mati tanpa izin Allah adalah syirik dll. tetapi apabila diyakin bahwa hamba itu dapat memberikan manfaat kepada hamba lain dengan seizin Allah di mana letak syiriknya mas? ia hanya meyakini bahwa hamba tertentu itu masuk dalam mata rantai sebab yang diberlakukan Allah SWT untuk terealisasikannya kehendak Allah.

    Meninta bantuan/isti’anh kepada selain Allah dengan keyakinan bahwa ia dapat memberikan bantuan dengan selain izin Allah sekalipun, itu adalah syirik! tetapi meminta bantuan kepada hamba untuk menutupi hajatnya dengan keyakinan penuh bahwa semua akan terjadi dengan seizin Allah itu bukan syirik.

    Meyakini ada hamba yang dapat memberikan rizqi dengan tanpa izin Allah sekalipun, itu syirik! tetapi menyebut ada hamba yang juga memberi rizki tapi tentu dengan seizin Allah itu bukan syirik.

    Alqur’an menyebut Nabi Muhammad saw. sebagai pemberi nikmat bagi hamba lain (Zaid)! Allah memerintah kita agar beristi’anah dengan kesabaran dan shalat! Apa itu bertentangan dengan ayat dalam surah Fatihan Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in? tentu tidak mas!

    Jadi permasalahannya terletak pada keyakinan adanya istiqlal (berdiri tanpa Allah) atau tidaknya. Kalau meyakini berdiri sendiri itu syirik bertentangan dengan Akidah Islamiyah, kalau tidak ya, tidak.

    Kalau saya boleh sarankan coba anda baca kitab Tauhid dan Syirik, karya ja’far Subhani, barangkali and mendapat sesuatu yang baru tentang pemahaman terhadap konsep Tauhid dan Syirik.

    Terima kasih atas komentarnya.

  24. 3333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

    Sebab tidak jarang pemahaman terhadap ayat atau berhujjah dengan sunah padahal tidak mengena, maka apa adalah tepat jika meminta keterangan lebih lanjut tentang semua itu.

    3333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

    wah syaikh yang satu ini gimana, kalau tahu bahwa tidak jarang pemahaman terhadap ayat atau berhujjah dengan sunah padahal tidak mengena, harusnya diluruskan hujjahnya yang tidak tepat tadi, bukannya malah meminta keterangan lebih lanjut.

  25. Memang yang menjadi masalah, ada satu golongan yang suka mensesatkan golongan lain, jika anda tahu yang dianggap sesat bukan hanya tabligh tapi dibawah ini Listnya :
    -PKS (Ikhwanul Muslimin)
    -HT ( Hiztbut Tahrir)
    – Semua orang Islam yang menganut 4 mahzab ( Syafii, hambali, hanafi & maliki)
    -NU, Muhamadiyah
    -dll

    Siapa Dalangnya, ialah yang mengaku (WAHABI BERKEDOK) SALAFI /As-Sunnah
    ( Salah Fikir ) SELAIN mereka dikatakan SEMUANYA SESAT….!!!!!

    Siapa yang sesat kalau begitu………………????????????

    Alhamdulillah Ustdz.Jafar Umar T, sudah keluar dari bayang2 yahudi, Kerajaan Saudi,
    Setan USA.

    WAHAI WAHABI/SALAFY kenapa kalian mengkafirkan umat islam selain kalian, mengapa tidak
    mencela SETAN AMERIKA……

    Saya Kasihan sama, Para Salafy Indonesia yang bodoh2 dimanfaatkan agen2 yahudi
    MENGHALALKAN DARAH SESAMA MUSLIM SATU TANAH AIR INDONESIA LAGI……..

  26. salam
    sy skrg msh di tim-teng.Berbeda sudut pandang dalam berbagai masalah keagamaan (internal islam)itu biasa terjadi,bahkan dari masa kemasa hingga sekarang.Masalah yg diangkatpun tak jauh berbeda berkisar ziarah kubur,maulid nabi,lafadz sayyidina,sholawatan,dzikiran,tasawwuf,tabarruk,tawassul dan seterusnya…

    Karena perbedaan yang muncul itu masing2 punya argumentasi,maka konsekuensi logisnya,masing2 harus menerima perbedaan itu dan kembali pada keyakinan masing2.Bukan memaksakan pihak lain untuk menerima apa yang benar menurut dia.Kalau ada pemaksaan maka yang terjadi justru saling membenci,dendam,mencaci,menfitnah bahkan bisa mudah menghukumi fihak lain dengan sesuatu yang melampaui batas.

    Antum tentu lebih faham dengan firman Allah SWT “wa’tashimuu bi hablillaahi jamii’an…..Fa ashbahtum bini’matihii ikhwaanaa…dengan ni’mat Allah kita disatukan dan diikat melalui agama ini.

    Dubai,bahrain,kuwait adalah bagian dari negara2 yang sangat kental dengan nuansa perbedaannya.Tapi rakyat dan penduduknya merasa aman,nyaman dan bebas memegang apa yang menjadi keyakinannya masing2.

    Satu contoh kecil saja.DUBAI melalui dairot al auqof wa syu’uun al islamiyyah (pendekny yang ngurusin soal islam) sangat memberi kebebasan bagi kaum muslimin untuk mengekspresikan apa yang menjadi keyakinan agamany (mengecualikan gerakan yang membahayakan negara dan stabilitasnya).

    Bahkan departement agama dubai ini banyak mencetak buku2 ulama yang berbeda pandangan.Semua di akui dan di legalisasi pemerintah.Jadi ga heran kalo di dubai banyak yang maulid nabi,tabarrukan,tawassulan,dzikir jama’i dan lain2.

    Mungkin cuma saudi dan qatar saja yang departement agamanya masih membatasi setiap perbedaan,bahkan melarang setiap yang tidak sesuai dengan mereka.Maka tidak heran buku2 dan ulama2 yang sering nongol baik di TV,koran,fatwa2…yah itu2 melulu.

    Seandainya setiap yang berbeda saling mengerti satu sama lain,menghargai dan menghormati..Akan terasa indah uamat islam ini.Perbedaan itu sudah pasti tapi bukan berarti kita tidak bisa bersama untuk hidup rukun dan menyayangi.

    wassalam

  27. Saudaraku mas Abu Salafy ysh,
    Ass Wr Wb.
    Mas AS, saya ada pertanyaan (terus terang kompentensi dan pengetahuan agama saya sangat minim) nah pertanyaan saya adalah saya punya saudara yg suka pergi ke makam2 dan disana berdo’a dengan caranya sendiri (saya nggak tahu apa iso do’anya) dan biasanya membakar dupa/kemenyan dan winyak wangi cap srimpi tak lupa bawa kembang telon.
    boleh apa nggak sih itu dilakukan oleh orang yang mengaku muslim bahkan sudah haji dan umrah ber-kali2 tapi nggak pernah sholat katanya dia merasa sudah pada tataran “makrifat” bahkan untuk zakat saja nggak mau meski sering berderma.
    terima kasih atas perhatiannya.

    wass
    garelan

    ______________
    -Abu Salafy-

    Tindak kemusyrikan tidak boleh dilakukan oleh siapapun, sudah atau belum haji!!!!
    Berziarah ke makam dan berdoa di sana sah-sah saja, selama tidak menyembah kuburan itu. membakar kemenyan, membawa kembang … tidak ada larangannya, mau bakar dupa di kuburan, atau di masjid atau di kamar kemantin juga boleh-boleh saja.

  28. Mas Abu Jihad, tolong cari buku FATWA LENGKAP SEPUTAR JIHAD, TERORIS DAN BOM BUNUH DIRI yang dibahas oleh Ulama WAHABY/ SALAFY, semoga anda diberi hidayah oleh ALLAH………….

  29. Assalamualaikum WR.WB.
    Saya heran nih, apa sih Wahaby, Salafy, Maliki, Hambali, Syafi’i…. dst…dst…. Makanya, kalau jadi orang ISLAm, jangan jadi ISLAM KATANYA… Kata kiayi anu, kata ustad anu…. bahkan kata imam anu….
    Boleh2 aja anda bermahzab atau mendengarkan ceramah atau membaca buku2 mereka… Tetapi anda harus ingat, bahwa ISLAM adalah agama untuk orang yang berfikir…. Jadi ISLAM memberikan kesempatan yang seluas-luas bagi manusia untuk belajar.
    Jadi, kalau ada orang ISLAM yang melakukan seperti ;
    “…. obyek-obyek tertentu seperti bersimpuh di hadapan makam mulia Rasul sebagai rasa cinta dan penghormatan, mencium mimbar Rasul untuk bertabarruk (mencari berkah), bertawassul kepada Allah melalui para nabi, rasul dan kekasih (wali) Allah dst, sementara di hati mereka……”…

    SARAN SAYA : Tolong kaji lagi Az-Zumar ayat 3.

    Saya setuju dengan saudara ijay Says:
    April 13th, 2007 at 3:14
    “penghormatan memang bukanlah penyembahan, akan tetapi menganggap makhluk yang sudah dapat memberi manfaat dan mudhorot, maka itu adalah sebuah kesyirikan. apa bedanya dengan orang-orang sebelum islam hadir. ketika mereka diminta untuk memurnikan tauhid kepada Alloh maka mereka berdalih bahwa kami tidak meminta pada berhala, kami hanya meminta pada Alloh dengan perantara mereka. Alloh tidak perlu perantara.”

    Dalam hubungan antar manusia dengan Sang Khalik, yang berhak punya perantara itu hanya Allah, yakni para Rasul..sebagai perantaraNYA.
    Kita sebagai makhlukNYA, tidak pantas punya perantara untuk berhubungan dengan Allah SWT. Kalau mau berdoa, langsung saja kepada Allah, dan itu adalah sudah final, sesuai dengan Qur’an. Hal ini juga sekaligus memberangus para umat yang punya kebiasaan MENGIRIM/MENGHADIAHKAN DOA… biasanya mereka mengirim/menghadiahkan Al-Fatihah. Prilaku ini lebih KURANG AJAR lagi, karena telah berani menganggap ALLAH sebagai perantaranya untuk menyampaikan Al-Fatihah yang dia baca kepada orang yang dia maksudkan.
    Dari segi bahasa saja sudah salah, yakni “mengirim do’a”, apakah anda menganggap Allah sebagai KURIR anda?. Astagfirullah…..Ngaji lagi MAS…!!!

    Mari saya buatkan analogi tentang mengirim do’a Al-Fatihah, baik kepada yang masih hidup, teristimewa kepada yang sudah mati. Begini…:
    Syahdan kita hidup di sebuah negeri kerajaan, yang mana orangtua atau kerabat kita karena melakukan kesalahan, sehingga dihukum dan sedang dipenjara di penjara istana raja. Pada suatu hari, kita datang menghadap raja dengan membawa SURAT PENGANTAR yang isinya kira2 sebagai berikut;
    “…Wahai Paduka Raja yang mulia, bijaksana dan yang menguasai/mempunyai kekuasaan atas negara ini…. tempat kami para rakyat mengadu, berlindung dan meminta tolong…. perkenalkan saya salah satu rakyatmu untuk masuk dan menikmati indahnya kebun Paduka Raja… Perkenankanlah wahai Paduka….”.
    Dengan bunyi “Surat Pengantar” tersebut, tentu saja sang Raja mengijinkan, selama orang yang meminta tersebut adalah dikenal sebagai orang yang taat dan baik di negara tsb.
    Sekarang pertanyaannya, apakah sang raja tahu bahwa maksud orang itu datang ke istananya sebenarnya adalah ingin membebaskan orang tua atau kerabat yang ditahan di penjara istana?.
    Jangan berkilah bahwa analogi ini tidak bisa disamakan, karena Allah Maha Tahu akan segala permintaan umatNYA. Apalagi anda bilang, bahwa Al-Fatihah adalah Pendahuluan, Ummul/Induknya Al-Qur’an. Semua juga sudah tahu. Kalau begitu, saya kasih pertanyaan…. Pada setiap buku yang dicetak, biasanya ada PENDAHULUAN, yang mana isinya menjelaskan secara global tentang isi buku…katakanlah sebuah buku mengenai hukum. Karena PENDAHULUAN isinya hanya secara global, tentu saja kalau ada orang yang mau memakai salah satu hukum yang ada di buku itu, dia harus membuka bukunya…. lihat daftar isi….lalu cari bab…dan terus pasalnya…. begitu kan semestinya..?. Kalau gak begitu kan lucu, nanti ada maling…cukup bacain PENDAHULUAN… masuk bui, ada orang mau nikah… cukup bacain PENDAHULUAN..trus nikah… Apa begitu anda2 ini memahami Al-Qur’an…Kasian sekali kalian…. semoga Allah segera membukakan pintu Hidayah yang se-lebar2nya buat kita semua. Amin. Wassalam.

  30. Kpd
    Yth. Perwakilan Salafy seIndonesia

    Aswb.
    Sehububgan dengan banyaknya tulisan2, tuduhan2 dan statement saudara ada CD, MP3, buletin, serta pengajian2 yang sangat meresahkan warga NU. Saudara dengan sengaja memprovokasi Khilafiyah furu’iyah, dengan menuduh ahlul bid’ah, bodoh,dsb kepada mereka yang tidak sepaham dengan saudara. Sebagai pihak tertuduh, kami ingin saudara mempertanggungjawabkan tuduhan2 saudara. Marilah kita kaji bersama untuk membuktikan tuduhan2 saudara dalam : ” DIALOG NASIONAL TERBUKA NU vs SALAFY”. jika memang saudara termasuk orang2 yang bertanggung jawab terhadap ucapan2 saudara sendiri,segera hubungi: 081336768255 (KH. Muhyiddin Abdushomad,Ketua PC NU Jember)

  31. 2X50 = CAPEK DEH…mudah2an kita semua berkumpul di surga…

  32. Bu AYEP…hati2 yep masa makam “Rasullulah” engkau samakan ama “Patung Berhala Latta”….oh….ternyata cuman segini penafsiran orang2 WAHABI tentang Islam…padahal saya sudah hampir ngikut WAHABI….tapi kalo gini gimana nih………..”WOI ENCIK2 WAHABI LIHAT TUH MASA MAKAM RASUL DIBILANG SAMA DGN ‘BERHALA LATTA’….WAH2…..GINI KOK DIBILANG AHLUSSUNAH WAL JAMAAH”…….mantap YEP……makin kau pandir makin kelihatan kebodohan kamu yang kamu dapat dari ustadz2 kamu…….

  33. akhi, bukankah islam adalah rohmatalil alamin?bukankah Islam agama yg mengajarkan ihsan/akhlaq? tapi kalo ana simak antum dalam mengomentari pertanyaan yang tidak sepaham dengan antum dengan kata-kata yang buruk, apakah itu memang kurikulum dari salafy? kalo itu benar antum sangat jauh dari ajaran rosulullah, ke islaman antum perlu dipertanyakan?

  34. saya senang baca blog ini karena saya bisa belajar banyak dari berbagai macam perbedaan pendapat sehingga saya bisa menentukan sikap haruskah saya ikut wahabi atau aliran-aliran yang lain yang menyebut dirinya Islam dan menganggap sesat bahkan mengkafirkan yang lain.
    Bagi Saya orang Jawa yang bodoh ini cukup sederhana saja “dadi wong Islam yo kudu jawani dadi wong jawa ya kudu Islami”. Ulama-ulama jawa yang belajar ke arab lalu pulang kejawa bukan untuk meng islamkan jawa tapi untuk menjawakan Islam, agar Islam bisa diterima oleh orang Jawa.

    Saya sedikit aneh dengan pemikiran Wahabi yang terlalu Arabi, mereka terkesan membagi hukum hanya boleh, tidak boleh, dan syubhat. sehingga yang disebut sunnah rasul terkesan wajib dilakukan dan mereka tidak kenal yang namanya makruh dan sunnah dalam pandangan hukum fiqh.
    contoh masalah jenggot.. ketika saya tanya koq kaya-kaya wong wahabi wajib berjenggot, mereka menjawab “lho ya wajib wong sunnah rasul mas”. ya saya jawab balik “bukannya jenggot sunnatullah, mosok wong ga punya jenggot koq dipaksa untuk numbuhin jenggot”.
    dulur-dulur ku sing wahabi, tolong bedakan antara Islam dan budaya Arab sehingga sampeyan bisa diterima oleh wong jawa.
    bagi saya aliran sesat adalah orang yang mendakwahkan alirannya dan bukan mendakwahkan Islam.

    http://fahdamjad.wordpress.com/2007/06/08/hello-world/#more-1

  35. mas-mas saya sekolah di tempat paling liberal IAIN jakarta
    dan saya mengatakan bahwa wahabi adalah pembela rasul. ia menginginkan rasul sebgai manusia biasa, tiada wasilah kecuali alloh yang mengijinkan. rasul manusia biasa bukan tuhan ia bukan tuhan ia bukan tuhan. mencintai rasul jangan maulid aja tapi setiap hari dengan mengamalkan sunnahnya, menjaganya. rasul manusia biasa, bershalawat ke rasul adalah bentuk terima kasih karena rasul telah menyampaikan amanah dari rasul. ia tukang pos ajaran agama ALLOH. tidak di ambil sebgai pemilik suratnya. kalau pakai akal ngga ada abisnya, saya dulu NU tulen dan pernah mondok, mengikuti rasul bukan berarti menyembah dan meninggikan seperti tuhan. sepantasnya saja berterima kasih dengan menjaga murni agamanya. siapa yang menjamin rasul masuk surga ya ALLOH. jadi ya rasul just messenger. adapun ibadah harus sesuai dengan rasul, sahabat dan para salaf. kalau urusan dunia kita lebih tahu teknisnya, tapi urusan ibadah ya para salaf jangan pake otak kita mas atau perasaan kita. beragama itu pake dalil, belajar ilmu sanad, hadist, tafsir jadi saya ga berkomentar pake dalil sebab saya bukan ahlinya tapi sya tahu NU yang beragama pake perasaan aja kaya nasrani atau orang iain yang pake otak aja kaya yahudi. kalau mau datang ke pengajian wahabi dan mau mengadakan perbincangan telp saya tapi lewat email saya aja. mereka ngga sadis kok, mereka cuma menginginkan ibadah itu sederhana ga rumit2 kaya para ahli bidah sesuai dengan rasul tidak kurang tidak lebih, ya kalau salah di benarin dengan dalil yang shahih bawa kitabnya, terus cek pengarangnya, terus cek penerbitnya samakan

    Abu Salafy:

    saudaraku -hadakallah wa Iyyana illa haq-
    Dalam komentar panjang Anda banyak yang perlu saya garis bawahi. Diantaranya;
    A) Anda mengatakan: bahwa wahabi adalah pembela rasul, semoga ini benar.
    B) Tidak ada yang menuhankan Rasul saw.! Itu hanya omongan palsu yang biasa disebarkan oleh mereka yang hendak merendahkan kedudukan tinggi Rasulullah saw.
    C) Nabi bukan tukan pos mas! Itu memang yang sering digembar-gemborkan kaum Wahhabi. Beliau adalah seorang rasul yang diserahi amanat agama dan menerangkan isi wahyu! Apakah Tukang Pos mengerti isi surat itu?! Ia hanya mengantar surat tidak lebih!
    Jadi akan lebih sopan jika Anda berhati-hati dalam menyebut Rasulullah saw.
    D) Kaum yang anda sebut Nu tidak beragama dengan perasaan, akan tetapi dengan dalil…. kalau Anda belu mengetahuinya lebih baik belajar dulu, itu akan lebih baik.
    E) Statement Anda bahwa:adapun ibadah harus sesuai dengan rasul, sahabat dan para salaf.adalah sebuah kejahilan belaka, sebab:
    1) Mengapa para sahabat dan salaf anda sebut-sebut di sini? Apakah kerena praktik dan tuntunan Rasulullah saw. masih Anda rasa kurang?
    2) Apa dalilnya?
    Di sini Anda terjebak dalam beragama tanpa dalil!
    serta masih banyak lagi yang perlu digaris bawahi…
    Semoga kedepan Anda lebih berhati-hati dalam membangun pikiran keagamaan Anda.
    wassalam

  36. lah wong saya orang jawa juga. orang jawa banyak yang musrik sama gitua. ada pepatah yang mengatakan hati2 yang membenci sesuatu padahal sesuatu itu benar adanya. mas datang ke bin baz anda akan menangis bagaimana orang buta menghapal hadist dan memberikan bantuan uang yang banyak. jangankan NU semua diluar wahabi pasti membencinya. justru itu kita harus mempelajarinya jangan dibenci. karena belum tentu anda juga benar.

  37. diluar wahabi itu tidak kafir melainkan tersesat hahahahahahaha. pelajari wahabi ya lebih mendalam insya Alloh anda malah akan menyenanginya. jangan tolak dengan pemikiran anda sebelumnya. pelajari sejarahnya siapa wahabi dan guru2nya dan ke depannya.
    pembela bidah pasti benci bangat yang namanya wahabi. ya jelaslah kiai ngga ada kerjaannya gara2 wahabi. jadinya ga ada duit hehehehehe dari tahlilan, yasinan. maulid, nujuh bulan, syuroaan, tahun baru, motong jenggot (ngga laku perusahaan yahudi untuk pemotng jenggot hehehehehe), syukuran, pokoknya bidah itu banyak duitnya jadi jelas aja wahabi itu dibenci karena wahabi merusak pemasukan kantong para kiai bidah atau ulama bidah hahahahahahahaha

  38. nak tanya soalah bodoh… kalo janggut wajib.. orang perempuan pun kena ade janggut ke?

  39. Menentang Rasul?
    Menyedihkan. (An Nisaa 115)
    Pelihara jenggot malah cukur jenggot.
    Kalau ga tumbuh jenggot itu juga sunnah, sunnatullah, takdir.

  40. To Rangga Liberal

    Betapa kejinya tudingan anda, anda menuduh kebencian orang-orang NU kepada Bin Baz lantaran mereka akan terganggu dapur penghasilannya. Saya pernah bergaul dengan sebagian Ulama NU yang ikhlas, mereka justru ikhlas harta dan tenaganya untuk dikorbankan demi membela agama, jadi tidak seperti yang anda duga.

    Saran saya, anda jangan suka menuduh kelompok lain hanya karena melihat beberapa oknum yang kalian anggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. Yang namanya kelompok (Jamiyyah) tentu beranggota arang banyak yang mempunyai karakter yang beragam.

    Berbeda dengan Wahhaby, saya berani mefonis salah lantaran dari sumber buku-buku pegangan mereka, jadi tidak hanya lantaran melihat beberapa gelintir pengikutnya yang menyimpang.

    Jangan jadikan buruk sangka sebagai Hakim yang terpercaya. Sedusta-dusta ucapan adalah prsangka (buruk)

  41. Perbuatan ria yg diperbolehkan oleh allah adalah shalawat kpd Nabi muhammad Saw.

    dan percayalah, Allah berfirman, laulaka ya muhammad, lammaqhalaktuafhlaka.. artinya, sekiranya tidak aq ciptakan cahaya muhammad, maka tidak aq ciptakan langit dan bumi bahkan para malaikat sekalipun..

    begitu cintanya Allah kpd manusia pilihannya ini, apa salahnya kita bersalawat kpd nabi kita Muhammad Saw. ingat! setiap kita mengucapkan kata muhammad tanpa mengucapkan salawat di ujungnya, org yg demikian adalah org yg pelit. baca SAW. (SAW adalah shalawat) sallallahualaihiwassallam..

    kalo ada kata yg salah, itu cara penyampaian saya yg kurang baik.. mohon dimaafkan, dan mohon untuk tidak menjadi org yg benar.. jadilah pohon yg tinggi, semakin pula ia menunduk..

    diantara kita jgnlah menjadi org yg munafik, mencari kebenaran dalam waktu bersamaan kita membenarkan kesalahan..

    kalo ada pertanyaan mengenai shalawat, kedepannya mungkin saya berusaha menanyakan kpd yg lebih baik menjelaskannya.. untuk sekarang hanya sedikit ilmu saya saja..

    kalo kata2 saya dianggap sampah, buang ke recycle bin, ambil firman Allah dan shalawatnya aja.. 🙂

  42. Muhammadiyah-Al Irsyad-PERSIS-DDII-Ikhwanul Muslimin-MTA- mereka semua menolak tahlilan, yasinan, ziarah (untuk tawasul) ke makam wali, manaqiban, mauludan dan lain2 yang dilakukan orang NU (Tradisionalist?) jadi mereka juga termasuk sekte wahabi/salafy….

  43. Muhammadiyah-Al Irsyad-PERSIS-DDII-Ikhwanul Muslimin-MTA-Hidayatullah-Ikhwanul Muslimin menyatakan dirinya sebagai pemurni Islam apakah berarti anti dengan tradisi? padahal sunnah nabi maknanya bisa disebut sebagai tradisi nabi (kebiasaan yg du\ilakuka nabi SAW)?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s